b. urusan pilihan yang dilaksanakanlabpm2.ipdn.ac.id/wp-content/uploads/2013/05/bab-iv... ·...
TRANSCRIPT
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Tahun Anggaran 2009
251
B. URUSAN PILIHAN YANG DILAKSANAKAN
Yang dimaksud dengan ”urusan pilihan” adalah urusan yang secara nyata ada di daerah
dan berpotensi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat sesuai dengan kondisi, kekhasan
dan potensi unggulan daerah.
1. URUSAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
Urusan perikanan dan kelautan ini dilaksanakan oleh Dinas Perikanan dan Kelautan, dengan
program dan kegiatan pada tahun 2009 diuraikan sebagai berikut :
A. Program dan Kegiatan
1) Program Pengembangan Ketahanan Pangan, dengan kegiatan pokok:
a. Peningkatan konsumsi ikan masyarakat, melalui : Kampanye Gemar ikan, Lomba
masak ikan serba ikan tingkat provinsi, Pameran produk perikanan, Promosi
Gemar ikan, Lomba masak ikan Ke VIII
b. Peningkatan stok dan supplay bahan pangan berbahan dasar ikan, melalui :
peningkatan produksi perikanan budidaya dan perikanan tangkap untuk konsumsi
ikan masyarakat, pemantauan distribusi hasil perikanan.
2) Program Pengembangan Minabisnis, dengan kegiatan pokok :
a. Pengembangan usaha pengolahan dan pemasaran hasil perikanan, melalui:
Operasional Asosiasi KKMB, Temu UMKM dengan KKMB Daerah, Pertemuan
Nasional KKMB, Monev dan Pembinaan KKMB, pemantapan pola jaringan dan
distribusi pemasaran, pengembangan sistem rantai dingin, pengembangan sentra
pengolahan hasil perikanan, pengembangan produk nilai tambah tinggi,
pengembangan standarisasi, pengawasan mutu dan keamanan produk perikanan,
peningkatan kompetensi LPPMHP sebagai lembaga sertifikasi dan laboratorium
penguji.
b. Pengembangan usaha penangkapan ikan, melalui : Peningkatan sumberdaya
manusia, sarana dan prasarana penangkapan, pelestarian sumberdaya ikan,
penertiban wilayah tangkap, pengembangan teknologi, dan pelestarian SDI dan
lingkungan.
c. Pengembangan usaha perikanan budidaya, melalui : Peningkatan SDM
pembudidaya dan aparat, pemberdayaan usaha budidaya, pengembangan
teknologi, pengendalian kesehatan ikan, peningkatan SDM aparatur Balai Benih
dan UPR, pemberdayaan UPR, peningkatan sarana dan prasarana perbenihan dan
peningkatan kuantitas dan kualitas induk dan benih ikan unggul.
3) Program Peningkatan Keterampilan dan Kewirausahan Masyarakat Perikanan dan
Kelautan, dengan Kegiatan pokok :
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Tahun Anggaran 2009
252
a. Peningkatan kualitas sumberdaya manusia perikanan : melalui : pelatihan, pengembangan
wawasan, adopsi teknologi bagi nelayan, pembudidaya ikan, pengolah ikan, dan pelaku
usaha perikanan lainnya, serta aparatur pembina.
b. Pengembangan kemandirian usaha perikanan dan kelautan, melalui : pembinaan dan
pendampingan teknologi, manajemen, dan kelembagaan. bagi nelayan, pembudidaya ikan,
pengolah ikan, dan pelaku usaha perikanan lainnya
4) Program Pengembangan Kawasan Sentra Produksi Perikanan, dengan Kegiatan pokok :
c. Pengembangan kawasan sentra produksi perikanan budidaya, melalui : pembinaan dan
pengembangan sistem pengelolaan kesehatan ikan dan lingkungan perikanan budidaya,
pengembangan teknologi ramah lingkungan, pengembangan kebun bibit (rumput laut),
pengembangan komoditas unggulan, pengembangan Balai Benih Ikan Sentral dan Balai
Benih Ikan Lokal, Balai Benih Ikan Pantai, percontohan pengembangan komoditas
unggulan.
d. Pengembangan kawasan sentra produksi penangkapan ikan, melalui : pengembangan
Pusat Informasi Pelabuhan Perikanan (PIPP) di PP Banjarmasin, penyelenggaraan
revitalisasi perikanan tangkap di PP Banjarmasin dan PPI Muara Kintap.
e. Pengembangan kawasan sentra produksi pengolahan dan pemasaran hasil perikanan,
melalui : pembinaan dan monitoring penanganan pasca panen, mutu, pengolahan hasil
dan pemasaran .
5) Program Pengembangan Sarana dan Prasarana Perikanan dan Kelautan, dengan Kegiatan
pokok :
a. Pengembangan sarana dan prasarana perikanan budidaya melalui : penyediaan dan
pengembangan sarana produksi perikanan budidaya (pupuk, pakan, benih, benur, alat
perbenihan, obat-obatan, alat uji kualitas air, PCR, dll), pengembangan dan rehabilitasi
Balai Benih Dan Induk Ikan Air Tawar Karang Intan (BBI-IAT Karang Intan), Balai Benih
Ikan Lokal (BBIL), dan Balai Benih Ikan Pantai (BBIP Kotabaru)
b. Pengembangan sarana dan prasarana perikanan tangkap melalui : penyediaan dan
pengembangan sarana produksi perikanan tangkap (kapal, mesin, alat tangkap, alat bantu
penangkapan, dll), pengembangan dan rehabilitasi fasilitas Pelabuhan/Pangkalan
Pendaratan Ikan di PP Banjarmasin, PPI Muara Kintap, PPI Batulicin, PPI Aluh-aluh, PPI
Kotabaru.
c. Pengembangan sarana dan prasarana pengolahan dan pemasaran hasil perikanan melalui
: penyediaan dan pengembangan sarana pengolahan, pengemasan, dan pemasaran hasil
perikanan.
6) Program pengembangan penyusunan perencanaan pembangunan dan data statistik perikanan
dan kelautan, dengan Kegiatan pokok :
a. Penyusunan perencanaan pembangunan perikanan dan kelautan melalui : pelaksanaan
rapat/temu koordinasi, kerja teknis, sinkronisasi, identifikasi dan monitoring pelaksanaan
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Tahun Anggaran 2009
253
program dan kegiatan, peningkatan fasilitas penyusunan program, peningkatan aparatur
perencanaan.
b. Penyusunan data statistik perikanan dan kelautan melalui : pelaksanaan survey potensi
desa, penyusunan keragaan data statistik perikanan, operasional petugas penyusun data
statistik, validasi data.
Keenam program tersebut di atas pada dasarnya diarahkan untuk peningkatan dan
pengembangan produksi dan produktifitas usaha perikanan yang bermutu dan berdaya saing
tinggi dalam rangka peningkatan kesejahteraan nelayan dan pembudidaya ikan.
B. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan
Realisasi pelaksanaan program dan kegiatan disini akan diuraikan berdasarkan pencapaian
sasaran RENSTRA Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2006 –
2010, sebagai berikut :
1) Produksi perikanan budidaya
Perbandingan data produksi perikanan budidaya Kalimantan Selatan tahun 2009
terhadap sasaran RENSTRA tahun 2009 dapat dilihat pada tabel berikut :
Kegiatan Sasaran Tahun
2009 (ton) Produksi Tahun
2009 (ton)*)
Pencapaian Produksi Tahun 2009 terhadap
Sasaran Tahun 2009 (%)
Perikanan Budidaya 22.997,0 31.482,6 136,90 Tambak 4.889 10.508,6 214,94 Kolam 4.625 13.398,6 289,70 Karamba 8.061 3.776,7 46,85 Sawah 134 287,6 214,59 Jaring Apung 224 657,6 293,58 Fish Pen - 5,1 0,00 Budidaya laut 5.064 2.848,3 56,25
*) angka sementara s/d bulan Desember
Dari di atas terlihat bahwa angka realisasi pencapaian sementara dari total keseluruhan
produksi perikanan budidaya pada tahun 2009 lebih besar 136,90 % dari target sasaran yang
ditetapkan dalam RENSTRA. Dari komponen kegiatan perikanan budidaya tersebut, kegiatan
perikanan budidaya yang memenuhi target adalah budidaya tambak, kolam, budidaya ikan di
sawah, budidaya jaring apung, Sedangkan budidaya ikan di karamba dan budidaya laut masih
di bawah target yang ditetapkan.
2) Produksi perikanan tangkap
Perbandingan data produksi perikanan tangkap Kalimantan Selatan tahun 2009
terhadap sasaran 2009 (sesuai RENSTRA 2006 – 2010) pada Tabel berikut :
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Tahun Anggaran 2009
254
Kegiatan Sasaran
Tahun 2009 (ton)
Produksi Tahun 2009 (ton)*)
Pencapaian Produksi Tahun 2009 terhadap Sasaran Tahun
2009 (%)
PERIKANAN TANGKAP 173.671 119.160,7 95,59 Perairan laut 125.238 106.947,9 85,40 Perairan umum 48.433 59.058,2 121,94
*) angka s/d bulan Desember
Lain halnya perikanan budidaya, pada tahun 2009 angka total sementara produksi
perikanan tangkap belum memenuhi target yang ditetapkan, yaitu baru mencapai 95,59%.
3) Pengolahan hasil perikanan
Untuk tahun 2009, tujuan pengembangan usaha pengolahan dan pemasaran hasil
perikanan adalah :
a. Meningkatkan mutu dan keamanan produk perikanan
b. Meningkatkan produktivitas usaha pengolahan hasil perikanan
c. Mendorong peningkatan konsumsi ikan
d. Meningkatkan kapasitas kelembagaan dan mendorong pertumbuhan usaha dan investasi
di bidang pengolahan dan pemasaran hasil perikanan
Perbandingan data Perdagangan Kalimantan Selatan tahun 2009 terhadap sasaran
tahun 2009 sebagai berikut :
Kegiatan Sasaran
Tahun 2009 (ton)
Produksi Tahun 2009 (ton)*)
Pencapaian Perdagangan Tahun
2009 terhadap Sasaran Tahun 2009
(%)
PERDAGANGAN Volume ekspor (Ton) 6.500 2.083 32,05 Nilai (000 US $) 18.000 18.959 105,33 Volume antar pulau (Ton) 20.505 343 1,67 Nilai (Rp. Juta) 123.000 256.740 208.73 Konsumsi/Kapita (Kg) 44
kg/kapita 37,3 kg/kapita 84,66
*) angka sementara s/d bulan September
Pemasaran hasil perikanan ditujukan untuk konsumsi lokal, antar pulau, dan ekspor.
Untuk konsumsi lokal, kebutuhan ikan masyarakat Kalimantan Selatan pada tahun 2009
mencapai 37,3 kg/kapita atau 84,66 % lebih kecil dari sasaran RENSTRA yang telah
ditetapkan yaitu 44,00 kg/kapita.
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Tahun Anggaran 2009
255
Sementara itu untuk pemasaran hasil perikanan antar pulau, pada tahun 2009 untuk
sementara belum memenuhi target yang ditetapkan baik volume maupun nilainya. Untuk
volume, dari target sebesar 20.505 ton telah tercapai angka sementara sebesar 343 ton atau
1,67 % lebih rendah dari target yang ditetapkan. Target nilai pemasaran antar pulau tahun
2009 adalah sebesar Rp. 123.000.000,-, sedangkan pencapaian yang dihasilkan adalah
sebesar Rp. 256.740.000,- atau 105,33 % lebih tinggi dari target yang ditetapkan.
Sejalan dengan belum tercapainya volume antar pulau, maka volume ekspor pun belum
mencapai target yang ditetapkan. Sasaran nilai ekspor adalah 18.000 US$, sedangkan
realisasinya mencapai 18.959 US$ (105,33 %).
Alokasi dan realisasi anggaran pembangunan perikanan dan kelautan Kalimantan
Selatan TA. 2009 yang dilaksanakan melalui anggaran APBD maupun APBN
*) angka s/d bulan Desember
Persentase pencapaian rencana kegiatan tersebut belum seluruhnya dapat diwujudkan
atau dengan kata lain realisasi fisik pencapaian 94,52 %, terutama pada indikator keluaran,
hasil, manfaat dan dampak sedangkan realisasi keuangan secara keseluruhan telah tercapai
dengan persentase 73,88 % , dengan demikian hanya 26,12 % belum terealisasi.
C. Permasalahan dan Solusi
Adapun permasalahan dan pemecahan masalah (solusi) yang dihadapi dalam pelaksanaan
Urusan Pilihan – Perikanan dan Kelautan, dapat dijelaskan sebagai berikut :
1) Pengembangan Perikanan Budidaya
Issue/Permasalahan yang dihadapi serta solusi pemecahan dalam pengembangan
usaha perikanan budidaya adalah sebagai berikut :
No. Kegiatan Proyek Anggaran Rp.(000)
Target (%)
Realisasi Keuangan *)
%
Realisasi Fisik *)
%
A. APBD 11.793.505 1. Murni dan Perubahan 11.793.505 100 89,31 98,00 B. APBN 10.667.449 1. Perencanaan 500.000 100 97,42 100 2. Tangkap DK 1.000.000 100 87,54 94,05 3. Tangkap TP - - 4. Budidaya DK 1.530.000 100 95,88 100 5. Budidaya TP 2.290.000 100 71,01 80,77 6. P2SDKP 850.000 100 91,27 98,82 7. P2HP DK 809.299 100 68,98 84,68 8. P2HP TP 2.261.490 100 94,44 94,44 9. KP3K 1.421.210 100 71,16 80,48
TOTAL TANPA GAJI 22.460.954 73,88 94,52
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Tahun Anggaran 2009
256
a. Terbatasnya wawasan dan pengetahuan SDM pembudidaya ikan dalam pengembangan
dan pengelolaan usaha. Mengatasi masalah tersebut, Pemerintah Provinsi Kalimantan
Selatan melalui Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Kalimantan Selatan terus berupaya
meningkatkan wawasan dan pengetahuan para pembudidaya ikan melalui kegiatan
pelatihan, magang, adopsi teknologi, percontohan.
b. Terbatasnya benih ikan unggul, penggunaan bahan residu antibiotik, permodalan, dan
penyuluhan merupakan masalah di lapangan yang perlu mendapatkan perhatian tersendiri.
Adapun solusi yang dapat dilaksanakan adalah melalui : pengembangan induk ikan unggul,
sertifikasi benih ikan unggul, monitoring/pembinaan/pemantauan penggunaan bahan residu
dalam kegiatan perikanan budidaya yang dibarengi dengan pengelolaan kesehatan
lingkungan, penguatan permodalan dengan memberdayakan UPP yang berada di
lapangan, meningkatkan system penyuluhan baik sarana/prasarana dan SDM penyuluh di
lapangan.
c. Terjadinya gangguan alam, seperti : banjir, up welling, blooming plankton, dll. Oleh karena
itu, untuk mengantisipasi gagal panen akibat terjadinya gangguan alam, maka upaya yang
dapat dilakukan adalah melalui penyuluhan/penghimbauan kepada pembudidaya ikan
untuk mengatur musim tebar dan pengaturan kepadatan populasi ikan.
d. Serangan hama dan penyakit ikan, seperti : KHV (Koi Harves Virus) pada ikan mas, Ice-ice
pada rumput laut, MBV (Macro Branchium Virus) pada udang, dll. Serangan hama dan
penyakit ikan ini pada dasarnya disebabkan karena pengelolaan kesehatan lingkungan dan
penerapan system budidaya yang tidak memperhatikan kaidah-kaidah sapta usaha
budidaya perikanan di masyarakat. Untuk itu, upaya penyuluhan cara pembudidayaan
yang baik yang dibarengi dengan pemantauan kesehatan lingkungan secara rutin terus
dilakukan.
e. Fluktuasi harga sarana produksi perikanan (pakan, pupuk, obat-obatan, dll) yang
mempengaruhi biaya produksi di lapangan. Khusus mengenai fluktuasi harga pakan ikan
pabrikan yang cenderung meningkat, upaya yang dilakukan adalah pengembangan pakan
ikan local dengan memanfaatkan bahan baku yang banyak tersedia di lapangan.
f. Tumpang tindih pemanfaatan tata ruang yang telah disepakati. Hal ini merupakan kondisi
yang harus segera disikapi untuk pelaksanaan kegiatan pembangunan perikanan dan
kelautan kedepan. Bukan tidak mungkin bila tumpang tindih ini masih terus terjadi, maka
usaha di kawasan sentra perikanan akan terganggu, yang pada gilirannya dapat
mempengaruhi produksi dan produktifitas perikanan budidaya. Pembuatan Perda tata
ruang seharusnya segera dibuat oleh provinsi maupun kabupaten/kota, yang selanjutnya
agar dipatuhi dan disepakati bersama dalam pemanfaatannya.
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Tahun Anggaran 2009
257
2) Perikanan tangkap
Permasalahan yang dihadapi serta solusi pemecahan dalam pengembangan usaha
perikanan tangkap adalah sebagai berikut :
a. Belum optimalnya penyelenggaraan pelelangan ikan. Nelayan cenderung memasarkan
hasil tangkapan ikannya kepada penyambang (data hasil tangkapan menjadi tidak tercatat).
Untuk mengatasi masalah ini, maka pembinaan dan penyuluhan penyelenggaraan
pelelangan ikan kepada masyarakat terus digalakkan. Selain itu, peningkatan fasilitas
pelelangan di pelabuhan perikanan/pangkalan pendaratan ikan juga terus ditingkatkan
keberadaannya.
b. Fluktuasi harga BBM yang mempengaruhi biaya produksi di lapangan. Untuk itu
pengembangan SPDN/SPBN disentra pemukiman nelayan terus ditingkatkan
keberadaannya.
3) Pengolahan dan pemasaran hasil perikanan
Permasalahan yang dihadapi serta solusi pemecahan dalam pengolahan dan
pemasaran hasil perikanan adalah sebagai berikut :
a. Terbatasnya diversifikasi hasil ikan olahan yang berdaya saing dan mempunyai nilai jual
yang kompetitif. Untuk itu upaya yang dilakukan adalah melalui peningkatan penyuluhan
dan pelatihan yang dibarengi dengan pemberian paket bantuan kepada pengolah hasil
perikanan yang diarahkan untuk meningkatkan diversivifasi hasil olahan dan peningkatan
mutu kemasan produk olahan.
b. Belum optimalnya penerapan sistem rantai dingin (CCS – Cold Chain System) pada
produk perikanan yang diolah dan dipasarkan di masyarakat. Hal ini menyebabkan
rendahnya mutu ikan, sehingga nilai jual juga menjadi rendah. Untuk itu, Dinas Perikanan
dan Kelautan Provinsi Kalimantan Selatan memberikan paket bantuan kepada
pengecer/bakul ikan dan pengolah ikan berupa coll box. Selain itu juga telah dilaksanakan
kegiatan revitalisasi perikanan tangkap berupa peningkatan mutu hasil tangkapan ikan
yang didaratkan, dengan sentra/lokus kegiatan di PPP Banjarmasin dan PPI Batulicin.
c. Penanganan lose product (produk yang terbuang/ tercecer/ tidak tercatat). Untuk produk
perikanan saat ini lose product tercatat sebesar 18 %. Kedepan terus berupaya secara
bertahap untuk menurunkan lose product tersebut maksimal 3 %. Melalui optimalisasi
pengembangan system rantai dingin dan peningkatan penanganan produk ikan yang akan
diolah, serta pencatatan distribusi yang semakin akurat, diharapkan dapat memenuhi
harapan tersebut.
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Tahun Anggaran 2009
258
2. URUSAN PERTANIAN
Penyelenggaraan urusan pertanian di Provinsi Kalimantan Selatan diselenggarakan oleh Dinas
Pertanian dan TPH Prov. Kalsel, Sekretariat Badan Koordinasi dan Penyuluhan Daerah, Dinas
Perkebunan Prov. Kalsel dan Dinas Peternakan Prov. Kalsel
Berikut dijelaskan mengenai pelaksanaan urusan pertanian di Provinsi Kalimantan Selatan
selama tahun 2009
2.1. Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura
Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura
A. Program dan Kegiatan
Program dan Kegiatan yang dilaksanakan ditunjang dengan dana bersumber dari
APBD Tahun Anggaran 2009, dengan total sebesar Rp.9.202.589.000,00 dengan
mengacu kepada RPJMD Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2006-2010 Dinas Pertanian
Provinsi Kalimantan Selatan menyusun program dan kegiatan Tahun Anggaran 2009
sebagai berikut :
1) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran, dengan kegiatan antara lain kegiatan
surat-menyurat, Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik, Jasa Kebersihan
Kantor, ATK.
2) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur, dengan kegiatan antara lain
Pengadaan Perlengkapan Gedung Kantor, Pemeliharaan rutin /berkala gedung kantor
dan kendaraan dinas, rehab gedung, Pengadaan Mobil Dinas/Operasional.
3) Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja & Keuangan,
dengan kegiatan pokok Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan Ikhtisar Realisasi
Kinerja SKPD
4) Program Peningkatan Kesejahteraan Petani, kegiatan pokok : Pembinaan dan
Pengembangan Kelembagaan dan Sarana Produksi.
5) Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Pertanian/Perkebunan, dengan
kegiatan pokok : Fasilitasi Pembinaan dan Pengembangan Kemitraan Usaha, serta
Fasilitasi Pembinaan dan Pengembangan Promosi dan Pemasaran Hasil Tanaman
Pangan dan Hortikultura.
6) Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian/ Perkebunan, dengan kegiatan
pokok : Pembinaan dan Pengembangan Mekanisasi Pertanian, Pengembangan
Kawasan Buah-buahan, Fasilitasi Pembinaan dan Pengembangan Sayuran dan Aneka
Tanaman, Fasilitasi Pembinaan dan Pengembangan Sayuran dan Aneka Tanaman
(APBD-P), serta Pembinaan dan Pengembangan Perbenihan Perlindungan Hortikultura.
7) Program Peningkatan Produksi Pertanian/ Perkebunan, dengan kegiatan yaitu :
Peningkatan Produksi dan Produkstivitas Padi, Peningkatan Produksi dan Produktivitas
Palawija, Pembinaan dan Pengembangan Perbenihan Perlindungan Tanaman Pangan,
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Tahun Anggaran 2009
259
Pembinaan dan Pengembangan Pasca Panen dan Pengolahan Hasil Tanaman Pangan
dan Hortikultura, Fasiltasi Pengembangan Data Statistik dan Informasi Tanaman
Pangan dan Hortikultura, Fasiltasi Pengembangan Data Statistik dan Informasi
Tanaman Pangan dan Hortikultura (APBD-P), Peningkatan Koordinasi Perencanaan,
Pengendalian, Monitoring dan Evaluasi Pembangunan TPH, Fasilitasi Pembinaan dan
Pengembangan Pengelolaan Air, serta Fasilitasi Pembinaan dan Pengembangan
Pengelolaan Lahan.
B. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan
Realisasi pelaksanaan program dan kegiatan yang dilaksanakan oleh Dinas
Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura pada tahun 2009, dengan kegiatan rincian
sebagai berikut :
1) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran dengan alokasi dana sebesar
Rp.681.985.000,- realisasi anggaran Rp.599.797.451,- atau 87,95%, sedangkan fisik
100 %, kegiatan yang dilaksanakan antara lain untuk penyediaan surat-menyurat 2
paket/12 bulan, Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik 12 bulan,
Penyediaan Jasa Administrasi Keuangan 12 bln, Penyediaan jasa kebersihan kantor 12
bulan, penyediaan jasa alat tulis kantor 12 bulan, Penyediaan barang cetakan dan
penggandaan 12 bulan, Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/Penerangan Bangunan
Kantor 12 bln, Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang-undangan 12 bulan,
Penyediaan makanan dan minuman 12 bulan, Rapat- rapat koordinasi dan konsultasi ke
luar daerah 12 bulan, Rapat koordinasi dalam daerah 12 bulan, Penyediaan Jasa
Pegawai Non PNS sebanyak 13 orang.
2) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur, alokasi anggaran sebesar
Rp.491.015.000,- realisasi Rp.383.175.000,- atau 78,04%, fisik 90%, kegiatan yang
dilaksanakan antara lain : Pengadaan Perlengkapan Gedung Kantor 3 pkt,
Pemeliharaan Rutin/Berkala Rumah Dinas 3 pkt, Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung
Kantor 2 pkt, Pemeliharaan Rutin/Berkala Peralatan Gedung kantor 7 pkt dan
Pengadaan Mobil Dinas/operasional,
3) Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan
Keuangan, alokasi anggaran sebesar Rp. 15.000.000,- dengan realisasi Rp.
