azlim mikroper.doc

11
PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Mikroba adalah organisma yang sangat kecil, sehingga tidak dapat dilihat dengan mata telanjang. Sesuai namanya, bidang ilmu mikrobiologi (mikros = kecil/sangat kecil; bios = hidup/kehidupan) mempelajari tentang bentuk, kehidupan, sifat, dan penyebaran organisma yang termasuk golongan mikroba (jasad renik). Dunia mikroba baru mulai terbuka secara luas sejak manusia menemukan sebuah alat yang disebut mikroskop, hasil temuan Anthony van Leeuwenhoek (1632-1723). Mikroskop tersebut sangat sederhana, hanya memiliki satu lensa, dan mencapai pembesaran kurang dari 200 kali. Pada zaman modern, bidang mikrobiologi telah berkembang secara sangat luas, sehingga menyentuh bidang- bidang pengetahuan lain yang sejalan, di antaranya adalah: Bidang kesehatan, termasuk di dalamnya kebersihan, sanitasi, dan pengolahan limbah. Bidang pertanian, termasuk di dalamnya peternakan, perikanan, kehutanan, dan pasca-panen. Bidang industri, termasuk di dalamnya industri kimia, industri obat-obatan, industri kertas, industri tekstil, dsb. Bidang makanan, termasuk di dalamnya yang berhubungan dengan pengolahan/pembuatan, quality control, serta pengawetan.

Upload: sundoro-yoga

Post on 25-Oct-2015

8 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

LAPAK MIKROBIOLOGI

TRANSCRIPT

Page 1: azlim mikroper.doc

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Mikroba adalah organisma yang sangat kecil, sehingga tidak dapat dilihat dengan

mata telanjang. Sesuai namanya, bidang ilmu mikrobiologi (mikros = kecil/sangat kecil;

bios = hidup/kehidupan) mempelajari tentang bentuk, kehidupan, sifat, dan penyebaran

organisma yang termasuk golongan mikroba (jasad renik).

Dunia mikroba baru mulai terbuka secara luas sejak manusia menemukan sebuah

alat yang disebut mikroskop, hasil temuan Anthony van Leeuwenhoek (1632-1723).

Mikroskop tersebut sangat sederhana, hanya memiliki satu lensa, dan mencapai

pembesaran kurang dari 200 kali.

Pada zaman modern, bidang mikrobiologi telah berkembang secara sangat luas,

sehingga menyentuh bidang-bidang pengetahuan lain yang sejalan, di antaranya adalah:

Bidang kesehatan, termasuk di dalamnya kebersihan, sanitasi, dan pengolahan limbah.

Bidang pertanian, termasuk di dalamnya peternakan, perikanan, kehutanan, dan

pasca-panen.

Bidang industri, termasuk di dalamnya industri kimia, industri obat-obatan, industri

kertas, industri tekstil, dsb.

Bidang makanan, termasuk di dalamnya yang berhubungan dengan

pengolahan/pembuatan, quality control, serta pengawetan.

Bidang pelestarian dan pengolahan lingkungan hidup.

1.2 Tujuan 1.Untuk mengenal alat-alat praktikum mikrobiologi

2.Untuk megetahui cara penggunaan alat-alat praktikum dengan baik dan benar

Page 2: azlim mikroper.doc

LANDASAN TEORI

Pemahaman awal dalam praktikum adalah hal yang mempengaruhi keberhasilan suatu

praktikum, minimal praktikan dapat mengerti prosedur kerja praktikum yang akan

dilaksanakan sehingga dapat meminimalisasi kesalahan saat praktikum berlangsung.

Didalam praktikum mikrobiologi alat meerupakan hal yang terpenting keberedaanya,

peralatan yang di butuhkan dipraktikum mikrobiologi bisa dibilang peralatan yang jarang

ditemui di praktikum yang pernah di lakukan sebelumnya, dalam praktikum ini kita meneliti

benda benda yang kasat mata (tidak bisa dilihat dengan mata telanjang) Salah satu alat yang

paling sering digunakan pada praktikum mikrobiologi adalah mikroskop, karena objek yang

dipakai dalam praktikum berukuran kecil. Mikroskop merupakan alat utama yang membantu

kita untuk dapat mengamati bakteri yang tidak dapat dilihat dengan kasat mata. Serta yang

paling terpenting ialah medium dan alat-alat yang dipergunakan dalam inokulasi harus steril.

