awaldanakhirramadhan1434 130628174748-phpapp02(1)
TRANSCRIPT
Mencari solusi persatuan umat
HISAB:Menentukan awal dan akhir Ramadhan cukup dengan perhitungan (hisab) dan tidak perlu melihat bulan, dalil melihat bulan karena waktu itu ilmu pengetahuan (matematika, astronomi / falaq) belum berkembang
RUKYAT
Puasa dimulai dan diakhiri bila hilal sudah terlihat disuatu tempat1.lokal:
Puasa hanya wajib bagi kaum muslimin di daerah sekitar lokasi terlihatnya hilal (1 Matla’, sekitar radius 120 Km) kaum muslim di daerah lain harus melakukan rukyat sendiri
1.internationalBila terlihat hilal dimanapun tempatnya maka wajib berpuasa
bagi seluruh kaum muslimin di dunia hari itu juga
1. Dalil Aqlidalil melihat bulan karena waktu itu ilmu pengetahuan (matematika, astronomi / falaq) belum berkembang
2. Dalil Naqli
ا مو ل ع ت ل ل ز نا م ه ر د ق و نورا ر م ق ل وا ياء ض س م ش ال ل ع ج ذي ل ا و هل ص ف ي ق ح ل با ل إ ك ل ذ ه ل ال ق ل خ ما ب سا ح ل وا ن ني س ال د د ع
ن مو ل ع ي م و ق ل ت يا ال• “Dialah yang menjadikan matahari bersinar, dan bulan bercahaya, dan ditetapkan
manzilah-manzilah bagi perjalanan bulan itu, supaya kamu mengetahui bilangan tahun dan perhitungan waktu.” Dia menjelaskan tanda-tanda (kebesaran-Nya) kepada
orang-orang yang mengetahui. (Qs. Yunus [10]: 5).
Dalil Quran tersebut bersifat umum untuk semua perhitungan waktu, dan bukan khusus untuk penentuan awal dan akhir Ramadhan
Hadits-hadits tentang ru’yat merupakan dalil khusus tentang penetuan awal dan akhir Ramadhan
Jumhur ulama : Penentuan awal dan akhir Ramadhan adalah dengan ru’yat, sedangkan hisab hanya untuk memperkirakan waktu pelaksanaan ru’yat
Rosulullah SAW bersabda yang artinya, “Jika kalian melihatnya (hilal bulan Romadhon) maka berpuasalah. Dan jika kalian
melihatnya (hilal bulan Syawwal) maka berhari rayalah, akan tetapi
jika ia (hilal) terhalang dari pandangan kalian maka kira-
kirakanlah”, dalam riwayat lain “…maka sempurnakanlah bilangan bulan Sya’ban menjadi 30 hari.”
(HR. Bukhori dan Muslim)
Ketiga imam madzhab (Abu Hanifah, Maliki, Ahmad) berpendapat bahwa awal Ramadhan ditetapkan berdasarkan ru’yat global, tanpa mempertimbangkan
perbedaan mathla’.
1. Mayoritas diikuti oleh ulama’ madzhab Syafi’I
2. Apabila terlihat hilal di suatu daerah maka penduduk di sekitar daerah tersebut wajib berpuasa. dihitung menurut kesamaan mathla’, yaitu jarak kurang dari 24 farsakh (sekitar radius 120km). Adapun penduduk daerah lain, maka mereka tidak wajib berpuasa dengan ru’yat ini, karena terdapat perbedaan mathla’.”
(Abdurahman Al-Jaziri, Al-Fiqh ‘Ala Al-Madzhahib Al-Arba’ ah, Jilid I, hlm. 550).
Dari Kuraib : Sesungguhnya Ummu Fadl binti Al-Haarits telah mengutusnya menemui Mu’awiyah di Syam. Berkata Kuraib : Lalu aku datang ke Syam, terus aku selesaikan semua keperluannya. Dan tampaklah olehku (bulan) Ramadlan, sedang aku masih di Syam, dan aku melihat hilal (Ramadlan) pada malam Jum’at. Kemudian aku datang ke Madinah pada akhir bulan (Ramadlan), lalu Abdullah bin Abbas bertanya ke padaku (tentang beberapa hal), kemudian ia menyebutkan tentang hilal, lalu ia bertanya ; “Kapan kamu melihat hilal (Ramadlan) ? Jawabku : “Kami melihatnya pada malam Jum’at”. Ia bertanya lagi : “Engkau melihatnya (sendiri) ?” Jawabku : “Ya ! Dan orang banyak juga melihatnya, lalu mereka puasa dan Mu’awiyah Puasa”. Ia berkata : “Tetapi kami melihatnya pada malam Sabtu, maka senantiasa kami berpuasa sampai kami sempurnakan tiga puluh hari, atau sampai kami melihat hilal (bulan Syawwal) “. Aku bertanya : “Apakah tidak cukup bagimu ru’yah (penglihatan) dan puasanya Mu’awiyah ? Jawabnya : “Tidak ! Begitulah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, telah memerintahkan kepada kami”.