15.000.000 (100%). Kegiatan yang dilaksanakan yaitu Penyususnan laporan Capaian
Kinerja dan Ikhtisar Realisasi kinerja SKPD 1 tahun.
4) Program Peningkatan Kesejahteraan Petani, dengan alokasi dana sebesar
Rp.200.000.000,- realisasi Rp.167.483.000,- (83,74%) sedangkan realisasi fisik
mencapai 97,00 %. Kegiatan yang dilaksanakan yaitu : Pembinaan dan Pengembangan
Kelembagaan dan Sarana Produksi 6 kegiatan yang tersebar di Kabupaten/Kota se
Kalsel.
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Tahun Anggaran 2009
260
5) Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Pertanian/Perkebunan, dengan
alokasi dana sebesar Rp.467.500.000,- realisasi sebesar Rp.398.196.200,- (85,18%)
sedangkan realisasi fisik mencapai 99,00%. Kegiatan yang dilaksanakan yaitu :
a. Fasilitasi Pembinaan dan Pengembangan Kemitraan Usaha sebanyak 5 kegiatan
yang tersebar di Kalimantan Selatan;
b. Fasilitasi Pembinaan dan Pengembangan Promosi dan Pemasaran Hasil Tanaman
Pangan dan Hortikultura sebanyak 7 kegiatan di Banjarbaru.
6) Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian/ Perkebunan, dengan alokasi
dana sebesar Rp.1.488.550.000,- realisasi keuangan Rp.1.400.869.150,- atau 94,11%,
realisasi fisik 100%. Kegiatan yang dilaksanakan yaitu :
a. Pembinaan dan Pengembangan Mekanisasi Pertanian 14 unit, Pengembangan
Kawasan Buah-buahan 210 Ha se Kalsel;
b. Fasilitasi Pembinaan dan Pengembangan Sayuran dan Aneka Tanaman 2 pkt;
c. Pembinaan dan Pengembangan Perbenihan Perlindungan Hortikultura 5 kegiatan.
7) Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan, dengan alokasi dana
sebesar Rp. 5.858.539.000,- realisasi keuangan sebesar Rp. 5.050.204.725 atau
86,20%, realisasi fisik mencapai 92,93%. Kegiatan yang dilaksanakan tersebar di
Kabupaten/Kota yaitu :
a. Peningkatan Produksi dan Prodvitas Padi 6 paket;
b. Peningkatan Produksi dan Produktivitas Palawija 6 paket,;
c. Pembinaan dan Pengembangan Perbenihan dan Perlindungan Tanaman 7 kegiatan;
d. Pembinaan dan Pengembangan Pasca Panen dan Pengolahan Hasil Tanaman
Pangan dan Hortikultura 7 kegiatan;
e. Fasilitasi Pengemb. Data Statistik dan informasi TPH 7 kegiatan;
f. Peningk Koordinasi Perencanaan, Pengendalian, Monitoring dan Evaluasi
Pembangunan TPH 9 kegiatan;
g. Fasilitasi Pembinaan dan Pengembangan Pengelolaan Air 9 kegiatan di Kab.
Tabalong, HTS dan Balangan;
h. Fasilitasi Pembinaan dan Pengembangan Pengelolaan Air 3 paket di Kab. Balangan
dan HSS.
Dari jumlah alokasi anggaran sebesar Rp. 9.202.589.000,- Realisasi penyerapan
dana sampai dengan Bulan Desember 2009, sebesar Rp. 8.014.725.526,- atau terserap
87,09 % dan fisik 98,42 %. Sisa dana sebesar Rp. 1.187.863.474,- atau 12,91 % dari total
anggaran.
Program Pelayanan administrasi Perkantoran, Kegiatan Penyediaan Jasa
Komunikasi, Sumber Daya Air dan listrik penyerapan dana sebesar 87,95% atau sisa dana
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Tahun Anggaran 2009
261
Rp.82.187.549,-, sedangkan fisik realisasi 100%. Tidak terserapnya dana ini merupakan
efisiensi anggaran (12,05%).
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur, alokasi anggaran sebesar
Rp. 491.015.000, realisasinya Rp. 383.175.000,- atau sisa Rp. 107.840.000,- atau 21,96%.
Kegiatan Rehabilitasi Sedang/Berat Gedung Kantor sebesar Rp. 100.000.000,- tidak
dilaksanakan dikarenakan musim penghujan rekanan tidak menjamin pelaksanaan dapat
selesai tepat waktu. .
Program Peningkatan Pemasaran hasil produksi Pertanian/perkebunan, Kegiatan
Fasilitasi Pembinaan dan Pengembangnan Promosi dan Pemasaran Hasil Tanaman
Pangan dan Hortikultura, penyerapan dana sebesar 81,04% dengan sisa dana sebesar
Rp.48.336.600,-, sedangkan realisasi fisik 98,00% terjadi penghematan dari perjalanan
dinas dalam daerah yang telah terakomodir di APBN.
Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian/ Perkebunan, Kegiatan
Pembinaan dan Pengembangnan Mekanisasi Pertanian, penyerapan dana sebesar 92,50%
dengan sisa dana sebesar Rp.45.030.000,-, sedangkan realisasi fisik 100% terjadi
penghematan pada kontrak pengadaan alat pengolahan pertanian dan peternakan.
Program Peningkatan Produksi Pertanian/ Perkebunan, Kegiatan Peningkatan
Produksi Padi, penyerapan dana sebesar 90,57%, sisa dana Rp.205.113.200,- dan fisik
100%. Merupakan efisiensi untuk pengadaan barang serta pembiayaan pada pertemuan
kelompok tani. Sementara untuk perjalanan dinas daerah tidak terserap seluruhnya, karena
kegiatan pembinaan dapat diakomodir bersama dgn dana APBN.
Kegiatan Peningkatan Produksi dan Produktivitas Palawija, sisa dana Rp.
173.965.100,- atau (11,60%) , serapan dana 88,40 % dan fisik 100,00 %. Sisa dana
merupakan efisiensi pengadaan barang Rp. 135.900.000,- serta efisiensi transport
pertemuan tingkat kabupaten dan pertemuan kelompok tani.
Kegiatan fasilitasi Pembinaan dan Pengembangan Pengelolaan Air serapan dana
sebesar 31,96%, dengan sisa dana sebesar Rp.306.171.000,- dan serapan fisik sebesar
36,43% hal ini karena kegiatan pengembangan Tata Air Mikro tidak dapat dilaksanakan.
C. Permasalahan dan Solusi
a. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur, Kegiatan Rehabilitas
Sedang/Berat Gedung Kantor tidak dilaksanakan dengan pertimbangan :
a. Pemeriksaan oleh ITWILPROV, disarankan dilaksanakan dengan pemilihan
langsung tetapi harus mengeluarkan/ menyetor biaya upah yang ada pada rincian
kegiatan.
b. Setelah dilaksanakan pemilihan langsung ternyata rekanan tidak dapat menjamin
waktu penyelesaian tepat waktu (kesulitan menyediakan kayu ulin, musim hujan
dapat mengakibatkan terhambatnya pelaksanaan kegiatan)
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Tahun Anggaran 2009
262
- Solusi :
Kegiatan Rehabilitas Sedang/Berat Gedung Kantor yang tidak dilaksanakan sudah
dilaporkan kepada Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Selatan dengan surat No.
027/1219-Sekr/2009 tanggal 30 November 2009.
b. Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan, kegiatan fasilitasi Pembinaan
dan Pengembangan Pengelolaan Air serapan dana sebesar 31,96%, dengan sisa dana
sebesar Rp.306.171.000,- dan serapan fisik sebesar 36,43%. Tidak dilaksanakannya
kegiatan ini dikarenakan :
a. Kegiatan Pengembangan Tata Air Mikro (TAM) seluas 180 ha di Kab. Barito Kuala
tidak dapat dilaksanakan mengingat harga satuan per hektarnya terlalu rendah
dibanding kegiatan yang sama yang dibiayai dengan dana DAK Tahun 2009 di Kab.
Barito Kuala
b. Pengembalian dana APBD Provinsi untuk kegiatan TAM ini tidak mengganggu
program karena akan tetap diteruskan melalui dana DAK Kab. Barito Kuala
- Solusi :
Penyelesaian masalah kegiatan tersebut sudah dilaporkan kepada Sekretaris
Daerah Provinsi Kalimantan Selatan dengan surat Nomor 521.5/483-PSP tanggal 5
Mei 2009.
UPTD Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih (BPSB) TPH
Program dan Kegiatan yang dilaksanakan oleh UPTD ini ditunjang dengan dana
bersumber dari APBD dengan total dana Rp.2.338.095.000,-
A. Program dan Kegiatan
1) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran.
2) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur.
3) Program Peningkatan Disiplin Aparatur.
4) Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan, dengan kegiatan :
a. Sertifikasi Bibit Unggul pertanian/ perkebunan : Sertifikasi/ Pelabelan Benih Jeruk
b. Peningkatan Pengawasan dan Sertifikasi Benih TPH : Demonstrasi Benih Unggul
Bersertifikat, Analisa Standar Mutu Benih Palawija, Pengembangan Metode
Pengujian, Observasi Unggulan Lokasi Kalsel, Pemantauan Pohon Induk Buah-
buahan, Pengawasan Mutu Benih Tanaman Pangan, Sosialisasi Peraturan
Perbenihan, Rapat dan Pertemuan Koordinasi/PBT, Visualisasi Perbenihan
Kalimantan Selatan, Akreditasi Laboratorium serta Peningkatan Kemampuan
Ketrampilan Petani PBT (APBD/P)
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Tahun Anggaran 2009
263
B. Realisasi Program dan Kegiatan
Program dan kegiatan yang dilaksanakan dengan alokasi dana APBD dengan total
Rp.2.338.095.000,-, dapat direalisasikan sampai dengan bulan Desember 2009 sebesar
Rp.2.271.679.224,- atau 97,16% dan fisik 100% serta sisa dana sebesar Rp.66.415.776,-
atau 2,84%. Rincian pelaksanaan program dan kegiatan sebagai berikut :
1) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran, dengan alokasi anggaran sebesar
Rp.365.537.350,- realisasi keuangan sebesar Rp.353.052.724,- atau 96,58%
sedangkan fisik tercapai 100,00%. Kegiatan yang dilaksanakan antara lain untuk :
Penyediaan Jasa Surat Menyurat, Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik,
Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor, Penyediaan Alat Tulis Kantor, Penyediaan
Komponen Instalasi Listrik/Penerangan Bangunan Kantor.
2) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur, dengan alokasi anggaran
sebesar Rp.1.341.020.000,- realisasi sebesar Rp.1.306.767.500,- atau 97,45%
sedangkan realisasi fisik mencapai 100%. Kegiatan yang dilaksanakan antara lain :
Pembangunan Ged.Kantor Pengadaan 11 pkt, Pengadaan Peralatan gedung kantor 1
pkt, Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan Dinas/ Operasional selama 1 tahun,
Pemeliharaan Rutin/Berkala Peralatan Gedung Kantor 1 tahun, Pengadaan Meubelair
19 buah, Pengadaan Komputer 2 unit, Pemeliharaan Rutin/Berkala Peralatan Gedung
Kantor.
3) Program Peningkatan Disiplin Aparatur, dengan alokasi anggaran sebesar
Rp.2.250.000,- dengan capaian 100%
4) Program Peningkatan Produksi Pertanian/ Perkebunan, alokasi anggaran
Rp.629.287.650,- dengan realisasi Rp.609.609.000,- atau 96,87% sedangkan realisasi
fisik mencapai 100%. Hasil yang telah dilaksanakan antara lain :
a. Sertifikasi/Pelabelan Benih Jeruk sebanyak 100 unit tersebar di Kab/kota;
b. Demonstrasi Benih Unggul Bersertifikat 6 unit di HST, Bjr, B.baru, Batola, Tanbu;
c. Analisa Standar Mutu Benih Palawija 10 unit di Provinsi;
d. Pengembanagn Metode Pengujian 2 unit di Provinsi;
e. Observasi unggulan Lokasi Kalsel 2 unit di Kab. HST dan Tapin;
f. Pemantauan Pohon Induk Buah –buahan 6 unit di Tapin, Banjar, Banjarbaru dan
Batola;
g. Pengawasan Mutu Benih Tanaman Pangan 13 unit di 13 kab/kota,
h. Sosialisasi Peraturan Perbenihan 1 kali di Banjarbaru.
Penyerapan dana jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik sebesar 71,70 %
atau sisa dana sebesar Rp. 12.168.976,- merupakan efisiensi anggaran. Untuk Program
Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur, kegiatan pengadaan peralatan gedung
kantor dana terserap 97,28% dengan sisa dana Rp. 23.242.500,- juga merupakan
efisiensi sedangkan fisik dapat diselesaikan 100%,.
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Tahun Anggaran 2009
264
C. Permasalahan dan Solusi
1) Kegiatan Pelayanan Sertifikasi Benih � Masalah
a. Alat prosessing benih sangat terbatas, terutama alat pengering sehingga masih cukup banyak ditemukan kasus daya tumbuh rendah sebagai akibat kadar air yang tinggi.
b. Kesadaran petani terhadap penggunaan benih bermutu masih rendah c. Jumlah dan kemampuan SDM Pengawas Benih Tanaman belum memadai
dibandingkan areal sertifikasi dan komoditas yang ditangani. � Solusi
a. Perlu kerjasama dengan stakeholders terkait (PT. Pertani, PT. SHS) yang dapat menyediakan fasilitas alat pengering
b. Perlu upaya-upaya khusus dan siatematik dalam bentuk demonstrasi penggunaan benih bermutu yang berkelanjutan
c. Perlu peningkatan SDM baik jumlah maupun kemampuannya.
2) Pengawasan Mutu Benih yang beredar � Masalah
a. Masih ditemukan kasus penurunan mutu benih yang beredar akibat penyimpanan yang kurang baik.
b. Masih ditemukan produsen/pedagang benih yang memasang label yang telah kadaluarsa dan tidak memeriksakan lagi ke BPSBTPH.
c. Umumnya produsen/penangkar benih tidak memiliki alat prosessing benih dan akses pasar lemah.
� Solusi a. Perlu adanya gudang penyimpanan benih yang memenuhi persyaratan b. Perlu upaya terus-menerus sosialisasi UU dan peraturan perbenihan dan sanksi
pelanggarannya. c. Perlu kerjasama dengan stakeholders terkait (PT. Pertani dan PT. SHS)
3) Pengujian Mutu Benih secara Laboratoris � Masalah
a. Bahan dan peralatan belum memadai b. SDM dan system manajemen laboratorium penguji mutu benih belum
terakreditasi � Solusi
a. Pengadaan bahan dan peralatan secara bertahap b. Peningkatan kemampuan SDM serta akreditasi oleh Komite Akreditasi Nasional
(KAN).
UPTD Balai Proteksi TPH
Program dan Kegiatan yang dilaksanakan ditunjang dengan dana bersumber dari APBD
dengan total dana Rp. 2.921.988.000,-
A. Program dan Kegiatan
Program dan kegiatan yang dilaksanakan oleh BPTPH pada TA. 2009 sebagai berikut ;
1) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran;
2) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur; dengan kegiatan pokok :
Pengadaan Perlengkapan Gedung Kantor, Meubelair, Pengadaan Komputer,
Pemeliharaan Rutin/ Berkala Gedung Kantor, Pemeliharaan Rutin/ Berkala Kendaraan
Dinas/ Operasional, Pemeliharaan Rutin/ Berkala Peralatan Gedung Kantor,
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Tahun Anggaran 2009
265
Pemeliharaan Rutin/ berkala Komputer, Pemeliharaan Rutin/ berkala Peralatan
Laboratorium.
3) Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan
Keuangan, dengan kegiatan Penyusunan Rencana Kerja.
4) Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan, dengan kegiatan :
a. Operasional Wilayah Pengamatan
b. Diseminasi Teknologi Pengendalian OPT Hortikultura
c. Sosialisasi Kegiatan SLPHT Fasilitasi Penerapan Teknologi Pengendalian Ramah
Lingkungan
d. Fasilitasi Penerapan Teknologi Pengendalian Ramah Lingkungan
e. Sekolah Lapang Pengendalian Hama Terpadu (SL-PHT)
f. Operasional Brigade Proteksi
g. Peningkatan Kemampuan SDM Petugas Perlindungan
B. Realisasi Program dan Kegiatan
Dari alokasi APBD 2009 sebesar Rp.2.921.988.000,- sampai dengan bulan
Desember 2009 realisasi penyerapan dana sebesar Rp.2.849.430.873,- atau 97,52 % dan
fisik sebesar 100% sisa dana Rp.72.557.127,-. Realisasi Program dan Kegiatan UPTD
Balai Proteksi Tanaman Pangan dan Hortikultra (BPTPH) Tahun 2009 sebagai berikut :
1) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran, alokasi anggaran sebesar
Rp.399.873.750,- realisasi mencapai Rp.387.526.923,- atau 96,91% dengan capaian
fisik 100%. Kegiatannya meliputi : Penyediaan Jasa Surat Menyurat, ATK, Jasa
Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik, Jasa Kebersihan Kantor, dan Penyediaan
Komponen Instalasi Listrik/Penerangan Bangunan Kantor.
2) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur, dengan alokasi dana
Rp.415.290.050,- realisasi Rp.409.843.300,- atau 98,69% dan capaian fisik 100%.
Kegiatan yang dilaksanakan antara lain : Pengadaan Peralatan gedung kantor 3 unit,
Pengadaan Meubelair 14 unit, Pengadaan Komputer 1 unit, Pemeliharaan Rutin/Berkala
Gedung Kantor 7 kegiatan, Pemeliharaan Rutin/ Berkala Kendaraan Dinas/ Operasional
(9 unit R4, 146 unit R2), Pemeliharaan Rutin/Berkala Peralatan Gedung Kantor,
Pemeliharaan Rutin/Berkala Peralatan Laboratorium.
3) Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan
Keuangan, kegiatannya yaitu Penyusunan Rencana Kerja 5 kegiatan dengan dana
Rp.1.750.000,- realisasi kegiatan 100%.
4) Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan, alokasi dana sebesar
Rp.2.000.634.200,- realisasi anggaran Rp.2.050.310.650,- atau 94,32% sedangkan
capaian fisik 97,40%. Kegiatan yang dilaksanakan antara lain :
a. Operasional wilayah pengamatan 13 kegiatan di Banjarbaru
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Tahun Anggaran 2009
266
b. Diseminasi Teknologi Pengendalian OPT Horti 4 unit
c. Sosialisasi kegiatan SLPHT fasilitasi penerapan teknologi pengendalian ramah
lingkungan 2 unit
d. Sekolah Lapang Pengendalian Hama Terpadu (SLPHT) 72 unit
e. Operasional brigade proteksi 3 unit
f. Peningkatan kemampuan SDM petugas perlindungan 1 kegiatan
C. Permasalahan dan Solusi
Permasalahan
1) Jumlah PHP tidak sebanding dengan jumlah kecamatan yang ada di Kalsel.
2) Belum terciptanya kemandirian petani dalam penerapan PHT.
Solusi
1) Penambahan PHP di lapangan dengan mengajukan permohonan pengadaan formasi
PHP pada BKD provinsi
2) Melatih petani secara kontinyu dalam penerapan PHP sehingga mempercepat
kemandirian petani.
UPTD Balai Benih
Program dan Kegiatan yang dilaksanakan Balai ini ditunjang dengan dana bersumber
dari APBD dengan total dana Rp 3.160.845.000,-
A. Program dan Kegiatan
Program dan kegiatan yang dilaksanakan oleh Balai Benih TA. 2009 sebagai berikut :
1) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran, dengan kegiatan antara lain :
Penyediaan Jasa Surat Menyurat, Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan
Listrik, Penyediaan Jasa Administrasi Keuangan, Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor,
Penyediaan Alat Tulis Kantor, Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan,
Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan Perudang-undangan, Penyediaan Bahan
Logistik Kantor, Penyediaan Makanan dan Minuman, Rapat-rapat Koordinasi dan
Konsultasi Ke Luar Daerah, Rapat-rapat Koordinasi dlm daerah.
2) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur, dengan kegiatan pokok :
Pengadaan Perlengkapan Gedung Kantor, Pemeliharaan Rutin/berkala Rumah Dinas,
Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor, Pemeliharaan Rutin/berkala Kendaraan
dinas Operasional, Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor, Rehabilitasi
Sedang/Berat Gedung Kantor.
3) Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan, dengan kegiatan pokok :
Peningkatan Produksi dan Penggunaan Benih Bermutu TPH yaitu :
a. Perbanyakan Benih Padi BS-BD, BD-BP, BP-BR. b. Perbanyakan Benih Kedelai BS-BD, BD-BP, BP-BR. c. Perbanyakan Benih Kacang Tanah BS-BD, BD-BP, BP-BR
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Tahun Anggaran 2009
267
d. Pemeliharaan BF,BPMT dan Kebun Koleksi e. Pemeliharaan Peralatan pengolahan f. Pembinaan Penangkar g. Pengembangan Tanaman Anggrek dan Tanaman Hias lainnya di UPT Balai benih h. Pembangunan Kantor UPT Balai Benih Prov. Kalsel (lanjutan) i. Pengembangan Tanaman Buah dalam Pot
B. Realisasi Program dan Kegiatan
Dari alokasi APBD TA.2009 sebesar Rp.3.160.845.000,- sampai dengan Bulan
Desember 2009 realisasi penyerapan dana sebesar Rp.2.364.872.505,- atau 74,82% dan
fisik sebesar 100%. Sisa dana sebesar Rp. 795.972.495,- atau 25,18% dari anggaran.
Penyerapan dana jasa surat menyurat sebesar 50,86 % atau sisa dana sebesar
Rp.1.624.000,- merupakan efisiensi anggaran. Penyediaan jasa komunikasi sumber daya
air dan listrik terserap 39,17 %, merupakan efisiensi karena kegiatan komunikasi lewat
telepon dari 3 jaringan telepon yang tersedia dapat dipenuhi dengan 2 jaringan saja.
Kegiatan peningkatan produksi dan penggunaan benih bermutu TPH dana terserap
71,30%, dikarenakan pada saat penyusunan anggaran tahun 2009 dan survey harga SPK
saprodi tinggi sedangkan pada saat pelaksanaan harga tersebut lebih rendah, sehingga
harga satuan lelang disesuaikan dengan harga yang berlaku. Untuk pembanguna kantor
dana terserap 65,70% juga merupakan efisiensi sedangkan fisik dapat diselesaikan 100%.
1) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran, dari alokasi Rp.301.452.500,-
terseralisasi sebesar Rp.244.437.155,- atau 81,09% sedangkan fisik mencapai 100%.
Untuk kegiatan jasa surat menyurat penyerapan dana sebesar 50,86 % atau sisa dana
sebesar Rp.1.624.000,- merupakan efisiensi anggaran demikian pula kegiatan
penyediaan jasa komunikasi sumber daya air dan listrik terserap 39,17 %, merupakan
efisiensi karena kegiatan komunikasi lewat telepon dari 3 jaringan telepon yang tersedia
dapat dipenuhi dengan 2 jaringan saja.
2) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur, dari alokasi dana sebesar
Rp.347.900.000,- dapat direalisasikan sebesar Rp.329.819.250,- atau 94,80% realisasi
fisik mencapai 100%. Realisasi kegiatan berupa Pengadaan Perlengkapan Gedung
Kantor, Pemeliharaan Rutin/berkala Rumah Dinas, Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung
Kantor, Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan Dinas/Operasional, Pemeliharaan
Rutin/Berkala Peralatan Gedung Kantor dan Rehabilitasi Sedang/Berat Gedung Kantor
masing-masing 1 paket kegiatan.
3) Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan, alokasi anggaran sebesar
Rp.2.511.492.500,- realisasi sebesar Rp.1.790.616.100,- atau 71,30% sedangkan
realisasi fisik mencapai 100%. Kegiatan yang dilaksanakan dalam rangka peningkatan
produksi dan penggunaan benih bermutu seperti : Perbanyakan Benih Padi BS-BD 1 ha
di UPB Binuang, Perbanyakan Benih Padi BD-BP 5 ha di UPB Binuang, Perbanyakan
Benih Padi BP-BR 15 ha di UPB Sungai Tabuk, Perbanyakan Benih Kedelai BS-BD 1
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Tahun Anggaran 2009
268
ha di UPB Batu Tungku, Perbanyakan Benih Kedelai BD-BP 3 ha di UPB Batu Tungku,
Perbanyakan Benih Kedelai BP-BR 3 ha di UPB Sarang Sarang, Perbanyakan Benih
Kacang Tanah BS-BD 1 ha di UPB Batu Tungku, Perbanyakan Benih Kacang Tanah
BD-BP 4 Ha di UPB Batu Tngku, Perbanyakan Benih Kacang Tanah BP-BR 3 ha di
UPB Sarang Halang, Pemeliharaan BF,BPMT dan Kebun Koleksi di Balai Benih
Sungkai, Pemeliharaan Peralatan pengolahan Balai Benih, Pembinaan Penangkar di
Kabupaten/Kota, Pengembangan Tanaman anggrek dan Tan.Hias lainnya di UPT Balai
benih, Pembangunan Kantor UPT Balai Benih Prov Kalsel (lanjutan) dan
Pengembangan Tanaman Buah dlm Pot.