Jika kita membudidaya sesuatu tentulah harus sangat hati hati dan harus teliti, kebersihan

juga harus terjaga, karena bakteri hidupnya sangat sensitif suhu, pH dan faktor lain lain harus

sangat dijaga, nah peralatan yang kita gunankan juga menunjang keberhasilan kita saat

praktikum Karena apabila medium dan alat-alat yang kita pergunakan itu tidak steril, maka

kita tidak akan mungkin memperoleh pembiakan bakteri yang diinginkan. Autoklaf adalah

alat untuk mensterilkan berbagai macam alat dan bahan yang digunakan dalam mikrobiologi

yang menggunakan uap air panas bertekanan. Tekanan yang digunakan pada umumnya 15

Psi atau sekitar 2 atm dan dengan suhu 121ºC (250ºF). Sedangkan oven digunakan untuk

sterilisasi kering tanpa menggunakan uap air panas bertekanana, namun hanya menggunakan

panas. Untuk skala laboraturium media seperti labu erlenmeyer , gelas ukur, petridisk masih

sering ditemui nah media media seperti ini yang harus dijaga kebersihan dan kesetrilannya

karna bakteri akan di kembangbiakan di media tersebut.

Page 3: azlim mikroper.doc

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Prosedur Penggunaan Mikroskop

Mikroskop merupakan alat bantu yang memungkinkan kita dapat mengamati obyek yang

berukuran sangat kecil. Hal ini membantu memecahkan persoalan manusia tentang organisme yang

berukuran kecil. Ada dua jenis mikroskop berdasarkan pada kenampakan obyek yang diamati, yaitu

mikroskop dua dimensi (mikroskop cahaya) dan mikroskop tiga dimensi (mikroskop stereo).

Sedangkan berdasarkan sumber cahayanya, mikroskop dibedakan menjadi mikroskop cahaya dan

mikroskop elektron.

Cara penggunaan mikroskop:

1. Letakkan mikroskop di atas meja dengan cara memegang lengan mikroskop sedemikian rupa

sehingga mikroskop berada persis di hadapan pemakai !

2. Putar revolver sehingga lensa obyektif dengan perbesaran lemah berada pada posisi satu poros

dengan lensa okuler yang ditandai bunyi klik pada revolver.

3. nyalakan mikroskop dengan ukuran cahaya yang normal ( jangan terlalu terang )

4. Tempatkan preparat pada meja benda tepat pada lubang preparat dan jepit dengan penjepit

obyek/benda!

5. Aturlah fokus untuk memperjelas gambar obyek dengan cara memutar pemutar kasar, sambil

dilihat dari lensa okuler. Untuk mempertajam putarlah pemutar halus !

6. Apabila bayangan obyek sudah ditemukan, maka untuk memperbesar gantilah lensa obyektif

dengan ukuran dari 10 X,40 X atau 100 X, dengan cara memutar revolver hingga bunyi klik.

7. Apabila telah selesai menggunakan, bersihkan mikroskop dan simpan pada tempat yang tidak

lembab.

4.2 Deskripsi Prosedur Penggunaan Alat-Alat Sterilisasi

1.SterilisasiMedia

Meliputi:

•Tyndallisasi

Mendidihkan medium dengan uap selama beberapa menit, kemudian didiamkan selama 1 hari,

kemudian didihkan lagi hingga 3 kali ulangan.

•Autoclaving

Menggunakan Autoclave (TangkiSterilisasi), selama 15-20 menit pada suhu 1210 C, tekanan 1

atm/cm 2 (15lb/inchi2).

•Filtrasi

Page 4: azlim mikroper.doc

Menggunakan saringan porcelain atau tanah diatom dengan pore tertentu

2.SterilisasiAlat

Sterilisasi Kering menggunakan oven pada temperature 160-1700 C selama 2-3 jam.

3.AseptisasiAlatdanAreaKerja

Menggunakan Laminar Cabinet, Bunsen dan Cairan Alkohol

Bunsen

Pembakar Bunsen (Bunsen Burner) Salah satu alat yang berfungsi untuk menciptakan kondisi

yang steril adalah pembakar bunsen. Untuk sterilisasi jarum ose atau yang lain, bagian api yang

paling cocok untuk memijarkannya adalah bagian api yang berwarna biru (paling panas).

Perubahan bunsen dapat menggunakan bahan bakar gas atau metanol. Cara penggunaanya,

buka tutup Bunsen kemudian Buka tutup Bunsen, nyalakan korek api dan dekatkan kesumbu

Bunsen sehingga Bunsen menyala.

