aurat.docx

21
Oleh: KH Husin Naparin BANYAK di antara umat Islam yang meremehkan masalah menutup aurat, khususnya kaum perempuan; mereka berpakaian semaunya mengikuti arus berbagai mode sehingga aurat terbuka dan bertentangan dengan ajaran agamanya (Islam). Aurat menurut bahasa berarti aib, cacat, cela, atau segala sesuatu yang dirasa malu kalau tampak. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia disebutkan, aurat adalah bagian badan yang tidak boleh kelihatan (menurut hukum Islam). Menurut syariat aurat berarti bagian tubuh yang wajib ditutup dan haram melihatnya; aurat laki-laki antara pusar dan lutut, sedang aurat perempuan seluruh tubuhnya kecuali muka dan dua telapak tangan. Menutup aurat wajib di dalam dan di luar salat. Islam tidak menentukan mode tertentu pakaian penutup aurat, malah Islam mengakui adanya pengaruh geografi, pemikiran, perasaan, corak kehidupan, ekonomi, budaya, adat istiadat dan pengaruh eksternal dalam menentukan corak pakaian; namun disyaratkan tidak tipis memperlihatkan warna kulit dan tidak ketat memperlihatkan lekuk- lekuk tubuh. Ada beberapa macam katagori aurat : Pertama, aurat laki-laki di hadapan sesama laki-laki antara pusar dan lutut; pusar dan lutut sendiri bukanlah aurat, tetapi keduanya wajib pula ditutup karena jika tidak, aurat akan terbuka. Paha termasuk aurat menurut Syafi’iyah, menurut Malikiyah tidak. Kedua, aurat perempuan di hadapan sesama perempuan sama dengan aurat laki-laki antara pusar dan lutut, tetapi jika sekiranya akan timbul fitnah maka juga tidak boleh memandangnya walaupun selain antara pusar dan lutut. Ketiga, aurat perempuan di hadapan laki-laki yang halal nikah dengannya (ajnabiy) adalah seluruh tubuh kecuali muka dan dua

Upload: hasnikesuma

Post on 07-Dec-2015

25 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: aurat.docx

Oleh: KH Husin Naparin

BANYAK di antara umat Islam yang meremehkan masalah menutup aurat, khususnya kaum perempuan; mereka berpakaian semaunya mengikuti arus berbagai  mode sehingga aurat terbuka dan bertentangan dengan ajaran agamanya (Islam).

Aurat menurut bahasa berarti aib, cacat, cela, atau segala sesuatu yang dirasa malu kalau tampak. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia disebutkan, aurat adalah bagian badan yang tidak boleh kelihatan (menurut hukum Islam).

Menurut syariat aurat berarti bagian tubuh yang wajib ditutup dan haram melihatnya; aurat laki-laki antara pusar dan lutut, sedang aurat perempuan seluruh tubuhnya kecuali muka dan dua telapak tangan.

Menutup aurat wajib di dalam dan di luar salat. Islam tidak menentukan mode tertentu pakaian penutup aurat, malah Islam mengakui adanya pengaruh geografi, pemikiran, perasaan, corak kehidupan, ekonomi, budaya, adat istiadat dan pengaruh eksternal dalam menentukan corak pakaian; namun disyaratkan tidak tipis memperlihatkan warna kulit dan tidak ketat memperlihatkan lekuk-lekuk tubuh.

Ada beberapa macam katagori aurat :

Pertama, aurat laki-laki di hadapan sesama laki-laki antara pusar dan lutut; pusar dan lutut sendiri bukanlah aurat, tetapi keduanya wajib pula ditutup karena jika tidak, aurat akan terbuka. Paha termasuk aurat menurut Syafi’iyah, menurut Malikiyah tidak.

Kedua, aurat perempuan di hadapan sesama perempuan sama dengan aurat laki-laki antara pusar dan lutut, tetapi jika sekiranya akan timbul fitnah maka juga tidak boleh memandangnya walaupun selain antara pusar dan lutut.

