bab i-iv · pdf file1.1 latar belakang masalah ... a. sebagai bahan evaluasi terhadap teori...

24
085224959417 085224959417 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tujuan pembangunan kesehatan menuju Indonesia Sehat tahun 2010 adalah meningkatkan kesadaran, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar dapat terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal, yang ditandai dengan penduduknya hidup dalam lingkungan sehat, mempunyai pengetahuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu, serta memiliki derajat kesehatan yang optimal diseluruh wilayah Republik Indonesia (Depkes. RI, 1998). Derajat kesehatan suatu negara ditentukan dengan perbandingan tinggi rendahnya tingkat angka kematian ibu dan kematian perinatal. Untuk itu diperlukan perhatian yang serius dari berbagai pihak yang terkait dalam memberikan pelayanan kepada ibu dan bayi. Tingginya tingkat angka kematian ibu dan angka kematian perinatal tidak dapat dipisahkan dari profil wanita Indonesia. Pembangunan dibidang kesehatan telah berhasil meningkatkan angka harapan hidup wanita dari 54,0 tahun pada tahun 1976 menjadi 64,4 pada tahun 1993 (Depkes.RI, 1998). Mengingat kira-kira 90% kematian ibu terjadi pada saat sekitar persalinan kira-kira 95% penyebab kematian itu adalah komplikasi obstetri yang sering tidak diperkirakan sebelumnya, maka kebijaksanaan departemen kesehatan untuk mempercepat penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) adalah mengupayakan agar : 1 085224959417

Upload: trinhthuy

Post on 04-Mar-2018

220 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

085224959417

085224959417

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Tujuan pembangunan kesehatan menuju Indonesia Sehat tahun 2010 adalah

meningkatkan kesadaran, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar dapat

terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal, yang ditandai dengan

penduduknya hidup dalam lingkungan sehat, mempunyai pengetahuan untuk

menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu, serta memiliki derajat kesehatan

yang optimal diseluruh wilayah Republik Indonesia (Depkes. RI, 1998).

Derajat kesehatan suatu negara ditentukan dengan perbandingan tinggi

rendahnya tingkat angka kematian ibu dan kematian perinatal. Untuk itu diperlukan

perhatian yang serius dari berbagai pihak yang terkait dalam memberikan pelayanan

kepada ibu dan bayi. Tingginya tingkat angka kematian ibu dan angka kematian

perinatal tidak dapat dipisahkan dari profil wanita Indonesia. Pembangunan dibidang

kesehatan telah berhasil meningkatkan angka harapan hidup wanita dari 54,0 tahun

pada tahun 1976 menjadi 64,4 pada tahun 1993 (Depkes.RI, 1998).

Mengingat kira-kira 90% kematian ibu terjadi pada saat sekitar persalinan

kira-kira 95% penyebab kematian itu adalah komplikasi obstetri yang sering tidak

diperkirakan sebelumnya, maka kebijaksanaan departemen kesehatan untuk

mempercepat penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) adalah mengupayakan agar :

1

085224959417

2

1. Setiap persalinan ditolong atau minimal didampingi oleh bidan.

2. Pelayanan obstetri sedekat mungkin diberikan kepada semua ibu hamil

(Saifuddin, 2001).

Untuk itu, bidan sebagai tenaga kesehatan harus ikut mendukung upaya

mempercepat penurunan AKI yaitu diperlukan suatu usaha yang salah satunya adalah

pelayanan antenatal atau Antenatal Care (ANC). Pelayanan antenatal merupakan

pilar kedua didalam Safe Motherhood yang merupakan sarana agar ibu lebih siap

menghadapi persalinan. Ketidaksiapan ibu dalam menghadapi persalinan menjadi

salah satu faktor penyebab tingginya AKI. Bila saat persalinan ditemukan adanya

komplikasi obstetri dan ibu tidak mengerti tentang persiapan yang dibutuhkan

menjelang persalinan, maka ibu tidak mendapatkan pelayanan yang sesuai dan tepat

waktu sehingga terjadi tiga keterlambatan dalam rujukan, yaitu:

1. Keterlambatan dalam pengambilan keputusan untuk merujuk, karena

ketidakmampuan ibu / keluarga untuk mengenali tanda bahaya, ketidaktahuan

kemana mencari pertolongan, faktor budaya, keputusan tergantung pada

suami, ketakutan akan biaya yang perlu dibayar untuk transportasi dan

perawatan di rumah sakit, serta ketidakpercayaan akan kualitas pelayanan

kesehatan.

2. Keterlambatan dalam mencapai fasilitas kesehatan, dipengaruhi oleh jarak,

ketersediaan dan efisiensi sarana transportasi, serta biaya.

3. Keterlambatan dalam memperoleh pertolongan di fasilitas kesehatan,

dipengaruhi oleh jumlah dan keterampilan tenaga kesehatan, ketersediaan alat,

085224959417

3

obat, transfusi darah dan bahan habis pakai, manajemen serta kondisi fasilitas

kesehatan.

Dengan persiapan persalinan yang direncanakan bersama bidan,diharapkan

dapat menurunkan kebingungan dan kekacauan pada saat persalinan dan

meningkatkan kemungkinan dimna ibu akan menerima asuhan yang sesuai serta tepat

waktu ( Depkes. RI, 2002 )

Dari prasurvey yang penulis lakukan di bidan praktek swasta (BPS) Sri

Kadarwati pada bulan April 2006 terdapat 30 orang ibu primigravida diperoleh data

bahwa terdapat 43,33% orang primigravida memiliki pengetahuan yang kurang baik

tentang persiapan menjelang persalinan mengenai persiapan persalinan. Oleh karena

itu penulis tertarik untuk mengetahui lebih lanjut pengetahuan dan sikap primigravida

tentang persiapan menjelang persalinan di BPS Sri Kadarwati Kalirejo Lampung

Selatan.

1.2 Identifikasi Masalah

Identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah : “Diperoleh data bahwa terdapat

43,33% orang primigravida dari 30 orang ibu primigravida memiliki pengetahuan

kurang baik mengenai persiapan persalinan”

1.3 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah di atas, maka rumusan

masalah dalam penelitan ini adalah : “ Bagaimanakah pengetahuan dan sikap ibu

085224959417

4

primigravida tentang persiapan menjelang persalinan di bidan praktek swasta (BPS)

Sri Kadarwati Kalirejo Lampung Selatan tahun 2006 ?“

1.4 Pertanyaan Penelitian

Pertanyaaan dalam penelitian ini adalah:

1.4.1 Bagaimanakah pengetahuan ibu primigravida tentang persiapan

menjelang persalinan di BPS Sri Kadarwati tahun 2006?

1.4.2 Bagaimanakah sikap ibu primigravida dalam persiapan menjelang

persalinan di BPS Sri Kadarwati tahun 2006?

1.5 Tujuan Penelitan

1.5.1 Tujuan Umum

Adapun tujuan umum dari penelitian ini adalah diperolehnya data

tentang pengetahuan dan sikap ibu primigravida tentang persiapan

menjelang persalinan di BPS Sri Kadarwati Kalirejo Lampung Selatan

tahun 2006.

1.5.2 Tujuan Khusus

Dengan memperhatikan masalah dan permasalahan yang dikemukakan

diatas, maka tujuan khusus dari penelitian ini adalah :

a. Untuk mengetahui pengetahuan ibu primigravida tentang persiapan

menjelang persalian di BPS Sri Kadarwati Kalirejo Lampung

Selatan tahun 2006.

085224959417

5

b. Untuk mengetahui sikap ibu primigravida tentang persiapan

menjelang persalinan di BPS Sri Kadarwati Kalirejo Lampung

Selatan tahun 2006.

