bab 1 sampai 7 (2)
TRANSCRIPT
-
7/23/2019 BAB 1 sampai 7 (2)
1/52
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar BelakangMewujudkan kesehatan yang optimal bagi masyarakat adalah
merupakan merupakan salah tujuan untuk membangun dalam
bidang kesehatan. Berdasarkan undang undang kesehatan No. 36
Tahun 200 pasal !" menyatakan bahwa untuk mewujudkan
derajad kesehatan yang setinggi#tingginya bagi masyarakat
diselenggarakan upaya kesehatan masyarakat. $paya kesehatan
diselenggarakan dalam bentuk kegiatan dengan pendekatan
promoti%& kurati%& pre'enti%& dan berkesinambungan ()epkes *+&
200,.-alah satu indikator yang mendukung derajat kesehatan
masyarakat adalah menurunkan angka kesakitan& baik penyakit
in%eksi maupun penyakit degenerati%. -atu dari sekian banyak
penyakit in%eksi kronis menular yang berkembangnya ukup
mengkhawatirkan dan menjadi masalah kesehatan yang menuri
perhatian masyarakat di seluruh dunia adalah tuberkulosis paru
(-a%rida& 20/0,.
Tingkat risiko untuk terserang penyakit TB aru BT1 (, di
+ndonesia berkisar antara /&" sampai !&!. enyakit TB aru
merupakan penyebab kematian nomor tiga setelah penyakit
jantung dan saluran perna%asan pada semua kelompok usia& nomor
satu dari& / penyakit golongan penyakit in%eksi. -eara nasional& TB
/
/
-
7/23/2019 BAB 1 sampai 7 (2)
2/52
aru membunuh kira#kira /00.000 orang tiap tahun& setiap hari 300
orang meninggal akibat penyakit TB aru BT1 (, di +ndonesia.
Berdasarkan data 45 pada Tahun 200"& jumlah penderita TB di
+ndonesia sekitar 728.000 atau berada di posisi tiga di dunia
setelah +ndia dan 9ina. :aporan 45 pada Tahun 200 menatat
peringkat +ndonesia menurun ke posisi lima dengan jumlah
penderita TB sebesar !2.000 orang (45& 20/0,.
ersentase suspek TB berdasarkan alasannya tidak ke
%asilitas kesehatan yang paling besar dapat diobati dan sembuh
sendiri (38&2,& tidak ada biaya (26&!,& anggapan penyakit tidak
berat (/6&3,& akses ke %asilitas kesehatan sulit (!&!,& tidak ada
waktu (7&", dan lainnya (&0, (*iskesdas& 20/0,.
Besar dan luasnya permasalahan akibat TB aru BT1 (,
mengharuskan semua pihak untuk dapat berkomitmen dan
bekerjasama dalam melakukan penanggulangan TB aru BT1 (,.
$ntuk menurunkan angka kesakitan penyakit TB serta menegah
terjadinya resistensi obat telah dilaksanakan program nasional
penanggulangan tuberkulosis. -ejak Tahun /7& program
pemberantasan penyakit TB aru BT1 (, telah dilaksanakan
dengan strategi )T- (Directly Observed Treatment Shortcourse,
yang direkomendasikan oleh 45 yang terdiri atas lima komponen
yaitu ; (a,
-
7/23/2019 BAB 1 sampai 7 (2)
3/52
engobatan TB aru BT1 (, dengan paduan bat 1nti Tuberkulosis
(1T, jangka pendek dengan pengawasan langsung oleh engawas
Minum bat (M,& (d,
-
7/23/2019 BAB 1 sampai 7 (2)
4/52
Berdasarkan data yang diperoleh dari )inas
-
7/23/2019 BAB 1 sampai 7 (2)
5/52
karena itu peneliti tertarik untuk melihat lebih lanjut tentang
tingkat kepatuhan pasien dalam pengobatan tuberkolosis paru
pada pasien rawat jalan di uskesmas >eumpang eumpang tersangka TB aru BT1 (, yang
tidak melakukan pemeriksaan lebih lanjut masih banyak sehingga
tidak terdeteksi dan dari data diatas menunjukkan peningkatan dari
tahun ke tahun masalah penyakit TB paru BT1 (, dimana bisa
diperkirakan bahwa kepatuhan penderita dalam melakukan
pengobatan TB aru seara tuntas masih sangat renndah karena
sebagian besar dari penderita mengganggap hal tersebut
merupakan batuk biasa& takut adanya e%ek samping dari obat&
bosan dalam melakukan pengobatan& kurang dukungan keluarga&
tidak adanya M dan akses atau jauhnya tempat tinggal penderita
dengan puskesmas dan juga banyaknya penderita yang putus
berobat di tengah jalan karena merasa sudah sembuh. leh karena
itu maka peneliti tertarik ingin melihat lebih lanjut tentang tingkat
kepatuhan penderita dalam melakukan pengobatan TB aru BT1
7
-
7/23/2019 BAB 1 sampai 7 (2)
6/52
(, di uskesmas >eumpang
-
