bab 1 pendahuluan 1.1. latar...

13
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Keseluruhan kegiatan kepariwisataan tidak pernah terlepas dari aneka usaha jasa pariwisata, termasuk jasa layanan pemandu wisata (pemandu wisata). The Oxford American Dictionary and Language Guide (2000) mendefinisikan pemandu wisata sebagai “a person who leads or shows the way or directs the movements of a person or group based on his ways or conduct ” (hal. 433). World Federation of Tour Guide Association (2005:1) menyatakan bahwa pemandu wisatamerupakan: A person who guides visitors in the language of their choice and interprets the cultural and natural heritage of an area which person normally possesses an area-specific qualification which is usually issued and /or recognized by the appropriate authority. Kedua pengertian di atas menunjukkan bahwa, seorang pemandu wisata tidak hanya bertanggung jawab untuk mengelola pergerakan wisatawan dan menerjemahkan bahasa, tetapi juga menginterpretasikan nilai ragawi dan non- ragawi dari berbagai sumber daya alam dan budaya yang terdapat di suatu destinasi. Selama beberapa dekade terakhir ini, praktisi pariwisata telah mengupayakan berbagai hal untuk membuat kegiatan pemanduan menjadi lebih menarik. Berbagai materi dan pelatihan telah banyak dilakukan untuk meningkatkan keterampilan dan kualitas pemandu wisata dalam melayani wisatawan, sehingga mampu mencapai tingkat kepuasan wisatawan yang lebih tinggi. Hal lain yang tak kalah penting untuk diupayakan adalah cara agar PERAN PRAMUWISATA DALAM PEMBANGUNAN PARIWISATA BERKELANJUTAN DI CANDI BOROBUDUR SELVI YOVINA HARYONO Universitas Gadjah Mada, 2018 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

Upload: vocong

Post on 03-Aug-2019

222 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/154123/potongan/S2-2018-372970...masing-masing pemangku kepentingan, dan seberapa ... dan masyarakat lokal—yang

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Keseluruhan kegiatan kepariwisataan tidak pernah terlepas dari aneka

usaha jasa pariwisata, termasuk jasa layanan pemandu wisata (pemandu wisata).

The Oxford American Dictionary and Language Guide (2000) mendefinisikan

pemandu wisata sebagai “a person who leads or shows the way or directs the

movements of a person or group based on his ways or conduct” (hal. 433). World

Federation of Tour Guide Association (2005:1) menyatakan bahwa pemandu

wisatamerupakan:

A person who guides visitors in the language of their choice and interprets

the cultural and natural heritage of an area which person normally

possesses an area-specific qualification which is usually issued and /or

recognized by the appropriate authority.

Kedua pengertian di atas menunjukkan bahwa, seorang pemandu wisata tidak

hanya bertanggung jawab untuk mengelola pergerakan wisatawan dan

menerjemahkan bahasa, tetapi juga menginterpretasikan nilai ragawi dan non-

ragawi dari berbagai sumber daya alam dan budaya yang terdapat di suatu

destinasi.

Selama beberapa dekade terakhir ini, praktisi pariwisata telah

mengupayakan berbagai hal untuk membuat kegiatan pemanduan menjadi lebih

menarik. Berbagai materi dan pelatihan telah banyak dilakukan untuk

meningkatkan keterampilan dan kualitas pemandu wisata dalam melayani

wisatawan, sehingga mampu mencapai tingkat kepuasan wisatawan yang lebih

tinggi. Hal lain yang tak kalah penting untuk diupayakan adalah cara agar

PERAN PRAMUWISATA DALAM PEMBANGUNAN PARIWISATA BERKELANJUTAN DI CANDIBOROBUDURSELVI YOVINA HARYONOUniversitas Gadjah Mada, 2018 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

Page 2: BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/154123/potongan/S2-2018-372970...masing-masing pemangku kepentingan, dan seberapa ... dan masyarakat lokal—yang

pemandu wisatadapat terlibat langsung dalam usaha pembangunan berkelanjutan

di suatu destinasi.