1.6 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi :

1.6.1 Instansi Tempat Penelitian

Diharapkan bermanfaat sebagai sumbangan pemikiran dan bahan

masukan terhadap peningkatan pelaksanaan program KIA

khususnya Antenatal Care (ANC) di bidan praktek swasta (BPS) Sri

Kadarwati Kalirejo Lampung Selatan.

1.6.2 Ibu Primigravida

Diharapkan ibu primigravida dapat secara rutin memeriksakan

kehamilannya ke tenaga kesehatan agar mendapatkan informasi

tentang persiapan yang dibutuhkan dalam menghadapi persalinan.

1.6.3 Instansi Pendidikan

a. Sebagai bahan evaluasi terhadap teori tentang KIA yang telah

diberikan kepada mahasiswi didik selama mengikuti

perkuliahan di Akedemi Kebidanan Wira Buana Metro.

b. Sebagai sumber bahan bacaan dan referensi bagi perpustakaan

di institusi pendidikan.

085224959417

6

1.6.4 Peneliti

Peneliti dapat mengetahui dengan jelas tentang pengetahuan dan

sikap ibu primigravida tentang persiapan menjelang persalinan,

sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan tentang ilmu

kebidanan, serta sebagai penerapan ilmu yang telah didapat selama

ini.

1.6.5 Peneliti Lain

Dapat dijadikan bahan perbandingan dan pertimbangan untuk

melakukan penelitian-penelitian ditempat lain yang berkaitan

dengan penelitian ini.

085224959417

7

1.7 Ruang Lingkup Penelitan

Dalam penelitan ini, ruang lingkup penelitian adalah sebagai berikut :

1. Jenis Penelitian

2. Lokasi Penelitian

3. Subyek Penelitian

4. Obyek Penelitian

5. Waktu

6. Alasan

:

:

:

:

:

:

Deskriptif

BPS Sri Kadarwati Kalirejo Lampung Selatan

Ibu-ibu primigravida yang memeriksakan diri di BPS

Sri Kadarwati Kalirejo Lampung Selatan

Pengetahuan dan sikap ibu primigravida tentang

persiapan menjelang persalinan

Tanggal 8 Mei – 26 Mei tahun 2006

- Masih tingginya AKI dan 90 % terjadi pada saat

sekitar persalinan (Saifuddin, 2001)

- Ingin mengetahui pengetahuan dan sikap ibu

primigravida tentang persiapan menjelang

persalinan

085224959417

8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengetahuan

Pengetahauan (knowledge) adalah hasil tahu dari manusia yang sekedar

menjawab pertanyaan what (apa) tentang obyek tertentu (Notoatmodjo, 2002).

2.2 Sikap

Sikap adalah suatu reaksi atau respon seseorang yang masih tertutup dari

seseorang terhadap suatu stimulus atau objek (Notoatmodjo, 1993). Newcomb, salah

seorang ahli psikologi sosial, menyatakan bahwa sikap itu merupakan kesiapan atau

ketersediaan untuk bertindak dan bukan merupakan pelaksana motif tertentu.

Dari pengertian sikap di atas dapat disimpulkan bahwa sikap adalah kesediaan

atau respon seseorang terhadap suatu objek di suatu lingkungan tertentu.

Sikap terdiri atas 4 tingkatan (Notoatmodjo, 1993) yaitu :

a. Menerima (receiving)

Artinya bahwa orang (subjek) dan memperhatikan stimulus yang diberikan

(objek).

085224959417

9

b. Merespon (responding)

Artinya memberikan jawaban apabila ditanya, mengerjakan dan menyelesaikan

tugas yang diberikan suatu indikasi dari sikap karena dengan suatu usaha untuk

menjawab pernyataan atau mengerjakan tugas yang diberikan.

c. Menghargai (valuing)

Artinya mengajak orang lain untuk mengerjakan atau mendiskusikan suatu

masalah.

d. Bertanggungjawab (responsible)

Artinya bertanggungjawab dengan segala sesuatu yang telah dipilihnya.