7/23/2019 BAB 1 sampai 7 (2)
7/52
3. $ntuk mengetahui hubungan engawas Minum bat
(M, dengan tingkat kepatuhan penderita dalam
pengobatan Tuberkulosis aru BT1 (, di uskesmas
>eumpang eumpang
-
7/23/2019 BAB 1 sampai 7 (2)
8/52
BAB II!IN%AUAN PU&!A'A
2.1 !u(erkul)sis2.1.1. Pengertian !u(erk)l)sis
Menurut
-
7/23/2019 BAB 1 sampai 7 (2)
9/52
+ndonesia ini merupakan penyakit in%eksi terpenting setelah
eradikasi penyakit malaria (1lsaga@& 2008,.Aahmi (2007, mengemukakan bahwa penyakit TB9 adalah
penyakit menular yang disebabkan oleh Myobakterium
tuberulosis& yang masih merupakan keluarga besar genus
Myobakterium. )iantara lebih dari anggota keluarga
Myobakterium yang diperkirakan lebih dari 30 buah& hanya 3 yang
dikenal bermasalah dengan kesehatan masyarakat. Mereka adalah
Mycobacterium tuberculosis, Mycobakterium leprae adalah
penyebab penyakit kusta yang sudah ratusan tahun dan
Mycobakterium bovisdikenal karena sering berada pada susu sapi
yang tidak dimasak dengan baik.enyakit Tuberkulosis aru adalah penyakit menular yang
menyerang paru# paru& penyakit ini disebabkan oleh
Mycobakterium tuberculosis. Mikro bateria adalah bakteri aerob&
berbentuk batang& yang tidak membentuk spora. 4alaupun tidak
mudah di warnai& jika telah diwarnai bakteri ini tahan terhadap
pelentur warna ( dekolarisasi , asam atau alkohol& oleh karena itu
dinamakan bakteri tahan asam atau basil tahan asam (1ditama&
2002,.
2.1.2. Pen*e(a( !u(erkul)sisenyebab TB paru BT1 (, adalah bakteri yang disebut
Mycobakterium tuberkulosis. Bakteri ini ditemukan oleh *obert
-
7/23/2019 BAB 1 sampai 7 (2)
10/52
TB paru merupakan penyakit menular langsung yang
disebabkan oleh Mycobakterium tuberculosis yang dapat
menyerang paru tetapi dapat juga menyerang organ tubuh lain.
Bakteri ini berbentuk batang dengan si%at khusus yaitu tahan
terhadap asam pada pewarnaan (Basil Tahan 1sam,& dapat mati
akibat matahari langsung dan dapat bertahan hidup beberapa jam
ditempat yang lembab dan gelap. )alam jaringan tubuh dapat
tertidurC beberapa tahun baru setelah itu mengin%eksi target
organ terutama paru ()epkes *+& 200",.Menurut Bahar dalam %ahmi (2007, menjelaskan bahwa
Mycobakterium tuberculosisberbentuk batang& berukuran panjang
/#! mikron dan tebal 0&3# 0&6 mikron& tahan terhadap pewarnaan
yang asam sehingga dikenal sebagai Bakteri Tahan 1sam (BT1,.
-ebagian kuman terdiri dari asam lemak dan lipid& yang membuat
lebih tahan asam.Bisa bertahan hidup bertahun# tahun. -i%at lain
adalah bersi%at aerob& lebih menyukai jaringan kaya oksigen&
terutama bagianApical posterior.2.1.3. +ara Penularan !B paru B!A ,-
enularan TB dikenal melalui udara& terutama pada udara
tertutup seperti udara dalam rumah yang pengap dan lembab&
udara dalam pesawat terbang antarbenua& gedung pertemuan& dan
kereta api berpendingin. -umber penularan adalah penderita TB
paru BT1 (,. 1pabila batuk& berbiara& atau bersin& maka ribuan
bakteri Tuberkulosis berhamburan bersama droplet na%as
penderita yang bersangkutan& khususnya pada penderita TB paru
BT1 (, akti% dan luka parunya (Aahmi& 2007,.
/0
-
7/23/2019 BAB 1 sampai 7 (2)
11/52
Bakteri ini bila sering masuk dan berkumpul di dalam paru#
paru akan berkembang biak menjadi banyak (terutama pada organ
dengan daya tahan tubuh yang rendah,& dan dapat menyebar
melalui pembuluh darah atau kelenjar getah bening. leh sebab itu
in%eksi TB paru BT1 (, dapat mengin%eksi hampir seluruh organ
tubuh seperti paru#paru& otak& ginjal& saluran penernaan& tulang&
kelenjar getah bening& dan lain#lain. Meskipun demikian& organ
tubuh yang paling sering terkena yaitu aru#aru. -aat
Micobacterium tuberculosaberhasil mengin%eksi paru#paru& maka
dengan segera akan tumbuh koloni bakteri yang berbentuk
globular (bulat,. Biasanya melalui serangkaian reaksi imunologis
bakteri TB paru BT1 (, ini akan berusaha dihambat melalui
pembentukan dinding di sekeliling bakteri itu oleh sel#sel paru.
