b12 suspensi ampisilin da selesai

22
I. Tujuan Percobaan 1. Mengenal dan memahami cara pembuatan dan komposisi formula sediaan suspensi rekonstitusi. 2. Mengamati pengaruh metode prmbuatan granul atau serbuk kering serta konsentrasi bahan pembasah dan pensuspensi terhadap karakteristik fisik suspensi. II. Teori Singkat Suspensi kering atau suspensi rekonstitusi adalah sejumlah sediaan resmi dan diperdagangkan yang terdiri dari campuran kering atau serbuk granula, dimaksudkan untuk disuspensikan dalam air atau pembawa lainnya sebelum pemberian. Sebagaimana telah diketahui sediaan resmi ini mencantumkan ”Untuk Suspensi Oral” pada judul resminya untuk membedakannya dari suspensi yang sudah disiapkan. Kebanyakan dari obat-obat yang dibuat sebagai campuran kering untuk suspensi oral adalah obat- obat antibiotik. Produk kering yang dibuat secara komersial guna mengandung obat-obat antibiotik, dengan bahan tambahan untuk pewarna, pemanis, aroma, penstabil dan pensuspensi, atau zat pengawet yang mungkin didinginkan untuk meningkatkan stabilitas dari serbuk kering atau campuran granul atau dasar suspensi cair. Apabila akan dioplos dan diberikan kepada pasien maka apoteker atau ahli farmasi akan membuka serbuk yang ada pada dasar wadah secara perlahan-lahan dengan benda keras lalu menambahkan sejumlah air murni sesuai dengan yang ditunjukkan pada label

Upload: riossnto

Post on 07-Nov-2015

208 views

Category:

Documents


32 download

DESCRIPTION

suspense

TRANSCRIPT

V

I. Tujuan Percobaan1. Mengenal dan memahami cara pembuatan dan komposisi formula sediaan suspensi rekonstitusi.

2. Mengamati pengaruh metode prmbuatan granul atau serbuk kering serta konsentrasi bahan pembasah dan pensuspensi terhadap karakteristik fisik suspensi.

II.Teori Singkat

Suspensi kering atau suspensi rekonstitusi adalah sejumlah sediaan resmi dan diperdagangkan yang terdiri dari campuran kering atau serbuk granula, dimaksudkan untuk disuspensikan dalam air atau pembawa lainnya sebelum pemberian. Sebagaimana telah diketahui sediaan resmi ini mencantumkan Untuk Suspensi Oral pada judul resminya untuk membedakannya dari suspensi yang sudah disiapkan.Kebanyakan dari obat-obat yang dibuat sebagai campuran kering untuk suspensi oral adalah obat-obat antibiotik. Produk kering yang dibuat secara komersial guna mengandung obat-obat antibiotik, dengan bahan tambahan untuk pewarna, pemanis, aroma, penstabil dan pensuspensi, atau zat pengawet yang mungkin didinginkan untuk meningkatkan stabilitas dari serbuk kering atau campuran granul atau dasar suspensi cair. Apabila akan dioplos dan diberikan kepada pasien maka apoteker atau ahli farmasi akan membuka serbuk yang ada pada dasar wadah secara perlahan-lahan dengan benda keras lalu menambahkan sejumlah air murni sesuai dengan yang ditunjukkan pada label dan dikocok dengan kencang sampai seluruh suspensi kering tersuspensi sempurna.

Penting bagi seorang ahli farmasi untuk menambahkan secara tepat jumlah air yang telah ditetapkan dalam campuran kering sehingga dihasilkan konsentrasi yang tepat per unit dosis. Penggunaan air murni lebih baik untuk menghindari penambahan kontaminasi yang dapat merusak dan memberi efek kebalikan dari efek stabilitas sediaan yang dihasilkan. Ahli farmasi harus memberitahukan pasien mengenai sifat-sifat ini dan mengharuskannya untuk mengocok isinya baik-baik sesaat sebelum pemakaian dan obat disimpan secara tepat (biasanya didinginkan).Suspensi kering dibuat dengan cara granulasi. Granulasi adalah suatu metode yang memperbesar ukuran partikel serbuk guna memperbaiki sifat alir.