Pariwisata adalah sebuah open system yang terdiri dari komponen-

komponen yang saling berkaitan. Pelaksanaannya melibatkan berbagai pemangku

kepentingan dari latar belakang yang berbeda-beda. Bagaimana performa dari

masing-masing pemangku kepentingan, dan seberapa baik mereka berkoordinasi

dalam pengelolaannya, akan menentukan arah perkembangan pariwisata di masa

depan, apakah nantinya pariwisata mampu menjadi fasilitator, atau justru

menyabotase usaha pembangunan berkelanjutan. Dengan kata lain, masing-

masing pemangku kepentingan memiliki kontribusi untuk menentukan masa

depan pariwisata.

Banyak pemangku kepentingan—seperti: pemerintah, pengelola destinasi,

industri bisnis, dan masyarakat lokal—yang telah diinvestigasi terkait dengan

perannya dalam mempromosikan pariwisata berkelanjutan. Investigasi tersebut

telah menghasilkan sejumlah manajemen strategi, yang meliputi: pemberdayaan

masyarakat lokal, pembangunan kerjasama antara sektor publik dan swasta,

pengendalian skala dan tingkat pertumbuhan pariwisata, serta pengenalan kode

etik pariwisata ke berbagai industri. Salah satu pemangku kepentingan yang

hingga saat ini masih jarang diperhatikan adalah pemandu wisata (Prakash,

Chowdhary & Sunayana, 2011 dan Ballantyne & Hughes, 2001).

Pemandu wisata adalah agen sentral dalam sistem pariwisata. Pemandu

wisata bertanggung jawab untuk mengelola kebutuhan wisatawan, yang pada

umumnya berkaitan dengan pertanyaan mendasar seputar: kemana akan pergi, apa

PERAN PRAMUWISATA DALAM PEMBANGUNAN PARIWISATA BERKELANJUTAN DI CANDIBOROBUDURSELVI YOVINA HARYONOUniversitas Gadjah Mada, 2018 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

Page 3: BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/154123/potongan/S2-2018-372970...masing-masing pemangku kepentingan, dan seberapa ... dan masyarakat lokal—yang

yang dapat dilihat, bagaimana cara melihat, dan apa yang dapat dilakukan di suatu

destinasi wisata. Hal ini menunjukkan bahwa, bagaimana cara pemandu wisata

membawa diri, melayani dan menginterpretasikan berbagai elemen destinasi, akan

mempengaruhi kualitas pengalaman dan tingkat kepuasan yang diperoleh

wisatawan, serta mempengaruhi keberlangsungan hidup dari aspek lingkungan,

ekonomi, sosial dan budaya yang ada di suatu destinasi.

UNWTO (2013:2) menyatakan bahwa pariwisata berkelanjutan

merupakan “tourism that takes full account of its current and future economic,

social and environmental impacts, addressing the needs of visitors, the industry,

the environment and host communities”. Pengertian ini menunjukkan bahwa,

pembangunan pariwisata berkelanjutan bertujuan untuk memenuhi kebutuhan dan

meningkatkan kualitas hidup manusia, sambil terus mempertahankan nilai dan

integritas lingkungan, ekonomi, sosial, dan budaya, sebagai sumber kehidupan

manusia di masa kini maupun di masa mendatang.

Sehubungan dengan pengertian di atas, pemandu wisata, sebagai agen

sentral dalam sistem pariwisata, memiliki peran untuk memberikan pengalaman

yang berkualitas kepada wisatawan, meminimalisir dampak kerusakan

lingkungan, mempromosikan perekonomian lokal, menjalin kerjasama dalam

pengelolaan pariwisata, dan melestarikan kebudayaan masyarakat lokal, yang

terdapat di suatu destinasi. Sayangnya, penelitian yang mengidentifikasi sejauh

manapemandu wisata dapat memberikan berbagai kontribusi tersebut masih

jarang ditemukan. Sehubungan dengan adanya kelangkaan penelitian tersebut,

penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kontribusi pemandu wisata untuk

PERAN PRAMUWISATA DALAM PEMBANGUNAN PARIWISATA BERKELANJUTAN DI CANDIBOROBUDURSELVI YOVINA HARYONOUniversitas Gadjah Mada, 2018 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

Page 4: BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/154123/potongan/S2-2018-372970...masing-masing pemangku kepentingan, dan seberapa ... dan masyarakat lokal—yang

mendukung tercapainya tujuan pembangunan pariwisata berkelanjutan di Candi

Borobudur.