Mekanisme pembentukan dinding itu membuat jaringan di
sekitarnya menjadi jaringan parut dan bakteri TB paru BT1 (,akan
menjadi dormant (istirahat,. Bentuk#bentuk dormant inilah yang
sebenarnya terlihat sebagai tuberkel pada pemeriksaan %oto
rontgen (Bahar& 2006,.Aahmi (2007, menjelaskan bahwa daya penularan dari
seseorang ke orang lain ditentukan oleh banyaknya kuman yang
dikeluarkan serta patogenesitas kuman yang bersangkutan. -erta
lamanya seseorang menghirup udara yang mengandung kuman
tersebut.Meningkatnya penularan in%eksi yang telah dilaporkan saat
ini& banyak dihubungkan dengan beberapa keadaan& antara lain
//
-
7/23/2019 BAB 1 sampai 7 (2)
12/52
memburuknya kondisi sosial ekonomi& belum optimalnya %asilitas
pelayanan kesehatan masyarakat& meningkatnya jumlah penduduk
yang tidak mempunyai tempat tinggal dan adanya epidemi dari
in%eksi 5+D (uman !mmunode"ciency #irus,. )isamping itu daya
tahan tubuh yang lemah=menurun& 'irulensi dan jumlah kuman
merupakan %aktor yang memegang peranan penting dalam
terjadinya in%eksi TB paru BT1 (, (Bahar& 2006,.
2.1.. /e"ala !u(erkul)sis
>ejala penyakit TB9 dapat dibagi menjadi gejala umum dan
gejala khusus yang timbul sesuai dengan organ yang
terlibat.>ambaran seara klinis tidak terlalu khas terutama pada
kasus baru& sehingga ukup sulit untuk menegakkan diagnosa
seara klinik (1ditama& 2002,.
2.1..1 /e"ala &istemik0 Umum
a. )emam tidak terlalu tinggi yang berlangsung lama& biasanya
dirasakan malam hari disertai keringat malam.
-
7/23/2019 BAB 1 sampai 7 (2)
13/52
kemudian kadang hilang. >ejala ini akan timbul kembali beberapa
bulan seperti demam inEuenFa biasa dan kemudian juga seolah#
olah sembuhC tidak ada demam.
>ejala lain adalah malaise (seperti perasaan lesu, bersi%at
berkepanjangan kronik& disertai rasa tidak Ht& tidak enak badan&
lemah lesu& pegal# pegal& na%su makan berkurang& badan semakin
kurus& pusing& serta mudah lelah (Aahmi& 2007,.
2.1..2 /e"ala 'husus/. Tergantung dari organ tubuh mana yang terkena& bila terjadi
sumbatan sebagian bronkus (saluran yang menuju ke paru#
paru, akibat penekanan kelenjar getah bening yang
membesar& akan menimbulkan suara ImengiI& suara na%as
melemah yang disertai sesak.2.
-
7/23/2019 BAB 1 sampai 7 (2)
14/52
enderita yang belum pernah diobati dengan 1T atau sudah
pernah diobati dengan 1T kurang dari satu bulan (A)9 28
dosis harian,.
2.
-
7/23/2019 BAB 1 sampai 7 (2)
15/52
penyakit#penyakit paru lain dan juga memberikan gejala#gejala
umum& seperti lemas atau panas (1lsaga@& 2008,.)iagnosis TB paru BT1 (, pada orang dewasa dapat
ditegakkan dengan ditemukannya BT1 pada pemeriksaan dahak
seara mikroskopis. 5asil pemeriksaan dinyatakan positi% apabila
sedikitnya dua dari tiga -- BT1 hasilnya positi%. Bila hanya /
spesimen yang positi% perlu diadakan pemeriksaan lanjut yaitu %oto
rontgen dada atau pemeriksaan spesimen -- diulang (Aahmi&
2007,.jika hasil rontgen tidak mendukung TB paru BT1 (,& apabila
%asilitas memungkinkan maka dilakukan pemeriksaan lain& misalnya
biakan ()epkes& 200",.Bila tiga kali pemeriksaan spesimen dahak negati%& diberikan
antibiotik spektrum luas misalnya amoksisilin dan konstrimoksasol
selama /#2 minggu. Bila tidak ada perubahan& namun gejala klinis
dapat menurigakan TB& ulangi pemeriksaan dahak --.