Ketiga, aurat perempuan di hadapan laki-laki yang halal nikah dengannya (ajnabiy) adalah seluruh tubuh kecuali muka dan dua telapak tangan; jika laki-laki  itu haram nikah dengannya (mahram), maka muka bagian atas (kepala, rambut, leher, telinga), pergelangan tangan, telapak tangan dan muka, dan bagian tubuh bawah lutut boleh kelihatan; tetapi jika menimbulkan fitnah dan birahi, juga diharamkan.

Bagian badan lainnya seperti perut, punggung dan paha, mahramnya haram memandangnya. Dibolehkan melihat aurat wanita dalam perobatan; dan dibolehkan memandang muka dan kedua telapak tangan pada saat meminang, muamalat jual beli, proses pengajaran dan pengadilan yang kesemuanya disyaratkan aman (terjauh) dari fitnah.

Adapun suami, maka suami boleh memandang seluruh tubuh istrinya tanpa kecuali, tetapi makruh memandang kemaluan (farj) nya.

Keempat, aurat laki-laki di hadapan perempuan adalah antara pusar dan lutut baik perempuan itu halal nikah dengannya (ajnabiyyah) ataupun yang haram nikah dengannya (mahram). Adapun

Page 2: aurat.docx

istri boleh memandang seluruh tubuh suaminya, namun makruh memandang kemaluan (zakar) nya.

Dalam kesendirian terlarang bugil, kecuali pada saat mandi di tempat tertutup, namun makruh memandang kemaluan sendiri. Nabi bersabda : “Hindarilah berbugil diri karena ada selalu yang menyertai Anda (maksudnya malaikat), ia tidak menjauhi Anda kecuali saat buang air besar atau ketika menggauli istrinya. Karenanya, malulah  Anda kepada mereka dan hormatilah mereka. (HR. Tirmizi).

Anak-anak muslim-muslimah yang studinya di SLTP dan SLTA dibenarkan memakai seragam sekolah khas yang sesuai syariat islami; tertuang dalam keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Sekolah Menengah, No. 100/C/Kep/D/1991 tanggal 16 Februari 1991 tentang pakaian seragam sekolah. PNS muslimah di lingkungan Pemprov Kalsel, wajib berjilbab sesuai Surat Edaran Gubernur Kalsel.

Page 3: aurat.docx

Pengertian Aurat :Dari segi bahasa, aurat ialah sesuatu yang mengaibkan..Dari segi istilah, aurat ialah bahagian tubuh badan seseorang yang WAJIB ditutup dan dilindungi daripada pandangan bukan mahram atau ajnabi..

Hukum menutup aurat adalah WAJIB bagi lelaki dan perempuan Islam..

Batas-batas aurat 

Aurat Lelaki :1. Dengan perempuan mahram, auratnya di antara pusat dengan lutut..2. Dengan perempuan bukan mahram, auratnya di antara pusat dengan lutut..3. Dengan perempuan bukan Islam, auratnya di antara pusat dengan lutut..

Aurat Wanita :1. Dengan mahram lelaki, auratnya di antara pusat dengan lutut..2. Dengan lelaki bukan mahram, auratnya seluruh tubuh, kecuali muka dan dua pergelangan tangan..3. Dengan lelaki bukan Islam, auratnya seluruh tubuh, kecuali muka dan dua pergelangan tangan..

Sebab-sebab Islam meWAJIBkan lelaki dan perempuan Islam menutup aurat 

1. Untuk menjaga dan memelihara kehormatan, kesopanan, dan maruah diri seseorang..2. Menghindarkan diri daripada terjerumus ke arah perbuatan Zina..3. Untuk membezakan antara keperibadian orang Islam dengan orang bukan Islam..4. Menggambarkan bahawa orang Islam sangat patuh dan taat kepada perintah Allah..

Hikmah / Fadhilat / Kebaikan disebalik kewajipan menutup aurat ke atas orang Islam 

1. Memuliakan manusia sebagai makhluk yang istimewa..2. Membentuk diri manusia supaya menjadi insan yang beradab..3. Dapat mengelak diri daripada sebarang fitnah..4. Melahirkan masyarakat yang berakhlak mulia dan patuh kepada perintah Allah..

Islam menggalakkan umatnya berpakaian baik, bersih, cantik, dan menutup aurat kerana amalan tersebut mendatangkan kebaikan kepada manusia..