Yaitu sikap untuk mengajak orang lain untuk mengerjakan atau mendiskusikan

suatu masalah.

Pengukuran sikap dapat dilakukan secara langsung dan tidak langsung,

salah satu cara pengukuran sikap adalah dengan menggunakan skala sikap yaitu

sekumpulan pertanyaan sikap (attitude statement). Pertanyaan sikap adalah rangkaian

kalimat yang menyatakan suatu mengenai obyek sikap yang akan diukur (Azwar.S,

1995).

2.3 Ibu Primigravida

Ibu primigravida adalah seorang ibu yang baru pertama kali mengalami

kahamilan. Kehamilan pertama merupakan pengalaman baru yang dapat menjadi

faktor yang dapat menimbulkan stress atau disebut stresor bagi suami istri (Dep.Kes.

RI, 1999).

085224959417

10

Beberapa stersor ada yang dapat diduga dan ada yang tidak dapat terdiduga atau tidak

terantisipasi misalnya komplikasi kehamilan. Stresor-stresor tersebut. Kehamilan

menurut adaptasi fisik, psikologi, dan sosial dari kedua pasangan dan keluarga.

Pertama-tama ibu dan suami akan merespon atau bereaksi terhadap stress

dengan menggunakan pola pertahanan (copying) yang pernah berhasil digunakan

pada masa lalu. Dengan kondisi dimana ibu primigravida memiliki pengalaman dan

pengetahuan yang kurang, sehingga banyak mengalami permasalahan dan ibu ini

sangat membutuhkan pengetahuan-pengetahuan yang mendukung sehingga ibu dapat

mempersipkan dirinya menghadapi persalinan dengan baik.

2.4 Persalinan atau natal

2.4.1 Pengertian Persalinan

Persalinan adalah suatu proses pengeluaran hasil konsepsi yang dapat

hidup dari dalam uterus melalui vagina (Sarwono Prawiroharjo). Persalinan

adalah proses membuka dan menipisnya servik dan janin turun kedalam jalan

lahir. Kelahiran adalah proses dimana janin dan tubuh didorong keluar

melalui jalan lahir. Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi

(janin) yang telah cukup bulan atau dapat hidup diluar kandungan melalui

jalan lahir atau jalan lain dengan bantuan atau tanpa bantuan atau kekuatan

seindiri (Manuaba,1998).

Persalian dan kelahiran normal adalah proses pengeluaran janin yang

terjadi pada kehamilan cukup bulan (37-42 minggu), lahir secara spontan

085224959417

11

dengan presentasi belakang kepala yang berlangsung dalam 18 jam tanpa

komplikasi baik pada ibu manupun pada janin (Saifuddin, 2001)

2.4.2 Tahap-tahap Menjelang Persalinan

Adapun tahap-tahap menjelang persalinan yaitu mulai kala I sampai

dengan kala IV.

1) Kala I

Temukan yang menunjukkan kemajuan yang cukup baik pada kala I

yaitu:

- Kontraksi teratur yang progesif dengan peningkatan frekuensi dan

durasi.

- Kecepatan pembukaan servik paling sedikit 1 cm (fase aktif).

- Servik tampak dipenuhi oleh bagian bawah janin.

Pada kala I ini ibu merasa cemas dan takut karena sakit yang

dihapainya.

2) Kala II

Penangan pada kala II yaitu :

- Memberi dukungan yang terus-menerus kepada ibu.

- Menjaga kebersihan diri pada ibu.

- Mengipasi dan massage untuk kenyamanan ibu.

- Memberi dukungan mental kepada ibu.

- Mengatur posisi ibu.

- Memberi cukup minum pada ibu.

085224959417

12

3) Kala III

Manajemen aktif pada saat kala III meliputi ;

- Pemberian oksitosin dengan segera.