C. Permasalahan dan Solusi
Permasalahan
1) Masih kurangnya dukungan staf/petugas yang memiliki kemampuan yan memadai.
2) Masih diperlukannya kelengkapan sarana perkantoran
Solusi
1) Terpenuhi SDM yang sesuai bidangnya (kultur jaringan).
2) Terpenuhinya sarana yang memadai secara bertahap.
UPTD Balai Alat dan Mesin (Alsin)
A. Program dan Kegiatan
Program dan Kegiatan yang dilaksanakan ditunjang dengan dana bersumber dari
APBD dengan total dana Rp 857.725.000,- yang dilaksanakan oleh Balai Alsintan TA. 2009
sebagai berikut :
1) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran, dengan kegiatan antara lain Penyediaan
Jasa Surat Menyurat, Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik,
Penyediaan Jasa Administrasi Keuangan, Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor,
Penyediaan Alat Tulis Kantor, Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan.
2) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur, dengan kegiatan antara lain :
Pengadaan Perlengkapan Gedung Kantor, Pemeliharaan Rutin/berkala Rumah Dinas,
Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor, Pemeliharaan Rutin/berkala Kendaraan
dinas Operasional, Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor, Rehabilitasi
Sedang/Berat Gedung Kantor
3) Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan, dengan kegiatan pokok : a. Pengembangan Teknologi Alat Mesin Pertanian
- Pengembangan Teknologi Alat Mesin Pertanian - Gelar Teknologi Alat Mesin Pertanian - Gelar Teknologi Alsin Proses Produksi dan Pasca Panen - Pertemuan Koordinasi UPJA
b. Pelayanan Bengkel Alat dan Mesin Pertanian - Operasional Bengkel Alsin Pertanian - Pelatihan dan Pengawalan Alsin Pertanian - Pelatihan Bengkel Alsin Pertanian
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Tahun Anggaran 2009
269
B. Realisasi Program dan Kegiatan
Dari alokasi dana APBD dengan total dana Rp 857.725.000,- Sampai dengan
Bulan Desember 2009 realisasi penyerapan dana sebesar Rp. 821.688.536,- atau 95,80 %
dan fisik 100 %, sisa dana sebesar Rp. 36.036.464,- atau 4,20% dari anggaran. Sisa dana
merupakan efisiensi anggaran. Realisasi kegiatan tahun 2009 sebagai berikut :
1) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran, dana yang dialokasikan sebesar
Rp.82.325.000,- realisasi Rp.72.037.036,- atau 87,50% sedangkan fisik 100%.
2) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur, dana yang dialokasikan sebesar
Rp.141.275.000,- realisasi Rp.138.487.000,- atau 98,03% sedangkan fisik mencapai
100%. Kegiatan yang dilaksanakan untuk pemeliharaan gedung, kendaraan operasional
dan peralatan kantor 1 tahun.
3) Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja SKPD,
alokasi dana sebesar Rp.5.400.000,- dengan capaian kegiatan 100%.
4) Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan, alokasi dana sebesar
Rp.628.725.000,- dapat direalisasikan Rp.605.734.500,- atau 96,35% sedangkan
capaian fisik 100%. Kegiatan yang dilaksanakan yaitu : Pengembangan teknologi Alat
Mesin Pertanian dan Pelayanan Bengkel alsin dan mesin Pertanian di Kabupaten/Kota.
C. Permasalahan dan Solusi
Permasalahan
- UPTD Balai Alsintan merupakan UPTD Baru dibentuk berdasarkan Peraturan Gubernur
Kalimantan Selatan Nomor 08 tahun 2008 tentang Pembentukan, Organisasi dan Tata
Kerja Unit Pelaksanan Teknis Dinas dan Badan Provinsi Kalimantan Selatan tanggal 12
Mei 2008, sehingga masih terbatas sarana dan prasarana serta sumberdaya
manusianya.
Solusi
- Terpenuhi SDM yang memadai di Balai alsintan sesuai bidangnya.
- Terpenuhinya sarana yang memadai secara bertahap.
2.2. Sekretariat Badan Koordinasi Penyuluhan Daerah
Sekretariat Badan Koordinasi Penyuluhan Daerah merupakan Satuan Kerja Perangkat Daerah
Provinsi Kalimantan Selatan yang baru berdiri pada tanggal 7 Januari tahun 2009, sehingga
pelaksanaan program dan kegiatannya selama tahun 2005-2008 belum ada.
Berikut dijelaskan pelaksanaan program dan kegiatan pada Sekretariat Badan Koordinasi
Penyuluhan Daerah Prov. Kalsel selama tahun 2009.
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Tahun Anggaran 2009
270
A. Program dan Kegiatan
Program dan kegiatan Tahun 2009 adalah sebagai berikut : 1) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran.
2) Program peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
3) Program Peningkatan Kapasitas Sumberdaya Aparatur b. Pendidikan dan Pelatihan Formal.
4) Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja & Keuangan a. Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan Ikhtisar Realisasi Kinerja SKPD. b. Penyusunan Pelaporan Prognosis Realisasi Anggaran.
5) Program Peningkatan Kesejahteraan Petani
a. Revitalisasi Penyuluhan Pertanian - Pembuatan Juknis. - Pembinaan Teknis Program FEATI. - Rapat Koordinasi FEATI. - Rapat Kerja Komisi Penyuluhan. - Lokakarya Perencanaan. - Forum Teknis Penyuluhan. - Penilaian Petani dan Penyuluh Berprestasi. - Penyebaran Informasi Penyuluhan Pertanian. - Program Penyuluhan Provinsi. - Peningkatan Wawasan Penyuluh dan Petugas. - Pertemuan Perencanaan Program Penyuluhan Tahun 2010. - Pembinaan, Koordinasi dan Konsultasi Program Kapasitas SDM. - Pembinaan, Koordinasi dan Konsultasi Program Layanan Informasi dan
Kerjasama. - Pertemuan Kerjasama dan Kemitraan Usaha.
b. Perencanaan Koordinasi, Pengendalian dan Monev - Mimbar Sarasehan
c. Fasilitasi Penilaian Jabatan Fungsional Penyuluh Pertanian, Perikanan dan Kehutanan.
d. Fasilitasi Seleksi Petani Magang di Jepang.
B. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan
1) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran kegiatan. Jumlah Dana : Rp. 400.488.000,- Realisasi : Rp. 239.729.851,- Persentase Realisasi : 59,8 %
2) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur.
Jumlah Dana : Rp. 679.777.500,- Realisasi : Rp. 132.145.000,- Persentase Realisasi : 19,4 %
3) Program Peningkatan Kapasitas Sumberdaya Aparatur
a. Pendidikan dan Pelatihan Formal. Jumlah Dana : Rp. 87.750.000,- Realisasi : Rp. 74.385.000,- Persentase Realisasi : 84,7 %
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Tahun Anggaran 2009
271
4) Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja & Keuangan.
Jumlah Dana : Rp. 23.830.000,- Realisasi : Rp. 11.475.000,- Persentase Realisasi : 48,2 %
5) Program Peningkatan Kesejahteraan Petani.
a. Revitalisasi Penyuluhan Pertanian. Jumlah Dana : Rp. 434.950.000,- Realisasi : Rp. 258.431.800,- Persentase Realisasi
: 59,4 %
• Pembuatan Juknis. Jumlah Dana : Rp.2.950.000,- Realisasi : Rp. 2.950.000,- Persentase Realisasi : 100 %
• Pembinaan Teknis Program FEATI. Jumlah Dana : Rp. 55.302.000,- Realisasi : Rp. 17.730.000,- Persentase Realisasi : 32,06 %
Lokasi pembinaan kegiatan Program Pemberdayaan Petani melalui Teknologi dan Informasi Pertanian (P3TIP) di Pronvisi Kalimantan Selatan tersebar di 3 (tiga) Kabupaten, 15 Kecamatan, 120 Desa.
Lokasi UP-FMA Program Pemberdayaan Petani melalui Teknologi dan Informasi
(P3TIP/ FEATI)
No Kabupaten/ Kecamatan
J u m l a h
Desa UP-FMA
I. H.S. SELATAN 40 40
1. Angkinang 8 8 2. Sungai Raya 8 8 3. Padang Batung 8 8 4. Kalumpang 8 8 5. Simpur 8 8 6. Angkinang 8 8
II. H.S.TENGAH 40 40
1. Batu Benawa 8 8 2. Hantakan 8 8 3. L.Amas Selatan 8 8 4. L.Amas Utara 8 8 5. Pandawan 8 8
III. BALANGAN 40 40
1. Paringin 6 6 2. Batu Mandi 7 7 3. Lampihong 7 7 4. Awayan 7 7 5. Halong 6 6
J u m l a h I + II + III 120 120
• Rapat Koordinasi FEATI. Jumlah Dana : Rp.12.700.000,- Realisasi : Rp. 6.000.000,- Persentase Realisasi : 47,24 %
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Tahun Anggaran 2009
272
Rapat koordinasi telah dilaksanakan sebanyak 2 kali dalam rangka koordinasi pencapaian kegiatan P3TIP per triwulan di Provinsi dan 3 kabupaten pelaksana P3TIP
• Rapat Kerja Komisi Penyuluhan. Jumlah Dana : Rp. 12.700.000,- Realisasi : Rp. 6.350.000,- Persentase Realisasi : 50,00 %
Terbentuknya/ditetapkannya Komisi Penyuluhan Provinsi Kalimantan
Selatan dengan Surat Keputusan Gubernur No.188.44/0397/KUM/2009, tanggal 1 Oktiber 2009.
• Lokakarya Perencanaan Jumlah Dana : Rp. 13.050.000,- Realisasi : Rp. 0 ,- Persentase Realisasi : 0 %
• Forum Teknis Penyuluhan. Jumlah Dana : Rp. 45.100.000,- Realisasi : Rp. 42.994.000,- Persentase Realisasi : 95,33 %
Keluaran dari kegiatan ini adalah terselenggaranya forum teknis penyuluhan
dan terkoordinasinya serta terpadunya penyelenggaraan penyuluhan tingkat Provinsi dan Kabupaten/Kota di Provinsi Kalsel.
• Penilaian Penyuluh dan Petani TPH Berprestasi. Jumlah Dana : Rp.66.755.000,- Realisasi : Rp. 41.525.000,- Persentase Realisasi : 62,20 %
Hasil penilaian petani dan Penyuluh Pertanian dan Penyuluh Perikanan dan
Kelautan berprestasi tahun 2009, adalah sebagai berikut :
Pemenang penilaian penyuluh dan Petani Berprestasi Tahun 2009
I. Petani Terbaik I (Petani Teladan Tk. Nasional)
H. Parhan Poktan Berkat Usaha Desa Labunganak, Kec. Batang Alai Utara,Kab. Hulu Sungai Tengah
Terbaik II M. Arsyad Aryadi Poktan Hidup Baru Desa Rantau Karau Hilir, Kec Sungai Pandan, Kab. Hulu Sungai Utara
Terbaik III Ridwan Poktan Karya Usaha Desa Sumber Baru, Kec. Angsana, Kab. Karya Usaha, Kab. Tanah Bumbu
II Penyuluh Pertanian Terbaik I (Penyuluh Pertanian Teladan Nas)
Unang Setiawan, S,Pt. Desa Muara Uya, Kec. Muara Uya, BPP Muara Uya. Kab. Tabalong
Terbaik II Dinah, SP Desa Cempaka, Kec. Tapin Selatan, BPP Tapin Selatan, Kab. Tapin
Terbaik III Tukirin, S.PKP Desa Sumber Mulia, Kec. Pelaihari, BPP Pelaihari, Kab. Tanah Laut
II Pelaku Utama Perikanan dan Kelautan
Terbaik I H. Kosim Kab. Hulu Sungai Tengah
Terbaik II H. Syamsul Kab. Kotabaru
Terbaik III Umar Hadi Kab. Balangan
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Tahun Anggaran 2009
273
IV Penyuluh Perikanan dan Kelautan
Terbaik I Eko Priyo Raharjo, S.Pi Desa Sumber Baru, Kec Angsana, BPP Angsana, Kab. Tanah Bumbu.
Terbaik II Suhardi, SP Desa Kuala Lupak, Kec. Tabunganen, BPP Tabunganen, Kab. Barito Kuala.
Terbaik III Wahanto Desa Lontar Timur, Kec. Pulau Laut Barat, BPP Lontar, Kab. Kotabaru.
• Penyebaran Informasi Penyuluhan. Jumlah Dana : Rp. 41.950.000,- Realisasi : Rp. 23.320.000,- Persentase Realisasi : 55,58 %
Penyebaran informasi teknologi pertanian, perikanan dan kehutanan
dilaksanakan melalui media cetak mapun elektronik.
Penyebaran Informasi dalam rangka Mendukung Kegiatan Penyuluhan Tahun 2009
No. Uraian Materi/Judul
1. Media Cetak
a. Langganan Majalah Trubus dan Flona
b. Langganan Tabloid Sinar Tani dan Agrobis
c. Cetak Leaflet - Profil Bakorluh - Penyuluhan Pertanian metode SLPTT untuk Meningkatkan Produksi Padi
- Budidaya Ikan Patin Jambal Secara Intensif - Pemeliharaan Tanaman Karet - Beternak Ayam Buras di Lahan Pasang Surut
d. Cetak Poster Peranan Penyuluh dalam Pembangunan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan
2. Media Elektronik/Radio
a. Banjar Realita - Penataan Penyuluh - Tugas Pokok dan Fungsi Penyuluh - Kerjasama dan Kemitraan Usaha - Aplikasi FEATI
b. Siaran Pedesaan - Pupuk Bersubsidi Sistem Tertutup - Pemurnian Sapi Bali di Kab Barito Kuala - Penanggulangan Penyakit CVPD pada Tanaman Jeruk - Tanaman Nilam di Tanah Laut - SLPTT - Budidaya Ikan Samping Rumah - Waspada Kebakaran Hutan
• Penyusunan Program Penyuluhan Provinsi. Jumlah Dana : Rp.6.000.000,- Realisasi : Rp. 0,- Persentase Realisasi : 0 %
• Peningkatan Wawasan . Jumlah Dana : Rp.33.605.000,- Realisasi : Rp. 31.340.000,- Persentase Realisasi : 93,26 %
Output/Keluaran - Terlaksananya peningkatan wawasan petugas dan penyuluh ke Provinsi Jawa Tengah.
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Tahun Anggaran 2009
274
- Meningkatnya pengetahuan, keterampilan dan pemahaman penyuluh dan petugas sebanyak 7 orang dalam melaksanakan pembinaan di tingkat lapangan.
• Pertemuan Pendekatan Teknologi dan Programa Penyuluhan. Jumlah Dana : Rp. 33.958.000,- Realisasi : Rp. 30.433.000,- Persentase Realisasi : 89,62 % Output/Keluaran - Terkoordinasi pelaksanaan kegiatan pengembangan penyuluhan tahun 2009 di provinsi dan kab/kota.
- Terlaksananya penyusunan rencana program/kegiatan penyuluhan tahun 2010.
• Pembinaan Koordinasi dan Konsultasi Program Kapasitas SDM. Jumlah Dana : Rp. 41.510.000,- Realisasi : Rp. 6.250.000,- Persentase Realisasi : 15,06 % Output/Keluaran - Berkembangnya kelembagaan penyuluhan di Kab/Kota. - Terlaksananya pembinaan kapasitas SDM di Kab/Kota.
Keragaan Kelembagaan Penyuluhan Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2009
NO. Provinsi
KABUPATEN/ KOTA BENTUK KELEMBAGAAN DASAR PEMBENTUKAN
I. Provinsi Sekretariat Badan Koordinasi Penyuluhan Perda No. 6 Tahun 2008 Tgl.15 April 2008
II Kabupaten/Kota
1. Tabalong Kantor Penyuluhan Pertanian dan Ketahanan Pangan
Perda No. 10 Tahun 2007. Tgl. 21 Nopember 2007.
2. Balangan Kantor Ketahanan Pangan dan Penyuluhan
Perda No. 3 tahun 2008. tgl. 18 Juli 2008.
3. HSU Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Pertanian
Perda No. 25 Tahun 2008. Tgl. 9 Desember 2008.
4. HST Badan Pelaksana Penyuluhan Perda No. 13 tahun 2007. Tgl. 6 Nopember 2007.
5. HSS Kantor Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Pertanian
Perda No.30 Tahun 2007. Tgl. 29 Nopember 2007.
6. Tapin Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan
Perda No. 5 Tahun 2008. Tgl. 12 Pebruari 2008
7. Banjar Badan Pelaksana Penyuluhan Perda No. 9 Tahun 2008. Tgl. 9 Juni 2008.
8. Batola Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan
Perda No. 27 Tahun 2008. Tgl. 19 Maret 2008.
9. Tanah Laut Badan Pelaksana Penyuluhan Perda No. 13 Tahun 2008. Tgl. 9 September 2008.
10 Tanah Bumbu Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian dan Ketahanan Pangan
Perda No. 17 Tahun 2007. Tgl. 10 Nopember 2007.
11. Kotabaru Dinas Pertanian -
12. Banjarbaru Dinas Pertanian dan Kehutanan -
13. Banjarmasin Dinas Pertanian -
Keragaan Jumlah Penyuluh Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (PNS) di Provinsi Kalsel Tahun 2009
NO. Kab/ Kota Pertanian Perikanan Kehutanan Jumlah
I Provinsi 25 2 0 27
II Kabupaten/Kota 922 130 81 1.133
1. Tabalong 94 1 13 108
2. Balangan 34 3 3 40
3. HSU 37 3 - 40
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Tahun Anggaran 2009
275
NO. Kab/ Kota Pertanian Perikanan Kehutanan Jumlah
4. HST 69 11 2 82
5. HSS 88 4 10 102
6. Tapin 114 17 18 149
7. Banjar 146 24 16 186
8. Batola 93 15 3 111
9. Tanah Laut 114 16 7 137
10 Tanah Bumbu 42 12 - 54
11. Kotabaru 44 17 12 61
12. Banjarbaru 26 3 9 38
13. Banjarmasin 21 4 - 25
Jumlah 947 132 81 1.140
Keragaan Jumlah THL-TB Penyuluh Pertanian di Provinsi Kalimantan Selatan sampai dengan Tahun 2009.
NO. Kab/ Kota Angkatan I Angkatan II Angkatan III Jumlah
1. Tabalong 6 13 20 39
2. Balangan 12 24 18 54
3. HSU 6 29 58 93
4. HST 26 21 13 60
5. HSS 25 12 9 46
6. Tapin 25 12 - 37
7. Banjar 32 51 29 112
8. Banjarbaru 5 14 - 19
9. Banjarmasin 6 7 - 13
10 Batola 11 20 17 48
11. Tanah Laut 25 15 - 40
12. Tanah Bumbu 4 6 20 30
13. Kotabaru 2 1 28 31
Jumlah 185 225 212 622
Keragaan Kelembagaan Balai Penyuluh Kecamatan di Kabupaten/Kota Tahun 2009
NO KABUPATEN/KOTA 2009
Kec. BPP Desa
1 Tabalong 1122 77 131
2 Balangan 88 66 157
3 Hulu Sungai Utara 88 77 218
4 Hulu Sungai Tengah 1111 1111 158
5 Hulu Sungai Selatan 1111 1111 152
6 Tapin 1122 1122 129
7 Banjar 1177 1177 279
8 Banjarbaru 55 33 17
9 Banjarmasin 55 55 50
10 Batola 1177 77 200
11 Tanah Laut 99 99 113
12 Tanah Bumbu 10 4 116
13 Kotabaru 2200 55 195
Jumlah 145 104 1.935
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Tahun Anggaran 2009
276
Keragaan Kelembagaan Petani di Kabupaten/Kota Tahun 2009.
NO KABUPATEN/KOTA 2009
Poktan Gapoktan
1 Tabalong 575 43
2 Balangan 551 137
3 Hulu Sungai Utara 638 120
4 Hulu Sungai Tengah 896 154
5 Hulu Sungai Selatan 804 213
6 Tapin 971 87
7 Banjar 734 173
8 Banjarbaru 142 10
9 Banjarmasin 174 14
10 Batola 1.426 258
11 Tanah Laut 1.120 83
12 Tanah Bumbu 898 64
13 Kotabaru 185 55
Jumlah 9.114 1.411
• Pembinaan Koordinasi dan Konsultasi Program Layanan Informasi dan Kerjasama. Jumlah Dana : Rp. 42.510.000,- Realisasi : Rp. 23.600.000,- Persentase Realisasi : 55,52 %
Output/Keluaran - Terlaksananya kegiatan pengembangan kerjasama dan layanan informasi penyuluhan sesuai dengan tujuan dan sasaran.
- Terlaksananya pembinaan dalam rangka kerjasama dan layanan informasi di Kab/Kota.
• Pertemuan Kerjasama dan Kemitraan Usaha. Jumlah Dana : Rp. 26.860.000,- Realisasi : Rp. 25.939.800,- Persentase Realisasi : 96,6 %.
Output /Keluaran - Terlaksananya pertemuan kerjasama dan kemitraan usaha. - Teridentifikasinya permasalahan kerjasama dan kemitraan usaha untuk dapat dicarikan jalan pemecahannya.
b. Perencanaan Koordinasi, Pengendalian dan Monev. Jumlah Dana : Rp. 139.763.000,- Realisasi : Rp. 0,- Persentase Realisasi : 0 %
c. Mimbar Sarasehan.
Jumlah Dana : Rp. 63.850.000,- Realisasi : Rp. 33.800.000,- Persentase Realisasi : 52,9 %
d. Fasilitasi Penilaian Jabatan Fungsional Penyuluh Pertanian, Perikanan dan
Kehutanan. Jumlah Dana : Rp. 11.730.000,- Realisasi : Rp. 0,- Persentase Realisasi : 0 %
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Tahun Anggaran 2009
277
e. Fasilitasi Seleksi Petani Magang di Jepang. Jumlah Dana : Rp. 137.000.000,- Realisasi : Rp. 0,- Persentase Realisasi : 0 %
C. Permasalahan dan Solusi
Permasalahan
1) Belum semua kabupaten/kota membentuk kelembagaan penyuluhan sesuai dengan
UU No. 16 Tahun 2006 tentang SP3K.
2) Belum Dipahaminya Permentan Nomor 273/Kpts/Ot.160/4/2007 Tentang Pedoman
Penumbuhan dan Pengembangan Kelompoktani, Penyusunan RDK/RDK, Dan Sistem
Kerja LAKU.
3) Lemahnya Pengetahuan, Ketrampilan dan Wawasan petani dalam mengakses
permodalan
4) Beragamnya bentuk kelembagaan penyuluhan di kab/kota (3 Bapeluh, 5 Badan, 2
kantor dan 3 bidang di bawah dinas), sehingga koordinasi, integrasi dan sinkronisasi
penyelenggaraan penyuluhan belum optimal.
5) Belum semua kecamatan memiliki Balai Penyuluhan, baru 104 BPP (72,2 %) dari 145
Kecamatan yang ada di Kalimantan Selatan, hal ini berimbas terhadap belum
optimalnya penyelenggaraan penyuluhan di tingkat Kecamatan.
6) Jumlah kelembagaan pelaku utama dan pelaku usaha berupa kelompok tani sebanyak
8.978 buah atau rata-rata 4,6 buah/desa/kelurahan dan gabungan kelompok tani
sebanyak 1.403 buah atau 0,7 buah/desa/kelurahan, masih kurang jika dibandingkan
dengan luas wilayah, jumlah penduduk yang bekerja disektor pertanian, perikanan dan
kehutanan dan jumlah desa/kelurahan di Kalimantan Selatan. Disamping itu
kemandirian kelembagaan pelaku utama dan pelaku usaha tersebut masih rendah.
