bab 10

8
10.1 Tujuan Pengendalian Internal Sebuah sistem pengendalian internal terdiri dari kebijakan dan prosedur yang dirancang agar manajemen mendapatkan keyakinan yang memadai bahwa perusahaan mencapai tujuan dan. Kebijakan dan prosedur yang sering disebut sebagai pengendalian dan secara kolektif akan membentuk suatu pengendalian internal entitas. Manajemen biasanya memiliki tiga tujuan umum terkait dalam merancang sistem pengendalian: Reliabilitas laporan keuangan Manajemen bertanggung jawab untuk menyusun laporan keuangan, juga bertanggung jawab hukum maupun profesional untuk meyakinkan bahwa informasi disajikan secara wajar sesuai dengan ketentuan dalam pelaporan seperti misalnya GAAP. Tujuan pengendalian internal yang efektif terhadap laporan keuangan adalah untuk memenuhi tanggung jawab pelaporan keuaangan ini. Efisiensi dan efektivitas kegiatan operasi Pengendalian dalam suatu perusahaan akan mendorong penggunaan sumber daya perusahaan secara efisien dan efektif untuk mengoptimalkan sasaran yang dituju perusahaan. Sebuah tujuan penting atas pengendalian tersebut adalah akurasi informasi keuangan dan nonkeuangan mengenai kegiatan operasi perusahaan yang akan digunakan dalam pengambilan keputusan oleh para pengguna laporan. Kepatuhan terhadap hukum dan peraturan. Perusahaan publik, perusahaan nonpublik maupun organisasi nirlaba diharuskan untuk mematuhi beragam ketentuan hukum dan peraturan. Beberapa peraturan ada yang terkait dengan akuntansi secara tidak langsung, misalnya perlindungan terhadap lingkungan dan hukum hak-hak sipil, sedang yang terkait erat dengan akuntansi 1 | Page

Upload: hessy-erlisa-frasti

Post on 22-Dec-2015

10 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Bab 10 Audit I

TRANSCRIPT

Page 1: BAB 10

10.1 Tujuan Pengendalian InternalSebuah sistem pengendalian internal terdiri dari kebijakan dan prosedur

yang dirancang agar manajemen mendapatkan keyakinan yang memadai bahwa perusahaan mencapai tujuan dan. Kebijakan dan prosedur yang sering disebut sebagai pengendalian dan secara kolektif akan membentuk suatu pengendalian internal entitas. Manajemen biasanya memiliki tiga tujuan umum terkait dalam merancang sistem pengendalian:

Reliabilitas laporan keuanganManajemen bertanggung jawab untuk menyusun laporan keuangan, juga bertanggung jawab hukum maupun profesional untuk meyakinkan bahwa informasi disajikan secara wajar sesuai dengan ketentuan dalam pelaporan seperti misalnya GAAP. Tujuan pengendalian internal yang efektif terhadap laporan keuangan adalah untuk memenuhi tanggung jawab pelaporan keuaangan ini.

Efisiensi dan efektivitas kegiatan operasiPengendalian dalam suatu perusahaan akan mendorong penggunaan sumber daya perusahaan secara efisien dan efektif untuk mengoptimalkan sasaran yang dituju perusahaan. Sebuah tujuan penting atas pengendalian tersebut adalah akurasi informasi keuangan dan nonkeuangan mengenai kegiatan operasi perusahaan yang akan digunakan dalam pengambilan keputusan oleh para pengguna laporan.

Kepatuhan terhadap hukum dan peraturan.Perusahaan publik, perusahaan nonpublik maupun organisasi nirlaba diharuskan untuk mematuhi beragam ketentuan hukum dan peraturan. Beberapa peraturan ada yang terkait dengan akuntansi secara tidak langsung, misalnya perlindungan terhadap lingkungan dan hukum hak-hak sipil, sedang yang terkait erat dengan akuntansi misalnya peraturan pajak penghasilan dan kecurangan.

10.2 Tanggung Jawab Manajemen dan Auditor atas Pengendalian InternalTanggung jawab terhadap pengendalian internal berbeda bagi manajemen

dan auditor. Manajemen bertanggung jawab untuk menegakkan dan menjaga pengendalian internal entitas. Tanggung jawab auditor termasuk memahami dan menguji pengendalian internal atas laporan keuangan.

1. Tanggung jawab manajemen untuk menegakkan pengendalian internalDua konsep penting yang mendasari manajemen dalam merancang dan menerapkan pengendalian internal:a. Kepastian yang layak

Sebuah perusahaan harus mengembangkan pengendalian internal yang akan memberikan kepastian yang layak, tetap bukan absolut, bahwa laporan keuangan telah disajikan secara wajar.

b. Keterbatasan Bawaan

1 | P a g e

Page 2: BAB 10

Pengendalian internal tidak akan pernah bisa efektif 100%, tanpa menghiraukan kecermatan yang diterapkan dalam dalam perancangan dan implementasinya.