Persyaratan pada sebuah granulat sebaiknya :

1. Dalam bentuk dan warna yang sedapat mungkin teratur

2. Memiliki sifat alir yang baik

3. Tidak terlalu kering

4. Hancur baik dalam air

5. Menunjukan kekompakan mekanis yang memuaskan

Untuk suspensi kering yang dibuat dengan cara granulasi memiliki keuntungan sebagai berikut :

1. Mencegah agregasi campuran serbuk.

2. Mendapat sifat alir yang baik.

Sebagai bahan pengikat kering juga digunakan PVP.

Pembuatan suspensi kering berrlangsung dalam 4 tahapan, yaitu :

1. Agregasi campuran serbuk dengan penambahan suatu cairan penggranul.

2. Pembagian rasa

3. Pengeringan granulat

4. Mengayak bagian yng halus sekalian menyiapkan granulat, artinya melonggarkan butiran granulat yang masih melekat bersama-sama dari proses pengeringan melalui gerakan-gerakan yang hati-hati diatas ayakan.

III.Data PreformulasiA. Zat Aktif Ampisilin Trihidrat ( FI IV hal.103, DI 2003 hal,.391-393) Pemerian: Serbuk hablur putih, praktis tidak berbau. Kelarutan: Sangat sukar larut dalam air dan metanol, tidak larut dalam karbon tetraklorida, dan dalam kloroform. Bobo Molekul: trihidrat = 419,45 ; anhidrat = 365,40

pH

: antara 3,5 dan 6,0

Dosis: a. Dosis Ampisilin dewasa untuk pengobatan infeksi saluran nafas atau kulit adalah 250 500 ma setiap jam

b. Untuk pengobatan infeksi saluran cerna atau saluran kemih, dosis dewasa biasanya 500 mg setiap 6 jam.

c. Untuk septikemia atau radang selaput otak karena bakteri adalah 8 14 g atau 150 250mg/kg stiap hari diberikan secara parentral.

Khasiat: Untuk mengatasi infeksi yang disebabkan oleh bakteri gram negatif dan positif. Stabilitas: Kapsul dan serbuk ampisilin untuk suspensi oral harus disimpan dalam suhu 15-30o dan untuk suspensi rekon disimpan dalam lemari pendingin pada suhu 2 8o, stabil selam 7 hari pada suhu ruangan dan 14 hari pada suhu 2 8o. OTT: Ampisilin sodium potensial secara fisika dan kimia tidak bercampur dengan beberapa obat seperti aminoglikosid. Wadah&penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat, pada suhu kamar terkendali.

B. Zat Tambahan

1. Na CMC ( Natrium Carboxy Cellulose) (Excipient hal 78) BM: 90000 700000 Pemerian: serbuk berwarna putih, tidak berasa, bergranul. Kelarutan

: praktis tidak larut dalam etanol dan toluen. Mudah terdispersi dalm air pada semua suhu, bentuk jernih, membentuk koloid dengan air. Kegunaan: bahan penstabil ,pensuspensi, dan untuk peningkat viskositas. Konsentrasi: bahan pengemulsi : 0,25% 1,0% Stabilitas: bahan yang stabil meskipun higroskopis. Pada kondisi kelembaban yang tinggi, CMC dapat menyerap air dalam jumlah besar (75%). Dalam larutan stabil pada rentang pH 2-10 dibawah pH 2 maka akan terbentuk kristal, ketika pH diatas 10 viskositas larutan akan menurun dengan cepat. OTT: tidak kompatibel (bercampur) dengan larutan asam kuat dan dengan larutan gram besi dan metal lainnya seperti alumunium, merkuri,zink. Juga tidak bercampur dengan xanthan gum. Wadah&penyimpanan: dalam wadah tertutup rapat dan simpan ditempat yang sejuk2. Sorbitol (FI IV 756-757, Excipient hal 718-719) Pemerian: Serbuk, granul, atau lempengan, higroskopis, warna putih, rasa manis.

Kelarutan: Sangat mudah larut dalam air, sukar larut dalam etanol, metanol , adan asam asetat.

Khasiat: Sebagai laksan dan pemanis, serta pembasah.