Page 4: aurat.docx

BATASAN AURAT WANITA DAN PRIA

Aurat secara bahasa bermakna “an naqsu” yang berarti kurang atau aib adapun secara istilah sesuatu yang tidak diboleh dilihat atau dipertontonkan. Menutup aurat wajib hukumnya dan ini telah menjadi kesepakatan para ulama baik klasik maupun kontemporer.Hal ini berdasarkan hadist Nabi ; “Aisyah meriwayatkan, bahwa saudaranya yaitu Asma’ binti Abubakar pernah masuk di rumah Nabi dengan berpakaian jarang sehingga tampak kulitnya. Kemudian beliau berpaling dan mengatakan: “Hai Asma’! Sesungguhnya seorang perempuan apabila sudah datang waktu haidh, tidak patut diperlihatkan tubuhnya, melainkan ini dan ini — sambil ia menunjuk muka dan dua tapak tangannya”. (Riwayat Abu Daud dalam Fiqh Islam Wa Adillatuh oleh Dr Wahbah Zuhaili Juz :1 Hal :738).

=> Batasan aurat Menurut mazhab Hanafi, aurat laki-laki mulai dari bawah pusar sampai bawah lutut, hal ini berdasarkan ma’sur (perkataan sahabat); “Aurat laki-laki apa yang ada diantara pusar dan lututnya atau apa yang ada dibawah pusar sampai lutut. Sedangkan aurat perempuan seluruh tubuhnya kecuali wajah dan telapak tangan”.

Firman Allah: “Janganlah orang-orang perempuan menampakkan perhiasannya, melainkan apa yang biasa tampak dari padanya” (QS : An Nur :31). Menurut Ibnu Abbas dan Ibnu Umar maksud perhiasan yang biasa nampak dalam ayat ini adalah wajah dan telapak tangan (Dalam Roddul Muhtar Juz :1 Hal : 375-378).

Mazhab Maliki, membagi aurat lelaki dan wanita ketika shalat dan diluar shalat kepada dua bagian. Pertama, aurat berat (mughallazah) dan aurat ringan (mukhaffafah).

=> Aurat berat pada lelaki adalah kemaluan dan dubur, sedangkan aurat ringan selain dari kemaluan dan dubur (dalam Bidayatul Mujtahid Juz :1 Hal :111) adalah Fahd (paha) menurut mazhab ini bukanlah aurat, mereka berdalil dengan hadist nabi yang diriwayatkan oleh Aisyah; “Pada perang Khaibar tersingkaplah pakaian Nabi dan nampaklah pahanya”. (HR Bukhori dan Ahmad).

Namun pendapat ini di rodd oleh para ulama lain karena banyak dalil lain yang lebih kuat dan tsiqoh. (Dalam Nailul Authar Juz :2 Hal :178). Aurat berat wanita seluruh badan kecuali ujung-ujung badan dan dada. Yang dimaksud ujung badan adalah anggota ujung badan seperti tangan, kepala dan kaki. Semua ujung badan itu tidak dianggap aurat berat ketika sembayang. Mazhab Maliki membataskan apa yang dianggap aurat ringan pada wanita termasuk dada, lengan, leher, kepala dan kaki. Sedangkan muka dan dua tapak tangan tidak dianggap aurat langsung pada mazhab ini, pendapat mazhab ini banyak diikuti negara-negara Arab di Afrika Utara dan negara-negara Afrika.

…Mengumbar aurat didepan umum selain kepada mahramnya dan yang diperbolehkan oleh syariah, dikategorikan sebagai tindakan pornografi baik karena alasan seni, kebebasan ekspresi ataupun yang lainnya…

Menurut Mazhab Syafi’i, aurat pada laki-laki terletak di antara pusat dan lutut, baik dalam shalat,

Page 5: aurat.docx

thawaf, antara sesama jenis atau kepada wanita yang bukan mahramnya, hal ini berdasarkan hadist yang diriwayatkan oleh Abi Sa'id Al Khudri; “Aurat seorang mukmin adalah antara pusar dan lututnya". (HR Baihaqi). Dalam hadist lain dikatakan; "Tutuplah pahamu karena paha termasuk aurat”. (HR Imam Malik). (dalam Mugni Al Muhtaj Hal:1 Juz:185).