Candi Borobudur dipilih sebagai lokasi dalam penelitian ini karena Candi

Borobudur merupakan salah satu objek wisata yang paling banyak diminati oleh

wisatawan. Selain menyandang status sebagai salah satu warisan budaya dunia,

Candi Borobudur juga merupakan pusat kegiatan spiritual, ekonomi, sosial dan

budaya bagi wisatawan, para pemangku kepentingan dan masyarakat lokal yang

berada di sekitarnya. Sehubungan dengan hal tersebut, penelitian ini berusaha

untuk mengidentifikasi sejauh mana pemandu wisata, yang secara khusus bekerja

di Candi Borobudur, mampu menjalankan peran dan tanggung jawabnya untuk

mewujudkan tujuan pembangunan yang berkelanjutan.

1.2. Rumusan Masalah

Pemandu wisata adalah salah satu pemain terdepan dalam dunia

pariwisata. Meskipun demikian, posisi mereka cenderung lemah dan terisolasi

dibandingkan dengan pemangku kepentingan lainnya. Fenomena ini dapat diamati

secara langsung di lapangan, dimana pengelolaan pergerakan dan kegiatan

wisatawan, yang seharusnya dapat dikelola secara langsung oleh pemandu wisata,

justru berada di bawah kewenangan pemangku kepentingan lain, seperti: lembaga

pengelola destinasi, pemerintah, industri bisnis pariwisata dan masyarakat lokal.

Badan pengelola destinasi mengelola lisensi dan cakupan informasi, yang

secara tidak langsung memberikan batasan pada apa, kapan, dimana dan

bagaimana kegiatan wisata harus dikelola. Instansi pemerintah juga mengeluarkan

PERAN PRAMUWISATA DALAM PEMBANGUNAN PARIWISATA BERKELANJUTAN DI CANDIBOROBUDURSELVI YOVINA HARYONOUniversitas Gadjah Mada, 2018 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

Page 5: BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/154123/potongan/S2-2018-372970...masing-masing pemangku kepentingan, dan seberapa ... dan masyarakat lokal—yang

berbagai undang-undang dan peraturan tentang penggunaan sumber daya yang

dapat dan tidak dapat diperbaharui di destinasi wisata. Apabila dibandingkan

dengan praktik pemanduan, kebijakan dan praktek hukum semacam itu dinilai

lebih terukur, mudah diamati, dan memiliki dampak langsung terhadap

pembangunan pariwisata berkelanjutan (Howard dkk., 2001: 33).

Para pelaku bisnis pariwisata, seperti: agen perjalanan, pemilik akomodasi,

pengusaha restoran dan berbagai jenis vendor, juga memiliki pengaruh untuk

menentukan tingkat kepuasan wisatawan.

Travel agents, hoteliers, tour [operators] and vendors constrain tourists’

movements, behaviours and even thoughts …. All these service providers

contribute to customers’ satisfaction or dissatisfaction [and to

sustainability], whereas tour guides often face the brunt. (Prakash,

Chowdhary dan Sunayana, 2011: 66)

Hal ini tentunya akan mempengaruhi preferensi wisatawan dalam memilih dan

menentukan rangkaian kegiatan wisata di destinasi yang mereka kunjungi.