7) Terbatasnya jumlah tenaga penyuluh di Kalimantan Selatan, jumlah tenaga penyuluh
dan CPNS sebanyak 1.172 orang, sebagian besar (80,88%) sebagai penyuluh
pertanian, penyuluh perikanan (11,267%), penyuluh kehutanan (6,91%) dan CPNS
(2,65%) yang berada ditingkat Provinsi sebanyak 25 orang (2,13%) dan di 13
Kabupaten/Kota sebanyak 1.147 orang (97,87%), sehingga untuk memenuhi 1 desa 1
penyuluh relatif masih kurang.
8) Masih terjadinya alih status penyuluh dari jabatan fungsional ke jabatan strutural
9) Usia penyuluh sebagian sudah diatas 50 tahun.
10) Penyusunan progarma penyuluh belum sesuai dengan kebutuhan pelaku utama dan
pelaku usaha.
11) Kegiatan penyuluh pertanian, perikanan dan kehutanan belum didukung oleh sarana
dan prasarana yang memadai.
12) Terbatasnya dana yang tersedia di Sekretariat Bakorluh dalam rangka memfasilitasi
kegiatan penyuluhan
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Tahun Anggaran 2009
278
13) Sebagian besar penyuluh baik yang ada di Provinsi maupun di Kabupaten/Kota
belum mengikuti pendidikan dan Pelatihan (Dasar maupun penjenjangan)
14) Belum adanya data mengenai kebutuhan informasi dan teknologi yang dibutuhkan
oleh petani di kabupaten/kota.
15) Belum adanya pola / bentuk penyuluhan yang benar-benar tepat untuk masing-masing
kabupaten/kota.
16) Terbatasnya sarana penyuluh provinsi.
17) Efektifitas sarana informasi yang dilakukan saat ini belum teruji.
18) Kurangnya tenaga penyuluh spesialis yang bisa memfasilitasi penyuluhan terampil.
19) Masih kurangnya kesadaran petani akan pentingnya pengetahuan
(informasi/teknologi) untuk kemajuan petani itu sendiri.
20) Belum lengkapnya data kerjasama dan kemitraan kabupaten/kota.
Solusi :
1) Meningkatkan advokasi kepada kabupaten/kota baik kelembagaan eksekutif maupun
legislatif dalam penataan kelembagaan sesuai UU No. 16 Tahun 2006 tentang SP3K
2) Meningkatkan koordinasi, integrasi dan sinkronisasi pelaksanaan program-program
pembangunan pertanian;
3) Bimbingan fasilitasi kemitraan usaha dan akses permodalan
4) Mendorong pembentukan Badan Pelaksanaan Penyuluhan bagi kab/kota yang belum
membentuk (Kotabaru, Banjarmasin dan Banjarbaru) atau yang masih berbentuk
Kantor ( Tabalong dan Balangan).
5) Mendorong Pemerintah kabupaten/kota untuk membangun dan merehab Balai
Penyuluh Kecamatan secara bertahap dengan DAK dan Anggaran P3TIP/FEATI
(HST, HSS dan Balangan)
6) Perlu adanya inventarisasi kebutuhan informasi dan teknologi yang dibutuhkan oleh
petani di masing-masing kabupaten/kota.
7) Perlunya peningkatan pelatihan dan keterampilan penyuluh yang dapat meningkatkan
semangat dan profesionalisme penyuluh.
8) Perlu adanya peningkatan sarana dan prasarana penyuluh untuk kemudahan
pelaksanaan tugas penyuluh.
9) Perlu adanya perubahan pola pikir penyuluh agar lebih berorientasi pada
kesejahteraan/keberhasilan petani. Sebab dengan keberhasilan petani benefit dan
impact akan kembali ke penyuluh itu sendiri.
10) Perlu adanya terobosan baru dalam hal menyampaikan informasi dan teknologi
kepada petani, sehingga informasi yang seharusnya didapat oleh petani dapat diakses
dengan lebih mudah, misalnya akses web di masing-masing BPP, untuk itu perlu
disediakan minimal 1 (satu) buah komputer untuk akses internet.
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Tahun Anggaran 2009
279
11) Petani teladan harus dapat difungsikan sebagai motivator bagi petani-petani lain
dengan jalan diberikan insentif berupa lahan yang dapat digarap, bimbingan teknologi
dan permodalan.
12) Melaksanakan sosialisasi program kerjasama dan kemitraan ke kabupaten/kota.
2.3. Dinas Perkebunan
A. Program dan Kegiatan
Dalam rangka peningkatan kinerja Pembangunan Sub Sektor Perkebunan Tahun
2009, kegiatan yang dilaksanakan yaitu dengan menggerakan dan memfasilitasi
pengembangan produk, peningkatan produksi dan produktivitas yang berorientasi pasar
melalui pemberdayaan petani, kelompok tani guna memperoleh nilai tambah dan daya
saing yang tinggi. Hal ini ditempuh melalui sharing kegiatan dan pendanaan berupa
partisipasi masyarakat, fasilitasi pendanaan dari Pemerintah Pusat, Provinsi dan
Kab./Kota. Penyelenggaraan Urusan Pemerintah Daerah pada SKPD Dinas Perkebunan
Provinsi Kalimantan Selatan, dengan dukungan dana APBD Provinsi sebesar
Rp.17.329.320.000,- dengan rincian alokasi dana; (1) pada Dinas Perkebunan Provinsi
sebesar Rp.15.409.000.000,- (2) pada UPT Balai Pengembangan Kebun Induk dan
Percontohan Tungkap sebesar Rp.1.920.320.000,-
Alokasi dana sebesar Rp. 17.329.320.000,- pada Dinas Perkebunan Provinsi
terdiri dari 6 (enam) Program dengan rincian sebagai berikut :
1) Program Pelayanan Administrasi Kantor terdiri dari 13 kegiatan, dengan dana sebesar Rp. 560.039.000,- rincian sebagai berikut; a. Penyediaan jasa surat menyurat 500 surat Rp. 8.400.000,- b. Penyediaan jasa komunikasi, listrik dan air 12 Bln Rp. 58.200.000,- c. Penyediaan peralt. dan perlengkapan kantor 14 pkt Rp. 5.041.000,- d. Penyediaan Pemeliharaan kend. operasional 1 bh Rp. 33.000.000,- e. Penyediaan jasa administrasi keuangan 24 0rg Rp. 114.000.000,- f. Penyediaan alat tulis kantor 24 pkt Rp. 31.548.000,- g. Penyediaan barang cetakan, penggandaan 8 pkt Rp. 20.650.000,- h. Penyediaan komponen instalasi listrik 5 pkt Rp. 6.795.000,- i. Penyediaan bahan bacaaan perundangan 5 pkt Rp. 8.520.000,- j. Penyediaan makanan dan minuman 36.300 OH Rp. 80.700.000,- k. Rapat koord., kosultasi luar daerah 16 keg Rp. 98.315.000,- l. Rapat koord., kosultasi dalam daerah 13 Kab./Kota Rp. 46.870.000,- m. Pengelola Administrasi Keu., Jasa Non PNS 12 Org Rp. 48.000.000,-
2) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur terdiri dari 5 kegiatan,
dengan dana sebesar Rp. 797.625.000-, rincian sebagai berikut; a. Pengadaan Kendaraan Dinas/Operasional 3 unit Rp. 721.000.000,- b. Pengadaan buku perpustakaan 4 pkt Rp. 4.500.000,- c. Pemeliharaan rutin, berkala gedung kantor 1 unit Rp. 51.045.000,- d. Pemeliharaan rutin, berkala perlengk., ktr. 8 unit Rp. 12.300.000,- e. Pemeliharaan rutin, berkala mebeleur 40 set Rp. 8.780.000,-
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Tahun Anggaran 2009
280
3) Program Peningkatan Disiplin Aparatur terdiri dari 1 kegiatan, dengan dana sebesar Rp. 1.200.000,- rincian sebagai berikut; a. Pengadaan pakaian kerja lapangan 4 stel Rp. 1.200.000,-
4) Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan
Keuangan terdiri dari 2 kegiatan, dengan dana sebesar Rp. 110.499.000-, rincian sebagai berikut; a. Penyusn.,lap.,capaian kinerja realisasi SKPD 1 keg Rp. 65.850.000,- b. Penyusn.,pelaporan keuangan semesteran 1 keg Rp. 44.649.000,-
5) Program Peningkatan Produksi Perkebunan terdiri dari 26 kegiatan, dengan dana
sebesar Rp. 13.939.637.000-, rincian sebagai berikut; a. Pengembangan komoditas karet rakyat 2.264 ha Rp. 5.751.483.000,- b. Pengembangan dan Pengend.OPT Bun 550 ltr Rp. 314.874.000,- c. Penyusn. Data produktivitas komd.,unggulan 2 komd Rp. 197.337.000,- d. Rehab Ruang Ktr &pagar depan UPT tungkap 2 keg Rp. 1.158.525.000,- e. Pengembangan kebun entrys karet rakyat 4 ha Rp. 293.803.000,- f. Fasilitasi Opers. Pengawasan CPO/SP3 14 PBS Rp. 84.398.000,- g. Pengembangan kelemb.petani/gapoktan 4 kab./kota Rp. 85.184.000,- h. Pengembangan Informasi dan Agro Expo 4 kl Rp. 137.782.000,- i. Pengendalian kebakaran lahan dan kebun 8 kab./kota Rp. 48.718.000,- j. Monitoring, evaluasi dan pelaporan 1 keg. Rp. 118.697.000,- k. Klasifikasi Perusahaan Perkebunan Besar 1 keg. Rp. 144.330.000,- l. Invent. Pemanfaatan lahan sesuai RTRWP 1 keg Rp. 78.905.000,- m. Peningkatan Penggunaan lahan perkebunan 1 keg Rp. 86.100.000,- n. Pasca panen peningkatan mutu karet 1 keg. Rp. 152.585.000,- o. Pengembangan Kelapa rakyat 300 ha Rp. 512.133.000,- p. Pengembangan Kelapa Sawit rakyat 600 ha Rp. 2.473.370.000,- q. Pengembangan Jarak pagar rakyat 50 ha Rp. 502.116.000,- r. Pengembangan Nilam rakyat 20 ha Rp. 375.145.000,- s. Pengembangan Kayu manis rakyat 50 ha Rp. 613.175.000,- t. Peningkatan kemitraan usaha perkebunan 1 keg Rp. 212.350.000,- u. Pelatihan Dinamika kel. Tani perkebunan 1 keg Rp. 121.825.000,- v. Pemurnian kebun entrys karet 1 keg Rp. 65.312.000,- w. Pengamatan dan peramalan H/P 1 keg Rp. 204.060.000,- x. Uji terap lapangan pupuk dan pestisida 1 keg Rp. 72.240.000,- y. Pengawasan pupuk dan pestisida 1 keg Rp. 99.475.000,- z. Peningkatan penggunaan alat dan mesin pert. 1 keg Rp. 35.715.000,-
Alokasi dana sebesar Rp. 1.920.320.000,- pada UPT-Balai Pengembangan Kebun
Induk dan Percontohan Tungkap terdiri dari 5 (enam) Program dengan rincian sebagai
berikut :
1) Program Pelayanan Administrasi Kantor terdiri dari 12 kegiatan, dengan dana sebesar Rp. 524.237.000,- rincian sebagai berikut; a. Penyediaan jasa surat menyurat 150 surat Rp. 2.000.000,- b. Penyediaan jasa komunikasi, listrik dan air 12 Bln Rp. 10.200.000,- c. Penyediaan peralt. dan perlengkapan kantor 4 pkt Rp. 1.500.000,- d. Penyediaan jasa administrasi keuangan 6 0rg Rp. 24.000.000,- e. Penyediaan alat tulis kantor 8 pkt Rp. 10.200.000,- f. Penyediaan barang cetakan, penggandaan 4 pkt Rp. 3.102.000,- g. Penyediaan komponen instalasi listrik 3 pkt Rp.112.120.000,- h. Penyediaan bahan bacaaan perundangan 3 pkt Rp. 1.500.000,- i. Penyediaan makanan dan minuman Rp. 14.460.000,- j. Rapat koord., kosultasi luar daerah 7 keg Rp. 21.661.000,- k. Rapat koord., kosultasi dalam daerah 13 Kab./Kota Rp. 42.700.000,-
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Tahun Anggaran 2009
281
l. Pengelola Administrasi Keu., Jasa Non PNS 6 Org Rp. 27.000.000,-
2) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur terdiri dari 1 kegiatan, dengan dana sebesar Rp. 5.000.000-, yaitu Pengadaan buku perpustakaan 1 kegiatan Rp.5.000.000,-
3) Program Peningkatan Disiplin Aparatur terdiri dari 1 kegiatan, dengan dana sebesar Rp. 1.200.000,- yaitu pengadaan pakaian kerja lapangan 4 stel Rp.1.200.000,-
4) Program Peningkatan Kapasitas Sumberdaya Aparatur terdiri dari 1 kegiatan, dengan
dana sebesar Rp. 100.000.000,- yaitu Pendidikan dan Pelatihan formal 1 kegiatan Rp.100.000.000,-
5) Program Peningkatan Produksi Perkebunan terdiri dari 26 kegiatan, dengan dana sebesar Rp. 13.939.637.000-, rincian sebagai berikut; a. Pemel Kebun Produksi kelapa sawit tungkap 80 ha Rp. 1.544.177.000,-
B. Realisasi Pelaksanaan Program Dan Kegiatan
1) Progran dan Kegiatan Utama Pada Dinas Perkebunan Provinsi Kal-Sel Tahun
2009;
a. Tingkat pencapaian program dan kegiatan utama pembangunan perkebunan pada
Tahun 2009, Sampai dengan Triwulan IV rata-rata fisik dari Target sebanyak 9
(sembilan) macam kegiatan utama, tercapai Realisasi fisik sebesar 100,00%,
sedangkan keuangan dari Target sebesar Rp. 15.409.000.000,- tercapai Realisasi
keuangan sebesar Rp. 13.973.392.000,- atau sebesar 90,69%, sehingga terdapat
Sisa lebih Perhitungan Anggaran (Silpa) sebesar Rp. 1.435.608.000,- (9,31%) yang
merupakan sisa kontrak pengadaan Bibit Karet Rp. 667.552.000,- (4,34%), sisa
kontrak pengadaan Bibit Kelapa Dalam Rp. 137.308.000,- (0,90%) dan sisa kontrak
barang/jasa lainnya Rp. 630.748.000,- (4,07%). adapun rincian realisasi fisik dan
keuangan program dan kegiatan utama adalah sebagai berikut :
b. Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan:
- Pengembangan komoditas karet rakyat 2.264 ha, Realisasi Fisik 2.264 ha atau
100,00%, sedangkan keuangan Target Rp. 5.751.483.000,- Realisasi sebesar
Rp. 5.083.932.000,- atau 88,40%.
- Pengembangan komoditas kelapa sawit rakyat 600 ha, Realisasi Fisik 600 ha
atau 100,00%, sedangkan keuangan Target Rp. 2.473.370.000,- Realisasi
sebesar Rp. 2.430.243.000,- atau 98,26%.
- Pengembangan, intensifikasi kelapa rakyat 300 ha, Realisasi Fisik 300 ha atau
100,00%, sedangkan keuangan Target Rp. 512.133.000,- Realisasi sebesar Rp.
374.825.000,- atau 73,19%.
- Pengembangan rintisan tanaman nilam 20 ha, Realisasi Fisik 20 ha atau
100,00%, sedangkan keuangan Target Rp. 375.145.000,- Realisasi sebesar Rp.
338.139.000,- atau 90,14%.
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Tahun Anggaran 2009
282
- Pengembangan pemeliharaan Jarak pagar 50 ha, Realisasi Fisik 50 ha atau
100,00%, sedangkan keuangan Target Rp. 502.116.000,- Realisasi sebesar Rp.
414.989.000,- atau 82,65%.
- Pengembangan Kayu manis 50 ha, Realisasi Fisik 50 ha atau 100,00%,
sedangkan keuangan Target Rp. 613.173.000,- Realisasi sebesar Rp.
533.820.000,- atau 87,06%.
- Pengembangan pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman (OPT)
perkebunan 550 ltr, Realisasi Fisik 550 ltr atau 100,00%, sedangkan keuangan
Target Rp. 314.874.000,- Realisasi sebesar Rp. 276.656.000,- atau 87,87%.
- Penanganan pasca panen, pengol.hasil 200 Ha/KK, Realisasi Fisik 200 Ha/KK
Kab./Kota atau 100,00%, sedangkan keuangan Target Rp. 152.585.000,-
Realisasi sebesar Rp. 135.876.000,- atau 89,05%.
- Peningkatan penggunaan lahan 1 paket, Realisasi Fisik 1 paket atau 100,00%,
sedangkan keuangan Target Rp. 86.100.000,- Realisasi sebesar Rp.
86.090.000,- atau 99,99%.
- Fasilitasi teknis pengembangan komoditas perkebunan dan pembinaan, target 37
paket realisasi 37 paket capaian kinerja 100%., sedangkan keuangan Target Rp.
4.628.019.000,- Realisasi sebesar Rp. 4.298.822.000,- atau 92,89%.
2) Program dan Kegiatan Utama Pada UPT-Balai Pengembangan Kebun Induk dan
Percontohan Tungkap Tahun 2009.
Balai Pengembangan Kebun Induk dan Percontohan Tungkap, dibentuk
berdasarkan Perda Nomor 8 Tahun 2008 tentang Pembentukan, Organisasi dan Tata
Kerja Unit Pelaksana Teknis Dinas dan Badan Provinsi Kalimantan Selatan. Tingkat
pencapaian program dan kegiatan utama pembangunan perkebunan pada Tahun 2009,
Sampai dengan Triwulan IV tercapai Realisasi fisik sebesar 100,00%, sedangkan
keuangan dari Target sebesar Rp. 1.920.320.000,- tercapai Realisasi keuangan sebesar
Rp. 1.683.940.000,- atau sebesar 87,69%, sehingga masih terdapat Silpa (Sisa lebih
Perhitungan Anggaran) sebesar Rp. 236.380.000,- (12,31%), adapun rincian realisasi
fisik dan keuangan program dan kegiatan utama sebagai berikut :
Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan.
a. Pemeliharaan kebun produksi kelapa sawit tungkap 80 ha, Realisasi Fisik 80 ha atau
100,00%, sedangkan keuangan Target Rp. 1.544.177.000,- Realisasi sebesar
Rp.1.341.000.000,- atau 86,85%.
b. Pendidikan pelatihan formal dan kegiatan rutin 13 paket, Realisasi Fisik 13 paket
atau 100,00%, sedangkan keuangan Target Rp. 376.143.000,- Realisasi sebesar
Rp.342.940.000,- atau 91,18%.
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Tahun Anggaran 2009
283
Pencapaian hasil pembangunan perkebunan sampai dengan tahun 2009 dapat
dijelaskan sebagai berikut :
1) Peningkatan Luas dan Produksi Perkebunan, dimana luas perkebunan pada Tahun
2008 seluas 573,988 meningkat menjadi 581.623 Ha pada tahun 2009 atau meningkat
0,77%. Produksi dari 635,085 ton/thn di Tahun 2008 menjadi 756.950 ton/thn pada
tahun 2009.
2) Peningkatan Kualitas Produk perkebunan dicapai dalam pengolahan bahan olah karet
(bokar), dimana petani pemakai bahan pembeku karet anjuran (asam semut, deo-rub)
yang ramah lingkungan sebanyak 96.250 petani pemakai bahan pembeku karet anjuran
Tahun 2009 atau meningkat 1,70% per tahun.
3) Peningkatan Pendapatan Petani, khususnya petani karet dan kelapa sawit meningkat
secara signifikan hal ini antara lain dipengaruhi oleh peningkatan produksi, kualitas, dan
harga yang membaik, system pemasaran berkelompok melalui koperasi sekunder
perkebunan. Peningkatan tersebut dicapai oleh petani karet rata-rata pertahun sebesar
67,11% dari Rp. 5.670.000,- menjadi Rp. 9.475.200,- /Ha/thn. Petani plasma kelapa
sawit rata-rata pertahun sebesar 84,20% dari Rp. 7.642.000,- menjadi Rp. 14.069.250,-
/Ha/thn.
4) Peningkatan pengetahuan petani, sampai dengan Tahun 2009 telah dilatih/kursus
tentang budidaya tanaman (karet, kelapa sawit, kelapa dalam, kopi, jarak pagar, nilam)
pengolahan dan pemasaran produk perkebunan, dan perkoperasian dengan pola
pendampingan fasilitator daerah sebanyak 3.900.000 petani, magang dan pelatihan
pendampingan petugas revitalisasi perkebunan sebanyak 40 petugas.
5) Peningkatan partisifasi petani dan usaha yang kondusif dalam hal sharing
pembangunan kebun, kesadaran petani dalam hal menyiapkan lahan dan tenaga kerja,
sedangkan pemerintah membantu berupa bibit tanaman dan sarana produksi hanya
dalam pertama selanjutnya kebun dipelihara secara swadaya oleh petani sendiri.
6) Penyerapan Tenaga Kerja baru sebanyak 95.276 orang. Pertumbuhan luas ini
didominasi oleh komoditas karet 5,60% dari luas 171.799 Ha menjadi 210.240 Ha
dengan penyerapan tenaga kerja baru 38.440 orang, kelapa sawit 15,88% dari 178.990
Ha menjadi 292.663 Ha dengan penyerapan tenaga kerja baru 56.836 orang,
sedangkan luas tanaman perkebunan lainnya rata-rata mengalami penurunan 0,89%
dari 81.613 Ha menjadi 78.720 Ha.
C. Permasalahan Dan Solusi
Permasalahan
1) Peningkatan produksi / produktivitas hasil perkebunan masih sulit dicapai oleh
perkebunan rakyat, karena tidak adanya ketersediaan pupuk bersubsidi untuk petani
pekebun.
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Tahun Anggaran 2009
284
2) Meningkatnya harga saprodi (herbisida, pupuk non subsidi), sehingga mengurangi
daya beli petani pekebun.
3) Turunnya harga komoditas unggulan perkebunan khususnya karet sampai dengan
rata-rata ± 30% dari harga normal, sehingga petani pekebun kurang dalam
pemeliharaan kebun yang berdampak pada penurunan produksi, produktivitas karet
dan kelapa sawit.
Solusi
1) Guna mempercepat peningkatan produksi / produktivitas hasil perkebunan rakyat,
diusulkan melalui Pemerintah Daerah dan Pusat adanya penambahan kuota dan
pemerataan distribusi pupuk bersubsidi untuk petani pekebun.
2) Guna meningkatkan daya beli petani pekebun, petani pekebun perlu dikembangkan
bantuan berupa diversifikasi usaha integrasi ternak dengan kebun, sehingga dapat
berfungsi ganda yaitu hasil ternak bisa menopang pendapatan petani pekebun pada
saat harga komoditas perkebunan turun (tidak laku) dan limbah ternaknya bisa
dijadikan pupuk tanaman berupa pupuk kompos.
3) Guna meningkatkan harga karet ditingkat petani pekebun, dapat dilakukan dengan
tabung pohon yaitu penyadapan perpohon yang biasanya dilakukan 2 hari sekali
(S2/D2), diperjarang menjadi 3-4 hari sekali (S2/D3-4).
2.4. Dinas Peternakan
Penyelenggaraan urusan wajib pertanian sub sektor peternakan di Kalimantan Selatan tahun
2009 dilaksanakan oleh Dinas Peternakan beserta Unit Pelaksasna Teknis yaitu : UPT Balai
Inseminasi Buatan Banjarbaru dan UPT SPPN Pelaihari.