Tanggung Jawab Pelaporan oleh Manajemen Menurut Section 404Pasal 404 Sarbanes Oxley Act mengharuskan manajemen pada semua perusahaan publik di Amerika Serikat (AS) untuk menerbitkan laporan pengendalian internal yang mencangkup 2 (dua)hal berikut: Sebuah pernyataan bahwa manajemen bertanggung jawab untuk

menegakkan dan menjaga suatu struktur pengendalian internal yang memadai dan prosedur atas laporan keuangan.

Suatu penilaian atas efektivitas struktur pengendalian internal maupun prosedur untuk pelaporan keuangan pada saat akhir hari tahun fiskal perusahaan.

2. Tanggung jawab auditor memahami pengendalian internal“Auditor harus memperoleh pemahaman yang cukup tentang pengendalian entitas dan lingkunganya, termasuk pengendalian internalnya, untuk menilai risiko salah saji material dalam laporan keuangan, baik yang disebabkan oleh kesalahan maupun kecurangan dan untuk merancang sifat, waktu dan keluasan prosedur audit lanjutan.” Auditor terutama memerhatikan pengendalian atas reliabilitas pelaporan keuangan dan pengendalian atas kelas-kelas transaksi.a. Pengendalian atas reliabilitas pelaporan keuangan

Untuk memenuhi standar lapangan pekerjaan yang kedua, fokus utama auditor adalah terhadap pengendalian terkait dengan perhatian utama manajemen atas pengendalian internal yaitu reliabilitas laporan keuangan.

b. Pengendalian Terhadap Kelompok-kelompok TransaksiAuditor lebih menekankan pada pengendalian internal atas kelas-kelas, dan bukan saldo akun, karena keakuratan output sistem akuntansi sangat bergantung pada keakuratan input dan pemrosesan (transaksi).

10.3 Komponen Pengendalian Internal COSOKerangka terintegrasi-pengendalian internal COSO, kerangka pengendalian

internal yang paling banyak diterima di Amerika Serikat menjelaskan lima komponen pengendalian internal yang dirancang dan diterapkan manajemen untuk memberikan keyakinan yang memadai bahwa tujuan-tujuan pengendalian dapat terpenuhi. Komponen pengendalian internal COSO terdiri dari hal-hal berikut ini:

2 | P a g e

Page 3: BAB 10

1. Lingkungan pengendalianTerdiri dari tindakan, kebijakan dan prosedur yang menggambarkan keseluruhan sikap manajemen, direksi, dan pemilik dari suatu entitas atas pengendalian internal dan pentingnya pengendalian internal tersebut terhadap entitas.

2. Penilaian risikoPenilaian risiko untuk laporan keuangan merupakan identifikasi dan analisis manajemen terhadap risiko-risiko yang relevan terhadap penyusunan laporan keuangan sesuai dengan GAAP.

3. Aktivitas pengendalianAktivitas pengendalian adalah kebijakan dan prosedur, selain yang telah dimasukkan dalam keempat komponen lainnya yang membantu untuk meyakinkan bahwa tindakan-tindakan yang penting telah dilakukan untuk mengatasi risiko-risiko dalam mencapai tujuan organisasi.

4. Informasi dan komunikasiTujuan dari sistem informasi dan komunikasi akuntansi suatu entitas adalah untuk memulai, mencatat, memproses dan melaporkan transaksi yang dilakukan entitas itu serta mempertahankan akuntabilitas terkait aktiva terkait.

5. PemantauanAktivitas ini berhubungan dengan penilian mutu pengendalian internal secara berkelanjutan atau periodik oleh manajemen untuk menentukan bahwa pengendalian telah beroperasi seperti yang diharapkan, dan telah dimodifikasi sesuai dengan perubahan kondisi.

10.4 Memperoleh dan Mendokumentasikan Pemahaman tentang Pengendalian InternalTingkat pemahaman atas pengendalian internal serta luas pengujian yang

dibutuhkan untuk audit atas pengendalian internal melampaui apa yang disyaratkan untuk audit atas laporan keuangan saja. Karena itu,apabila terlebih dahulu berfokus pada pemahaman atas pengendalian internal dan pengujian yang diperlukan untuk audit pengendalian internal, auditor sudah memenuhi persyaratan yang diperlukan untuk memahami dan menguji pengendalian internal atas audit laporan keuangan. Sebagai bagian dari prosedur penilaian risiko, auditor menggunakan prosedur untuk memperoleh pemahaman,yang meliputi pengumpulan bukti tentang rancangan pengendalian internal dan apakah pengendalian itu sudah diimplementasikan, lalu menggunakan informasi itu sebagai dasar audit terpadu. Biasanya Auditor menggunakan tiga jenis dokumen untuk memperoleh dan mendokumentasikan pemahamannya atas perancangan pengendalian internal, antara lain:

Naratif: adalah uraian tertulis tentang pengendalian internal klien Bagan arus: adalah diagram yang menunjukkan dokumen klien dan aliran

urutannya dalam organisasi.

