audio-visual pada siswa kelas x-3 sma …eprints.uns.ac.id/7730/1/218321411201104201.pdfpembelajaran...

110
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR PASSING ATAS BOLAVOLI MELALUI PENDEKATAN PEMBELAJARAN DENGAN MEDIA AUDIO-VISUAL PADA SISWA KELAS X-3 SMA NEGERI 1 KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2010/2011 Oleh : YULIANTO NIM K4607062 SKRIPSI Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2011

Upload: others

Post on 17-Jan-2020

13 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: AUDIO-VISUAL PADA SISWA KELAS X-3 SMA …eprints.uns.ac.id/7730/1/218321411201104201.pdfpembelajaran dengan media audio-visual, sangat baik untuk meningkatkan hasil belajar passing

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR PASSING ATAS BOLAVOLI

MELALUI PENDEKATAN PEMBELAJARAN DENGAN MEDIA

AUDIO-VISUAL PADA SISWA KELAS X-3 SMA NEGERI 1

KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2010/2011

Oleh :

YULIANTO

NIM K4607062

SKRIPSI

Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar Sarjana

Pendidikan Program Studi Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi

Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2011

Page 2: AUDIO-VISUAL PADA SISWA KELAS X-3 SMA …eprints.uns.ac.id/7730/1/218321411201104201.pdfpembelajaran dengan media audio-visual, sangat baik untuk meningkatkan hasil belajar passing

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

Page 3: AUDIO-VISUAL PADA SISWA KELAS X-3 SMA …eprints.uns.ac.id/7730/1/218321411201104201.pdfpembelajaran dengan media audio-visual, sangat baik untuk meningkatkan hasil belajar passing

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

Page 4: AUDIO-VISUAL PADA SISWA KELAS X-3 SMA …eprints.uns.ac.id/7730/1/218321411201104201.pdfpembelajaran dengan media audio-visual, sangat baik untuk meningkatkan hasil belajar passing

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

ABSTRAK

Yulianto. UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR PASSING ATAS BOLAVOLI MELALUI PENDEKATAN PEMBELAJARAN DENGAN MEDIA AUDIO-VISUAL PADA SISWA KELAS X-3 SMA NEGERI 1 KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2010/2011, Skripsi. Surakarta. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta, Juni. 2011.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar

passing atas bolavoli melalui pendekatan pembelajaran dengan media audio-

visual yang meliputi; (1) Peningkatkan kemampuan melakukan passing bolavoli

(penilaian produk) pada siswa kelas X-3 SMA Negeri 1 Karanganyar tahun

pelajaran 2010/2011, (2) Peningkatkan hasil belajar passing atas bolavoli

(Penilaian proses) pada siswa kelas X-3 SMA Negeri 1 Karanganyar tahun

pelajaran 2010 /2011.

Penelitian ini menggunakan bentuk Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

yang terdiri dari beberapa siklus. Setiap siklus mempunyai 4 langkah yaitu:

Perencanaan, Pelaksanaan, Observasi, dan Refleksi. Sumber data penelitian ini

adalah siswa kelas X-3 SMA Negeri 1 Karanganyar tahun pelajaran 2010/2011

berjumlah 34 siswa, terdiri atas 12 siswa putra dan 22 siswa putri. Teknik

pengumpulan data dengan observasi, tes kemampuan, dan penilaian hasil belajar

passing atas bolavoli. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini

adalah secara statistik deskriptif kualitatif dengan hasil prosentase. Data Kondisi

awal penelitian ; (1) prosentase ketuntasan kemampuan melakukan passing atas

bolavoli siswa kelas X-3 SMA Negeri 1 karanganyar adalah 14.70% atau 5 siswa

(penilaian Produk), (2) Prosentase ketuntasan hasil belajar passing atas bolavoli

siswa SMA Negeri Karanganyar 17.65% atau 6 siswa (penilaian Proses).

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh simpulan bahwa ”pendekatan

pembelajaran dengan media audio-visual dapat meningkatkan hasil belajar

passing atas bolavoli pada siswa kelas X-3 SMA Negeri 1 Karanganyar tahun

pelajaran 2010/2011”, dengan pembahasan permasalahan dalam penelitian

sebagai berikut: (1) Pendekatan pembelajaran dengan media audio-visual, sangat

baik untuk meningkatkan kemampuan melakukan passing atas bolavoli siswa

Page 5: AUDIO-VISUAL PADA SISWA KELAS X-3 SMA …eprints.uns.ac.id/7730/1/218321411201104201.pdfpembelajaran dengan media audio-visual, sangat baik untuk meningkatkan hasil belajar passing

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

kelas X-3 SMA Negeri 1 Karanganyar. Dari hasil analisis yang diperoleh terjadi

peningkatan dari siklus I dan siklus II. Pada siklus I kemampuan melakukan

passing atas bolavoli siswa kelas X-3 SMA Negeri 1 Karanganyar setelah

diberikan tidakan terjadi peningkatan sebesar 41.18%, dengan prosentase

ketuntasan 55.88% atau 19 siswa. Pada siklus II terjadi peningkatan sebesar

27.62%, dengan prosentase ketuntasan 83.50% atau 29 siswa. (2) Pendekatan

pembelajaran dengan media audio-visual, sangat baik untuk meningkatkan hasil

belajar passing atas bolavoli siswa kelas X-3 SMA Negeri 1 Karanganyar. Dari

hasil analisis yang diperoleh terjadi peningkatan dari siklus I dan siklus II. Pada

siklus I hasil belajar passing atas bolavoli siswa kelas X-3 SMA Negeri 1

Karanganyar setelah diberikan tidakan terjadi peningkatan sebesar 35.29%,

dengan prosentase ketuntasan 52.94% atau 18 siswa. Pada siklus II terjadi

peningkatan sebesar 30.56%, dengan prosentase ketuntasan 83.50% atau 29

siswa.

Page 6: AUDIO-VISUAL PADA SISWA KELAS X-3 SMA …eprints.uns.ac.id/7730/1/218321411201104201.pdfpembelajaran dengan media audio-visual, sangat baik untuk meningkatkan hasil belajar passing

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

MOTTO

Barang siapa yang memberi kemudahan kepada orang lain yang sedang

mengalami kesulitan, maka Allah akan memudahkan kepadanya dunia dan

akhirat.

(HR. Ibnu dari Abu Hurairah)

Shedakah adalah jalan pintu rizki, Maka bershedekahlah selagi kamu mampu.

(Penulis)

Dengan berpikir bahwa kamu bisa, maka hadapi keadaan sesulit apapun kamu

akan bisa disertai dengan usaha dan doa.

(Penulis)

Kerja dengan keras akan mendatangkan hasil apa yang kita impikan.

(Penulis)

Page 7: AUDIO-VISUAL PADA SISWA KELAS X-3 SMA …eprints.uns.ac.id/7730/1/218321411201104201.pdfpembelajaran dengan media audio-visual, sangat baik untuk meningkatkan hasil belajar passing

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

PERSEMBAHAN

Skripsi ini dipersembahkan kepada :

- Bapak Sadimin – Ibu Yatimah, terima kasih atas nasehat dan do’anya yang

selalu menyertaiku disetiap langkah hidupku.

- Mas Ehyadi, mas Nur, mbak ismi, bak Amini dan adik ku Wulan,

karenamu keceriaan yang selalu ada pada diriku.

- Orang tersayang “ S. Nh” yang selalu memberikan motivasi dan semangat.

- Sahabat-sahabatku POK’O7

- Anak kontrakan gulon Fc

- Adik-adik JPOK FKIP UNS

- FKIP Universitas Sebelas Maret Surakarta, almamater tercinta, kampus

tempat kutimba ilmu.

Page 8: AUDIO-VISUAL PADA SISWA KELAS X-3 SMA …eprints.uns.ac.id/7730/1/218321411201104201.pdfpembelajaran dengan media audio-visual, sangat baik untuk meningkatkan hasil belajar passing

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang memberi

kenikmatan dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini

guna memenuhi sebagian persyaratan mendapat gelar Sarjana Pendidikan. Selama

pembuatan skripasi ini, tidak terlepas dari bantuan dan dukungan dari berbagai

pihak. Untuk itu penulis ucapkan terima kasih kepada:

1. Prof. Dr. H. M. Furqon Hidayatullah, M. Pd.,Dekan Fakultas Keguruan

dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

2. Drs. H. Mulyono, M. M., Ketua Jurusan Pendidikan Olahraga dan

Kesehatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas

Maret Surakarta.

3. Waluyo, S.Pd., M.Or, Ketua Program Pendidikan Jasmani, Kesehatan

dan Rekreasi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

Sebelas Maret Surakarta.

4. Dr. Agus Kristiyanto, M.Pd., sebagai pembimbing I dan Bapak

Waluyo, S.Pd., M.Or, Sebagai pembimbing II yang telah memberikan

bimbingan dan pengarahan dalam penyusunan skripsi.

5. Waluyo, S.Pd., M.Or Pembimbing Akademik, yang telah memberikan

arahan dan bimbingan selama menjadi mahasiswa di Program studi

Pendidikan jasmani, kesehatan, dan rekreasi

6. Kepala SMA Negeri 1 Karanganyar, beserta staf dan jajarannya.

7. Semua pihak yang telah membantu terlaksananya penelitian ini.

Peneliti menyadari bahwa skripsi ini jauh dari sempurna. Oleh karena

itu,saran dan kritik yang membangun sangat penulis harapkan. Akhirnya penulis

berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat dan menambah wawasan bagi para

pembaca.

Surakarta,

Penulis

Page 9: AUDIO-VISUAL PADA SISWA KELAS X-3 SMA …eprints.uns.ac.id/7730/1/218321411201104201.pdfpembelajaran dengan media audio-visual, sangat baik untuk meningkatkan hasil belajar passing

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

DAFTAR ISI

Halaman

JUDUL…………………………………………………………………….. i

PENGAJUAN SKRIPSI…………………………………………………… ii

PERSETUJUAN…………………………………………………………… iii

PENGESAHAN……………………………………………………………. iv

ABSTRAK…………………………………………………………………. v

MOTTO…………………………………………………………………….. vii

PERSEMBAHAN………………………………………………………….. viii

KATA PENGANTAR……………………………………………………… ix

DAFTAR ISI ................................................................................................. x

DAFTAR GAMBAR. .................................................................................. xiv

DAFTAR TABEL ......................................................................................... xv

DAFTAR LAMPIRAN…………………………………………………….. xvii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 1

A. Latar Belakang Masalah................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ............................................................................ 5

C. Tujuan Penelitian ............................................................................. 5

D. Manfaat Penelitian ........................................................................... 5

BAB II LANDASAN TEORI ....................................................................... 7

A. Tinjauan Pustaka ............................................................................... 7

1. Pendidikan Jasmani ............................................................... 7

a. Pengembangan Aspek Afektif ........................................ 8

b. Pengembangan Aspek Psikomotor………...................... 9

1) Keterampilan Gerak……………………………. 9

2) Kebugaran Jasmani……………………………. 10

c. Pengembangan Aspek Kognitif……… .......................... 11

d. Konsep gerak…………………………………………… 12

2. Pendekatan Pembelajaran…………………………………… 13

a. Pengertian Pendekatan Pembelajaran…………………... 13

Page 10: AUDIO-VISUAL PADA SISWA KELAS X-3 SMA …eprints.uns.ac.id/7730/1/218321411201104201.pdfpembelajaran dengan media audio-visual, sangat baik untuk meningkatkan hasil belajar passing

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

b. Pentingnya Pendekatan Pembelajaran………………… 14

3. Belajar dan Pembelajaran........................................................ 14

a. Belajar ............................................................................ 14

b. Pembelajaran ................................................................... 15

c. Prinsip Belajar dan pembelajaran ................................... 16

1) Perhatian dan Motivasi Belajar………………… 17

2) Keaktifan Siswa………………………………… 17

3) Keterlibatan Langsung Siswa…………………… 18

4) Pengulangan Belajar…………………………… 19

5) Tantangan………………………………………. 19

6) Balikan dan Penguatan…………………………. 19

7) Perbedaan Individu…………………………….. 20

d. Ciri-ciri Pembelajaran .................................................... 20

1) Motivasi Belajar............................................ ...... 21

2) Bahan Belajar................................................ ...... 21

3) Alat Bantu Belajar........................................ ....... 22

4) Suasana Belajar............................................. ...... 22

5) Kondisi Siswa yang Belajar.......................... ...... 22

e. Hasil Belajar........................................ ............................ 23

3. Media Pembelajaran .............................................................. 25

a. Pengertian Media Pembelajaran................................ ...... 25

b. Fungsi dan Manfaat ................................................. ....... 27

c. Jenis Media pembelajaran......................................... ...... 28

1) Media Visual................................................. ...... 29

2) Media Audio.................................................. ..... 29

3) Media Audio-Visual....................................... ..... 30

4) Media Asli atau Orang................................... ..... 30

d. Pengunaan Media Pembelajaran Passing Atas Bolavoli. 30

4. Bolavoli ................................................................................. 31

a. Pengertian Permainan Bolavoli................................... ... 31

b. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Bolavoli… 31

Page 11: AUDIO-VISUAL PADA SISWA KELAS X-3 SMA …eprints.uns.ac.id/7730/1/218321411201104201.pdfpembelajaran dengan media audio-visual, sangat baik untuk meningkatkan hasil belajar passing

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

1) Unsur Kondisi Fisik…………………………… 31

2) Unsur Teknik…………………………………… 32

3) Unsur Taktik…………………………………… 33

4) Unsur Mental…………………………………... 34

c. Teknik Dasar Permainan Bolavoli................................... 34

1) Pengertian Passing..........................................….. 35

2) Passing Atas Bolavoli.....................................….. 35

3) Kesalahan Passing Atas Bolavoli…………... ..... 38

B. Kerangka Berfikir......................................................................... 39

C. Hipotesis Penelitian...................................................................... 42

BAB III METODE PENELITIAN .............................................................. 43

A. Tempat dan Waktu Penelitian ..................................................... 43

1. Waktu Penelitian………………………………………. ...... 43

2. Tempat penelitian……………………………………… ...... 43

B. Subjek Penelitian......................................................................... 44

C. Sumber Data ............................................................................... 44

D. Teknik Pengumpulan Data .......................................................... 44

E. Teknik Analisis Data................................................................... 46

F. Prosedur Penelitian........................................................................ 47

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .............................. 54 A. Diskripsi Tiap Siklus…………………………………………… 54

1. Kondisi Awal…………………………………………… .... 54

2. Siklus I…………………………………………………. ..... 57

a. Rencana Tindakan I………………………….. .............. 58

b. Pelaksanaan Tindakan I……………………… .............. 60

c. Observasi Dan Interpretasi Tindakan I………. .............. 66

d. Analisis dan Refleksi Tindakan I…………….. .............. 70

e. Diskripsi Data Tindakan I………………….. ................ 71

3. Siklus II……………………………………………….. ....... 73

Page 12: AUDIO-VISUAL PADA SISWA KELAS X-3 SMA …eprints.uns.ac.id/7730/1/218321411201104201.pdfpembelajaran dengan media audio-visual, sangat baik untuk meningkatkan hasil belajar passing

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiii

a. Rencana Tindakan II………………………….. ............. 73

b. Pelaksanaan Tindakan II……………………… ............. 75

c. Observasi Dan Interpretasi Tindakan II………. ............. 80

d. Analisis dan Refleksi Tindakan II…………….. ............. 82

e. Diskripsi Data Tindakan II………………….. ............... 83

B. Pembahasan Hasil Pembelajaran………………………………. 85

1. Kemampuan Melakukan Passing Atas Bolavoli……… . 85

2. Hasil Belajar Passing Atas Bolavoli…………………… 86

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN………………………… 88

A. Simpulan……………………………………………………….. 88

B. Implikasi……………………………………………………….. 89

C. Saran…….................................................................................... 91

DAFTAR PUSTAKA…. .............................................................................. 93 LAMPIRAN…. ............................................................................................. 94

Page 13: AUDIO-VISUAL PADA SISWA KELAS X-3 SMA …eprints.uns.ac.id/7730/1/218321411201104201.pdfpembelajaran dengan media audio-visual, sangat baik untuk meningkatkan hasil belajar passing

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar

1. Kerucut Pengalaman Edgar Dale………………………………. .......... 26

2. Tahap persiapan sebelum melakukan passing atas bolavoli ................... 36

3. Tahap pelaksanaan passing atas bolavoli ................................................ 37

4. Tahap gerak lanjut passing atas bolavoli ................................................ 38

5. Kerangka Berfikir ................................................................................... 41

Page 14: AUDIO-VISUAL PADA SISWA KELAS X-3 SMA …eprints.uns.ac.id/7730/1/218321411201104201.pdfpembelajaran dengan media audio-visual, sangat baik untuk meningkatkan hasil belajar passing

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xv

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel

1. Penjabaran Sistematika Hasil Belajar Siswa....................................... 23

2. Rincian kegiatan, Waktu dan Jenis kegiatan ....................................... 43

3. Teknik Pengumpulan Data Penelitian ................................................. 45

4. Indikator Hasil Pencapaian Hasil Belajar Siswa. ................................ 52

5. Deskripsi Data Awal Kemampuan Melakukan Passing Atas

Sebelum Diberikan Tindakan Melalui Pendekatan pembelajaran

dengan Media Audio-visual ................................................................ 56

6. Deskripsi Data Awal Hasil Belajar Passing Atas Bolavoli Sebelum

diberikan Tindakan Melalui Pendekatan Pembelajaran dengan

Media Audio-visual ............................................................................ 57

7. Deskripsi Data Kemampuan Melakukan Passing Atas Setelah

Diberikan Tindakan I Melalui Pendekatan pembelajaran dengan

Media Audio-visual ............................................................................ 72

8. Deskripsi Data Hasil Belajar Passing Atas Setelah Diberikan

Tindakan I Melalui Pendekatan pembelajaran dengan Media Audio-

visual ..... ............................................................................................. 73

9. Deskripsi Data Kemampuan Melakukan Passing Atas Setelah

Diberikan Tindakan II Melalui Pendekatan pembelajaran dengan

Media Audio-visual ............................................................................ 84

10. Deskripsi Data Hasil Belajar Passing Atas Setelah Diberikan

Tindakan II Melalui Pendekatan pembelajaran dengan Media

Audio-visual ......................... .............................................................. 84

11. Deskripsi Data Kemampuan Melakukan Passing Atas sebelum dan

Setelah Diberikan Tindakan 1 dan Tindakan II Melalui Pendekatan

pembelajaran dengan Media Audio-visual ......................................... 86

Page 15: AUDIO-VISUAL PADA SISWA KELAS X-3 SMA …eprints.uns.ac.id/7730/1/218321411201104201.pdfpembelajaran dengan media audio-visual, sangat baik untuk meningkatkan hasil belajar passing

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvi

12. Deskripsi Data Hasil Belajar Passing Atas Sebelum dan Setelah

Diberikan Tindakan I dan Tindakan II Melalui Pendekatan

pembelajaran dengan Media Audio-visual ......................... ............... 86

Page 16: AUDIO-VISUAL PADA SISWA KELAS X-3 SMA …eprints.uns.ac.id/7730/1/218321411201104201.pdfpembelajaran dengan media audio-visual, sangat baik untuk meningkatkan hasil belajar passing

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran

1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I ..................................... 95

2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II .................................... 107

3. Tes Kemampuan Melakukan Passing Atas Bolavoli (Nilai Produk)

Kondisi Awal............................................................... ....................... 120

4. Penilaian Psikomotor Data Kondisi Awal .......................................... 121

5. Penilaian Afektif Kondisi Awal. ......................................................... 122

6. Penilaian Kognitif Kondisi Awal ........................................................ 123

7. Rekapitulasi Penilaian Hasil Belajar Kondisi awal............................ 124

8. Tes Kemampuan Melakukan Passing Atas Bolavoli (Nilai Produk)

Kondisi Siklu I.................................................................................... 125

9. Penilaian Psikomotor Siklus I ......................................... ................... 126

10. Penilaian Afektif Siklus I. ................................................................ 127

11. Penilaian Kognitif Siklus I ............................................................... . 128

12. Rekapitulasi Penilaian Hasil Siklus I............................ ...................... 129

13. Tes Kemampuan Melakukan Passing Atas Bolavoli (Nilai Produk)

Kondisi Siklu II................................................................................... 130

14. Penilaian Psikomotor Siklus I............................................................. 131

15. Penilaian Afektif Siklus II. ................................................................ 132

16. Penilaian Kognitif Siklus II............................................................... 133

17. Rekapitulasi Penilaian Hasil Siklus II................................................. 134

18. Dokumentasi Penelitian ...................................................................... 135

Page 17: AUDIO-VISUAL PADA SISWA KELAS X-3 SMA …eprints.uns.ac.id/7730/1/218321411201104201.pdfpembelajaran dengan media audio-visual, sangat baik untuk meningkatkan hasil belajar passing

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan jasmani merupakan suatu proses pendidikan yang mengunakan

aktifitas jasmani, permainan, dan cabang olahraga yang terpilih dengan dengan

maksud untuk mencapai tujuan pendidikan, tujuan yang dicapai bersifat

menyeluruh, mencakup aspek fisikal, intelektual, emosional, sosial, dan moral.

Pendidikan jasmani yang diajarkan di sekolah-sekolah memiliki peranan yang

sangat penting dalam berbagai hal diantaranya : Memberikan kesempatan kepada

siswa untuk terlibat langsung dalam berbagai pengalaman belajar melalui aktifitas

jasmani, permainan, dan cabang olahraga terpilih yang dilakukan secara

sistematis. Pembekalan pengalaman belajar yang diarahkan untuk membina fisik,

perkembangan watak, keterampilan gerak, kepribadian yang harmonis dan

sekaligus membentuk pola hidup sehat dan bugar sepanjang hayat . Melihat

pendidikan jasmani baik dari segi pola pencapaian tujuan maupun tujuan yang

ingin dicapai, maka perlu peninjauan yang lebih mendalam agar tujuan pendidikan

jasmani benar-benar memenuhi sasaran.

Sesuai dengan tujuan pendidikan jasmani maka faktor anak didik (siswa)

merupakan faktor yang dijadikan objek didalam pelaksanaan proses belajar

mengajar pendidikan jasmani. Guru mempunyai peranan sangat besar dalam

pencapaian keberhasilan siswa dalam proses belajar, dimana seorang guru tidak

hanya mampu mendidik saja tetapi guru dituntut mampu sebagai fasilitator,

motifator, dan juga sebagai pembaharuan dalam proses belajar mengajar. Oleh

karena itu, guru pendidikan jasmani dituntut untuk mengetahui dan memahami

serta mampu melaksanakan beban tugas mendidik dan mengajar dalam proses

belajar mengajar pendidikan jasmani.

Dalam proses belajar mengajar pendidikan jasmani, perlu mengetahui

bagaimana sebenarnya pembelajaran itu terjadi dan seorang guru di tuntut untuk

Page 18: AUDIO-VISUAL PADA SISWA KELAS X-3 SMA …eprints.uns.ac.id/7730/1/218321411201104201.pdfpembelajaran dengan media audio-visual, sangat baik untuk meningkatkan hasil belajar passing

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

mengetahui pengetahuan, ketrampilan dan sikap yang profesional dalam

membelajarkan siswa. Dalam pembelajaran keberhasilan siswa tidak hanya

ditentukan oleh hasil pembelajarannya akan tetapi juga di pengaruhi oleh proses

belajar mengajarnya, apabila dalam pembelajaran proses pembelajaran baik maka

pencapaian hasil yang di harapkan akan tercapai, maka dari itu guru harus benar-

benar mempersiapkan materi yang akan diajarkan sebelum melakukan

pembelajaran agar dapat melaksanakan tugas profesinya dengan baik.

Dalam melaksanakan tugas profesinya guru dihadapkan pada berbagai

tantangan seperti bagaimana cara bertindak atau bersikap yang tepat, apa bahan

belajar yang paling sesuai, apa metode penyajian yang paling efektif, alat bantu

apa yang bisa dipakai, apa langkah-langkah yang paling efisien, sumber belajar

mana yang bisa diakses dan bagaimana sistem evaluasi yang dapat mengukur

ketercapaian tujuan pembelajaran. Oleh karena itu, guru harus mampu

menerapkan pendekatan pembelajaran yang cocok untuk mencapai tujuan yang

dimaksud. Seorang guru harus memiliki ide dengan menerapkan pendekatan

pembelajaran yang tepat sesuai dengan kondisi yang ada, agar tujuan yang telah

ditetapkan dapat tercapai dengan baik.

Pada saat ini telah berkembang pesat berbagai macam alat atau media

pembelajaran berteknologi yang dapat digunakan sebagai pendekatan

pembelajaran. Namun belum semua guru pendidikan jasmani memanfaatkannya

dengan baik. Dengan meninjau kembali bahwa sekolah SMA Negeri 1

Karanganyar adalah Sekolah RSBI (Rintisan Sekolah Bertaraf lnternasional) yang

mempuyai fasilitas sarana pembelajaran di dalam kelas yang baik, ditandai dengan

adanya media audio-visual seperti; komputer, LCD , dan serta pengaksesan

informasi dengan internet yang memadai. Seharusnya seorang guru penjas juga

berani mencoba memanfaatkan sarana berteknologi tersebut di dalam sarana

pembelajaran penjas seperti yang dilakukan oleh guru-guru mata pelajaran yang

lain. Tidak hanya mengunakan model pembelajaran yang terjadi selama ini, yaitu

dengan model pembelajaran bersifat konvensional yang hanya memfokuskan pada

komunikasi verbal, demonstrasi, sentralisasi guru dan pembelajaran yang otoriter.

Dengan sarana berteknologi tersebut diharapkan guru pendidikan jasmani dapat

Page 19: AUDIO-VISUAL PADA SISWA KELAS X-3 SMA …eprints.uns.ac.id/7730/1/218321411201104201.pdfpembelajaran dengan media audio-visual, sangat baik untuk meningkatkan hasil belajar passing

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

mengemas materi penbelajaran penjas menjadi lebih kreatif, inovatif, dan lebih

menyenangkan. Khususnya dalam pembelajaran bolavoli. Pembelajaran bolavoli

merupakan pembelajaran yang memfokuskan pada keterampilan gerak, yang

hanya dapat dilakukan secara bertahap melalui proses latihan dari serangkaian

gerakan yaitu dari suatu gerakan yang sederhana ke gerakan kompleks. Maka

dengan itu dibutuhkan sarana prasana pembelajaran yang dapat memberikan

gambaran dengan jelas gerakan tahap demi tahap tersebut.