A. Program dan Kegiatan
Dinas Peternakan
Kegiatan pokok yang dijalankan Dinas Peternakan Provinsi Kalimantan Selatan
pada tahun 2009 dari Departemen Pertanian dan Departemen Dalam Negeri adalah
sebagai berikut :
• Program dan kegiatan yang dilaksanakan mengacu pada Departemen Pertanian adalah sebanyak 2 program dan 10 kegiatan sebagai berikut: a) Program Peningkatan Ketahanan Pangan
1. Penyusunan Program dan Rencana Kegiatan 2. Pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman (OPT), Penyakit Hewan,
Karantina dan Peningkatan Keamanan Pangan 3. Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk Pertanian serta
Pengembangan Kawasan 4. Pengembangan Perbibitan Sapi 5. Penangan dan Pengendalian Wabah Virus Flu Burung pada Hewan dan
Restruktirisasi Perunggasan
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Tahun Anggaran 2009
285
6. Penyediaan dan perbaikan Infrastruktur Pertanian b) Program Pengembangan Agribisnis
1. Pengembangan Fasilitasi Pelayanan Agroindustri 2. Integrasi Tanaman Ternak, Kompos dan Biogas 3. Pengembangan Agro Industri Terpadu 4. Peningkatan Kegiatan Eksibisi, Perlombaan dan Penghargaan Kepada
Petani/Pelaku Agribisnis
• Program dan kegiatan yang dilaksanakan mengacu pada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 adalah sebanyak 9 program dan 39 kegiatan yaitu : a) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
1. Penyediaan Jasa Surat Menyurat 2. Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik 3. Penyediaan Jasa Administrasi Keuangan 4. Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor 5. Penyediaan Alat Tulis Kantor 6. Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan 7. Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/Peneranagn Bangunan Kantor 8. Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan Perundang-undangan. 9. Penyediaan Makanan dan Minuman 10. Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi ke Luar Daerah 11. Rapat Koordinasi Dalam Daerah 12. Penyediaan Jasa Pegawai Non PNS
b) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 1. Pengadaan Perlengkapan Gedung Kantor 2. Pengadaan Peralatan Gedung Kantor 3. Pemeliharaan Rutin/Berkala Rumah Dinas 4. Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor 5. Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan Dinas/Operasional 6. Pemeliharaan Rutin/Berkala Perlengkapan Gedung Kantor 7. Pemeliharaan Rutin/Berkala Peralatan Gedung Kantor 8. Pemeliharaan Rutin/Berkala Mebeleur
c) Program Peningkatan Disiplin Aparatur 1. Pengadaan Pakaian Kerja Lapangan 2. Pengadaan Pakaian Khusus Hari-hari Tertentu
d) Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur 1. Bimbingan teknis Implementasi Peraturan Perundang-Undangan
e) Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan 1. Penyusunan Lap. Capaian Kinerja dan Ikhtisar Realisasi Kinerja SKPD 2. Penyusunan Pelaporan Keuangan semesteran 3. Penyusunan Pelaporan Prognosis Realisasi Anggaran 4. Penyusunan Pelaporan Keuangan Akhir Tahun
f) Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Ternak 1. Pengendalian Penyakit Hewan dan Keamanan Pangan
g) Program Peningkatan Produksi Hasil Ternak 1. Pengembangan Agribisnis Peternakan 2. Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan 3. Pengembangan Bibit Sapi Potong 4. Pengembangan Ternak Unggul 5. Pengembangan Ternak Substitusi Sapi Potong 6. Pengembangan Pakan ternak dan Pengelolaan Lahan dan Air 7. Pemantapan Pelaksanaan Regulasi Peternakan 8. Penguatan Statistik Peternakan 9. Penyusunan Program dan Rencana Teknis 10. Pengembangan Sarana dan Prasarana serta Sumber Daya Peternakan
h) Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Peternakan 1. Promosi Atas Hasil Produksi Peternakan Unggulan Daerah
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Tahun Anggaran 2009
286
i) Program Peningkatan Penerapan Teknologi Peternakan 1. Pembinaan Pengembangan SDM dan Kelembagaan
UPT Balai Inseminasi Buatan Banjarbaru
• Program dan kegiatan yang dilaksanakan mengacu pada Peraturan Menteri dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 sebanyak 4 program dan 20 kegiatan : a) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
1. Penyediaan Jasa Surat Menyurat 2. Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik 3. Penyediaan Jasa Administrasi Keuangan 4. Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor 5. Penyediaan Alat Tulis Kantor 6. Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan 7. Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/Peneranagn Bangunan Kantor 8. Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan Perundang-undangan. 9. Penyediaan Makanan dan Minuman 10. Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi ke Luar Daerah 11. Rapat Koordinasi Dalam Daerah
b) Penyediaan Jasa Pegawai Non PNSProgram Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 1. Pengadaan Peralatan Gedung Kantor 2. Pengadaan Mebeleur 3. Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor 4. Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan Dinas/Operasional 5. Pemeliharaan Rutin/Berkala Peralatan Gedung Kantor
c) Program Peningkatan Produksi Hasil Peternakan 1. Pembibitan dan Perawatan Ternak 2. Peningkatan Produksi Semen Beku Sapi/Kerbau
d) Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Peternakan 1. Promosi Atas Hasil Produksi Peternakan Unggulan Daerah
UPT Sekolah Pembangunan Pertanian Negeri (SPPN) Pelaihari
• Program dan kegiatan yang mengacu pada Peraturan Menteri dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 adalah sebanyak 3 program dan 15 kegiatan yaitu : a) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
1. Penyediaan Jasa Surat Menyurat 2. Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik 3. Penyediaan Jasa Administrasi Keuangan 4. Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor 5. Penyediaan Alat Tulis Kantor 6. Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan 7. Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan Perundang-undangan. 8. Penyediaan Bahan Logistik Kantor 9. Penyediaan Makanan dan Minuman 10. Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi ke Luar Daerah 11. Rapat Koordinasi Dalam Daerah 12. Penyediaan Jasa Pegawai Non PNS
b) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 1. Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan Dinas/Operasional 2. Pemeliharaan Rutin/Berkala Perlengkapan Gedung Kantor
c) Program PeningkatanPenerapan Teknologi Peternakan 1. Peningkatan Pendidikan Berbasis Peternakan
• Program dan kegiatan yang mengacu pada Departemen Pertanian adalah sebagai berikut : a) Program Pendidikan Menengah
1. Penyelenggaraan/Pengembangan Pendidikan Sumber Daya Manusia 2. Pendidikan/Pengajaran/Perkuliahan (Termasuk Penyelenggaraan Praktek)
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Tahun Anggaran 2009
287
B. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan
Dinas Peternakan Provinsi Kalimantan Selatan pada tahun anggaran 2009
mendapat alokasi anggaran dari dana APBD Provinsi berupa Belanja Langsung sebesar
Rp.13.864.489.150,- dan Belanja Tidak Langsung sebesar Rp.7.922.720.000,-. Realisasi
pelaksanaan kegiatan sampai dengan bulan Desember 2009 Belanja Langsung realisasi
fisik 100,00 dan realisasi keuangan sebesar Rp.13.379.689.156,- (96,50%). Realisasi
Pelaksanaan Kegiatan Dana APBD sebagaimana tabel berikut :
No. Program/Kegiatan Alokasi
Anggaran (Rp.)
Realisasi
Fisik
(%)
Realisasi Keuangan
Rp. %
`1 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Penyediaan Jasa Surat Menyurat 14.227.500 100,00 6.084.500 42,77
Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik 120.000.000 100.00 62.219.545 51,85
Penyediaan Jasa Administrasi Keuangan 94.800.000 100.00 94.200.000 99,37
Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor 10.000.000 100,00 10.000.000 100,00
Penyediaan Alat Tulis Kantor 26.010.000 100,00 26.007.500 99,99
Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan 18.750.000 100,00 18.749.750 100,00
Penyediaan Komp. Instalasi Listrik/Peneranagn Bang.Kantor 9.600.000 100,00 9.600.000 100,00
Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan Perundang-undangan. 6.630.000 100,00 6.152.500 92,80
Penyediaan Makanan dan Minuman 66.000.000 100,00 65.990.660 99,99
Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi ke Luar Daerah 169.960.000 100,00 169.556.200 99,76
Rapat Koordinasi Dalam Daerah 128.700.000 100,00 128.675.000 99,98
Penyediaan Jasa Pegawai Non PNS 81.000.000 100,00 65.250.000 80,56
2 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
Pengadaan Perlengkapan Gedung Kantor 65.500.000 100,00 65.500.000 100,00
Pengadaan Peralatan Gedung Kantor 58.500.000 100,00 58.500.000 100,00
Pemeliharaan Rutin/Berkala Rumah Dinas 30.150.000 100,00 30.000.000 99,50
Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor 63.950.000 100,00 63.950.000 100,00
Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan Dinas/Operasional 71.145.000 100,00 71.142.500 100,00
Pemeliharaan Rutin/Berkala Perlengkapan Gedung Kantor 4.000.000 100,00 4.000.000 100,00
Pemeliharaan Rutin/Berkala Peralatan Gedung Kantor 24.000.000 100,00 24.000.000 100,00
Pemeliharaan Rutin/Berkala Mebeleur 6.500.000 100,00 6.500.000 100,00
3 Program Peningkatan Disiplin Aparatur
Pengadaan Pakaian Kerja Lapangan 3.000.000 100,00 3.000.000 100,00
Pengadaan Pakaian Khusus Hari-hari Tertentu 22.500.000 100,00 22.500.000 100,00
4 Program Peningkatan Kapasitas SumberDaya Aparatur
Bimbingan Teknis Implementasi Peraturan Perundang-
Undangan
66.806.150 100,00 60.365.150 90,36
5 Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan
Capaian Kinerja danKeuangan
Penyusunan Lap. Cap. Kinerja dan Ikhtisar Realisasi Kinerja
SKPD
144.522.500 100,00 144.520.000 100,00
Penyusunan Pelaporan Keuangan semesteran 600.000 100,00 600.000 100,00
Penyusunan Pelaporan Prognosis Realisasi Anggaran 600.000 100,00 600.000 100,00
Penyusunan Pelaporan Keuangan Akhir Tahun 13.450.000 100,00 12.950.000 96,28
6 Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Ternak
Pengendalian Penyakit Hewan dan Keamanan Pangan 963.127.800 100,00 941.968.800 97,80
7 Program Peningkatan Produksi Hasil Ternak
Pengembangan Agribisnis Peternakan 138.800.000 100,00 137.355.000 98,96
Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan 100.000.000 100,00 99.386.000 99,39
Pengembangan Bibit Sapi Potong 8.849.205.000 100,00 8.607.134.601 97,26
Pengembangan Ternak Unggul 400.000.000 100,00 384.813.000 96,20
Pengembangan Ternak Substitusi Sapi Potong 600.000.000 100,00 550.028.000 91,67
Pengembangan Pakan Ternak dan Pengelolaan Lahan dan Air 140.000.000 100,00 139.485.000 99,63
Pemantapan Pelaksanaan Regulasi Peternakan 100.955.200 100,00 98.610.200 97,68
Penguatan Statistik Peternakan 100.000.000 100,00 96.885.000 96,89
Penyusunan Program dan Rencana Teknis 150.000.000 100,00 150.000.000 100,00
Pengembangan Sarana dan Prasarana serta Sumber Daya
Peternakan
251.500.000 100,00 217.650.000 86,54
8 Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Peternakan
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Tahun Anggaran 2009
288
No. Program/Kegiatan Alokasi
Anggaran (Rp.)
Realisasi
Fisik
(%)
Realisasi Keuangan
Rp. %
Promosi Atas Hasil Produksi Peternakan Unggulan Daerah 400.000.000 100,00 381.060.000 95,27
9 Program Peningkatan Penerapan Teknologi Peternakan
Pembinaan Pengembangan SDM dan Kelembagaan 350.000.000 100,00 344.700.000 98,49
Jumlah 13.864.489.150 100,00 13.379.689.156 96,50
Balai Inseminasi Buatan Banjarbaru pada tahun anggaran 2009 mendapat alokasi
anggaran dari dana APBD Provinsi berupa Belanja Langsung sebesar
Rp.1.700.000.000,-. Realisasi pelaksanaan kegiatan bersumber dari APBD Provinsi untuk
Belanja Langsung realisasi fisik 100,00% dan realisasi keuangan sebesar
Rp. 1.603.995.096,- (94,34%). Realisasi Pelaksanaan Kegiatan Dana APBD Tahun 2009
sebagaimana tabel berikut:
No. Program/Kegiatan
Alokasi
Anggaran
(Rp.)
Realisasi
Fisik
(%)
Realisasi Keuangan
Rp. %
01
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Penyediaan Jasa Surat Menyurat Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik Penyediaan Jasa Administrasi Keuangan Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor Penyediaan Alat Tulis Kantor Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan
1.020.000 30.000.000 32.400.000 2.000.000 10.281.000 15.000.000
100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00
1.020.000 25.945.638 32.400.000 1.989.600 10.277.500 14.997.290
100,00 86,49 100,00 99,48 99,97 99,98
02 03 04
Penyediaan Komp. Instalasi Listrik/Peneranagn Bangunan Ktrr Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan Perundang-undangan Penyediaan Makanan dan Minuman Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi ke Luar Daerah Rapat Koordinasi Dalam Daerah Penyediaan Jasa Pegawai Non PNS Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Pengadaan Peralatan Gedung Kantor Pengadaan Mebeleur Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan Dinas/Operasional Pemeliharaan Rutin/Berkala Peralatan Gedung Kantor Program Peningkatan Produksi Hasil Peternakan Pembibitan dan Perawatan Ternak Peningkatan Produksi Semen Beku Sapi/Kerbau Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Peternakan Promosi Atas Hasil Produksi Peternakan Unggulan Daerah
3.000.000 4.800.000 22.000.000 98.560.000 69.750.000 63.000.000
18.000.000 6.000.000 22.000.000 22.900.000 34.350.000
463.920.000 647.355.000
133.664.000
100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00
100,00 100,00 100,00 100,00 100,00
100,00 100,00
100,00
2.956.000 4.795.000 21.794.400 98.551.600 69.750.000 63.000.000
17.465.000 6.000.000 22.000.000 22.882.530 27.206.000
463.070.100 537.264.800
133.664.000
98,53 99,90 99,07 99,99 100,00 100,00
97,03 100,00 100,00 99,92 79,20
99,82 82,99
100,00
Jumlah 1.700.000.000 100,00 1.603.995.096 94,34
Sekolah Pembangunan Pertanian Negeri Pelaihari pada tahun anggaran 2009
mendapat alokasi anggaran dari dana APBD Provinsi berupa Belanja Langsung sebesar
Rp. 8.114.100.000,- Realisasi pelaksanaan kegiatan bersumber dari APBD Provinsi
Belanja Langsung realisasi fisik adalah 100,00% dan realisasi keuangan
Rp. 8.108.711.313 (87,61%). Realisasi Pelaksanaan Kegiatan Dana APBD Tahun 2009
pada tabel berikut :
No. Program/Kegiatan Alokasi
Anggaran (Rp.)
Realisasi Fisik (%)
Realisasi Keuangan
Rp. %
1 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Penyediaan Jasa Surat Menyurat 1,800,000 100.00 1,800,000 100.00
Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik 93,900,000 100.00 89,588,622 95.41
Penyediaan Jasa Administrasi Keuangan 19,200,000 100.00 19,200,000 100.00
Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor 30,000,000 100.00 30,000,000 100.00
Penyediaan Alat Tulis Kantor 21,000,000 100.00 21,000,000 100.00
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Tahun Anggaran 2009
289
No. Program/Kegiatan Alokasi
Anggaran (Rp.)
Realisasi Fisik (%)
Realisasi Keuangan
Rp. %
Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan 12,000,000 100.00 12,000,000 00.00
Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan Perundang-undangan. 3,600,000 100.00 3,600,000 100.00
Penyediaan Bahan Logistik Kantor 100,800,000 100.00 80,800,000 80.16
Penyediaan Makanan dan Minuman 1,507,176,000 100.00 1,133,668,600 75.22
Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi ke Luar Daerah 254,524,000 100.00 254,524,000 100.00
Rapat Koordinasi Dalam Daerah 36,000,000 100.00 31,475,000 87.43
Penyediaan Jasa Pegawai Non PNS 90,000,000 100.00 82,500,000 91.67
2 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan Dinas/Operasional 65,000,000 100.00 65,000,000 100.00
Pemeliharaan Rutin/Berkala Perlengkapan Gedung Kantor 35,000,000 100.00 35,000,000 100.00
3 Program PeningkatanPenerapan Teknologi Peternakan
Peningkatan Pendidikan Berbasis Peternakan 5,230,000,000 100.00 5,243,355,100 100.26
Jumlah 8.114.100.000 100.00 8.108.711.313 87,61
C. Permasalahan dan Solusi
Permasalahan yang dihadapi dalam pembangunan peternakan tahun 2009 adalah :
1) Dalam rangka mendukung program Swasembada Ternak Sapi Potong di Kalimantan
Selatan, Dinas Peternakan Provinsi Kalimantan Selatan setiap tahun mendatangkan
ternak bibit sapi dari luar daerah (Nusa Tenggara Barat, Jawa Timur), akan tetapi mulai
tahun 2009 daerah Nusa Tenggara Barat membatasi pengeluaran ternak sapi bibit
khususnya jenis sapi bali.
2) Daya serap semen beku dari produksi BIBD masih rendah
3) Sarana dan prasarana/peralatan masih kurang, seperti lahan untuk kebun hijauan
makanan ternak, peralatan laboratorium, sarana mobilitas, dummy cow untuk
pemancing pada saat penampungan, electro ejaculator dan peralatan analisis semen
beku ternak serta bull perlu adanya relpacement;
4) Fluktuasi harga ayam broiler masih sering terjadi;
5) Kurang hiegen sanitasi pada Rumah Potong Hewan/Tempat Pemotongan Hewan
(RPH/TPH), Rumah Potong Unggas/Tempat Potong Unggas (RPU/TPU) dan kios
daging;
6) Kasus penyakit hewan menular seperti Rabies, Jembrana dan Bovine Viral Desease
masih terjadi;
7) Mobilitas operasional untuk supervisi, pelayanan masih terbatas;
8) Tenaga kerja medis baik di provinsi dan kabupaten masih sangat kurang;
9) Fasilitas/sarana pelayanan masyarakat masih perlu dibenahi, seperti rumah potomg,
pasar hewan, pasar daging, puskeswan dan pos IB;
10) Keterbatasan anggaran untuk operasional dalam rangka pencegahan dan
pemberantasan penyakit, pembinaan ternak pemerintah, aktive service, monitoring
dan evaluasi dan penyiapan data yang up to date;
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Tahun Anggaran 2009
290
Solusi
1) Perlunya negosiasi tentang jumlah ternak yang akan didatangkan dari daerah sumber
bibit (Nusa Tenggara Barat) dan mencari alternatif daerah sumber bibit sehingga
kebutuhan ternak bibit dari luar daerah terpenuhi.
2) Perlunya sosialisasi dan promosi produksi emen beku dari BIBD Banjarbaru .
3) Anggaran biaya untuk sarana dan prasarana perlu ditingkatkan
4) Koordinasi antara pelaku usaha dan pemerintah lebih ditingkatkan;
5) Meningkatkan higien sanitasi pada Rumah Potong Hewan/Tempat Pemotongan Hewan
(RPH/TPH), Rumah Potong Unggas/Tempat Potong Unggas (RPU/TPU) dan kios
daging dengan membangun dan merehabilitasi;
6) Meningkatkan pencegahan, penyidikan dan pengobatan penyakit Rabies, Jembrana
dan Bovine Viral Desease
7) Penambahan mobolitas sarana dan prasarana berupa kendaraan roda 4 dan 2 untuk
memperluas jangkauan pelayanan;
8) Penambahan/rekruitmen tenaga teknis peternakan melalui Departemen Pertanian,
Pemerintah Provinsi, Kabupaten dan Kota;
9) Pembenahan fasilitas dan perbaikan sarana dan prasaranan RPH, pasar hewan, pasar
daging, puskeswan dan Pos IB;
10) Perlu anggaran yang berimbang untuk operasional dan perjalanan dalam pelaksanaan
kegiatan di dinas teknis;
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Tahun Anggaran 2009
291
3. URUSAN KEHUTANAN
Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Selatan selain melaksanakan urusan pilihan di bidang
kehutanan, juga melaksanakan urusan wajib lingkungan hidup.
A. Program dan Kegiatan
Program dan kegiatan tahun 2009 dalam rangka pelaksanaan urusan wajib dimaksud,
sebagai berikut :
1) Program perlindungan dan konservasi sumberdaya alam, dengan kegiatan :
a. Pengendalian dan Pengawasan Pemanfaatan SDA; b. Peningkatan Peran serta Masyarakat dalam Perlindungan & Konservasi SDA; c. Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan; d. Pengadaan pakaian kerja anggota Polisi Hutan dan Pembina Polisi Hutan; e. Identifikasi Kawasan Konservasi
2) Program Rehabilitasi dan Pemulihan Cadangan, berupa kegiatan Rehabilitasi Hutan dan
Lahan.
3) Program Peningkatan Kualitas dan Akses Informasi Sumberdaya Alam dan Lingkungan
Hidup, meliputi kegiatan Inventarisasi Potensi Sumberdaya Lahan.
4) Program Pengendalian Kebakaran Hutan, meliputi kegiatan Koordinasi Pengendalian
Kebakaran hutan.
5) Program Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau, meliputi kegiatan :
a. Monitoring dan Evaluasi; b. Identifikasi Kegiatan Pertambangan Dalam Kawasan Hutan.
B. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan
Pada tahun anggaran 2009 Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Selatan untuk
melaksanakan urusan wajib semula memperoleh dana sebesar Rp. 5.042.552.600,-
Kemudian pada 19 Agustus disahkan APBD-Perubahan (APBD-P) sehingga secara
keseluruhan menjadi sebesar Rp. 5.239.202.600,- Telah terrealisir sampai akhir Tahun 2009
sebesar Rp 4.292.499.585,- ( 81,93 %) dengan rincian pada tabel berikut.
Realisasi Anggaran Pembangunan Kehutanan Urusan Wajib s/d Akhir 2009.
No. PROGRAM ANGGARAN
( Rp.)
REALISASI
KEUANGAN FISIK
(Rp) (%) (%)
I. Perlindungan dan Konservasi Sumberdaya Alam 637.350.600 454.290.000 71,28 100,00
II. Rehabilitasi dan Pemulihan Cadangan Sumber Daya Alam
3.817.188.000 3.148.117.285 82,47 84,05
III. Peningkatan Kualitas dan Akses Informasi SDA dan LH
288.678.000 279.167.300 96,71 100,00
IV Pengendalian Kebakaran Hutan 176.900.000 147.900.000 83,61 95,82
V. Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau 319.086.000 263.025.000 82,43 93,14
Jumlah Urusan Wajib 5.239.202.600 4.292.499.585 81,93 87,82
Hasil dari pelaksanaan kegiatan pembangunan kehutanan sampai dengan Akhir
tahun 2009 adalah sebagai berikut :
1) Pengendalian dan pengawasan pemanfaatan SDA, berupa : a. Operasi Pengamanan Hutan 4 Kali;
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Tahun Anggaran 2009
292
b. Patroli Pengamanan Hutan 8 Kali; 2) Penyuluhan penanggulangan pencurian kayu pada kumpulan masyarakat di 6 lokasi.
3) Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan terhadap Laporan dan Data pada 10 Kab/Kota.
4) Pengadaan Pakaian Polhut dan Pembina Polhut sebanyak 50 Stel.
5) Identifikasi Kawasan Konservasi di 10 lokasi.
6) Persiapan kegiatan rehabilitasi hutan dan lahan, berupa : Pemetaan lokasi rencana
kegiatan penanaman RHL di 5 lokasi dan Penyusunan buku rancangan teknis kegiatan
RHL sebanyak 50 buku.
7) Penanaman tanaman seluas 400 hektar.
8) Pemeliharaan hasil penanaman Tahun 2008 seluas 390 Ha.
9) Melaksanakan Penanaman Tanaman Serentak 10.000 batang.
10) Koordinasi Pengendalian Kebakaran Hutan berupa :
a. Pemadaman kebakaran hutan dan lahan di Provinsi Kalsel
b. Propaganda pengendalian kebakaran hutan dan lahan 2 Kali.
c. Pembuatan Peta Hotspot 14 buah.
d. Penyusunan Buku Akuntabilitas Hotspot 30 buku.
e. Pembinaan Masyarakat Peduli Api 3 tim.
f. Patroli kebakaran hutan dan lahan 4 tim.
11) Inventarisasi Potensi Sumber Daya Hutan Kayu dan Non Kayu di 4 lokasi.
12) Inventarisasi Potensi Sumber Daya Hutan pada HTI di 4 lokasi.
13) Monitoring dan Evaluasi Pinjam Pakai Kawasan Hutan Untuk kegiatan Pertambangan di
6 lokasi.
14) Monev Pelepasan Kawasan Hutan untuk Kegiatan Perkebunan di 6 lokasi.
15) Identifikasi Kegiatan Pertambangan dalam kawasan hutan di 6 lokasi.
C. Permasalahan dan Solusi
Pembangunan kehutanan yang dilaksanakan oleh Dinas Kehutanan Provinsi
Kalimantan Selatan sampai akhir tahun 2009 berjalan lancar, meskipun terdapat beberapa
kegiatan yang belum dilaksanakan, yaitu :
1) Operasi gabungan pengamanan hutan di dua lokasi belum bisa dilaksanakan karena
tidak adanya data intelijen sebagai dasar tim operasi bergerak.
2) Pengamanan barang bukti hasil operasi belum bisa dilaksanakan karena menunggu hasil
kegiatan operasi pengamanan hutan.
3) Pemeliharaan tanaman tidak bisa dilaksanakan karena tanaman baru dilaksanakan pada
bulan Desember.
