bab 1 pendahuluan 1.1 latar belakang penelitian file1.1 latar belakang penelitian ... harga minyak...
TRANSCRIPT
1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian
Di tahun 2016, banyak media memberitakan mengenai situasi perekonomian
dunia yang tidak menentu yang dipicu oleh perlambatan ekonomi China, fluktuasi
harga minyak mentah dunia dan kekhawatiran tentang keamanan geopolitik.
World Bank menyatakan bahwa pertumbuhan ekonomi negara-negara
berkembang (Emerging Market and Developing Economies/EMDEs) diperkirakan
hanya akan mencapai 3.5%, lebih rendah 0.6% daripada proyeksi sebelumnya.
Sementara untuk negara-negara dengan pendapatan rendah (low-income countries),
pertumbuhan ekonomi berada di kisaran 4.5%.
Sementara itu, IMF dalam laporan World Economic Outlook menyebutkan
bahwa perekonomian global pada 2016 sedang berada dalam fase recovery, namun
dengan laju yang masih lambat dan labil. Hal ini terjadi karena pasar global masih
dalam volatilitas yang tinggi. IMF memandang adanya faktor non-ekonomi yang
berpotensi menghambat laju perekomian global. Faktor tersebut antara lain terkait isu
keamanan regional dan situasi politik domestik.
Namun bila kita membaca Berita Resmi Statistik Badan Pusat Statistik No.
74/08/Th.XIX, 05 Agustus 2016, disebutkan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia
semester I-2016 (c-to-c) tumbuh 5,04 persen. Dari sisi produksi, pertumbuhan
didorong oleh semua lapangan usaha kecuali Pertambangan dan Penggalian yang
mengalami penurunan sebesar 1,01 persen. Sedangkan dari sisi pengeluaran didorong
oleh Komponen Pengeluaran Konsumsi Lembaga Non Profit yang melayani rumah
tangga yang tumbuh 6,56 persen. Ekonomi Indonesia triwulan II-2016 terhadap
triwulan sebelumnya tumbuh 4,02 persen (q-to-q). Dari sisi produksi, pertumbuhan
tertinggi pada Lapangan Usaha Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan sebesar 11,90
persen, sedangkan dari sisi Pengeluaran pada Komponen Pengeluaran Konsumsi
Pemerintah sebesar 36,16 persen. Namun kondisi perekonomian global yang masih
tidak menentu membuat harga beberapa komoditas mengalami penurunan, sehingga
mempengaruhi pertumbuhan ekspor dan impor Indonesia di kuartal I 2016 melemah.
Bappenas menyebutkan bahwa nilai impor Indonesia sepanjang tahun 2015
sebesar USD 14.649 juta, menurun sebesar 19,9% dibandingkan sepanjang tahun
2014, begitu pula impor migas dan non migas yang mengalami penurunan sebesar
2
43,4% dan 12,3%. Dan pada bulan Januari tahun 2016 sebesar USD 10.449,6 juta,
menurun sebesar 17,1% dibandingkan pada bulan Januari tahun 2015, begitu pula
impor migas dan non migas yang mengalami penurunan sebesar 42,3% dan 12,1%.
Nilai Ekspor Indonesia sepanjang tahun 2015 sebesar USD 150.282 juta,
menurun sebesar 14,6% dibandingkan sepanjang tahun 2014, begitu pula ekspor
migas dan non migas yang mengalami penurunan sebesar 38,2% dan 9,7%Nilai
ekspor Indonesia pada bulan Januari tahun 2016 sebesar USD 10.500,2 juta,
menurun sebesar 20,7% dibandingkan pada bulan Januari tahun 2015, begitu pula
ekspor migas dan non migas yang mengalami penurunan sebesar 43,5% dan 16,8%.
