audit lap keu

Download Audit Lap Keu

If you can't read please download the document

Upload: rakhmat-ryan

Post on 08-Dec-2015

217 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

RMK audit

TRANSCRIPT

Audit Laporan Keuangan dan Tanggung Jawab AuditorAudit laporan keuangan merupakan bagian terpenting dari berbagai assurance services. Audit laporan keuangan memainkan peran yang sangat penting dalam ekonomi pasar bebas. Dalam melaksanakan audit seorang auditor sangat perlu mengetahui standar yang digunakan serta tanggung jawabnya sebagai seorang auditor. Hasil audit laporan keuangan dari seorang auditor harus memiliki manfaat baik bagi internal perusahaan maupun eksternal perusahaan.Kebutuhan akan Audit Laporan KeuanganPerlunya dilakukan audit independen atas laporan keuangan dapat dilihat lebih lanjut pada empat kondisi, yaitu :Pertentangan Kepentingan

Banyak pengguna laporan keuangan yang memberikan perhatian tentang adanya pertentangan kepentingan aktual ataupun potensial antara mereka sendiri dan menejemen entitas. Oleh kaena itu, para pengguna mencari keyakinan dari auditor indenpenden luar bahwa informasi tersebut telah :(1) bebas dari bias untuk kepentingan manajemen dan (2) netral untuk kepentingan berrbagai kelompok pengguna.

Konsekuensi

Laporan keuangan yang diterbikan menyajikan informasi yang penting dan dalam beberapa kasus, merupakan satu-satunya sumber informasi yang digunakan untuk membuat keputusan investasi yang signifikan, peminjaman, serta keputusan lainnya. Oleh karena itu, para pengguna menginginkan laporan keuangan tersebut memuat sebanyak mungkin data yang relavan. Karena keputusan yang akan dibuat akan membuat konsekuensi ekonomi, social, dan konsekuensi lain yang signifikan, maka para pengguna laporan akan melirik pada auditor independen untuk memperoleh keyakinan bahwa laporan keuangan telah disusun sesuai dengan GAAP, termasuk semua pengungkapan yang memadai.

Kompleksitas

Masalah akuntansi dan proses penyusunan laporan keuangan telah menjadi demikian kompleks. Standar akuntansi dan pelopran untuk sewa guna usaha, pensiun, pajak penghasilan, dan laba per saham merupakan contoh-contoh dari fakta kompleksitas yang ada dewasa ini.

Keterpencilan

Para pengguna laporan keungan, bahkan pengguna yang paling andal sekalipun menganggap tidak praktis lagi untuk mencari akses langsung pada catatan akuntansi utama guna melaksanakan sendiri verifikasi atas asersi laporan keuangan karena adanya faktor jarak, waktu, dan biaya. Para pengguna lebih mengandalkan laporan auditor independen untuk memenuhi kebutuhannya.

Manfaat Ekonomi Suatu AuditBeberapa manfaat ekonomi dari audit laporan keuangan adalah sebagai berikut :Akses ke Pasar Modal : Suatu perusahaan public harus memenuhi statuta persyaratan audit terlebih dahulu, agar dapat mencatatkan sahamnya sebelum diperdagangkan di pasar modal.Biaya Modal yang lebih rendah : Seringkali perusahaan kecil meminta laporan keuangannya di audit agar dapat memperoleh pinjaman bank atau agar dapat memperoleh persyaratan pinjaman yang lebih baik.Penangguhan inefisiensi dan kecurangan : Penelitian menunjukkan bahwa apabila para pegawai mengetahui akan di adakan audit independen, mereka akan menjadi lebih hati-hati dan berusaha sedikit mungkin dalam melakukan suatu kesalahan.Peningkatan pengendalian dan operasional : Seringkali auditor independen memberikan saran untu meningkatkan pengendalian serta mencapai efisiensi operasi yang lebih tinggi dalam organisasi klien.