Sebagai langkah awal pembelajaran bolavoli adalah dengan di

kenalkannya macam-macam teknik dasar bolavoli kepada siswa. Salah satu

teknik dasar bolavoli yang harus dikuasai dalam permainan bolavoli adalah

passing atas. Passing atas bolavoli sangat diperlukan dalam permainan bolavoli

karena passing atas mempuyai fungsi sebagai pengatur irama dari permaianan

bolavoli dan untuk menyajikan bola kepada smasher bagi seorang tosser. Ditinjau

dari gerakannya, passing atas memiliki gerakan yang cukup kompleks. Tidak

jarang para siswa sekolah kurang mampu melakukan gerakan passing atas.

Bahkan masih banyak diantara mereka yang belum mengetahui dan menguasai

teknik passing atas yang benar. Karena belum mengetahui teknik passing atas,

banyak siswa yang tidak dapat melakukan passing atas dengan benar. Kebanyakan

siswa membuka jari-jari terlalu lebar dan lurus tidak membentuk cekung jari

sehingga perkenaan bola pada telapak tangan tidak tepat , lengan telah lurus ke

atas sebelum perkenaan bola sehingga tidak ada kekuatan, untuk mendorong bola

ke depan atas, dan masih banyak siswa yang masih malas untuk menekuk lutut

dalam sikap persiapan pelaksanaan sehingga gerakan passing atas yang dilakukan

oleh kebanyakan siswa keliatan tidak beraturan. Kondisi yang demikian perlu

mendapat perhatian dan solusi yang tepat agar siswa mampu melakukan passing

atas dengan baik.

Pengamatan yang dilakukan oleh peneliti, dalam proses pembelajaran

Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan (PENJASORKES) pada siswa kelas

X-3 SMA Negeri 1 Karanganyar tahun pelajaran 2010/2011 masih terdapat

beberapa kendala yang dihadapi siswa dalam melakukan olahraga permainan

Page 20: AUDIO-VISUAL PADA SISWA KELAS X-3 SMA …eprints.uns.ac.id/7730/1/218321411201104201.pdfpembelajaran dengan media audio-visual, sangat baik untuk meningkatkan hasil belajar passing

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

bolavoli, dimana siswa masih mengalami kesulitan dalam permainan bolavoli

dengan teknik yang benar, khususnya pada penguasaan passing atas. Dalam segi

pemahaman, unjuk kerja, keaktifan dan kemampuan melakukan (Hasil belajar)

siswa kelas X-3 SMA Negeri 1 Karanganyar di katakan masih sangat rendah.

Kesulitan-kesulitan yang dihadapi siswa dalam melakukan passing atas bolavoli

adalah salah satu penyebab berkurangnya motivasi atau keaktifan siswa di dalam

pembelajaran bolavoli. Maka dari itu guru pendidikan jasmani diharapkan mampu

berfikir kreatif menerapkan pendekatan pembelajaran yang sesuai dengan

pembelajaran passing atas bolavoli. Dimana pendekatan pembelajaran tersebut

mampu memberikan gambaran dengan jelas tentang teknik dasar passing atas

bolavoli yang benar sehingga terjadi peningkatan pengetahuan, pemahaman,

keaktifan, unjuk kerja dan kemampuan siswa di dalam pembelajaran passing atas

bolavoli.

Berdasarkan permasalahan di atas, pendekatan pembelajaran dengan

media audio-visual dapat dijadikan alternatif dalam pembelajaran bolavoli pada

siswa kelas X-3 SMA Negeri 1 Karanganyar. Pendekatan pembelajaran dengan

media audio-visual yang dirancang khusus untuk mengembangkan belajar siswa

tentang prosedural, pengetahuan deklaratif yang terstuktur dengan baik dan

dipelajari secara selangkah demi selangkah diharapkan mampu untuk

meningkatkan hasil belajar passing atas bolavoli yang dianggap masih sangat

rendah. Karena pembelajaran dengan media audio-visual siswa dapat menyerap

pemahaman materi melalui pandangan dan pendengaran, yaitu dengan cara

pemberian contoh atau demonstrasi melalui penayangan slide maupun video

tentang pembelajaran passing atas bolavoli yang telah dirancang sebelumnya.

Dengan melihat tahap demi tahap dari gerakan, siswa akan mampu memahami,

menganalisis dan melakukan gerakan teknik dasar bolavoli dengan baik dan

benar.

Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis bermaksud mengadakan

Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) pada siswa kelas X-3

Karanganyar dengan judul “ Upaya Peningkatan Hasil Belajar Passing Atas

Page 21: AUDIO-VISUAL PADA SISWA KELAS X-3 SMA …eprints.uns.ac.id/7730/1/218321411201104201.pdfpembelajaran dengan media audio-visual, sangat baik untuk meningkatkan hasil belajar passing

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

Bolavoli Melalui Pendekatan Pembelajaran dengan Media Audio-Visual Pada

Siswa Kelas X-3 SMA Negeri 1 Karanganyar Tahun Pelajaran 2010/2011” .

B. Perumusan Masalah

Dengan latar belakang yang telah di uraikan diatas. Maka dapat

dirumuskan masalah sebagai berikut : “ Apakah pendekatan pembelajaran dengan

media audio-visual dapat meningkatkan hasil belajar passing atas bolavoli pada

siswa kelas X-3 SMA Negeri 1 karanganyar? ”.

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan di atas, penelitian ini

mempunyai tujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar passing atas

bolavoli pada siswa kelas X-3 SMA Negeri 1 Karanganyar tahun ajaran

2010/2011, dengan pemanfaatan media audio-visual.

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Lembaga Pendidikan ( Instansi )

Sebagai bahan masukan, saran , dan informasi terhadap sekolah, instansi,

lembaga pendidikan untuk mengembangakan strategi belajar mengajar yang tepat

dalam rangka meningkatkan kualitas proses dan kuantitas hasil belajar siswa.

2. Bagi Guru

a. Memotivasi kreativitas guru disekolah dalam rangka menciptakan suasana

pembelajaran khususnya pembelajaran jasmani sehingga menjadi efektif

dan berkualitas.

b. Memotivasi guru di sekolah untuk membuat dan mengembangkan media

belajar yang mempermudah dalam mentransfer materi atau ilmu

pengetahuan terhadap siswa atau peserta didik .

c. Sebagai bahan masukan kepada guru atau pengajar dalam memilih

alternatif pembelajaran yang dapat meningkatkan keterlibatan siswa atau

partisipasi siwa dalam proses belajar mengajar.

Page 22: AUDIO-VISUAL PADA SISWA KELAS X-3 SMA …eprints.uns.ac.id/7730/1/218321411201104201.pdfpembelajaran dengan media audio-visual, sangat baik untuk meningkatkan hasil belajar passing

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

3. Bagi Siswa

a. Mempermudah siswa untuk memahami atau menyerap segala informasi

yang disampaikan oleh guru atau pengajar dalam pembelajaran. Sehingga

mampu meningkatkan hasil belajar siswa dalam teknik dasar passing atas

bolavoli.

Page 23: AUDIO-VISUAL PADA SISWA KELAS X-3 SMA …eprints.uns.ac.id/7730/1/218321411201104201.pdfpembelajaran dengan media audio-visual, sangat baik untuk meningkatkan hasil belajar passing

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 7

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Kajian Pustaka

1. Pendidikan Jasmani

Kegiatan belajar mengajar dalam pendidikan jasmani amat berbeda

pelaksanaannya dari pembelajaran mata pelajaran lain. Pendidikan jasmani adalah

pendidikan melalui aktivitas jasmani. Dengan berpartisipasi dalam aktivitas fisik,

siswa dapat menguasai keterampilan dan pengetahuan, mengembangkan apresiasi

estetis, mengembangkan keterampilan generik serta nilai dan sikap yang sportif, dan

memperbaiki kondisi fisik untuk mencapai tujuan pendidikan jasmani.

Pada dasarnya program pendidikan jasmani memiliki kepentingan yang

relatif sama dengan program pendidikan lainnya dalam hal ranah pembelajaran, yaitu

sama-sama mengembangkan tiga ranah utama ; psikomotor, afektif, dan kognitif.

Namun demikian ada satu kekhasan dan keunikan dari program pendidikan jasamani

yang tidak dimiliki oleh program pendidikan. Dalam hal ini Samsudin (2008: 21)

mengemukakan bahwa “kekhasan dan keunikan dari program pendidikan jasmani

yang tidak dimiliki oleh program pendidikan yaitu dalam hal pengembangan wilayah

psikomotor, yang biasanya dikaitkan dengan tujuan mengembangkan kebugaran

jasmani anak dan pencapaian keterampilan geraknya”.

Menurut Cholik Mutohir (1992) yang dikutip dalam buku Pembelajaran

pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan SMA/MA, Samsudin (2008: 2)

mengemukakan bahwa : “Pendidikan jasmani adalah suatu proses pendidikan

seseorang sebagai perorangan atau anggota masyarakat yang dilakukan secara sadar

dan sistematik melalui berbagai kegiatan jasmani untuk memperoleh pertumbuhan

jasmani, kesehatan jasmani, kemampuan, ketermpilan ,kecerdasan dan perkembangan

Page 24: AUDIO-VISUAL PADA SISWA KELAS X-3 SMA …eprints.uns.ac.id/7730/1/218321411201104201.pdfpembelajaran dengan media audio-visual, sangat baik untuk meningkatkan hasil belajar passing

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

watak, serta kepribadian yang harmonis dalam rangka pembentukan manusia

Indonesia berkualitas berdasarkan pancasila”. Menurut Parangrazi dan Dauer (1981)

mengemukakan bahwa “Pendidikan untuk awal massa kanak-kanak dan SD dapat

diidentifikasi sebagai belajar untuk bergerak, bergerak untuk berjalan, dan belajar

tentang gerak, pada tahap SMP pendidikan jasmani dipandang sebagai tempat untuk

belajar fair play dan jiwa sportivitas yang baik, dan pada jenjang SMA anak ingin

bermain secara harmonis dengan orang lain dan berpartisipasi dalam permainan tim”.

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa pendidikan jasmani sekolah bukan

semata-mata ditekankan pada pencapaian kesegaran fisik, pengembangan

keterampilan, kemampuan motorik saja namun juga mengembangkan mental dan

psikologis siswa, seperti : sikap fair play, semangat, dan jiwa sportifitas dalam

kegiatan apapun. Pendidikan jasmani juga memberikan pemahaman sejak dini

tentang perencanaan progam kesegaran, perilaku hidup sehat yang pada giliran nya

akan mampu berpartisipasi aktif dalam segala aktifitas. Untuk itu pendidikan jasmani

disekolah-sekolah diharapkan mampu mengembangkan aspek afekitf, kognitif, dan

psikomotor secara bersamaan.

a. Pengembangan Aspek Afektif

Menurut hernowo (2003) yang dikutip dalam buku perencanaan pembelajaran,

Abdul Majid (2008: 76) Bahwa “Bersikap merupakan wujud keberaniaan untuk

memilih secara sadar. Setelah itu ada kemungkinan ditindak lanjuti dengan

bertanggung jawab, kukuh dan bernalar ”

Belajar bersikap berarti memperoleh kecenderungan untuk menerima atau

menolak suatu objek, berdasarkan penilaian terhadap objek itu sebagai hal yang

berguna atau tidak berguna , yang kemudian ditunjukan dengan tanggung jawab atas

sesuatu hal yang dipilihnya.

Page 25: AUDIO-VISUAL PADA SISWA KELAS X-3 SMA …eprints.uns.ac.id/7730/1/218321411201104201.pdfpembelajaran dengan media audio-visual, sangat baik untuk meningkatkan hasil belajar passing

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

Strategi pengembangan afektif yang sudah digunakan dalam program

pendidikan jasmani selama ini baru terbatas pada upaya membangkitkan sikap dan

minat siswa terhadap pendidikan jasmani.

Pembelajaran domain afektif dapat digunakan untuk memfokuskan

perhatian, memelihara konsentrasi, menimbulkan dan menjaga motivasi, mengelola

kecemasan, mempelajari etika serat perilaku sosial. Selera, kepercayaan, sikap, dan

idealisme seseorang akan mempengaruhi cara ia berperilaku.

b. Pengembangan Aspek Psikomotor

1) Keterampilan Gerak

Tugas ajar anak menguasai keterampilan gerak dalam berbagai cabang

olahraga merupakan tanggung jawab utama dari guru pendidikan jasmani. Tetapi

tidak seperti yang dipahami oleh banyak guru pendidikan jasmani selama ini, tujuan

utama dalam mengajarkan keterampilan gerak tersebut adalah pengembangan

keterampilan untuk berpartisipasi dalam kegiatan olahraga, serta membantu dirinya

bertindak efektif, dan efisien dalam pelaksanaan tugas sehari-harinya; bukan untuk

mempersiapkan atlet yang berprestasi. Hal ini sesuai dengan tujuan pendidikan

jasmani yang berhubungan dengan kebugaran jasmani yaitu individu, sebagai anggota

keluarga serta sebagai anggota masyarakat.

Untuk dapat menentukan cara dan amteri apa yang tepat untuk membuat

anak meningkat keterampilannya, guru harus mengetahui keterampilan dan ciri dari

keterampilan. Keterampilan Menurut Samsudin (2008: 22) adalah sebuah kecakapan

atau tingkat penguasaan terhadap suatu gerak atau pola gerak, yang dicirikan oleh tiga

indikator kualitas utama yaitu efektif, efisien, dan adaptable.

Kualitas efektifitas adalah merupakan hasil dari tindakan yang berorientasi

pada tujuan atau sasaran tertentu. Sebuah permainan bolavoli , misalnya, dianggap

efektif jika dapat melakukan serangan dan mendapatkan nilai. Dengan kata lain,

seluruh keterampilan gerak bisa dianggap efektif jika mampu diselesaikan sesuai

dengan tujuannya. Kualitas efisiensi menggambarkan penampilan atau geraknya itu

Page 26: AUDIO-VISUAL PADA SISWA KELAS X-3 SMA …eprints.uns.ac.id/7730/1/218321411201104201.pdfpembelajaran dengan media audio-visual, sangat baik untuk meningkatkan hasil belajar passing

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

sendiri. Suatu penampilan dilakukan secara efisien jika aksinya itu secara mekanika

dianggap benar dalam situasi tertentu. Kualitas adaptasi menggambarkan kemampuan

individu dalam menyesuaikan penampilan pada kondisi sekitarnya. Hal ini menunjuk

pada keadaan lingkungan yang selalu berubah-ubah, sehingga ketika sebuah

keterampilan dilakukan pada keadaan yang berbeda, individu perlu melakukan

penyesuaian agar sesuai dengan kebutuhan. Kualitas adaptasi merupakan faktor yang

sangat menentukan dalam keterampilan, karena perubahan dalam hal kondisi ketika

keterampilan dilangsungkan bisa terjadi terus meneurus, terutama dalam cabang

olahraga permainan, khususnya bolavoli.

2) Kebugaran Jasmani

Tujuan pembelajaran dalam ranah psikomotor yang harus dikembangkan

melalui program pendidikan jasmani harus pula mencakup peningkatan kebugaran

jasmani siswa. Program pendidikan jasmnai harus dipadukan dengan program

kebugaran jasmani. Menurut Samsudin (2008: 23), beberapa masalah yang harus

dipecahkan oleh guru dalam kaitannya dengan pemberian program kebugaran jasmani

yaitu:

a) Waktu yang disediakan disekolah tidak memadai untuk mengembangkan kebugaran siswa, apalagi mempertahankannya, jika dilihat dari persyaratan intensitas, frekuensi dan durasi latihan.

b) Pertambahan kualitas kebugaran yang dicapai berumur sangat pendek, mudah hilang atau menurun kembali, kecuali jika tingkat intensitas dan frekuensi latihan tetap dipertahankan.

c) Program pengembangan kebugaran jasmani yang disediakan guru pun biasanya bersifat monoton, tidak bervariasi, tidak ada kriteria yang jelas, dan yang lebih parah adalah tidak mudah bagi guru untuk mendokumentasikan kemajuan yang dicapai oleh masing-masing siswa.

d) Secara tidak disadari, guru pun biasanya mengabaikan penanaman kesadaran siswa yang didasarkan pemahaman secara kognitif dan afektif terhadap program kebugaran jasmani.

Melihat permasalahan diatas, bahwa tanpa melihat keterbatasan waktu yang

tersedia, program pendidikan jasmani yang berkaitan dengan kebugaran harus

meliputi ranah tujuan pembelajaran, yaitu siswa harus menjadi bugar, mampu

Page 27: AUDIO-VISUAL PADA SISWA KELAS X-3 SMA …eprints.uns.ac.id/7730/1/218321411201104201.pdfpembelajaran dengan media audio-visual, sangat baik untuk meningkatkan hasil belajar passing

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

mempertahankan tingkat kebugarannya, mempunyai pengetahuan yang berhubungan

dengan kebugaran, dan yang paling penting dari kesemuanya adalah menghargai

nilai-nilai kebugaran dalam seluruh hidupnya.

c. Pengembangan Aspek Kognitif

Pendidikan jasmani yang tradisional banyak menekankan pengajarannya pada

peningkatan keterampilan gerak. Padahal, salah satu tugas dari pendidikan jasmani

menurut Samsudin (2008: 25) adalah meningkatkan pengertian anak tentang tubuh

dan kemungkinan geraknya, serta berbagai faktor yang mempengaruhinya. Itu dari

segi konsep gerak. Lebih lanjut Samsudin (2008: 25) menjelaskan dari konsep

kebugaran anak yang diharapkan memiliki pengertian tentang pengaruh latihan atau

kegiatan fisik terhadap kesehatan tubuh yang berguna bagi mereka untuk menjalani

hidup yang aktif.

Pelaksanaan pembelajaran aspek kognitif dalam pendidikan jasmani tidak

hanya dilaksanakan di dalam kelas dengan menghafal fakta-fakta tentang teknik dasar

dan ukuran lapangan. Akan tetapi, kesemuanya dapat dilaksanakan di dalam praktik

pendidikan jasmani, diintegrasikan dengan pembelajaran keterampilan gerak. Isi atau

materi aspek kognitif dalam pendidikan jasmani bukan hanya berkaitan dengan apa

dan bagaimana tentang fenomena gerak, tetapi meliputi aspek mengapa hal itu bisa

terjadi termasuk faktor apa yang berpengaruh. Berkaitan dengan pengetahuan yang

lengkap tersebut guru dapat mengajarkannya langsung di lapangan ketika anak

sedang mengalami gerak. Karena dengan pengetahuan yang dipelajari melalui

pengalaman langsung yang relevan akan bertahan lebih lama daripada hanya melaui

mendengar atau membaca. Lebih dari itu, pembelajaran akan lebih cepat terjadi

ketika siswa mengerti prinsip-prinsip yang terlibat dalam pelaksanaan keterampilan.

Page 28: AUDIO-VISUAL PADA SISWA KELAS X-3 SMA …eprints.uns.ac.id/7730/1/218321411201104201.pdfpembelajaran dengan media audio-visual, sangat baik untuk meningkatkan hasil belajar passing

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

d. Konsep Gerak

Pengajaran konsep akan membantu siswa dalam pembelajaran pendidikan

jasmani secara keseluruhan, terutama dengan memilih isi atau materi yang dapat

ditransfer pada situasi-situasi lain yang identik. Misalnya jika anak sudah menguasai

konsep gerak tentang bagaimana menerima data dalam situasi, maka mereka akan

mampu menerapkan konsep itu pada situasi lain seperti saat melakukan pass bawah,

servis dalam bolavoli. Kemampuan mentransfer tersebut adalah faktor yang sangat

penting baik dalam pembelajaran mandiri maupun pemecahan masalah. Istilah

konsep gerak menunjuk pada gagasan-gagasan kognitif yang memiliki nilai transfer.

Menurut Samsudin (2008: 27) bahwa “ konsep gerak dalam pendidikan jasmani dapat

berupa sebuah label atau nama suatu kelompok respons gerak, seperti menangkap,

melempar, atau perpindahan tempat, yang hanya sebuah nama dari keterampilan

gerak yang bisa digunakan dalam berbagai situasi”. Lebih lanjut Samsudin (2008: 27)

menjelaskan terdapat enam kategori konsep gerak yang berguna dalam pendidikan

jasmani yang harus tercakup dalam penmgajaran konsep yaitu; a) rangkaian aksi, b)

kualitas gerak, c) prinsip gerak, d) strategi gerak, e) pengaruh gerak, f) emosi gerak.

Rangkaian aksi merupakan kategori atau penjenisan gerakan secara luas yang

mencakup respons khusus yang beragam. Kuliatas gerak merupakan kelompok

respons yang mengandung kualitas tertentu dilihat dari berbagai aspek, seperi aspek

ruang, aspek usaha, aspek keterhubungan. Prinsip gerak adalah pengelompokkan

konsep secara meluas yang mamasukkan prinsip-prinsip yang mengatur efisiensi dan

efektifitas gerak. Strategi gerak adalah konsep yang berhubungan dengan bagaimana

gerakan digunakan dalam kaitannya dengan benda atau orang lain. Pengaruh gerak

merupakan konsep yang dikaitkan dengan pengaruh pengalaman gerak pada pelaku.

Sedangkan emosi gerak merupakan pengelompokkan khusus dari konsep yang

berfokus secara khusus pada wilayah efektif dari perkembangan manusia.

Page 29: AUDIO-VISUAL PADA SISWA KELAS X-3 SMA …eprints.uns.ac.id/7730/1/218321411201104201.pdfpembelajaran dengan media audio-visual, sangat baik untuk meningkatkan hasil belajar passing

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

2. Pendekatan Pembelajaran

a. Pengertian Pendekatan Pembelajaran

Menurut Depdikbud (1990: 180) pendekatan dapat diartikan, “sebagai

proses, perbuatan, atau cara untuk mendekati sesuatu”. Sedangkan pembelajaran

menurut H.J.Gino dkk. (1998: 32) bahwa, “pembelajaran atau instruction

merupakan usaha sadar dan disengaja oleh guru untuk membuat siswa belajar

dengan jalan mengaktifkan faktor intern dan faktor ekstern dalam kegiatan belajar

mengajar”. Sukintaka (2004: 55) bahwa, “pembelajaran mengandung pengertian,

bagaimana para guru mengajarkan sesuatu kepada peserta didik, tetapi di samping

itu juga terjadi peristiwa bagaimana peserta didik mempelajarinya”.

Berdasarkan pengertian pendekatan dan pembelajaran tersebut dapat

disimpulkan bahwa, pendekatan pembelajaran merupakan cara kerja yang

mempunyai system untuk memudahkan pelaksanaan proses pembelajaran dan

membelajarkan siswa guna membantu dalam mencapai tujuan yang telah

ditetapkan. Sedangkan Syaiful Sagala (2005: 68) berpendapat bahwa “pendekatan

pembelajaran merupakan jalan yang akan ditempuh oleh guru dan siswa dalam

mencapai tujuan intruksional untuk suatu satuan instruksional tertentu”.

Berdasarkan pengertian pendekatan pembelajaran yang dikemukakan dua

ahli tersebut menunjukkan bahwa, dalam suatu peristiwa pembelajaran terjadi dua

kejadian secara bersama yaitu : (1) ada satu pihak yang memberi, dalam hal ini

guru, (2) pihak lain yang menerima adalah peserta didik atau siswa. Kedua

komponen tersebut tidak dapat dipisahkan dalam proses belajar mengajar.

b. Pentingnya Pendekatan Pembelajaran

Dalam proses pembelajaran terdapat komponen siswa sebagai objek yang

sedang belajar dan guru sebagai pengajar untuk memberikan materi pelajaran

guna terjadi perubahan pada diri siswa. Mengajar merupakan suatu kegiatan yang

dilakukan seseorang yang memiliki pengetahuan atau keterampilan yang lebih

Page 30: AUDIO-VISUAL PADA SISWA KELAS X-3 SMA …eprints.uns.ac.id/7730/1/218321411201104201.pdfpembelajaran dengan media audio-visual, sangat baik untuk meningkatkan hasil belajar passing

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

dari pada yang diajar, untuk memberikan suatu pengertian, kecakapan atau

ketangkasan. Seperti dikemukakan oleh slameto (1995: 97) bahwa “kegiatan

mengajar meliputi penyampaian pengetahuan, menularkan sikap, kecakapan atau

keterampilan yang diatur sesuai dengan lingkungan dan yang menghubungkannya

dengan subyek yang sedang diajar”.

Upaya untuk menyampaikan materi atau keterampilan kepada siswa, maka

harus diterapkan pendekatan pembelajaran yang tepat. Pendekatan pembelajaran

yang diterapkan hendaknya mengacu pada penemuan yang terarah dan

pemecahan masalah. Penemuan dan pemecahan masalah tersebut merupakan

pendekatan yang membantu tercapainya dengan mengacu pada pendekatan

pembelajaran yang terkendali, dengan seksama menyusun seri-seri pembelajaran

yang member urutan pembelajaran terhadap tujuan yang telah dirumuskan.

Pendekatan pembelajaran merupakan salah satu bagian integral yang dapat

mempengaruhi pencapaian hasil belajar. Berhasil dan tidaknya tujuan

pembelajaran dapat dipengaruhi oleh pendekatan pembelajaran yang diterapkan

oleh guru.

Penerapan metode pembelajaran yang dilakukan seorang guru akan

mempengaruhi pencapaian tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Dengan

metode pembelajaran yang tepat akan dapat membangkitkan motifasi belajar

siswa, sehingga akan mendukung pencapaian hasil belajar lebih optimal.

3. Belajar dan Pembelajaran

a. Belajar

Dalam kamus umum bahasa indonesia secara etismologis belajar memiliki

arti “Berusaha supaya mendapat suatu kepandaian” definisi ini memeliki arti atau

pengertian bahwa : “Belajar adalah sebuah kegiatan dalam rangka mencapai

kepandaian atau mencari ilmu. Sehingga dengan belajar manusia menjadi tahu serta

memiliki pengetahuan yang luas dan menjadikan manfaat bagi dirinya dan orang

Page 31: AUDIO-VISUAL PADA SISWA KELAS X-3 SMA …eprints.uns.ac.id/7730/1/218321411201104201.pdfpembelajaran dengan media audio-visual, sangat baik untuk meningkatkan hasil belajar passing

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

lain”. Sedangkan Azhar Arsyad (2004: 1) menyampaikan bahwa : “Belajar adalah

proses yang komplek yang terjadi pada diri setiap orang sepanjang hidupnya dan

proses belajar terjadi apabila ada interaksi antara seseorang dengan lingkungannya”.

