bab 10 (20 slide)

39
Implikasi Etis dari Teknologi Informasi

Upload: gilangbewok

Post on 24-May-2015

421 views

Category:

Education


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Bab 10 (20 slide)

Implikasi Etis dari

Teknologi Informasi

Page 2: Bab 10 (20 slide)

KELOMPOK 5

Anggi Rustiami Alum Rossyana Rahmat Yusuf

Melinda Sutrisnawati

MANAJEMEN 3-A

Page 3: Bab 10 (20 slide)

Tujuan PenulisanMemahami perbedaan antara moral, etika, dan hukum.Memahami undang-undang mengenai komputer yang telah dikeluakan di Amerika Serikat dan memahami bagaimana undang-undang di satu negara dapat mempengruhi penggunaan komputer di negara lain.Memahami bagaimana perusahaan menciptakan budaya etika dengan cara menetapkan dahulu kredo perusahaan, kemudian menetapkan program-program etika, dan terakhir menetapkan kode etik perusahaan.Memahami mengapa masyarakat menuntut agar komputer digunakan secara etis.

Page 4: Bab 10 (20 slide)

Memahami empat hak dasar yang dimiliki masyarakat yang berkenaan dengan komputer.Memahami bagaimana auditor internal perusahaan dapat memainkan peranan yang positif dalam menciptakan sistem informasi yang didesain untuk memenuhi kriteria kinerja yang etis.Menyadari kodde etik industri komputer , dan berbagai jenis program edukasi yang dapat membantu perusahaan dan karyawan menggunakan komputer secara etis.Mengetahui apa yang dapat dilakukan oleh direktur informasi ( chief information officer – cio ) sebagai pusat kekuatan ketika perusahaan menjalankan praktik – praktik yang etis.Mengenali jenis undang – undang yang paling penting yang diterapkan di dunia bisnis akhir – akhir ini undang – undang sarbanes –oxley.

Page 5: Bab 10 (20 slide)

PendahuluanPrilaku kita diarahkan oleh moral, etika, dan

hukum. Undang-undang mengenal komputer telah diterapkan di banyak negara untuk mengatasi kekhawatiran seperti hak mendapatkan akses data, hak akan privasi, kejahatan komputer, dan paten peranti lunak. Fitur-fitur penggunaan komputer yang mengkhawatirkan masyarakat adalah kemampuan untuk memprogram komputer untuk melakukan nyaris apa saja, fakta bahwa komputer dapat mengubah kehidupan sehari-hari, dan fakta bahwa apa yang dilakukan komputer bisa jadi tidak terlihat oleh orang yang menjadi korban. Masyarakat memiliki empat hak dasar yang berkenaan dengan penggunaan komputer, privasi, akurasi, dan akses.

Page 6: Bab 10 (20 slide)

CAKUPAN PERSKRIPTIF VERSUS CAKUPAN DESKRIPTIF

Seharusnya penjelasan mengenai proyek SIM yang gagal dapat menjadi contoh mengenai cara yang salah untuk merancang suatu sistem. Tujuanya adalah memberikan jalan yang dapat diikuti para profesional bisnis dan sistem informasi masa depan. Jalan yang akan menuju karier yang sukses dan karier yang akan memberikan kontribusi positif untuk profesi yang berkaitan dengan komputer serta untuk bisnis dan masyarakat. Disadari bahwa beberapa orang akan menyalahgunakan sistem informasi.

Page 7: Bab 10 (20 slide)

Namun, penggambaran bagaimana komputer seharusnya diterapkan secara etis akan tetap dilanjutkan. Tujuanya adalah untuk menyadarkan bahwa pelaku bisnis pada umumnya dan spesialis informasi pada khususnya memiliki tanggung jawab tertentu dalam bertugas di dalam batasan etis, moral, dan hukum.

Page 8: Bab 10 (20 slide)

MORAL,ETIKA, DAN HUKUMDalam kehidupan sehari-hari, kita

diarahkan oleh banyak pengaruh. Sebagai warga negara yang memiliki tanggung jawab sosial, kita ingin melakukan hal yang secara moral benar, berlaku etis, dan mematuhi hukum.

MoralMoral adalah tradisi kepercayaan mengenai

prilaku yang benar dan yang salah. Moral adalah institusi sosial dengan sejarah dan seperangkat aturan.

EtikaPrilaku kita juga diarahkan uleh etika.