Menurut Badan Pusat Statistik, nilai impor dan berat barang yang di impor di
lima tahun terakhir trendnya menurun (lihat Gambar 1.1). Demikian juga halnya
dengan trend nilai ekspor dan berat barang yang di ekspor. (Gambar 1.2) Namun
secara kumulatif nilai ekspor Indonesia Januari-Oktober 2016 mencapai US$117,09
miliar atau menurun 8,04 persen dibanding periode yang sama tahun 2015, demikian
juga ekspor nonmigas mencapai US$106,37 miliar atau menurun 4,65 persen.
Secara kumulatif nilai impor Januari–Oktober 2016 mencapai US$110,17 miliar atau
turun 7,50 persen dibanding periode yang sama tahun 2015. Kumulatif nilai impor
terdiri dari impor migas US$15,30 miliar (turun 27,73 persen) dan nonmigas
US$94,86 miliar (turun 3,12 persen).
Gambar 1.1 Statistik Impor Tahun 2011 – 2015
3
Gambar 1.2 Statistik Ekspor Tahun 2011 - 2015
Beberapa faktor yang diperkirakan masih akan mempengaruhi laju
perekonomian Asia pada 2017, yaitu pertumbuhan ekonomi yang diproyeksikan
stagnan pada 2016 dan 2017 di angka 5.7% yang dipicu oleh stagnasi ekonomi asia,
dan pergerakan perekonomian Uni Eropa pasca Brexit. Di samping itu harga minyak
mentah dunia yang diperkirakan masih akan mengalami penurunan akan berdampak
pada menurunnya harga komoditas lain, yang sebenarnya bisa dipandang dari sisi
menguntungkan maupun merugikan bagi perekonomian kawasan dan global.
Situasi ekonomi Amerika Serikat pasca terpilihnya presiden Donald Trump,
yang kebijakan ekonominya diperkirakan akan lebih melindungi produksi dalam
negeri apabila sesuai dengan kebijakan yang pernah dijanjikan, tentu akan
berdampak negatif pada pasar ekspor negara lain ke Amerika Serikat, sebab jika
kebijakan tersebut benar-benar direalisasikan, maka akan menambah tarif produk
impor hingga mencapai 45%.
Demikian juga bila Bank Sentral Amerika (the Fed) merealisasikan kenaikan
tingkat suku bunga acuan, hal ini akan berdampak signifikan terhadap perekonomian
dunia, sebab nilai tukar mata uang USD dipastikan akan semakin menguat terhadap
mata uang lain. Dampaknya, nilai tukar mata uang negara-negara Asia akan
berpotensi jatuh lebih dalam. Kondisi ekonomi tersebut mempengaruhi setiap pelaku
bisnis untuk menyikapinya dengan mempersiapkan strategi bisnis untuk mampu
bertahan dan bahkan bertumbuh di situasi ekonomi yang tidak mudah.
PT Energy Logistics, salah satu pelaku bisnis tentu juga tidak tinggal diam
bila tidak ingin kandas dalam persaingan yang ketat untuk mendapatkan pasar yang
semakin menyempit tersebut, maka PT Energy Logistics perlu meningkatkan kualitas
4
layanan untuk memuaskan pelanggan sehingga para pelanggan tidak akan berpindah
ke lain hati.
PT Energy Logistics sebelumnya dikenal dengan nama PT C&P Logistic
Indonesia yang berdiri di tahun 2002, namun kemudian berganti nama menjadi PT
Energy Logistics di tahun 2010 untuk lebih mewakili segmen bisnis yang dipilih
yaitu dibidang energy.
PT Energy Logistics berdiri berdasarkan hukum di Indonesia sebagai
perusahaan jasa freight forwarding yang khusus menyediakan jasa logistik dan jasa
keagenan kelautan (marine agency) untuk industri minyak dan gas, pertambangan
dan pengerukan (dredging), disamping itu juga transportasi alat berat dan proyek-
proyek khusus yang ada di Indonesia ataupun internasional.