Solusi yang diambil untuk mengatasi permasalahan yang ditemui dalam
pembangunan kehutanan di Kalsel sampai dengan akhir September 2009 dirinci
berdasarkan macam kegiatan yang dilaksanakan, yaitu :
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Tahun Anggaran 2009
293
1) Melakukan koordinasi dengan instansi terkait guna didapatnya data intelijen untuk
pelaksanaan operasi gabungan pengamanan hutan.
2) Pengamanan barang bukti hasil operasi terkait dengan point (2) di atas.
3) Anggaran kegiatan pemeliharaan tidak di-SPJkan.
Dalam rangka pelaksanaan urusan pilihan bidang Kehutanan, dilaksanakan program dan
kegiatan sebagai berikut :
A. Program dan Kegiatan
1) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran, meliputi kegiatan : a. Penyediaan Jasa Surat menyurat; b. Penyediaan Jasa Komunikasi Sumber Daya Air dan Listrik, c. Penyediaan jasa Pemeliharaan dan perijinan Kendaraan Dinas/Operasional; d. Penyediaan Jasa Administrasi Keuangan; e. Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor; f. Penyediaan Alat Tulis Kantor; g. Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan; h. Penyediaan komponen Installasi Listrik/Penerangan Bangunan Kantor; i. Penyediaan bahan bacaaan dan Peraturan Perundang-undangan; j. Penyediaan Makanan dan Minuman; k. Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi ke Luar Daerah; l. Rapat Koordinasi dan Konsultasi Dalam Daerah; m. Penyediaan jasa Pegawai Non PNS.
2) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur, meliputi kegiatan : a. Pembangunan Gedung Kantor; b. Pengadaan Peralatan gedung kantor; c. Pemeliharaan Rutin/Berkala Perlengkapan Gedung Kantor. d. Pemeliharaan Rutin/Berkala Peralatan Gedung Kantor.
3) Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur, meliputi kegiatan : a. Pendidikan dan Pelatihan Formal; b. Bimbingan Teknis Implementasi Peraturan Perundang-undangan.
4) Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan, meliputi kegiatan : a. Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan Ikhtisar realisasi Kinerja SKPD; b. Penyusunan Pelaporan Keuangan Semesteran; c. Penyusunan Pelaporan Prognosis Realisasi Anggaran d. Penyusunan Pelaporan Keuangan akhir tahun; e. Penyusunan Rencana Kerja.
5) Program Pemanfaatan Potensi Sumberdaya Hutan, meliputi kegiatan : a. Pengembangan Hutan Tanaman; b. Pengembangan Hasil Hutan Kayu dan Non Kayu; c. Optimalisasi Penerimaan Negara Bukan Pajak; d. Pengembangan Industri dan Pemasaran hasil Hutan; e. Pengembangan Pengujian dan Pengendalian Peredaran Hasil Hutan; f. Monitoring Evaluasi dan Pelaporan; g. Pengembangan Hutan; h. Peningkatan Pungutan PSDH dan DR; i. Inventarisasi Sentra Produksi Hasil Hutan Bukan Kayu; j. Promosi Hasil Hutan Kayu dan Bukan Kayu; k. Pembuatan Profil Kehutanan Kalsel; l. Penerbitan Majalah BIWAN Dinas Kehutanan Provinsi Kalsel.
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Tahun Anggaran 2009
294
6) Program Rehabilitasi Hutan dan Lahan. a. Penanaman Pohon Pada Kawasan Hutan Industri dan Hutan Wisata.
7) Program Perlindungan dan Konservasi Sumberdaya Hutan, meliputi kegiatan : a. Bimbingan Teknis Penatausahaan Hasil Hutan Kayu dan Non Kayu; b. Pelatihan Diklat penyegaran Polisi Hutan; c. Pelatihan Menembak bagi Pembina Polisi Hutan dan Pembina Polisi Hutan; d. Pemeliharaan senjata api; e. Pengawasan dan Pengendalian Pemanfaatan limbah Pembalakan pada Pemegang
HPH Alam; f. Bimbingan Teknik Penatausahaan Hasil Hutan Kayu dan Bukan Kayu; g. Rapat Koordinasi Rencana Pembangunan Kehutanan; h. Pemutakhiran Data Dasar Bidang Kehutanan; i. Pembangunan Sistem Informasi Manajemen Kehutanan; j. Monitoring dan Pengawasan Penatausahaan Hasil Hutan; k. Pembinaan Pengendalian Rencana Pemenuhan Bahan Baku Industri. l. Monitoring keanekaragaman flora fauna dalam rangka pengembangan tempat wisata; m. Promosi Investasi Pengembangan Tahura Sultan Adam.
8) Program Pembinaan dan Penertiban Industri Hasil Hutan, meliputi kegiatan : a. Pemeriksaan Laporan Tahunan pembayaran PSDH dan DR; b. Pendampingan Proyek Bantuan ITTO. c. Inventarisasi Perijinan HHBK;
B. Realisasi Program dan Kegiatan
Pada tahun anggaran 2009 Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Selatan untuk
melaksanakan urusan pilihan semula memperoleh dana APBD sebesar Rp. 5.269.754.400,-.
Kemudian pada 19 Agustus disahkan APBD-Perubahan (APBD-P) sehingga secara
keseluruhan menjadi sebesar Rp. 8.233.262.400,-. Kemudian pada 19 Agustus disahkan
APBD-Perubahan (APBD-P) sehingga secara keseluruhan menjadi sebesar Rp.
7.904.582.400,- Sampai dengan akhir Tahun 2009 telah terrealisir sebesar 6.889.837.345,-
(83,68 %). dengan rincian pada tabel berikut :
No. PROGRAM ANGGARAN
( Rp.)
REALISASI
KEUANGAN FISIK (%) (Rp) (%)
APBD Dinas Kehutanan Provinsi Kalsel
I. Pelayanan Administrasi Perkantoran 1.079.845.000 869.370.439 80,51 100,00
II. Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 1.459.527.000 1.275.367.000 87,38 99,84
III. Peningkatan Kapasitas SDA Aparatur 148.320.000 146.615.800 98,85 100,00
IV Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan
381.900.000 344.978.400 90,33 100,00
V. Pemanfaatan Potensi Sumberdaya Hutan 1.595.309.300 1.393.022.625 86,69 94,93
VI. Rehabilitasi Hutan dan Lahan 46.725.000 45.400.000 97,16 97,70
VII. Perlindungan dan Konservasi Sumberdaya Hutan 881.661.100 778.141.200 88,26 100,00
VIII. Pembinaan dan Penertiban Industri Hasil Hutan 178.595.000 121.468.500 68,01 100,00
Jumlah APBD Dinas Kehutanan Prov. Kalsel 5.771.882.400 4.964.363.964 86,01 98,54
Tahura Sultan Adam
I. Pelayanan Administrasi Perkantoran 156.270.000 104.895.350 67,12 100,00
II. Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 1.353.780.000 1.003.427.550 74,12 100,00
III. Pemanfaatan Kawasan Hutan Industri 240.150.000 235.111.375 97,90 100,00
IV. Pemanfaatan Potensi Sumberdaya Hutan 255.080.000 216.950.000 85,05 100,00
Jumlah Tahura Sultan Adam 2.005.280.000 1.560.384.275 77,81 100,00
UPPHH Barito Muara
I. Pelayanan Administrasi Perkantoran 236.100.000 180.599.106 76,49 100,00
II. Pembinaan dan Pelayanan Balai 220.000.000 184.490.000 83,86 100,00
Jumlah UPPHH Barito Muara 456.100.000 365.089.106 80,05 100,00
JUMLAH KESELURUHAN 8.233.262.400 6.889.837.345 83,68 98,98
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Tahun Anggaran 2009
295
Hasil dari pelaksanaan kegiatan pembangunan kehutanan urusan pilihan pada
Dinas Kehutanan Provinsi Kalsel sampai dengan akhir tahun 2009 adalah sebagai berikut :
1) Pembinaan Pamhut Partisipatif di 8 lokasi.
2) Pendidikan dan Latihan Penyegaran Polhut sebanyak 50 orang.
3) Pelatihan menembak bagi Pembina Polhut dan Anggota polhut sebanyak 50 orang.
4) Pemeliharaan Senjata Api, berupa : Tertibnya KTA Polhut 169 buah dan buku pas senpi
105 buah.
5) Monitoring keanekaragaman flora fauna dalam rangka pengembangan tempat wisata di 6
lokasi.
6) Promosi Investasi Pengembangan Tahura Sultan Adam di 4 Provinsi (DKI Jakarta, Jawa
Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur.
7) Pengawasan dan pengendalian pemanfaatan limbah pembalakan pada Pemegang HPH
sebanyak 3 Unit.
8) Bimbingan teknik pengawasan PUHH pada 13 Kab/Kota.
9) Monitoring dan pengawasan PUHH pada 13 Dinas Kab/Kota.
10) Pembinaan dan Pengendalian RPBBI kapasitas sampai dengan 6.000 m3/tahun di 24 unit
IPHHK.
11) Penanaman pohon pada Kawasan Taman Hutan Raya sebanyak 500 batang dan
pembuatan Desain Obyek Wisata di Tahura Sultan Adam 2 buah.
12) Optimalisasi Penerimaan Negara Bukan Pajak 5 Lokasi.
13) Pengembangan Industri dan Pemasaran Hasil Hutan 10 Lokasi..
14) Pengembangan dan pengujian hasil hutan di 13 Kabupaten/kota.
15) Peningkatan Pungutan PSDH dan DR di 6 Lokasi.
16) Inventarisasi Sentra Produksi Hasil Hutan Bukan kayu di 5 Lokasi.
17) Promosi Hasil Hutan Kayu dan Non Kayu di 3 Kota.
18) Monitoring dan Evaluasi terhadap produksi kayu rakyat di 9 Kabupaten serta terhadap
peningkatan Produksi Madu di 4 Kabupaten.
19) Monitoring dan Evaluasi Budidaya Hasil Hutan non Kayu 1 kegiatan.
20) Monitoring dan Evaluasi Tanaman Rotan 3 Lokasi.
21) Inventarisasi Penangkar/Pengedar Benih/Bibit di Kabupaten/Kota sebanyak 1 Lokasi.
22) Monitoring dan Evaluasi Peredaran Benih/Bibit di Kalimantan Selatan sebanyak 1
kegiatan.
23) Monitoring dan Evaluasi Resolusi Konflik Sosial Pembangunan HTI sebanyak 5 Lokasi.
24) Bintek Pengembangan Hutan Tanaman Partisipatif sebanyak 10 Lokasi.
25) Pengembangan budidaya tanaman Gaharu 25 hektar.
26) Pengembangan budidaya tanaman Rotan 25 hektar.
27) Pelatihan budidaya tanaman Rotan 30 Orang.
28) Pembinaan Penyelenggaraan Penyuluhan Kehutanan di 8 Kabupaten/Kota.
29) Pembuatan Demplot Tanaman seluas 10 Ha.
30) Pembuatan Desain Bendungan / Pintu Wisata Air sebanyak 1 Buah.
31) Pemeriksaan Laporan Tahunan Pembayaran PSDH, DR di 5 unit IUPHHK.
32) Pendampingan Proyek Bantuan ITTO sebanyak 1 paket.
33) Inventarisasi Perijinan Hasil Hutan Bukan Kayu pada 7 Lokasi.
34) Pengembangan Kelembagaan Rehabilitasi Hutan dan Lahan, berupa : Patroli
pengamanan Tahura 13 Kali, Pembinaan petugas pengamanan Tahura Sultan Adam 15
Orang, Pengamanan Tahura 1 Lokasi, Pengembangan wawasan sebanyak 5 orang,
Pencetakan peta Tahura 25 lembar, Orientasi lapangan potensi wisata Tahura 1 kali.
35) Pengumpulan data dan bahan-bahan informasi tentang rencana kebutuhan dokumen
hasil hutan dari masyarakat/perusahaan bidang kehutanan selama 12 bulan.
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Tahun Anggaran 2009
296
36) Penyiapan bahan dan melaksanakan bimbingan teknis penatausahaan hasil hutan kayu
dan non kayu 2 judul.
37) Pemeriksaan lapangan dalam rangka pertimbangan teknis/rekomendasi pemberian izin
industri primer hasil hutan kapasitas ≤ 6.000 m3/tahun sebanyak 3 buah.
38) Pemeriksaan lapangan dalam rangka pertimbangan teknis/rekomendasi pemberian izin
tempat penampungan terdaftar kayu olahan (TPT) sebanyak 5 buah.
39) Pembinaan dan pengendalian rencana pemenuhan bahan baku industri primer hasil
hutan sebanyak 6 buah.
40) Pengawasan dan pembinaan peredaran hasil hutan kayu dan non kayu 4 Kali.
41) Pembinaan dan pengendalian peredaran hasil hutan kayu olahan 6 Kali.
42) Konfirmasi FAKO ke Dinas Kehutanan 4 Kali.
43) Konfirmasi dokumen kayu olahan masuk TPT dari daerah asal 3 Kali.
44) Pemantauan dan pengukuran pengujian serta pengamanan hasil hutan yang masuk ke
industri di wilayah kerja UPPHH-BM dan pelabuhan Trisakti 9 bulan.
45) Konfirmasi dokumen kayu bulat masuk industri dari daerah asal Kabupaten Barito Kuala 1
Lokasi.
46) Konfirmasi dokumen kayu olahan masuk TPT dari Provinsi Kalteng 1 Lokasi
47) Konfirmasi dokumen kayu bulat masuk industri dari daerah asal Kalteng 1 Lokasi.
48) Konfirmasi dokumen kayu bulat masuk industri dari daerah asal Kaltim 1 Lokasi.
49) Konfirmasi dokumen kayu bulat/kayu olahan ke tempat tujuan Jakarta 2 Lokasi.
50) Konfirmasi dokumen kayu bulat/kayu olahan ke tempat tujuan Surabaya 2 Lokasi.
51) Pelayanan pengukuran dan pengujian barang bukti penyelesaian tindak pelanggaran di
bidang Kehutanan 7 Kasus.
52) Perjalanan dalam rangka memberikan keterangan sebagai saksi ahli penye lesaian tindak
pelanggaran di bidang Kehutanan 6 Kasus.
53) Penyediaan jasa administrasi dan jasa operasional Kantor Dinas Kehutanan Provinsi
Kalsel selama 12 bulan.
54) Penyediaan jasa administrasi dan jasa operasional Kantor UPPHH Barito Muara selama
12 bulan.
55) Penyediaan jasa administrasi dan jasa operasional Kantor Balai Tahura Sultan Adam
selama 12 bulan.
56) Pelaksanaan urusan ketatalaksanaan dan perpustakaan UPPHH Barito Muara berupa
penyediaan buku dan bahan bacaan 5 buah.
57) Penyiapan bahan dan penyusunan laporan kinerja ketatausahaan UPPHH Barito Muara 1
judul.
58) Pembangunan Gedung Kantor sebanyak 16 Buah.
59) Pengadaan Peralatan Gedung Kantor sebanyak 15 Unit.
60) Pemeliharaan Rutin/ Berkala peralatan Gedung Kantor selama 12 bulan.
61) Pengelolan administrasi Kepegawaian dan peningkatan kapasitas SDM UPPHH Barito
Muara sebanyak 5 orang.
62) Pelaksanaan urusan administrasi kepegawaian Dinas Kehutanan Provinsi Kalsel selama
1 tahun.
63) Pengelolaan adminstrasi Kepegawaian UPPHH Barito Muara 1 tahun.
64) Pelaksanaan urusan administrasi kepegawaian Tahura S. Adam 1 tahun.
65) Penyusunan program dan rencana kegiatan Dinas Kehutanan tahun 2010 sebanyak 1
judul.
66) Pelaksanaan kerjasama penyusunan program dan rencana kegiatan terintegrasi
pembangunan kehutanan di Provinsi Kalsel sebanyak 7 judul.
67) Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Selatan
Tahun 2008 1 kegiatan.
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Tahun Anggaran 2009
297
68) Penyusunan Sistem informasi kehutanan di Provinsi Kalsel 1 paket.
69) Penyusunan data dan Informasi hasil pembangunan kehutanan Kalsel Tahun 2008 12
judul.
70) Penyusunan Buku Prosedur Pelaksanaan Anggaran Lingkup Dinas Kehutanan 1 judul.
71) Penyusunan Dokumen Anggaran yang disahkan oleh Pejabat berwenang 1 berkas.
72) Pengusulan Calon PPK dan Bendahara Pengeluaran yang tertuang dalam keputusan
Menteri Kehutanan 1 judul.
73) Penatausahaan keuangan, berupa :
a. Penyusunan laporan realisasi anggaran tahun 2009 selama 12 bulan. b. Penyusunan Laporan Keuangan Semesteran 2 judul. c. Penyusunan Pertanggung Jawaban APBD selama 12 bulan. d. Terverifikasinya Belanja APBN dan APBD 3 kantor dan 5 Satker. e. Penyusunan Laporan Keuangan Dinas Kehutanan 1 judul. f. Pembelian Barang Modal (Notebook) 2 buah.
C. Permasalahan dan Solusi
Dalam pelaksanaan kegiatan pembangunan kehutanan yang dilaksanakan oleh
Dinas Kehutanan Provinsi Kalsel terdapat beberapa permasalahan yang mengakibatkan
tidak optimalnya pelaksanaan pekerjaan, yaitu :
1) Kegiatan pemeliharaan rutin/berkala perlengkapan gedung kantor tidak dilaksanakan
karena perlengkapan yang ada rusak berat sehingga dirasakan tidak maksimal lagi untuk
dilakukan pemeliharaan. Solusi yang diambil atas hal tersebut adalah dengan
mengusulkan ke tahun depan untuk melakukan pengadaan perlengkapan baru.
2) Pada kegiatan pengembangan hutan, kegiatan rapat tidak dapat dilaksanakan karena
kabupaten tidak siap untuk mengikuti rapat. Solusi yang diambil atas hal tersebut adalah
merencanakan kegiatan dimaksud pada tahun depan.
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Tahun Anggaran 2009
298
4. URUSAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
Penyelenggaraan urusan pilihan pembangunan pertambangan, energi dan sumber daya
mineral, dilaksanakan oleh Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Kalimantan Selatan, sesuai
dengan tugas dan fungsinya untuk merumuskan kebijakan teknis sesuai dengan kebijakan yang
ditetapkan oleh Kepala Daerah berdasarkan perundang-undangan yang berlaku
A. Program dan Kegiatan
Program
1) program perlindungan dan konservasi sumber daya alam
2) program pengendalian pencemaran dan perusakan lingkungan hidup
3) program pelayanan administrasi perkantoran
4) program peningkatan sarana dan prasarana aparatur
5) program peningkatan disiplin aparatur
6) program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan
7) program pembinaan dan pengawasan bidang pertambangan
8) program pembinaan dan pengembangan bidang ketenagalistrikan
9) program pembinaan dan peningkatan kualitas sumber daya manusia
10) program peningkatan kualitas dan akses informasi sda dan lingkungan hidup
Dengan total dana APBD dan ABT = Rp. 11.003.159.000,- (Belanja langsung) + Belanja
tidak langsung Rp. 5.978.604.000,- = Rp. 16.981.763.000
Kegiatan
Jenis Kegiatan dan Pagu Anggaran Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Kalimantan
Selatan Tahun 2009
1) Program Perlindungan Dan Konservasi Sumber Daya Alam a. Pengendalian dan Pengawasan Pemanpaatan SDA b. Pengawasan Pemanfaatan ABT
2) Program Pengendalian Pencemaran Dan Perusakan Lingkungan Hidup a. Pengawasan lingkungan pada kuasa Pertambangan. b. Pengawasan pengumpulan dan penyaluran Pelumas.
3) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran a. Penyediaan Jasa Surat Menyurat b. Penyediaan jasa Komunikasi, Sumberdaya Air Dan Listrik c. Penyediaan Alat Tulisd Kantor d. Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan e. Penyediaan Ajasa Administrasi Keuangan. f. Penyediaan Peralatan dan Perlengkapan Ktr g. Penyediaan penilai jabatan. h. Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan Perundang – Undangan i. Penyediaan Bahan Logistik Kantor j. Penyediaan Makanan dan Minuman k. Rapat-rapat Koordinasi dan konsultasi ke luar Daerah l. Rapat Koordinasi Dalam Daerah m. Penyediaan Jasa Pegawai Non PNS
4) Program Peningkatan Sarana Dan Perasarana Aparatur a. Pengadaan Peralatan PerlengkapanGedung Ktr b. Pengadaan kendaraan dinas. c. Pengadaan Komputer
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Tahun Anggaran 2009
299
d. Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor e. Pemeliharaan kendaraan Dinas f. Pengadaan Mebeleur g. Pengadaan perlengkapan gedung ktr h. Pengadaan Peralatan gedung kantor
5) Program Peningkatan Disiplin Aparatur a. Pengadaan Pakaian Kerja Lapangan
6) Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja Dan Keuangan a. Penyusunan Pelaporan keuangan Semesteran b. Penyusunan Rencana Kerja
7) Program Pembinaan Dan Pengawasan Bidang Pertambangan a. Pemboran Air Bawah Tanah. b. Promosi dagang/Pameran c. Survey potensi air bawah tanah d. Pengawasan Pengangkutan dan distribusi BBM e. Pengawasan kesehatan dan keselamatan kerja dan lingkung lindung lembaga penyalur
BBM. f. Pengawasan kesehatan dan keselamatan kerja & lindung lingkung dpt pertamina Bjm. g. Pengawasan kesehatan dan keselamatan kerja & lindung lingkung dpt pertamina kt Br. h. Pengawasan kesehatan dan keselamatan kerja & lindung lingkung PT.Pertamina EP.Tjg i. Pengawasan jasa Penunjang Migas.
8) Program Pembinaan Dan Pengembang An Bidang Ketenagalistrikan a. Pengadaan dan Pemasangan PLTS b. Pengadaan Jaringan Listrik Pedesaan c. Pemanfaatan Energi Alternatif Biogas d. Sosialisasi Pemanfaatan Briket Batu bara e. Survey Potensi Energi Air untuk Ketenaga listrikan. f. Inventarisasi dan Pemutahiran data captive power. g. Pembinaan dan Pemantauan /Perawatan PLTS. h. Pembinaan dan Pemantauan/Pemantauan Instalasi Energi Biogas. i. Bimbingan pemanfaatan batubara pd pembakaran batubata.
9) Program Pembinaan Dan Peningkatan Kualitas SDM a. Diklat Teknis dan Non Teknis
10) Program Peningkatan Kualitas Dan Akses Informasi Sda Dan Lingkungan Hidup. a. Inventarisasi dan pemutahiran data sumber daya mineral. b. Inventarisasi kawasan rawan bencana geologi c. Evaluasi efektivitas pemboran ABT
B. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan
Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan Tahun 2009
NO PROGRAM / KEGIATAN ANGGARAN CAPAIAN
KINERJA (%)
ALOKASI (Rp.)
REALISASI (Rp.)
1.
Program Pelayanan administrasi perkantoran
Penyediaan jasa surat menyurat 7.500.000 7.205.000 96,07
Penyediaan jasa komunikasi, sumberdaya air dan listrik 199.884.000 104.525.420 52,29
Penyediaan jasa administrasi keuangan 74.400.000 74.400.000 100
Penyediaan alat tulis kantor 50.000.000 49.993.500 99,99
Penyediaan barang cetakan & penggandaan 25.000.000 24.950.000 99,80
Penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor 9.724.000 9.709.000 99,85
Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang-undangan
66.000.000 60.915.000 92,30
Penyediaan bahan logistik kantor 2.100.000 2.100.000 100
Penyediaan makanan dan minuman 47.000.000 39.668.500 84,40
Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke luar daerah 432.981.000 425.830.000 98,35
Rapat –rapat koordinasi dalam daerah 92.400.000 90.910.000 98,39
Penyediaan jasa pegawai non PNS 63.000.000 51.750.000 82,14
Penyedia penilai jabatan 9.300.000 4.800.000 51,61
2.
Program Peningkatan sarana dan prasarana aparatur
Pengadaan mebeulair 187.857.000 183.339.000 97,59
Pengadaan komputer 52.796.000 51.996.000 98,48
Pengadaan kendaraan dinas 345.000.000 343.950.000 99,70
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Tahun Anggaran 2009
300
NO PROGRAM / KEGIATAN
ANGGARAN CAPAIAN KINERJA
(%) ALOKASI (Rp.)
REALISASI (Rp.)
Pengadaan perlengkapan gedung kantor 16.500.000 15.300.000 92,73
Pengadaan peralatan gedung kantor 47.500.000 45.900.000 96,63
Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor 72.575.000 71.686.000 98,78
Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/ operasional 56.000.000 55.573.500 99,24
Pemeliharaan rutin/berkala perlengkapan gedung kantor 10.000.000 9.500.000 95,00
3. Program Peningkatan disiplin aparatur
Pengadaan pakaian kerja lapangan 1.675.000 1.675.000 100
4.