Stabilitas: Secara kimia relatif aman dan bercampur dengan banyak bahan tambahan. Stabil dalam udara kemungkinan terkatalisis dalam dingin, asam dan basa. Sorbitol akan terurai pada suhu tinggi dan dengan adanya amine. OTT: Sorbitol akan bentuk air jika dilarutkan kelat dengan banyak logam divalent dan trivalent, asam kuat dan kondisi basa. Lartan sorbitol juga bereaksi dengan besi yang menjadi tidak berwarna. Konsentrasi: Pelembab : 3-15%, Suspensi oral : 70% Wadah&penyimpanan :Dalam wadah tertutup baik.3. PVP (Excipient hal 392) Pemerian: serbuk putih, agak putih atau tidak berbau, serbuk higroskopis.

Kelarutan: mudah larut dalam suasana asam, sukar larut dalam etanol 95%, methanol dan asam asetat.

Guna

: bahan pengikat

Konsentrasi :0,5 5 %

OTT: bercampur dengan garam anorganik, bahan alam dan bahan kimia lain.

Stabilitas: stabil dalam lingkaran kecil pemansan antara 110 -130C. Wadah dan penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.

4. Essence Orange (Martindale hal.680)

Pemerian : Terbuat dari kulit jeruk yang masih segar yang diproses secara mekanik dan terkandun kurang lebih 90% lemon

Kelarutan : Mudah larut dalam alcohol 90%, asam asetat glacial.

Kegunaan : Pewarna dan pewangi.

Wadah & Penyimpanan : Dalam wadah tertutup dan tempat yang sejuk dan kering dan terhindar dari cahaya matahari.

5. Sunset Yellow ( Exipient halaman 133 )

Rumus Molekul : C16H10N2Na2O7S2 Berat Molekul : 452,37

Pemerian : Serbuk kuning kemerahan, didalam larutan memberikan warna orange terang.

Kelarutan : Mudah larut gliserin dan air, agak sukar larut dalam aseton dan propilenglikol tetapi mudah larut dalam propilenglikol 50%, sukar larut dalam etanol 75%

OTT : Asam askorbat, gelatin dan glukosa.

Kegunaan : Pewarna

Wadah dan Penyimpanan : Dalam wadah yang tertutup rapat dan tempat yang sejuk dan kering.6. Aerosil Pemerian: silika submikroskopik dengan ukuran partikel 5 nm, berwarna putih, bau khas. Kelarutan: praktis tidak larut dalam air, pelarut organik dan asam, membentuk dispersi koloid dengan air.

OTT

: dietilstilbestrol Kegunaan: glidan Konsentrasi : 0,1 0,3 % Stabilitas: higroskopik sehingga harus disimpan dalam wadah tertutup.IV. ALAT DAN BAHANAlat: 1. Lumpang