Etika adalah sekumpulan kepercayaan, standar, atau teladan yang mengarahkan, yang merasuk ke dalam seseorang atau masyarakat.

Page 9: Bab 10 (20 slide)

HukumHukum adalah peraturan prilaku formal yang

diterapkan oleh otoritas yang berwenang, seperti pemerintah, terhadap subjek atau warga negara.

Undang-undang Komputer di Amerika Serikat

Setelah undang-undang komputer Amerika Serikat mulai diterapkan, undang-undang ini berfokus pada berbagai hak dan batasan yang berkaitan dengan akses data, khususnya data kredit dan data yang dipegang oleh pemerintah. Privasi, kejahatan komputer, dan paten peranti lunak merupakan fokus utama.

Page 10: Bab 10 (20 slide)

1. Hak dan Batasan Akses DataUndang-undang kebebasan informasi

(Freedom of Information Act) tahun 1966 memberi warga negara dan organisasi-organisasi Amerika Serikat hak terhadap akses data yang dipegang oleh pemerintah federal, dengan beberapa perkecualian. Pada tahun 1970-an dikenal beberapa hukum tambahan dalam bentuk Undang-undang Pelaporan Kredit yang Wajar (Fair Credit Reporting Art) tahun 1970, yang berkaitan dengan penanganan data kredit, dan Undang-Undang Hak Privasi Federal (Right to Federal Privacy Act) tahun 1978, yang membatasi tindakan pemerintah federal untuk melaksanakan penyelidikan pada catatan-catatan bank.

Page 11: Bab 10 (20 slide)

2. Privasi Tidak lama setelah Undang-Undang

Kebebasan Informasi (Freedom of Information Act) diterapkan, pemerintah federal mencanangkan Undang-Undang Privasi Komunikasi Elektronik (Electronik Communications Pryvacy Act) tahun 1968. Namun, undang-undang ini hanya mencakup komunikasi suara. Undang-undang ini ditulis ulang tahun 1986 agar mencakup data digital, komunikasi video, dan surat elektronik.

Page 12: Bab 10 (20 slide)

3. Kejahatan Komputer

Pada tahun 1984, Kongres Amerika Serikat memperkuat undang-undang mengenai penggunaan komputer dengan mengeluarkan peraturan-peraturan yang secara khusus diterapkan pada kejahatan komputer:

Undang-undang keamanan komputer usaha kecil dan pendidikan(The Small Business Computer Security and Education Art) ditetapkan oleh Dewasa Penasihat Keamanan Komputer Usaha Kecil dan Pendidikan (Small Business Computer Security and Education Advisory Council).

Undang-undang Perangkat akses palsu dan kejahatan serta penipuan melalui komputer (Counterfeit Access Device and Computer Fraud and Abuse Act).

Page 13: Bab 10 (20 slide)

Paten Peranti Lunak

Pada bulan Juli 1988, Pengadilan Bandung Federal Amerika Serikat (U.S. Court of Appeals for the Federal Circuit) memutuskan bahwa proses bisnis harus dipatenkan. Kasus ini kemudian dikenalo dengan state street decision. Yang bermasalah pada masa itu adalah sebuah paket peranti lunak untuk mengelola raksa dana. Hingga saat itu, pengadilan selalu menetapkan bahwa peranti lunak tidak dapat di patenkan karena dua alasan:(1) algoritma matematika tidak dapat di patenkan dan (2) metode bisnis tidak dapat dipatenkan.

Page 14: Bab 10 (20 slide)

Undang-undang Paten Peranti Lunak di Uni Eropa

Pada awal 2002 sebagai jawaban atas state street decision, yang telah mendorong banjirnya pendaftaran paten peranti lunak di Amerika Serikat dan akhirnya mempengaruhi perusahaan-perusahaan Eropa, parlemen Uni Eropa (UE) mengusulkan agar standar paten peranti lunak yang lebih ketat dibandingkan standar di Amerika Serikat ditetapkan.

Page 15: Bab 10 (20 slide)

Undang-undang Privasi Pribadi di Republik Rakyat Cina

Baiik pemerintah dan warga negara Republik Rakyatv Cina (RRC) semakin sadar akan kebutuhan untuk menentukan privasi pribadi. Salah satu masalah adalah istilah privasi sering kali memiliki konotasi yang negatif, karena di asosiasikan dengan seorang yang menyembunyikan sesuatu.