-
7/23/2019 BAB 1 sampai 7 (2)
16/52
satu spesimen dahak menunjukkan BT1 positi% dan kelainan
radiologi menunjukkan gambaran tuberkulosis akti% dan hasil
pemeriksaan satu spesimen dahak menunjukkan BT1 positi% dan
biakan positi%. -edangkan dikatakan tuberkulosis paru BT1 (#,&
apabila ditandai dengan hasil pemeriksaan hasil pemeriksaan
dahak 3 kali menunjukkan BT1 negati%& gambaran klinis dan
kelainan radiologi menunjukkan tuberkulosis akti% dan hasil
pemeriksaan dahak 3 kali menunjukkan BT1 negati%& dan biakan
Mycobacterium tuberculosispositi%.Menurut Aahmi (2007, menyebutkan bahwa berdasarkan
pemeriksaan& TB paru BT1 (, dapat diklasiHkasikan menjadi 3&
yaitu ;a. TB paru BT1 (,
)ikatakanTB paru BT1 (, BT1 positi% apabila ditemui hasil
pemeriksaan sekurang# kurangnya 2 dari 3 spesimen dahak
-- (-ewaktu agi -ewaktu, hasilnya positi%& atau/ spesimen
dahak -- positi% disertai pemeriksaan radiologi aru
menunjukkan gambaran TB paru BT1 (, akti%.b. TB paru BT1 (#,
1pabila ditemui pemeriksaan 3 spesimen dahak -- BT1
negati% dan %oto radiologi dada menunjukkan gambaran TB
paru BT1 (#, akti%.TBparu dengan BT1 negati% dan gambaran
radiologi positi% dibagi berdasar tingkat keparahan yakni
kerusakan luas dianggap berat.. Tuberkulosis Jkstra aru
Tuberkulosis yang menyerang organ tubuh di luar paru&
termasuk pleura yakni yang menyelimuti paru& serta organ
/6
-
7/23/2019 BAB 1 sampai 7 (2)
17/52
lain seperti selaput jantung periarditis& kelenjar limpa& kulit&
persendian& ginjal& saluran kening& dan lain# lain.
2.1.4Pemeriksaan Dahak
Menurut )epkes *+ (2002,& diagnosis ditegakkan melalui
pemeriksaan dahak seara mikroskopis langsung. emeriksaan tiga
spesimen -ewaktu agi -ewaktuC (--, dalak seara mikroskopis
langsung merupakan pemeriksaan yang paling eHsien& mudah dan
murah dan hampir semua unit laboratorium dapat
melaksanakan.1dapun tujuan dari pemeriksaan dahak pada
program penanggulangan TB paru BT1 (, adalah
untukmenegakkan diagnosis dan menentukan tipe=klasiHkasi&
menilai kemajuan pengobatan dan menentukan tingkat penularan.$ntuk mamantau kemajuan pengobatan dilakukan
pemeriksaan ulang sputum pada 3 tahap& yaitu pada akhir tahap
intensi% dilakukan seminggu sebelum akhir bulan ke#2& sebulan
sebelum akhir pengobatan dan akhir pengobatan yang dilakukan
seminggu sebelum akhir bulan ke#6. $ntuk menilai hasil
pengobatan (sembuh atau gagal, dilakukan pemeriksaan dahak
pada sebulan sebelum akhir pengobatan.
2.1.5. Peng)(atan !u(erkul)sis1dapun tujuan dari pengobatan TB paru BT1 (, adalah untuk
menyembuhkan penderita& menegah kematian& menegah
kekambuhan& dan menurunkan tingkat penularan. bat yang
diberikan dalam bentuk kombinasi dari dari beberapa jenis& dalam
/"
-
7/23/2019 BAB 1 sampai 7 (2)
18/52
jumlah ukup dan dosis tepat selama 6#8 bulan& supaya semua
kuman (termasuk kuman persisten, dapat dibunuh.)osis tahap
intensi% dan dosis tahap lanjutan ditelan sebagai dosis tunggal&
sebaiknya pada saat perut kosong. 1pabila paduan obat yang
digunakan tidak adekuat (jenis& dosis dan jangka waktu
pengobatan,& kuman TB paru BT1 (, akan berkembang menjadi
kuman kebal obat. $ntuk menjamin kepatuhan penderita Minum
obat& pengobatan perlu dilakukan dengan pengawasan langsung
$DOTS ) Directly Observed Treatment Shortcourse%oleh seorang
engawas Minum bat (M,.Menurut )epkes *+ (2002,& pengobatan TB paru BT1 (,
perlu diberikan dalam dua tahap& yaitu;/. Tahap +ntensi%
ada tahap intensi% (awal, penderita mendapat obat setiap
hari dan diawasi langsung untuk menegah terjadinya
kekebalan terhadap semua 1T& terutama ripamHsin.Bila
pengobatan tahap intensi% tersebut diberikan seara tepat&
biasanya penderita menular menjadi tidak menular dalam
kurun waktu 2 (dua, minggu.-ebagian besar penderita TB
paru BT1 (, menjadi BT1 negati% (kon'ersi, pada akhir
pengobatan intensi%.