PT Energy Logistics sampai dengan saat ini memiliki 12 cabang utama yang
tersebar di Indonesia yaitu Jakarta, Balikpapan, Surabaya, Tarempa, Cilegon, Batam,
Bitung, Pekanbaru, Sorong, Menado, Makasar dan Bintuni. Dan sampai dengan
Desember 2016, PT Energy Logistics memiliki 230 karyawan yang ahli dibidangnya
masing-masing dan yang memiliki komitmen untuk melayani pelanggan dengan
memberikan layanan yang berkualitas untuk setiap jenis layanan yang diperlukan.
Eksistensi, perkembangan, dan keberhasilan PT Energy Logistics dalam
bidang jasa, sangat tergantung pada tingkat kepuasan para pengguna jasanya.
Memahami keinginan dan kebutuhan pelanggan tentunya bukan hal yang mudah,
namun PT Energy Logistics dituntut untuk dapat memenuhi keinginan konsumen
dalam mencapai kualitas pelayanan yang diinginkan sehingga berdampak positif
pada loyalitas dan peningkatan jumlah pelanggan. Untuk mengetahui respon
pelanggan terhadap jasa yang disediakan dan untuk membangun hubungan yang kuat
dengan pelanggan, PT Energy Logistics mengklasifikasi pelanggan berdasarkan
tingkat kerumitan jasa yang diperlukan dan segmen bisnis pelanggan. Pelanggan
yang sudah diklasifikasikan ini akan ditangani oleh karyawan atau petugas yang
memiliki kualifikasi sesuai dengan jasa yang diperlukan dan segmen bisnis
pelanggan tersebut. Petugas atau karyawan yang melayani pelanggan di PT Energy
Logistics disebut Customer Service. Tugas seorang Customer Service adalah
memberikan pelayanan yang prima kepada para pelanggan serta selalu menjaga
hubungan baik dengan pelanggan. Semua proses pelayanan dari awal hingga akhir
termasuk memberikan solusi atas masalah-masalah pelanggan, menjadi tanggung
jawab dan tugas Customer Service.
5
Mengingat pentingnya keberadaan Customer Service, PT Energy Logistics
melakukan pelatihan secara periodik, baik itu mengenai Kepatuhan Etika Bisnis
(Business Ethic); anti suap/korupsi (FCPA-Foreign Corrupt Practices Act),
Keselamatan / Safety, Kerjasama / Teamwork, sosialisasi peraturan-peraturan baru
yang diterbitkan kementerian terkait layanan tertentu, dan sebagainya. Disamping
itu, PT Energy Logistics juga memperhatikan kinerja Customer Service, sebab
merekalah petugas frontliner yang mengkomunikasikan produk jasa perusahaan.
Dalam mengukur kinerja Customer Service, dari sisi internal, PT Energy
Logistics melakukan performance review setiap tahun, dan mengkomunikasi Quality
Objective serta kriteria-kriteria sebagai dasar penilaian kinerja , yaitu Quality
(Kualitas), Quantity (Kuantitas), Timeliness (Ketepatan Waktu),
Absenteeism/Tardiness (Absensi / Keterlambatan), Creativity (Kreatifitas),
Adherence to Policy (Kepatuhan terhadap kebijakan), Personal Attitude (sikap),
Personal Appearance/Grooming (Penampilan) dan Work Environment (Kerapihan
Lingkungan Kerja). Tinjauan kinerja Customer Service ini diharapkan bisa
memberikan dampak terhadap kepuasan pelanggan yang pada akhirnya akan
meningkatkan loyalitas pelanggan.
Di tahun 2016, terhitung ada 115 pelanggan aktif yang menggunakan layanan
PT Energy Logistics. Pelanggan tersebut berasal dari berbagai macam segmen bisnis
yaitu Oil and Gas (62%); General Trading (23%); Pertambangan (5%); Pengerukan
(3%) dan Freight Forwarding (7%). Dari pelanggan aktif tersebut, bila dihitung
jumlah job file yang sudah diterbitkan PT Energy Logistics untuk service order yang
diterima menunjukkan bahwa peningkatan penerbitan job file sangat signifikan
terjadi dari tahun 2013 ke tahun 2014.