Pada saat ini, pemerintah Cina sedang berfokus untuk menerapkan peraturan penggunaan komputer dan internet. Peraturan-peraturan ini menyatakan bahwa penggunaan perangkat ini tidak untuk mengganggu “keamanan negara”, “kepentungan sosial,” “kepentingan warga negara yang berazazkan hukum,” dan” privasi.” Namun, hingga saat ini definisi dari istilah ini belum tersedia.

Page 16: Bab 10 (20 slide)

MELETAKAN MORAL, ETIKA, DAN HUKUM

PADA TEMPATNYA

Penggunaan komputer di dunia bisnis diarahkan oleh nilai moral dan etis manajer, spesialis informasi, dan penggunaan, serta hukum yang berlaku. Hukum adalah yang termudah untuk diinterpretasikan karena bersifat tertulis. Tetapi etika tidak terdefinisi demikian tepat, dan mungkin bahkan tidak disetujui oleh semua anggota masyarakat.

Page 17: Bab 10 (20 slide)

KEBUTUHAN AKAN BUDAYA ETIKAOpini yang dipegang secara luas didunia

bisnis adalah bahwa bisnis merefleksikan kepribadian dari pemimpinanya. Sebagai contoh, pengaruh James Cash Panney pada JCpaney Colonel John Patterson di National Cash Register (NCR), atau Thomas J. Waston, Sr.di IBM menentukan kepribadian dari perusahaan-perusahaan tersebut.

Keterkaitan antara CEO dengan perusahaan merupakan dasar untuk budaya etika. Jika perusahaan dituntut untuk berlaku etis, maka manajemen tingkat tinggi harus bersikap etis dalam segala sesuatu yang dilakukan dan dikatakanya. Manajemen tingkat atas harus memimpin melalui contoh. Prilaku ini disebut dangan budaya etika (ethics culture).

Page 18: Bab 10 (20 slide)

Bagaimana Budaya Etika DiterapkanTugas dari manajemen tingkat atas adalah

untuk meyakinkan bahwa konsep etikanya merasuk keseluruh organisasi, dan turun kejajaran bawah sehingga menyentuh setiap karyawan.

1.Kredo Perusahaan (Corporate Credo) : Pernyataan singkat mengenal nilai-nilai yang ingin di junjung perusahaan. Tujuan kredo tersebut adalah untuk memberi tahu individu dan organisasi, baik di dalam dan di luar perusahaan akan nilai-nilai etis yang dianut perusahaan tersebut.

2.Program Etika (Ethics Program) : Upaya yang terdiri atas berbagai aktivitas yang didesain untuk memberikan petunjuk kepada para karyawan untuk menjalankan kredo perusahaan. Aktivitas yang biasa dilakukan adalah sesi orientasi yang di adakan untuk karyawan baru.

Page 19: Bab 10 (20 slide)

Manajemen Tingkat Atas, Manajemen Budaya Etika dengan Cara dari Atas ke

Bawah.

Page 20: Bab 10 (20 slide)

Contoh Kredo Perusahaan1. KOMITMEN TERHADAP PELANGGAN Komitmen yang pertama adalah

menyediakan para pelanggan kami barang dan jasa berkualitas yang inovatif dan secara teknologi meresponskebutuhan mereka saat ini, pada harga yang sesuai .

2. KOMITMEN TERHADAP KARYAWAN Komitmen yang kedua adalah menciptakan

lingkunga untuk karyawan kami yang mendorong pertumbuhan profesional , mendoron masing - masing individu untuk meraih potensinya yang terjadi , serta mendorong tanggung jawab dan kreativitas individu .

Page 21: Bab 10 (20 slide)

3. KOMITMEN KARYAWAN TERHADAP SECURITY PACIFIC Komitmen yang ke tiga adalah komitmen karyawan terhadar security pasific. Sebagai karyawan, kami berusaha memahami dan mematuhi kebijakan dan tujuan perusahaan, berlaku profesional, dan memberikan upaya terbaik kami untuk meningkatkan security pacific.4. KOMITMEN DARI KARYAWAN KE KARYAWAN Komitmen yang ke empat adalah komitmen dari kayawan untuk karyawan lain kami harus berkomitmen untuk meningkatkan iklim salang menghormati, integritas, dan hubungan profesional, yang dicirikan oleh komunikasi yang terbuka dan jujur di dalam dan disemua tingkat organisasi.