Menurut Agus Kristiyanto (2010: 68) dalam hukum kesiapan belajar (law of

readines) telah amat jelas ditekankan bahwa : “Belajar (termasuk berlatih didalamnya

).akan berlangsung sangat efektif jika siswa /seseorang telah siap untuk memberikan

respon, kesiapan yang dimaksud adalah kesiapan untuk adaptasi terhadap stimulus

dan juga kesiapan dari sisi kematangan fisik-biologis-antropometrik anak.”

Dryden dan Vos yang dikutip dalam M. Furqon Hidayatullah (2009 : 147)

mengemukakan bahwa belajar harusnya memiliki tiga tujuan, yaitu (1) mempelajari

keterampilan dan pengetahuan tentang materi – materi pelajaran spesifik; (2)

mengembangkan kemampuan konseptual umum, sehingga mampu belajar

menerapkan konsep yang sama atau berkaitan dengan bidang-bidang yang lain yang

berberda; (3) mengembangkan kemampuan dan sikap pribadi yang secara mudah

dapat digunakan dalam segala tindakan.

Untuk itu perlu dapat disimpulkan bahwa belajar wajib dilakukan oleh semua

orang baik anak-anak maupun orang dewasa dengan cara berinteraksi dengan

lingkungan. Dalam proses belajar yang baik siswa diharapkan mengalami atau

melakukan serangkaian kegiatan belajar secara keseluruhan, tidak hanya sekedar

bersifat verbalistik. misalnya dengan membaca, mengamati, mendengarkan, meniru,

melakukan dan lain sebagainya. Salah satu bukti bahwa seseorang melakukan proses

belajar apabila seseorang itu telah siap beradaptasi terhadap respon yang diterima dan

menjadikan proses perubahan tingkah laku pada diri seseorang itu, yang mungkin

disebabkan oleh terjadinya perubahan pada tingkat pengetahuan, keterampilan atau

sikapnya (kognitif, psikomotor, afektif).

b. Pembelajaran

Page 32: AUDIO-VISUAL PADA SISWA KELAS X-3 SMA …eprints.uns.ac.id/7730/1/218321411201104201.pdfpembelajaran dengan media audio-visual, sangat baik untuk meningkatkan hasil belajar passing

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

Pembelajaran mempuyai pengertian yang mirip dengan belajar ,walaupun

mempuyai konotasi yang berbeda. Dalam konteks pendidikan, guru mengajar supaya

peserta didik dapat belajar dan meguasai isi pembelajaran, sehingga siswa mampu

mencapai suatu objektif atau tujuan yang ditentukan.

Menurut kamus besar bahasa Indonesia (2003:17) ”pembelajaran adalah

proses, cara, perbuatan menjadikan orang atau makhluk hidup belajar” Sedangkan

menurut Oemar Hamalik (2001: 57) bahwa: ” Pembelajaran adalah suatu kombinasi

yang tersusun meliputi manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan, dan prosedur

yang saling mempengaruhi untuk mencapai tujuan pembelajaran”

Berdasarkan pernyataan diatas bahwa pembelajaran merupakan kegiatan yang

dilakukan untuk memfasilitasi, meningkatakan intensitas dan kualitas belajar pada

diri peserta didik yang bisa terjadi karena proses interaksi peserta didik dengan

pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Oleh karena itu

pembelajaran merupakan upaya sistematis dan sistematik untuk memfasilitasi dan

meningkatkan proses belajar. Maka kegiatan pembelajaran berkaiatan erat dengan

jenis belajar serta hasil belajar tersebut.

c. Prinsip Belajar dan Pembelajaran

Belajar dan pembelajaran mempunyai kaitan erat yang terjadi antara guru dan

siswa dan tidak akan terlepas dari situasi saling mempengaruhi dalam pola hubungan

antara dua subjek. Kegiatan pembelajaran dilakukan oleh guru untuk memfasilitasi

proses belajar, sementara kegiatan belajar adalah kegiatan yang dilakukan oleh siswa,

dengan melalui kegiatan itu siswa akan mengalami perubahan pada perilakunya.

Menurut Nasution yang dikutip H.J. Gino dkk (1998: 51) bahwa, “Perubahan akibat

belajar tidak hanya mengenai jumlah pengetahuan, melainkan juga dalam bentuk

kecakapan, kebiasaan, sikap, pengertian, penghargaan, minat, penyesuaian diri,

pendeknya mengenai segala aspek organisme atau pribadi seseorang”.

Page 33: AUDIO-VISUAL PADA SISWA KELAS X-3 SMA …eprints.uns.ac.id/7730/1/218321411201104201.pdfpembelajaran dengan media audio-visual, sangat baik untuk meningkatkan hasil belajar passing

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

Perubahan akibat dari belajar adalah menyeluruh pada diri siswa. Untuk

mencapai perubahan atau peningkatan pada diri siswa, maka dalam proses

pembelajaran harus diterapkan prinsip-prinsip pembelajaran yang tepat. Menurut

Dimyati dan Mudjiono (2006: 42) bahwa, “Prinsip-prinsip pembelajaran meliputi

perhatian dan motivasi, keaktifan siswa, keterlibatan langsung, pengulangan,

tantangan, balikan dan penguatan serta perbedaan individual”.

Pendapat tersebut menunjukkan bahwa, prinsip-prinsip pembelajaran

meliputi tujuh aspek yaitu perhatian dan motivasi, keterlibatan langsung atau

berpengalaman, pengulangan, tantangan, balikan dan penguatan serta perbedaan

individual. Untuk mencapai hasil belajar yang optimal, maka prinsip-prinsip

pembelajaran tersebut harus diterapkan dalam pembelajaran dengan baik dan benar.

Untuk lebih jelasnya prinsip-prinsip pembelajaran tersebut diuraikan secara singkat

sebagai berikut:

1) Perhatian dan Motivasi Belajar

Perhatian mempunyai peranan yang penting dalam kegiatan belajar.

Perhatian terhadap pelajaran akan timbul pada siswa apabila bahan pelajaran sesuai

dengan kebutuhan siswa. H.J. Gino dkk. (1998: 52) menyatakan, “Perhatian siswa

waktu belajar akan sangat mempengaruhi hasil belajar. Belajar dengan penuh

perhatian (konsentrasi) pada materi yang dipelajari akan lebih terkesan lebih

mendalam dan tahan lama pada ingatan”.

Perhatian mempunyai peran penting untuk mencapai hasil belajar yang

optimal. Apabila pelajaran yang diterima siswa dirasakan sebagai kebutuhan, maka

akan membangkitkan motivasi siswa untuk mempelajarinya. Sedangkan yang

dimaksud motivasi menurut Dimyati dan Mudjiono (2006: 42) adalah, “Tenaga yang

menggerakkan dan mengarahkan aktivitas seseorang”. Dengan motivasi belajar yang

tinggi, maka siswa akan lebih bersemangat dalam belajar. Belajar yang dilakukan

dengan penuh semangat akan dapat mencapai hasil belajar yang optimal.

2) Keaktifan Siswa

Page 34: AUDIO-VISUAL PADA SISWA KELAS X-3 SMA …eprints.uns.ac.id/7730/1/218321411201104201.pdfpembelajaran dengan media audio-visual, sangat baik untuk meningkatkan hasil belajar passing

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

Dalam kegiatan pembelajaran siswa dituntut untuk selalu aktif dalam

mengikuti proses pembelajaran. Untuk dapat memproses dan mengolah perolehan

belajarnya secara efektif siswa dituntut untuk atif secara fisik, intelektual dan

emosional. Tanpa ada keaktifan dari siswa, maka tidak akan terjadi proses belajar.

Hal ini sesuai pendapat H.J. Gino dkk. (1998: 52) bahwa, “Dari semua unsur belajar,

boleh dikatakan keaktifan siswalah prinsip yang terpenting, karena belajar sendiri

merupakan suatu kegiatan. Tanpa adanya kegiatan tidak mungkin seorang belajar”.

Keaktifan siswa dalam proses pembelajaran bermacam-macam bentuknya.

Hal ini sesuai dengan jenis atau masalah yang dipelajari siswa. Menurut S. Nasution

(1988:93) yang dikutip H.J. Gino dkk. (1998: 52) macam-macam keaktifan belajar

siswa antara lain: “Visual activities, oral activities, listening activities, drawing

activities, motor activities, mental activities, emotional activities”.

Keaktifan-keaktifan siswa dalam proses pembelajaran tersebut tidak terpisah

satu dengan lainnya. Misalnya dalam keaktifan motoris terkandung keaktifan mental

dan disertai oleh perasaan tertentu. Dalam setiap pelajaran dapat dilakukan

bermacam-macam keaktifan.

3) Keterlibatan Langsung Siswa

Belajar adalah suatu proses yang terjadi dalam diri siswa. Dalam proses

belajar sangat kompleks. Belajar adalah suatu proses yang memungkinkan organ-

organ siswa mengubah tingkah lakunya sebagai hasil pengalaman yang diperolehnya.

Dapat dikatakan bahwa, belajar merupakan hasil pengalaman, sebab pengalaman-

pengalaman yang diperoleh itulah yang menentukan kualitas perubahan tingkah laku

siswa. Jadi peristiwa belajar terjadi apabila terjadi perubahan tingkah laku pada diri

siswa.

Belajar adalah tanggungjawab masing-masing siswa, sebab hasil belajar

adalah hasil dari pengalaman yang diperoleh sendiri, bukan pengalaman yang didapat

oleh orang lain. Oleh karena itu, kualitas hasil belajar berbeda-beda antara siswa satu

dengan lainnya tergantung pada pengalaman yang diperoleh dan kondisi serta

kemampuan setiap siswa.

Page 35: AUDIO-VISUAL PADA SISWA KELAS X-3 SMA …eprints.uns.ac.id/7730/1/218321411201104201.pdfpembelajaran dengan media audio-visual, sangat baik untuk meningkatkan hasil belajar passing

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

4) Pengulangan Belajar

Salah satu prinsip belajar adalah melakukan pengulangan. Dengan

melakukan pengulangan yang banyak, maka suatu keterampilan atau pengetahuan

akan dikuasai dengan baik. Menurut Dimyati dan Mudjiono (2006: 52) bahwa,

“Penguasaan secara penuh dari setiap langkah memungkinkan belajar secara

keseluruhan lebih berarti. Dari pernyataan inilah pengulangan masih diperlukan

dalam kegiatan pembelajaran”. Sedangkan Suharno HP. (1993: 22) berpendapat,

“Untuk mengotomatisasikan penguasaan unsur gerak fisik, teknik, taktik dan

keterampilan yang benar atlet harus melakukan latihan berulang-ulang dengan

frekuensi sebanyak-banyaknya secara kontinyu”. Mengulang materi pelajaran atau

suatu keterampilan adalah sangat penting. Dengan melakukan pengulangan gerakan

secara terus menerus, maka gerakan keterampilan dapat dikuasai dengan secara

otomatis. Suatu keterampilan yang dikuasai dengan baik, maka gerakan yang

dilakukan lebih efektif dan efisien.

5) Tantangan

Tantangan merupakan salah satu bagian yang penting dalam pembelajaran.

Dengan adanya tantangan maka akan memotivasi siswa untuk memecahkan

permasalahan dalam pembelajaran tersebut. Hal ini sesuai pendapat H.J. Gino dkk

(1998: 54) bahwa, “Materi yang dipelajari oleh siswa harus mempunyai sifat

merangsang atau menantang. Artinya, materi tersebut mengandung banyak masalah-

masalah yang merangsang untuk dipecahkan. Apabila siswa dapat mengatasi masalah

yang dihadapinya, maka ia akan mendapatkan kepuasan”.

Memberikan tantangan dalam proses belajar mengajar adalah sangat penting.

Dengan adanya tantangan yang harus dihadapi atau dipecahkan siswa dalam belajar,

maka siswa akan berusaha semaksimal mungkin untuk memecahkan masalah

tersebut. Jika siswa mampu memecahkan masalah yang dipelajarinya, maka siswa

akan memperoleh kepuasan dan mencapai hasil belajar yang optimal.

6) Balikan dan Penguatan

Page 36: AUDIO-VISUAL PADA SISWA KELAS X-3 SMA …eprints.uns.ac.id/7730/1/218321411201104201.pdfpembelajaran dengan media audio-visual, sangat baik untuk meningkatkan hasil belajar passing

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

Pemberian balikan pada umumnya memberi nilai positif dalam diri siswa,

yaitu mendorong siswa untuk memperbaiki tingkah lakunya dan meningkatkan usaha

belajarnya. Tingkah laku dan usaha belajar serta penampilan siswa yang baik, diberi

balikan dalam bentuk senyuman ataupun kata-kata pujian yang merupakan penguatan

terhadap tingkah laku dan penampilan siswa.

Penguatan (reinforcement) adalah respon terhadap tingkah laku yang dapat

meningkatkan kemungkinan berulangnya kembali tingkah laku tersebut. Memberi

penguatan dalam kegiatan belajar kelihatannya sederhana sekali, yaitu tanda

persetujuan guru terhadap tingkah laku siswa. Namun demikian, penguatan ini sangat

besar manfaatnya terhadap peningkatan hasil belajar siswa.

7) Perbedaan Individu

Setiap siswa memiliki karakteristik sendiri-sendiri yang berbeda satu dengan

lainnya. Karena hal inilah, setiap siswa belajar menurut tempo atau kecepatannya

masing-masing. Kesadaran bahwa dirinya berbeda dengan siswa lain akan membantu

siswa menentukan cara belajar serta sasaran belajar bagi dirinya sendiri. Manfaat

pembelajaran akan lebih berarti jika proses pembelajaran yang diterapkan,

direncanakan dan dilaksanakan berdasarkan karakteristik dan kondisi masing-masing

siswa. Untuk mencapai hasil belajar yang optimal, maka guru harus memperhatikan

perbedaan setiap individu dan dalam membelajarkannya harus disesuaikan dengan

kemampuan masing-masing individu.

d. Ciri-Ciri Pembelajaran

Pembelajaran merupakan suatu proses kegiatan menyampaikan informasi atau

pengetahuan dari seorang guru kepada siswa agar terjadi perubahan pengetahuan atau

keterampilan pada diri siswa. Berdasarkan hal tersebut, maka dalam pembelajaran

terdapat ciri-ciri tertentu. Ciri-ciri pembelajaran pada dasarnya merupakan tanda-

tanda upaya guru mengatur unsur-unsur dinamis dalam pembelajaran, sehingga dapat

mengaktifkan siswa dalam kegiatan belajar mengajar agar terjadi proses belajar dan

Page 37: AUDIO-VISUAL PADA SISWA KELAS X-3 SMA …eprints.uns.ac.id/7730/1/218321411201104201.pdfpembelajaran dengan media audio-visual, sangat baik untuk meningkatkan hasil belajar passing

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

tujuan belajar dapat tercapai. Menurut H. J. Gino dkk (1998: 36) menyatakan, “ Ciri-

ciri pembelajaran terletak pada adanya unsur-unsur dinamis dalam proses belajar

siswa yaitu (1) motivasi belajar, (2) bahan belajar, (3) alat bantu belajar, (4) suasana

belajar dan (5) kondisi subyek belajar ”. Berdasarkan pendapat tersebut menunjukkan

bahwa, ciri-ciri pembelajaran terdiri dari lima macam yaitu, motivasi belajar, bahan

belajar, suasana belajar dan kondisi siswa belajar. Ciri-ciri pembelajaran tersebut

harus diperhatikan dalam proses belajar mengajar. Jika dalam pelaksanaan

pembelajaran keterampilan ciri-ciri tersebut diperhatikan dengan baik, maka akan

diperoleh hasil belajar yang optimal. Secara singkat ciri-ciri pembelajaran dijelaskan

sebagai berikut:

1) Motivasi Belajar

Dalam kegiatan belajar mengajar, bila seorang siswa tidak dapat melakukan

tugas pembelajaran, maka perlu dilakukan upaya untuk menemukan sebab-

sebabnya dan kemudian mendorong siswa tersebut mau melakukan tugas ajar dari

guru. Dengan kata lain siswa tersebut perlu diberi rangsangan agar tumbuh

motivasi pada dirinya. Motivasi dapat dikatakan sebagai serangkaian usaha untuk

menyediakan kondisi-kondisi tertentu, sehingga seseorang mau dan ingin

melakukan sesuatu dan bila tidak suka, maka akan berusaha untuk mengelakkan

perasaan tidak suka tersebut. Jadi motivasi dapat dirangsang oleh faktor dari luar,

tetapi motivasi itu tumbuh di dalam diri seseorang. Dalam kegiatan belajar, maka

motivasi dapat dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak di dalam diri

seseorang yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjalin kelangsungan dan

memberikan arah pada kegiatan belajar sehingga tujuan yang dikehendaki oleh

siswa dapat tercapai

2) Bahan Belajar

Bahan belajar merupakan isi dalam pembelajaran. Bahan atau materi belajar

perlu berorientasi pada tujuan yang akan dicapai siswa dan memperhatikan

Page 38: AUDIO-VISUAL PADA SISWA KELAS X-3 SMA …eprints.uns.ac.id/7730/1/218321411201104201.pdfpembelajaran dengan media audio-visual, sangat baik untuk meningkatkan hasil belajar passing

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

karakteristik siswa agar dapat diminati siswa. Bahan pengajaran merupakan

segala informasi yang berupa fakta, prinsip dan konsep yang diperlukan untuk

mencapai tujuan pembelajaran. Selain bahan yang berupa informasi, maka perlu

diusahakan isi pengajaran dapat merangsang daya cipta atau yang bersifat

menantang agar menumbuhkan dorongan pada diri siswa untuk menemukan atau

memecahkannya masalah yang dihadapi dalam pembelajaran.

3) Alat Bantu Belajar

Alat bantu belajar atau media belajar merupakan alat alat yang dapat

membantu siswa belajar untuk mencapai tujuan belajar. Alat bantu pembelajaran

adalah semua alat yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar dengan

maksud menyampaikan pesan dari guru kepada siswa. Guru harus berusaha agar

materi yang disampaikan atau disajikan mampu diserap dengan mudah oleh

siswa. Apabila pengajaran disampikan dengan bantuan alat-alat yang menarik,

maka siswa akan merasa senang dan pembelajaran dapat berlangsung dengan

baik.

4) Suasana Belajar

Suasana belajar sangat penting dan akan berpengaruh terhadap pencapaian

tujuan pembelajaran. Suasana belajar akan berjalan dengan baik, apabila terjadi

komunikasi dua arah yaitu antara guru dengan siswa. Di samping itu juga,

adanya kegairahan da n kegembiraan belajar. Suasana belajar mengajar akan

berglangsung dengan baik, dan isi pelajaran disesuaikan dengan karakteristik

siswa, maka tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan baik.

5) Kondisi Siswa yang Belajar

Siswa atau anak memiliki sifat yang unik atau sifat yang berbeda, tetapi juga

memiliki kesamaan yaitu memiliki langkah-langkah perkembangan dan memiliki

potensi yang perlu diaktualisasikan melalui pembelajaran. Dengan kondisi siswa

Page 39: AUDIO-VISUAL PADA SISWA KELAS X-3 SMA …eprints.uns.ac.id/7730/1/218321411201104201.pdfpembelajaran dengan media audio-visual, sangat baik untuk meningkatkan hasil belajar passing

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

yang demikian akan dapat berpengaruh pada partisipasi siswa dalam proses

belajar. Untuk itu, kegiatan pengajaran lebih menekankan pada peranan dan

partisipasi siswa bukan peran guru yang dominan, tetapi lebih berperan sebagai

fasilitator, motivator dan sebagai pembimbing.

e. Hasil Belajar

Salah satu tugas pokok seorang guru adalah mengevalusai taraf keberhasilan

rencana pelaksanaan kegiatan belajar-mengajar. Untuk dapat melihat sejauh mana

taraf keberhasilan mengajar guru dan belajar siswa secara tepat dan dapat dipercaya

maka diperlukan sebuah informasi yang didukung oleh data yang objektif dan

memadahi tentang indikator perubahan perilaku dan pribadi siswa.

Identifikasi wujud perubahan perilaku dan pribadi sebagai hasil belajar dapat

bersifat fungsional-struktural, material-substansial, dan behavioral. Untuk

mempermudah dalam sistematika penjabaran hasil belajar siswa dapat menggunakan

penggolongan perilaku menurut Bloom yang terdiri atas kawasan atau ranah kognitif,

afektif, dan psikomotorik.

Menurut Abin Syamsyuddin yang dikutip dalam A. Tabrani Rusyan (1989 :

22) beberapa indikator dan kemungkinan cara pengungkapan dari hasil belajar

dijabarkan dalam tabel berikut:

Tabel 1. Penjabaran Sitematika Hasil Belajar Siswa

Jenis Hasil Belajar Indikator Cara Pengungkapan

a. Kognitif

- Pengamatan/ perceptual Dapat menunjukan,

membandingkan ,

menghubungkan.

Tugas, tes, observasi.

Page 40: AUDIO-VISUAL PADA SISWA KELAS X-3 SMA …eprints.uns.ac.id/7730/1/218321411201104201.pdfpembelajaran dengan media audio-visual, sangat baik untuk meningkatkan hasil belajar passing

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

- Hafalan / ingatan Dapat menyebutkan dan

menunjukan lagi

Pertanyaan, tugas tes

- Pengertian/ pemahaman Dapat menjelaskan dan

mengidentifikasikan dengan

kalimat sendiri

Pertanyaan

- Aplikasi/ penggunaan Dapat memberikan contoh,

menggunakan dengan tepat,

memecahkan masalah

Soal, tes tuga

- Analisis Dapat menguraikan, dan

mengklasifikasikan

Tugas, persoalan, tes

- Sitesis Dapat menghubungkan, dan

menyimpulkan,

mengeneralisasikan

Tugas, persoalan, tes

- Evaluasi Dapat menginterprestasikan,

memberikan kritik, memberikan

pertimbangan penilaian

Tugas, persoalan, tes

b. Afektif

- Penerimaan Bersikap menerima, menyetujui,

atau sebaliknya

Pertanyaan, tes skala sikap

- Sambutan Bersedia terlibat, berpartisipasi,

memanfaatkan, atau sebaliknya

Tugas, observasi dan tes

- Penghargaan/ Apresiasi Memandang penting, bernilai,

berfaedah indah, harmonis,

kagum, atau sebaliknya.

Skala penilaian, tugas, dan

observasi.

- Internalisasi/

Pendalaman

Mengakui, mempercayaai,

meyakinkan, atau sebaliknya

Skala sikap, tugas ekspresif, pro

efektif

- Karakterisasi/ Melembagakan, membinasakan, observasi

Page 41: AUDIO-VISUAL PADA SISWA KELAS X-3 SMA …eprints.uns.ac.id/7730/1/218321411201104201.pdfpembelajaran dengan media audio-visual, sangat baik untuk meningkatkan hasil belajar passing

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

Penghayatan menjelmakan dalam pribadi dan

perlakuanya sehari – hari

c. Psikomotorik

- Keterampilan bergerak/

bertindak

Koordinasi mata, tangan, dan

kaki

Tugas, observasi, tindakan

- Keterampilan ekspresi

verbal dan non verbal

Gerak, mimic, ucapan Tugas, observasi, tindakan

3. Media Pembelajaran

a. Pengertian Media Pembelajaran

Media merupakan kata yang berasal dari bahasa latin medius, yang secara

harfiah berarti “tengah, perantara, atau pengantar” (arsyad, 2002). Sedangkan Gerlach

& Ely (dalam Arsyad, 2002) Bahwa “media jika dipahami secara garis besar adalah

manusia, materi, atau kejadian yang membengun kondisi yang membuat siswa

mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap”. Dalam dunia

pendidikan (pembelajaran) seringkali istilah alat bantu atau media komunikasi

digunakan secara bergantian atau sebagai penganti istilah media pendidikan /media

pembelajaran. Association for Educational Communications and Technology

(AECT,1977) memberikan pengetian tentang media merupakan sebagai segala bentuk

yang digunakan untuk menyalurkan informasi.

Azhar Arsyad (2004 : 10-11) menjelaskan tingkat keabstrakan jumlah indra

yang turut serta dalam penerimaan isi pengajaran, dalam piramida atau kerucut

pengalaman Edgar Dale.

Page 42: AUDIO-VISUAL PADA SISWA KELAS X-3 SMA …eprints.uns.ac.id/7730/1/218321411201104201.pdfpembelajaran dengan media audio-visual, sangat baik untuk meningkatkan hasil belajar passing

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

Gambar 1. Kerucut Pengalaman Edgar Dale

Sumber : Azhar Arsyad (2004 : 11)

Dalam suatu proses belajar mengajar, pesan yang disalurkan oleh media dari

sumber pesan ke penerima pesan itu ialah materi pelajaran. Media disusun

berdasarkan prinsip bahwa pengetahuan yang ada pada setiap manusia itu diterima

atau ditangkap melalui panca indra. Semakin banyak indera yang digunakan untuk

menerima sesuatu maka semakin banyak dan semakin jelas pula pengertian atau

pengetahuan yang diperoleh. Dengan kata lain, media dimaksudkan untuk

mengarahkan indra sebanyak mungkin kepada suatu objek sehingga mempermudah

persepsi

Melalui pengertian media, oleh Azhar Arsyad (2004 : 6-7) mengemukakan

ciri – ciri umum yang terkandung dalam batasan pengertian media, diantaranya :

Abstrak

Kongkret

Page 43: AUDIO-VISUAL PADA SISWA KELAS X-3 SMA …eprints.uns.ac.id/7730/1/218321411201104201.pdfpembelajaran dengan media audio-visual, sangat baik untuk meningkatkan hasil belajar passing

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

1) Media pendidikan memiliki pengertian fisik yang dewasa ini dikenal sebagai hardware (perangkat keras), yaitu seuatu benda yang dapat dilihat, didengar dan diraba dengan panca indra.

2) Media pendidikan memiliki pengertian nonfisik yang dikenal sebagai software (perangkat lunak), yaitu kandungan pesan yang terdapat dalam perangkat keras yang merupakan isi yang ingin disampaikan kepada siswa.