Keterbatasan Audit Laporan KeuanganSuatu audit laporan keuangan yang dilakukan seseuai GAAS memiliki sejumlah keterbatasan yang melekat. Salah satunya adalah bahwa auditor bekerja dalam suatu batasan ekonomi yang wajar. Berikut ini adalah dua batasan ekonomi penting yang dimaksud :Biaya yang Memadai

Pembatasan biaya audit dapat menimbulkan terbatasnya pengujian,atau penarikan sampel dari catatan akuntansi atau datapendukung yang dilakukan secara selektif. Selain itu, auditor juga dapat memilih untuk menguji system pengendalian internal dan mendapatkan keyakinan dari system pengendalian internal yang berfungsi dengan baik.

Jumlah waktu yang memadai

Biasanya laporan auditor atas demikian banyak perusahaan akan terbit dalam waktu tiga sampai lima minggu setelah tanggal neraca. Hambatan waktu ini dapat memengaruhi jumlah bukti yang diperoleh tentang peristiwa dan transaksi setelah tanggal neraca berdampak pada laporan keuangan. Lebih lagi, hanya tersedia waktu yang demikian singkat untuk memisahkan ketidakpastian yang ada pada tanggal laporan keungan. Keterbatasan penting lainnya adalah kerangka kerja akuntansi yang ditetapkan untuk penyusunan laporan keuangan.Generally Accepted Auditing Standards (GAAS)Standar UmumAudit harus dilaksanakan oleh seorang atau lebih memiliki keahlian dan pelatihan teknis yang memadai sebagai seorang auditor.Dalam semua hal yang berkaitan dengan perikatan, auditor harus senantiasa menjaga sikap menta independen.Dalam pelaksanaan audit dan penyusunan laporan, auditor wajib menggunakan kemahiran profeisonalnya cermat dan seksama.

Standar Pekerjaan LapanganPekerjaan harus direncanakan dengan matang dan apabila digunakan asisten harus disupervisi dengan semestinya.Pemahaman yang memadai atas struktur pengendalian intern harus diperoleh agar dapat meencanakan audit dan menetukan sifat, saat, dan lingkup pengujian yang akan dilakukan.Bukti audit kompeten yang cukup harus diperoleh sebagai dasar yang memadai untuk menyatakan pendapat atas laporan keuangan yang diaudit.

Standar PelaporanLaporan auditor harus menyatakan apakah laporan keuangan telah disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi yan berlaku umum.Laporan auditor harus menunjukkan keadaan di mana prinsip akuntansi tidak diterapkan secara konsisten dalam penyusunan laporan keuangan periode berjalan dibandingkan dengan prinsip akuntansi yang diterapkan pada periode sebelumnya.Pengungkapan informative dalam laporan keuangan harus dipandang memadai,kecuali dinyatakan lain dalam laporan auditor.Laporan audior harus memuat suatu pernyataan pendapat mengenai laporan keuangan secara menyeluruh, atau suatu asersi bahwa penyataan demikian tidak dapat diberikan.

STANDAR UMUMStandar umum berkaitan dengan klasifikasi auditor dan mutu pekerjaan auditor,terdapat tiga standar umum yaitu:1.KEAHLIAN DAN PELATIHAN TEKNIS YANG MEMADAISetiap profesi, terdapat sesuatu yang sangat berharga pada kompetensi teknis. Kompetensi auditor ditentukan oleh tiga faktor, yaituPendidikan universitas formal untuk memasuki profesiPelatihan praktik dan pengalaman dalam auditing,danMengikuti pendidikan profesi berkelanjutan selama karir professional auditor.

.INDEPENDENSI DALAM SIKAP MENTALKompetensi saja tidak mencukupi. Auditor juga harus bebsa dari pengaruh klien dalam melaksanakn audit serta dalam melaporkan temuan-temuannya. Standar umum yang kedua ini mengaitkan peran auditor dalam suatu audit dengan peran sebagai penengah dalam perselisihan perburuhan atau sebagai hakim dalam kasus hukum. Auditor juga harus memenuhi persyaratan indepedensi dalam Kode Perilaku Profesional yang ada di AICPA.