=> Batas aurat wanita termasuk seluruh badan kecuali muka dan dua tapak tangan di bagian atas dan bagian bawahnya. Dalil mazhab ini adalah firman Allah; “Janganlah orang-orang perempuan menampakkan perhiasannya, melainkan apa yang biasa tampak dari padanya” (QS: An Nur :31). Hadist Nabi mengatakan; "Rasulullah melarang wanita yang sedang ihrom memakai qofas (sarung tangan) dan niqob (tutup muka)". (HR Bukhari).

Menurut Mazhab Hambali, aurat pada laki-laki terletak di antara pusat dan lutut dalil mazhab ini sama dengan yang digunakan oleh mazhab hanafi dan mazhab syafi'i. Adapun aurat perempuan adalah seluruh tubuhnya kecuali wajah dan telapak tangan, hal ini berdasarkan firman Allah dan hadist-hadist diatas. (dalam Goyatul Muntaha Juz:1 Hal: 97-98)

Page 6: aurat.docx

Aurat dari segi bahasa; ialah keaiban.

Manakala dari segi istilah Syarak; ialah bahagian-bahagian tertentu pada tubuh manusia yang wajib ditutup.

Jadi, aurat bermaksud bahagia-bahagian tertentu yang wajib dilindungi daripada pandangan orang ajnabi (orang yang boleh berkahwin dengannya) kerana perbuatan tersebut dianggap suatu yang mengaibkan di sisi agama Islam.

AURAT KETIKA BERSENDIRIAN

1. Ulama’ Mazhab Hanafi dan Hambali berpendapat: “Sebagaimana dilarang seorang mukallaf (orang yang dituntut beramal dengan suruhan dan meninggalkan larangan) mendedahkan aurat ketika berhadapan dengan orang yang dilarang melihat auratnya, maka demikian juga dilarang mendedahkan auratnya ketika ia bersendirian kecuali ketika dharurat atau terpaksa dibuka seperti ketika qadha’ hajat atau ketika mandi. Ketika dharurat diharuskan membukanya.”

2. Sementara Ulama’ Mazhab Maliki dan Syafi’ie berpendapat: “Ketika seseorang itu bersendirian, tidak diharamkan mendedahkan auratnya hanya makruh kecuali ketika dharurat kerana ketika dharurat diharuskan membukanya.”

BATAS-BATAS AURAT LELAKI

Rasulullah SAW bersabda:

: ال� ل�م� ق� ل�ى الل�ه� ع�ل�ي�ه� و�س� ول� الل�ه� ص� س� د�ر�ي�: أ�ن� ر� ع�يد� ال�خ� ب�ي س�� عن� أ

�ل�ى ل� إ ج� ض�ي الر� �ة�، و�ال� ي�ف� أ ة� ال�م�ر� �ل�ى ع�و�ر� ة� إ� أ ، و�ال� ال�م�ر� ل� ج� ة� الر� �ل�ى ع�و�ر� ل� إ ج� ))ال� ي�ن�ظ�ر� الر�

د�(( ]صحيح مسلم[ �ة� ف�ي الث�و�ب� ال�و�اح� أ ر� �ل�ى ال�م� ة� إ� أ ض�ي ال�م�ر� د�، و�ال� ت�ف� اح� ل� ف�ي ث�و�ب� و� ج� الر�

Maksudnya: “Seorang lelaki tidak boleh melihat aurat lelaki lain, demikian juga wanita tidak boleh melihat aurat wanita yang lain. Tidak boleh dua orang lelaki berada (tidur) dalam satu

selimut demikian juga dengan wanita dilarang berbuat demikian.” [HR Muslim].

Ulama mempunyai pelbagai pendapat dalam hal had atau batas aurat lelaki ini;

1. Mazhab Hanafi dan Hambali berpendapat: “Lelaki diwajibkan menutup auratnya di antara pusat hingga lutut daripada dilihat oleh lelaki atau perempuan yang

Page 7: aurat.docx

bukan mahramnya kecuali kepada isterinya. Selain dari isterinya diharamkan melihat aurat di antara pusat hingga lututnya”.

