bab 1 pendahuluan - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/ecolls/ethesisdoc/bab1/2009-1-00490-tisi...

32
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Mata rantai perekonomian dunia menuntut para pelakunya untuk terus berkembang sehingga dapat memenuhi tuntutan kompetitif yang ada di kalangan masyarakat. Perkembangan ini berdampak pada persaingan yang semakin ketat, terutama dalam usaha untuk memenuhi kebutuhan para pelanggan. Kompleksitas persaingan pun meningkat karena kehadiran para pendatang baru dalam pasar. Oleh karena itu, sebagai salah satu pelaku industri, selain harus peka terhadap perubahan yang terjadi perusahaan-perusahaan juga harus terus meningkatkan daya saing mereka agar bisa terus bertahan. Peningkatan daya saing perusahaan dapat dicapai dari beberapa aksi, salah satunya adalah dengan cara memenuhi pesanan pelanggan tepat pada waktunya. Bagi perusahaan yang bersifat make-to-order, pemenuhan order dengan harga yang kompetitif dan tepat waktu merupakan poin penting untuk mendapatkan penilaian kredibilitas yang baik oleh para pelanggan perusahaan. Kredibilitas perusahaan yang baik dapat meningkatkan posisi perusahaan dalam pasar dan meningkatkan kemungkinan penerimaan pesanan (order) yang lebih banyak sehingga profit perusahaan dapat meningkat pula. Selain itu, ketepatan waktu pemenuhan pesanan juga berdampak pada loyalitas pelanggan. Penjadwalan produksi memegang peran penting dalam ketepatan waktu pemenuhan pesanan yang dijelaskan di atas. Penjadwalan produksi yang kurang baik

Upload: lythuan

Post on 01-Feb-2018

231 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB 1 PENDAHULUAN - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1/2009-1-00490-TISI Bab 1.pdf · satunya adalah dengan cara memenuhi pesanan pelanggan tepat pada

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Mata rantai perekonomian dunia menuntut para pelakunya untuk terus

berkembang sehingga dapat memenuhi tuntutan kompetitif yang ada di kalangan

masyarakat. Perkembangan ini berdampak pada persaingan yang semakin ketat,

terutama dalam usaha untuk memenuhi kebutuhan para pelanggan. Kompleksitas

persaingan pun meningkat karena kehadiran para pendatang baru dalam pasar. Oleh

karena itu, sebagai salah satu pelaku industri, selain harus peka terhadap perubahan yang

terjadi perusahaan-perusahaan juga harus terus meningkatkan daya saing mereka agar

bisa terus bertahan.

Peningkatan daya saing perusahaan dapat dicapai dari beberapa aksi, salah

satunya adalah dengan cara memenuhi pesanan pelanggan tepat pada waktunya. Bagi

perusahaan yang bersifat make-to-order, pemenuhan order dengan harga yang

kompetitif dan tepat waktu merupakan poin penting untuk mendapatkan penilaian

kredibilitas yang baik oleh para pelanggan perusahaan. Kredibilitas perusahaan yang

baik dapat meningkatkan posisi perusahaan dalam pasar dan meningkatkan

kemungkinan penerimaan pesanan (order) yang lebih banyak sehingga profit perusahaan

dapat meningkat pula. Selain itu, ketepatan waktu pemenuhan pesanan juga berdampak

pada loyalitas pelanggan.

Penjadwalan produksi memegang peran penting dalam ketepatan waktu

pemenuhan pesanan yang dijelaskan di atas. Penjadwalan produksi yang kurang baik

Page 2: BAB 1 PENDAHULUAN - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1/2009-1-00490-TISI Bab 1.pdf · satunya adalah dengan cara memenuhi pesanan pelanggan tepat pada

2

dalam memenuhi pesanan dapat menyebabkan keterlambatan penyelesaian pesanan

produk, besarnya work-in-process inventory, tingginya biaya produksi serta hilangnya

kesempatan untuk menerima pesanan lainnya (loss sale) yang berakibat kerugian bagi

perusahaan. Penjadwalan produksi juga terkait dengan masalah utilisasi sumber daya

yang dimiliki oleh perusahaan, khususnya mesin-mesin yang digunakan untuk produksi.

Hingga saat ini, PT. Muliamakmur Elektrikatama menerapkan sistem penjadwalan

produksi secara manual oleh bagian Estimator (subdivisi Sales Engineering)

berdasarkan pertimbangan-pertimbangan pribadi. Kesulitan terjadi saat permintaan

pelanggan meningkat, sehingga banyak pekerjaan yang harus dijadwalkan. Akibatnya,

terdapat sejumlah pesanan yang terlambat untuk diserahkan kepada pelanggan.

Keterlambatan ini erat pula kaitannya dengan keterbatasan jumlah mesin produksi.

Dengan sistem penjadwalan yang baik, keterbatasan tersebut dapat diatasi dengan cara

mengatur urutan job yang masuk ke dalam mesin berdasarkan lamanya waktu

pemrosesan untuk tiap operasi job tersebut.

Tata letak fasilitas perlu dirancang sedemikian rupa agar tidak menghambat

jalannya produksi. Penanganan material (material handling) mempunyai kaitan yang

sangat erat dengan susunan mesin-mesin produksi. Pola aliran material yang baik dan

lancar mendukung tercapainya target waktu produksi sesuai dengan jadwal yang telah

dibuat. Permasalahan intersection mengkibatkan delay, dan kemudian berdampak pada

meningkatnya flow time untuk job serta idle time untuk mesin. Oleh karena itu, penulis

merasa perlu memasukkan topik perancangan tata letak fasilitas (PTLF) dalam

penelitian ini.

Mengingat perkembangan teknologi informasi yang memberi banyak manfaat

positif maka dirancang sebuah aplikasi sistem informasi penjadwalan produksi untuk PT

Page 3: BAB 1 PENDAHULUAN - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1/2009-1-00490-TISI Bab 1.pdf · satunya adalah dengan cara memenuhi pesanan pelanggan tepat pada

3

Muliamakmur Elektrikatama. Tujuan perancangan sistem ini antara lain untuk

mempermudah dan mendukung aktivitas penjadwalan produksi pada perusahaan,

meningkatkan keunggulan kompetitif, mencegah terjadinya keterlambatan pemenuhan

pesanan pelanggan, dan menghasilkan informasi mengenai penjadwalan produksi yang

bermanfaat melalui laporan yang dihasilkan oleh sistem.