3) Penekanan media pendidikan terdapat pada visual dan audio 4) Media pendidikan memiliki pengertian alat bantu pada proses belajar baik

didalam maupun diluar kelas. 5) Media pendidikan digunakan dalam rangka komunikasi dan interaksi guru

dan siswa dalam proses pembelajaran. 6) Media pendidikan dapat digunakan secara missal, (missal : radio, televisi)

kelompok besar dan kelompok kecil (missal : film, slide, video, OHP) atau perorangan (Misal : modul, computer, radio, video recoreder)

7) Sikap, perbuatan, organisasi, strategi, dan manajemen yang berhubungan dengan penerapan suatu ilmu.

b. Fungsi dan Manfaat Media Pembelajaran

Menurut Hamalik (1986) yang dikutip dalam buku media pembelajaran

,Azhar Arsyad (2004: 15) mengemukakan bahwa pemakaian media pembelajaran

dalam proses belajar dapat meningkatkan keinginan dan minat yang baru

,membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar,dan bahkan membawa

pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa. Dari segi Teori belajar ,berbagai

kondisi dan prinsip-prinsip psikologis yang perlu dipertimbangkan dalm pemilihan

media adalah memuat isi: motivasi, tujuan pembelajaran, organisasi isi, persiapan

sebelum belajar, emosi, partisipasi, umpan balik, penguatan (Reinforcement), Latihan

, dan penerapan.

Fungsi utama media pembelajaran adalah sebagai alat bantu mengajar yang

turut mempengaruhi iklim, kondisi, dan lingkungan belajar yang ditata dan diciptakan

oleh guru. Menurut Dale (1969: 180) dalam buku media pembelajaran Azhar Arsyad

(2004: 23) mengemukakan bahawa bahan–bahan Audio-visual dapat memberikan

banyak manfaat asalkan guru berperan aktif dalam proses pembelajaran. Hubungan

Page 44: AUDIO-VISUAL PADA SISWA KELAS X-3 SMA …eprints.uns.ac.id/7730/1/218321411201104201.pdfpembelajaran dengan media audio-visual, sangat baik untuk meningkatkan hasil belajar passing

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

guru-siswa tetap merupakan elemen paling penting dalam sistem pendidikan modern

atau pembelajaran dengan pemanfaatan teknologi. Dalam pembelajaran Guru harus

selalu hadir dalam penyajian matei pembelajaran.

Tujuan media pembelajaran menurut Mulyani Sumantri (2001: 153), bahwa media pembelajaran dimaksudkan agar peserta didik yang terlibat dalam kegiatan belajar terhindar dari gejala verbalisme, yakni mengetahui kata-kata yang disampaikan oleh guru tetapi tidak memahami arti atau maknanya. Namun secara khusus media pembelajaran digunakan dengan tujuan sebagai berikut :

1. Penyampaian materi ajar menjadi lebih standar. 2. Penyusunan media yang terencana dan terstuktur dengan baik

membantu pengajar untuk mnyampaikan materi dengan kualitas dan kuantitas yang sama dari satu kelas ke kelas yang lain.

3. Kegiatan pembelajaran menjadi menarik . 4. Kegiatan belajar dapat menjadi lebih interaktif 5. Materi pembelajaran dapat dirancang, baik dari sisi pengorganisasian

materi maupun pennyajiannaya yang melibatkan siswa, sehingga siswa menjadi lebih aktif di kelas.

6. Media dapat mempersingkat penyajian materi pembelajaran yang kompleks, misalnya dengan bantuan media audio visual seperti VCD, video. Dengan demikian informasi dapat disajikan secara menyeluruh dan sistematis kepada siswa .

7. Kualitas belajar siswa dapat ditingkatkan 8. Dengan media yang semakin lama makin canggih maka kegiatan

pembelajaran tidak hanya dilakukan didalam kelas saja tetapi bisa dimana saja .

Ada tujuan khusus yang ada dalam pembelajaran dengan mengunakan media

pembelajaran yang pada umumnya dipahami oleh seorang guru-guru penjas, yang

pada umumnya seorang guru penjas masih mengunakan metode atau pengajaran yang

yang bersifat klasikal tanpa terlalu memikirkan aspek-aspek yang membuat belajar

mengajar menjadi pembelajaran yang PAIKEM (pembelajaran yang aktif, inovatif,

kreatif, efektif dan menyenangkan).

c. Jenis Media pembelajaran

Page 45: AUDIO-VISUAL PADA SISWA KELAS X-3 SMA …eprints.uns.ac.id/7730/1/218321411201104201.pdfpembelajaran dengan media audio-visual, sangat baik untuk meningkatkan hasil belajar passing

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

Banyak tokoh yang mengemukakan berbagai klasifikasi tentang media

pembelajaran, karena didalam sebuah media pembelajaran memiliki tujuan dan

kegunaan sendiri-sendiri. Diera modern ini telah banyak media yang dapat digunakan

untuk membantu seorang guru dalam menyampaikan materi pembelajaran, diantara

media pembelajaran tersebut adalah sebagai berikut:

1) Media Visual

Media visual juga disebut dengan media pandang,karana seseorang dapat

menghayati media tersebut melalui penglihatannya. Jadi media audio visual adalah

media yang mana berupa gambar-gambar didalam penyampaian materi pembelaran

.Media ini dapat dibedakan menjadi 2,yaitu

· Media visual yang tidak diproyeksikan’termasuk dalam jenis ini adalah:

1. Gambar mati atau gambar diam (still picture)

2. ilustrasi

3. Karikatur

4. Poster

5. bagan,dll

· Media yang diproyeksikan, berapa jenis yang banyak digunakan dilapangan

contoh dari media visual yang diproyeksikan adalah sebagai berikut:

1. Overhead projector(OHP)

2. slide

3. filmstrip

2) Media Audio

Media audio merupakan media yang dapat deterima oleh pendengaran

.menurut Mulyani sumantri (2001: 160) Media audio memiliki karakteristik

memanipulasi pesan hanya dilakukan melalui bunyi atau suara-suara.Adapun yang

termasuk media audio diantaraya: Radio, tape dll

Page 46: AUDIO-VISUAL PADA SISWA KELAS X-3 SMA …eprints.uns.ac.id/7730/1/218321411201104201.pdfpembelajaran dengan media audio-visual, sangat baik untuk meningkatkan hasil belajar passing

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

3) Media Audio-visual

Yakni media yang dapat diterima oleh indera pendengaran,maupun indera

penglihatan.jenis media ini diantara lainnya adalah : televisi, video dll

4) Media Asli atau Orang

Yakni media yang meruapakan benda sebenarnya, sesungguhnya yang

diperagakan melalui model atau alat peraga . Macam dari media ini adalah:

a) Speciment, merupakan bagian atau pecahan dari benda yang sebenarnya .

b) Mock-up adalah model tiruan suatu benda yang menonjolkan bagian-bagian

tertentu dari suatu benda asli dan mehilangkan bagian lain dengan maksud

menghilangkan perhatian peserta didik terhadap bagian-bagian lain yang

tidak dipentingkan, serta memusatkan perhatian pada bagian yang dimaksud.

c) Dioroma adalah model pemandangan yang dibuat seperti keadaan aslinya.dll

d. Penggunaan Media Pembelajaran Passing Atas Bolavoli

Dalam pembelajaran passing atas bolavoli seoarang guru pendidikan

jasmani haruslah mampu menguasai berbagai pendekatan pembelajaran yang dapat

membuat siswa menjadi lebih aktif, kreatif, mampu memahami dan mengikuti

pembelajaran dengan baik.

Pendekatan pembelajaran yang dapat memberikan pemahaman tentang

konsep gerak dasar passing atas bolavoli secara bertahap adalah pendekatan

pembelajaran dengan pendekatan media audio-visual. Dengan kreatifitas guru di

dalam mendisain materi pembelajaran dengan baik maka siswa akan tertarik dan aktif

di dalam pembelajaran, sehingga lebih efektif dalam pencapaian tujuan pembelajaran.

Page 47: AUDIO-VISUAL PADA SISWA KELAS X-3 SMA …eprints.uns.ac.id/7730/1/218321411201104201.pdfpembelajaran dengan media audio-visual, sangat baik untuk meningkatkan hasil belajar passing

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

4. Bolavoli

a. Pergertian Permainan Bolavoli

Permainan bolavoli merupakan suatu permainan bola besar yang dimainkan

oleh 2 regu dimana tiap regu terdiri dari 6 pemain, diawali dengan servis dan dengan

net sebagai pembatas, pelaksanaan bola dipantulkan sebelum bola menyentuh tanah.

Permaianan Bolavoli merupakan olahraga permainan yang sudah berkembang dan

banyak digemari oleh masyarakat di Indonesia. Permainan yang mengunakan tangan

ini banyak dimainkan oleh semua kalangan, dari pedesaan, kalangan perkantoran, dan

bahkan menjadi mata pelajaran disekolah-sekolah dari sekolah dasar sampai sekolah

menengah atas.

Menurut Nuril Ahmadi bahwa (2007: 19) “Permainan bolavoli merupakan

suatu permainan yang kompleks yang tidak mudah untuk dilakukan oleh setiap

orang. Diperlukan pengetahuan tentang teknik-teknik dasar dan teknik lanjutan untuk

dapat melakukan permainan bolavoli secara efektif”. Maka dengan pengertian itu

untuk dapat melakukan permaianan bolavoli dengan baik maka harus menguasai

teknik dasar permaianan bolavoli dengan baik.

b. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pencapaian Prestasi Bolavoli

Faktor yang mempengaruhi pencapaian prestasi bolavoli adalah meliputi

unsur teknik, kondisi fisik, taktik dan mental. Untuk mencapai prestasi bolavoli

semaksimal mungkin, maka unsur-unsur tersebut harus dilatih dan dikembangkan

secara baik dan teratur. Secara singkat unsur-unsur yang mendukung pencapaian

prestasi bolavoli dijelaskan sebagai berikut:

1) Unsur Kondisi Fisik

Dalam setiap cabang olahraga tentu membutuhkan kualitas fisik yang prima.

Dengan kualitas fisik yang prima akan dapat mendukung pencapaian prestasi secara

optimal. M. Yunus (1992: 61) menyatakan bahwa. “tanpa persiapan kondisi fisik

yang memadai maka akan sulit mencapai prestasi yang tinggi. Jika kondisi fisik tidak

Page 48: AUDIO-VISUAL PADA SISWA KELAS X-3 SMA …eprints.uns.ac.id/7730/1/218321411201104201.pdfpembelajaran dengan media audio-visual, sangat baik untuk meningkatkan hasil belajar passing

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

dipersiapkan secara khusus sebelumnya, maka akan sulit dan terlalu lama bagi atlet

untuk dapat menguasai teknik dan taktik dalam bermain bolavoli”.

Pendapat tersebut menunjukkan bahwa, kemampuan kondisi fisik

merupakan faktor yang sangat penting untuk mengembangkan unsur teknik, dan

taktik permainan bolavoli. Kualitas fisik yang baik akan mendukung secara langsung

terhadap kualitas gerak yang dapat ditampilkan, karena keberadaan kualitas fisik

selalu beroperasi dengan fungsi psikomotor. Oleh karena itu untuk mencapai prestasi

olahraga komponen-komponen kondisi fisik harus dilatih dan dikembangkan secara

baik dan teratur.

2) Unsur Teknik

Penguasaan teknik dasar bolavoli merupakan unsur yang sangat penting

untuk mendukung penampilan seorang pemain, baik secara individu maupun secara

tim. M. Yunus (1992: 68) teknik dalam permainan bolavoli dapat diartikan “sebagai

cara memainkan bola dengan efektif dan efisien sesuai dengan peraturan permainan

yang berlaku untuk mencapai hasil yang optimal”. Menurut Suharno HP. (1985: 11)

bahwa, “penguasaan teknik dasar permainan bolavoli merupakan salah satu unsur

yang ikut menentukan menang atau kalahnya satu regu di dalam suatu

pertandingan…”.

Berdasarkan dua pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa, menguasai

teknik dasar bolavoli merupakan faktor yang penting Unsur-unsur teknik dasar

bermain bolavoli yang harus dikuasai oleh pemain bolavoli, menurut Suharno HP.

(1985:51) adalah sebagai berikut :

1) Teknik dengan bola : a) Pass atas b) Set-up/umpan c) Pass bawah d) Smash/spike e) Block/bendungan f) Servis

2) Teknik tanpa bola :

Page 49: AUDIO-VISUAL PADA SISWA KELAS X-3 SMA …eprints.uns.ac.id/7730/1/218321411201104201.pdfpembelajaran dengan media audio-visual, sangat baik untuk meningkatkan hasil belajar passing

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

a) Langkah awalan smash, block b) Langkah sebelum mengambil bola c) Loncatan dan gerak tipu d) Pengambilan posisi

Pada dasarnya teknik dasar bolavoli dibedakan menjadi dua macam yaitu,

teknik dengan bola dan teknik tanpa bola. Teknik dengan bola merupakan cara

memainkan bola dengan anggota badan secara efektif dan efisien sesuai dengan

peraturan yang berlaku. Sedangkan teknik tanpa bola berupa gerakan-gerakan khusus

yang mendukung teknik dengan bola. Dalam pelaksanaan permainannya, kedua

teknik tersebut memiliki keterkaitan yang erat menurut kebutuhannya.

3) Unsur Taktik

Dalam permainan bolavoli, kemampuan dalam taktik permainan mutlak

diperlukan untuk memperoleh kemenangan. Berdasarkan macamnya, taktik dalam

permainan bolavoli dikelompokkan menjadi beberap amacam. Menurut Suharno HP

(1985: 1) taktik permainan bolavoli terdiri atas “(1) Pertahanan, (2) Penyerangan, (3)

Perorangan, (4) Kelompok dan (5) Tim”.

Taktik pertahanan adalah siasat yang dilakukan dalam upaya menjaga agar

mempertahankan dari serangan lawan. Taktik pertahanan dalam permainan bolavoli

diantaranya dilakukan dengan teknik blocking yang dapat dilakukan secara

perorangan atau kelompok. Taktik penyerangan adalah siasat yang dilakukan dalam

upaya untuk mematikan regu lawan dengan mengadakan serangan melalui smash atau

lewat servis. Taktik individual adalah siasat perorangan dalam menggunakan

kemampuan fisik, teknik dan mental dengan proses yang cepat untuk menghadapi

problematika dalam mencari kemenangan pertandingan bolavoli secara sportif. Taktik

kelompok adalah suatu siasat yang dilakukan oleh dua sampai lima pemain dalam

bentuk-bentuk pertahanan atau penyerangan untuk mencapai kemenangan secara

sportif dalam pertadingan, misalnya grop taktik dalam smash, block, bertahan

lapangan belakang dan lain-lain. Taktik tim atau kolektif taktik adalah suatu siasat

Page 50: AUDIO-VISUAL PADA SISWA KELAS X-3 SMA …eprints.uns.ac.id/7730/1/218321411201104201.pdfpembelajaran dengan media audio-visual, sangat baik untuk meningkatkan hasil belajar passing

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

yang dijalankan oleh suatu regu atau enam orang dalam kerja sama untuk mencari

kemenangan secara sportif. Tatik tim merupakan tujuan akhir suatu regu dalam usaha

mencapai prestasi maksimal.

4) Unsur Mental

Mental merupakan faktor kejiwaan atau psikologis dari seseorang yang ikut

berpengaruh pada penampilannya dalam suatu pertandingan. Sebaik apapun fisik,

teknik dan taktik yang dimiliki, jika mentalnya tidak baik, maka prestasi yang

optimal sulit tercapai. Harsono (1988:101) mengemukakan “betapa sempurna

perkembangan fisik, teknik dan taktik atlet, apabila mentalnya tidak turut

berkembang, prestasi tinggi tidak mungkin akan dapat dicapai”.

Kesiapan aspek psikologis atau mental harus diperhatikan dalam program

pembinaan. Mental yang baik tidak dapat diperoleh secara cepat, tetapi melalui proses

pembinaan dan latihan secara teratur. Dalam hal ini peranan seorang guru atau pelatih

untuk membentuk mental yang baik bagi siswa atau anak didiknya cukup besar.

Seorang guru atau pelatih harus memberikan pengertian-pengertian dan latihan

mental secara baik dan tepat.

c. Teknik Dasar Permainan Bolavoli

Tenik dasar merupakan salah satu faktor yang sangat penting didalam

pencapian prestasi. Perkembangan teknik diarahkan pada peningkatan keterampilan

gerak, Jika gerakan dapat dikuasai dengan benar, maka pemain akan mudah

mengkombinasikan dan mengembangkan berbagai gerakan.

Menurut M. Yunus (1992 : 68) “ Teknik adalah cara melakukan atau

melaksanakan sesuatu untuk mencapai tujuan tertentu secara efisien dan efektif.

Teknik permainan bolavoli dapat diartikan sebagai cara memainkan bola dengan

efektif dan efisien sesuai dengan peraturan-peraturan permaianan yang berlaku untuk

mencapai hasil yang maksimal”

Page 51: AUDIO-VISUAL PADA SISWA KELAS X-3 SMA …eprints.uns.ac.id/7730/1/218321411201104201.pdfpembelajaran dengan media audio-visual, sangat baik untuk meningkatkan hasil belajar passing

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

Teknik permainan yang baik selalu berdasarkan pada teori dan hukum-hukum

yang berlaku dalam ilmu dan pengetahuan yang menunjang pelaksanaan teknik

tersebut. Dalam permainan bolavoli ada beberapa bentuk teknik dasar yang harus

dikuasai.

Teknik dasar permainan bolavoli terdiri atas:

1. Servis

2. Passing bawah

3. Passing atas

4. Block

5. Smash

1) Pengetian Passing

Menurut Nuril Ahmadi (2007 : 22) Passing adalah upaya seseorang pemain

dengan mengunakan suatu teknik tertentu untuk mengoperkan bola yang

dimainkannya kepada teman seregunya untuk dimainkan dilapangan sendiri.

Sedangkan umpan adalah usaha atau upaya seseoarang pemain bolavoli dengan

mengunakan suatu teknik tertentu yang dimilikinya dengan tujuan menyajikan bola

yang dimainkannya kepada teman seregunya yang selanjutnya dapat melakukan

serangan smash terhadap lawan.

Passing merupakan teknik dasar bolavoli yang paling penting di dalam

permainan bolavoli, karena passing merupakan faktor utama untuk dapat bisa

memainkan permainan bolavoli. Dengan teknik dasar passing yang baik maka

permainan akan sulit untuk dimatikan, sehingga permainan menjadi menarik.

2) Passing Atas Bolavoli

Menurut Nuril Ahmadi (2007 : 25) “Passing atas adalah upaya seseorang

pemain dengan jari-jari tangan terbuka lebar dan kedua tangan membentuk mangkuk

Page 52: AUDIO-VISUAL PADA SISWA KELAS X-3 SMA …eprints.uns.ac.id/7730/1/218321411201104201.pdfpembelajaran dengan media audio-visual, sangat baik untuk meningkatkan hasil belajar passing

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

hampir berhadapan untuk mengoperkan bola yang dimainkannya kepada teman

seregunya untuk dimainkan dilapangan sendiri”.

Cara melakukan teknik passing atas adalah jari-jari tangan terbuka lebar dan

kedua tangan membentuk mangkuk hampir saling berhadapan. Sebelum menyentuh

bola, lutut sedikit ditekuk hingga tangan berada di muka setinggi hidung, sudut antara

dan badankurang lebih 45 derajat, bola disentuhkan dengan tangan cara meluruskan

kedua kaki denagn lengan, sikap pergelangan tangan dan jari-jari tidak berubah.

Tahap-Tahap Melakukan Passing Atas Bolavoli.

1). Persiapan

a. Bergerak ke arah datangnya bola, tepat di bawahnya.

b. Siapkan posisi.

c. Bahu sejajar sasaran.

d. Kaki merenggang santai.

e. Bengkokkan sedikit lengan , kaki, dan pinggul

f. Tahan tangan 6 atau 8 inci di depan pelepis.

g. Tahan tangan di depan pelepis.

h. Melihat melalui “jendela” yang di bentuk tangan

i. Ikuti bola Ke sasaran

Page 53: AUDIO-VISUAL PADA SISWA KELAS X-3 SMA …eprints.uns.ac.id/7730/1/218321411201104201.pdfpembelajaran dengan media audio-visual, sangat baik untuk meningkatkan hasil belajar passing

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

Gambar 2. Tahap persiapan sebelum melakukan passing atas bolavoli.

Sumber: Nuril Ahmadi (2007: 25 )

2). Pelaksanaan

a. Terima bola pada bagian belakang bawah.

b. Terima dengan dua persendian teratas dari jari dan ibu jari.

c. Luruskan lengan dan kaki ke arah sasaran.

d. Pindahkan berat badan kearah sasaran.

e. Arahkan bola sesuai ketinggian yang diinginkan .

f. Arahkan bola kegaris atau ke tangan penyerang.

Gambar 3. Tahap pelaksanaan passing atas bolavoli.

Sumber: Nuril Ahmadi (2007: 25 )

3).Gerakan lanjutan

a. Luruskan tangan an sepenuhnya.

b. Arahkan bola ke arah sasaran.

c. Pinggul bergerak maju ke arah sasaran.

d. Pindahkan berat badan ke arah sasaran.

e. Bergerak ke arah umpan.

Page 54: AUDIO-VISUAL PADA SISWA KELAS X-3 SMA …eprints.uns.ac.id/7730/1/218321411201104201.pdfpembelajaran dengan media audio-visual, sangat baik untuk meningkatkan hasil belajar passing

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

Gambar 4. Tahap gerak lanjut passing atas bolavoli

Sumber: Nuril Ahmadi (2007: 26 )

3) Kesalahan Umum Melakukan Passing Atas Bolavoli

Menurut Nuril Ahmadi (2007 : 25) Kesalahan Umum dalam melakukan passing atas bolavoli adalah sebagai berikut :

a. Kurang cepat menempatkan badan di bawah bola dan malas menekuk lutut dalam sikap persiapan pelaksanaan.

b. Membuka jari-jari terlalu lebar dan lurus sehingga tidak terbentuk suatu cekungan setengah lingkaran dari jari-jari dan telapak tangan.

c. Siku terlalu keluar ke samping atau terlalu rapat ke dalam sehingga cekungan jari dan telapak tangan datar.

d. Pergelangan tangan kurang lentur ke samping dalam sehingga cekungan jari dan telapak tangan kurang sempurna.

e. Perkenaan bola waktu passing pada ujung jari sehingga kuku sering sobek. f. Lengan telah lurus ke atas sebelum perkenaan bola, sehingga tidak ada

kekuatan untuk mendorong bola ke depan-atas. g. Kurang harmonisnya gerak beraturan antara jari, pergelangan tangan, lengan,

badan, dan kaki. h. Penguasaan koordinasi gerakan yang sangat kurang akibat kurangnya latihan-

latihan fisik. i. Pemain mudah jemu menjalankan passing atas bolavoli. j. Jari-jari rapat dan lemas terutama pada wanita.

Page 55: AUDIO-VISUAL PADA SISWA KELAS X-3 SMA …eprints.uns.ac.id/7730/1/218321411201104201.pdfpembelajaran dengan media audio-visual, sangat baik untuk meningkatkan hasil belajar passing

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

k. Perkenaan bola pada telapak tangan, bukan pada ujung-ujung jari, sehingga terdengar bunyi “plak” dalam melakukan passing atas.

l. Mengerakan pergelangan tangan tidak je arah depan atas melainkan hanya ke depan saja.

B. Kerangka Berfikir

Pembalajaran yang efektif adalah pembelajaran yang mampu menciptakan

suasana pembelajaran yang nyaman bagi guru maupun siswa, serta menimbulkan

keaktifan atau keikutsertaan siswa.. Pembelajaran yang di dalamnya tersebut

memiliki ilmu pengetahuan serta memiliki tujuan pendidikan. Sehingga di dalam

proses belajar mengajar ilmu pengetahuan tersebut dapat terdistribusi atau tersalur

kepada siswa dengan baik dan siswa pun mampu memahami dan mengaplikasikan

pada kehidupan nyata baik dalam hal pengkonsepan dan aplikasi gerak. Tidak bisa

dipungkiri bahwa dalam pembelajaran yang bersifat klasikal akan menghadapi

permasalahan yang heterogen dilihat dari sudut pandang kemampuan siswa.

Pembelajaran penjas yang kurang kreatif serta menarik dari guru penjas merupakan

salah satu problem yang sering dialami oleh seorang siswa didalam menerima materi

yang telah disampaikan oleh seorang guru. Karena dalam ini seorang guru penjas

hanya menyampaikan materi dengan verbal, adapun pemberian demonstrasi atau

contoh kurang dapat ditangkap oleh siswa, khususnya dalam pokok bahasan passing

atas bolavoli. Kreatifitas dari seorang guru penjas adalah hal yang paling penting

guna meningkatkan minat belajar siswa. membuat siswa menjadi lebih senang dan

berantusias di dalam belajar maupun berlatih.

Di dalam sebuah proses belajar mengajar di dalam dan di luar kelas guru

bukanlah satu-satunya sumber belajar bagi siswa, siswa diberikan keluasaan di dalam

mengembangkan proses berfikirnya dalam menyelesaikan masalah sesuai dengan

materi yang dianjarkan. Teknologi informatika atau teknologi modern sekarang ini

juga dapat digunakan sebagai sumber belajar siswa selain seorang guru.

Page 56: AUDIO-VISUAL PADA SISWA KELAS X-3 SMA …eprints.uns.ac.id/7730/1/218321411201104201.pdfpembelajaran dengan media audio-visual, sangat baik untuk meningkatkan hasil belajar passing

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

Pemanfaatan media belajar yang menarik adalah solusi untuk guru dalam

meningkatkan motivasi belajar dalam diri siswa. Dalam hal ini dengan pemanfaatan

media audio-visual yang dapat dirancang di dalam penyampaian materi, karena

dengan media audio-visual materi passing atas bolavoli yang menjadi bahasan

penelitian ini dapat ditayangkan melalaui video yang di donwload melalui situs

internet atau dalam bentuk slide-slide yang telah direncanakan oleh seorang peneliti

sesuai dengan kebutuhan yang diinginkan. Dengan adanya tampilan pembelajaran

melalui alat bantu video siswa setidaknya mampu melihat serta mengoreksi

bagaimana gerakan passing atas yang baik dan benar. Dengan media pembelajaran

yang canggih kegiatan apa pun yang akan, sedang, maupun yang sudah dilaksanakan

bisa direview ulang sebagai umpan balik untuk kegiatan yang selanjutnya (bisa

dimunculkan dengan media audio –visual). Dengan pemanfaatan media audio-visual

dalam proses evaluasi, seorang guru juga dapat menayangkan kembali gerakan-

gerakan passing atas yang dilakukan seorang siswa apakah sudah sesuai dengan

gerakan passing atas bolavoli yang baik dan benar. Hal tersebut dapat dilakukan

dengan cara seorang peneliti melakukan pengambilan gambar maupun video dari

serangkaian gerakan siswa dengan mengunakan kamera digital dan menayangkan

kembali kepada siswa sebagai bentuk proses evaluasi.