Namun apabila melihat jumlah data pelanggan, sebagaimana yang
ditunjukkan di Tabel 1.1, jumlah pelanggan lama semakin bertambah setiap
tahunnya, demikian juga halnya dengan masuknya para pelanggan baru. Tetapi
apabila dibandingkan dengan Gambar 1.3, bertambahnya jumlah pelanggan setiap
tahunnya tidak diikuti bertambahnya jumlah job file yang dibuat setiap tahunnya.
6
Gambar 1.3 Trend Jumlah Job File per tahun
Tabel 1.1 Data Loyalitas Pelanggan
Tahun Pelanggan
Lama
Pelanggan
Baru
Jumlah
Pelanggan
2012 23 19 42
2013 30 1 31
2014 31 24 55
2015 49 26 75
2016 70 45 115
Penurunan job file tersebut mengindikasikan penurunan service order yang
diterima dari pelanggan, dan tentunya menimbulkan pertanyaan akan penyebabnya,
apakah disebabkan oleh menurunnya kinerja Customer Service atau karena hal
lainnya. Untuk itu perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui penyebabnya.
Berdasarkan hal tersebut, merupakan suatu hal yang menarik untuk
melakukan penelitian mengenai pengaruh kinerja Customer Service pada PT Energy
Logistics terhadap tingkat kepuasan dan loyalitas pelanggannya. Dengan demikian,
penelitian ini diberi judul:
“ANALISIS PENGARUH KINERJA CUSTOMER SERVICE
TERHADAP KEPUASAN DAN DAMPAKNYA TERHADAP LOYALITAS
PELANGGAN PADA PT ENERGY LOGISTICS”
7
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang penelitian sebagaimana diuraikan diatas, maka
identifikasi masalah yaitu:
a) Bagaimana pengaruh kinerja Customer Service terhadap kepuasan pelanggan PT
Energy Logistics?
b) Bagaimana pengaruh kinerja Customer Service terhadap loyalitas pelanggan pada
PT Energy Logistics?
c) Bagaimana pengaruh kepuasan pelanggan terhadap loyalitas pelanggan PT
Energy Logistics?
d) Bagaimanakah pengaruh kinerja Customer Service terhadap loyalitas pelanggan
melalui kepuasan pelanggan PT Energy Logistics?
1.3 Ruang Lingkup dan Pembatasan Penelitian
Ruang lingkup dan pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1) Ruang lingkup pembahasan pada penelitian ini adalah pelanggan aktif yang
menggunakan layanan PT Energy Logistics.
2) Analisis yang dilakukan dibatasi pada pengaruh kinerja Customer Service PT
Energy Logistics terhadap kepuasan dan loyalitas pelanggannya.
1.4 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian tentang pengaruh kinerja Customer Service terhadap
tingkat kepuasan dan loyalitas pelanggan pada PT Energy Logistics di antaranya
sebagai berikut :
1) Untuk mengetahui pengaruh kinerja Customer Service terhadap kepuasan
pelanggan PT Energy Logistics?
2) Untuk mengetahui pengaruh kinerja Customer Service terhadap loyalitas
pelanggan pada PT Energy Logistics?
3) Untuk mengetahui pengaruh kepuasan pelanggan terhadap loyalitas pelanggan
PT Energy Logistics?
4) Untuk mengetahui pengaruh kinerja Customer Service terhadap loyalitas
pelanggan melalui kepuasan pelanggan PT Energy Logistics?
8
1.5 Manfaat Penelitian
1.5.1 Manfaat Akademis
Dengan mengetahui hasil analisa pengaruh kinerja Customer Service terhadap
kepuasan dan dampaknya terhadap loyalitas pelanggan pada PT Energy Logistics,
didapat manfaat akademis bagi peneliti yaitu di antaranya:
1) sebagai proses pengaplikasian keilmuan yang peneliti dapat selama perkuliahan
2) menambah khazanah keilmuan khususnya dalam bidang manajemen pemasaran
jasa.