1.2 Perumusan Masalah

Permasalahan yang teridentifikasi pada PT Muliamakmur Elektrikatama dapat

diuraikan dalam beberapa poin berikut:

• Bagaimanakah rancangan tata letak fasillitas yang dapat mendukung proses

produksi pada Mechanical Fabrication Department PT Muliamakmur

Elektrikatama?

• Bagaimanakah cara untuk menentukan jadwal produksi yang dapat

mempersingkat waktu penyelesaian akhir untuk pekerjaan-pekerjaan pada PT

Muliamakmur Elektrikatama melalui penjadwalan mesin?

• Sistem informasi seperti apakah yang dapat mendukung aktivitas

penjadwalan produksi dengan metode penjadwalan mesin yang diajukan bagi

PT Muliamakmur Elektrikatama?

1.3 Ruang Lingkup

Ruang lingkup pembahasan dalam penulisan skripsi ini akan dibatasi pada :

• Penelitian dibatasi pada perancangan tata letak dan penjadwalan mesin pada

Mechanical Fabrication Department PT Muliamakmur Elektrikatama.

Page 4: BAB 1 PENDAHULUAN - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1/2009-1-00490-TISI Bab 1.pdf · satunya adalah dengan cara memenuhi pesanan pelanggan tepat pada

4

• Tata letak yang dibahas adalah tata letak mesin-mesin pada Mechanical

Fabrication Department serta area-area yang mempunyai kaitan langsung

dengan Mechanical Fabrication Department, yaitu Storage Area dan

Electrical Fabrication Area.

• Total waktu produksi tersusun atas waktu untuk pemindahan material yang

dibutuhkan untuk produksi dan waktu permesinan untuk menghasilkan

produk.

• Data pesanan yang digunakan adalah pekerjaan-pekerjaan yang terdapat pada

proyek YMMWJ. Data ini digunakan untuk perhitungan penjadwalan.

Proyek YMMWJ dipilih karena merupakan proyek yang paling sering

muncul di PT Muliamakmur Elektrikatama.

• Tiap proses diasumsikan bahwa produksi dilakukan dalam keadaan normal

tanpa memperhitungkan gangguan-gangguan atau perubahan-perubahan yang

ada, seperti mesin rusak, bencana alam atau kecelakaan kerja.

• Waktu proses sudah termasuk waktu set up mesin.

• Data waktu proses untuk setiap operasi didapatkan dari waktu baku yang

telah ditetapkan berdasarkan standar perusahaan.

• Metode penjadwalan mesin dibatasi pada teknik penjadwalan dengan

menggunakan algoritma NEH (Nawaz, Enscore, Ham).

• Pengembangan sistem informasi yang dilakukan hanya berupa perancangan

sistem informasi untuk mendukung aktivitas penjadwalan produksi yang

diusulkan.

Page 5: BAB 1 PENDAHULUAN - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1/2009-1-00490-TISI Bab 1.pdf · satunya adalah dengan cara memenuhi pesanan pelanggan tepat pada

5

1.4 Tujuan dan Manfaat

Tujuan penelitian ini adalah:

• Membuat rancangan tata letak fasilitas yang dapat mendukung proses

produksi pada Mechanical Fabrication Department perusahaan.

• Mencari metode penjadwalan mesin yang dapat mempersingkat waktu

penyelesaian akhir untuk proyek-proyek yang diterima oleh perusahaan.

Melalui metode penjadwalan mesin yang tepat, diharapkan terjadi

penghematan dan peningkatan efisiensi terhadap sumber daya yang ada.

• Membuat rancangan sistem informasi yang dapat mendukung aktivitas

penjadwalan dengan menerapkan metode penjadwalan mesin yang sesuai.

Manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah :

• Memperbaiki tata letak fasilitas perusahaan, sehingga produksi bisa berjalan

lebih lancar.

• Membantu perusahaan dalam menjadwalkan produksi dengan lebih baik,

sehingga produktivitas dan keuntungan perusahaan meningkat, serta waktu

penyelesaian akhir menjadi lebih singkat.

• Sistem informasi dapat membantu pihak perusahaan dalam pengambilan

keputusan untuk penjadwalan produksi sehingga waktu penyelesaian dapat

ditentukan secara akurat, mempermudah aktivitas penjadwalan, dan

memberikan informasi yang berguna bagi perusahaan.

Page 6: BAB 1 PENDAHULUAN - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1/2009-1-00490-TISI Bab 1.pdf · satunya adalah dengan cara memenuhi pesanan pelanggan tepat pada

6

1.5 Gambaran Umum Perusahaan

1.5.1 Sejarah Perusahaan

PT. Muliamakmur Elektrikatama adalah perusahaan nasional yang bergerak di

bidang elektronika (pembuatan dan perakitan berbagai peralatan dan panel listrik).

Perusahaan ini didirikan pada bulan Juli 1995 dengan nama PT Mulia Elektrika Agung.

Setelah berkembang selama dua tahun dengan prestasi yang gemilang, pada bulan Juli

1997 nama perusahaan berubah menjadi PT Muliamakmur Elektrikatama dengan Surat

Izin Usaha Perdagangan (SIUP) Besar nomor 510/3-021/PERINDAGKOP & PMD/PB-

01/III/2007.

PT Muliamakmur Elektrikatama berlokasi di Jl. Jababeka VIIIA, SFB Blok B 11

V, Kawasan Industri Cikarang, Desa Pasirgombong Kecamatan Cikarang Utara,

Kabupaten Bekasi dengan kode pos 17550. Semua divisi PT Muliamakmur

Elektrikatama berada di satu Kawasan Industri Jababeka I - Cikarang sehingga tercipta

suatu kondisi dimana masing-masing divisi bisa saling mengisi dan bekerja sama

dengan baik. Dengan demikian, diharapkan akan dihasilkan panel listrik yang sempurna

untuk diserahkan kepada pelanggan. Sumber daya manusia adalah syarat mutlak bagi

kemajuan, maka PT Muliamakmur Elektrikatama didukung oleh tenaga-tenaga ahli yang

terdidik, terampil, dan berpengalaman untuk mengikuti kemajuan dalam bidang

teknologi kelistrikan. Supaya dapat menghasilkan box panel yang prima, PT

Muliamakmur Elektrikatama selalu menggunakan alat kerja dan prasarana kerja yang

memadai, mulai dari proses pemotongan, penekukan (bending), pelubangan, pengelasan,

sampai tahap treatment dan pengecatan. Suasana kerja yang terbina dengan baik

membantu staff dan karyawan PT Muliamakmur Elektrikatama untuk lebih

berkonsentrasi dalam menyelesaikan pekerjaannya masing-masing.