Prosedur penggunaan Bunsen:

1. Buka tutup Bunsen

2. Nyalakan korek api kemudian dekatkan kesumbu Bunsen sehingga Bunsen menyala

Autoclave

Autoclave adalah alat utk mensterilkan berbagai macam alat dan bahan yg digunakan dlm

mikrobiologi menggunakan uap air panas bertekanan. Tekanan yg digunakan pada umumnya

15 Psi atau sekitar 2 atm dan dengan suhu 121°C (250 °F). Jadi tekanan yg bekerja ke seluruh

permukaan benda adalah 15 pon tiap inchi 2 (15Psi =15 pounds per square inch).Lama

sterilisasi yg dilakukan biasanya 15 menit utk 121°C.

Prosedur penggunaan Autoclave :

1. Pelajari bagian-bagian autoclave dan fungsinya masing-masing

2. - Tuangkan air suling ke dalam autoclave hingga batas yang dianjurkan

3. - Masukkan alat/bahan yang akan diserilkan, ditata sedemikian rupa sehingga uap air

secara merata dapat menembus alat/bahan yang akan disterilkan tersebut.

4. - Tutup autoclave dan hidupkan alat. Perhatikan tahap kenaikan suhu dan tekanan pada

autoclave. Tunggu hingga alat mencapai suhu 121oC selama 15 menit. Autoclave akan

otomatis membunyikan alarm, jika proses sterilisasi sudah selesai.

5. - Hindari membuka tutup autoclave begitu proses sterilisasi selesai, tunggu sampai

tekanan dan suhunya turun

Laminer Flow Cabinet

Cara penggunaan laminar flow cabinet, 1) Nyalakan lampu UV, minimum selama 30

menit, sebelum laminar air flow digunakan. Hindarkan sinarnya dari badandan mata. 2)

Page 5: azlim mikroper.doc

Siapkan semua alat-alat steril yang akan dipergunakan. Alat-alat yang dimasukkan ke dlam

laminar air flow cabinet, disemprot terlebih dahulu dengan alcohol 70% atau spiritus. 3) Meja

dan dinding dalam LAF disemprot dengan alkohol 70% atau dengan spiritus untuk

mensterilkan LAF. 4) Blower pada LAF dihidupkan untuk menjalankan air flow. 5) Nyalakan

lampu dalam LAF. 6) LAF sudah siap untuk digunakan.

Oven

Prosedur penggunaan Oven :

1. Nyalakan oven dengan suhu 170o-180o

2. Masukkan objek yang ingin disterilisasi ( objek terbuat dari kaca)

3. Sebelum dimasukkan ke dalam oven alat/bahan teresebut dibungkus, disumbat atau

dimasukkan dalam wadah tertutup untuk mencegah kontaminasi ketika dikeluarkan dari

oven.

4. Diamkan selama 1-3 jam

4.3. Deskripsi Prosedur Penggunaan Alat-Alat Kultivasi

1. BiakanAgarLempeng(PlateAgarCulture)

Cawan petri biasanya disterilkan bersama dengan kertas saring di dalamnya.

Cawan petri perlu dicuci bersih kemudian dikeringkan,  setelah kering dibungkus

dengan kertas putih cokelat untuk disterilisasi  dengan oven. Alat ini berfungsi untuk

pembuatan kultur media.

2. BiakanAgarMiring

Untuk membuat agar miring, perlu diperhatikan tentang kemiringan media

yaitu luas permukaan yang kontak dengan udara tidak terlalu sempit atau tidak terlalu

lebar dan hindari jarak media yang terlalu dekat dengan mulut tabung karena

memperbesar resiko kontaminasi.Tabung reaksi yang disterilkan di dalam autoklaf

harus ditutup dengan kapas dan aluminium foil.

3. BiakanTusukan

4. BiakanAdukan(PourPlateCulture)

5. Jarum Ose

Prinsip kerjanya  yaitu  ose  disentuhkan  pada  bagian  mikrobia  kemudian

menggosokkan pada kaca preparat untuk diamati.

4.4. Deskripsi Prosedur Penggunaan Alat-Alat Kuantifikasi Mikroorganisme

Page 6: azlim mikroper.doc

Spektrofometer

1. hal pertama, nyalakan spektrofotometer Anda. Anda harus menunggu selama sekitar 20

menit untuk membiarkan ini hangat, jika Anda memiliki model lama. (Hal ini karena

elektronik perlu distabilkan ke suhu atau lain Anda akan membuka percobaan ke

variabel lain.

2. Membersihkan mangkuk yg dihiasi dgn ukiran dalam mesin dan pastikan bahwa

selama percobaan Anda hadapi dengan cara yang sama ke mesin setiap kali.