- Pengendalian tarikan pada tali pusat.

- Pemijatan uterus dengan segera setelah plasenta lahir.

Pada saat itu ibu merasa cemas dan bahagia karena telah dapat

melahirkan anaknya, namun perur masih terasa mulas dan rasa nyeri

pada vagina.

4) Kala IV

Dua jam pertama setelah persalinan adalah waktu yang kritis bagi ibu

dan bayi, karean keduanya baru saja mengalami perubahan fisik yang

luar biasa. Pada saat ini ibu merasa cemas apakah ia sanggup untuk

menyusui bayinya dengan baik.

2.5 Persiapan Persalinan

Persiapan persalinan atau rencana persalinan adalah rencana tindakan yang

dibuat oleh ibu, anggota keluarganya dan bidan. Dan ini akan menurunkan

kebingungan dan kekacauan pada saat persalinan dan meningkatkan kemungkinan

dimana ibu akan menerima asuhan yang sesuai serta tepat waktu (Depkes. RI,2002).

Dalam menghadapi persalinan seorang calon ibu dapat mempercayakan

dirinya pada bidan,dokter umum,dokter spesialis obstetri dan ginekologi,bahkan

seorang dukun untuk pemeriksaan secara teratur,melakukan pengawasan hamil

085224959417

13

sekitar 12-14 kali sampai pada persalinan. Pertemuan konsultasi dan menyampaikan

keluhan,menciptakan hubungan saling mengenal antara calon ibu dengan bidan atau

dokter yang akan menolongnya. Kedatangannya sudah mencerminkan adanya

“Informed consent” artinya telah menerima informasi dan dapat menyetujui bahwa

bidan atau dokter itulah yang akan menolong persalinannya (Manuaba,1998).

Sederet persiapan biasanya sudah dilakukan menjelang kelahiran bayi. Mulai

dari pemilihan tenaga penolong, risiko persalinan yang mungkin dihadapi, pemilihan

tempat bersalin, hingga persiapan perlengkapan bayi. Sejak awal kehamilan,

pasangan suami-istri dianjurkan untuk merencanakan hal-hal yang berhubungan

dengan persalinan untuk menganitsipasi berbagai kesulitan yang mungkin terjadi.

Ada 5 komponen penting dalam rencana persalinan yaitu:

1. Membuat Rencana Persalinan

Meliputi:

- Menentukan tempat persalinan

- Memilih tenaga kesehatan yang terlatih

- Bagaimana menghubungi tenaga kesehatan tersebut?

- Bagaimana transportasi ke tempat persalinan tersebut?

- Siapa yang akan menemani saat persalinan?

- Berapa banyak biaya yang dibutuhkan dan bagaimana cara

mengumpulkan biaya tersebut?

- Siapa yang akan menjaga keluarga jika ibu tidak ada?

085224959417

14

2. Membuat Rencana Pembuatan Keputusan Jika Terjadi Kegawatdaruratan

Pada Saat Pembuat Keputusan Utama Tidak Ada

Meliputi:

- Siapa pembuat keputusan utama dalam keluarga?

- Siapa yang akan membuat keputusan jika pembuat keputusan utama tidak

ada saat terjadi kegawatdaruratan?

3. Mempersiapkan Sistem Transportasi Jika Terjadi Kegawatdaruratan

Meliputi:

- Dimana ibu akan bersalin (desa, fasilitas kesehatan, RS)?

- Bagaimana cara menjangkau tingkat asuhan yang lebih lanjut jika terjadi

kegawatdaruratan?

- Ke fasilitas kesehatan mana ibu tersebut harus dirujuk?

- Bagaimana cara mendapatkan dana jika terjadi kegawatdaruratan?