Page 7: BAB 1 PENDAHULUAN - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1/2009-1-00490-TISI Bab 1.pdf · satunya adalah dengan cara memenuhi pesanan pelanggan tepat pada

7

Perusahaan umumnya memenuhi permintaan panel listrik untuk kebutuhan

pabrik-pabrik atau kontraktor-kontraktor, antara lain PT Taiyo Sinar Raya Teknik, PT

Sony Indonesia, PT Aldiguna, PT Mycom Indonesia, PT Naga Maseltraditama, dan lain-

lain. Sistem produksi yang diterapkan adalah sistem Make To Order (MTO), berarti

bahwa produk akhir hanya dibuat bila perusahaan menerima pesanan dari pelanggannya.

Divisi Quality Control PT Muliamakmur Elektrikatama senantiasa melakukan uji coba

untuk setiap panel sebelum dikirimkan kepada pelanggannya. Selain itu, PT

Muliamakmur Elektrikatama mempunyai divisi ”After-Sales Service” yang selalu siap

kapan saja dan dapat membantu para pelanggan dalam menyelesaikan pekerjaannya.

Motto PT Muliamakmur Elektrikatama yaitu: “Kepuasan para pelanggan adalah

kebahagiaan bagi kami”.

1.5.2 Struktur Organisasi dan Pembagian Tugas pada Perusahaan

Setiap anggota organisasi memegang wewenang dan tanggung jawab yang

berbeda-beda. Masing-masing berhak menggunakan wewenang yang dimilikinya untuk

menjalankan tugas sesuai dengan perintah kerja. Namun, setiap anggota juga memiliki

kewajiban untuk mempertanggungjawabkan hasil pekerjaannya pada pemimpin di

jenjang atasnya.

PT Muliamakmur Elektrikatama memiliki susunan fungsi perusahaan sebagai

berikut:

Page 8: BAB 1 PENDAHULUAN - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1/2009-1-00490-TISI Bab 1.pdf · satunya adalah dengan cara memenuhi pesanan pelanggan tepat pada

8

(Sumber: PT Muliamakmur Elektrikatama, 2008)

Gambar 1.1 Struktur Organisasi PT Muliamakmur Elektrikatama

Page 9: BAB 1 PENDAHULUAN - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1/2009-1-00490-TISI Bab 1.pdf · satunya adalah dengan cara memenuhi pesanan pelanggan tepat pada

9

Penjelasan rinci mengenai wewenang dan tanggung jawab di setiap jenjang

organisasi dijelaskan sebagai berikut :

a. President Director

Presiden direktur pada PT. Muliamakmur Elektrikatama mempunyai tugas dan

tanggung jawab sebagai berikut ini :

Menentukan visi – misi perusahaan dan melakukan perencanaan strategis.

Memimpin kegiatan perusahaan yang berada dalam peraturan perusahaan dan

bertanggung jawab atas semua kegiatan perusahaan.

Menentukan garis-garis kebijaksanaan dan keputusan yang berkaitan dengan

kelangsungan hidup perusahaan.

Menandatangani dokumen-dokumen atau surat-surat penting yang berkaitan

dengan perusahaan, terutama dengan pihak eksternal.

b. Director

Mengawasi jalannya proses bisnis perusahaan secara keseluruhan.

Mendelegasikan tugas-tugas kepada para manajer.

Bertanggung jawab kepada president director.

c. Financial Manager

Menganalisis dan mengawasi keuangan perusahaan secara keseluruhan.

Mengawasi penagihan utang terhadap proyek-proyek yang telah selesai

dikerjakan.

Page 10: BAB 1 PENDAHULUAN - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1/2009-1-00490-TISI Bab 1.pdf · satunya adalah dengan cara memenuhi pesanan pelanggan tepat pada

10

Membuat neraca rugi laba perusahaan untuk setiap periode yang telah

ditentukan.

Seorang Financial Manager mengepalai divisi keuangan yang berada di jenjang

bawahnya, yaitu :

1. Accounting

Bagian Accounting menangani urusan-urusan yang berhubungan dengan

perpajakan dan perbankan.

Accounting mengepalai dua sub divisi berikut :

• Finance

Disebut juga sebagai kasir, karena bagian ini bertugas untuk melakukan

pembayaran gaji kepada karyawan-karyawan perusahaan dan melakukan

pembayaran terhadap barang-barang (komponen-komponen dan barang-

barang kebutuhan kantor lainnya) yang dibeli oleh perusahaan.

• Budget Controller

Budget Controller merupakan bagian yang mengawasi dan menganalisis

kesesuaian antara anggaran perusahaan dengan pengeluaran sebenarnya.

Bagian ini juga memberikan informasi mengenai anggaran dan aktualnya

kepada bagian Accounting.

d. General Manager

General Manager bertanggung jawab mengawasi aspek operasional perusahaan

secara umum.

Page 11: BAB 1 PENDAHULUAN - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1/2009-1-00490-TISI Bab 1.pdf · satunya adalah dengan cara memenuhi pesanan pelanggan tepat pada

11

Seorang General Manager mengepalai lima divisi operasional yang terdiri dari divisi

Electrical Fabrication, Mechanical Fabrication, Procurement, Quality Control dan

Personalia. Untuk setiap anggota dari divisi operasional, wewenang dan tanggung

jawabnya dijelaskan sebagai berikut :

1. Electrical Fabrication

Bertugas menangani perakitan (assembling) dan pemasangan kabel (wiring) ke

box panel, terdiri dari beberapa sub divisi berikut :

• Busbar Department

Busbar Department menangani pembuatan busbar mulai dari pemotongan,

penekukan, dan pelubangannya.