Page 57: AUDIO-VISUAL PADA SISWA KELAS X-3 SMA …eprints.uns.ac.id/7730/1/218321411201104201.pdfpembelajaran dengan media audio-visual, sangat baik untuk meningkatkan hasil belajar passing

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

Secara garis besar kerangka berfikir dalam Penelitian Tindakan Kelas ini

dapat dijabarkan dalam diagram berikut ini:

Gambar 2. Kerangka Berfikir

Kondisi Awal

Tindakan

Kondisi Akhir

Guru : Kurang mampu mengkontrol keaadan siswa pada materi passing atas bolavoli

Menerapkan Model pendekatan pembelajaran menggunakan bantuan media video (audio-visual)

Melaui instruksi pendekatan pembelajaran dengan bantuan media video (audio-visual), siswa lebih mudah menganalisis gerakan passing atas bolavoli, sehingga mampu menirukan dan mempraktekannya secara mandiri

Siswa :

- Tidak mampu menyerap serta menganalisis materi gerakan passing atas bolavoli yang disampaikan oleh guru.

- Hasil belajar penjas rendah - Kualitas gerakan serta aktivitas

passing atas bolavoli siswa kurang

Siklus I : guru dan peneliti menyusun bentuk pengajaran yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan dasar passing atas bolavoli, melalui pendekatan pembelajaran berbantukan media audio-visual dan menampilkan kembali kegiatan belajar siswa

Siklus II dan III : upaya perbaikan dari tindakan silkus I sehingga meningkatkan kemampuan dan keterampilan passing atas bolavoli, melalui pendekatan pembelajaran berbantukan media audio-visual.

Page 58: AUDIO-VISUAL PADA SISWA KELAS X-3 SMA …eprints.uns.ac.id/7730/1/218321411201104201.pdfpembelajaran dengan media audio-visual, sangat baik untuk meningkatkan hasil belajar passing

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

C. Hipotesis Tindakan

Melalui kerangka pemikiran yang telah disusun sebelumnya maka dapat

dirumuskan hipostesis atau jawaban sementara terhadap penelitian adalah sebagai

berikut : “ Pendekatan pembelajaran dengan media audio-visual dapat meningkatkan

hasil belajar passing atas bolavoli pada siswa kelas X-3 SMA Negeri 1 Karanganyar

tahun pelajaran 2010 / 2011 ”

Page 59: AUDIO-VISUAL PADA SISWA KELAS X-3 SMA …eprints.uns.ac.id/7730/1/218321411201104201.pdfpembelajaran dengan media audio-visual, sangat baik untuk meningkatkan hasil belajar passing

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Waktu Penenlitian

Pelaksanaan penelitian pada siklus I dimulai tanggal 11 April dan 25

April. Sedangkan pelaksanaan pada siklus II dimulai tanggal 2 Mei dan 9 Mei

2011. Sebelum pelaksanaan dilakukan survey ke lapangan sampai penyusunan

proposal. Kemudian melakukan seleksi informan dan menyiapkan istrumennya.

Untuk lebih jelasnya rincian waktu dan jenis kegiatan.

No

Kegiatan

Bulan

Janu Febr Mar Apr Mei Jun

1 Persiapan survei awal

sampai penyusunan

proposal

X X

2 Seleksi informan,

penyiapan instrumen

dan alat

X

3 Pengumpulan data dan

pelaksanaan tindakan.

X X X

4 Analisis data X

5 Penyusunan laporan X

Tabel 2 : Rincian Kegiatan, Waktu dan Jenis Kegiatan Penelitian

2. Tempat Penelitian

Penelitian ini telah dilaksanakan di SMA Negeri 1 Karanganyar yang

beralamat di Jl. AW. Monginsidi No.3 Karanganyar 57714.Telp 0271495068.

Alasan peneliti memilih tempat penelitian di SMA Negeri 1 Karanganyar, karena

Page 60: AUDIO-VISUAL PADA SISWA KELAS X-3 SMA …eprints.uns.ac.id/7730/1/218321411201104201.pdfpembelajaran dengan media audio-visual, sangat baik untuk meningkatkan hasil belajar passing

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

hasil pembelajaran passing atas bolavoli di sekolah tersebut masih rendah

sehingga perlu ditingkatkan.

B. Subjek Penelitian

Subjek yang diteliti dalam Penelitian Tindakan Kelas ini adalah siswa

kelas X-3 SMA Negeri 1 Karanganyar tahun Pelajaran 2010/2011. yang

berjumlah 34 Siswa, yang terdiri atas 12 siswa putra dan 22 siswa putri.

C. Sumber Data

Sumber data yang dipergunakan dalam Penelitian Tindakan Kelas ini

adalah sebagai berikut :

1. Data Primer, yaitu data yang diperoleh melaui observasi langsung di

lokasi penelitian mengenai proses pembelajaran passing atas bolavoli di

SMA Negeri I Karanganyar.

2. Data Sekunder, yaitu data yang diperoleh dari dokumen, referensi dan

literatur, serta arsip yang ada pada SMA Negeri 1 Karanganyar.

D. Teknik Pengumpulan Data

Adapun tekik pengumpulan data penelitian ini diantaranya; Tes praktek,

observasi lapangan. Menurut H.E Mulyasa (2009: 183) data penelitian kumpulkan

dan disusun melalui teknik pengumpulan data meliputi: Sumber data, Jenis data,

Teknik pengumpulan data , Pengumpulan data, dan instrument yang digunakan.

Secara terperinci teknik pengumpulan data pada penelitian dapat

didiskripsikan dalam tabel berikut:

Page 61: AUDIO-VISUAL PADA SISWA KELAS X-3 SMA …eprints.uns.ac.id/7730/1/218321411201104201.pdfpembelajaran dengan media audio-visual, sangat baik untuk meningkatkan hasil belajar passing

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

Tabel 3 .Teknik Pengumpulan Data Penelitian

No Sumber

Data

Jenis Data

Teknik

Pengumpulan

Instrumen

1

Siswa Kemampuan

melakukan passing

atas bolavoli

Test praktek/hasil

tes selama

mengajar

Tes passing atas

bolavoli

2

Siswa Hasil belajar passing

atas bolavoli

(proses)

Keaktifan,

pemahaman dan

unjuk

kerja.(Afektif,

kognitif dan

psikomotor)

Pedoman Observasi

Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini meliputi informasi tentang

keadaan siswa dilihat dari aspek kuantitatif dan kualitatif. Aspek kuantitatif yakni

hasil pengukuran kemampuan melakukan passing atas bolavoli siswa kelas X-3

SMA Negeri I Karanganyar tahun pelajaran 2010/2011. Sedangkan aspek

kualitatif didasarkan atas hasil pengamatan dan catatan pembelajaran selama

penelitian berlangsung. Data penelitian dikumpulkan dari berbagai sumber,

diantaranya :

1) Wawancara.

Metode ini digunakan untuk mewawancarai :

(a) Kepala Sekolah dan wakil kepala sekolah, untuk mendapatkan

informasi mengenai sejarah dan latar belakang sekolah yang

dipimpinnya, visi dan misi, kurikulum yang digunakan, kompetensi

Page 62: AUDIO-VISUAL PADA SISWA KELAS X-3 SMA …eprints.uns.ac.id/7730/1/218321411201104201.pdfpembelajaran dengan media audio-visual, sangat baik untuk meningkatkan hasil belajar passing

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

guru-gurunya,hambatan-hambatan dalam melaksanakan pembelajaran

sehingga dapat mencapai tujuan pendidikan.

(b) Guru, untuk mengetahui sejauhmana pengembangan kompetensinya,

keterlibatan dalam merencanakan dan melaksanakan visi, misi

sekolah, kurikulum yang digunakan, perencanaan pembelajaran,

kendala-kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan pengajaran serta

hal-hal yang dilakukan sekolah sebagai upaya peningkatan mutu

pendidikan.

(c) Siswa, untuk mengetahui sejauhmana kompetensi yang telah dimiliki

gurunya diterapkan dalam pembelajaran, untuk mengetahui prestasi

yang telah dicapai, kesiapan guru-gurunya dalam menjalankan

kurikulum sekolah, kendala dalam kegiatan belajar mengajar.

2) Metode Dokumentasi

Metode ini digunakan untuk melihat situasi dan kondisi lainnya

yang terkait dengan data-data tertulis tentang karakteristik siswa kelas X-3

SMA Negeri I Karanganyar tahun pelajaran 2010/2011.

3) Observasi

Observasi adalah tahap mengamati kejadian yang ada pada saat

melakukan tindakan (Agus kristiyanto, 2010:57). Teknik observasi

(pengamatan) ini digunakan untuk mengamati secara langsung tentang

perilaku siswa dalam pelaksanaan melakukan passing atas bolavoli pada

bidang studi penjasorkes.

E. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam Penelitian Tindakan

Kelas ini adalah deskriptif kualitatif. Analisis data kualitatif menurut Bogdan dan

Biklen (dalam Lexy J. Moleong, 2007 : 248) adalah “upaya yang dilakukan

dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data, memilah – milahnya

dengan satuan yang dapat dikelola, mengsintesiskannya, mencari dan menemukan

Page 63: AUDIO-VISUAL PADA SISWA KELAS X-3 SMA …eprints.uns.ac.id/7730/1/218321411201104201.pdfpembelajaran dengan media audio-visual, sangat baik untuk meningkatkan hasil belajar passing

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

pola, menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa

yang dapat diceritakan kepada orang lain”.

Analisis data kualitatif menurut Seiddel, (dalam Lexy J. Moleong, 2007 :

248) prosesnya berjalan sebagai berikut :

1. Mencatat yang menghasilkan catatan lapangan, dengan hal itu diberi kode agar sumber datanya tetap dapat ditelusuri.

2. Mengumpulkan, memilah – milah, mengklasifikasikan, mensintesiskan, membuat ikhtisar, dan membuat indeksnya,

3. Berfikir, dengan jalan membuat agar kategori data itu mempunyai makna, mencari dan menemukan pola dan hubungan – hubungan dan membuat temuan temuan umum.

F. Prosedur Penelitian

Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas

(PTK) atau Classroom Action Research (CAR). Menurut Agus Kristiyanto (2010 :

54) yakni penelitian tindakan yang diawali dengan perencanaan tindakan

(planning), pelaksanaan tidakan (action), observasi (observation), dan refleksi

(reflecting). Penjelasan mengenai alur penelitian tindakan tersebut dipaparkan

memalui penjelasan sebagai berikut :

1. Perencanaan (Planing) adalah sebuah langkah untuk merencanakan tindakan

yang telah dipilih untuk memperbaiki keadaan.

2. Penerapan Tindakan (Action) adalah tahap implementasi atau pelaksanaan

rencana yang telah disusun pada tahap perencanaan sebelumnya.

3. Observasi dan Evaluasi Tindakan (Observation and Evaluation) adalah tahap

pengamatan dan evaluasi atas tindakan yang telah dilakukan selama penelitian

berlangsung.

4. Refleksi (Reflection) adalah tahap pengungkapan kembali hasil observasi dan

evaluasi dalam penerapan tindakan dalam diskusi, sehingga dapat digunakan

untuk merancang program penelitian pada siklus berikutnya

Keempat tahap yang telah dipaparkan diatas tersebut merupakan

rancangan tindakan dalam satu siklus penelitian, pada siklus berikutnya rancangan

Page 64: AUDIO-VISUAL PADA SISWA KELAS X-3 SMA …eprints.uns.ac.id/7730/1/218321411201104201.pdfpembelajaran dengan media audio-visual, sangat baik untuk meningkatkan hasil belajar passing

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

program penelitian yang digunakan berpedoman pada hasil refleksi yang

dihasilkan pada siklus sebelumnya, begitu seterusnya hingga target penelitian

tercapai.

Prosedur penelitian adalah langkah – langkah yang harus dilalui oleh

peneliti dalam menerapkan metode yang akan digunakan dalam penelitian. Dalam

Penelitian Tindakan Kelas ini akan dilaksanakan tindakan yang berlangsung

secara terus menerus kepada subjek penelitian.

Langkah – langkah PTK secara prosedurnya dilaksanakan secara

partisipatif atau kolaboratif antara (guru dengan tim lainya) bekerjasama, mulai

dari tahap orientasi hingga penyusunan rencana tindakan dalam siklus pertama,

diskusi yang bersifat analitik, kemudian dilanjutkan dengan refleksi – evaluatif

atas kegiatan yang dilakukan pada siklus pertama, untuk kemudian

mempersiapkan rencana modifikasi, koreksi, atau pembetulan, dan

penyempurnaan pada siklus berikutnya.

Untuk memperoleh hasil penelitian tindakan seperti yang diharapkan,

prosedur penelitian secara keseluruhan meliputi tahap – tahap sebagai berikut:

1. Tahap persiapan survay awal

Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah mengobservasi sekolah

atau kelas yang akan dijadikan sebagai tempat Penelitian Tindakan Kelas.

Meninjau sebagaimana pelaksanaan pembelajaran passing atas bolavoli diterapkan

dalam sekolah.

2. Tahap seleksi informen, penyiapan instrument, dan alat

Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini, adalah :

a. Menentukan Subjek penelitian

b. Menyiapkan metode dan instrumen penelitian serta evaluasi

3. Tahap Pengumpulan Data atau Tindakan.

Pada tahap ini dilakukan pengumpulan dan tabulasi data penelitian yang

terdiri atas;

a. Hasil Kondisi awal keterampilan passing atas bolavoli

b. Kemampuan siswa terhadap proses pembelajaran

Page 65: AUDIO-VISUAL PADA SISWA KELAS X-3 SMA …eprints.uns.ac.id/7730/1/218321411201104201.pdfpembelajaran dengan media audio-visual, sangat baik untuk meningkatkan hasil belajar passing

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

c. Pelaksanaan pembelajaran

d. Partisipasi dan keaktifan siswa

4. Tahap analisis data

Dalam tahap ini analisis data yang dikumpulkan adalah diskriptif kualitatif

.Teknik analisis tersebut dilakukan karena data yang terkumpul berupa uraian

diskriptif tentang perkembangan belajar serta tes keterampilan passing atas bola

voli. Serta hasil tes keterampilan passing atas bolavoli yang didiskripsikan melalui

hasil Kualitatif.

5. Tahap penyusunan laporan

Pada tahap ini disusun laporan pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas dari

awal survey hingga menganalisis data yang dilakukan dalam penelitian

6. Deskripsi tiap siklus

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah meningkatkan

aktivitas dan hasil belajar passing atas bolavoli siswa kelas X 1 SMA Negeri 1

Karanganyar tahun ajaran 2010/2011. Setiap tindakan upaya pencapaian tujuan

tersebut dirancang dalam satu unit sebagai satu siklus. Setiap siklus terdiri atas

empat tahap ,yakni; (1) Perencanaan tindakan, (2) pelaksanaan tindakan, (3)

Observasi dan interprestasi, (4) analisis dan refleksi untuk perencanaan siklus

berikutnya.

a. Siklus Ke-I

1.Tahap perencanaan

Pada tahap ini peneliti dan guru kelas menyusun skenario pembelajaran yang

terdiri dari :

a. Menyusun Rencana Program Pembelajaran (RPP) passing atas bolavoli.

b. Menyusun instrument tes keterampilan passing atas bolavoli.

c. Menyusun lembar penilaian dan hasil pembelajaran.

d. Menyusun lembar observasi.

e. Menyiapkan lembar tes

Page 66: AUDIO-VISUAL PADA SISWA KELAS X-3 SMA …eprints.uns.ac.id/7730/1/218321411201104201.pdfpembelajaran dengan media audio-visual, sangat baik untuk meningkatkan hasil belajar passing

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

f. Menyiapkan media serta sarana prasarana yang diperlukan untuk membantu

pengajaran( Medi Audio – visual dan sarana prasana pembelajaran bolavoli )

g. Penyiapan tempat penelitian.

h. Penetapan alokasi waktu pelaksanaan.

i. Sosialisasi kepada subjek.

2. Tahap Pelaksanaan.

Tahap pelaksanaan dilakukan dengan melaksanakan skenario

pembelajaran yang telah direncanakan. Tahap ini dilakukan bersama dengan tahap

observasi terhadap dampak tindakan. Pada tahap pelaksanaan ,kegiatan yang

dilakukan adalah melaksanakan proses pembelajaran dilapangan dengan langkah-

langkah kegiatan adalah:

a) Memberikan motivasi kepada siswa.

b) Menjelaskan kegiatan belajar secara umum melalui pendekatan

pembelajaran dengan media audio-visual di dalam kelas.

1) Pertemuan pertama: Guru bersama peneliti menjelaskan materi

pembelajaran yang telah dipersiapkan melalui pendekatan

pembelajaran dengan media audio-visual (slide/video) dengan materi

sebagai berikut; (1) perkenaan bolavoli pada telapak, (2) passing atas

dengan cara menangkap lalu mendorong bolavoli yang diawali dengan

bola dilambung sendiri di tempat, dan (3) melakukan permaianan

bolavoli dengan peraturan yang dimodifikasi.

2) Pertemuan kedua: Guru bersama peneliti menjelaskan materi pelajaran

yang telah dipersiapkan melalui pendekatan pembelajaran dengan

dengan media audio-visual dengan materi sebagai berikut; (1) praktik

latihan perkenaan bola pada tangan dengan berpasangan, (2) praktik

teknik dasar passing atas secara berpasangan, dan (3) praktik passing

atas bolavoli dengan dipantulkan ke tembok dalam waktu 30 detik

sebagai pengambilan data dari siklus I.

Page 67: AUDIO-VISUAL PADA SISWA KELAS X-3 SMA …eprints.uns.ac.id/7730/1/218321411201104201.pdfpembelajaran dengan media audio-visual, sangat baik untuk meningkatkan hasil belajar passing

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

c) Melakukan pemanasan.

d) Melakukan teknik dasar passing atas sesuai dengan scenario pembelajaran

yang telah direncanakan.

e) Tahap-Tahap melakukan passing atas

1).persiapan

a. Bergerak ke arah datangnya bola,tepat di bawahnya.

b. Siapkan posisi.

c. Bahu sejajar sasaran.

d. Kaki merenggang santai.

e. Bengkokkan sedikit lengan , kaki, dan pinggul

f. Tahan tangan 6 atau 8 inci di depan pelepis.

g. Tahan tangan di depan pelepis.

h. Melihat melalui “jendela” yang di bentuk tangan

i. Ikuti bola Ke sasaran

2).Pelaksanaan

a. Terima bola pada bagian belakang bawah.

b. Terima dengan dua persendian teratas dari jari dan ibu jari.

c. Luruskan lengan dan kaki ke arah sasaran.

d. Pindahkan berat badan kearah sasaran.

e. Arahkan bola sesuai ketinggian yang diinginkan .

f. Arahkan bola kegaris atau ke tangan penyerang.

3).Gerakan lanjutan

a. Luruskan tangan an sepenuhnya.

b. Arahkan bola ke arah sasaran.

c. Pinggul bergerak maju ke arah sasaran.

d. Pindahkan berat badan ke arah sasaran.

e. Bergerak ke arah umpan.

f. Melaksanakan diskusi kelas

g. Penilaian yang dilaksanakan selama proses pembelajaran berlangsung.

Page 68: AUDIO-VISUAL PADA SISWA KELAS X-3 SMA …eprints.uns.ac.id/7730/1/218321411201104201.pdfpembelajaran dengan media audio-visual, sangat baik untuk meningkatkan hasil belajar passing

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

h. Melaksanakan pendinginan.

3.Tahap observasi.

Tahap obseravasi dilakukan bersama dengan kegiatan pelaksanaan

tindakan. Pada tahap ini dilakukan pengamatan terhadap penerapan model

pembelajaran pendidikan jasmani berbantukan media audio-visual (video) yang

diterapkan terhadap proses pembelajaran teknik dasar passing atas bolavoli.

4. Tahap Evaluasi (Refleksi)

Dilakukan dengan menganalisis hasil observasi dan interpretasi dari

proses belajar mengajar untuk mengetahui kegiatan belajar-mengajar yang

dilakukan oleh siswa. Sehingga diperoleh kesimpulan apa saja perlu diperbaiki

dan apa saja yang perlu dipertahankan. Pada tahap ini mengemukakan hasil

penemuan dari pelaksanaan tindakan 1 yang memerlukan perbaikan pada siklus

berikutnya.

Prosentase indikator pencapaian keberhasilan penelitian pada tabel berikut:

Aspek yang diukur

Prosentase target capaian

Cara Mengukur Siklus

I Siklus

II

Kemampuan melakukan passing atas bolavoli

50% 65% Melalui tes passing atas bolavoli

Hasil belajar siswa (proses) 60% 70% Melalui hasil penjumlahan aspek afektif, kognitif dan psikomotorik sesuai dengan pedoman observasi rubrik penilaian RPP, KKM sekolah : 70

Tabel 4. Indikator Pencapaian Hasil Belajar Siswa

Page 69: AUDIO-VISUAL PADA SISWA KELAS X-3 SMA …eprints.uns.ac.id/7730/1/218321411201104201.pdfpembelajaran dengan media audio-visual, sangat baik untuk meningkatkan hasil belajar passing

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

Rancangan Siklus ke -II

Pada rancangan siklus II tindakan dikaitkan dengan hasil yang telah

dicapai pada tingkatan siklus I sebagai upaya perbaikan dari siklus tersebut

dengan materi pembelajaran yang sesuai dengan silabus mata pelajaran

pendidikan jasmani.

Page 70: AUDIO-VISUAL PADA SISWA KELAS X-3 SMA …eprints.uns.ac.id/7730/1/218321411201104201.pdfpembelajaran dengan media audio-visual, sangat baik untuk meningkatkan hasil belajar passing

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Tiap Siklus

1. Kondisi Awal

Sebelum melaksanakan proses penelitian tindakan kelas, terlebih dahulu

peneliti melakukan kegiatan survey awal untuk mengetahui keadaan nyata yang ada

di lapangan. Hasil kegiatan survey awal tersebut adalah sebagai berikut.

a. Siswa kelas X-3 SMA Negeri 1 Karanganyar tahun ajaran 2010 / 2011, yang

mengikuti materi passing atas bolavoli adalah 34 Siswa, yang terdiri atas 12 siswa

putra dan 22 siswa putri. Dilihat dari proses pembelajaran passing atas bolavoli,

dapat dikatakan proses pembelajaran dalam kategori kurang berhasil.

b. Siswa kurang memiliki perhatian dan motivasi dalam pembelajaan passing atas

bolavoli, sebab guru kurang mengetahui/memiliki motode pendekatan

pembelajaran yang tepat dalam penyampaian materi passing atas bolavoli. Selain

itu keterbatasan sarana seperti; bolavoli dan net, dsb, menjadi kendala lain dalam

memperoleh hasil yang maksimal dalam materi passing atas bolavoli tersebut.

c. Dari hasil wawancara yang dilakukan diperoleh bahwa mata pelajaran pendidikan

jasmani kurang begitu diperhatikan daripada mata pelajaran lainya. Hal ini dapat

dibuktikan dengan terpenuhinya semua sarana-prasarana pembelajaran di dalam

kelas yang begitu lengkap seperti; LCD, Komputer, Sound, dll. Tetapi sebaliknya

kurangnya sarana-prasarana yang menunjang mata pelajaran penjas seperti;

terbatasnya jumlah bola, net dsb. Hal tersebut menjadi kendala lain dalam

memperoleh hasil yang maksimal dalam materi pembelajaran passing atas

bolavoli.

Page 71: AUDIO-VISUAL PADA SISWA KELAS X-3 SMA …eprints.uns.ac.id/7730/1/218321411201104201.pdfpembelajaran dengan media audio-visual, sangat baik untuk meningkatkan hasil belajar passing

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

d. Dari hasil wawancara yang dilakukan diperoleh informasi bahwa siswa cenderung

sulit diatur saat materi passing atas berlangsung. Hal ini dapat dibuktikan oleh

peneliti saat melakukan pengamatan secara langsung di lapangan. Saat mengikuti

materi passing atas bolavoli, siswa menunjukkan sikap seenaknya sendiri dalam

materi passing atas, tidak memperhatikan penjelasan guru sehingga hasilnya

kurang baik.

e. Dilihat dari hasil penilaian guru pendidikan jasmani pada passing atas bolavoli,

kelas X-3 SMA Negeri 1 Karanganyar, rata – rata kemampuan siswa dalam

kemampuan teknik dasar bolavoli hanya 18%. Selebihnya siswa kurang mampu

melakukan gerakan passing atas bolavoli.

f. Guru kurang bisa menghandel keadaan kelas, sebab jumlah siswa yang terlampau

banyak dengan situasi tempat belajar yang cukup ramai, menjadikan situasi

belajar menjadi kurang dapat diatur dengan baik. Sehingga tingkat kemampuan

siswa dalam renang gaya dada tidak dapat maksimal

g. Guru kurang bisa dapat menarik perhatian siswa dalam pembelajaran passing

atas bolavoli. Guru kurang kreatif untuk membuat cara agar siswa tertarik dan

senang mengikuti materi passing atas bolavoli.

h. Guru sedikit kesulitan menemukan pendekatan pembelajaran yang baik kepada

siswa. pembelajaran yang monoton atau konvensional mengakibatkan motivasi

belajar siswa menurun, sehingga akan berdampak pada rendahnya kemampuan

passing atas siswa.

i. Guru kesulitan menemukan contoh/model gerakan passing atas bolavoli yang

baik dan benar. Seringkali contoh yang disampaikan oleh guru melalui peragaan

langsung, kurang dapat dicermati oleh siswa secara baik, sebab siswa kurang

dapat melihat kondisi gerakan passing atas bolavoli yang diperagakan oleh guru,

baik karena kurangnya antusiasme siswa.