3. Hal ini penting untuk baik memakai sarung tangan untuk percobaan ini atau untuk

terus menyeka bawah mangkok yg dihiasi dgn ukiran tersebut. Setiap sidik jari atau

kotoran di mangkok yg dihiasi dgn ukiran dapat mempengaruhi hasil percobaan. Jika

Anda akan menggunakan sarung tangan diperingatkan bahwa beberapa cuvettes plastik

mungkin tertarik dengan materi sarung tangan.

4. Ambil terlarut Anda dan menambahkannya ke mangkuk yg dihiasi dgn ukiran, ini akan

kosong Anda untuk percobaan ini. (Hal ini penting untuk tidak menambahkan dH20 ke

kosong Anda kecuali terlarut Anda Hal ini karena, dalam rangka untuk mengukur

pelarut dengan benar., Anda perlu juga memperhitungkan serap zat terlarut.)

5. Sekarang, atur spektrofotometer Anda ke panjang gelombang yang diinginkan.

Masukkan mangkuk yg dihiasi dgn ukiran kosong, memastikan bahwa tanda panah atau

yang sejenisnya sejalan setiap kali. Tekan 'menetapkan nol' atau juga worded tombol

untuk kalibrasi spektrofotometer untuk panjang gelombang itu.

6. Sekarang Anda dapat memasukkan solusi Anda untuk mengukur daya serap nya. Perlu

diingat bahwa setiap kali Anda mengubah panjang gelombang Anda harus mengulang

pengaturan kosong untuk panjang gelombang itu.

Micro pipet

Cara Menggunakan Mikropipet. Pegang mikropipet dengan genggaman menyerupai

petinju (seperti mau meninju orang), dengan ibu jari berada di bagian pengatur volume.

Tambahkan tip pada ujung pipet dengan cara menekan tip yang berada dalam kotak tip.

Lihat dan pelajari kekuatan tekanan dengan cara melihat ujung tip. Untuk memipet larutan,

pengaturan berada di tombol bagian atas. Tekanlah tombol sampai berhenti secara alami.

Sebagai contoh dengan menggunakan P20, jarak tekanan untuk memipet 2 ul larutan akan

lebih dekat dibanding memipet 20 ul. Jadi singkatnya untuk menggunakan mikropipet

yaitu: tekan tombol sampai berhenti, tahan, masukkan ujung tip (kira-kira 2 mm) ke dalam

larutan yang akan diambil, dan lepaskan tekanan secara perlahan. Hal ini penting, terlebih

untuk mengambil larutan yang memiliki tingkat kekentalan (viscosity) tinggi. Setelah itu,

masukkan larutan yang telah diambil ke dalam wadah yang baru. Perlahan tekanlah tombol

untuk mengeluarkan larutan dari pipet. Setelah semua larutan keluar, lepaskanlah tekanan

Page 7: azlim mikroper.doc

perlahan. Untuk memipet larutan yang sangat sedikit (kurang dari 10 ul atau  kurang dari

satu tetes), maka tempelkanlah terlebih dahulu ujung tip pada dinding wadah yang baru.

Setelah semua selesai, lepaskan tip dari mikropipet dengan cara menekan tombol

pembuang (yang berada di bagian belakang), dan buang pada wadah khusus sampah tip.

Perlu diingat, gantilah tip jika menyentuh benda-benda lain sebelum memipet cairan yang

dimaksud. Beberapa Hal Yang Perlu Dihindari. Antara lain:

1. Jangan menggunakan pipet tanpa tip di ujungnya. Larutan tidak boleh masuk ke dalam

pipet, karena bisa menyebabkan kontaminasi.

2. Jangan memutar volume atau menggunakan pipet melebihi ukuran maksimalnya. Hal

ini akan menyebabkan ketidakakuratan ukuran, bahkan merusakkan pipet.

3. Saat mengambil tip, jangan menekan terlalu keras dan berulang-ulang. Juga jangan

terlalu lemah, karena tip bisa jatuh.

4. Ketika menekan tombol pipiet, jangan menekan melebihi penghentian normalnya,

karena akan menyebabkan larutan yang diambil berlebihan.

5. Ketika mengambil larutan, jangan melepas tombol penekan secara tiba-tiba. Hal ini

akan menyebabkan larutan masuk ke dalam pipet, dan ketidakakuratan ukuran.

Lepaslah tombol penekan secara perlahan dan terkontrol.

6. Ketika mengambil larutan, jangan angkat pipet sebelum seluruh larutan masuk ke

dalam tip. Jika mengambil larutan yang banyak, pastikan ujung tip masih terendam

dalam larutan.

7. Selama ada larutan dalam tip di ujung pipet, jangan taruh pipet seenaknya. Karena

larutan bisa masuk ke dalam pipet dan menyebabkan kontaminasi.