Bahan : 1. Ampisilin Trihidrat 2. Alu

2. Tragakan 3. Botol vial besar

3. Sorbitol

4. Batang pegaduk

4. PVP

5. Spatula

5. Alkohol

6. Pengayak no.12

6. Aquadest

7. Pengayak no.14

7. Na. benzoat

8. Viskometer Brookfield 8. Essence Orange 9. Baskom

9. Sunset Yellow10. Pipet tetes

11.Timbangan

12.Tabung sedimentasi

13. Beaker glasFormula I ( Tanpa Granulasi )Formula II ( Dengan Granulasi )

Ampisilin Trihidrat 250 gAmpisilin Trihidrat 250 g

Na CMC 1,5 %Na CMC 1,5%

Sorbitol 10%Sorbitol 10%

Aerosil 0,25%Aerosil 0,25%

Sunset Yellow 0,125 %Sunset Yellow 0,125 %

Essence Orange 0,0625 %Essence Orange 0,0625 %

PVP 1%

Etanol 1 ml

V.FORMULASIVI.PERHITUNGAN DAN PENIMBANGAN

Perhitungan

Formula 1 ( tanpa granulasi )1. Ampisilin

= BM Trihidrat x 250 mg x 400 ml BM anhidrat 5

= 419,45 x 250 mg x 400 ml

365,40

5

= 22958,40175 mg ( 22,9584 g

2.Na CMC

= 1,5 x 400 ml = 6 g

100

3.Sorbitol

= 10 x 400 ml = 40 g

100

4. Aerosil

= 0,25 x 69,0 g = 0,2 g

100

5.Sunset Yellow= 10 tts x 1 ml = 0,5 ml x 100% == 0,125%

20 tts 400 ml 6.Essence Orange= 5 tts x 1 ml = 0,25 ml x 100% = 0,0625%

20 tts 400 ml7. Aquadest

= 400 ml ( 22,90 + 12 + 60 + 0,4 + 18 ) g

= 286,7ml

Berat teoritis

= 66,875 gram

Berat yang didapat

= 64,8 gram

Factor koreksi air

= bobot yang didapat x 400 ml

bobot teoritis

= 64,8 g x 400 ml

66,875 g

= 387,588 ml

Bobot yang diserahkan= 60 ml x bobot yang didapat

factor air

= 60 ml x 64,8 gram

387,588 ml

= 10,03 gram

Bobot untuk rekonstitusi= factor air 60 ml x bobot yang didapat

factor air

= 387,588 g 60 ml x 64,8 gram

387,588 g

= 54,76 gram

Air untuk rekonstitusi= factor air 60 ml

= 387,588 ml 60 ml

= 327,588 ml

Formula 2 ( dengan granulasi )

1. Ampisilin = BM Trihidrat x 250 mg x 400 ml BM anhidrat 5

= 22958,40175 mg ( 22,9584 g

2. Na CMC

= 1,5 x 400 ml = 6 g

100

3. Sorbitol

= 10 x 400 ml = 40 g

100

4. PVP

= 1 x 400 ml = 4 g

100Etanol

= x 4 g= 1 ml5. Sunset Yellow= 10 tts x 1 ml = 0,5 ml x 100% = 0,125%

20 tts 400 ml

6. Essence Orange= 5 tts x 1 ml = 0,25 ml x 100% = 0,0625%

20 tts 400 ml7. Aerosil

= 0,25 x 73 g = 0,2 g

100

9. Aquadest

= 400 ml ( 22,998 + 6 + 40 + 0,2 + 4 ) g = 326,8 ml

Berat teoritis

= 66,6 gram

Berat yang didapat

= 66,4 gram

Factor koreksi air

= bobot yang didapat x 400 ml

bobot teoritis

= 66,4 g x 400 ml

66,6 g

= 398,7988 ml

Bobot yang diserahkan= 60 ml x bobot yang didapat

factor air

= 60 ml x 66,4 g

398,7988 ml

= 9,99 gram

Bobot untuk rekonstitusi= factor air 60 ml x bobot yang didapat

factor air

= 398,7988 g 60 ml x 66,4 g

398,7988 ml

= 56,41 gram

Air untuk rekonstitusi= factor air 60 ml

= 398,7988 ml 60 ml

= 338,7988 ml

Penimbangan

BahanFormula IFormula II

Ampisilin Trihidrat20 g20 g

Na CMC6 g6 g

Sorbitol40 g40 g

PVP-40 g

Aerosil0,15 g0,15 g

Sunset Yellow0,625 g 0,4502 g

Essence Orange5 tetes3 tetes

Etanol-3 ml

VII.CARA KERJA

Formula 1 ( tanpa granulasi )

1. Siapkan alat-alat, timbang bahan-bahan, kalibrasi botol 60ml, lalu keringkan.

2. Gerus Ampisilin Trihidrat dalm mortir sampai halus.3. Tambahkan Na CMC dan sorbitol aduk sampai homogen.

4. Tambahkan sunset yellow yang telah dilarutkan dalam alkohol dan essence orange secukupnya, aduk sampai homogen.5. Timbang serbuk untuk diserahkan, masukkan dalam botol 100 ml6. Lakukan evaluasi menggunakan sisa serbuk.

7. Beri etiket dan kemas, lalu serahkan.Formula 2 ( dengan granulasi )

1. Siapkan alat-alat, timbang bahan-bahan, kalibrasi botol lalu keringkan.

2. Gerus AmpisilinTrihidrat dalam mortir sampai halus.

3. Tambahkan tragakan,sorbitol, dan PVP aduk sampai homogen.4. Teteskan sunset yellow yang telah dilarutkan dalam alkohol dan essence orange secukupnya, aduk sampai homogen.