- Bagaimana cara mencari donor darah yang potensial

4. Membuat Rencana / Pola Menabung

Untuk asuhan selama kehamilan dan jika terjadi kegawatdaruratan

5. Mempersiapkan Barang - Barang yang Diperlukan untuk Persalinan

Contohnya: peralatan bayi, pembalut wanita, kain, sprai yang disimpan untuk

persiapan persalinan ( Depkes. RI, 2002 ).

085224959417

15

BAB III

KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL

3.1 Kerangka Teori

Dalam penelitian ini yang dijadikan kerangka teori adalah perilaku

kesehatan menurut Lawrence Green. Perilaku kesehatan ditentukan oleh tiga faktor,

yaitu faktor predisposisi (predisposing factor) ,terwujud dalam pengetahuan, sikap,

kepercayaan, keyakinan dan nilai-nilai. Faktor pendukung (enabling factor), terwujud

dalam lingkungan fisik, tersedia atau tidaknya fasilitas atau sarana kesehatan. Faktor

pendorong (re-enforcing factor), yang terwujud dalam sikap dan perilaku kesehatan

petugas kesehatan.

Untuk lebih jelas dibawah ini digambarkan bagan kerangka teori sebagai

berikut:

Gambar 1. Bagan kerangka teori penelitian

Perilaku Kesehatan

Faktor predisposisi: - Pengetahuan - Sikap - Kepercayaan

Faktor pendukung: - lingkungan fisik - Fasilitas kesehatan - Sarana kesehatan

Faktor pendorong: - Sikap petugas kesehatan - Perilaku petugas kesekatan

085224959417

16

3.2 Kerangka Konsep

Kerangka konsep penelitian adalah kerangka hubungan antara konsep-

konsep yang ingin diamati atau diukur melalui penelitian-penelitian yang akan

dilakukan (Notoatmodjo, 1996). Variabel dalam penelitian ini adalah pengetahuan

dan sikap ibu primigravida dalam persiapan menjelang persalinan. Proses persalinan

dipengaruhi oleh beberap faktor penunjang (fungsi kesehatan), dan faktor intrinsik

(pada ibu dan janin). Faktor ibu terutama sikap dan pengetahuan sangat dominan

terhadap proses persalinan. Secara sistematis kerangka konsep dalam penelitian ini

dapat digambarkan sebagai berikut :

Gambar 2. Kerangka konsep pengetahuan dan sikap ibu Primigravida tentang persiapan menjelang persalinan di BPS Sri Kadarwati Kalirejo Lampung Selatan

Pengetahuan ibu primigravida

Sikap ibu primigravida

Persiapan Persalinan

085224959417

17

3.3 Defenisi Operasional Variabel

Defenisi operasional sangat dibutuhkan untuk membatasi ruang atau pengertian

variabel - variabel penelitian dan akan memudahkan untuk mengukurnya.

Definisi operasional variabel adalah rumusan pengertian variabel – variabel

yang diamati diteliti dan diberi batasan (Notoatmodjo 2002:70).

Tabel 1. Defenisi operasional pengetahuan dan sikap ibu primigravida tentang persiapan menjelang persalinan di BPS Sri Kadarwati Kalirejo Lampung Selatan Tahun 2006

Variabel Defenisi

operasional

Cara

ukur

Alat

ukur

Hasil ukur Skala

Persiapan persalinan Pengetahuan ibu primigravida tentang persiapan menjelang persalinan Sikap ibu primigravida tentang persiapan menjelang persalinan

Rencana tindakan yang dibuat oleh ibu, keluarganya dan bidan Pemahaman tentang persiapan menjelang persalianan yang dimiliki ibu primigravida Pendapat tentang persiapan menjelang persalinan yang dimiliki oleh ibu primigravida

Angket Angket

Kuisioner Kuisioner

- Baik: 76

%-100% - Cukup:

56%-75%

- Kurang: 40%-56%

- Tidak baik: <40%

- Positif :

skor T > 50%

- Negatif : skor T < 50%

Ordinal Nominal

085224959417

18

BAB IV

METODE PENELITIAN

4.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan motede penelitian deskriptif. Penelitian

deskriptif adalah penelitian yang dilakukan dengan tujuan utama untuk membuat

gambaran atau deskripsi tentang suatu keadaan secara obyektif (Notoatmodjo, 2002).