3 | P a g e

Page 4: BAB 10

Kuesioner pengendalian internal: yaitu mengajukan serangkaian pertanyaan tentang pengendalian dalam setiap area audit sebagai sarana untuk mengindetifikasi pengendalian internal.

10.5 Menilai Risiko PengendalianSebelum melakukan penilaian pendahuluan atas risiko pengendalian bagi

setiap kelas transaksi yang material, pertama auditor harus memutuskan apakah entias itu dapat diaudit. Setelah memahami pengendalian internal, auditor dapat membuat penilaian pendahuluan atas risiko pengendalian sebagian dari penilaian risiko salah saji yang material secara keseluruhan. Penilaian ini merupakan ukuran ekspektasi auditor bahwa pengendalian internal akan mencegah salah saji yang material atau mendeteksi dan mengoreksinya jika salah saji itu sudah terjadi.

Banyak auditor menggunakan matriks risiko pengendalian untuk membantu proses penilaian risiko pengendalian. Tujuannya adalah menyediakan cara yang mudah untuk mengukur penilain risiko pengendalian bagi setiap tujuan audit. Penyusunan matriks ini meliputi:

Mengindentifikasi tujuan audit Mengidentifikasi pengendalian yang ada Menghubungkan pengendalian dengan tujuan audit yang terkait Mengidentifikasi dan mengevaluasi defisiensi pengendalian, defisiensi yang

signifikan, dan kelemahan yang material Menghubungkan defisiensi yang signifikan dan kelemahan yang material

dengan tujuan Menilai risiko pengendalian untuk setiap tujuan audit yang terkait Komunikasi dengan pihak yang memikul tanggung jawab tata kelola Surat manajemenPengujian Pengendalian

10.6 Pengujian PengendalianDalam sebagian besar kasus, auditor belum mengumpulkan bukti yang

cukup untuk mengurangi penilaian risiko pengendalian ke tingkat yang cukup rendah. Karena itu, auditor harus mendapatkan bukti tambahan tentang efektivitas pelaksanaan pengendalian selama seluruh, atau paling tidak sebagian besar, periode yang diaudit. Prosedur untuk menguji efektivitas pengendalian dalam mendukung penilaian risiko pengendalian yang lebih rendah disebut pengujian pengendalian.

Keempat jenis prosedur untuk pengujian pengendalian antara lain: Mengajukan pertanyaan kepada personil klien yang tepat Memeriksa dokumen, catatan, dan laporan Mengamati aktivitas yang terkait dengan pengendalian Melaksanakan kembali proedur klien

Seberapa luas prosedur pengujian pengendalian diterapkan tergantung pada penilaian pendahuluan. Jika menginginkan risiko pengendalian yang dinilai lebih rendah, auditor akan menerapkan pengujian pengendalian yang lebih ekstensif,

4 | P a g e

Page 5: BAB 10

baik dalam hal jumlah pengendalian yang diuji maupun luas pengujian untuk setiap pengendalian.

10.7 Memutuskan Risiko Deteksi yang Direncanakan dan Merancang Pengujian Substantif

Auditor menggunakan penilaian risiko pengendalian dan hasil pengujian pengendalian untuk menentukan risiko deteksi yang direncanakan serta pengujian substantif terkait untuk audit atas laporan keuangan.Auditor melakukannya dengan menghubungkan penilaian risiko pengendalian dengan tujuan audit yang berkaitan dengan saldo untuk akun-akun yang dipengaruhi oleh jenis tranksaksi utama,serta dengan empat tujuan audit penyajian dan pengungkapan.Tingkat risiko deteksi yang tepat untuk setiap tujuan audit yang berhubungan dengan saldo kemudian diputuskan dengan menggunakan model risiko audit.

10.8 Pelaporan Pengendalian Internal Menurut Section 404Laporan auditor mengenai pengndalian internal harus mencakup dua

pendapat: Pendapat auditor mengenai apakah penilaian manajemen terhadap

keefektifan pengendalian internal atas pelaporan keuangan per akhir periode fiskal telah dinyatakan secara wajar, dalam semua hal yang material.

Pendapat auditor mengenai apakah perusahaan telah menyelenggarakan, dalam semua hal yang material, pengendalian internal yang efektif atas pelaporan keuangan per tanggal yang disebutkan.

Jenis-jenis pendapat: Pendapat wajar tanpa pengecualian Pendapat tidak wajar Pendapat wajar dengan pengecualian atau menolak memberikan pendapat

10.9 Mengevaluasi, Melaporkan, dan Menguji Pengendalian Internal untuk Perusahaan Nonpublik

Bagian berikut akan mengidentifikasi dan membahas perbedaan paling penting dalam mengevaluasi, melaporkan, dan menguji pengendalian internl untuk perusaan nonpublik:

Peryaratan pelaporan Luas pengendalian internal yang disyaratkan Luas pemahaman yang diperlukan Menilai risiko pengendalian Luas pengujian pengendalian yang diperlukan

5 | P a g e