• Power Cable Department

Power Cable Department menangani rangkaian kabel listrik untuk

mengalirkan arus dari breaker atau komponen penghasil daya listrik.

• Circuit Cable Department

Circuit Cable Department menangani rangkaian kabel listrik yang digunakan

untuk mengalirkan arus yang akan dipasang pada panel listrik.

• Utility

Bagian utility bertugas untuk menyelesaikan tahap mechanical setting pada

production process chart.

• Administration

Bagian administrasi melakukan pencatatan tugas yang sudah dikerjakan, serta

menulis bila ada klaim dan laporan yang dihasilkan divisi ini.

Page 12: BAB 1 PENDAHULUAN - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1/2009-1-00490-TISI Bab 1.pdf · satunya adalah dengan cara memenuhi pesanan pelanggan tepat pada

12

2. Mechanical Fabrication

Bagian yang bertugas menangani pembuatan box panel untuk setiap proyek

perusahaan, terdiri dari sub divisi berikut :

• Drafter

Drafter bertugas untuk membuat gambar-gambar rinci untuk tiap box panel,

berdasarkan gambar usulan dari sub divisi Drafter pada divisi Engineer.

• Machine Department

Orang-orang di bagian ini bertugas sebagai operator mesin yang terdiri dari

mesin potong (cutting machine), mesin tekuk (bending machine), mesin

pelubang (punching machine), dan mesin penekuk sudut (cornering

machine).

• Erection Department

Divisi ini melakukan pengelasan pelat-pelat untuk membentuk sebuah box

panel listrik.

• Painting Department

Bagian yang bertugas untuk menangani pengecatan (painting) box panel,

mulai dari treatment, spray booth, sampai dengan pengecatan oven.

• Quality Assurance

Merupakan bagian yang bertugas untuk memastikan bahwa kualitas box

panel yang dihasilkan telah sesuai dengan yang dipesan oleh pelanggan, dari

sisi ukuran, bentuk, warna, dan kekuatan bahannya.

Page 13: BAB 1 PENDAHULUAN - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1/2009-1-00490-TISI Bab 1.pdf · satunya adalah dengan cara memenuhi pesanan pelanggan tepat pada

13

3. Procurement

Procurement adalah divisi yang menangani pengadaan bahan baku, material

komponen, peralatan, dan perlengkapan untuk keperluan produksi dan kantor.

Sub divisi yang dipimpinnya sebagai berikut :

• Utility

Bertugas untuk melakukan pemesanan komponen-komponen, peralatan, dan

perlengkapan yang dibutuhkan oleh perusahaan.

• Warehouse Keeper

Bertugas untuk menerima komponen yang datang dari supplier,

mengeluarkan komponen yang diminta bagian produksi, memeriksa kualitas

komponen-komponen utama ataupun komponen-komponen pendukung yang

disimpan di dalam gudang serta bertanggung jawab terhadap pendataan

barang-barang di dalam gudang.

• Administration

Bertugas untuk mengurus administrasi pemesanan komponen yang

diperlukan oleh perusahaan.

4. Quality Control

Divisi Quality Control bertugas untuk menjamin bahwa panel listrik yang

dihasilkan dapat berfungsi dengan benar dan baik secara fisik, sesuai dengan apa

yang telah dipesan oleh pelanggan, terdiri dari sub divisi berikut :

• Quality Assurance

Page 14: BAB 1 PENDAHULUAN - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1/2009-1-00490-TISI Bab 1.pdf · satunya adalah dengan cara memenuhi pesanan pelanggan tepat pada

14

Bertugas memeriksa apakah panel sudah baik atau belum secara fisik dan

telah sesuai dengan gambar yang diberikan oleh divisi Engineering.

• Quality Control

Bertugas untuk memeriksa apakah panel baik secara fungsional dengan

melakukan pengujian terhadap panel listrik mulai dari kekuatan daya, tidak

terjadi hubungan arus pendek, dan sebagainya.

5. Personalia Manager

Mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut :

Mengatur tata administrasi perusahaan.

Menerbitkan surat-surat yang diperlukan oleh karyawan-karyawan.

Menerima informasi mengenai kebutuhan tenaga kerja dari setiap divisi.

Melakukan perekrutan, wawancara, dan persetujuan kontrak tenaga kerja.

Mengelola absensi karyawan, menghitung tunjangan karyawan, dan

kemudian diberikan kepada sub divisi Finance untuk penggajian.

Personalia manager mengepalai beberapa sub divisi sebagai berikut :

• Receptionist

Resepsionis bertugas menerima tamu, menjawab dan melakukan panggilan

telepon dari internal dan eksternal perusahaan. Selain itu juga menyampaikan

pengumuman-pengumuman untuk bagian kantor maupun produksi.

Page 15: BAB 1 PENDAHULUAN - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1/2009-1-00490-TISI Bab 1.pdf · satunya adalah dengan cara memenuhi pesanan pelanggan tepat pada

15

• Office Boy / Girl

Bertugas untuk membersihkan lingkungan kerja, menyiapkan minuman

untuk para karyawan dan tamu, serta menjalankan aneka tugas ringan

lainnya.

• Driver

Bertugas sebagai supir, yang menjemput dan mengantar karyawan ataupun

tamu perusahaan ke tempat-tempat yang dituju dengan menggunakan mobil

perusahaan untuk kepentingan perusahaan. Namun ada juga supir yang

ditugaskan untuk mengirimkan panel-panel listrik yang telah selesai

dikerjakan kepada pelanggan yang memesan.

• Security Guard

Bertanggung jawab untuk menjamin keamanan perusahaan secara

keseluruhan.

e. Marketing

Seorang Marketing Manager memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:

Menyusun rencana kerja pemasaran dan menyusun penugasan kepada sub divisi

yang dipimpinnya.

Membuat kebijakan-kebijakan mengenai hal-hal yang terkait dengan pemasaran.

Mengawasi kegiatan pemasaran agar sesuai dengan target dan kebijakan-

kebijakan yang telah digariskan.

Membuat laporan mengenai pemasaran dan bertanggung jawab kepada direktur

perusahaan.