Isteri boleh (harus) melihat aurat suami kecuali pada kemaluan kerana melihat kemaluan masing-maisng adalah MAKRUH.

2. Imam Malik dan Imam Syafi’ie berpendapat: “Aurat lelaki ada dua keadaan:

(1) Auratnya dengan sesama lelaki dan perempuan yang mahram dengannya. Auratnya ialah di antara pusat hingga lutut sahaja.

(2) Auratnya dengan perempuan yang bukan mahramnya.

Auratnya adalah seluruh tubuh badannya.[Rujuk Kitab al-Fiqh ’Ala al-Mazahib Al-Arba’ah, jilid 1 dalam bab Mabhas Sitr Al-Aurah].

 

BATAS AURAT WANITA DENGAN LELAKI

Para Ulama’ bersepakat berpendapat bawah aurat perempuan kepada lelaki yang bukan MAHRAMNYA ialah seluruh tubuh kecuali muka dan kedua tapak tangannya. Ini berdasarkan kepada firman Allah SWT adalam surah An-Nur ayat 31, Al-Ahzab ayat 53 dan

ayat 59 serta riwayat beberapa buah hadith.

Firman Allah SWT:

} ي�وب�ه�ن� م�ر�ه�ن� ع�ل�ى ج� ر�ب�ن� ب�خ� ل�ي�ض� ا و� ن�ه� ر� م� ا ظ�ه� ن� إ�ال� م� }و�ال� ي�ب�د�ين� ز�ين�ت�ه�

Maksudnya: “{Dan janganlah mereka (wanita) menampakkan perhiasannya kecuali apa yang biasa nampak daripadanya dan hendaklah mereka menutup kain tudung mereka hingga ke

bawah dada}.” [An-Nur: 31].

Firman Allah SWT

Page 8: aurat.docx

�د�ن�ى ن� ذ�ل�ك� أ ب�يب�ه� ال� ن� م�ن� ج� ن�ين� ي�د�ن�ين� ع�ل�ي�ه� اء� ال�م�ؤ�م� ن�س� ب�ن�ات�ك� و� ك� و� و�اج� �ز� ا الن�ب�يN ق�ل� أل� �يNه� }ي�ا أيمPا{ األحزاب ) ح� ا ر� Pور ذ�ي�ن� و�ك�ان� الل�ه� غ�ف� ال� ي�ؤ� ن� ف� ف� (59أ�ن� ي�ع�ر�

Maksudnya: “{Wahai Nabi, katakanlah kepada isteri-isteri dan anak-anak perempuan kamu serta kepada para isteri orang mukmin sekalian, hendaklah menghulurkan JILBAB mereka ke seluruh tubuh badan mereka kerana dengan itu mereka akan mudah dikenali (sebagai wanita

mukminah) dan mereka selamat daripada gangguan. Dan sesungguhnya Allah itu Maha Pengampun lagi Maha Penyayang}.” [Al-Ahzab: 59].

Firman Allah lagi:

} ل�وب�ه�ن� ل�وب�ك�م� و�ق� ر� ل�ق� اب� ذ�ل�ك�م� أ�ط�ه� ج� اء� ح� ر� �ل�وه�ن� م�ن� و� أ اس� ت�اعPا ف� �ل�ت�م�وه�ن� م� أ �ذ�ا س� إ }و�(53األحزاب )

Yang bermaksud: “{Apabila kamu bertanya atau meminta sesuatu keperluan kepada mereka (isteri-isteri Nabi SAW), maka hendaklah di sebalik tabir. Cara demikian adalah lebih

mensucikan hati kamu dan hati mereka …}” [Al-Ahzab: 53]

Sebuah hadith yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari disebut riwayat dari Ibn Syihab dari ’Urwah dan dari Aishah, R.anha berkata:

“Semoga Allah mencucuri rahmat kepada wanita-wanita Muhajirin yang mulia iaitu tatkala Allah menurunkan ayat 31 surah An-Nur, mereka teus mengoyak kain selendang lalu menutup diri mereka dengannya”. [Tafsir Ibn Kathir juz 3 halaman 284]

HR Abu Daud daripada Saidatina Aisyah Radhiyallahu ‘anha bahawa suatu hari kakaknya iaitu Asma’ binti Abu Bakar datang mengadap Rasulullah SAW sedangkan ia berpakaian nipis (jarang). Melihatkan keadaan itu, Rasulullah SAW terus berpaling muka dan bersabda maksudnya: “Wahai Asma’, apabila seorang wanita telah sampai masa haid (baligh), maka lelaki ajnabi tidak boleh melihatnya, kecuali kadar had ini (Rasulullah SAW mengisyaratkan pada muka dan kedua tapak tangannya).”