Page 22: Bab 10 (20 slide)

5. KOMITMEN TERHADAP MASYARAKAT Komitmen yang kelima dari security pacific adalah terhadap masyarakat yang kami layani. Kami harus terus berusaha untuk meningktkan kualitas hidup melalui dukunan kani terhadap berbagai organisasi dan proyek masyarakat, dengan cara mendukung para karyawan yang melakukan pelayanan terhadap masyarakat, dan meningkatkan partisipasi dalam pelayanan masyarakat.6. KOMITMEN TERHADAP PEMEGANG SAHAM Komitmen yang ke enam dari south pacific adalah terhadap para pemegang saham. Kami akan berusaha untuk memberikan pertumbuhan yang konsisten dan tingkat kieuntungan terhadap infestasi yang superior, untuk menjaga posisi dan reputasi perusahaan sebagai swalah satu institusi finansial ternama , untuk melindungi investasi para pemetgang saham, dan memberikan informasi yang komplit dan tepat waktu.

Page 23: Bab 10 (20 slide)

Contoh lain dari program etika adalah audit etika. Dalam audit etika (etichs audit), seorang auditor internal akan bertemu dengan seorang manjaer dalam sesi selama beberapa jam yang bertujuan untuk mempelajari bagaimana unit manajer tersebut melakisanakan kredo perusahaan.

KODE PERUSAHAAN YANG DISESUAIKAN

Banyak perusahaan merancang sendiri kode etik perusahaan mereka. Terkadang kode-kode etik ini merupakan adaptasi dari kode untuk industri atau profesi tertentu.

MMELETAKAN KREDO,PROGRAM,DAN KODE PADA TEMPATNYA

Kredo perusahaan memberikan dasar untuk pelaksanaan program etika perusahaan. Kode etik tersebut menggambarkan perilaku-perilaku tertentu yang diharapkan dilaksanakan oleh para karyawan perusahaan dalam berinteraksi antara satu dengan yang lain dan dengan elemen-elemen lingkungan perusahaan.

Page 24: Bab 10 (20 slide)

ALASAN DI BALIK ETIKA KOMPUTER James H.Moor mendefinisikan etika komputer

sebagai analisis sifat dan dampak sosial teknologi komputer serta perumusan dan justivikasi dari kebijakan-kebijakan yang terkait untuk penggunaan teknologi tersebut secara etis. Dengan demikian,etika komputer terdiri atas dua aktifitas utama. Orang diprusahaan yang merupakan pilihan yang logis untuk menerapkan program etika ini adalah CIO. Seorang CIO harus :

1.Menyadari dampak penggunaan komputer terhadap masyarakat dan Merumuskan kebijakan yang menjaga agar

2.teknologi tersebut digunakan diseluruh perusahaan secara etis.

Satu hal amatlah penting : CIO tidak menanggung tanggung jawab manajerial untuk penggunaan komputer secara etis sendiri.

Page 25: Bab 10 (20 slide)

Alasan Pentingnya Etika Komputer

James Moor mengidentifikasi tiga alasan utama dibalik minat masyarakat yang tingi akan etika komputer : kelenturan secara logis,faktor tranformasi,dan faktor ketidak tampakan.

1.Kelenturan secara logis Moor mengartikannya sebagai kemampuan untuk memprogram komputer untuk melakukan hampir apa saja yang ingin kita lakukan.

2.Faktor tranformasi alasan atas etika komputer ini didasarkan pada fakta bahwa komputer dapat mengubah cara kita mengerjakan sesuatu dengan draktis. Salah satu contoh yang baik adalah e-mail.

3.Faktor ketidaktampakan : alasan ketidak untuk minat masyarakat atas etika komputer adalah karena masyarakat memandang komputer sebagai kotak hitam.

Page 26: Bab 10 (20 slide)

4. Faktor ketidaktampakan : alasan ketidak untuk minata masyarakat atas etika komputer adalah karena masyarakat memandang komputer sebagai kotak hitam. Ketidak tampakan operasi internal ini memberikan kesempatan terjadinya nilai-nilai pemrograman yang tidak tampak ,dan menyalah gunakan yang tidak tampak :

a) Nilai pemrograman yang tidak tampak : perintah rutin yang dikodekan program kedalam program yang menghasilkan proses yang diinginkan si pengguna.

b) Perhitungan rumit yang tidak tampak : berbentuk program yang sangat rumit sehingga penguna tidak dapat memahaminya.

c) Penyalahgunaan yang tidak tampak : mencangkup tindakan yang disengaja yang melintasi batasan hukum maupun etis.