Page 16: BAB 1 PENDAHULUAN - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1/2009-1-00490-TISI Bab 1.pdf · satunya adalah dengan cara memenuhi pesanan pelanggan tepat pada

16

Bagian marketing memiliki sub divisi yang terdiri dari :

1. Engineering

Membuat rancangan kasar panel listrik sesuai dengan deskripsi kebutuhan

pelanggan (blue print), yang kemudian diberikan kepada Drafter untuk

dibuatkan rincian gambarnya, yang selanjutnya akan disetujui / di-acc ulang oleh

Engineer.

Terdapat dua sub divisi Engineering, yaitu:

• Drafter

Drafter bertugas untuk membuat gambar-gambar yang benar ukurannya dan

menyertakan keterangan-keterangan yang diperlukan sesuai dengan blue

print yang diberikan divisi Engineering. Selain itu, drafter bertugas mencatat

data proyek yang telah disetujui pelanggan.

• Administration

Bertugas untuk membuat pencatatan daftar spesifikasi komponen dan jumlah

unit yang dibutuhkan pada daftar gambar, serta memonitor tugas / task apa

yang belum atau sudah dikerjakan.

2. Sales Engineering

Bertugas untuk mencari proyek yang bisa dikerjakan melalui kontraktor.

Mencari informasi ke bagian produksi mengenai kapasitas produksi

perusahaan.

Menyampaikan informasi mengenai proyek yang berhasil didapatkan kepada

bagian Engineering untuk dibuatkan gambarnya.

Page 17: BAB 1 PENDAHULUAN - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1/2009-1-00490-TISI Bab 1.pdf · satunya adalah dengan cara memenuhi pesanan pelanggan tepat pada

17

Membuat jadwal produksi.

Sales Engineering dibantu oleh dua sub divisi berikut:

• Estimator

Bertugas untuk membuat perkiraan mengenai jumlah komponen yang

diperlukan serta perkiraan harga proyek yang ditawarkan (disebut sebagai

surat penawaran). Estimator juga membuat surat perintah gambar (SPG) bila

surat penawaran telah disetujui oleh pelanggan.

• Administration

Bertugas untuk membantu menghubungi supplier untuk mendapatkan

informasi harga beli komponen dan memastikan data harga yang dimiliki

perusahaan tetap valid.

3. Maintenance Sales

Melakukan instalasi panel listrik di tempat pelanggan.

Membantu melakukan pengecekan kondisi panel listrik dan melakukan

perbaikan bila ada permintaan / klaim dari pelanggan.

Bagian ini dibantu oleh beberapa assistants untuk menangani after sales services.

Page 18: BAB 1 PENDAHULUAN - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1/2009-1-00490-TISI Bab 1.pdf · satunya adalah dengan cara memenuhi pesanan pelanggan tepat pada

18

1.5.3 Sistem Kerja

1.5.3.1 Hari dan Jam Kerja

PT Muliamakmur Elektrikatama mempekerjakan karyawan kantor dan karyawan

lantai produksinya berdasarkan kalender nasional. Berikut hari dan jam kerja yang

diberlakukan di perusahaan:

1. Kantor

Karyawan kantor bekerja dari hari Senin hingga hari Jumat. Pada hari Sabtu,

Minggu, dan hari-hari libur nasional, karyawan kantor akan diliburkan.

• Hari Senin hingga Kamis dan Sabtu

Jam Kerja Aktif : Pukul 08.00 – 17.00 WIB

Jam Istirahat : Pukul 12.00 – 13.00 WIB

• Hari Jumat

Jam Kerja Aktif : Pukul 08.00 – 17.00 WIB

Jam Istirahat : Pukul 11.30 – 13.00 WIB

2. Lantai Produksi / Pabrik

Pada lantai produksi terdapat dua divisi utama yang bertugas untuk melaksanakan

proses produksi panel, yaitu divisi mekanik dan divisi elektrik. PT Muliamakmur

Elektrikatama memberlakukan jumlah shift kerja yang berbeda untuk kedua divisi

tersebut dengan pertimbangan bahwa waktu yang diperlukan untuk membuat box

panel lebih lama daripada waktu yang diperlukan untuk merakit kabel (wiring, oleh

Page 19: BAB 1 PENDAHULUAN - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1/2009-1-00490-TISI Bab 1.pdf · satunya adalah dengan cara memenuhi pesanan pelanggan tepat pada

19

divisi elektrik). Karyawan yang ditempatkan di lantai produksi bekerja dari hari

Senin hingga hari Jumat. Pada hari Minggu dan hari-hari libur nasional, para

karyawan diliburkan. Berikut rincian hari dan jam kerja untuk karyawan di lantai

produksi:

Divisi Mekanik

• Shift 1

– Hari Senin hingga Kamis dan Sabtu

Jam Kerja Aktif : Pukul 08.00 – 17.00 WIB

Jam Istirahat : Pukul 12.00 – 13.00 WIB

– Hari Jumat

Jam Kerja Aktif : Pukul 08.00 – 17.00 WIB

Jam Istirahat : Pukul 11.30 – 13.00 WIB

• Shift 2

Jam Kerja Aktif : Pukul 17.00 – 02.00 WIB

Jam Istirahat : Pukul 19.00 – 20.00 WIB

Divisi Elektrik

• Hari Senin hingga Kamis dan Sabtu

Jam Kerja Aktif : Pukul 08.00 – 17.00 WIB

Jam Istirahat : Pukul 12.00 – 13.00 WIB

• Hari Jumat

Jam Kerja Aktif : Pukul 08.00 – 17.00 WIB

Jam Istirahat : Pukul 11.30 – 13.00 WIB

Page 20: BAB 1 PENDAHULUAN - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1/2009-1-00490-TISI Bab 1.pdf · satunya adalah dengan cara memenuhi pesanan pelanggan tepat pada

20

1.5.3.2 Upah

Upah yang diberikan oleh PT Muliamakmur Elektrikatama kepada karyawan

lantai produksi telah disesuaikan dengan kebijakan UMR (Upah Minimum Regional)

yang ditetapkan oleh pemerintah daerah setempat. Peningkatan diberikan setiap

tahunnya kepada masing-masing karyawan sesuai dengan kebijakan perusahaan dari

prestasi yang diperoleh. Perusahaan juga memberikan tunjangan-tunjangan seperti

Tunjangan Hari Raya (THR) dan Tunjangan Akhir Tahun (TAT) yang ditentukan

besarnya sesuai dengan kebijakan perusahaan. Upah bagi karyawan diterima pada setiap

akhir bulan. Selain itu, karyawan juga menerima tunjangan rutin berupa tunjangan untuk

transportasi dan konsumsi yang diberikan setiap akhir pekan. Berikut rincian upah dan

tunjangan rutin yang diterima:

Upah kerja : Rp 1.205.000,- / bulan

Tunjangan Rutin : Rp 19.000,- / hari

Page 21: BAB 1 PENDAHULUAN - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1/2009-1-00490-TISI Bab 1.pdf · satunya adalah dengan cara memenuhi pesanan pelanggan tepat pada

21

1.5.4 Produksi

1.5.4.1 Produk

PT. Muliamakmur Elektrikatama menghasilkan macam-macam produk panel

elektrik sebagai berikut :

Medium Voltage Panels

Low Voltage Panels

Control Panels / Instrument Panels

Generator Synchronizing Panels

Automatic Main Failure

Automatic Transfer Switch

Capacitor Bank Panels

Motor Control Center Panels

Transformer Cubicle

1.5.4.2 Material dan Komponen

Material untuk membuat sebuah panel terdiri dari tiga (3) kategori, yaitu :

1. Komponen Utama

Komponen utama merupakan komponen-komponen penting yang menyusun sebuah

panel. Tanpa komponen-komponen utama ini, panel listrik tidak akan berfungsi.

Terdiri dari :

a. Breaker

• Molded Case Circuit Breaker (MCCB)

MCCB merupakan breaker digunakan untuk panel dengan beban besar atau

untuk kabel power.

Page 22: BAB 1 PENDAHULUAN - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1/2009-1-00490-TISI Bab 1.pdf · satunya adalah dengan cara memenuhi pesanan pelanggan tepat pada

22

• Molded Circuit Breaker (MCB)

MCB merupakan breaker yang digunakan untuk pengendalian / kontrol.

b. Cable

Bedasarkan fungsinya, terdapat 2 jenis kabel, yaitu :

• Power Cable

Power cable merupakan kabel yang digunakan untuk menyalurkan listrik.

• Control Cable

Control cable merupakan kabel wiring (serabut) atau kabel yang

menghubungkan komponen yang satu dengan komponen lainnya.

Diameter kabel yang digunakan disesuaikan dengan kebutuhan kapasitas panel

yang diinginkan (kekuatan hantar arus yang diinginkan) dan disesuaikan pula

dengan komponen-komponen lainnya (diperhatikan kompatibilitasnya).

c. Relay

Jenis relay yang digunakan adalah combined thermal overload relay. Relay ini

berfungsi seperti saklar. Alat pemanas (heater) dihubungkan dengan mesin

(motor) yang ada dalam panel. Jika terjadi tekanan atau panas yang berlebihan,

maka relay akan melindungi mesin dengan cara mematikannya.

2. Komponen Pendukung

Yang dimaksud dengan komponen pendukung ialah komponen-komponen yang

berfungsi sebagai komponen pelengkap sebuah panel dan penghubung bagi

komponen-komponen lain dalam panel. Komponen-komponen pendukung tersebut

antara lain :

Page 23: BAB 1 PENDAHULUAN - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1/2009-1-00490-TISI Bab 1.pdf · satunya adalah dengan cara memenuhi pesanan pelanggan tepat pada

23

• Lampu

• Skun

• Busbar

• Insulator

• Baut dan Mur

• Selongsong (Vynil)

3. Pelat Aluminium

Box panel merupakan rangka atau body panel yang terbuat dari pelat aluminium.

Pelat-pelat aluminium diproses oleh bagian Mechanical Fabrication mulai dari

proses pemotongan, pelubangan, penekukan, dan seterusnya hingga menjadi sebuah

box panel yang utuh.

1.5.4.3 Mesin

Mesin-mesin yang terdapat di lantai produksi Mechanical Fabrication

Department PT Muliamakmur Elektrikatama yaitu sebagai berikut:

1. Shearing Machine

Merupakan mesin yang digunakan untuk memotong pelat-pelat aluminium. Pelat-

pelat aluminium ini digunakan sebagai bahan untuk membuat box panel. Jumlah

mesin ini hanya satu (1) unit saja.

2. Punching Machine

Merupakan mesin yang berfungsi sebagai pembuat lubang pada pelat yang telah

dipotong. Lubang yang dibentuk bisa bervariasi ukurannya sesuai dengan kebutuhan.

Mesin dioperasikan secara manual. Terdapat 1 unit mesin ini di lantai produksi.

Page 24: BAB 1 PENDAHULUAN - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1/2009-1-00490-TISI Bab 1.pdf · satunya adalah dengan cara memenuhi pesanan pelanggan tepat pada

24

CNC Punching Machine memiliki fungsi yang sama dengan Punching Machine yang

diuraikan sebelumnya. Hanya saja, CNC Punching Machine dioperasikan secara

otomatis dan memiliki kecepatan serta tingkat ketelitian yang lebih tinggi

dibandingkan dengan Punching Machine manual. Namun, daya listrik yang

digunakan tentunya lebih besar pula. Mesin ini berjumlah 1 unit dan belum

digunakan secara rutin.

3. Bending Machine

Bending Machine atau Mesin Tekuk digunakan untuk menekuk atau

membengkokkan pelat aluminium sehingga bentuk box panel yang diinginkan dapat

diperoleh. Bending Machine ini hanya ada 1 unit.

4. Welding Machine

Disebut pula Mesin Las. Mesin Las digunakan untuk menyambung pelat-pelat

aluminium hingga membentuk box panel. Terdapat 4 unit Welding Machine.

5. Steel Sheet Treatment Machine

Steel Sheet Treatment Machine ialah mesin atau alat yang digunakan untuk

melakukan tahap box treatment. Bentuk mesin ini adalah bak yang berisi cairan

kimia dan alat yang digunakan untuk menjepit / mengangkat box yang akan

dicelupkan. Jumlah bak yang ada sebanyak 4 unit/ set.

6. Spray Booth System

Spray Booth System merupakan sistem yang digunakan saat proses pengecatan box

panel. Oven merupakan mesin yang digunakan pada tahap pengecatan box panel.