BATAS AURAT WANITA MENURUT ULAMA’ MAZHAB:

Antara batas aurat wanita yang telah ditetapkan oleh syariat menurut pendapat dan fatwa mazhab ialah;

1. Di hadapan lelaki bukan mahramnya ialah seluruh tubuh. Maksudnya semua termasuk rambutnya, mukanya, kedua tapak tangannya zahir dan batinnya juga kedua tapak kakinya. Hukum ini berdasarkan sabda Nabi Muhammad SAW yang bermaksud: “Sesungguhnya wanita itu adalah aurat”. (HR Al-Bazar dan At-Tirmizi).

2. Semasa seorang diri atau di hadapan lelaki mahramnya atau di hadapan wanita Islam yang baik akhlaknya, batas auaratnya adalah antara pusat hingga lutut. Walau bagaimanapun, bagi menjaga adab serta memperhalusi akhklak ketika berhadapan dengan lelaki yang mahramnya, eloklah wanita itu menjaga dan menutup auratnya yang selain dari pusat hingga lutut agar tidak

Page 9: aurat.docx

menimbulkan ghairah kepada lelaki walaupun darjatnya mahrahm dengannya. Lebih-lebih lagi ditakuti akan timbul fitnah, kes sumbang mahram dan lain-lain.

3. Di hadapan wanita kafir dan wanita yang rendah akhlaknya, aurat wanita itu adalah seluruh tubuh kecuali anggota yang zahir ketika bekerja iaitu kepala, muka, leher, dari dua tapak tangan hingga ke siku sahaja dan dua tapak kakinya. Selain itu adalah diharamkan membukanya.

4. Aurat wanita sahaya (hamba) kepada lelaki yang mahram dengannya dan sesama perempuan auratnya adalah dari pusat hingga lutut. Dengan lelaki bukan mahram dengannya (ajnabi) auratnya adalah seluruh tubuh badan.

Penjelasan-penjelasan ulama tentang batas-batas aurat wanita di hadapan lelaki ajnabi (bukan mahram).Perbezaan pendapat;

1. MAZHAB SYAFI’IE: ada 2 qaul;

a) Qaul pertama: Aurat wanita merdeka di hadapan lelaki ajnabi ialah seluruh tubuh badan tanpa kecuali. Qaul ini adalah qaul yang paling soheh dalam Mazhab Syaf’ie.b) Qaul kedua: Aurat wanita di hadapan lelaki ajnabi ialah seluruh tubuh badan kecuali muka dan dua tapak tangan. Walau bagaimanapun, jika mendedah muka dan dua tapak tangan boleh menimbulkan fitnah kepada wanita itu, maka ketika itu wajiblah menutup seluruh tubuh badan tanpa kecuali. Fitnah iaitu ( ”apa yang lahir pada dirinya yang mana dengan melihatnya boleh mendatangkan nafsu syahwat).

2. MAZHAB HAMBALI: ada 2 qaul;

a) Qaul pertama: Semua anggota wanita adalah aurat tanpa kecuali kepada lelaki ajnabi.b) Qaul kedua: Semua anggota tubuh wanita bagi lelaki ajnabi (bukan mahram) adalah aurat kecuali muka dan dua tapak tangan. Tapi jika mendedahkan boleh mendatangkan fitnah, maka wajiblah juga menutupnya.