Page 27: Bab 10 (20 slide)

Hak Sosial dan Komputer

Masyarakat tidak hanya mengharapkan dan dunia usaha untuk menggunakan komputer secara etis, namun juga menuntut beberapa hak yang berhubungan dengan komputer. Klasifikasi hak-hak manusia dalam wujud komputer yang paling banyak dipublikasikan adalah PAPA rancangan Richard O. Mason. Mason menciptakan akronim PAPA untuk mempersentasikan empat hak dasar masyarakat sehubungan dengan informasi :

- Peivasi- Akurasi- Kepemilikan- Aseksibilitas

Page 28: Bab 10 (20 slide)

Hak PrivasiHakim Mahkamah Agung Amerika Serikat, Louis

Brandeis dikenal karena memperkenalkan “ hak agar dibiarkan sendiri”. Mason merasa bahwa hak ini terancam oleh dua hal, yaitu : 1. Meningkatkan kemampuan komputer untuk

digunakan dalam kegiatan mata-mata.2. Meningkatkan nilai informasi dalam proses

pengambilan keputusan.

Hak untuk Mendapatkan Keakuratan Komputer memungkinkan tingkat keakuratan

yang tidak dapat dicapai dengan sistem nonkomputer. Potensi ini memang tersedia, namun tidak selalu didapatkan. Beberapa sistem berbasis komputer berisikan lebih banyak kesalahan daripada yang diberikan sistem manual.

Page 29: Bab 10 (20 slide)

Hak Kepemilikan Di sini yang dibahas adalah hak

kepemilikan intelektual, biasanya dalam bentuk program komputer. Vendor peranti lunak dapat menghindari pencurian hak kepemilikan intelektual melalui undang-undang hak cipta, hak paten, dan persetujuan lisensi. Hingga tahun 1980-an, peranti lunak tidak dilindungi oleh hak cipta atau hukum paten.Hak Mendapatkan Akses

Sebelum diperkenalkanya basis data yang terkomputerisasi, kebanyakan informasi tersedia untuk masyarakat umum dalam bentuk dokumen cetak atau gambar mikroformat yang disimpan di perpustakaan.

Page 30: Bab 10 (20 slide)

AUDIT INFORMASI1. Audit Eksternal : Perusahaan dengan semua

ukuran mengandalkan audit eksternal. Dari luar organisasi untuk memverifikasi keakuratan catatan akuntansi.

2. Audit Internal : Perusahaan-perusahaan yang lebih besar memiliki staf tersendiri yang berfungsi sebagai Auditor internal yang melakukan analisis yang sama seperti auditor eksternal namun memiliki tanggung jawab yang lebih luas.

3. Komite audit : Yang mendefinisikan tanggung jawab dari departemen audit internal dan menerima sebagian besar laporan audit.

Page 31: Bab 10 (20 slide)

4. Direktur Audit Internal : mengelola departemen audit internal dan biasanya melapor ke CEO atau direktur keuangan.

Pentingnya Objektivitas Hal unik yang ditawarkan oleh auditor

internal adalah objektivitas. Mereka berfotensi secara independen terhadap unit-unit bisnis perusahaan dan tidak memiliki hubungan dengan individu atau kelompok lain di dalam perusahaan. Keterlibatan mereka satu-atunya adalah dengan dewan komisaris, CEO, dan CFO.

Page 32: Bab 10 (20 slide)

Jenis-jenis Aktivitas Audit1. Audit Finasial2. Audit Operasional

Ketika para auditor internal melaksanakan audit operasional, mereka mencari tiga fitur sistem dasar:

- Kecukupan pengendalian- Efisiensi- Kepatuhan dengan kebijakan perusahaan

3. Audit Berkelanjutan4. Desain Sistem Pengendalian Internal5. Subsistem Audit Internal

Page 33: Bab 10 (20 slide)

MENERAPKAN ETIKA DALAM TEKNOLOGI INFORMASI

Kode Etik dan Prilaku Profesional AcmBentuk kode etik ACM yang ada saat ini

di adopsi pada tahun 1992 dan berisikan “keharusan” yang merupakan pernyataan taqnggung jawab pribadi. Masing-masing keharusan ditulis dengan sebuah narasi singkat, yaitu:

1. keharusan moral umum2.Tanggung jawab profesional yang lebih spesifik3.Keharusan kepemimpinan organisasi4.Kepatuhan terhadap kode

Page 34: Bab 10 (20 slide)

Kode Etik dan Praktik Profesional Rekayasa Peranti Lunak

Kode ini mencatat pengaruh penting yang dapat diterapkan para ahli peranti lunak pada sistem informasi dan terdiri atas ekspektasi di delapan hal penting:

1.Masyarakat2.Klien dan Atasan3.Produk4.Penilaian5.Manajemen6.Profesi7.Kolega 8.Diri Sndiri

Page 35: Bab 10 (20 slide)

Pendidikan Etika KomputerProgram edukasi formal dalam etika komputer tersedia

dari beragam sumber mata kuliah diperguruan tinggi, program profesional, dan program edukasi suasta. Etika dan CIO

CIO dapat memenuhi ekspetasi pelaporan keuangan dengan cara mengikuti program yang mencakup hal-hal berikut:

1. Mencapai tingkat pemahaman yang lebih baik akan pemahaman prinsip-prinsip akuntansi.

2. Mempelajari sistem informasi yang menyelesaikan laporan keuangan dan mengambil tindakan perbaikan.

3. Mendidik eksekutif perusahaan mengenai sistem-sistem keuangan.

4. Mengintegrasikan ke dalam sistem informasi alarm yang memperingatkan eksekutif terhadap aktivitas yang membutuhkan perhatian.

5. Secara aktif berpartisipasi di dalam memberikan informasi keuangan kepada elemen lingkungan.

6. Mengendalikan dengan ketet keuangan yang dihabiskan untuk sumber daya informasi.

Page 36: Bab 10 (20 slide)

Pengaruh Sarbanes-OxleySOX terdiri dari 10 pasal utama, 2

diantaranya secara langsung mempengaruhi unit pelayanan informasi perusahaan:

1.CEO dan CFO harus menandatangani laporan keuangan.

2.Perusahaan-perusahaan Amerika Serikat disyaratkan untuk memiliki unit audit internal.

Page 37: Bab 10 (20 slide)

SOX 404Agar memenuhi persyaratan pengendalian

yang diwajibkan oleh SOX, seorang CIO harus menjaga agar pengendalian seperti ini berbeda di dalam sistem selama proses perencanaan sistem. Aktivitas perencanaan harus mencakup:

1.Identifikasi sistem yang memainkan peranan dalam pelaporan keuangan

2.Identifikasi resiko yang dihadapi sistem ini3.Mendesain pengendalian yang mengatasi resiko

ini4.Mendokumentasikan dan menguji pengendalian

tersebut5.Memonitor efektifitas pengendalian seiring

waktu6.Mempengaruhi pengendalian sebagaimana

dibutuhkan

Page 38: Bab 10 (20 slide)

SOX 409Ketetapan SOX lain yang mempengaruhi

pelayanan informasi adalah 409, yang membahas mengenai pengungkapan secara real time.SOX dan COBIT

CUBIT disebut sebagai organisasi industri yang dapat memberikan standar keamana untuk sumber daya informasi perusahaan. Organisasi yang sama dapat memberikan bantuan kepada perusahaan untuk menangani tanggung jawab SOX. Standar COBIT amat selaras dengan ekspetasi SOX. Karena COBIT memiliki lebih dari 47.000 anggota diseluruh dunia, standar pelaporan keuangan dapat memberikan dampak global.

Page 39: Bab 10 (20 slide)

Meletakan Serbanas-Oxyley pada TempatnyaDi awal bab ini, telah dikatakan bahwa

pendekatan preskriptif diambil untuk menggambarkan SIM-hal ini digambarkan sebagaimana seharusnya SIM harus dipraktikan. Serbanas-Oxley merupakan salah satu argumen yang baik untuk pendekatan seperti ini. Perusahaan dan CIO yang menerapkan MIS sebagaimana yang digambarkan seharusnya tidak menghadapi kesulitan untuk memenuhi persyaratan SOX. Dengan kata lain, SOX mengharapkan eksekutif, sistem keuangan, dan Ti untuk bekerja sebagaimana mereka seharusnya bekerja-yaitu secara etis.