Sebelum melakukan pelaksanaan tindakan maka peneliti dan guru

melakukan observasi dan pengamatan terhadap hasil belajar passing atas bolavoli

siswa kelas-3. Ini dimaksudkan untuk mengetahui kondisi awal hasil belajar passing

Page 72: AUDIO-VISUAL PADA SISWA KELAS X-3 SMA …eprints.uns.ac.id/7730/1/218321411201104201.pdfpembelajaran dengan media audio-visual, sangat baik untuk meningkatkan hasil belajar passing

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

atas kelas X-3 pada materi passing atas bolavoli. Adapun diskripsi data yang diambil

terdiri dari; (1) Hasil kemampuan melakukan passing atas bolavoli (secara produk,

dan (2) Hasil belajar passing atas bolavoli (secara proses).

a. Kemampuan Melakukan Passing Atas Bolavoli Siswa Kelas X-3 SMA Negeri

1 Karanganyar Sebelum Diberikan Tindakan Melalui Pendekatan

Pembelajaran dengan Media Audio-Visual.

Kondisi awal kemampuan melakukan passing atas bolavoli siswa kelas X-3

SMA Negeri 1 Karanganyar sebelum diberikan tindakan melalui pendekatan

pembelajaran dengan media audio-visual disajikan dalam bentuk tabel sebagai

berikut:

Tabel 5. Diskripsi Data Awal Kemampuan Melakukan Passing Atas Bolavoli Sebelum Diberikan Tindakan Melalui Pendekatan Pembelajaran dengan Media Audio-Visual.

Rentang Nilai Keterangan Kriteria Jumlah

Anak Prosentase

91-100 Sangat Baik Tuntas 1 2.94% 80 – 89 Baik Tuntas 2 5.88% 70 – 79 Cukup Tuntas 2 5.88% 60 – 69 Kurang Tidak Tuntas 26 76.47%

< 60 Kurang Sekali Tidak Tuntas 3 8.83% Jumlah 34 100%

Kemampuan melakukan Passing Atas Bolavoli siswa kelas X-3 SMA Negeri

1 Karanganyar sebelum diberikan tidakan adalah Kurang dengan prosentase

ketuntasan 14.70%

b. Hasil Belajar Passing Atas Bolavoli Siswa Kelas X-3 SMA Negeri 1

Karanganyar Sebelum Diberikan Tindakan Melalui Pendekatan

Pembelajaran dengan Media Audio-Visual.

Page 73: AUDIO-VISUAL PADA SISWA KELAS X-3 SMA …eprints.uns.ac.id/7730/1/218321411201104201.pdfpembelajaran dengan media audio-visual, sangat baik untuk meningkatkan hasil belajar passing

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

Kondisi hasil belajar passing atas bolavoli siswa kelas X-3 SMA Negeri I

Karanganyar tahun pelajaran 2010/2011 sebelum diberikan tindakan melalui

pendekatan pembelajaran dengan media audio-visual, disajikan dalam bentuk tabel

sebagai berikut:

Tabel 6. Diskripsi Data Awal Hasil Belajar Passing Atas Bolavoli Sebelum Diberikan Tindakan Melalui pendekatan Pembelajaran Dengan Media Audio-Visual.

Rentang Nilai Keterangan Kriteria Jumlah Anak Prosentase 91 – 100 Sangat Baik Tuntas 0 0% 80 – 90 Baik Tuntas 2 5.88% 70 – 79 Cukup Tuntas 4 11.77% 60 – 69 Kurang Tidak Tuntas 19 55.88%

< 60 Kurang sekali Tidak Tuntas 9 26.47% Jumlah 34 100%

Berdasarkan hasil diskripsi rekapitulasi data awal hasil belajar passing atas

bolavoli sebelum diberikan tindakan. Maka dapat dijelaskan bahwa mayoritas siswa

belum menunjukan hasil yang baik, dengan prosentase ketuntasan belajar 17.65%

siswa. Melalui diskripsi data awal yang telah diperoleh tersebut masing masing aspek

menunjukan kriteria keberhasilan pembelajaran yang kurang. Maka akan dilakukan

tindakan dalam rangka untuk memperbaiki dan meningkatkan hasil belajar siswa

dalam proses pembelajaran passing atas bolavoli pada siswa kelas X-3 Negeri

Karanganyar tahun pelajaran 2010/2011, dengan pendekatan pembelajan dengan

media Audio-Visual. Pelaksanaan tindakan akan dilakukan sebanyak 2 siklus, yang

masing masing siklus terdiri atas 4 tahapan, yakni: (1) Perencanaan, (2) Pelaksanaan

Tindakan, (3) Observasi dan interprestasi, (4) Analisis dan Refleksi.

2. Siklus I

Pembelajaran passing atas dengan mengunakan pembelajaran melalui

pendekatan pembelajaran dengan media Audio-Visual pada Siklus I adalah

perkenalan teknik dasar passing atas bolavoli yang meliputi; (1) Mempraktikkkan

Page 74: AUDIO-VISUAL PADA SISWA KELAS X-3 SMA …eprints.uns.ac.id/7730/1/218321411201104201.pdfpembelajaran dengan media audio-visual, sangat baik untuk meningkatkan hasil belajar passing

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

Teknik perkenaan bolavoli pada passing atas bolavoli, (2) Mempraktikkan teknik

dasar passing atas bolavoli secara berpasangan, (3) Mempraktikkan permainan

bolavoli dengan peraturan yang dimodifikasi.

Tindakan Siklus I dilaksanakan 2 kali pertemuan (2 x 45 menit) dalam waktu

2 minggu pada bulan April, dengan 1 pertemuan menggunakan satu RPP (Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran). Adapun tahapan-tahapan yang dilakukan pada siklus I

adalah sebagai berikut:

a. Rencana Tindakan I

Kegiatan perencanaan tindakan I dilaksanakan pada hari Senin, 11 April

2011, di SMA Negeri I Karanganyar. Peneliti dan guru pendidikan jasmani yang

bersangkutan (mitra kolaboratif) mendiskusikan rancangan tindakan yang akan

dilakukan dalam proses penelitian ini, seluruh rencana tindakan pada siklus I termuat

dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) siklus I, melalui RPP siklus I

tersebut maka disepakati bahwa pelaksanaan tindakan pada silkus I diadakan selama

dua kali pertemuan. dengan 1 pertemuan menggunakan 1 RPP.

Berdasarkan hasil observasi dan interpretasi terhadap proses pembelajaran dan

hasil belajar sebelum tindakan, dapat diperoleh sebagai data awal. Hasil pencatatan

menunjukkan bahwa dari siswa kelas X-3 Negeri I Karanganyar tahun pelajaran

2010/2011 sebanyak 34 siswa, terdapat 28 siswa yang masih belum mencapai batas

ketuntasan belajar. Dengan jumlah siswa yang tuntas hanya 6 Orang. Setelah

dilakukan pemeriksaan pada lembar pekerjaan siswa dan pengamatan, ternyata

sebagian siswa masih belum dapat memahami dan mempraktekkan konsep yang

diajarkan. Sebagian besar siswa yang mengikuti tes belum dapat melakukan teknik

gerak dasar passing atas bolavoli dengan baik dan benar.

Pada Siklus I Peneliti dan Guru merancang rencana pelaksanaan tindakan I

sebagai berikut;

Page 75: AUDIO-VISUAL PADA SISWA KELAS X-3 SMA …eprints.uns.ac.id/7730/1/218321411201104201.pdfpembelajaran dengan media audio-visual, sangat baik untuk meningkatkan hasil belajar passing

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

1) Peneliti bersama guru merancang skenario pembelajaran melalui model

pendekatan pembelajaran dengan Media Audio-Visual (dalam bentuk video

maupun slide-slide), untuk meningkatkan motivasi, penyerapan materi,

pemahaman dan kemampuan siswa dalam mengikuti pembelajaran passing atas

bolavoli. Dengan alur pembelajaran sebagai berikut :

a) Guru menjelaskan tujuan pembelajaran, informasi latar belakang pelajaran,

pentingnya pelajaran, mempersiapkan siswa untuk belajar.

b) Guru mendemonstrasikan materi keterampilan passing atas dengan benar,

yang ditampilkan tahap demi tahap.

2) Peneliti dan guru penyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

keterampilan teknik dasar passing atas bolavoli.

3) Peneliti dan guru menyiapkan media, serta video yang diunduh melalui situs

www.youtube.com maupun slide-slide yang akan digunakan dalam pelaksanaan

proses pembelajaran Passing atas seperti; bolavoli, net, bilah, dan sebagainya.

4) Peneliti dan guru menyusun media pembelajaran yakni berupa tes dan non tes.

Instrumen tes dinilai berdasarkan tes keterampilan (psikomotor). Unsur-unsur

yang dinilai dalam tes keterampilan adalah Kemampuan melakukan passing atas

bolavoli, kesempurnaan melakukan gerakan dan ketepatan melakukan gerakan.

Sedangkan instrumen non tes dinilai berdasarkan pedoman observasi yang

dilakukan oleh peneliti dengan mengamati keaktifan dan sikap siswa selama

kegiatan pembelajaran berlangsung dan melalui formulir penilaian/rubrik

penilaian siswa yang tercantum dalam RPP.

5) Peneliti dan guru menyusun/menetapkan standar penilaian pada penguasaan

teknik dasar passing atas bolavoli.

6) Peneliti dan guru menentukan lokasi pelaksanaan tindakan I, yakni di lapangan

olah raga dan aula/gedung olahraga SMA Negeri 1 Karanganyar.

Page 76: AUDIO-VISUAL PADA SISWA KELAS X-3 SMA …eprints.uns.ac.id/7730/1/218321411201104201.pdfpembelajaran dengan media audio-visual, sangat baik untuk meningkatkan hasil belajar passing

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60

b. Pelaksanaan Tindakan I

Tindakan I dilaksanakan 2 kali pertemuan, selama 3 minggu yakni pada hari

Senin tanggal 11 April 2011 dan 25 April 2011, Tanggal 18 April 2011 tidak

dilaksanakan tindakan, karena pada hari itu bersamaan dengan berlangsungnya Ujian

Akhir Nasional untuk kelas XII. Pertemuan ke-1 Tindakan 1 di laksanakan di dalam

kelas dan lapangan olahraga SMA Negeri 1 Karanganyar. Sedangkan pertemuan ke-2

Tindakan 1 dilaksanakan di dalam kelas dan aula/gedung olahraga SMA Negeri 1

Karanganyar, sekaligus sebagai Pengambilan data dari siklus 1. Masing-masing

pertemuan dilaksanakan selama 2 x 45 menit. Sesuai dengan RPP pada siklus I ini

pembelajaran dilakukan oleh peneliti dan guru yang bersangkutan, dan sekaligus

melakukan observasi terhadap proses pembelajaran.

Materi pada pelaksanaan tindakan I, pertemuan pertama (Senin, 11 April

2011) adalah (1) Mempraktikkkan latihan perkenaan bola pada telapak tangan

dengan posisi badan/sikap permulaan passing atas bolavoli, (2) Mempraktikkan

passing atas dengan cara menangkap lalu mendorong bolavoli yang diawali dengan

bola dilambung sendiri di tempat, (3) Mempraktikkan gerakan passing atas bolavoli

secara keseluruhan dengan keseluruhan gerakan. Urutan pelaksaan tindakan tersebut

adalah sebagai berikut;

1) Peneliti dan guru menyiapkan siswa dengan mempresensi, serta memulai proses

pembelajaran dengan berdoa di dalam kelas.

2) Peneliti dan guru menyampaikan kompetensi dasar dan indikator yang harus

dicapai siswa secara singkat.

3) Peneliti dan guru menyampaiakan motivasi dan tujuan pembelajaran.

4) Peneliti dan guru menyampaikan penjelasan mengenai materi pertama yakni

latihan perkenaan bola pada tangan dengan posisi badan/sikap permulaan

passing atas bolavoli, passing atas dengan cara menangkap lalu mendorong yang

diawali dengan bola dilambung sendiri di tempat dan passing atas bolavoli

secara keseluruhan gerakan dengan menggunakan media audio-visual dalam

Page 77: AUDIO-VISUAL PADA SISWA KELAS X-3 SMA …eprints.uns.ac.id/7730/1/218321411201104201.pdfpembelajaran dengan media audio-visual, sangat baik untuk meningkatkan hasil belajar passing

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61

bentuk slide maupun video. Siswa diminta menyimak secara detail pelaksanaan

contoh yang dilihat melaui video dan pelaksanaan demonstrasi yang dilakukan

oleh guru dan peneliti.

5) Siswa menuju ke lapangan bolavoli SMA Negeri 1 Karanganyar untuk

melakukan materi pembelajaran praktik passing atas bolavoli.

6) Peneliti dan guru mempersiapkan siswa di lapangan bolavoli dan melakukan

periksa kerapian bagi siswa sebelum pembelajaran praktik dimulai.

7) Peneliti dan guru memulai proses pembelajaran diawali dengan proses stretching

atau penguluran dan dilanjutkan dengan pemanasan permainan, yakni permainan

berantai.

a) Siswa membentuk lingkaran besar dan dihadapkan ke kanan.

b) Siswa berlari searah jarum jam

c) Siswa membentuk rantai setelah mendengar instruksi dari peneliti.

8) Siswa diminta mempraktekkan latihan perkenaan bola pada jari-jari dengan

posisi badan/sikap permulaan passing atas bolavoli dengan mendorong bola

keatas tanpa melepas bola, sesuai dengan materi yang telah diberikan di dalam

kelas.

9) Peneliti dan guru memberikan bimbingan dan evaluasi kepada siswa tentang

gerakan yang dilakukan siswa.

10) Peneliti dan guru mempersiapkan materi lanjutan yang akan diberikan kepada

siswa sebagai bentuk tindak lanjut dari hasil yang diperoleh pada pelaksanaan

materi pertama.

11) Peneliti dan guru menyampaikan materi kedua yakni mempraktikan latihan

perkenaan bola pada jari-jari dengan memegang bolavoli dengan kedua tangan,

mendorong bolavoli keaatas kira-kira 2-3 meter, dan menangkap kembali bolavoli

dengan kedua tangan. Sesuai dengan dengan materi yang telah dijelaskan di

dalam kelas.

12) Siswa disuruh mempraktikkan latihan perkenaan bola pada jari-jari dengan siswa

memegang bolavoli dengan kedua tangan, mendorong bolavoli ke atas dengan

Page 78: AUDIO-VISUAL PADA SISWA KELAS X-3 SMA …eprints.uns.ac.id/7730/1/218321411201104201.pdfpembelajaran dengan media audio-visual, sangat baik untuk meningkatkan hasil belajar passing

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

62

ketingian kira-kira 2-3 meter, dan menangkap kembali bolavoli dengan dua

tangan (dilakukan dengan berulang-ulang).

13) Peneliti dan guru memberikan bimbingan dan evaluasi kepada siswa tentang

gerakan yang dilakukannya, serta memberikan kesempatan bertanya bagi siswa

yang belum paham terhadap materi.

14) Peneliti dan guru menyampaikan materi ketiga yakni keterampilan teknik dasar

passing atas bolavoli dengan keseluruhan gerakan, peneliti sedikit mempraktikkan

gerakan keseluruhan passing atas bolavoli.

15) Siswa memperhatikan pelaksanaan contoh gerakan yang dilakukan oleh peneliti.

16) Siswa diminta melakukan gerakan teknik dasar passing atas bolavoli dengan

keseluruhan gerakan, sesuai dengan contoh yang ditayangkan pada video dan

demonstrasi yang dilakukan oleh peneliti dan guru.

17) Sebelum melakukan gerakan passing atas bolavoli, dengan jumlah siswa 34

siswa, siswa dibagi menjadi 4 kelompok, sedangkan masing – masing kelompok

terdiri atas 8 atau 9 orang siswa.

18) Siswa disuruh melakukan keseluruhan gerakan teknik dasar passing atas sesuai

dengan kelompoknya.

19) Peneliti dan guru memberikan bimbingan dan evaluasi kepada siswa tentang

gerakan teknik dasar bolavoli dengan baik dan benar bola ke lantai yang telah

dilakukan serta memberikan kesempatan bertanya kepada siswa apabila terjadi

kesulitan.

20) Peneliti dan guru mempersiapkan materi lanjutan yang akan diberikan kepada

siswa yaitu melakukan permaianan bolavoli dengan peraturan yang dimodifikasi,

hanya dengan menggunakan teknik passing atas bolavoli yang diawali dengan

servis.

21) Sebelum siswa melakukan permaianan bolavoli dengan peraturan yang

dimodifikasi, siswa dibagi 4 tim/kelompok.

Page 79: AUDIO-VISUAL PADA SISWA KELAS X-3 SMA …eprints.uns.ac.id/7730/1/218321411201104201.pdfpembelajaran dengan media audio-visual, sangat baik untuk meningkatkan hasil belajar passing

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

63

22) Siswa disuruh melakukan permaianan bolavoli dengan peraturan yang

dimodifikasi untuk pertama main adalah tim/kelompok 1 dan 2, Kemudian untuk

Tim/kelompok 3 dan 4.

23) Siswa yang tidak main diharapkan memberikan dukungan bagi tim yang sedang

main.

24) Siswa duduk santai dengan kaki lurus dan saling memijat pundak temannya

secara bergantian

25) Diakhir pertemuan peneliti dan guru melakukan evaluasi tehadap hasil

pembelajaran yang telah dilakukan serta memberikan informasi mengenai materi

yang akan disampaikan minggu depan.

26) Pelajaran di akhiri dengan berdoa dan siswa di bubarkan untuk selanjutnya

mengikuti pelajaran selanjutnya.

Pertemuan II

Materi pada pelaksanaan tindakan I, pertemuan kedua (25 April 2011)

adalah; pengulangan materi yang telah disampaikan minggu sebelumnya, (1) praktik

latihan perkenaan bola pada tangan dengan berpasangan, (2) praktik teknik dasar

passing atas secara berpasangan, dan (3) praktik passing atas bolavoli dengan

dipantulkan ke tembok dalam waktu 30 detik sebagai pengambilan data dari siklus I.

Urutan pelaksanaan tindakan tersebut adalah sebagai berikut :

1) Peneliti dan guru menyiapkan siswa dengan berdoa dan dilanjutkan presensi di

dalam kelas.

2) Peneliti dan guru menyampaikan motivasi dan tujuan pembelajaran, serta

kompetensi dasar dan indikator yang harus dicapai siswa secara singkat.

3) Peneliti dan guru menyampaiakan motivasi dan tujuan pembelajaran dengan

video-video motivasi.

4) Peneliti dan guru melakukan evaluasi serta mengecek pelaksanaan tugas yang

dilakukan oleh siswa, serta memberikan umpan balik (feedback) kepada siswa

yang melakukan tugas, serta menyiapkan materi selanjutnya.

Page 80: AUDIO-VISUAL PADA SISWA KELAS X-3 SMA …eprints.uns.ac.id/7730/1/218321411201104201.pdfpembelajaran dengan media audio-visual, sangat baik untuk meningkatkan hasil belajar passing

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

64

5) Peneliti dan guru memulai pembelajaran dengan mengulang materi yang telah

disampaiakan pada pertemuan sebelumnya, serta menampilkan hasil

pembelajaran passing atas pada pertemuan sebelumnya yang telah diambil

hasilnya dengan kamera digital sebagai bentuk evaluasi terhadap siswa.

6) Peneliti dan guru menyampaikan materi kedua pada pertemua ke dua yakni (1)

praktik latihan perkenaan bola pada tangan dengan berpasangan, (2) praktik

teknik dasar passing atas secara berpasangan, dan (3) praktik passing atas bolavoli

dengan dipantulkan ke tembok dalam waktu 30 sebagai pengambilan data dari

siklus I. dengan menggunakan bantuan video. Siswa diminta menyimak secara

detail pelaksanaan contoh yang dilihat melaui video dan pelaksanaan demonstrasi

yang dilakukan oleh guru dan peneliti.

7) Siswa menuju ke Aula/gedung olahraga SMA Negeri 1 Karanganyar untuk

melakukan materi pembelajaran praktik passing atas bolavoli.

8) Peneliti dan guru memulai proses pembelajaran diawali dengan proses stretching

atau penguluran dan dilanjutkan dengan pemanasan permainan yang mengarah

pada teknik dasar passing atas bolavoli, yakni permainan kucingan.

9) Siswa diminta melakukan latihan perkenaan passing atas dengan berpasangan

sesuai dengan contoh yang telah ditayangkan dengan media audio-visual

(video/slide).

10) Sebelum siswa melakukan latihan perkenaan passing atas bolavoli siswa memilih

pasangan sendiri-sendiri.

11) siswa ke 1 mendorong bola dengan kedua lengan, posisi bola di atas

pelepis,lengan sampai lurus, dan Posisi badan agak jongkok. Siswa ke 2 menahan

dari atas dengan kedua lengan, dan posisi badan berdiri lurus.

12) Peneliti dan guru memberikan bimbingan dan evaluasi kepada siswa tentang

gerakan yang dilakukannya, serta memberikan kesempatan bertanya bagi siswa

yang belum paham.

Page 81: AUDIO-VISUAL PADA SISWA KELAS X-3 SMA …eprints.uns.ac.id/7730/1/218321411201104201.pdfpembelajaran dengan media audio-visual, sangat baik untuk meningkatkan hasil belajar passing

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

65

13) Peneliti dan guru mempersiapkan materi lanjutan yang akan diberikan kepada

siswa sebagai bentuk tindak lanjut dari hasil yang diperoleh pada pelaksanaan

materi pertama.

14) Siswa di minta melakukan passing atas bolavoli berpasangan dengan bola di

lempar melambung dari teman, sesuai dengan contoh yang telah ditayangkan dan

demonstrasi dari peneliti dan guru. yakni siswa berpasangan, siswa ke 1

melempar bolavoli dengan arah lambung, dan siswa yang ke 2 melakukan

passing atas bolavoli. Apabila telah 20 lemparan maka siswa yang melempar

ganti melakukan passing atas bolavoli..

15) Peneliti dan guru memberikan bimbingan dan evaluasi kepada siswa tentang

gerakan bagaimana cara melempar bola agar arah melambung, dan cara

melakukan gerakan passing atas bolavoli dengan baik dan benar. serta

memberikan kesempatan bertanya kepada siswa yang belum paham.

16) Para siswa mengulang-ulang gerakan tersebut sampai waktu yang telah ditentukan

peneliti dan guru

17) Peneliti dan guru mempersiapkan materi lanjutan yang akan diberikan kepada

siswa sebagai bentuk tindak lanjut dari hasil yang diperoleh pada pelaksanaan

materi kedua.

18) Siswa di minta melakukan passing atas bolavoli berpasangan, yakni siswa

berpasangan, melakukan passing atas bolavoli berpasangan dengan jarak 2-3

meter.

19) Para siswa mengulang ulang gerakan tersebut sampai waktu yang telah ditentukan

peneliti dan guru.

20) Serasa pengulangan materi telah cukup. Peneliti dan guru menyiapkan siswa

untuk melakukan passing atas bolavoli dengan tembok dengan waktu 30 detik, di

tempat yang telah disiapkan sebelumnya. (Sebagai pengambilan data pada siklus

pertama)

Page 82: AUDIO-VISUAL PADA SISWA KELAS X-3 SMA …eprints.uns.ac.id/7730/1/218321411201104201.pdfpembelajaran dengan media audio-visual, sangat baik untuk meningkatkan hasil belajar passing

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

66

21) Siswa di minta melakukan passing atas bolavoli dengan tembok sesuai dengan

urutan absen dan absent berikutnya menghitung jumlah perolehan nilai passing

atas bolavoli.

22) Peneliti dan guru mencatat perolehan nilai passing atas bolavoli dan menilai

kualitas gerakan passing atas pada blangko penilaian yang telah disiapkan.

23) Diakhir pertemuan peneliti dan guru melakukan evaluasi tehadap hasil

pembelajaran yang telah dilakukan serta memberikan informasi mengenai materi

yang akan disampaikan minggu depan.

c. Observasi Dan Interpretasi Tindakan I

Observasi dan interpretasi tindakan I dilakukan selama Tindakan I

berlangsung. Dalam melakukan observasi dan interpretasi tindakan I peneliti

berkolaborasi dengan guru yang bersangkutan sebagai pengelola kelas, adapun

pelaksanaan tindakan I, yakni :

Observasi dan interpretasi tindakan I dilakukan selama Tindakan I

berlangsung. Dalam melakukan observasi dan interpretasi tindakan I peneliti

berkolaborasi dengan guru yang bersangkutan sebagai pengelola kelas, adapun

pelaksanaan tindakan I, yakni :

1) Peneliti mengamati proses pembelajaran passing atas pada siswa kelas X-3

SMA Negeri Karanganyar. Pada pertemuan pertama (Senin, 11 April 2011

selama 2 x 45 menit), Peneliti mengajarkan teknik perkenaan bola pada

telapak tangan pada passing atas bolavoli, mengajarkan teknik dasar passing

atas bolavoli yang dimulai dari sikap permulaan, sikap saat perkenaan bola,

dan sikap akhir gerakan passing atas bolavoli. Pada pertemuan kedua

(Senin,25 April 2011, selama 2 x 45 menit) peneliti memberikan materi

kelanjutan dari gerak dasar passing atas praktik latihan perkenaan bola pada

tangan dengan berpasangan, mengajarkan teknik dasar passing atas secara

berpasangan dan mengajarkan passing atas bolavoli dengan dipantulkan ke

tembok dan mengambil nilai passing atas bolavoli dengan dipantulkan

ketembok dalam waktu 30 detik, sebagai pengambilan data dari siklus I.

Page 83: AUDIO-VISUAL PADA SISWA KELAS X-3 SMA …eprints.uns.ac.id/7730/1/218321411201104201.pdfpembelajaran dengan media audio-visual, sangat baik untuk meningkatkan hasil belajar passing

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

67

2) Sebelum pembelajaran dilangsungkan peneliti dan guru bersangkutan

menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), sebagai pedoman atau

acuan dalam proses pelaksanaan pembelajaran.

3) Sebelum tindakan I dilaksanakan peneliti dan guru melaksanakan observasi

dan pengamatan terhadap hasil belajar passing bolavoli untuk mengetahui

kondisi awal passing atas bolavoli guna sebagai acuan seberapa besar

peningkatan hasil belajar passing atas bolavoli setelah adanya tindakan model

pendekatan pembelajaran dengan media audio-visual.

4) Peneliti melakukan proses pembelajaran dengan menggunakan model

pendekatan pembelajaran dengan media audio-visual, yakni dengan melihat

tampilan materi passing atas bolavoli melalui media audio-visual (bentuk

slide/ video) yang disertai dengan demonstrasi dari peneliti dan guru.

5) Sebelum materi passing atas bolavoli peneliti dan guru memberikan video

animasi kartun guna memberikan motivasi kepada siswa.