5. Bila belum terbentuk massa yang kompak, tambahkan alkohol tetes demi tetes sampai diperoleh massa yang kompak.

6. Ayak dengan pengayak No.12, keringkan di oven atau di udara terbuka. Kemudian diayak kembali dengan pengayak No. 14.7. Timbang granul untuk diserahkan, masukkan dalam botol 100ml8. Beri etiket dan kemas lalu serahkan

9. Lakukan evaluasi menggunakan sisa granul. VIII. EVALUASI

1. Sifat Alir :

1)Cara Langsung :

Timbang 25 g granul, tempatkan pada corong dalam keadaan ditutup. Buka tutup, biarkan granul mengalir, hitung waktu yang dibutuhkan untuk mengalir dengan stopwatch (g/det).

Syarat : Pustaka : Aulton (612)Kec. Mengalir (g/s)Aliran

> 10Very Free Flowing

4-10Free Flowing

1,6-4Cohesive

40oBuruk

Pustaka : Aulton (248)Formula 1 (tanpa granulasi) Bobott (detik)h (cm)r (cm) (()Kec.alir (g/dtk)

25 g4,41,653,7523,755,68

25 g6,252,03,7528,074

25 g4,12,13,6529,913,52

rata-rata = 27,24o Kesimpulan : : baikkec. Alir rata-rata = 4,4 g/det Kesimpulan : Aliran : mudah mengalir Formula 2 ( dengan granulasi )Bobott (detik)h (cm)r (cm) (()Kec.alir (g/dtk)

25 g12,52,03,927,142

25 g15,22,23,929,431,64

25 g8,42,33,930,532,98

rata-rata = 29,03o Kesimpulan : : baikkec. Alir rata-rata = 2,203 g/det Kesimpulan : Aliran : cohesive 2. Ukuran partikel ( Metode ayakan )

Serbuk/granul dimasukkan ke dalam seperangkat ayakan selama 15 menit, kemudian bobot yang tertinggal di dalam masing-masing no mess ayakan ditimbang.

No MeshBobot Formula 1Bobot formula 2

2007,2634 g0 g

1201,4703 g0 g

1002,9604 g0g

809,2369 g0 g

401,3903 g0 g

200,0103 g25 g

3. Waktu Rekonstitusi

Massa granul yang direkonstitusi : 25 g Formula 1Formula 2

1 menit 3detik1 menit 12 detik

4. Viskositas dan sifat aliran

= skala x factor

F/A = skala x Kv

Kv = 673,7 dyne-cm

Spindel no 1

Formula 1 ( tanpa granulasi)Tidak Terbaca : Pada rpm 0,3 - 60 Formula 2 ( dengan granulasi )

Tidak Terbaca : Pada rpm 0,3 - 60

5. Volume Sedimentasi

PengamatanFormula 1Formula 2

15 menit

Ho

Hv

H25 ml25 ml

125 ml25 ml

1

30 menit

HoHv

H25 ml25 ml

1 25 ml25 ml

1

45 menit

HoHv

H25 ml25 ml

1 25 ml25 ml

1

60 menit

HoHv

H25 ml25 ml

1 25 ml25 ml

1

1 hari

HoHv

H25 ml3 ml

8,3325 ml

3 ml

8,33

2 hari

HoHv

H25 ml3 ml

8,3325 ml

3 ml

8,33

3 hari

HoHv

H25 ml3 ml

8,3325 ml

3 ml

8,33

4 hariHo

Hv

H25 ml

3 ml

8,3325 ml

3 ml

8,33

5 hariHo

Hv

H25 ml

3 ml

8,3325 ml

3 ml

8,33

6 hariHo

Hv

H25 ml

3 ml

8,3325 ml

3 ml

8,33

H = Hv

Ho

H = tinggi sedimentasi

Hv = volume sedimentasi akhir

Ho = volume sedimentasi mula-mula

IX.PEMBAHASAN1. Pada percobaan ini dibuat sediaan suspensi rekonstitusi karena Ampisilin trihidrat merupakan antibiotika yang tidak stabil dalam air jika disimpan dalam periode yang cukup lama, sehingga dibuat sediaan kering agar tidak terurai oleh air menjadi lebih stabil.