3. MAZHAB HANAFI: ada 2 qaul;

a) Qaul pertama: Aurat wanita merdeka di hadapan lelaki adalah seluruh tubuh kecuali muka dan dua tapak tangan. Walau bagaimanapun, jika mendedahkan boleh mendatangkan fitnah, maka wajiblah juga menutupnya.b) Qaul kedua: Semua anggota tubuh wanita bagi lelaki ajnabi (bukan mahram) adalah aurat kecuali muka dan dua tapak tangan hingga ke pergelangan tangan dan dua tapak kaki.

4. MAZHAB MALIKI: Aurat wanita merdeka di hadapan lelaki adalah seluruh tubuh kecuali muka dan dua tapak tangan. Walau bagaimanapun, jika mendedahkan boleh mendatangkan fitnah, maka wajiblah juga menutupnya.

SIAPAKAH YANG DIKATAKAN GOLONGAN MAHRAM BAGI WANITA.1. Bapa sendiri ( bapa kandung).

Page 10: aurat.docx

2. Bapa suami (bapa mertua).3. Anak lelaki.

4. Anak lelaki suaminya (anak tirinya atau anak isteri lain bagi suaminya sama ada isteri itu masih hidup atau telah bercerai atau meninggal) tetapi bukan anak dari bekas isteri suaminya dengan suami yang lain yang dikahwininya setelah bercerai dengan suaminya.5. Saudara lelaki (adik atau abang seibu sebapa atau seibu sahaja atau sebapa sahaja).6. Anak lelaki kepada saudara lelaki (anak saudara).7. Anak lelaki kepada saudara perempuan (anak saudara).8. Kanak-kanak lelaki yang bukan mahram yang belum mengerti tentang aurat wanita (belum mumayyiz).9. Anak lelaki susuan.10. Bapa susuan.11. Saudara susuan.12. Bapa saudara sususan, datuk saudara susuan hingga ke atas, dan anak saudara susuan hingga ke bawah.13. Menantu lelaki.

Page 11: aurat.docx

DIBOLEHKAN LELAKI BUKAN MAHRAM MELIHAT AURAT WANITA DALAM BEBERAPA KEADAAN.1. Ketika hendak meminang. Kadar sempadan aurat yang hendak dilihat ialah muka dan kedua tapak tangan sahaja.2. Ketika berjual beli.3. Doktor atau tabib bertujuan mengubat.4. Ketika hendak menjadi saksi.5. Ketika mengajar.

Beberapa kesalahan yang biasa dilakukan oleh ramai Muslimah samada mereka sedar atau tidak:1) Berpakaian ketat dan menampakkan beberapa bahagian anggota tubuh.

Page 12: aurat.docx

2) Menyerupai pakaian lelaki seperti berseluar panjang dan berkemeja.3) Menyerupai pakaian wanita-wanita kafir seperti fesyen-fesyen terkini yang jelas bercanggah dengan cara berpakaian Muslimah.4) Tidak menutup sebahagian anggota tubuh. Ada yang nampak telinganya, nampak lehernya, nampak rambutnya, nampak lengannya, nampak kakinya dan sebagainya.5) Pakaian tersebut penuh dengan perhiasan.6) Kainnya nipis sehingga boleh dilihat walaupun kain tersebut menutup auratnya.7) Pakaian yang dipakai mempunyai ciri-ciri kemahsyuran, ke’glamour‘an dan nilai-nilai kesombongan orang yang memakainya.

Mudah-mudahan dengan tersenarainya beberapa hal di atas, kita mendoakan agar saudara-saudara Muslimah kita semua dapat berubah dan mengambil tindakan untuk memperbetulkannya. Bukan mereka semua sengaja mahu langgar, tapi kadang-kadang akibat salah faham dan pengaruh sekeliling, maka mereka keliru dan jauh dari petunjuk agama.

Pakaian Muslimah yang betul dan tepat dengan kehendak syariat Islam ialah:1) Menutup semua bahagian tubuh melainkan muka dan tapak tangan.2) Pakaian tersebut tidak mempunyai ciri-ciri perhiasan yang boleh menarik perhatian.

Page 13: aurat.docx

3) Mestilah kainnya tebal. Mestilah tidak tembus cahaya dan tidak boleh nampak anggota tubuh.4) Mestilah longgar (tidak ketat), supaya tidak menampakkan bentuk tubuh.5) Tidak berwangi-wangian.6) Tidak menyerupai pakaian lelaki.7) Tidak menyerupai pakaian wanita kafir.8) Pakaian tersebut mestilah tidak melambangkan kemasyhuran atau kesombongan.