6) Peneliti dan guru memberikan motivasi kepada siswa agar mengikuti proses

pembelajaran dengan baik. Sebelumnya peneliti dan guru memberikan contoh

permainan dengan benar. Siswa dengan semangat melakukan apa yang di

perintah oleh guru. Berdasarkan hasil pengamatan terhadap proses belajar

mengajar diperoleh gambaran tentang motivasi dan aktivitas siswa selama

kegiatan belajar mengajar berlangsung, yaitu sebagai berikut;

a) Siswa yang aktif selama melakukan unjuk kerja passing atas bolavoli

sebesar 45%, sedangkan 55% lainya belum aktif di dalam unjuk kerja

passing atas bolavoli.

b) Dari hasil wawancara dengan siswa yang kurang aktif selama kegiatan

belajar mengajar berlangsung, diperoleh penjelasan bahwa di antara

mereka ada yang kurang menyukai materi karena siswa merasa tidak bisa

untuk melakukan praktik passing atas bolavoli dengan baik, Siswa

tersebut bermain sendiri mencari tempat yang teduh dengan temannya

Page 84: AUDIO-VISUAL PADA SISWA KELAS X-3 SMA …eprints.uns.ac.id/7730/1/218321411201104201.pdfpembelajaran dengan media audio-visual, sangat baik untuk meningkatkan hasil belajar passing

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

68

dan malu melakukan ujuk kerja praktik passing atas terutama siswa

perempuan.

7) Peneliti bersama guru melakukan penilaian melalui lembar observasi siswa,

dengan tujuan untuk mengetahui tingkat kemampuan siswa dalam menerima

pembelajaran passing atas bolavoli melalui model pendekatan pembelajaran

dengan media audio-visual.

Berdasarkan hasil pengamatan/observasi selama pelaksanaan Tindakan I

berlangsung, berdasarkan hasil pekerjaan siswa dapat identifikasi:

a) Kemampuan siswa dalam melakukan teknik dasar passing atas bolavoli

yang mencapai kriteria Sangat Baik adalah 8.83%, sedangkan sisanya

(Baik 11.76%; Cukup 50%; Kurang 29.41%).

b) Hasil belajar siswa dalam materi passing atas setelah Tindakan II

dilakukan menunjukan hasil bahwa yang mencapai kriteria kriteria Sangat

Baik 11.76%; Baik 32.36%; Cukup 41.18%; Kurang 14.70%; Kurang

Sekali 0%. Sejumlah 29 Siswa mencapai kriteria Tuntas sedangkan 5

siswa Tidak Tuntas.

Dalam pelaksanaan Tidakan I terdapat kelebihan yang dapat diguanakan

sebagai tolak ukur keberhasilan pelaksanaan tindakan I, adapun kelebihan dan

pelaksanaan Tindakan I diantaranya :

1) Siswa merasa tertarik dengan metode baru yang disampaikan oleh peneliti

yakni dengan penyampaian materi dengan bantuan media video, sebab siswa

dapat melihat secara detail passing atas bolavoli dengan benar, melalui

penjelasan guru dan peneliti, disamping itu model pelaksanaan pembelajaran

ini dianggap langka dan jarang digunakan dalam peruses Kegiatan Belajar

Mengajar (KBM) pada mata pelajaran Pendidikan jasmani.

2) Siswa mudah dalam menyerap pelaksanaan kegiatan karena materi telah di

scenario, ditayangkan dengan disertai demonstrasi dan penjelasan dari

peneliti dan guru, sehingga pelaksanaan KBM menjadi terpimpin dan

Page 85: AUDIO-VISUAL PADA SISWA KELAS X-3 SMA …eprints.uns.ac.id/7730/1/218321411201104201.pdfpembelajaran dengan media audio-visual, sangat baik untuk meningkatkan hasil belajar passing

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

69

terkomando dengan baik, dan siswa dapat secara cepat mengadaptasi materi

karena sudah melihat gerakan yang diinstruksikan sebelumnya oleh peneliti.

3) Situasi kelas lebih tertata, dan terkomando dengan baik, sehingga materi yang

diberikan terarah.

4) Melalui pemanasan yang di kemas dalam bentuk permainan siswa lebih

berantusias dan mendapatkan respon yang lebih baik.

Akan tetapi dalam pelaksanaan Tindakan I ini masih terdapat kelemahan

sehingga membuat kekurangan dalam pelaksanaan Tindakan I, adapun kelemahan

dan kekurangan dalam pelaksanaan Tindakan I tersebut adalah:

1) Mayoritas siswa belum dapat mempraktekan beberapa gerakan passing atas

bolavoli yang diperlihatkan dalam video dan didemonstrasikan oleh peneliti

secara benar.

2) Siswa kurang paham dengan bentuk penjelasan peneliti dan guru sebab sebagian

siswa kurang konsentrasi dalam menerima materi yang diberikan oleh peneliti dan

guru.

3) Siswa seringkali lupa dengan teknik gerakan yang telah diajarkan pada pertemuan

sebelumnya, sehingga peneliti dan guru seringkali mengulangi pelaksanaan materi

pada minggu lalu.

4) Siswa kurang aktif bertanya sehingga kekurangan atau kesalahan gerakan maupun

teknik dasar yang dilakukan siswa kurang dapat pantau oleh guru dan peneliti.

5) Masih banyak siswa yang kurang berani melakukan gerakan yang dicontohkan

oleh peneliti dan guru.

6) Masih banyak siswa yang kurang berani melakukan gerakan teknik dasar karena

malu.

7) Siswa kurang mampu mencermati dan memahami contoh pelaksanaan gerakan

passing atas bolavoli yaitu dari sikap permulaan, sikap saat perkenaan bola, dan

sikap akhir gerakan passing atas bolavoli, sehingga sebagian siswa belum dapat

menunjukan kualitas gerakan yang maksimal.

Page 86: AUDIO-VISUAL PADA SISWA KELAS X-3 SMA …eprints.uns.ac.id/7730/1/218321411201104201.pdfpembelajaran dengan media audio-visual, sangat baik untuk meningkatkan hasil belajar passing

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

70

d. Analisis dan Refleksi Tindakan I

Berdasarkan hasil observasi pada Tindakan I tersebut, peneliti melakukan

analisis dan refleksi sebagai berikut:

1) Jumlah dan frekuensi pertemuan pada Siklus I telah menujukkan hasil yang

sesuai, mengingat jumlah materi yang disampaikan cukup banyak dan bervariasi

serta alokasi waktu dalam mengajar yang sedikit.

2) Pelaksanaan proses belajar mengajar telah sesuai dengan rencana yang dibuat

pada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus I.

3) Melalui observasi dan pengamatan terhadap hasil belajar passing atas bolavoli

kelas X-3, sebelum di berikan tindakan cukup mengambarkan kondisi awal

sebelum mendapatkan tindakan.

4) Model pembelajaran yang diterapkan oleh peneliti dan guru mampu mengatur

kondisi kelas, sehingga proses belajar mengajar serta transfer materi dapat

berlangsung lebih maksimal.

5) Hasil pekerjaan siswa pada Pelaksanaan Tindakan I belum menunjukkan hasil

yang maksimal walaupun telah menujukkan peningkatan. Secara lebih detail hasil

kerja siswa selama Tindakan I, dijelaskan sebagagai berikut :

a) Kemampuan siswa dalam melakukan teknik dasar passing atas bolavoli yang

mencapai kriteria Sangat Baik adalah 8.83%, sedangkan sisanya (Baik

11.75%; Cukup 50.00%; Kurang 29.41%). Sehinga pada Tidakan I

kemampuan siswa dalam melakukan teknik dasar passing atas bolavoli

meningkat 41.17% dengan prosentase ketuntasan 55.88% apabila

dibandingkan dengan data awal.

b) Hasil belajar siswa dalam Passing atas setelah Tindakan I dilakukan

menunjukkan hasil bahwa yang mencapai kriteria Sangat Baik 2.94%; Baik

11.76; Cukup 38.24; Kurang 44.12%; Kurang sekali 2.94%. Dalam hal ini

sejumlah 18 siswa telah masuk dalam kriteria Tuntas, dan sedangkan 16 siswa

masuk dalam kriteria Tidak Tuntas. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pada

Page 87: AUDIO-VISUAL PADA SISWA KELAS X-3 SMA …eprints.uns.ac.id/7730/1/218321411201104201.pdfpembelajaran dengan media audio-visual, sangat baik untuk meningkatkan hasil belajar passing

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

71

proses Siklus I hasil belajar passing atas bolavoli siswa meningkat 35.29%

bila dibandingkan dengan data awal, dengan prosentase ketuntasan 52.94%

dan rata-rata nilai akhir 71.

6) Kelebihan dan keberhasilan dalam pelaksanaan tindakan pada siklus I, akan

dipertahankan dan ditingkatkan.

7) Dalam mengantisipasi kelemahan dan kekurangan yang ditemukan selama

pelaksanaan Tidakan I, maka disusun langkah antisipatif, yakni :

a) Siswa diminta mengcopy video/materi yang telah disampaikan untuk dapat

dipelajari sendiri di rumah.

b) Guru dan peneliti memberikan reward bagi siswa yang dapat melakukan

teknik gerakan passing atas secara benar.

c) Peneliti tidak hanya berada di depan saat memberikan penjelasan kepada

siswa. Peneliti juga harus memonitor siswa yang berada di bagian belakang,

agar mereka juga ikut aktif dalam kegiatan belajar mengajar.

d) Peneliti meminta bantuan kepada beberapa teman untuk dapat membantu

mengatur jalannya proses pembelajaran.

e) Peneliti dan guru sepakat menyusun tindakan perbaikan dan menganulir

sebagian materi yang dianggap sudah dapat dilaksanakan siswa dengan baik

diantaranya; sikap permulaan, sikap perkenaan bolavoli pada telapak tangan,

Sikap akhir atau gerak lanjutan setelah bolavoli terlepas dari tangan.

Berdasarkan kemampuan dan hasil belajar yang dicapai siswa pada siklus I

dapat diketahui bahwa masih belum menunjukkan hasil yang memuaskan sehingga

pembelajaran perlu dilanjutkan pada siklus berikutnya.

e. Diskripsi Data Tindakan I

Selama pelaksanaa Tindakan I maka peneliti dan guru melakukan pengambilan

data penelitian. Adapun diskripsi data yang diambil terdiri dari; kemampuan

melakukan passing atas bolavoli dan hasil belajar passing atas bolavoli siswa kelas X-

3 SMA Negeri 1 Karanganyar tahun pelajaran 2010/2011

Page 88: AUDIO-VISUAL PADA SISWA KELAS X-3 SMA …eprints.uns.ac.id/7730/1/218321411201104201.pdfpembelajaran dengan media audio-visual, sangat baik untuk meningkatkan hasil belajar passing

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

72

a) Kemampuan Melakukan Passing Atas Setelah Diberikan Tidakan

Melalui Pendekatan Pembelajaran dengan Media Mudio-Visual.

Kondisi awal kemampuan melakukan passing atas bolavoli siswa kelas X-3

SMA Negeri 1 Karanganyar setelah diberikan tidakan melalui pendekatan

pembelajaran dengan media audio-visual disajikan dalam bentuk tabel sebagai

berikut:

Tabel 7. Deskripsi Data Kemampuan Melakukan Passing Atas Bolavoli Setelah Diberikan Pendekatan Pembelajaran dengan Media Audio-Visual Tindakan I.

Rentang Nilai Keterangan Kriteria Jumlah Anak

Prosentase

91-100 Sangat Baik Tuntas 3 8.83% 80 – 89 Baik Tuntas 2 5.88% 70 – 79 Cukup Tuntas 14 41.17% 60 – 69 Kurang Tidak Tuntas 15 44.12%

< 60 Kurang Sekali Tidak Tuntas 0 0 % Jumlah 34 100%

Berdasarkan hasil deskripsi data awal, kemampuan melakukan passing atas

bolavoli siswa kelas X-3 SMA Negeri 1 Karanganyar setelah diberikan tidakan I

meningkat 41.18% dengan prosentase ketuntasan 55.88% atau 19 siswa.

b) Hasil Belajar Passing Atas Bolavoli Setelah Diberikan Tidakan Melalui

Pendekatan Pembelajaran dengan Media Audio-Visual.

Kondisi hasil belajar servis atas setelah diberikan Tidakan I dengan

pendekatan pembelajaran dengan media Audio-Visual, disajikan dalam bentuk tabel

sebagai berikut:

Page 89: AUDIO-VISUAL PADA SISWA KELAS X-3 SMA …eprints.uns.ac.id/7730/1/218321411201104201.pdfpembelajaran dengan media audio-visual, sangat baik untuk meningkatkan hasil belajar passing

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

73

Tabel 8. Deskripsi Data Hasil Belajar Passing Atas Setelah Diberikan Pendekatan Pembelajaran dengan Media Audio-Visual Tindakan I

Rentang Nilai Keterangan Kriteria Jumlah Anak

Prosentase

91-100 Sangat Baik Tuntas 1 2.94% 80 – 90 Baik Tuntas 4 11.76% 70 – 79 Cukup Tuntas 13 38.24% 60 – 69 Kurang Tuntas 15 44.12%

< 60 Kurang sekali Tidak Tuntas 1 2.94% Jumlah 34 100%

Berdasarkan hasil diskripsi data awal, hasil belajar siswa kelas X-3 Negeri I

Karanganyar tahun pelajaran 2010/2011 setelah diberikan Tidakan I adalah; Sangat

Baik 2.94%, Baik 11.76%, Cukup 38.24%, Kurang 44.12% dan Kurang Sekali

2.94%. Dapat disimpulkan hasil belajar siswa meningkat 35.29% dengan dengan

prosentase ketuntasan 52.94% atau 18 siswa.

3. Siklus II

Siklus II merupakan, tidak lanjut dari hasil analisis dan refleksi yang

dilakukan pada Siklus I, dimana dalam pelaksanaan tindakan dalam Siklus I, rata –

rata siswa menunjukkan hasil yang kurang maksimal. Pelaksanaan Siklus II mengacu

pada pelaksanaan Siklus I, karena merupakan perbaikan dari Siklus I. Adapun

tahapan yang dilakukan pada Siklus II ini diantaranya;

a. Rencana Tindakan II

Kegiatan perencanaan Tidakan II dilaksanakan pada hari Sabtu, 30 April

2011, di SMA Negeri 1 Karanganyar. Peneliti dan guru penjas yang bersangkutan

(mitra kolaboratif) mendiskusikan rancangan tindakan yang akan dilakukan dalam

proses penelitian ini, seluruh rencana tindakan pada siklus II, mengacu pada hasil

analisis dan refleksi tindakan I yang termuat dalam Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP) siklus II.

Page 90: AUDIO-VISUAL PADA SISWA KELAS X-3 SMA …eprints.uns.ac.id/7730/1/218321411201104201.pdfpembelajaran dengan media audio-visual, sangat baik untuk meningkatkan hasil belajar passing

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

74

Melalui hasil pengukuran tersebut maka Peneliti dan Guru merancang

rencana pelaksanaan tindakan Siklus II sebagai berikut;

1) Peneliti bersama guru merancang skenario pembelajaran dengan model

pendekatan pembelajaran dengan Media Audio-Visual melalui bantuan media

video/slide, untuk meningkatkan motivasi serta kemampuan siswa dalam

keterampilan passing atas bolavoli. Dengan alur pembelajaran sebagai berikut :

a) Guru menjelaskan tujuan pembelajaran, informasi latar belakang pelajaran,

pentingnya pelajaran, mempersiapkan siswa untuk belajar

b) Guru mendemonstrasikan keterampilan passing atas bolavoli dengan benar,

atau menyajikan informasi tahap demi tahap.

c) Guru merencanakan dan memberi bimbingan pelatihan awal.

d) Mencek apakah siswa telah berhasil melakukan tugas dengan baik, memberi

umpan balik.

2) Peneliti dan guru penyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus II

passing atas bolavoli dengan pendekatan pembelajaran dengan Media Audio-

Visual.

3) Peneliti dan guru menyiapkan media, slide maupun video yang akan digunakan

dalam pelaksaan proses pembelajaran passing atas bolavoli, yang diunduh

melalui situs www.youtube.com, serta menyiapkan sarana lain yang akan

digunakan seperti; net, bolavoli, dll.

4) Peneliti dan guru menyusun media pembelajaran yakni berupa tes dan non tes.

Instrumen tes dinilai hasil peningkatan kemampuan passing atas dengan model

pembelajaran inovatif melalui pendekatan pembelajaran dengan media Audio-

visual (aspek psikomotor). Sedangkan instrumen non tes dinilai berdasarkan

pedoman observasi yang dilakukan oleh peneliti dengan mengamati keaktifan

dan sikap siswa selama kegiatan pembelajaran berlangsung dan melalui formulir

penilaian / rubrik penilaian siswa yang tercantum dalam RPP.

Page 91: AUDIO-VISUAL PADA SISWA KELAS X-3 SMA …eprints.uns.ac.id/7730/1/218321411201104201.pdfpembelajaran dengan media audio-visual, sangat baik untuk meningkatkan hasil belajar passing

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

5) Peneliti dan guru menyusun standar penliaian pada penguasaan passing atas

bolavoli.

6) Peneliti dan guru menentukan lokasi pelaksanaan tindakan II, yakni pada

lapangan olahraga dan Aula/gedung olahraga SMA Negeri 1 Karanganyar.

b. Pelaksanaan Tindakan II

Tindakan II dilaksanakan selama 2 kali pertemuan selama 2 minggu yakni

pada setiap hari Senin tanggal 2 Mei 2011,dan 9 April 2011, di lapangan olah raga

SMA Negeri I Karanganya. Pertemuan pertama Tindakan II di laksanakan di dalam

kelas dan lapangan olahraga SMA Negeri 1 Karanganyar. Sedangkan pertemuan

kedua Tindakan II dilaksanakan di dalam kelas dan lapangan olahraga SMA Negeri 1

Karanganyar, sekaligus sebagai Pengambilan data dari siklus II. Masing-masing

pertemuan dilaksanakan selama 2 x 45 menit. Sesuai dengan RPP pada siklus II ini

pembelajaran dilakukan oleh peneliti dan guru yang bersangkutan, dan sekaligus

melakukan observasi terhadap proses pembelajaran. Seluruh proses pembelajaran

dalam Tindakan II ini adalah penguatan materi sebab materi secara dasar telah

diberikan pada Tindakan sebelumnya.

Materi pada pelaksanaan tindakan II, pertemuan pertama (Senin, 2 Mei 2011)

yaitu Melakukan latihan variasi dan kombinasi teknik dasar passing atas bolavoli

berpasangan dan berkelompok menggunakan bolavoli dengan koordinasi yang baik

dan benar, yakni (1) passing atas berpasangan melewati net dengan umpan dari

pasangannya, (2) passing atas berpasangan melewati net langsung secara berulang-

ulang dan melakukan permainan bolavoli dengan aturan yang dimodifikasi.

Urutan pelaksanaan tindakan tersebut adalah sebagai berikut :

1) Peneliti dan guru menyiapkan siswa dengan mempresensi, serta memulai proses

pembelajaran dengan berdoa di dalam kelas.

2) Peneliti dan guru menyampaikan kompetensi dasar, indikator yang harus dicapai

dan tujuan pembelajaran siswa secara singkat.

Page 92: AUDIO-VISUAL PADA SISWA KELAS X-3 SMA …eprints.uns.ac.id/7730/1/218321411201104201.pdfpembelajaran dengan media audio-visual, sangat baik untuk meningkatkan hasil belajar passing

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

76

3) Peneliti dan guru menyampaiakan motivasi dengan video animasi kartun yang

memiliki nilai terkandung didalamnya.

4) Peneliti dan guru menyampaikan penjelasan materi yakni passing atas

berpasangan melewati net dengan umpan dari pasangannya, passing atas

berpasangan melewati net langsung secara berulang-ulang dan melakukan

permainan bolavoli dengan aturan yang dimodifikasi dengan menggunakan media

audio-visual dalam bentuk slide maupun video. Siswa diminta menyimak secara

detail pelaksanaan contoh yang dilihat melaui video dan pelaksanaan demonstrasi

yang dilakukan oleh guru dan peneliti.

5) Siswa menuju ke lapangan bolavoli SMA Negeri 1 Karanganyar untuk melakukan

materi pembelajaran praktik passing atas bolavoli.

6) Peneliti dan guru mempersiapkan siswa di lapangan bolavoli dan melakukan

periksa kerapian bagi siswa sebelum pembelajaran praktik dimulai.

7) Peneliti dan guru memulai proses pembelajaran diawali dengan proses stretching

atau penguluran dan dilanjutkan dengan pemanasan permainan yang mengarah

pada teknik dasar passing atas bolavoli, yakni kompetisi melempar bolavoli

dengan dua tangan melewati net. Siswa dibagi menjadi 3 regu/ kelompok,

misalkan kelompok A, B dan kelompok C Setiap kelompok berbaris menjadi satu

berbanjar.

a) Siswa melakukan kompetisi melempar bolavoli dengan melewati net sampai

dengan selesai.

b) Regu/kelompok yang kalah akan mendapatkan hukuman.

8) Peneliti dan guru memberikan contoh dan menyampaikan kembali materi pertama

secara singkat sesuai dengan penjelasan materi di dalam kelas, yakni passing atas

berpasangan melewati net dengan umpan dari pasangannya.

9) Sebelum melakukan gerakan passing atas berpasangan, siswa dibagi menjadi 4

kelompok, setiap kelompok terdiri dari 8 siswa. Kemudian di jadikan dua baris

berhadapan yang di pisahkan oleh net.

Page 93: AUDIO-VISUAL PADA SISWA KELAS X-3 SMA …eprints.uns.ac.id/7730/1/218321411201104201.pdfpembelajaran dengan media audio-visual, sangat baik untuk meningkatkan hasil belajar passing

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

77

10) Siswa melakukan gerakan passing atas berpasangan melewati net dengan umpan

dari pasangannya dengan benar dari jarak 1 meter dari net

11) Peneliti dan guru memberikan bimbingan kepada siswa tentang gerakan passing

atas yang akan dilakukannya.

12) Peneliti dan guru memberikan penguatan kepada siswa yang belum dapat

melakukan gerakan dengan baik dan benar, sebelum memasuki materi

selanjutnya.

13) Peneliti dan guru memperisapkan materi lanjutan yang akan diberikan kepada

siswa sebagai bentuk tindak lanjut dari hasil yang diperoleh pada pelaksanaan

materi kedua.

14) Peneliti dan guru memberikan contoh dan menyampaikan materi kedua secara

singkat, yakni passing atas bolavoli berpasangan dengan melewati net yang

dilakukan secara langsung. Siswa diminta menyimak secara detail pelaksanaan

contoh yang dilakukan oleh guru dan peneliti.

15) Siswa diminta melakukan passing atas bolavoli berpasangan dengan melewati net,

sesuai dengan contoh yang di tampilkan melalui media Audio-visual dan

penjelasan yang dilakukan oleh peneliti dan guru.

16) Siswa secara bergantian sesuai dengan urutan melakukan gerakan passing atas

berpasangan dengan melewati net

17) Peneliti dan guru memberikan bimbingan kepada siswa tentang passing atas yang

akan dilakukannya.

18) Peneliti dan guru memberikan penguatan kepada siswa yang belum dapat

melakukan gerakan dengan baik dan benar serta maksimal.

19) Peneliti dan guru mempersiapkan materi lanjutan yang akan diberikan kepada

siswa yaitu melakukan permaianan bolavoli dengan peraturan yang dimodifikasi,

hanya dengan menggunakan teknik passing atas bolavoli yang diawali dengan

servis.

20) Siswa disuruh melakukan permaianan bolavoli dengan peraturan yang

dimodifikasi untuk pertama main adalah tim/kelompok 2 dan 4, dan kedua antara

Page 94: AUDIO-VISUAL PADA SISWA KELAS X-3 SMA …eprints.uns.ac.id/7730/1/218321411201104201.pdfpembelajaran dengan media audio-visual, sangat baik untuk meningkatkan hasil belajar passing

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

78

tim/kelompok 1 dan 3 (sesuai hasil pada pertandingan pada pertemuan

sebelumnya: menang lawan menang dan kalah lawan kalah)

21) Siswa yang tidak main diharapkan memberikan dukungan bagi tim yang sedang

main.

22) Siswa duduk santai dengan kaki lurus dan saling memijat pundak temannya

secara bergantian

23) Diakhir pertemuan peneliti dan guru melakukan evaluasi tehadap hasil

pembelajaran yang telah dilakukan serta memberikan informasi mengenai materi

yang akan disampaikan minggu depan.

24) Pelajaran di akhiri dengan berdoa dan siswa di bubarkan untuk selanjutnya

mengikuti pelajaran selanjutnya.

25) Materi pada pelaksanaan tindakan II, pertemuan kedua (Senin, 9 Mei 2011)

adalah (1) Melakukan passing atas secara langsung berpasangan, berkelompok,

membentuk formasi lingkaran, dan berbanjar, (2) Melakukan passing atas sendiri

dengan tembok di hitung dalam 30 detik. (Sebagai Pengambilan data Siklu II)

. Urutan pelaksanaan tindakan tersebut adalah sebagai berikut :

1) Peneliti dan guru menyiapkan siswa dengan mempresensi, serta memulai

proses pembelajaran dengan berdoa di dalam kelas.

2) Peneliti dan guru menyampaikan kompetensi dasar, indikator yang harus

dicapai dan tujuan pembelajaran siswa secara singkat.

3) Peneliti dan guru menyampaiakan motivasi dengan video animasi kartun yang

memiliki nilai terkandung didalamnya.

4) Peneliti dan guru menyampaikan penjelasan mengenai materi yakni passing

atas berpasangan dan passing atas bolavoli dengan formasi lingkaran dengan

menggunakan media audio-visual dalam bentuk slide maupun video. Siswa

diminta menyimak secara detail pelaksanaan contoh yang dilihat melaui

video dan pelaksanaan demonstrasi yang dilakukan oleh guru dan peneliti.

5) Siswa menuju ke lapangan bolavoli SMA Negeri 1 Karanganyar untuk

melakukan materi pembelajaran praktik passing atas bolavoli.

Page 95: AUDIO-VISUAL PADA SISWA KELAS X-3 SMA …eprints.uns.ac.id/7730/1/218321411201104201.pdfpembelajaran dengan media audio-visual, sangat baik untuk meningkatkan hasil belajar passing

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

79

6) Peneliti dan guru mempersiapkan siswa di lapangan bolavoli dan melakukan

periksa kerapian bagi siswa sebelum pembelajaran praktik dimulai.