1.5.2 Manfaat Praktis
Manfaat praktis yang diharapkan dari penelitian ini adalah agar dapat
memberikan gambaran tentang dampak kinerja Customer Service PT Energy
Logistics terhadap kepuasan dan loyalitas pelanggannya di antaranya:
1) Agar dapat meningkatkan kinerja Customer Service yang sesuai dengan harapan
dan keinginan pelanggan.
2) Agar dapat meningkatkan kinerja perusahaan untuk menunjang penerapan
pelayanan di PT. Energy Logistics dalam meningkatkan kualitasnya.
3) Agar dapat mengetahui faktor pendukung dan penghambat yang terjadi dalam
memperkecil jarak yang ada antara harapan dan kenyataan dalam memenuhi
keinginan pelanggan.
1.6 State of Art
Penyusunan skripsi ini mengambil beberapa referensi penelitian sebelumnya
termasuk jurnal-jurnal yang berhubungan dengan penelitian ini.
Peneliti / Tahun Judul Jurnal Nama Jurnal Ringkasan
Leuschner,
Rudolf;
Charvet,Franco
is; Rogers, S.
Dale, 2013
A
Meta‐ Analysis
of Logistics
Customer
Service
Journal of
Supply Chain
Management
Hubungan antara layanan
pelanggan logistik dan
kinerja perusahaan adalah
signifikan dan itu adalah
bukti kuat bahwa perusahaan
yang memenuhi kebutuhan
pelanggan mereka secara
9
menyeluruh dapat mencapai
hasil bisnis yang lebih baik
secara keseluruhan.
Hubungan antara kinerja
berorientasi pelanggan dan
LCS adalah signifikan,
namun tingkat nominal
korelasi tidak berubah dari
kinerja perusahaan secara
keseluruhan. Dalam analisis
subkelompok, subkelompok
kepuasan pelanggan tidak
memiliki efek ukuran yang
berbeda, dan loyalitas
pelanggan memiliki efek
yang lebih kuat.
Adams B.
Steven; Yan
Dong, Martin
Dresner
2012 Elsevier
Ltd. All rights
reserved
Linkages
between
customer
service,
customer
satisfaction
and
performance in
the airline
industry:
Investigation
of non-
linearities
and
moderating
effects
Transportation
Research
Ada hubungan yang positif
antara semua variable.
Konsentrasi pasar
memoderasi hubungan antara
kepuasan dan profitabilitas
untuk penerbangan AS.
Perusahaan baik besar atau
kecil bisa mendapatkan
keuntungan dengan
beroperasi di pasar yang
kurang kompetitif dalam hal
peningkatan profitabilitas
mereka tanpa harus
meningkatkan kepuasan
pelanggan di waktu yang
bersamaan. Ada hubungan
nonlinier antara layanan
10
pelanggan dan pelanggan
kepuasan.
Sara S Yamin;
2009
Pengaruh
Customer
Service
Terhadap
Loyalitas
Pelanggan
Kantor POS
Besar Medan
Student Papers Hasil uji hipotesa yang
diperoleh dengan
menggunakan SPSS 12.0
menunjukkan besarnya
koefisien korelasi Rank
Spearman yaitu nilai Rs lebih
besar dari nol. Berdasarkan
pernyataan tersebut maka
hipotesa Ho ditolak dan
hipotesis alternatif (Ha)
diterima dan benar terdapat
hubungan yang korelasi yang
rendah tapi pasti antara
peranan customer service
dalam meningkatkan loyalitas
loyalitas pelanggan Kantor
Pos Besar di kota Medan.
Korelasi tersebut
menunjukkan hasil yang
signifikan. Artinya peranan
customer service dapat
mempengaruhi peningkatkan
loyalitas pelanggan Kantor
Pos Besar di kota Medan dan
dapat mempengaruhi citra
perusahaan.