2. Tahap :anjutanada tahap lanjutan penderita mendapat jenis obat lebih
sedikit& namun dalam jangka waktu yang lebih lama. Tahap
lanjutan penting untuk membunuh kuman persisten
sehingga menegah terjadinya kekambuhan.
/8
-
7/23/2019 BAB 1 sampai 7 (2)
19/52
anduan 1T disediakan dalam paket kombipak& dengan
tujuan untuk memudahkan pemberian obat dan menjamin
kelangsungan pengobatan sampai selesai.-atu paket untuk satu
penderita dalam satu masa pengobatan.
-
7/23/2019 BAB 1 sampai 7 (2)
20/52
kesehatan atau juga dapat dideHnisikan kepatuhan atau ketaatan
terhadap pengobatan medis adalah suatu kepatuhan pasien
terhadap pengobatan yang telah ditentukan.
-
7/23/2019 BAB 1 sampai 7 (2)
21/52
bisa berakibat kuman TB (BT1= Basil Tahan 1sam, resisten atau
kebal dengan obat#obatan TB paru BT1 (, yang dikonsumsi. Biasa
disebut dengan multi(drugs resisten (M)*,. ?ika pasien M)* masih
tidak patuh juga& tidak mustahil ia akan menjadi pasien L)*#TB
alias resistensi obat yang sudah tahap ekstrem. Biasanya kuman
sudah resisten dengan dua jenis obat atau lebih.Biaya pengobatan
pun bisa 27 kali lipat dari pengobatan TB paru BT1 (, biasa.enderita TB paru BT1 (, dapat dikatakan patuh dalam
berobat apabila penderita melakukan pengobatan yang sesuai
dengan anjuran petugas kesehatan. engobatan dilakukan 2 tahap&
yaitu;/. Tahap awal& yaitu penderita minum satu papan obat (blister,
sekaligus setiap hari. :ama pengobatan tahap awal diberikan
2 atau 3 bulan& tertergantung berat ringannya penyakit.2. Tahap lanjutan& yaitu penderita minum satu papan obat
(blister, sekaligus 3 kali seminggu. :ama pengobatan
diberikan ! sampai 6 bulan tergantung berat ringannya
penyakit ()epkes& 2006,.9ara minum obat yang benar sebaiknya satu papan obat
(blister, ditelan sekaligus sebelum makan pagi atau malam
sebelum tidur. ?ika sulit boleh ditelan satu persatu akan tetapi harus
habis dalam waktu 2 jam& dan tidak berhenti minum obat selama
waktu yang telah di tentukan yaitu selama 6 bulan ()epkes& 2006,.Menurut Jster dalam Kuliana (200, menyebutkan bahwa
%aktor yang mempengaruhi kepatuhan seseorang dalam berobat
yaitu %aktor petugas& %aktor obat& dan %aktor penderita.
-
7/23/2019 BAB 1 sampai 7 (2)
22/52
tingkat kepatuhan& lamanya bekerja& %rekuensi penyuluhan yang
dilakukan. Aaktor obat yang mempengaruhi kepatuhan adalah
pengobatan yang sulit dilakukan tidak menunjukkan kearah
penyembuhan& waktuyang lama& adanya e%ek samping obat. Aaktor
penderita yang menyebabkan tidak patuhan antara lain adalah
umur& jenis kelamin& pekerjaan& anggota keluarga& saudara atau
teman khusus.emakaian bat 1nti Tuberkulosis (1T, jangka pendek sesuai
rekomendasi 45& yaitu berdasarkan kategori dan klasiHkasi
penyakit sangat penting. 1T yang digunakan sesuai program
pemerintah guna menegah kegagalan pengobatan. )engan
keteraturan minum obat penderita dijamin dapat sembuh ()epkes&
2006,.-ebagian besar penderita TB paru BT1 (, dapat
menyelesaikan pengobatan tanpa e%ek samping. Namun sebagian
keil dapat mengalami e%ek samping seperti tidak ada na%su
makan& mual& sakit perut& nyeri sendi& kesemutan sampai dengan
rasa terbakar di kaki& dan warna kemerahan pada air seni. J%ek
samping berat dari 1T misalnya gatal dan kemerahan kulit& tuli&
ikretus tanpa penyebab lain& bingung dan muntah# muntah&
gangguan penglihatan& purpura dan syok. leh karena itu&
pemantauan kemungkinan terjadinya e%ek samping sangat penting
dilakukan selama pengobatan. emantauan dilakukan dengan ara
menjelaskan kepada penderita tanda# tanda e%ek samping pada
waktu penderita mengambil 1T ()epkes *+& 2002,.