Beberapa kelompok masyarakat lokal yang menetap di kawasan destinasi

juga memiliki wewenang untuk menentukan batas-batas fisik, ekonomi, sosial dan

budaya. Bentuk batasan tersebut dapat dilihat melalui adanya pemberlakuan tarif

retribusi dan tiket masuk, pembatasan akses wisatawan ke tempat tertentu, hingga

pembatasan terhadap kapan dan dimana wisatawan dapat mengabadikan suatu

objek atau peristiwa melalui foto(Howard dkk., 2001: 34). Beragam bentuk

keterlibatan tersebut secara tidak langsung membatasi ruang gerak pemandu

wisata untuk memberikan pelayanan yang optimal kepada wisatawan.

PERAN PRAMUWISATA DALAM PEMBANGUNAN PARIWISATA BERKELANJUTAN DI CANDIBOROBUDURSELVI YOVINA HARYONOUniversitas Gadjah Mada, 2018 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

Page 6: BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/154123/potongan/S2-2018-372970...masing-masing pemangku kepentingan, dan seberapa ... dan masyarakat lokal—yang

Berdasarkan studi pustaka yang telah dilakukan, penelitian terdahulu yang

terkait dengan pemandu wisata, masih berada pada tiga ruang lingkup utama,

yaitu: 1). peran pemandu wisata dalam kegiatan pemanduan (Black & Weiler,

2005; Cohen, 1985; Huang & Simkin, 2009; Yu, Weiler & Ham, 2002, dan

Reisinger dan Steiner, 2006); 2). persepsi wisatawan terhadap kegiatan

interpretasi pemandu wisata (Christie & Mason, 2003; Huang & Simkin, 2009;

Periera, 2005 dan Weiler & Yu, 2007); dan 3). pengaruh sistem administrasi

terhadap kualitas layanan jasa pemandu wisata (Black & Ham, 2005; Black &

Weiler, 2005; dan Huang & Weiler, 2010).

Terlepas dari apa yang menjadi fokus berbagai penelitian di atas, tujuan

utamanya adalah untuk meningkatkan kompetensi, edukasi dan kinerja pemandu

wisata demi mencapai tingkat kepuasan wisatawan yang lebih tinggi.

However, in most of the existing research, the satisfaction level of the

tourists, competencies as well as educational issues have preferably been

analysed, rather than the tour guide’s perception on their role. (Ballantyne

& Hughes, 2001:3)

Beberapa penelitian terdahulu memang sudah ada yang membahas peran pemandu

wisata dalam pembangunan pariwisata berkelanjutan, akan tetapi jumlahnya

masih terbatas. Penelitian yang membahas peran pemandu wisata yang secara

khusus bekerja di situs pusaka juga belum banyak ditemukan.

Sehubungan dengan serangkaian pemaparan di atas, terdapat beberapa

permasalahan yang mendorong peneliti untuk melakukan penelitian ini.

Permasalahan-permasalahan yang dimaksud meliputi: 1). posisipemandu

wisatamasih lemah dibandingkan dengan posisi pemangku kepentingan lainnya;

2). penelitian-penelitian terdahulu masih berorientasi pada upaya pemandu wisata

PERAN PRAMUWISATA DALAM PEMBANGUNAN PARIWISATA BERKELANJUTAN DI CANDIBOROBUDURSELVI YOVINA HARYONOUniversitas Gadjah Mada, 2018 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

Page 7: BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/154123/potongan/S2-2018-372970...masing-masing pemangku kepentingan, dan seberapa ... dan masyarakat lokal—yang

untuk meningkatkan kepuasan wisatawan; 3). penelitian yang menjelaskan

hubungan antara pemandu wisata dengan pembangunan pariwisata berkelanjutan

masih langka.

Dilatarbelakangi oleh ketiga permasalahan tersebut di atas, peneliti

memutuskan untuk mengisi gap penelitian yang ada, dengan mengusulkan sebuah

penelitian yang berjudul “Peran Pemandu wisata dalam Pembangunan Pariwisata

Berkelanjutan di Candi Borobudur”. Adapun beberapa pertanyaan yang ingin

dijawab dalam penelitian ini meliputi:

1. Apa saja peran dan tanggung jawab pemandu wisata dalam kegiatan

pemanduan di Candi Borobudur?