Rahim
Mosahab, PhD
Candidate,
Service
Quality,
Customer
International
Business
Research, Vol.
Hasil penelitian menunjukkan
bahwa kepuasan pelanggan
memainkan peran mediator
11
Osman
Mahamad,
Professor T.
Ramayah,
Associate
Professor;
2010
Satisfaction
and Loyalty: A
Test of
Mediation
3, dalam efek kinerja terhadap
loyalitas layanan, bahkan
layanan Konsumen/
Customer Service memainkan
peran penting dalam
pelanggan kepuasan dan
loyalitas.
Sheng Teng
Huang, Emrah
Bulut, Okan
Duru, Shigeru
Yoshida;
2013
Service Quality
Assessment
Based on
Customer
Satisfaction in
International
Freight
forwarding
Industry: An
Empirical
Study in East
Asia
Semantic Sholar Hasil customer relationship
management/ manajemen
hubungan pelanggan
membantu Damco
meningkatkan pendapatan
sebesar 11% dan laba kotor
nail 4% dan perusahaan the
nGen meningkat profitnya
sebesar 28,5% setelah
melakukan CRM selama 3
tahun.
Bambang
Setiyo
Pambudi, SE,
MM (Dosen
fakultas
ekonomi
Universitas
Trunojoyo);
2008
Pengaruh
Kinerja
Pelayanan
(Service
Performanc)
terhadap
loyalitas
dengan
variabel antara
kepuasan
konsumen
nasabah Bank
Jatim
Riset Penelitian Hasil membuktikan adanya
pengaruh langsung maupun
tidak langsung antara service
performance terhadap
loyalitas. Pengaruh langsung
mempunyai persentase 63,5%
dan tidak langsung 14,8%,
sehingga jalur yang paling
efektif adalah jalur langsung
dari service performance ke
loyalitas.
Muslimah dan Analisis Riset Penelitian Hasil menunjukkan bahwa
12
Sonny
Koeswara;
2014
pengaruh
kinerja
pelayanan
Frontliner dan
kepuasan
nasabah
dengan
pendekatan
metode regresi
linear multiple
kinerja Customer Service dan
teller masih belum optimal
dikarenakan kurangnya
memberikan informasi dan
bantuan terhadap
permasalahan yang ada,
kurangnya tingkat kepuasan
dan loyalitas pelanggan. Dari
hasil analisis diketahui
tingkat kinerja customer
service dan teller
memberikan pengaruh
terhadap kepuasan pelanggan
sebesar 53%, sedangkan
sisanya 47% adalah faktor-
faktor yang tidak diteliti
(banking hall, antrian, lokasi
dan lainnya).
I Dewa Ayu
Mas Dewi
Trisnayani;
Putu Yudi
Setiawan; 2010
Peran
Kepuasan
Dalam
Memediasi
Pengaruh
Kualitas
Layanan
Terhadap
Loyalitas
Nasabah
Penelitian Hasil penelitian
menyimpulkan bahwa
kualitas layanan berpengaruh
positif dan signifikan
terhadap kepuasan, kualitas
layanan berpengaruh positif
dan signifikan terhadap
loyalitas, kepuasan
mempunyai pengaruh positif
dan signifikan terhadap
loyalitas , dan kepuasan
nasabah memediasi pengaruh
kualitas layanan terhadap
loyalitas
13
Azizah Azizah,
Ami
Widyastuti,
2013.
Hubungan
Antara
Kepuasan
Konsumen
Dengan
Loyalitas
Merek Pada
Pengguna
Kartu Prabayar
Simpati
Penelitian Hasil penelitian menunjukkan
terdapat hubungan signifikan
antara kepuasan konsumen
dengan loyalitas merek,
dengan koefisien korelasi
sebesar 0.665 dan R² sebesar
0.442, dan F sebesar 77.771,
hal ini menunjukkan bahwa
kepuasan konsumen memiliki
pengaruh sebesar 44.2%
terhadap loyalitas merek.