22
-
7/23/2019 BAB 1 sampai 7 (2)
23/52
2.3 6akt)r 7 6akt)r 8ang Berhu(ungan Dengan !ingkat'epatuhan Penerita Dalam Peng)(atan !u(erkul)sisParu
2.3.1. Hu(ungan Peniikan Penerita Dengan Pen*akit
!u(erkul)sis Paruendidikan adalah upaya persuasi atau pembelajaran kepada
masyarakat agar masyarakat mau melakukan tindakan#tindakan
atau praktek untuk memelihara (mengatasi masalah, dan
meningkatkan kesehatannya. erubahan atau tindakan
pemeliharaan dan peningkatan kesehatan (khususnya dalam
penegahan penularan penyakit TB paru, yang dihasilkan oleh
pendidikan kesehatan ini didasarkan pengetahuan dan
kesadarannya melalui proses pembelajaran& 5eri (200,
menjelaskan bahwa segala sesuatu yang mempengaruhi derajat
kesehatan seseorang baik dalam hal terpaparnya penyakit seperti
TB paru sangat berkaitan erat dengan pendidikan orang tersebut
dimana pendidikan seseorang tinggi akan maka tinggkat
keterpaparan penyakit akan kurang karena seseotrang terseut tahu
dalam hal menjaga kesehatan& menegah dan melakukan
pengobatan yang sesuai& sebaliknya bila seseorang berpendidikan
rendah maka tingkat pemahaman terhadapat masalah penyakit
kurang paham sehingga penegahan dan penarian pengobatan
terhadap penyakit yang dideritanya dalam hal ini TB paru (, (5eri&
200,.)engan adanya pendidikan maka diharapkan agar
masyarakat memahami dan memiliki pengetahuan mengenai
23
-
7/23/2019 BAB 1 sampai 7 (2)
24/52
pentingnya menjaga kesehatan dirinya dan keluaraga hal#hal yang
harus diusahakan termasuk dalam penegahan penularan penyakit
TB paru. -emakin tinggi pendidikan seseorang maka semakin baik
pula usaha yang dilakukan orang tersebut untuk menjaga
kesehatannya dalam penegahan penularan penyakit TB paru
(5eri& 200,.
2.3.2. Hu(ungan Dukungan 'eluarga Dengan Pen*akit
!u(erkul)sis Paru
-
7/23/2019 BAB 1 sampai 7 (2)
25/52
7. Mempertahankan hubungan timbal balik antara keluarga dan
lembaga kesehatan (pemen%aatan %asilitas kesehatan yang
ada,.
)engan adanya dukungan keluarga maka diharapkan
moti'asi penderita Tb untuk melakukan pengobatan& sehingga
kesempatan untuk pulih dari penyakit akan lebih besar. )ukungan
keluarga akan mempengaruhi emosional penderita sehingga
dengan adanya dukungan maka penderita akan merasa dirinya
diperhatikan atau dipedulikan oleh orang sekelilingnya (5ery&
200,.)ukungan keluarga agar seorang pasien mau minum obat
sangat diperlukan karena dengan adanya dukungan dari keluarga
maka pasien akan merasa diperdulikan sehingga hal ini akan
memoti'asi dirinya untuk sembuh dan mau mengkonsumsi obat
hingga habis dan ia sembuh total dari sakitnya (Bahar& 2006,.
2.3.3. Penga9as Minum :(atengawasan minum obat merupakan salah satu terapi e%ekti%
dalam pengobatan TB paru BT1 (, dan telah direkomendasikan
sebagai salah satu ara penanggulangan TB paru BT1 (, yang di
1merika disebut dengan system )T dan di +ndonesia di adopsi
menjadi system )T- $Directly Observed Treatment Short *ourse%.
engawasan tersebut menakup pemantauan kepatuhan penderita
TB paru BT1 (, dalam mengkonsumsi (Muhsin& 2006,.
27
-
7/23/2019 BAB 1 sampai 7 (2)
26/52
)alam pedoman >erakan Terpadu Nasional emberantasan
TB paru BT1 (, ()epkes& 2007, disebutkan bahwa untuk
menjamin kepatuhan penderita& maka pengobatan perlu diawasi
seara langsung atau dikenal sebagai Direct Observe Treatment
()T, oleh seseorang yang ditunjuk untuk mengawasi jalannya
pengobatan& yaitu yang disebut sebagai engawas Minum bat
(M,. -eorang M adalah yang diperaya dan disetujui baik oleh
petugas kesehatan maupun pasien& selain itu harus disegani&
tinggal dekat dengan pasien& bersedia membantu pasien dengan
sukarela& dan bersedia dilatih dan mendapat penyuluhan bersama#
sama dengan pasien.