Lihat Perbincangan tentang Aurat Wanita di:MEMELIHARA AURAT ~ LAMBANG PERIBADI MUSLIMAH (http://www.abuanasmadani.com/?p=1902)

Akhukum,

Page 14: aurat.docx

andangan Islam tentang aurat dan busana ialah menutup aurat dan sopan, tanpa menetapkan secara mutlak suatu model tertentu. Karena itu, model pakaian yang bernuansa Timur Tengah misalnya, berupa jubah untuk laki-laki dan cadar untuk perempuan merupakan salah satu model yang sesuai dengan syariat Islam, tetapi bukan satu-satunya model. Karena itu, model-model lainnya yang sesuai dengan budaya masing-masing negeri muslim di luar Arab, sepanjang menutup aurat dan sopan, juga dipandang sebagai memenuhi ketentuan syariat.

Kewajiban menutup aurat wanita terkait dengan situasi mana yang bersangkutan itu berada. Secara umum, situasi itu dapat dibedakan dalam tiga hal, yakni (1) ketika ia berhadapan dengan Tuhan dalam bershalat; (2) ketika ia berada di tengah-engah mahramnya; (3) ketika berada di tengah orang-orang yang bukan mahramnya.

Jumhur ulama sepakat bahwa aurat wanita yang wajib ditutup ketika bershalat adalah segenap bahagian tubuhnya, kecuali muka dan telapak tangannya. Muka dan dua telapak tangan itu, adalah bagian tubuh yang dibolehkan tanpak sesuai dengan bunyi kalimat illa ma zahara minha dalam QS. al-Nur (24): 31.

Batas aurat wanita di luar shalat, harus dibedakan antara keadaan, yakni ketika berhadapan dengan mahramnya sendiri, dan ketika berhadapan dengan orang yang bukan mahramnya. Ulama berbeda pendapat mengenai batas aurat wanita di depan mahramnya. Segolongan ulama berpendapat bahwa aurat wanita ketika berhadapan dengan mahramnya adalah antara pusat dengan lutut. Selain batas tersebut, dapat dilihat oleh mahramnya dan oleh sesamanya wanita. Pendapat lain mengatakan bahwa segenap badan wanita adalah aurat di depan mahramnya, kecuali kepala (termasuk muka dan rambut), leher, kedua tangan sampai siku dan kedua kaki sampai lutut, karena semua anggota badan tersebut digunakan dalam pekerjaan sehari-hari.

Sedang aurat wanita di hadapan orang yang bukan mahramnya, adalah meliputi seluruh tubuhnya, selain wajah dan dua telapak tangan dan dua telapak kakinya. Karena itulah, seorang laki-laki dapat saja melihat bahagian-bahagian tersebut pada badan wanita yang dilamarnya. Di sini, batasan aurat wanita sama dengan batasan auratnya ketika bershalat. Ini berarti bahwa beberapa bahagian tubuhnya, yakni rambut, leher tangan sampai siku dan kaki sampai lutut, wajib dututup hanya jika berhadapan dengan laki-laki yang bukan mahram, tetapi terhadap mahramnya sendiri bahagian tubuh tersebut tidak menjadi aurat dan tidak wajib ditutup. Bahagian-bahagian tubuh tersebut, sifat keauratannya tergantung pada keadaan, atau disebut aurat aridiyah. Namun demikian, masih termjadi perbedaan pendapat tentangnya, manakah yang disebut aurat bagi selain mahram. Mayoritas ulama menyatakan bahwa aurat perempuan secara umum adalah yang dapat menimbulkan syahwat bagi lelaki. Jadi, seorang perempuan yang tidak memakai jilbab dalam arti pakaiannya stelan adat Indonesia secara umum, yakni menggunakan pakaian namun tetap kelihatan rambutnya, lehernya, tangannya, betisnya, lalu tidak menimbulkan syahwat bagi lelaki, maka boleh saja dianggap telah menutup aura

Page 15: aurat.docx
Page 16: aurat.docx