Program Peningkatan pengembangan system pelaporan capaian kinerja dan keuangan
Penyusunan pelaporan keuangan semesteran 4.165.000 4.165.000 100
Penyusunan rencana kerja 3.550.000 3.550.000 100
5.
Program Pembinaan dan pengawa san bidang pertambangn
Pemboran air bawah tanah 3.357.795.000 3.134.636.200 93,35
Promosi dagang/pameran 59.420.000 57,529,300 96,82
Pengawasan pengangkutan dan distribusi BBM 23.630.000 22.825.000 96,59
Survey potensi air tanah 29.150.000 0 0
Pengawasan K3 & Lindung Lingk lembaga penyalur BBM 86.025.000 82.265.000 95,63
Pengawasan Keshtn & keslamtn kerja & L2 penyalur Depot Pertamina Banjarmasin
7.045.000 6.820.000 96,81
Pengawasan keseht & keslmatan kerja & L2 Depot Pertamina Kotabaru
8.550.000 7.900.000 92,40
Pengawasan keseht & keslmatan kerja & L2 PT Pertamina EP Tanjung
15.100.000 13.850.000 91,72
Pengawasan PJP Migas 15.100.000 13.850.000 91,72
6.
Program Pembinaan dan Pengembangan Bidang Ketenagalistrikan
Pengadaan & pemasangan PLTS 2.444.445.000 2.317.603.250 94,81
Pengadaan jaringan listrik pedesaan 800.481.250 748.167.000 93,46
Pemanfaatan energi alternative biogas 871.650.000 860.348.700 98,70
Sosialisasi pemanfaatan briket batubara 180.550.000 171.065.000 94,75
Survey potensi energi air untuk ketenagalistrikan 8.675.000 7.799.000 89,90
Inventarisasi dan pemutakhiran data captive power 28.835.000 24.565.000 85,19
Pembinaan dan pemantauan/perawatan PLTS 28.983.875 21.770.000 75,11
Pembinaan dan pemantauan instalasi energi biogas 17.608.875 15.870.000 90,13
Bimbingan pemanfaatan batubara pada pembakaran batubata 143.800.000 135.998.000 94,57
Pengadaan dan pemasangan jaringan distribusi 250.350.000 243.780.000 97,38
7. Program Pembinaan dan peningkatan kwalitas sumberdaya manusia
Diklat teknis dan non teknis 90.087.000 87.799.000 97,46
8.
Program Pengendalian pencemaran dan perusakan lingkungan hidup
Pengawasan lingkungan pada Kuasa Pertambangan 71.430.000 33.280.000 46,59
Pengawasan pengumpul dan penyalur pelumas 20.015.000 19.695.000 98,40
9.
Perlindungan dan konservasi sumber daya alam
Pengendalian dan pengawasan pemanfaatan SDA 108.640.000 35.300.000 32,49
Pengawasan pemanfaatan ABT 186.430.000 171.549.500 92,02
10. Program Peningkatan Kualitas dan Akses Informasi SDA dan Lingkungan Hidup
Inventarisasi dan pemutakhiran data SDM 163.486.000 144.905.500 88,63
Inventarisasi kawasan rawan bencana geologi 48.620.000 37.105.950 76,32
Evaluasi efektifitas pemboran ABT 60.350.000 54.460.000 90,24
JUMLAH 11.003.159.000
10.205.777.320
92,75
Capaian Kinerja Selama tahun 2009
Beberapa capaian kinerja Dinas Pertambangan dan Energi tahun 2009 yang
memberikan manfaat yang besar kepada masyarakat luas antara lain: kegiatan pemboran
sumur air tanah sebanyak 8 (Delapan) titik lokasi tersebar dibeberapa Kabupaten, kegiatan
pengadaan pembangkit dan jaringan distribusi Listrik pedesaan sepanjang 2,5 km dan di
Desa Arang Hantakan, pengadaan dan pemasangan PLTS dalam tahun ini terpasang
sebanyak 332 unit tersebar dibeberapa Kabupaten, dan pemanfaatan energi alternatif
biogas terpasang sebanyak 100 unit dibeberapa Kabupaten.
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Tahun Anggaran 2009
301
1) Program Pembinaan dan Pengawasan Bidang Pertambangan : Pemboran Air Bawah Tanah Manfaat : a. Tersedianya air bersih untuk masyarakat yang kesulitan air bersih sepanjang tahun b. Tersedianya air bersih untuk kegiatan pondok-pondok pesantren. c. Tersedianya air bersih untuk kegiatan keagamaan misalnya di Masjid-masjid
2) Program Pembinaan dan Pengembangan ketenagalistrikan: Pengadaan Pembangkit dan Jaringan Distribusi Listrik Manfaat : a. Masyarakat pedesaan (terpencil) yang belum belum terjangkau jaringan PLN dapat
menikmati listrik b. Untuk mendorong kegiatan sosial ekonomi dan pendidikan masyarakat di desa
terpencil 3) Pengadaan dan Pemasangan PLTS
Manfaat : a. Membantu anak usia sekolah untuk dapat belajar pada malam hari di Desa terpencil b. Membantu bagi masyarakat suku Dayak dalam melaksanakan kegiatan upacara adat
pada malam hari 4) Pemanfaatan Energi Alternatif Biogas
Manfaat : a. Termanfaatkannya potensi energi alternatif terbarukan b. Mengurangi ketergantungan akan bahan bakar minyak /BBM
Program kegiatan selama tahun 2009 yang dilaksanakan Dinas Pertambangan dan
Energi terdiri dari 10 (sepuluh) program dan 51 (lima puluh satu) kegiatan dengan capaian
kinerja keuangan keseluruhan adalah 92,70% atau masuk dalam kategori sangat baik.
Kegiatan survei potensi air tanah pada Program Pembinaan dan pengawasan bidang
pertambangan kegiatan survei potensi air tanah dengan pagu anggaran Rp. 29.150.000,-
tidak dapat dilaksanakan karena dokumen hasil revisi tidak sesuai dengan perencanaan
awal, sehingga kegiatan tidak dapat dilaksanakan sesuai anggaran yang tersedia.
C. Permasalahan dan Solusi
Permasalahan
Hambatan dalam pelaksanaan kegiatan antara lain :
1) Sebagian Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) hasil revisi tidak sesuai dengan
perencanaan awal, sehingga tidak dapat dilaksanakan.
2) Peralatan survey sumberdaya mineral dan energi masih terbatas.
3) Belum lengkapnya peralatan penunjang untuk pengawasan K3 dan Lingkungan
Pertambangan dan Migas.
Solusi
Untuk mengatasi hambatan dan masalah tersebut telah dilakukan beberapa kegiatan antara
lain :
1) Meningkatkan koordinasi dengan biro keuangan masalah DPA SKPD.
2) Mengoptimalkan peralatan yang ada.
3) Sementara menggunakan peralatan perusahaan
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Tahun Anggaran 2009
302
5. URUSAN PARIWISATA
Berdasarkan peraturan daerah nomor 6 tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata
Kerja Perangkat Daerah Provinsi Kalimantan Selatan maka pembangunan urusan pilihan bidang
kepariwisataan di Kalimantan Selatan dilaksanakan oleh SKPD Dinas Pemuda, Olahraga,
Kebudayaan dan Pariwisata.
A. Program dan Kegiatan
1. Program Pelaksanaan Promosi Pariwisata Nusantara di Dalam dan di Luar Negeri,
dengan kegiatan yang dilaksanakan tahun 2009 yaitu : Festival Budaya Pasar Terapung,
Kalsel Expo, Bamboo Rafting, Pesta Mappanretasi, Meayun Anak di Banua Halat, Tuan
Rumah Sail Indonesia, Aruh Ganal Dayak Meratus, Rakon + Pameran Festival Borneo,
Gebyar Wisata Nusantara, Majapahit Travel Fair (MTF), Penyusunan Cetak Brochure
Guide, Penyusunan Cetak Kalender Pariwisata, Pengadaan Bag Paper, Cetak Poster,
Pembuatan dan Penggandaan VCD Pariwisata, Pembuatan Baliho Pariwisata,
Pembuatan dan Cetak Buku Analisa Pasar, Updating Data Internet dan Materi TIC,
Pengadaan Kartu Pos, Promosi Pariwisata pada Prangko Prisma, Pembuatan Guide To
South Kalimantan dua Bahasa (Indonesia dan Inggris), Pembuatan dan Pemasangan
Backdroup Baliho Promosi, Pengadaan Bahan Promosi, Pengadaan VCD Lagu Daerah
(Souvenir) oleh Band- Radja, Roadshow Pariwisata 6 (enam) Provinsi, Pawai Budaya
Nusantara, South Kalimantan Famtrip dan Table Top 2009, Gelar Seni Budaya dalam
Rangka Mendukung Hari Jadi Provinsi Kalimantan Selatan, Pesona Budaya Banjar
Dalam Fotography, Promosi Melalui Media Elektronik ( TVRI Banjarmasin & TV
Nasional), Exhibition Seni, Budaya, Pariwisata, Kerajinan Kalimantan Selatan di Duta
Mall Banjarmasin, Off Road Borneo, Kongres Pemuda Banjar, Pembuatan Buku Busana
Adat Banjar, Pengadaan Komputer, Penyelenggaraan Penyambutan Sail Indonesia serta
Banjarise Night di Jakarta.
2. Program Meningkatkan Kualitas Potensi/Destinasi Yang Berdaya Saing Tinggi, dengan
kegiatan yaitu : Peningkatan Pelayanan Usaha Pariwisata, Pembinaan Biro Perjalanan
Wisata, Bimbingan Teknis SDM Hotel, Bimbingan Teknis SDM Pramuwisata, Pembinaan
Penerapan Sapta Pesona Rumah Makan, Penilaian dan Peningkatan Sapta Pesona
Obyek Wisata dan Terminal, Peningkatan Sadar Wisata Masyarakat, Penggalangan
Wisata Remaja, Buku Panduan Sadar Wisata, Peningkatan Informasi Obyek Wisata,
Mengikuti Pemilihan Duta Wisata & Putri Pariwisata Kalimantan Selatan ke Nasional.
B. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan
Program dan kegiatan khusus untuk bidang pariwisata yang dilaksanakan oleh Dinas
Pemuda, Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Kalimantan Selatan dengan jumlah
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Tahun Anggaran 2009
303
anggaran APBD Provinsi Tahun Anggaran 2009 sebesar Rp.4.573.265.000,- dengan rincian
kegiatan sebagaimana tabel berikut :
NO PROGRAM KEGIATAN REALISASI KET
1. Program Pelaksanaan Promosi Pariwisata Nusantara di Dalam dan di Luar Negeri.
- Festival Budaya Pasar Terapung. - Kalsel Expo - Bamboo Rafting - Pesta Mappanretasi - Meayun Anak di Banua Halat - Tuan Rum ah Sail Indonesia. - Aruh Ganal Dayak Meratus. - Rakon + Pameran Festival Borneo. - Gebyar Wisata Nusantara. - Majapahit Travel Fair (MTF). - Penyusunan Cetak Brochure
Guide. - Penyusunan Cetak Kalender
Pariwisata. - Pengadaan Bag Paper. - Cetak Poster. - Pembuatan dan Penggandaan
VCD Pariwisata. - Pembuatan Baliho Pariwisata. - Pembuatan dan Cetak Buku
Analisa Pasar. - Updating Data Internet dan Materi
TIC. - Pengadaan Kartu Pos. - Promosi Pariwisata pada Prangko
Prisma. - Pembuatan Guide To South
Kalimantan dua Bahasa (Indonesia dan Inggris).
- Pembuatan Guide To South Kalimantan dua Bahasa (Indonesia dan Inggris).
- Pembuatan dan Pemasangan Backdroup Baliho Promosi.
- Pengadaan Bahan Promosi. - Pengadaan VCD Lagu Daerah
(Souvenir) oleh Band- Radja. - Roadshow Pariwisata 6 (enam)
Provinsi. - Pawai Budaya Nusantara. - South Kalimantan Famtrip dan
Table Top 2009. - Gelar Seni Budaya dalam Rangka
Mendukung Hari Jadi Provinsi Kalimantan Selatan.
- Pesona Budaya Banjar Dalam Fotography..
- Promosi Melalui Media Elektronik (TVRI Banjarmasin & TV Nasional).
- Exhibition Seni, Budaya, Pariwisata, Kerajinan Kalimantan Selatan di Duta Mall Banjarmasin.
- Off Road Borneo. - Kongres Pemuda Banjar. - Pembuatan Buku Busana Adat
Banjar. - Pengadaan Komputer. - Penyelenggaraan Penyambutan
Sail Indonesia.
- Banjarise Night di Jakarta.
100.000.000 30.000.000 13.750.000 30.000.000 30.000.000 100.000.000 30.000.000 85.000.000 50.000.000 50.000.000 35.000.000
15.000.000
10.000.000 5.000.000 15.000.000
20.000.000 10.000.000
30.000.000
50.000.000 125.000.000
100.000.000
345,000,000
50.000.000
75.000.000 400.000.000
150.000.000
75.000.000 400.000.000
50.000.000
100.000.000
400.000.000
18.750.000
100.000.000 200.000.000 50.000.000
13.500.000 250.000.000
550.000.000
100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
100 %
100 % 100 % 100 %
100 % 99, 50%
97,61 %
100 % 98,56 %
100 %
88,7 %
100 %
100 % 100 %
100 %
100 % 100 %
100 %
100 %
90,4 %
100 %
0 % 100 % 100 %
100 % 71,60 %
100 %
1 kali/2000 orang 1 kali/2000 orang 1 kali/250 orang 1 kali/250 orang 1 kali/1000 orang 1 kali 1 kali/250 orang 1 kali 1 kali/2000 orang 1 kali/2000 orang 2528 lembar 464 buah 1280 buah 460 lembar 400 pch 2 buah 84 buah 1 kali 25.000 buah 100.000 buah 1 kali 7 buah 1 kali 2000 pch 1 kali/5 Provinsi 1 kali/50 orang 1 kali 1 kali 1 kali 3 kali 1 kali 1 kali 1 kali 1 kali 750 buku 1 buah 1 kali 1 kali
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Tahun Anggaran 2009
304
NO PROGRAM KEGIATAN REALISASI KET
2. Program Meningkatkan Kualitas Potensi/Destinasi Yang Berdaya Saing Tinggi
- Peningkatan Pelayanan Usaha Pariwisata.
- Pembinaan Biro Perjalanan Wisata.
- Bimbingan Teknis SDM Hotel. - Bimbingan Teknis SDM
Pramuwisata. - Pembinaan Penerapan Sapta
Pesona Rumah Makan. - Penilaian dan Peningkatan Sapta
Pesona Obyek Wisata dan Terminal.
- Peningkatan Sadar Wisata Masyarakat.
- Penggalangan Wisata Remaja. - Buku Panduan Sadar Wisata. - Peningkatan Informasi Obyek
Wisata. - Mengikuti Pemilihan Duta Wisata &
Putri Pariwisata Kalimantan Selatan ke Nasional.
31.350.000
22.915.000 27.250.000 27.250.000
34.000.000
64.775.000
20.610.000
56.365.000 15.000.000 21.750.000
100.000.000
100 %
100 % 100 % 100 %
99,29 %
99,22 %
92,72 %
100 % 100 % 96,55 %
98,92 %
1 kali 80 buah 30 orang 30 orang 11 kab/kota 13 kab/kota 60 orang 10 orang 500 buah 50 buah 8 orang
JUMLAH 4.573.265.000
C. Permasalahan dan Solusi Permasalahan
• Bidang Obyek dan Daya Tarik Wisata a. Pembangunan obyek dan daya tarik wisata sebagian masih berorientasi bukan
kepada permintaan pasar namun lebih kepada pertimbangan selera / keinginan, sehingga obyek dan daya tarik wisata yang dibangun kurang diminati oleh pengunjung / wisatawan asing maupun nusantara.
b. Partisipasi masyarakat / swasta dan investor masih rendah dalam upaya memelihara dan membangun obyek dan daya tarik wisata yang ada didaerah.
c. Masih rendahnya tingkat sadar wisata masyarakat sehingga penerapan sapta pesona , tertib, bersih, indah / sejuk, nyaman, ramah tamah dan kenangan masih belum merata.
• Bidang Usaha Jasa Pariwisata a. Tenaga pelayanan bidang akomodasi perjalanan wisata, dan kuliner masih belum
memiliki kualitas pelayanan profesional, di Hotel-Hotel Melati, tingkat-tingkat perjalanan wisata dan restoran / rumah makan.
b. Masih belum tersedianya Pramuwisata yang berbahasaselain bahasa inggris. Solusi
• Bidang Obyek dan Daya Tarik Wisata a. Hendaknya dalam Pembangunan obyek dan daya tarik wisata melihat kepada
kepentingan pasar. b. Memberikan kemudahan dan kelancaran bagi investor yang mengembangkan usaha
dibidang pariwisata. c. Meningkatkan sosialisasi sadar wisata dan memberikan apresiasi kepada Kepala
Daerah yang berhasil memajukan kebudayaan dan kepariwisataan di daerahnya.
• Bidang Usaha Jasa Pariwisata a. Meningkatkan pelatihan dan bimbingan teknis kepada tenaga pelayan
kepariwisataan menjadi tenaga yang profesional. b. Meningkatkan kemampuan berbahasa bagi Pramuwisata untuk menguasai
beberapa bahasa negara yang diperlukan oleh wisatawan. c. Menetapkan standarisasi kualitas pelayanan disemua bidang usaha.
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Tahun Anggaran 2009
305
7. URUSAN INDUSTRI
Penyelenggaraan urusan pilihan bidang industri dilaksanakan oleh SKPD Dinas
Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Kalimantan Selatan beserta UPT di lingkungan Dinas
Perindustrian dan Perdagangan.
Alokasi Tahun Anggaran 2009 secara keseluruhan (APBD+APBN) adalah sebesar
Rp.7.097.500.000,00 yang digunakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan maupun
UPT di lingkungan Dinas Perindustrian dan Perdagangan dengan realisasi anggaran sebesar
Rp.6.739.822.846,00 atau 94,96%.
Rincian alokasi dana APBD TA. 2009 dimaksud, dapat dilihat pada table berikut :
NO UNIT
ANGGARAN 2009
PAGU* REALISASI %
1. Dinas Perindustrian dan Perdagangan 2.762.500.000,00 2.631.049.591,00 95,24
2. Balai Pelayanan Kemetrologian 1.496.000.000,00 1.371.108.084,00 91,65
3. Balai Pelayanan Sertifikasi Mutu Barang 1.589.000.000,00 1.496.972.721,00 94,21
4. Balai Diklat Industri Kayu dan Logam 1.250.000.000,00 1.240.692.450,00 99,26
JUMLAH 7.097.500.000,00 6.739.822.846,00 94,96
Sumber : Dinas Perindag. Prov.Kalsel *Pagu tidak termasuk gaji pegawai
A. Program dan Kegiatan
1. Program Pengembangan Industri Kecil dan Menengah (Dinas Perindag)
a. Pemberdayaan Industri Kecil dan Menengah Daerah Kalsel (APBN) sebesar
Rp.2.700.000.000,00
b. Pembinaan Industri Kecil dan Menengah dalam Memperkuat Jaringan Klaster
Industri, dengan alokasi APBD TA.2009 sebesar Rp.272.500.000,00
c. Pendataan Industri Kecil Menengah dan Konsolidasi IBT, dengan alokasi sebesar
Rp.100.000.000,00
2. Program Peningkatan Kemampuan Teknologi Industri (Dinas Perindag)
a. Perluasan Penerapan SNI untuk mendorong Daya saing industri manufaktur,
dengan alokasi sebesar Rp.75.000.000,00.
b. Kegiatan Pengembangan dan Pelayanan Teknologi Industri, dengan alokasi
sebesar Rp.175.000.000,00
3. Program dan Kegiatan yang dilaksanakan oleh Balai Pengujian Dan Sertifikasi
Mutu Barang ( BPSMB), dengan pagu APBD sebesar Rp. 1.589.000.000,00
1) Meningkatkan Kemampuan Kompetensi Sumber Daya Manusia Yang
Proporsional untuk Kegiatan Pengujian dan Kalibrasi.
a. Kegiatan Pelaksanaan Pengujian mutu barang dan Kalibrasi peralatan
laboratorium.
2) Pengembangan ruang lingkup akreditasi pengujian dan kalibrasi.
a. Pemeliharaan standar sistem mutu pengujian dan kalibrasi
3) Meningkatkan dan menambah sarana dan prasarana laboratorium dan lingkungan
kantor.
a. Peningkatan fasilitas laboratorium dan peralatan kantor.
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Tahun Anggaran 2009
306
4. Program dan Kegiatan yang dilaksanakan oleh Balai Pelayanan Kemetrologian,
dengan pagu APBD sebesar Rp. 1.496.000.000,00
1) Perlindungan Konsumen dan Pengamanan Perdagangan
a. Ulang Alat Ukuran Takaran Timbangan dan Peralatanya (UTTP)
b. Penyuluhan Ukuran Takaran Timbangan dan Peralatannya (UTTP)
c. Pengadaan Alat Kemetrologian
5. Program dan Kegiatan yang dilaksanakan oleh Balai Pendidikan Dan Latihan
Kayu dan Logam, dengan pagu APBD sebesar Rp. 1.250.000.000,00
1) Peningkatan Kapasitas IPTEK Sistem Produk
a. Pengembangan Sistem Inovasi Teknologi Industri
2) Pengembangan Industri Kecil dan Menengah
a. Fasilitas kerjasama kemitraan Industri Mikro, Kecil & Menengah dengan
swasta.
B. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan
Perkembangan jumlah kumulatif industri Kalimantan selatan hingga bulan Desember
2009 sebanyak 54.282 unit usaha atau naik sebesar 4,48%, jika dibandingkan dengan
Unit Usaha Industri pada tahun 2008 yang hanya berjumlah 51.954 unit usaha, dengan
penyerapan tenaga kerja sebanyak 162.348 orang atau naik sebesar 4,38 % dari 155.535
orang pada tahun 2008. Nilai investasi tahun 2009 mencapai Rp. 4,2 triliun, nilai produksi
mencapai Rp. 3,77 triliun, dengan nilai bahan baku mencapai Rp. 2,56 triliun dan nilai
tambah mencapai 1.07 triliun atau naik sebesar 4,33 % dibandingkan nilai tambah sebesar
Rp.1,07 triliun pada tahun 2008.
Pertumbuhan Industri Kalimantan Selatan tahun 2009 sebesar 4,48 % tersebut
berarti bahwa pertumbuhan Industri di atas target yang ditetapkan rata-rata 1 ( satu )
persen pertahun dan kumulatif sampai 2010 target berjumlah 5 %.
• Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Kalimantan Selatan
Pembinaan industri yang dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian dan
Perdagangan Provinsi Kalimantan Selatan khususnya untuk industri Kecil dan
Menengah (IKM) terus dilaksanakan bahkan lebih ditingkatkan lagi. Kegiatan
pembinaan yang dilaksanakan meliputi pembinaan peningkatan kualitas SDM
khususnya SDM Sektor Industri Kecil dan Menengah ( IKM ) seperti
menyelenggarakan kegiatan Diklat teknis peningkatan mutu produk, desain kemasan,
desain / diversifikasi prosuk kain sasirangan, pengendalian pencemaran lingkungan,
manajemen sederhana, sosialisasi SNI dan pembuatan alat-alat mesin pertanian dll.
Untuk peningkatan teknologi para perajin industri kecil diberikan bantuan berupa
mesin peralatan yang diharapkan nantinya dapat meningkatkanmutu dan volume
produksi industri. Untuk memperluas peluang pasar bagi produk IKM baik tingkat
Provinsi maupun tingkat Nasional selalu diikut sertakan didalam kegiatan pameran
tingkat Provinsi, Nasional bahkan tingkat Internasional. Selain itu untuk lebih
mengembangkan wawasan para perajin ikm di Kalsel juga dilaksanakan kegiatan
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Tahun Anggaran 2009
307
pengembangan wawasan bagi perajin IKM ke Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat
dan Sumatera Barat. Perusahaan IKM khususnya yang bergerak di bidang pangan
juga dilakukan pembinaan melalui kegiatan penguatan jaringan kluster industri, seperti
kegiatan peningkatan mutu produksi, desain kemasan, SNI dll.