-
7/23/2019 BAB 1 sampai 7 (2)
27/52
untuk periksa ulang dahak pada waktu# waktu yang telah
ditentukan. Tugas M bukanlah untuk menggantikan kewajiban
penderita mengambil obat dari $
-
7/23/2019 BAB 1 sampai 7 (2)
28/52
Mohapatra& 200=)epkes 200"
endidikanengawas bat (M,
-
7/23/2019 BAB 1 sampai 7 (2)
29/52
>ambar 2./
-
7/23/2019 BAB 1 sampai 7 (2)
30/52
>ambar 3./
-
7/23/2019 BAB 1 sampai 7 (2)
31/52
! engawasMinumbat(M,
andanganrespondenterhadap %ungsi-eorang M&meliputi;
penyuluhan&pemberidorongan&Mengingatkanjadwalpemeriksaandahak& danmengawasipenderita Minumbat
4awanara
-
7/23/2019 BAB 1 sampai 7 (2)
32/52
- Baik& jika responden menjawab benar 70 dari total skor-
-
7/23/2019 BAB 1 sampai 7 (2)
33/52
Tuberkulosis aru BT1 (, di uskesmas >eumpang
eumpang
eumpang
eumpang
eumpang
-
7/23/2019 BAB 1 sampai 7 (2)
34/52
?enis penelitian ini bersi%at deskripti% analitik dan
menggunakan ranangan penelitian cross sectional yaitu 'ariabel
dependen dan independen diteliti seara bersamaan pada saat
penelitian dilakukan bertujuan untuk mengukur derajat pengaruh
antara 'ariabel independen (%aktor risiko, dengan 'ariabel
dependen (kepatuhan berobat, sebagai akibat.
.2 L)kasi an 9aktu Penelitian
enelitian ini dilakukan di uskesmas >eumpang
-
7/23/2019 BAB 1 sampai 7 (2)
35/52
..2Data &ekuner
)ata yang diperoleh dari )inas eumpang
-
7/23/2019 BAB 1 sampai 7 (2)
36/52
/. Bila pada tabel 2 O 2 dijumpai nilai +pected (harapan,
kurang dari 7& maka yang digunakan adalah C6ishert
!estC
2. Bila tabel 2 O 2 dan tidak ada nilai J 7& maka uji yang
dipakai sebaiknya C+)untinuit* +)rre>ti)n ,aC3. Bila tabelnya lebih dari 2 O 2& misalnya 3 O 2& 3 O 3 dan
sebagainya& maka digunakan uji CPears)n +hi &?uareC!. $ji CLikelih)) Rati)C dan CLinear@(*@Linear
Ass>iati)nC& biasanya digunakan untuk keperluan lebih spesiHk&
dengan 1nalisa data dilakukan dengan komputerisasi program
--- /" untuk membuktikan hipotesa yaitu dengan ketentuan
jika p 'alue 0&07 (5o ditolak, sehingga disimpulkan 5a benar
yang berarti ada hubungan yang bermakna (-utanto& 200",.
. Pen*a"ian Data)ata yang telah dikumpulkan akan diolah seara manual
kemudian disajikan dalam bentuk tabel distribusi %rekuensi dan
tabel silang serta dinarasikan.
BAB ;/AMBARAN UMUM
#.1. /e)grasuskesmas >eumpang merupakan uskesmas yang berada di
eumpang
-
7/23/2019 BAB 1 sampai 7 (2)
37/52
a, -ebelah $tara berbatasan dengan ;
-
7/23/2019 BAB 1 sampai 7 (2)
38/52
BAB ;I
HA&IL PENELI!IAN DAN PEMBAHA&AN
.1. Hasil Penelitian
enelitian yang dilakukan pada tanggal /6 ktober s=d 27
ktober 20/! tentang tingkat kepatuhan berobat penderita
38
3"
-
7/23/2019 BAB 1 sampai 7 (2)
39/52
tuberkulosis aru BT1 (, di uskesmas
-
7/23/2019 BAB 1 sampai 7 (2)
40/52
DI&!RIBU&I !IN/'A! PEN/E!AHUAN RE&P:NDEN !B PARU,- DI PU&'E&MA& 'LUE! !IMUR 'ABUPA!EN PIDIE !AHUN
2C12
No engetahuan Arekuensi
/ Baik 3! 82.
2
-
7/23/2019 BAB 1 sampai 7 (2)
41/52
Tabel 6.7. diketahui yang menyatakan keterjangkauan
terjangkau sebanyak 3/ responden ("7.6, dan yang menyatakan
tidak terjangkau sebanyak /0 responden (2!.!,.