HaditsHadits
SanadSanad
MatanMatan
MutawatirMutawatir
AhadAhad
MasyhurMasyhur
AzizAziz
GharibGharib
Marfu’Marfu’
MauqufMauquf
Jalur periwayatan
Redaksi (isi)
Banyak Jalur
Satu Jalur
Populer Jaman Tabi’in/Tabiut Tabi’in
Dua Jalur tapi tidak bertemu
Satu Jalur ditiap tingkatan
Bersandar pada Rasulullah langsung
Tidak bersandar pada Rasulullah langsung
MutawatirMutawatir AhadAhad
MasyhurMasyhur AzizAziz GharibGharibBanyak Jalur Satu Jalur
Populer Jaman Tabi’in/Tabiut Tabi’in
Dua Jalur tapi tidak bertemu
Satu Jalur ditiap tingkatan
Rasulullah sawRasulullah saw
Shahabat raShahabat ra
Tabi’inTabi’in
Tabi’ut Tabi’in
Tabi’ut Tabi’in
Marfu’Marfu’
MauqufMauquf
Bersandar pada Rasulullah langsung
Tidak bersandar pada Rasulullah langsung
Rasulullah sawRasulullah saw Shahabat raShahabat ra
Melihat perilaku RasulMendengar perkataan RasulMelakukan perintah Rasuldll
Shahabat raShahabat ra Tabi’inTabi’in
Pendapat (hasil Ijtihad) Shahabat sendiri setelah
mereka mendapatkan pelajaran dari Rasul
Dari Shahabat diriwayakan oleh
Tabi’in
Dari Shahabat diriwayakan oleh
Tabi’in
Tabi’inTabi’in
Rasulullah sawRasulullah saw
Dilihat dari sisi sanad merupakan hadits Shahih, Ahad, Gharib mutlak, yakni hadits yang diriwayatkan dengan sanad yang tsiqah, dari satu jalur diawal sanad
Dilihat dari penyandaran matan hadits merupakan hadits Mauquf, yakni tidak bersandar secara langsung kepada nabi tetapi pada shahabat dalam hal ini adalah pada Ibnu Abas ra
GharibGharib
Satu Jalur ditiap tingkatan
Rasulullah saw
Ibnu Abbas ra
Tabi’in
Tabi’ut Tabi’in
Kuraib ra
MauqufMauquf
Tidak bersandar pada Rasulullah langsung
Para ulama mujtahidin berpendapat Hadits shahabat Kuraib ini walau sahih,
tetapi ia termasuk hadits Gharib secara sanad, dan Mauquf secara matan, maka hadits ini lemah
Kebanyakan hadits mauquf adalah dho’if dan tidak dapat dipakai sebagai hujjah.
Hadits mauquf yang sahih, boleh dipakai asal tidak berselisih dengan dalil-dalil yang lain
Kelemahan hadits ini juga karena berselisih dengan hadits-hadits lain yang lebih kuat statusnya, seperti hadits shahih marfu’ (haditsnya bersandar langsung pada Rasulullah)
Dimungkinkan sekali hal tersebut adalah Ijtihad Ibnu Abas, karena berselisih dengan banyak hadits dan kebiasaan shahabat lainnya
Mengikuti ijtihad shahabat adalah boleh
Dari Abu Umairah Ibnu Anas Ibnu Malik Radliyallaahu ‘anhu dari paman-pamannya
di kalangan shahabat bahwa : suatu kafilah telah datang, lalu mereka bersaksi bahwa kemarin mereka telah melihat hilal
(bulan sabit tanggal satu), maka Nabi Shallallaahu ‘alaihi wa Sallam
memerintahkan mereka agar berbuka dan esoknya menuju tempat sholat mereka.
(HR Ahmad dan Abu Dawud. Lafadznya menurut Abu Dawud dan sanadnya shahih)
Ibnu Umar Radliyallaahu ‘anhu berkata: Orang-orang melihat
bulan sabit, lalu aku beritahukan kepada Nabi Shallallaahu ‘alaihi
wa Sallam bahwa aku benar-benar telah melihatnya. Lalu
beliau berpuasa dan menyuruh orang-orang agar berpuasa.
(H R Abu Dawud. Hadits shahih menurut Hakim dan Ibnu Hibban)
Dari Ibnu Abbas Radliyallaahu ‘anhu bahwa ada seorang Arab Badui menghadap Nabi
Shallallaahu ‘alaihi wa Sallam, lalu berkata: Sungguh aku telah melihat bulan sabit (tanggal
satu). Nabi Shallallaahu ‘alaihi wa Sallam bertanya: “Apakah engkau bersaksi bahwa tiada
Tuhan selain Allah?” Ia berkata: Ya. Beliau bertanya: “Apakah engkau bersaksi bahwa
Muhammad itu utusan Allah.” Ia menjawab: Ya. Beliau bersabda: “Umumkanlah pada orang-
orang wahai Bilal, agar besok mereka berpuasa.”