2. Seperti apa praktik permanduan wisatawan yang dilakukan pemandu

wisata di Candi Borobudur?

3. Sejauh mana pemandu wisata menjalankan peran dan tanggung jawabnya

untuk mewujudkan tujuan pembangunan pariwisata berkelanjutan di Candi

Borobudur?

1.3. Tujuan Penelitian

Sehubungan dengan beberapa permasalahan yang telah dipaparkan di atas,

maka tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Mengetahui peran dan tanggung jawab pemandu wisata selama melakukan

kegiatan pemanduan di Candi Borobudur.

2. Mengetahui praktik pemanduanyang dilakukan oleh pemandu wisata di

Candi Borobudur

PERAN PRAMUWISATA DALAM PEMBANGUNAN PARIWISATA BERKELANJUTAN DI CANDIBOROBUDURSELVI YOVINA HARYONOUniversitas Gadjah Mada, 2018 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

Page 8: BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/154123/potongan/S2-2018-372970...masing-masing pemangku kepentingan, dan seberapa ... dan masyarakat lokal—yang

3. Mengetahui sejauh mana pemandu wisata mampu menjalankan peran dan

tanggung jawabnya untuk mewujudkan tujuan pembangunan pariwisata

berkelanjutan di Candi Borobudur

1.4. Manfaat Penelitian

Penelitian ini secara teoretik dapat memperkaya teori kepariwisataan

tentang peran pemandu wisata dalam mempromosikan pembangunan pariwisata

berkelanjutan. Apabila ditinjau dari manfaat praktisnya, penelitian ini dapat

memberikan manfaat bagi beberapa pemangku kepentingan yang bergelut di

bidang pariwisata dan juga kalangan akademisi. Beberapa pemangku kepentingan

yang dimaksud meliputi: pemandu wisata, Balai Konservasi dan PT. TWCBPB,

serta peneliti di masa mendatang.

1.4.1. Bagi Pemandu wisata

a. Membantu pemandu wisata memahami signifikansinya untuk

mewujudkan pembangunan pariwisata berkelanjutan di Candi

Borobudur

b. Membantu pemandu wisata mengidentifikasi potensi dan

permasalahan yang mempengaruhi usahanya untuk mewujudkan

pembangunan pariwisata berkelanjutan di Candi Borobudur

c. Memberikan rekomendasi yang dapat digunakan oleh pemandu

wisatauntuk mengoptimalkan peran dan tanggung jawab merekadalam

pembangunan pariwisata berkelanjutan di Candi Borobudur

PERAN PRAMUWISATA DALAM PEMBANGUNAN PARIWISATA BERKELANJUTAN DI CANDIBOROBUDURSELVI YOVINA HARYONOUniversitas Gadjah Mada, 2018 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

Page 9: BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/154123/potongan/S2-2018-372970...masing-masing pemangku kepentingan, dan seberapa ... dan masyarakat lokal—yang

1.4.2. Bagi Balai Konservasi Candi Borobudur dan PT.TWCBPB

a. Memberikan gambaran kepada Balai Konservasi akan pentingnya

peran pemandu wisata untuk membantu melestarikan Candi Borobudur

sebagai peninggalan pusaka

b. Mendorong Balai Konservasi dan PT.TWCBPB untuk memberikan

materi dan pelatihan pemanduan yang lebih mengarah kepada aspek-

aspek pembangunan berkelanjutan.

1.4.3. Peneliti di Masa Depan

Memberikan referensidan arahan baru bagi peneliti di masa depan untuk

memperkaya penelitian yang berkaitan dengan peran pemandu wisata dan

pembangunan pariwisata berkelanjutan

1.5. Keaslian Penelitian

Banyak peneliti terdahulu yang sudah menggunakan konsep pembangunan

berkelanjutan dan peran pemandu wisata sebagai topik penelitian mereka. Kedua

topik tersebut pada umumnya dibahas dalam kerangka studi yang terpisah.