Pusat Pelatihan dan Pendidikan Industri Kecil dan Rumah Tangga (Puslatdik
IKRT Nagara) yang telah melaksanakan pelatihan dengan mengikut sertakan para
perajin Industri Kecil Menengah diseluruh Kabupaten dan Kota se Kalimantan Selatan.
Sebagai hasil dari pelatihan tersebut Puslatdik IKRT nagara ini telah berhasil
memproduksi dan atau merekayasa Alsintan (alat mesin pertanian) yang sangat
bermanfaat untuk kemajuan pembangunan pertanian di Kalimantan Selatan, antara
lain memproduksi atau merekayasa alat mesin bajak sawah berair (Hydrotiller), alat
perontok padi, alat pengering ikan/kerupuk/ dendeng , pompa axial, alat pemipil
jagung, alat pengupas kacang tanah, mini rice mill, alat perajang singkong/pisang dll.
Pembinaan industri kecil dan menengah khusus untuk meubel kayu dan
furniture rotan dilaksanakan oleh workshop /showroom meubel kayu Amuntai melalui
pelatihan dan magang kesentra meubel kayu di Pasuruan Jawa Timur dan Dan Jawa
Tengah guna menambah pengetahuan dan wawasan baik mutu dan desain bagi
pengusaha industri kecil dan menengah meubel kayu yang nantinya diharapkan dapat
bersaing di pasaran.
Sekarang tahun 2009 Puslatdik IKRT Nagara dan Workshop/ Showroom
Amuntai (Kab. HSU) menjadi Balai Pendidikan Dan Pelatihan Kayu dan Logam sesuai
dengan Peraturan Gubernur Kalsel No. 046 Tahun 2009 tanggal 5 Mei 2009 yang
berkedudukan di Amuntai kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU). Diharapkan Balai
Pendidikan dan Latihan Kayu dan Logam dimasa yang akan datang dapat
berkembang lebih baik lagi.
• UPT Balai Pelayanan Kemetrologian
Sebagai salah satu UPTD dilingkungan Dinas Perindustrian Dan Perdagangan
Provinsi Kalimantan Selatan, Kemetrologian telah menjalankan fungsinya dengan baik
yaitu kegiatan :
1. Pemeriksaan dan pengujian Standar massa dan timbangan
2. Pemeriksaan dan pengujian standar ukuran arus, panjang dan Volume.
3. Pengawasan dan penyuluhan penggunaan alat ukur, takar, timbangan dan
perlengkapannya serta barang barang dalam keadaan terbungkus.
4. Pengelolaan cap tanda tera dan sarana kemetrologian.
Kegiatan Kemetrologian yang dilaksanakan tahun 2009 meliputi Tera Ulang
UTTP, Pengawasan UTTP, Penyuluhan kemetrologian.
Perkembangan Jumlah Ukuran, Takaran, Timbangan, dan Peralatannya (UTTP)
yang ditera/ tera ulang tahun 2009 sebanyak 54.438 buah meningkat 61,24%
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Tahun Anggaran 2009
308
dibandingkan tahun 2008 yang hanya sebanyak 33.342 buah. Sedangkan realisasi
penerimaan uang tera/ tera ulang pada tahun 2009 sebesar Rp.130.316.375,00
melebihi target yang ditetapkan sebesar Rp.130.000.000,00 atau mencapai 100,24%.
• Unit Pelaksana Teknis Daerah Balai Pengujian Dan Sertifikasi Mutu Barang
(BPSMB)
Balai Pengujian Dan Sertifikasi Mutu Barang salah satu Lembaga penguji Mutu
dan Laboratorium Kalibrasi telah terakreditasi oleh Komite Akreditasi Nasional ( KAN)
Badan Standardisasi Nasional ( BSN).
Program yang dilaksanak an Oleh UPTD BPSMB adalah :
1. Pengembangan ruang lingkup akreditasi Pengujian dan Kalibrasi
2. Meningkatkan kemampuan kompetensi sumber daya manusia yang profesional
untuk kegiatan pengujian dan kalibrasi
3. Meningkatkan dan Menambah sarana dan Prasarana laboratorium dan lingkungan
kantor.
Kegiatan yang dilaksanakan berdasarkan program yang telah ditetapkan meliputi:
a. Pemeliharaan Standar Sistem Mutu pengujian dan kalibrasi
b. Pelaksanaan pengujian mutu barang dan kalibrasi peralatan laboratorium
c. Peningkatan fasilitas laboratorium dan peralatan kantor
Realisasi penerimaan retribusi hasil pengujian kalibrasi tahun 2009 adalah
sebesar Rp.191.340.000,00 melebihi target yang telah ditetapkan sebesar
Rp.150.000.000,00 atau mencapai 127,56%.
Jumlah pengujian contoh dan kalibrasi alat laboratorium selama tahun 2009
yaitu sebanyak 2.373 pengujian contoh dan sebanyak 769 kalibrasi alat laboratorium:
C. Permasalahan dan Solusi
Permasalahan
Permasalahan yang dihadapi untuk mewujudkan pembangunan industri di Provinsi
Kalimantan dalam menghadapi era perdagangan global dan otonomi daerah yaitu :
1. Belum terakomodirnya semua Industri Kecil Menengah (IKM) untuk mengikuti
pembinaan melalui kegiatan yang ada.
2. Kualitas produksi industri kecil sebagian besar relatif masih belum dapat ditingkatkan
karena keterbatasan penguasaan teknologi produksi.
Solusi
1. Melanjutkan program pembinaan IKM dengan kegiatan yang berfokus pada pelatihan
yang mendukung bagi kemajuan usaha industri.
2. Melanjutkan program peningkatan kemampuan teknologi industri yang berfokus pada
pengenalan teknologi baru.
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Tahun Anggaran 2009
309
7. PERDAGANGAN
Penyelenggaraan urusan bidang perdagangan dilaksanakan oleh SKPD Dinas
Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Kalimantan Selatan, yang didukung oleh UPT di
lingkungan Dinas Perindustrian dan Perdagangan yaitu : UPT Pelayanan Kemetrologian, UPT
Balai Pengujian Dan Sertifikasi Mutu Barang (BPSMB) dan UPT Balai Pendidikan Dan Latihan
Kayu dan Logam, dimana untuk program dan kegiatan UPT tersebut telah dijelaskan di
halaman terdahulu yaitu pada poin 6 (Industri).
A. Program dan Kegiatan
Program dan kegiatan bidang perdagangan yang dilaksanakan pada tahun 2009 dibiayai
melalui APBD Provinsi maupun APBN adalah :
1) Perlindungan Konsumen dan Pengamanan Perdagangan
a. Pengawasan Barang Beredar dan Jasa, dengan alokasi APBD sebesar
Rp.200.000.000,00
b. Operasionalisasi dan Pengembangan UPT Kemetrologian Daerah, dengan alokasi
sebesar Rp.1.495.525.000,00
2) Peningkatan Efisiensi Perdagangan Dalam Negeri
a. Pengembangan Perdagangan Dalam Negeri Daerah Kalsel (APBN
Rp.600.000.000,00)
b. Pengembangan Pasar & Distribusi Barang / Produk, alokasi APBD sebesar
Rp.100.000.000,00
c. Sosialisasi Peningkatan Penggunaan Produksi Dalam Negeri, alokasi dana APBD
sebesar Rp.25.000.000,00
3) Peningkatan dan Pengembangan Ekspor
a. Pengembangan Ekspor Daerah Kalimantan Selatan (APBN Rp.769.000.000,00 )
b. Koordinasi Program Pengembangan Ekspor Daerah dengan Instansi Terkait/ Asosiasi/
Pengusaha, dengan alokasi APBD sebesar Rp.365.000.000,00
c. Sosialisasi Kebijakan Penyederhanaan Prosedur & Dokumen Ekspor dan Impor,
alokasi sebesar Rp.50.000.000,00
B. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan
1) Realisasi Anggaran Pelaksanaan Program dan Kegiatan
a. Perlindungan Konsumen dan Pengamanan Perdagangan
Pengawasan Barang Beredar dan Jasa, dengan anggaran sebesar Rp.200.000.000,-
dan realisasi Rp. 126.369.000,- atau 63,18 %. kegiatan Pasar murah menjelang
bulan ramadhan dan Idul Fitri, Pelatihan WDP ( Wajib Daftar Perusahaan ),
Pengawasan Barang Beredar dan Jasa di kab / kota.
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Tahun Anggaran 2009
310
b. Peningkatan Efisiensi Perdagangan Dalam Negeri
Pengembangan Perdagangan Dalam Negeri Daerah Kalsel (APBN), Anggaran
Rp.600.000.000 dengan kegiatan: Pengembangan sistem informasi manajemen,
Penyusunan program & rencana kerja, Peningkatan & pengawasan barang beredar,
Peningkatan dan pengembangan kemetrologian, Pengelolaan sistem akutansi
pemerintah, Identifikasi & harmonisasi kebijakan, Bina Usaha & pendaftaran
perusahaan dengan Pemerintah Daerah, Misi Dagang Lokal, Pameran produksi dalam
negeri,Pengamanan / distribusi barang pokok/penting/strategis, Pelayanan informasi
harga. Terealisir s/d bulan September 2009 sebesar Rp176.390.000,- atau 30%
(anggaran) dan 40 % (fisik)
c. Pengembangan Pasar & Distribusi Barang / Produk. dengan anggaran sebesar
Rp.100.000.000 ,- dan realisasi Rp. 80.359.500 ,-atau 80,36 % , kegiatan yang
dilaksanakan yaitu monitoring ke pasar tradisional, Pengumpulan dan Pengolahan
data harga bahan pokok di Kab / Kota, Penyebaran informasi .
d. Sosialisasi Peningkatan Penggunaan Produksi Dalam Negeri , dengan anggaran
sebesar Rp. 25.000.000 ,- dan realisasi Rp.24.651.000 ,- atau 98,60 % , kegiatan
Penyebaran informasi , Cetak Byner , Baliho , Brosur.
e. Peningkatan dan Pengembangan Ekspor
• Pengembangan Ekspor Daerah Kalimantan Selatan ( APBN ) sumber dana APBN
dengan anggaran sebesar Rp.769.000.000,- dan realisasi sebesar
Rp.556.977.000,- atau 72,43 %
Kegiatan ini melaksanakan antara lain : Penyuluhan dan penyebaran informasi,
Pendidikan dan pelatihan teknis perdagangan, Promosi dagang, Industri dan
investasi, Pengembangan usaha ekonomi.
• Koordinasi Program Pengembangan Ekspor dengan Instansi Terkait/ Asosiasi/
Pengusaha, anggaran Rp. 365.000.000 dan terealisir sampai dengan September
2009 sebesar Rp 311.103.500,- .atau 85 % dengan kegiatan pelatihan dan
konsultasi bisnis.
• Sosialisasi Kebijakan Penyederhanaan Prosedur & Dokumen Ekspor dan Impor.
Anggaran Rp. 50.000.000 tereralisir sampai dengan September 2009 sebesar
Rp.34.300.000,- atau 69 % dengan kegiatan Sosialisasi Kebijakan
Penyederhanaan Prosedur dan Dokumen Ekspor Impor di 4 (empat) Kabupaten se
Kalimantan Selatan.
2) Hasil Pembangunan Bidang Perdagangan
a. Perdagangan Dalam Negeri (PDN)
Perkembangan sektor Perdagangan dilihat dari jumlah pemegang Surat Izin
Usaha Perdagangan ( SIUP ) pada tahun 2009 sebanyak 46.631 buah yang terdiri dari
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Tahun Anggaran 2009
311
34.241 buah Pedagang Kecil (PK), Pedagang Menengah (PM) sebanyak 9.649 buah,
Pedagang Besar (PB) 2.741 buah. Jika dibandingkan tahun 2008 jumlah pemegang
SIUP sebanyak 42.736 buah atau terjadi peningkatan 9,11% penambahan jumlah
baik PK, PM maupun PB, pemegang SIUP tahun 2008 tercatat PK sebanyak 31.370
buah, PM sebanyak 8.871 buah dan PB sebanyak 2.741 buah.
Pertambahan Surat Izin Usaha Perdagangan ( SIUP ) tahun 2009 sebesar 9,11
% ini berarti bahwa pertumbuhan SIUP masih di atas target yang ditetapkan sebesar 5
% dan kumulatif sampai tahun 2010 target berjumlah 6 %.
Berdasarkan UU No. 3 tahun 1982 tentang Wajib Daftar Perusahaan (WDP)
setiap perusahaan yang berperasi di wilayah Hukum Negara Kesatuan Republik
Indonesia diwajibkan mendaftarkan usahanya pada Kantor pendaftaran perusahaan
c.q Dinas Perindag Kabupaten/kota.
Perkembangan Jumlah Unit Usaha ( Jenis perusahaan ) yang bergerak dibidang
perdagangan dan jasa berdasarkan pemegang atau pemilik Tanda Daftar Perusahaan
(TDP) di Kalimantan Selatan secara kumulatif tahun 2009 berjumlah 52.319 buah atau
meningkat 8,13% dibandingkan tahun 2008 yang berjumlah 48.385 buah. Pada tahun
2009 tercatat yaitu untuk Perseroan Terbatas (PT) berjumlah 4.998 buah, CV
berjumlah 13.530 buah, Firma berjumlah 36 buah, Koperasi 1.468 buah, Perorangan
31.984 buah, dan Badan Usaha Lainnya (BUL) 304 buah.
Pembangunan pasar di Kalimantan Selatan, dibiayai melalui dana Pemerintah
Pusat (TP dan DAK), pada tahun 2009 terdapat 8 unit pasar desa/waserda yang
dibangun, sedangkan pada tahun 2008 yang dibangun sebanyak 4 unit terdiri dari 1
unit Pasar Tradisional / Percontohan dan 3 Unit Pasar Desa / Warseda.
b. Perdagangan Luar Negeri (PLN).
Realisasi nilai ekspor non migas Kalimantan Selatan meningkat tahun 2009
dibanding tahun 2008. Pada tahun 2008 sebesar US$.4.017.948.344,76 sedangkan
tahun 2009 mencapai US$.5288.710.817,28 atau meningkat 31,63%.
Peningkatan ekspor non migas yang begitu tajam tersebut disertai dengan
keberhasilan diversifikasi komoditi ekspor dan diversifikasi tujuan ekspor. Komoditi
ekspor sampai tahun 2009 mencapai 116 jenis, tambahan produk ekspor tersebut
antara lain : batu besi, mangan, kromit, nikel, rumput laut, daun gulinggang dan
turunan produk sawit (CPO,Crude Palm Keruel, RBD Palm Oil, Refined Bleacked).
Diversifikasi Negara tujuan ekspor yaitu upaya penerobosan ke pasar
mancanegara, Negara tujuan baru terutama tertuju pada Negara Negara Eropah
Timur, Afrika, dan Amerika Utara seperti Slovenia, Kroasia, Lituania, Kenya, Ghana,
Malta, Portorico, Togo, Costarika, Trinidad dan Reunion. Dengan demikian Negara
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Tahun Anggaran 2009
312
tujuan ekspor bertambah 11 Negara, dengan total keseluruhan berjumlah 101(seratus
satu) negara tujuan ekspor.
Realisasi impor tahun 2009 tercatat berjumlah US$.435.999.000, mengalami
peningkatan 30,39% dibandingkan tahun 2008 yang berjumlah US$.334.372.000
seiring dengan meningkatnya ekspor, meskipun pertumbuhan mencapai 30,39 %,
namun secara nominal nilainya masih jauh dibawah nilai ekspor, dengan demikian
setiap tahun neraca perdagangan luar negeri Kalimantan Selatan selalu surplus.
Jenis barang yang diimpor berupa barang-barang mentah 55 % dan barang-
barang penolong produksi 45 % sedangkan Negara importir lebih banyak didatangkan
dari Singapore, kemudian diikuti oleh China, Australia, Eropah, dan Asia Timur dan
Amerika Serikat.
C. Permasalahan dan Solusi
1) Perdagangan Dalam Negeri
Permasalahan
a. Perlu ditingkatkannya jaringan distribusi dan perdagangan yang mampu menjamin ketersediaan barang dalam jumlah yang cukup dan harga yang bersaing.
b. Masih kurangnya sarana dan prasarana pergudangan untuk ketersediaan bahan kebutuhan pokok khususnya sayuran dataran tinggi dan buah-buahan.
Solusi
a. Meningkatkan koordinasi dan sinkronisasi dengan Dinas / Lembaga terkait dalam pembinaan baik pembinaan dibidang Produksi dengan Dinas /Lembaga pembina
Produksi ( Pertanian, , Perkebunan, Peternakan, Perikanan, dll), maupun pembinaan
dibidang permodalan dengan Dinas /Lembaga Pembina Permodalan ( BUMN,
Koperasi, dan Perbankan).
b. Peningkatan penyediaan dan akses informasi dibidang perdagangan, baik yang menyangkut informasi produk, mutu, informasi pasar dalam negeri maupun peluang
pasar bagi Pelaku Usaha (UKM) .
2) Perdagangan Luar Negeri
Permasalahan
a. Komoditi ekspor Kalimantan Selatan masih bertumpu pada barang primer yang mengandalkan SDA yang setiap tahun jumlahnya semakin berkurang.
b. Belum berkembangnya komoditi ekspor karena masih rendahnya mutu dan desain c. Sumber Daya Manusia (SDM) yang masih rendah. Solusi
a. Menciptakan iklim usaha yang kondusif dalam rangka menarik investasi dengan memberikan kemudahan, stimulan dengan prosedur mudah dan cepat.
b. Melanjutkan program pembinaan dan pengembangan produk baik dari aspek mutu dan desain maupun promosi
c. Melanjutkan dan memantapkan kelembagaan DIKLAT (P3ED Kalsel) dalam menumbuhkan SDM yang handal.
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Tahun Anggaran 2009
313
8. URUSAN KETRANSMIGRASIAN
Penyelenggaraan urusan pilihan ketransmigrasian dilaksanakan oleh Dinas Tenaga Kerja dan
Tranmigrasi Provinsi Kalimantan Selatan, program dan kegiatan yang dilaksanakan yaitu
Pengembangan Wilayah Tertinggal dan Pengembangan Wilayah Strategis dan Cepat Tumbuh.
Kedua jenis program ini sejak tahun 2006-2009 didanai dari dana Tugas Pembantuan yang
sebelumnya dengan dana Dekonsentrasi.
Sumber dan Jumlah Anggaran Tugas Pembantuan Tahun 2009 sebagaimana tabel berikut :
NO. KEGIATAN TARGET REALISASI
1. Pengembangan Wilayah Tertinggal 4.514.863.000 1.240.675.593
2. Pengembangan Wilayah Strategis dan
Cepat Tumbuh
6.756.019.000 2.991.014.537
JUMLAH 11.270.882.000 4.231.690.130
Realisasi keuangan dan fisik sampai dengan Bulan September 2009
Sedangkan dana APBD untuk Program Pengembangan Wilayah Strategis dan Cepat Tumbuh
sebesar Rp.656.910.000,00
A. Program dan Kegiatan
1) Program Pengembangan Wilayah Tertinggal, dengan kegiatan sebagaimana tabel
berikut :
NO. KEGIATAN TAHUN 2009
1. Pembangunan rumah transmigran (Unit) 673 2. Penyiapan Lahan (Ha) 1.009,50 3. Pembangunan Jalan (Km) 22,2 4. Pembangunan jembatan (M) 40 5. Penempatan transmigran (KK) 673
2) Program Pengembangan Wilayah Strategis dan Cepat Tumbuh, dengan kegiatan
sebagaimana tabel berikut:
NO. KEGIATAN TAHUN 2009
1. Pelatihan Transmigran 150 2. Pembinaan kesehatan berupa obat-obatan,
peralatan, dan perawatan (UPT) 10
3 Budi daya tanaman pisang Kepok (batang) 0 4 Budi daya tanaman Jeruk Madang (batang) 29.672 5. Budidaya tanaman Pantung (batang) 29.672 6. Budi daya tanaman Karet (batang) 42.000
7. UPT yang telah diserahkan (Unit) 2
8. Pengadaan sarana produksi (Pkt) 1.559
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Tahun Anggaran 2009
314
B. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan
1) Program Pengembangan Wilayah Tertinggal
Program Pengembangan Wilayah Tertinggal bertujuan untuk mendorong
percepatan pembangunan kawasan-kawasan yang berpotensi sebagai pusat-pusat
pertumbuhan di luar Jawa, agar dapat mengoptimalkan pengembangan potensi sumber
daya alamnya untuk mendukung upaya meningkatkan daya saing kawasan dan produk
unggulan di pasar domestik dan internasional, yang pada gilirannya diharapkan dapat
mendorong dan mendukung kegiatan ekonomi di wilayah-wilayah tertinggal dalam suatu
sistem wilayah pengembangan ekonomi.
Realisasi Program Pengembangan Wilayah Tertinggal (Tugas Pembantuan) yang
dilaksanakan tahun 2009 sebagaimana tabel berikut :
NO. KEGIATAN TAHUN 2009
1. Penyiapan Lahan Pekarangan (Ha) 673 2. Penyiapan Lahan Usaha (Ha) 336,50 3. Pembangunan Jalan penghubung/poros (Km) 673 4. Pembangunan Jalan Desa (Km) 16,19 5 Pembangunan jembatan (M) 42 6 Penempatan transmigran (KK) 673
Indikator Keberhasilan Program :
Terbentuknya kawasan-kawasan pengembangan ekonomi baru melalui
pengembangan Unit Pemukiman Transmigrasi (UPT) dan penempatan transmigran yang
dikaitkan dengan program pembangunan daerah.
2) Program Pengembangan Wilayah Strategis dan Cepat Tumbuh
Program ini menitik beratkan pada kegiatan Pemberdayaan Masyarakat
Transmigrasi dalam rangka pembentukan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat
transmigran dan penduduk sekitar kawasan transmigrasi. Program ini diarahkan pada
kegiatan pembinaan dan koordinasi penyelenggaraan promosi dan motivasi,
peningkatan partisipasi masyarakat serta pengembangan usaha ekonomi, sosial budaya,
dan investasi masyarakat transmigrasi dan pembinaan kelembagaan.
Realisasi Program Pengembangan Wilayah Strategis dan Cepat Tumbuh (Tugas
Pembantuan) disajikan pada tabel berikut:
NO. KEGIATAN TAHUN 2009
1. Pelatihan Transmigran 150 2. Pembinaan kesehatan berupa obat-obatan, peralatan, dan perawatan
(UPT) 10
3 Budi daya tanaman pisang Kepok (batang) 0 4 Budi daya tanaman Jeruk Madang (batang) 29.672 5. Budidaya tanaman Pantung (batang) 29.672 6. Budi daya tanaman Karet (batang) 42.000 7. UPT yang telah diserahkan (Unit) 2 8. Pengadaan sarana produksi (Pkt) 1.559
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Tahun Anggaran 2009
315
Indikator keberhasilan program :
Pengembangan Wilayah Strategis dan Cepat tumbuh menitik beratkan kegiatan
pada pembinaan dan pengembangan warga transmigrasi sehingga dalam kurun 5 tahun
transmigran sudah mampu mandiri dan selanjutnya akan diserahkan kepada pemerintah
daerah menjadi Desa depinitif.
Untuk mendorong kepada sasaran yang diinginkan yaitu peningkatan
kesejahteraan transmigran maka dilakukan berbagai kegiatan yaitu pembinaan usaha
ekonomi seperti sarana produksi pertanian, pembinaan pendidikan, pelayanan
kesehatan, dan pelayanan keagamaan. Sesuai dengan Kepmentrans nomor 09 tanhun
1999 pada tingkat pengembangan maka pada umumnya tingkat kesejahteraan
transmigran sekitar 3.000 kg setara beras.
Indikator keberhasilan pembinaan transmigrasi :
Akan diserahkan 2 (dua) Unit Pemukiman Transmigrasi (UPT) kepada pemerintah
Kabupaten untuk kemudian menjadi Desa depinitif setelah mendapat pembinaan kurang
lebih 5 tahun atau bergabung dengan Desa induk dengan kondisi warga lebih baik dari
sisi sosial maupun ekonomi.
UPT yang diserahkan kepada Pemerintah Kabupaten Tahun 2009
NO. KABUPATEN/UPT Jlh KK
I. Kab. Barito Kuala 1. UPT. Cahaya Baru 250 II. Kab. Kotabaru 2. UPT. Sei Pasir Sambega 200
C. Permasalahan dan Solusi
Permasalahan
1) Kondisi lahan yang marginal dan atau gangguan alam yang tidak terdeteksi sebelumnya.
2) Rendahnya kompetensi transmigran
Solusi
1) Penelitian lahan dengan pemberian input-input pertanian
2) Memberikan pelatihan kepada transmigran