.PENGGUNAAN KEMAHIRAN PROFESIONAL

Sama seperti seorang dokter yang diharapkan berhati-hati dan menyeluruh dalam melakukan pemeriksan fisik serta membuat diagonosis, auditor juga diharpkan memiliki kesungguhan dan kecermatan dalam melksanakan audit serta menerbitkan laopran atas temuan. Dalam memenuhi standar ini,seorang auditor yang berpengalaman harus secara kritis melakukan review atas pekerjaan yang dikerjkan dan pertimbangan yang digunakan oleh personil kurang berpengalaman yang turut mengambil bagian dalam audit. Standar penggunaan kemahiran ini mengharuskan seorang auditor berlaku jujur dan tidak cerobah dalam melakukan audit.KEYAKINAN YANG DISEDIAKAN OLEH AUDIT

Independensi Auditor

Independensi merupakan dasar dari profesi auditing. Auditor akan bersikap netral terhadap entitas, oleh karena itu auditor akan bersikap objektif. Public dapat mempercayai fungsi audit karena auditor bersikap tidak memihak serta mengakui adanya kewajiban untuk bersikap adil.

Keyakinan yang Memadai Auditor bertanggung jawab dalam merencanakan dan melaksanakan audit untuk mendapatkan keyakinan yang memadai bahwa laporan keuangan telah bebas dari salah saji yang material. Akan tetapi, konsep keyakinan yang memadai tidak dapat memastikan atau menjamin akurasi laporan keuangan.

Deteksi Kecurangan SAS No. 82 mengemukakan dua jenis salah saji yang berkaitan dengan kecurangan, yaitu :

a. Kecurangan pelaporan keuangan - Manipulasi, pemalsuan, atau pengubahan catatan akuntansi atau dokomen pendukung yang menjadi sumber penyusunan laporan keuangan. - Representasi yang salah atau penghapusan yang disengaja atas peristiwa, transaksi, informasi signifikan lainnya yang ada dalam laporan keuangan. - Salah penerapan yang disengaja atas prinsip-prinsip akuntansi yang berkaitan dengan jumlah, klasifikasi, cara penyajian, atau pengungkapan. b. Penyalahgunaan aset - Menggelapkan penerimaan - Mencuri aset - Menyebabkan entitas membayar barang dan jasa yang tidak diterima

Tindakan Melawan Hukum yang dilakukan oleh Klien

a. Tanggung jawab untuk mendeteksi tindakan melanggar hukum yang dilakukan klien. Karakteristik tindakan melanggar hukum yang mempengaruhi tanggung jawab auditor untuk mendeteksi yaitu : - Penentuan apakah suatu tidakan dikatakan melanggar hukum atau tidak - Tindakan melanggar hukum dalam kaitan dengan laporan keuangan sangat beragam jenisnya. b. Tanggung jawab untuk melaporkan tindakan melanggar hukum Apabila suatu tindakan melanggar hukum berpengaruh material terhadap laporan keuangan, auditor harus mendesak manajemen untuk melakukan revisi atas laporan keuangan tersebut. Apabila revisi atas laporan keuangan tersebut ternyata kurang tepat, auditor bertanggung jawab untuk menginformasikannya kepada para pengguna laporan keuangan melalui suatu pendapat wajar dengan pengecualian (qualified opinion) atau pendapat tidak wajar (adverse opinion) bahwa laporan keuangan disajikan tidak sesuai dengan GAAP.

Keyakinan Tentang Kelangsungan Klien Tujuan utama suatu audit adalah untuk memberikan keyakinan yang memadai bahwa laporan keuangan disajikan secara wajar sesuai dengan GAAP. Penyajian yang wajar bukan merupakan keyakinan tentang kelangsungan usaha.oleh karena itu, adanya fakta menunjukkan banyaknya entitas yang pailit menyusul terbitnya laporan standar auditor, bukan merupakan petunjuk rendahnya kinerja audit yang berada di bawah standar ataupun merupakan kegagalan auditor.