Meskipun demikian, tidak menutup kemungkinan untuk menjadikan penelitian-

penelitian tersebut sebagai bahan referensi dalam penelitian ini. Penjelasan

mengenai penelitian-penelitian yang dimaksud akan dipaparkan pada bagian di

bawah ini.

Penelitian pertama dilakukan oleh Huang dan Simkin (2009) yang

berjudul “Chinese Professional Tour Guides’ Perceptions of Roles and The

Implied Challenges in Intercultural Communication”. Jenis penelitian

PERAN PRAMUWISATA DALAM PEMBANGUNAN PARIWISATA BERKELANJUTAN DI CANDIBOROBUDURSELVI YOVINA HARYONOUniversitas Gadjah Mada, 2018 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

Page 10: BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/154123/potongan/S2-2018-372970...masing-masing pemangku kepentingan, dan seberapa ... dan masyarakat lokal—yang

tersebutadalah penelitian kualitatif, yang membahas tentang peran dan tantangan

yang pemandu wisata Tiongkok dalam menjalin komunikasi antar budaya dengan

wisatawan asing. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa, dalam

menjalankan perannya sebagai pemandu wisata, tantangan terbesar yang mereka

hadapi bukan terletak pada kemampuan berbahasa asing, melainkan pada

terbatasnya pengetahuan pemandu wisata tentang keragaman karakteristik dan

budaya wisatawan.

Penelitian di atas memiliki kemiripan dengan penelitian ini dari aspek

yang diteliti, yaitu peran pemandu wisata dalam kegiatan pemanduan. Pendekatan

penelitian yang dipilih juga memiliki kesamaan, yaitu penelitian kualitatif.

Perbedaanya terletak pada konteks penelitian, dimana dalam penelitian ini, peran

pemandu wisata dihubungkan dengan konsep pembangunan pariwisata

berkelanjutan. Sumber informan yang dipilih dalam penelitian ini juga sangat

spesifik, yaitu pemandu wisatayang secara khusus bekerja di situs peninggalan

pusaka, bukan pada mereka yang memandu di suatu negara.

Penelitian kedua dilakukan oleh Rosli dkk. (2014) yang berjudul

“Creating Mindful Tourists at Heritage Sites through Tour Guide’s

Interpretation: a Case of Georgetown World Heritage Sites”. Penelitian tersebut

bertujuan untuk menginvestigasi pengaruh kompetensi yang dimiliki pemandu

wisata—pengetahuan tentang tipe wisatawan, pengetahuan tentang sumber daya

destinasi, dan pengetahuan tentang teknik pemanduan— terhadap kegiatan

interpretasi yang dilakukan, dan dampaknya terhadap tingkat kepuasan

wisatawan.

PERAN PRAMUWISATA DALAM PEMBANGUNAN PARIWISATA BERKELANJUTAN DI CANDIBOROBUDURSELVI YOVINA HARYONOUniversitas Gadjah Mada, 2018 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

Page 11: BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/154123/potongan/S2-2018-372970...masing-masing pemangku kepentingan, dan seberapa ... dan masyarakat lokal—yang

Penelitian tersebut merupakan penelitian kuantitatif yang menggunakan

kuesioner sebagai alat pengumpul datanya. Hasil penelitiannya menunjukkan

bahwa kompetensi yang dimiliki pemandu wisata—terutama yang berkaitan

dengan pengetahuan tentang sumber daya destinasi—mampu memberikan

kontribusi yang positif terhadap peningkatan kepuasan wisatawan. Penelitian

tersebut memiliki persamaan dengan penelitian ini dalam hal jenis lokasi

penelitian yang dipilih. Perbedaannya terletak pada fokus penelitian, dimana

dalam hal ini, peneliti mengidentifikasi cara pemandu wisata mengelola kegiatan

dan menyebarluaskan pengetahuan yang mereka miliki, terkait dengan aspek-

aspek pembangunan berkelanjutan, melalui kegiatan pemanduan wisatawan.