!ABEL .DI&!RIBU&I ukungan keluarga PA&IEN !B PARU ,- DIPU&'E&MA& /EUMPAN/ 'ABUPA!EN PIDIE !AHUN 2C12
No 1kses -arana kesehatan Arekuensi
/ Baik 3/ "7.62
-
7/23/2019 BAB 1 sampai 7 (2)
42/52
No
engetahuan
-
7/23/2019 BAB 1 sampai 7 (2)
43/52
Sumber / Data 0rimer $diolah% Tahun 1231)ari tabel 6.8 dapat dilihat bahwa hampir semua responden
dengan pengawasan minum obat (M, yang baik& memiliki tingkat
kepatuhan yang baik pula. Teratat sebesar 0& (30, orang
responden dengan M baik serta patuh dalam menjalani
pengobatan TB aru BT1 (, sedangkan responden dengan M
baik namun tidak patuh dalam pengobatan TB aru BT1 (, hanya
sebesar ./ (3, orang responden. -elanjutnya& responden dengan
M tidak baik dan tidak patuh dalam berobat& persentasenya
hampir dua kali lipat dari responden dengan M kurang baik
namun patuh terhadap pengobatan TB aru BT1 (,. ersentasenya
masing#masing adalah sebesar 62.7 (7, orang dan 32.7 (3,
orang. )engan 'alue 0&003 0&007 maka dapat disimpulkan
bahwa ada hubungan antara engawasan Minum bat (M,
dengan kepatuhan berobat penderita TB aru BT1 (,.
!ABEL .5!ABULA&I &ILAN/ AN!ARA 'E!ER%AN/'AUAN DEN/AN
'EPA!UHAN BER:BA! !B PARU ,- DI PU&'E&MA&/EUMPAN/
'ABUPA!EN PIDIE !AHUN 2C12
No
-
7/23/2019 BAB 1 sampai 7 (2)
44/52
!ABULA&I &ILAN/ AN!ARA DU'UN/AN 'ELUAR/ARE&P:NDEN DEN/AN 'EPA!UHAN BER:BA! !B PARU ,- DI
PU&'E&MA& /EUMPAN/'ABUPA!EN PIDIE !AHUN 2C12
No
)ukungan
-
7/23/2019 BAB 1 sampai 7 (2)
45/52
dilakukan oleh +swandi (200", di
-
7/23/2019 BAB 1 sampai 7 (2)
46/52
-emakin tingginya pendidikan yang ditempuh diharapkan
agar masyarakat memahami dan memiliki pengetahuan mengenai
pentingnya menjaga kesehatan dirinya dan keluaraga hal#hal yang
harus diusahakan termasuk dalam penegahan penularan penyakit
TB paru. -emakin tinggi pendidikan seseorang maka semakin baik
pula usaha yang dilakukan orang tersebut untuk menjaga
kesehatannya dalam penegahan penularan penyakit TB paru
(5eri& 200,.
.2.2. Dukungan 'eluargaBerdasarkan hasil uji chi suare diketahui 'alue sebesar
0&036 sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan
antara dukungan keluarga dengan kepatuhan berobat TB aru (,
di uskesmas
-
7/23/2019 BAB 1 sampai 7 (2)
47/52
diperhatikan atau dipedulikan oleh orang sekelilingnya (5ery&
200,.)ukungan keluarga agar seorang pasien mau minum obat
sangat diperlukan karena dengan adanya dukungan dari keluarga
maka pasien akan merasa diperdulikan sehingga hal ini akan
memoti'asi dirinya untuk sembuh dan mau mengkonsumsi obat
hingga habis dan ia sembuh total dari sakitnya (Bahar& 2006,.
.2.3. Penga9as Minum :(atBerdasarkan hasil uji chi suare diketahui 'alue sebesar
0&023 sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan
antara pengawas minum obat (M, dengan kepatuhan berobat TB
aru (, di uskesmas
-
7/23/2019 BAB 1 sampai 7 (2)
48/52
Menurut )epkes *+ (2002, tugas seorang M adalah untuk
mengawasi penderita TB paru BT1 (, agar Minum obat seara
teratur sampai selesai pengobatan& memberi dorongan kepada
penderita agar mau berobat seara teratur& &engingatkan penderita
untuk periksa ulang dahak pada waktu# waktu yang telah
ditentukan. Tugas M bukanlah untuk menggantikan kewajiban
penderita mengambil obat dari $
-
7/23/2019 BAB 1 sampai 7 (2)
49/52
tinggal dekat dengan pasien& bersedia membantu pasien dengan
sukarela& dan bersedia dilatih dan mendapat penyuluhan bersama#
.2.. 'eter"angkauanBerdasarkan hasil uji chi suare diketahui 'alue sebesar
0&0!3 sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan
antara akses sarana kesehatan dengan kepatuhan berobat TB aru
(, di uskesmas
-
7/23/2019 BAB 1 sampai 7 (2)
50/52
menyebabkan penderita tidak mampu membiayai penganggkutan
ke puskesmas (Bahar& 200,.1kses=jarak tempuh dikatakan terjangakau bila jarak 3
-
7/23/2019 BAB 1 sampai 7 (2)
51/52
/. 1da hubungan antara endidikan responden dengan kepatuhan
berobat TB aru (, di uskesmas >eumpang
-
7/23/2019 BAB 1 sampai 7 (2)
52/52
!.