Dalam penelitian ini ingin mengetahui mengenai tingkat pengetahuan dan sikap ibu

primigravida tentang persiapan menjelang persalinan di BPS Sri Kadarwati Kalirejo

Lampung Selatan tahun 2006.

4.2 Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di bidan praktek swasta (BPS) Sri Kadarwati

Kalirejo Lampung Selatan. Untuk mengetahui pengetahuan dan sikap ibu

primigravida dalam persiapan menjelang persalinan, karena pada umumnya tingkat

pengetahuan ibu primigravida masih rendah mengenai persiapan-persiapan yang

dibutuhkan menjelang persalinan.

4.3 Populasi dan Sampel

4.3.1 Populasi

Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian (Arikunto, 2002),

sedangkan menurut Notoatmodjo, (2002), populasi adalah keseluruhan

obyek penelitian atau obyek yang diteliti. Adapun populasi dalam

085224959417

19

penelitian ini adalah jumlah ibu primigravida yang melakukan

pemeriksaan ANC di BPS Sri Kadarwati Kalirejo Lampung Selatan pada

bulan Mei 2006 yaitu berjumlah 28 orang.

4.3.2 Sampel

Sampel adalah sebagian yang diambil dari keseluruhan obyek yang diteliti

dan dianggap mewakili seluruh populasi (Notoatmodjo, 2002). Menurut

Arikunto (2002), apabila subyek kurang dari 100 lebih baik diambil

semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Selanjutnya

jika subyeknya besar dapat diambil 10-15% atau 20-25%. Dalam

penelitian ini sampel yang digunakan adalah sampel jenuh / total

sample,yaitu seluruh ibu primigravida yang memeriksakan kehamilannya

di BPS Sri Kadarwati Kalirejo Lampung Selatan pada bulan Mei 2006

yang berjumlah 28 orang.

4.4 Instrumen Penelitan

Instrumen penelitan adalah alat-alat yang digunakan untuk pengumpulan

data. Instrumen penelitian ini dapat berupa : kuisioner (daftar pertanyaan), formulir

observasi, formulir-formulir lainnya yang berkaitan dengan pencatatan data dan

sebagainya (Notoatmodjo, 2002), pada penelitian ini penulis menggunakan Instrumen

penelitian angket yang berisi kuisioner. Kuisioner diartikan sebagai daftar pertanyaan

yang tersusun dengan baik, sudah matang dimana responden (dalam hal angket) dan

085224959417

20

interview (dalam hal wawancara) tinggal memberikan jawaban atau dengan

memberikan tanda-tanda tertentu.

4.5 Pengumpulan Data

Langkah-langkah yang ditempuh dalam pengumpulan data meliputi :

4.5.1 Tahap Persiapan

Dalam tahap persiapan ini berisikan beberapa kegiatan meliputi :

a. Menentukan sasaran atau populasi.

b. Menerapkan jumlah sampel.

c. Membuat kerangka kuisioner.

d. Uji coba kuisioner.

e. Memperbanyak kuisioner.

4.5.2 Tahap Pelaksanaan

Pengumpulan data dengan menggunakan metode kuisioner dengan

menggunakan tahapan sebagai berikut :

a. Menggunakan surat izin penelitian ditempat yang telah ditentukan.

b. Menggunakan kuisioner untuk pengumpulan data.

4.6 Pengolahan Data

Setelah data terkumpul melalui angket atau kuisioner, maka dilakukan tahap

pengolahan data yang melalui beberapa tahapan sebagai berikut :

085224959417

21

4.6.1 Editing (meneliti data)

Pada tahap ini, penulis melakukan penilaian terhadap data yang

diperoleh kemudian diteliti apakah terdapat kekeliruan atau tidak dalam

pengisian.