Penelitian ketiga dilakukan oleh Rahmi (2012) yang berjudul “Pusaka

Saujana Borobudur”. Hasil penelitiannya mengungkapkan bahwa Kawasan

Borobudur memiliki konsep pusaka saujana, yang dimaknai sebagai integrasi

antara wujud, nilai keunggulan dan mandala Borobudur. Penelitian tersebut

memiliki persamaan dengan penelitian ini dari segi jenis dan lokasi penelitian.

Perbedaannya terletak pada fokus yang diteliti, dimana dalam hal ini peneliti ingin

mengetahui sejauh mana pemandu wisata lokal di Candi Borobudur mampu

menyebarluaskan pengetahuan yang terkait dengan konsep pusaka saujana

Borobudur.

Penelitian keempat dilakukan oleh Fatimah (2014) yang berjudul “The

Impacts of Rural Tourism Initiatives on Cultural Landscape Sustainability in

Borobudur Area”. Penelitian tersebut bertujuan untuk memaparkan berbagai

dampak penggalakan desa wisata terhadap kelestarian bentang alam dan budaya.

PERAN PRAMUWISATA DALAM PEMBANGUNAN PARIWISATA BERKELANJUTAN DI CANDIBOROBUDURSELVI YOVINA HARYONOUniversitas Gadjah Mada, 2018 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

Page 12: BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/154123/potongan/S2-2018-372970...masing-masing pemangku kepentingan, dan seberapa ... dan masyarakat lokal—yang

Hasil penelitianmenunjukkan bahwa, pemanfaatan sumber daya yang tidak

terkendali, memberikan ancaman terhadap keaslian dan kelestarian alam dan

budaya pedesaan di Kawasan Borobudur.

Penelitian tersebut memiliki persamaan dengan penelitian ini dari segi

lokasi penelitian yang dipilih. Perbedaanya terletak pada fokus yang diteliti,

dimana dalam hal ini, peneliti mengidentifikasi upaya pemandu wisata untuk

menyebarluaskan pengetahuan tentang keindahan bentang alam dan tradisi budaya

lokal yang dimiliki oleh masing-masing desa wisata di Candi Borobudur, melalui

kegiatan pemanduan wisatawan.

Penelitian kelima dilakukan oleh Widyaningsih (2012) yang berjudul

“Stakeholders’ Perceptions of The Authenticity and Sacredness of World Cultural

Heritage Sites: A Study on The Borobudur and Prambanan Temples, Indonesia”.

Penelitian tersebut bertujuan untuk mengidentifikasi persepsi para pemangku

kepentingan—termasuk pemandu wisata— terhadap keotentikan dan kesucian

Candi Borobudur dan Prambanan. Penelitian tersebut juga mengungkapkan usulan

dari berbagai pemangku kepentingan untuk memperbaiki pengelolaan di kedua

situs tersebut.

Penelitian tersebut memiliki persamaan dengan penelitian yang diusulkan

oleh peneliti dari segi pendekatan, teknik pengumpulan data dan lokasi penelitian.

Perbedaannya terletak pada fokus penelitian, dimana dalam penelitian ini, peneliti

mengidentifikasi sejauh mana pemandu wisata mampu menumbuhkan apresiasi

wisatawan terhadap keotentikan dan keaslian Candi Borobudur sebagai

peninggalan pusaka dan pusat pendidikan spiritual.

PERAN PRAMUWISATA DALAM PEMBANGUNAN PARIWISATA BERKELANJUTAN DI CANDIBOROBUDURSELVI YOVINA HARYONOUniversitas Gadjah Mada, 2018 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

Page 13: BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/154123/potongan/S2-2018-372970...masing-masing pemangku kepentingan, dan seberapa ... dan masyarakat lokal—yang

PERAN PRAMUWISATA DALAM PEMBANGUNAN PARIWISATA BERKELANJUTAN DI CANDIBOROBUDURSELVI YOVINA HARYONOUniversitas Gadjah Mada, 2018 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/