Kelebihan pengecatan oven adalah warna yang lebih tahan lama dan tidak mudah

mengelupas.

Page 25: BAB 1 PENDAHULUAN - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1/2009-1-00490-TISI Bab 1.pdf · satunya adalah dengan cara memenuhi pesanan pelanggan tepat pada

25

1.5.4.4 Proses Produksi

Aliran proses produksi pada PT Muliamakmur Elektrikatama merupakan

serangkaian kegiatan yang harus dilakukan untuk menyelesaikan pesanan-pesanan panel

pelanggannya (proyek). Gambar berikut menunjukkan tahap-tahap pengerjaan yang

harus ditempuh :

(Sumber: PT. Muliamakmur Elektrikatama, 2008)

Gambar 1.2 Production Process Chart pada PT Muliamakmur Elektrikatama

Pembuatan panel listrik ini dibagi ke dalam dua kelompok kerja utama yaitu

divisi mekanik dan divisi elektrik. Divisi mekanik berhubungan dengan pembuatan box

panel, meliputi tahap material cutting, punching, press forming, welding, box treatment,

dan painting. Sedangkan divisi elektrik berkaitan dengan perakitan (assembling)

komponen-komponen kabel dan sirkuit ke dalam box panel.

Page 26: BAB 1 PENDAHULUAN - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1/2009-1-00490-TISI Bab 1.pdf · satunya adalah dengan cara memenuhi pesanan pelanggan tepat pada

26

Untuk lebih jelasnya, berikut diuraikan deskripsi mengenai setiap tahap

pengerjaan pada production process chart di atas :

1. Housing

Housing merupakan proses penerimaan material berupa pelat aluminium dan

komponen-komponen dari supplier ke gudang pabrik. Saat penerimaan, bagian

gudang harus melakukan pengecekan terhadap kesesuaian antara surat jalan dan

barang yang diterima, serta pengecekan terhadap kualitas barang.

2. Material Cutting

Material untuk membuat box panel berupa pelat-pelat aluminium yang dipotong

sesuai dengan ukuran yang tertera pada gambar rinci yang dibuat oleh Drafter.

Pemotongan pelat ini dilakukan dengan menggunakan Shearing Machine.

3. Punching

Punching merupakan proses pelubangan pelat-pelat yang telah dipotong pada

langkah sebelumnya. Pada sebuah box panel terdapat banyak sekali lubang yang

digunakan untuk ventilasi udara dari dan ke dalam box panel. Pembuatan lubang

atau punching dikerjakan dengan memakai Punching Machine (manual) atau

CNC Punching Machine (otomatis).

4. Press Forming

Pada tahap ini, pelat-pelat yang telah dilubangi tadi ditekuk dengan

menggunakan Bending Machine. Penekukan ini bertujuan untuk memberikan

bentuk pada box panel sesuai dengan gambar yang diberikan.

5. Welding

Pelat-pelat yang telah dipotong, dilubangi, dan ditekuk kemudian disambung

(dirakit) melalu proses pengelasan. Operator merangkai pelat-pelat menjadi

Page 27: BAB 1 PENDAHULUAN - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1/2009-1-00490-TISI Bab 1.pdf · satunya adalah dengan cara memenuhi pesanan pelanggan tepat pada

27

bentuk box dan kemudian dilas dengan menggunakan Welding Machine.

Pengelasan membutuhkan ketelitian yang tinggi dari operatornya dan memakan

waktu relatif lama dibandingkan dengan proses lainnya. Pada tahap ini, box panel

listrik sudah menjadi bentuk akhir.

6. Box Treatment

Box treatment merupakan proses pencelupan box panel ke dalam cairan kimia

agar box tersebut tahan karat. Steel Sheet Treatment Machine yang dipakai untuk

treatment ini terdiri dari empat (4) bak pencelupan. Proses pencelupannya

dilakukan secara bertahap dari bak yang pertama hingga yang keempat untuk

menghasilkan box tahan karat dengan sempurna.

7. Painting

Setelah proses pencelupan dan pengeringan, selanjutnya box akan dicat sesuai

dengan warna yang diinginkan pelanggan. Pengecatan menggunakan spray booth

system dan setelah itu box akan dimasukkan ke dalam oven. Sistem pengecatan

seperti ini menghasilkan warna yang lebih merata dan halus serta warna melekat

dengan sempurna (tidak mudah mengelupas).

8. Q/A Cubicles

Box panel yang telah dicat akan diperiksa oleh bagian Quality Assurance -

departemen Mechanical Fabrication. Fokus pemeriksaan disini adalah box

secara fisik, yaitu kesesuaian ukuran, warna, dan bentuk box panel dengan yang

tertera pada gambar rinci yang dibuat oleh Drafter. Jika terdapat ketidaksesuaian,

maka box akan diproses ulang sampai memenuhi kriteria yang diinginkan.

Page 28: BAB 1 PENDAHULUAN - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1/2009-1-00490-TISI Bab 1.pdf · satunya adalah dengan cara memenuhi pesanan pelanggan tepat pada

28

9. Mechanical Setting

Pada proses ini dilakukan pemasangan papan-papan penyangga untuk swicth,

circuit breaker, relay, dan komponen lainnya ke dalam box; termasuk rakitan-

rakitan komponen panel. Pemasangan pintu panel juga dilakukan di tahap ini.

10. Assembling Busbar

Busbar atau pelat tembaga berfungsi sebagai alat penghantar listrik yang dipakai

bersama-sama (joint) oleh switchboard, distribution panel, dan rangkaian

elektrik lainnya. Pelat tembaga ini dipotong, dicetak (press), dan dilubangi oleh

mesin Busbar Cut, Press, and Punch Machine. Pada busbar dipasang insulator

sebagai pelindung agar arus listrik tidak melebihi batas normal dan tidak

merambatkan arus ke logam-logam di sekitarnya. Hasil rakitan busbar

dimasukkan ke papan penyangga yang sudah ada di dalam box.

11. Assembling Power Conductor

Hasil rakitan circuit breaker dan rangkaian listriknya disusun dan disambungkan

dengan komponen-komponen lain di dalam box.

12. Assembling Control Wiring

Terakhir, dilakukan pemasangan kabel-kabel yang menghubungkan semua

komponen-komponen yang ada agar dapat menghantarkan listrik sehingga panel

bisa berfungsi dengan baik.