4.6.2 Coding (memberikan kode)

Setelah dilakukan editing, selanjutnya penulis memberikan kode

tertentu pada tiap-tiap data sehingga memudahkan dalam melakukan

analisa data.

4.6.3 Membuat skor

Pada tahap ini, untuk variabel pengetahuan, jika jawaban benar diberi

nilai 1, jika salah nilainnya 0. Untuk variabel sikap, bila pertanyaan

bersifat favorable/ positif SS = 4, S = 3, TS = 2, dan STS = 1,

sedangkan pertanyaan yang bersifat unfavorable/ negatif STS = 4, TS =

3, S = 2, dan SS=1.

4.6.4 Pengolahan data

Setelah dilakukan pengkodean dan skorsing pada semua data

selanjutnya data diolah secara manual.

4.7 Tehnik Analisa Data

Tehnik analisa data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah analisa

univariat, dimana secara menyeluruh data yang sejenis atau mendekati digabungkan,

yang kemudian dibuat tabel distribusi frekuensi untuk dipersentasekan.

085224959417

22

4.7.1 Pengetahuan

Untuk mengukur pengetahuan, alat ukur yang digunakan adalah angket

atau kuisioner yang diberikan kepada para responden. Pada setiap item

pertanyaan terdapat 4 alternatif jawaban yang ada. Bila jawaban benar

mendapat nilai 1, dan bila jawaban yang diberikan salah mendapat nilai

0 (Hadi, 1992). Pengolahan dan analisa data dilakukan secara manual,

dengan menggunakan rumus yaitu :

P= 100xN

f%

Keterangan : P= Prosentase

f = frekuensi

N = jumlah seluruh observasi (Eko Budiarto, 2002)

Sedangkan penentuan kategori penelitian dinilai menurut Arikunto

(1998), sebagai berikut :

a. Kategori baik, jika pertanyaan dijawab benar oleh responden adalah

76%-100%.

b. Kategori sedang jika pertanyaan dijawab benar oleh responden

adalah 56%-75%.

c. Kategori kurang baik, jika pertanyaan dijawab benar oleh responden

adalah 40%- 55%.

d. Kategori tidak baik, jika pertanyaan dijawab benar oleh responden

adalah kurang dari 40%.

085224959417

23

4.7.2 Sikap

Untuk mengukur sikap, alat ukur yang digunakan adalah angket atau

kuisioner yang diberikan kepada responden yang berupa pertanyaan-

pertanyaan, yang pada setiap item pertanyaan memiliki 4 alternatif

pendapat yang disebut skala Likert, yang terdiri dari sangat setuju (SS),

setuju (S), tidak setuju (TS), dan sangat tidak setuju (STS). Untuk

pertanyaan yang bersifat favorable, nilai jawaban sangat setuju (SS)

adalah 4, jawaban setuju (S) mendapat nilai 3, jawaban tidak setuju

(TS) mendapat nilai 2, dan jawaban sangat tidak setuju (STS) mendapat

nilai 1. sedangkan pertanyaan yang bersifat unfavorable nilai untuk

jawaban sangat tidak setuju (STS) adalah 4, jawaban tidak setuju (TS)

mendapat nilai 3, jawaban setuju (S) mendapat nilai 2, dan jawaban

sangat setuju (SS) mendapat nilai 1 (Hadi, 1992). Pengolahan data

dilakukan secara manual,dengan menggunakan rumus :

T = 50 + 10

SD

XX

SD = ( )

1

2

−−∑

n

XX

Keterangan : - T : standarisasi dari X

- X : data X ke 1

085224959417

24

- X : Rata – rata

- n : Banyaknya data yang diambil

- Kategori mendukung /sikap positif jika nilai skor T > 50%

- Kategori tidak mendukung/sikap positif jika nilai skor T < 50%

(Azwar.S, 1995)

085224959417