2. Pada formula satu (tanpa granulasi) didapat sudut diam yang baik dan kecepatan alir yang mudah mengalir. Hal ini dapat mempengaruhi keseragaman bobot sediaan sehingga kemungkinan akan menyebabkan terjadinya keseragaman kandungan zat aktif dalam sediaan.Pada formula dua (granulasi) didapat sudut diam yang baik dan kecepatan alir yang cohesive sehingga kemungkinan terjadinya ketidakseragaman pada bobot sediaan.

Pada formula dua (granulasi) didapat kecepatan alir yang cohesive dikarenakan granul yang masih lembab serta kemungkinan za-zat tambahan yang bersifat higroskopis sehingga sediaan mudah menjadi lembab.3. Formula yang tidak digranulasi lebih cepat direkonstitusi karena luas permukaannya yang luas, sedangkan formula yang digranulasi akan membutuhkan waktu rekonstitusi yang lebih lama karena luas permukaannya lebih sempit dan adanya PVP sebagai pengikat.

4. Evaluasi ukuran partikel tujuannya untuk menguji keseragaman bobot serta dosis dalam sediaan.Pada formula satu (tanpa granulasi) didapat hasil yang tidak seragam ukuran partikelnya. Hal tersebut dapat menyebabkan ketidakseragaman dosis ketika dikonsumsi.

Pada formula dua (granulasi) didapat hasil yang seragam ukuran partikelnya. Hal tersebut menyebabkan keseragaman dosis ketika dikonsumsi.5. Formula satu (tanpa granulasi) dan formula dua (granulasi) tidak terbaca viskositasnya dengan menggunakan viskometer Brookfield karena sediaan terlalu encer.6. Pada formula I dan II didapat volume sedimentasi yang tidak stabil karena sediaan yang terlalu encer. Oleh karena itu, diperlukan suspending agent (Na CMC) dengan konsentrasi yang lebih tinggi.X. KEMASAN Terlampir

XI.KESIMPULAN

1. Sifat alir

a. Formula I

- Secara langsung

= Free Flowing

- Secara tidak langsung = baik

b. Formula II

- Secara langsung

= Cohesive

- Secara tidak langsung= baik2. Waktu rekonstitusi

Untuk formula tanpa granulasi = 1 menit 3detik

Untuk formula dengan granulasi = 1 menit 12 detik3. Ukuran partikel

Dari hasil evaluasi formula II (granulasi) lebih baik dari formula I (tanpa granulasi).4.Viskositas

a. Formula I : Tidak Terbaca

b. Formula II : Tidak Terbaca5. Volume Sedimentasi

a. Formula I : tidak stabil

b. Formula II : tidak stabilXII.DAFTAR PUSTAKA1. Lachman, L. Lieberman, H. A dan Kanig. 1994, Teori dan Praktek Farmasi Indudtri, edisi ketiga, alih bahasa : Siti Suyatmi, penerbit Universitas Indonesia, Jakarta

2. Ansel,CH. Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi edisi 4, Universitas Indonesia, Jakarta : 2005.

3. Departemen Kesehatan Republik Indonesia,Farmakope Indonesia edisi IV. 1995.

4. Drugs Information.

5. Wade A, Welle Pj. Handbook of Pharmaceutical Excipents, 2nd edition, London : The Pharmaceutical press:1982.

6. Martindale, The Extra Pharmacopoeia, 28th edition. London : The Pharmaceutical press:1982.

LAPORAN RESMI

PRAKTIKUM TEKNOLOGI SEDIAAN CAIR DAN SEMI PADAT

SUSPENSI REKONSTISUSI AMPHISLIN TRIHIDRAT

KELAS B

KELOMPOK 2

Anggota :

Satya Hutomo

(2007210192)

Septi Kusuma Sari

(2007210194)

Silvia Widyani

(2007210200)

Siska Widyawati

(2007210202)

Siti Halimatus Sadiyah

(2007210204)

Siva Fauziah

(2007210 )

Vita Lestari

(2007210 )

Wiwit Afyanti

(2007210225)

Yacinta Paloma

(2007210226)

Yetti Rosanni

(2007210231)

Ades Puspita

(2008210003)

Ahmad Fahmi

(2008210009)

Alisa

(2008210014)

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS PANCASILA

JAKARTA

2010