13. Q/A Assembling

Proses ini meliputi pemeriksaan perakitan panel listrik yang sudah jadi, apakah

komponen-komponen sudah dipasang pada posisi yang benar atau tidak,

memperhatikan susunan kabel, serta mengecek apakah jenis dan tipe komponen

yang dipakai berada dalam kondisi baik.

Page 29: BAB 1 PENDAHULUAN - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1/2009-1-00490-TISI Bab 1.pdf · satunya adalah dengan cara memenuhi pesanan pelanggan tepat pada

29

14. Testing

Pengujian dilakukan untuk memastikan apakah panel listrik dapat berfungsi

sebagaimana mestinya. Alat-alat yang digunakan untuk pengujian ini terdiri dari

switch board tester, single phase protective relay tester, three phase protective

relay tester, power quality analyzer, insulation resistance tester, dan infrared

thermometer.

15. Packing

Panel yang telah melalui proses pengujian dan dinyatakan layak, dibungkus

(packing) dengan menggunakan plastik transparan agar kondisinya tetap terjaga

baik saat diterima oleh pelanggan.

16. Delivery

Produk panel yang telah dibungkus rapi dimasukkan ke dalam truk, siap untuk

diantar ke tempat pelanggan.

Page 30: BAB 1 PENDAHULUAN - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1/2009-1-00490-TISI Bab 1.pdf · satunya adalah dengan cara memenuhi pesanan pelanggan tepat pada

30

1.5.5 Tata Letak Fasilitas Produksi

Mesin-mesin yang terdapat di lantai produksi PT Muliamakmur Elektrikatama

disusun berdasarkan fungsinya. Penyusunan seperti ini dikenal dengan process layout.

Dalam tata letak menurut macam proses ini jelas sekali bahwa semua mesin dan

peralatan yang mempunyai ciri-ciri operasi yang sama akan dikelompokkan bersama

sesuai dengan proses atau fungsi kerjanya.

Tata letak berdasarkan proses ini sesuai untuk digunakan industri manufaktur

yang bekerja dengan jumlah dan volume produksi yang relatif kecil dan terutama untuk

jenis produk yang tidak standar. Tata letak seperti ini terasa lebih fleksibel dibandingkan

dengan tata letak berdasarkan aliran produk, di mana product layout lebih sesuai untuk

mass production.

1.5.6 Analisis Sistem Berjalan

Selama ini, aktivitas penjadwalan produksi pada PT Muliamakmur Elektrikatama

dilakukan secara manual oleh staf Engineering sesuai dengan urutan proyek yang masuk

ke perusahaan (berdasarkan tanggal pesan). Pembuatan jadwal dan laporan produksi

dibantu dengan software Microsoft Office Excel.

(1) Kegiatan dimulai pada saat staf Drafter menerima Surat Persetujuan Proyek

yang telah ditandatagani oleh pelanggan. (2) Staf Drafter kemudian memberikan catatan

proyek baru kepada staf Engineering agar dibuatkan jadwal produksinya. (3) Lalu, staf

Engineering akan menanyakan informasi mengenai ketersediaan mesin untuk produksi

kepada Kepala Bagian (Kabag.) Divisi Mekanik. (4) Kepala Bagian Divisi Mekanik

akan memberikan informasi mengenai target penyelesaian proyek yang sedang

dikerjakan di lantai produksi. (5) Dari informasi ini, kemudian staf Engineering

Page 31: BAB 1 PENDAHULUAN - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1/2009-1-00490-TISI Bab 1.pdf · satunya adalah dengan cara memenuhi pesanan pelanggan tepat pada

31

membuat jadwal produksi untuk proyek yang diterima dari staf Drafter. Jadwal produksi

ini diberikan kepada Kabag. Divisi Mekanik untuk direalisasikan. (6) Hasil produksi dari

Divisi Mekanik akan diserahkan ke Divisi Elektrik. (7) Pada akhir periode, Kabag.

Divisi Mekanik akan membuat laporan kepada pihak manajemen PT Muliamakmur

Elektrikatama.

Gambar 1.3 Rich Picture Sistem Berjalan

Masalah dalam Sistem Berjalan

Berikut permasalahan yang teridentifikasi pada sistem penjadwalan PT

Muliamakmur Elektrikatama saat ini:

- Sistem penjadwalan secara manual mengakibatkan sejumlah proyek terlambat

dikerjakan.

Page 32: BAB 1 PENDAHULUAN - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1/2009-1-00490-TISI Bab 1.pdf · satunya adalah dengan cara memenuhi pesanan pelanggan tepat pada

32

- Tidak ada kepastian kapan sebuah jadwal produksi akan dimulai dan selesai. Hal ini

berpengaruh pada jadwal produksi selanjutnya dan aktivitas pengadaan material. Jika

jadwal terlalu cepat direalisasikan, maka ada kemungkinan terjadi kekurangan

komponen karena komponen yang dipesan belum diterima dari supplier. Sementara,

jika jadwal ternyata lebih lambat direalisasikan daripada yang seharusnya, maka

akan terjadi penumpukan komponen di gudang. Hal ini akan meningkatkan biaya

simpan.

- Data yang tidak terintegrasi mengakibatkan tidak efisiennya aktivitas penjadwalan

produksi pada perusahaan.

- Data mengenai waktu standar operasi yang telah dibuat tidak dimanfaatkan oleh

perusahaan dalam perhitungan jadwal.

- Dokumentasi data pesanan (proyek) dalam bentuk kertas membuat proses pembuatan

jadwal menjadi lama dan adanya risiko dokumen hilang atau lupa diberikan.

- Besarnya pertimbangan individual dalam aktivitas penjadwalan.

- Penjadwalan produksi dilakukan (memilih berdasarkan dokumen) per proyek,

sehingga waktu menganggur menjadi tinggi.

Kebutuhan Informasi

Informasi yang dibutuhkan untuk melakukan penjadwalan produksi pada PT

Muliamakmur Elektrikatama meliputi: proyek yang diterima dan yang akan

dijadwalkan, rincian produk yang dipesan dalam tiap proyek, waktu standar operasi

untuk mengerjakan setiap item yang di pesan, dan informasi ketersediaan mesin.