( Riwayat Imam Lima. Hadits shahih menurut Ibnu Khuzaimah dan Ibnu Hibban, sedang Nasa’i menilainya mursal)
1. Hadits yang diriwayatkan shahabat Kuraib bisa jadi itu pendapat sahabat Ibnu Abas, dan semua sahabat berhak berijtihad
2. Dalam berijtihad bisa terjadi kesalahan. Bila salah Allah memberinya satu pahala dan bila benar dua pahala
3. Pendapat terkuat adalah: siapapun berhak diterima kesaksiannya melihat hilal asal dia muslim dan mau disumpah dengan syahadat dimanapun ia melihatnya, karena yang demikianlah adalah sunnah Rasulullah
1 matlak = 1 wilayatul Hukmi
Bumi, Bulan dan Matahari berada dalam satu garis lurusTerjadi setiap tanggal 29 / 30 disebut juga bulan mati
Horizon, Kaki Langit, UfukHorizon, Kaki Langit, Ufuk
3o
3o
Di awal tanggal baru setiap bulan
JakartaPkl 1414WIB
MakkahPkl 10.14 WM
GreenwichPkl 7.14 UT
Jatuh pada hari Ahad 8 Juli 2013, Pukul 7.14 UT atau 13.14 WIB
Perhatikan posisi masin-masing tempat
JakartaPkl 20.14 WIB
MakkahPkl 16.14 UT
GreenwichPkl 13.14 UT
Indonesia belum bisa melihat bulan karena posisi bulan
masih dibawah Ufuk, Horizon Bila mengikuti
rukyat lokal Indonesia
belum puasa esok harinya
Horizon, Kaki Langit, Ufuk
Di Seluruh Indonesia pada hari Ahad 8 Juli 2013, Pukul 17.00
GreenwichPkl 19.14 UT
Hari Kamis 8 Juli 2013, Greenwich Pukul 13.14 UT, Makkah 16.14 WM , Indonesia 20.14 WIB
Terhitung dari waktu ijtima’
JakartaPkl 20.14 WIB
MakkahPkl 16.14 UT
GreenwichPkl 13.14 UT
Negeri-negeri belahan barat
sudah sempurna melihat bulan. Bila mengikuti rukyat
internasional Indonesia bisa puasa bersama
saudaranya yang lain esok harinya
JakartaPkl 01.14 WIB
MakkahPkl 22.14 UT
Mana yang lebih Rasional?
Umat Islam wajib terikat dengan syariat / hukum Islam
Bila tidak mampu menggali hukum syara’, maka wajib baginya mengambil pendapat para mujtahid dalam masalah hukum
Pendapat Mujtahid adalah hukum syariat yang mengikat bagi pengikutnya selama dilandaskan pada nash-nash syara’
Berbeda pendapat selama berpegang pada dalil adalah boleh
Menghargai pendapat saudaranya selama mereka berpegang pada dalil-dalil syara’
Mengedepankan persatuan / ukhuwah Islamiyah, tidak memaksakan kehendak
Mentaati keputusan Khalifah walaupun berbeda pendapat selama tidak diperintahkan kepada kebatilan
“Hai orang-orang yang beriman, taatilah oleh kalian Allah, rasul, dan ulil amri (penguasa) di antara kalian....”
(QS An Nisa; 59)
ر س ع ل ا في ة ع طا وال ع م س ال لى ع م ل س و ه ي ل ع له ال لى ص ه ل ال ل سو ر نا ع ي بانا ي ل ع ة ر ث أ لى ع و ه ر ك م ل وا ط ش ن م وال ر س ي ل وا
Kami membai’at Rasulullah saw untuk setia mendengarkan dan mentaati perintahnya, baik dalam keadaan susah
maupun mudah, baik dalam keadaan yang kami senangi atau pun kami benci, dan benar-benar kami dahululukan
(HR Muslim).
Sulthan Abdul Hamid IIKhalifah terakhir kaum muslimin
“Amru al-Imâm yarfa‘u al-khilâf “perintah imam/khalifah meniadakan
perbedaan
Sulthan Abdul Hamid IIKhalifah terakhir kaum muslimin
Adalah tidak adanya (Khalifah) pemimpin umum kaum muslimin yang ditaati yang dapat memutuskan penyatuan awal dan akhir Ramadhan
Adanya sekat-sekat Nasionalisme yang merupakan penghalang terbesar bagi penyatuan kaum muslimin selain fanatisme madzhab yang sempit
Sadarkan Umat untuk kembali kepada naungan Islam Tegakkan kepemimpinan umum kaum muslimin
diseluruh dunia dengan menegakkan Khilafah Islamiyah
Utamakan ukhuwah Islamiyah, daripada fanatisme, madzhab dan Nasionalisme
• www.hizbut-tahrir.or.id• www.kanwildepag-dki.com• www.moonsighting.com• www.physicalgeography.net