7) Peneliti dan guru memulai proses pembelajaran diawali dengan proses

stretching atau penguluran dan dilanjutkan dengan pemanasan permainan

yang mengarah pada teknik dasar passing atas bolavoli yakni; Pemanasan

permaianan yang diberi nama “serangan” Cara :Kelompok di bagi menjadi 2,

setengah di didalam kotak bagian setengahnya berada di luar kotak.

Menggunakan 2 bola, bola dipegang oleh kelompok siswa bagian luar, dan di

lemparkan pada kelompok siswa bagian dalam, dan harus berusaha mengenai

kelompok dalam. Begitu juga dengan kelompok dalam jangan mau dikenai

bola oleh kelompok luar.

8) Peneliti dan guru memberikan contoh dan menyampaikan kembali materi

pertama secara singkat sesuai dengan penjelasan materi di dalam kelas, yakni;

passing atas berpasangan secara langsung, dan passing atas formasi lingkaran

dengan satu siswa ditengah sebagai pengumpan.

9) Siswa melakukan gerakan passing atas berpasangan secara langsung, dan

passing atas formasi lingkaran dengan satu siswa ditengah sebagai

pengumpan.

10) Peneliti dan guru memberikan bimbingan kepada siswa tentang passing atas

yang akan dilakukannya.

11) Peneliti dan guru menyiapkan siswa untuk melakukan passing atas bolavoli

dengan tembok dengan waktu 30 detik, di tempat yang telah disiapkan

sebelumnya. (Sebagai pengambilan data pada siklus ke dua)

12) Siswa di minta melakukan passing atas bolavoli dengan tembok sesuai dengan

urutan absen dan absent berikutnya menghitung jumlah perolehan nilai

passing atas bolavoli.

13) Peneliti dan guru mencatat perolehan nilai passing atas bolavoli dan menilai

kualitas gerakan passing atas pada blangko penilaian yang telah

disiapkan.Peneliti dan guru mencatat perolehan nilai passing atas bolavoli dan

Page 96: AUDIO-VISUAL PADA SISWA KELAS X-3 SMA …eprints.uns.ac.id/7730/1/218321411201104201.pdfpembelajaran dengan media audio-visual, sangat baik untuk meningkatkan hasil belajar passing

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

80

menilai kualitas gerakan passing atas pada blangko penilaian yang telah

disiapkan.

14) Diakhir pertemuan peneliti dan guru melakukan evaluasi tehadap hasil

pembelajaran yang telah dilakukan.

d. Observasi Dan Interpretasi Tindakan I

Observasi dan intepretasi tindakan II dilakukan selama Tindakan II berlangsung.

Dalam melakukan observasi dan interpelasi tindakan II peneliti berkolaborasi

dengan guru yang bersangkutan sebagai pengelola kelas, adapun pelaksanaan

tindakan II, yakni

a. Peneliti mengamati proses pembelajaran passing atas bolavoli melalui

pembelajaran dengan pendekatan pembelajaran dengan media Audio-Visual

pada siswa kelas X-3 SMA Negeri 1 Karanganyar tahun pelajaran 2010/2011.

b. Sebelum pembelajaran dilangsungkan peneliti dan guru bersangkutan

menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus II, sebagai

pedoman atau acuan dalam proses pelaksanaan pembelajaran.

c. Peneliti melakukan proses pembelajaran dengan menggunakan pendekatan

pembelajaran dengan media audio-visual (alur pembelajaran) , yakni adanya

penjelasan materi, demonstrasi / unjuk kerja contoh di skenario sesuai

penjelasan dengan media audio-visual.

d. Peneliti dan guru memberikan motivasi kepada siswa agar mengikuti proses

pembelajaran dengan baik. Sebelumnya peneliti dan guru memberikan contoh

materi passing atas bolavoli dengan media audio-visual (video/slide). Siswa

dengan semangat melakukan apa yang di perintah oleh guru. Berdasarkan

hasil pengamatan terhadap proses belajar mengajar diperoleh gambaran

tentang motivasi dan aktivitas siswa selama kegiatan belajar mengajar

berlangsung, yaitu siswa yang aktif selama pemberian teknik passing atas

sebesar 80%, sedangkan 20% lainnya masih memberikan respon yang kurang

serius terhadap materi. Dari hasil wawancara dengan siswa yang kurang aktif

selama kegiatan belajar mengajar berlangsung, diperoleh penjelasan bahwa di

Page 97: AUDIO-VISUAL PADA SISWA KELAS X-3 SMA …eprints.uns.ac.id/7730/1/218321411201104201.pdfpembelajaran dengan media audio-visual, sangat baik untuk meningkatkan hasil belajar passing

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

81

antara mereka ada yang kurang menyukai materi, dan tidak bisa melakukan

unjuk kerja praktik passing atas karena malu khususnya siswa perempuan.

e. Guru, peneliti dan siswa selalu memberikan applause pada setiap penampilan

siswa. Guru dan peneliti juga memberikan reward berupa pujian, seperti:

“Bagus sekali”, “Ayo semangat”, “ Ya Bagus”, dan lain-lain. Suasana tampak

hidup dengan semangat dan antusiasme siswa yang tinggi.

f. Peneliti bersama guru melakukan penilaian melalui lembar obeservasi siswa,

dengan tujuan untuk mengetahui tingkat kemampuan siswa dalam menerima

pembelajaran passing atas melalui model pembelajaran dengan pendekatan

pembelajaran dengan media Audio-Visual.

Berdasarkan hasil pengamatan / observasi selama pelaksanaan Tindakan II

berlangsung, bersarkan hasil pekerjaan siswa dapat identifikasi:

c) Kemampuan siswa dalam melakukan teknik dasar passing atas bolavoli

yang mencapai kriteria Sangat Baik adalah 8.83%, sedangkan sisanya

(Baik 14.70%; Cukup 61.77%; Kurang 14.70%).

d) Hasil belajar siswa dalam materi passing atas setelah Tindakan II

dilakukan menunjukan hasil bahwa yang mencapai kriteria kriteria Sangat

Baik 11.76%; Baik 32.36%; Cukup 41.18%; Kurang 14.70%; Kurang

Sekali 0%. Sejumlah 29 Siswa mencapai kriteria Tuntas sedangkan 5

siswa Tidak Tuntas.

Melihat hasil yang diperoleh pada Tidakan II maka penelitian tidakan kelas

telah memenuhi target dari rencana target yang diharapkan.

Dalam pelaksanaan Tidakan II terdapat kelebihan yang dapat digunakan

sebagai tolok ukur keberhasilan pelaksanaan tindakan II, adapun kelebihan dan

pelaksanaan Tindakan II diantaranya :

1) Sebagian siswa telah mampu menunjukkan gerakan passing atas bolavoli dengan

baik. Walau ada sebagian kecil siswa yang sama sekali belum dapat menunjukkan

gerakan passing atas bolavoli.

Page 98: AUDIO-VISUAL PADA SISWA KELAS X-3 SMA …eprints.uns.ac.id/7730/1/218321411201104201.pdfpembelajaran dengan media audio-visual, sangat baik untuk meningkatkan hasil belajar passing

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

82

2) Melalui video motivasi dalam bentuk video animasi kartun siswa berantusias dan

termotivasi dalam memperhatikan materi yang diberikan.

3) Dengan dibantu oleh beberapa teman peneliti dan guru tidak kerepotan dalam

proses transfer materi kepada siswa. Melalui penguatan kegiatan permainan siswa

lebih berani dan beradaptasi dengan gerakan passing atas bolavoli.

Akan tetapi dalam pelaksanaan Tindakan II ini masih terdapat kelemahan

sehingga membuat kekurangan dalam pelaksanaan Tindakan II, adapun kelemahan

dan kekurangan dalam pelaksanaan Tindakan II tersebut adalah: Masih ada siswa

yang kurang serius sehingga penerimaan materi pembelajaran kurang maksimal

diterima.

c. Analisis dan Refleksi Tindakan II

Berdasarkan hasil observasi pada Tindakan II tersebut, peneliti melakukan

analisis dan refleksi sebagai berikut:

1) Jumlah dan frekuensi pertemuan pada Siklus II telah menujukan hasil yang sesuai

yakni 2 kali pertemuan, sebab materi yang diberikan sedikit hanya penguatan

pada sebagian siswa sedangkan sebagian lain adalah penyempurnaan gerakan.

2) Pelaksanaan proses belajar mengajar telah sesuai dengan rencana yang dibuat apa

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus II.

3) Model pembelajaran dengan pendekatan pembelajaran dengan media audio-visual

(video/slide) yang diterapkan oleh peneliti dan guru mampu mengatur kondisi

kelas, memberikan motivasi belajar kepada siswa, sehingga proses belajar

mengajar serta transfer materi dapat berlangsung lebih maksimal, serta penguatan

materi yang dilakukan pada siklus II dapat terlaksana dengan baik.

4) Motivasi siswa selama mengikuti proses belajar mengajar pada Tindakan II,

cenderung naik menjadi 80% sedangkan antusias siswa selama mengikuti proses

belajar naik menjadi 70%. Adanya antusias dan respon siswa terhadap materi

karena peneliti dan guru meminta bantuan teman dalam membantu memberikan

pengawasan dan control terhadap siswa dalam belajar.

Page 99: AUDIO-VISUAL PADA SISWA KELAS X-3 SMA …eprints.uns.ac.id/7730/1/218321411201104201.pdfpembelajaran dengan media audio-visual, sangat baik untuk meningkatkan hasil belajar passing

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

83

5) Hasil pekerjaan siswa pada Pelaksanaan Tindakan II menunjukkan hasil yang

meningkat dibandingkan dengan hasil yang diperoleh pada siklus I. Secara lebih

detail hasil kerja siswa selama Tindakan II, dijelaskan sebagagai berikut :

a) Kemampuan siswa dalam melakukan teknik dasar passing atas bolavoli yang

mencapai kriteria Sangat Baik adalah 8.83%, sedangkan sisanya (Baik

17.65%; Cukup 58.82%; Kurang 14.70%). Sehinga pada Tidakan II

kemampuan siswa dalam melakukan teknik dasar passing atas bolavoli

meningkat 27.62% dengan prosentase ketuntasan 83.50% apabila

dibandingkan dengan data Siklus I.

b) Hasil belajar siswa dalam materi passing atas setelah Tindakan II dilakukan

menunjukan hasil bahwa yang mencapai kriteria Sangat Baik 11.76%,

sedangkan sisanya Baik 32.36%; Cukup 41.18%; Kurang 14.70%; Kurang

Sekali 0%. Dalam Hal ini Sejumlah 29 Siswa mencapai kriteria Tuntas

sedangkan 5 siswa Tidak Tuntas. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pada

proses Siklus II hasil belajar passing atas bolavoli siswa meningkat 30.56%

bila dibandingkan dengan data siklus I, dengan prosentase ketuntasan 83.50%

dan rata-rata nilai akhir 80.

Melihat hasil yang diperoleh pada Tidakan II maka penelitian tidakan kelas

telah memenuhi target dari rencana target yang diharapkan.

d. Diskripsi Data Tindakan II

Selama pelaksanaan Tindakan II maka peneliti dan guru melakukan

pengambilan data penelitian Adapun diskripsi data yang diambil terdiri dari; tes

unjuk kerja kemampuan passing atas bolavoli (psikomotor), pengamatan

sikap/aktivitas siswa (afektif), pemahaman konsep gerak (kognitif) sesuai yang

tercantum dalam RPP pada siswa kelas X-3 SMA Negeri I Karanganyar tahun

pelajaran 2010/2011.

a) Kemampuan Melakukan Passing Atas Setelah Diberikan Tidakan

Melalui Pendekatan Pembelajaran dengan Media Audio-Visual.

Page 100: AUDIO-VISUAL PADA SISWA KELAS X-3 SMA …eprints.uns.ac.id/7730/1/218321411201104201.pdfpembelajaran dengan media audio-visual, sangat baik untuk meningkatkan hasil belajar passing

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

84

Kondisi awal kemampuan melakukan passing atas bolavoli siswa kelas X-3

SMA Negeri 1 Karanganyar setelah diberikan tidakan II melalui pendekatan

pembelajaran dengan media audio-visual disajikan dalam bentuk tabel sebagai

berikut:

Tabel 9. Diskripsi Data Kemampuan Melakukan Passing Atas Bolavoli Setelah Diberikan Pendekatan Pembelajaran dengan Media Audio-Visual Tindakan II.

Rentang Nilai Keterangan Kriteria Jumlah Anak

Prosentase

91-100 Sangat Baik Tuntas 3 8.83% 80 – 89 Baik Tuntas 6 17.65% 70 – 79 Cukup Tuntas 20 58.82% 60 – 69 Kurang Tidak Tuntas 5 14.70%

< 60 Kurang Sekali Tidak Tuntas 0 0 % Jumlah 34 100%

Berdasarkan hasil deskripsi data siklus I, Kemampuan melakukan passing atas

bolavoli siswa kelas X-3 SMA Negeri 1 Karanganyar setelah diberikan tidakan

meningkat 27.62% dengan prosentase ketuntasan 85.30% atau 29 siswa.

b). Hasil Belajar Passing Atas Bolavoli Setelah Diberikan Tidakan Melalui

Pendekatan Pembelajaran dengan Media Audio-Visual.

Kondisi hasil belajar passing atas bolavoli siswa kelas X-3 SMA Negeri I

Karanganyar tahun pelajaran 2010/2011. setelah diberikan Tindakan II pendekatan

pembelajaran dengan media audio-visual disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut

Tabel 10. Deskripsi Data Hasil Belajar Passing Atas Bolavoli Setelah Diberikan Pendekatan Pembelajaran dengan Media Audio-Visual Tindakan II.

Rentang Nilai

Keterangan Kriteria Jumlah Anak Prosentase

91-100 Baik Sekali Tuntas 4 11.76% 80 – 90 Baik Tuntas 11 32.36% 70 – 79 Cukup Tuntas 14 41.18% 60 – 69 Kurang Tidak Tuntas 5 14.70%

< 60 Kurang Sekali Tidak Tuntas 0 0 % Jumlah 34 100%

Page 101: AUDIO-VISUAL PADA SISWA KELAS X-3 SMA …eprints.uns.ac.id/7730/1/218321411201104201.pdfpembelajaran dengan media audio-visual, sangat baik untuk meningkatkan hasil belajar passing

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

85

Berdasarkan hasil deskripsi data siklus I, hasil belajar passing atas siswa kelas

X-3 SMA Negeri I Karanganayar tahun pelajaran 2010/2011 setelah diberikan

Tidakan II adalah Sangat Baik 11.76%, sedangkan sisanya Baik 32.36%; Cukup

41.18%; Kurang 14.70%; Kurang Sekali 0%. Dapat disimpulkan hasil belajar

meningkat 30.56% dengan prosentase ketuntasan 83.50% atau 29 siswa.

B. Pembahasan Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil pelaksanaan tindakan pada siklus I dan II dapat

disimpulkan bahwa pendekatan pembelajaran dengan media audio-visual dapat

meningkatkan hasil belajar passing atas siswa kelas X-3 SMA Negeri 1 Karanganyar

tahun pelajaran 2010/2011. Berikut ini disajikan pembahasan dari masing-masing

permasalahan yang ada dalam penelitian sebagai berikut:

1. Kemampuan Melakukan Passing Atas Bolavoli

Melalui pendekatan pembelajaran dengan media audio-visual pada materi

passing atas bolavoli kelas X-3 SMA Negeri 1 Karanganyar pelajaran 2011/2011,

mampu meningkatkan kemampuan melakukan passing atas bolavoli. Sebab

pembelajaran ini menitik beratkan pada proses pembelajaran. Guru pertama kali

mendemonstrasikan gerakan dan teknik dasar passing atas bolavoli melalui

pendekatan pembelajaran dengan media audio-visual, selanjutnya siswa diminta

melakukan gerakan sesuai dengan yang di tayangkan melalui video/slide serta

demonstrasi dari guru. Adapun perbandingan hasil yang diperoleh selama proses

tindakan serta sebelum diberikan tindakan dijabarkan dalam tabel berikut :

Page 102: AUDIO-VISUAL PADA SISWA KELAS X-3 SMA …eprints.uns.ac.id/7730/1/218321411201104201.pdfpembelajaran dengan media audio-visual, sangat baik untuk meningkatkan hasil belajar passing

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

86

Tabel 11. Diskripsi Kemampuan Melakukan Passing Atas Bolavoli Sebelum Dan Setelah Diberikan Pendekatan Pembelajaran dengan Media Audio-Visual Siklus I, dan Siklus II

Rentang Nilai

Keterangan Prosentasi

Data Awal Siklus I Siklus II 91-100 Sangat Baik 2.94% 8.83% 8.83% 80 – 90 Baik 5.88% 5.88% 17.65% 70 – 79 Cukup 5.88% 41.17% 58.82% 60 – 69 Kurang 76.47% 44.12% 14.70%

< 60 Kurang Sekali 8.83% 0 % 0 %

Dengan melihat diskripsi kemampuan melakukan passing atas bolavoli yang

terjadi peningkatan sejak kondisi awal hingga diberikan tindakan I, dan II dapat

disimpulkan bahwa pendekatan pembelajaran dengan audio-visual dapat

meningkatkan kemampuan melakukan passing atas bolavoli siswa kelas X-3 SMA

Negeri 1 Karanganyar.

2. Hasil Belajar Passing Atas Bolavoli

Disamping mempengaruhi peningkatan kemampuan Passing atas bolavoli

siswa, Pendekatan Pembelajaran dengan media audio-visual juga berpengaruh

terhadap pemahaman siswa, tingkat keaktifan siswa, dan kemampuan psikomotor

siswa dalam teknik dasar passing atas bolavoli . Pengaruh pendekatan pembelajaran

dengan media audio-visual tersebut tercermin dalam tabel peningkatan hasil belajar

siswa berikut:

Tabel 12. Diskripsi Hasil Belajar Passing Atas Sebelum dan setelah diberikan Pendekatan Pembelajaran dengan Media Audio-Visual Siklus I dan Siklus II

Rentang Nilai

Keterangan Prosentasi

Data Awal Siklus I Siklus II 90-100 Sangat Baik 0% 2.94% 11.76% 80 – 99 Baik 5.88% 11.76% 32.36% 70 – 79 Cukup 11.77% 38.24% 41.18% 60 – 69 Kurang 55.88% 44.12% 14.70%

< 60 Kurang Sekali 26.47% 2.94% 0 %

Page 103: AUDIO-VISUAL PADA SISWA KELAS X-3 SMA …eprints.uns.ac.id/7730/1/218321411201104201.pdfpembelajaran dengan media audio-visual, sangat baik untuk meningkatkan hasil belajar passing

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

87

Dengan melihat tabel diskripsi hasil belajar passing atas bolavoli yang terjadi

peningkatan sejak kondisi awal hingga diberikan tindakan I, dan II dapat disimpulkan

bahwa pendekatan pembelajaran dengan audio-visual dapat meningkatkan Hasil

belajar passing atas bolavoli siswa kelas X-3 SMA Negeri 1 Karanganyar.

Page 104: AUDIO-VISUAL PADA SISWA KELAS X-3 SMA …eprints.uns.ac.id/7730/1/218321411201104201.pdfpembelajaran dengan media audio-visual, sangat baik untuk meningkatkan hasil belajar passing

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

88

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Simpulan

Penelitian Tindakan Kelas pada siswa kelas X-3 SMA Negeri 1 Karanganyar

tahun pelajaran 2010/2011 dilaksanakan dalam dua siklus. Setiap siklus terdiri atas

empat tahapan, yaitu: (1) perencanaan, (2) pelaksanaan tindakan, (3) observasi dan

interpretasi, dan (4) analisis dan refleksi. Berdasarkan hasil analisis yang diperoleh

pembahasan hasil penelitian pada BAB IV disimpulkan bahwa pendekatan

pembelajaran dengan media audio-visual dapat meningkatkan hasil belajar passing

atas siswa kelas X-3 SMA Negeri 1 Karanganyar tahun pelajaran 2010/2011, dengan

pembahasan dari masing-masing permasalahan yang ada dalam penelitian sebagai

berikut:

1. Pendekatan pembelajaran dengan media audio-visual, sangat baik untuk

meningkatkan kemampuan melakukan passing atas bolavoli siswa kelas X-3

SMA Negeri 1 Karanganyar. Dari hasil analisis yang diperoleh terjadi

peningkatan dari siklus I dan siklus II. Pada siklus I kemampuan

Kemampuan melakukan passing atas bolavoli siswa kelas X-3 SMA Negeri 1

Karanganyar setelah diberikan tidakan terjadi peningkatan sebesar 41.18%,

dengan prosentase ketuntasan 55.88% atau 19 siswa. Pada siklus II terjadi

peningkatan sebesar 27.62%, dengan prosentase ketuntasan 83.50% atau 29

siswa.

2. Pendekatan pembelajaran dengan media audio-visual, sangat baik untuk meningkatkan hasil belajar passing atas bolavoli siswa kelas X-3 SMA Negeri 1 Karanganyar. Dari hasil analisis yang diperoleh terjadi peningkatan yang dari siklus I dan siklus II. Pada siklus I hasil belajar passing atas

Page 105: AUDIO-VISUAL PADA SISWA KELAS X-3 SMA …eprints.uns.ac.id/7730/1/218321411201104201.pdfpembelajaran dengan media audio-visual, sangat baik untuk meningkatkan hasil belajar passing

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

89

bolavoli siswa kelas X-3 SMA Negeri 1 Karanganyar setelah diberikan tidakan terjadi peningkatan sebesar 35.29%, dengan prosentase ketuntasan 52.94% atau 18 siswa. Pada siklus II terjadi peningkatan sebesar 30.56%, dengan prosentase ketuntasan 83.50% atau 29 siswa.

B. Implikasi

Berdasarkan simpulan penelitian yang telah dikemukakan di atas, maka

dapat diketahui bahwa penerapan model pendekatan pembelajaran dengan

mengunakan media audio-visual merupakan salah satu cara yang efektif untuk

meningkatkan hasil kemampuan dan hasil belajar passing atas bolavoli. Dengan

demikian, implikasi penelitian tindakan kelas ini adalah:

1. Penelitian ini memberikan suatu gambaran yang jelas bahwa keberhasilan

proses pembelajaran tergantung pada beberapa faktor. Faktor-faktor tersebut

berasal dari pihak guru maupun siswa serta alat/media pembelajaran yang

digunakan. Faktor dari pihak guru yaitu kemampuan guru dalam

mengembangkan materi, kemampuan guru dalam menyampaikan materi,

kemampuan guru dalam mengelola kelas, metode yang digunakan guru dalam

proses pembelajaran, serta teknik yang digunakan guru sebagai sarana untuk

menyampaikan materi. Sedangkan faktor dari siswa yaitu minat dan motivasi

siswa dalam mengikuti proses pembelajaran. Ketersediaan alat/media

pembelajaran yang menarik dapat juga membantu motivasi siswa belajar

siswa sehingga akan diperoleh hasil belajar yang optimal.

2. Faktor-faktor tersebut saling mendukung satu sama lain, sehingga harus

diupayakan dengan maksimal agar semua faktor tersebut dapat dimiliki oleh

guru dan siswa dalam proses pembelajaran yang berlangsung di kelas maupun

di lapangan. Apabila guru memiliki kemampuan yang baik dalam

menyampaikan materi dan dalam mengelola kelas serta didukung oleh teknik

dan sarana dan prasarana yang sesuai, maka guru akan dapat menyampaikan

materi dengan baik. Materi tersebut akan dapat diterima oleh siswa apabila

Page 106: AUDIO-VISUAL PADA SISWA KELAS X-3 SMA …eprints.uns.ac.id/7730/1/218321411201104201.pdfpembelajaran dengan media audio-visual, sangat baik untuk meningkatkan hasil belajar passing

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

90

siswa juga memiliki minat dan motivasi yang tinggi untuk aktif dalam proses

pembelajaran. Dengan demikian, kegiatan belajar mengajar dapat berjalan

dengan lancar, kondusif, efektif, dan efisien.

3. Penelitian ini juga memberikan deskripsi yang jelas bahwa dengan penerapan

model Pendekatan pembelajaran dengan media audio-visual (video/slide)

dalam pembelajaran passing atas bolavoli dapat meningkatkan kemampuan,

dan hasil belajar siswa dalam passing atas bolavoli(baik proses maupun hasil),

sehingga penelitian ini dapat digunakan sebagai suatu pertimbangan bagi guru

yang ingin mengembangkan proses pembelajaran passing atas bolavoli kepada

para siswanya. Bagi guru bidang studi Pendidikan Jasmani dan Olahraga,

hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai suatu alternatif dalam

melaksanakan proses pembelajaran Penjas khususnya yang berkaitan dengan

peningkatan hasil belajar renang gaya dada bagi pemula yang lebih efektif.

Apalagi bagi guru yang memiliki kemampuan yang lebih kreatif dalam

membuat model-model pembelajaran yang lebih banyak.

4. Melalui deterapkannya model Pendekatan pembelajaran dengan media audio-

visual (video/slide) dalam pembelajaran passing atas bolavoli, maka siswa

memperoleh pengalaman baru dan berbeda dalam proses pembelajaran Penjas.

Pembelajaran Penjasorkes yang pada awalnya membosankan bagi siswa,

menjadi pembelajaran yang menyenangkan bagi siswa, dan siswa juga dapat

mencermati lebih jelas konsep gerak yang ada pada passing atas bolavoli,

sehingga mampu memahami dan menirukan dengan baik.

5. Pemberian tindakan dari siklus I dan II memberikan deskripsi bahwa

terdapatnya kekurangan atau kelemahan yang terjadi selama proses

pembelajaran berlangsung. Namun, kekurangan-kekurangan tersebut dapat

diatasi pada pelaksanaan tindakan pada siklus-siklus berikutnya. Dari

pelaksanaaan tindakan yang kemudian dilakukan refleksi terhadap proses

pembelajaran, dapat dideskripsikan terdapatnya peningkatan kualitas

pembelajaran Penjas (baik proses maupun hasil) dan peningkatan motivasi

Page 107: AUDIO-VISUAL PADA SISWA KELAS X-3 SMA …eprints.uns.ac.id/7730/1/218321411201104201.pdfpembelajaran dengan media audio-visual, sangat baik untuk meningkatkan hasil belajar passing

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

91

belajar siswa. Dari segi proses pembelajaran Penjas, penerapan model

pendekatan pembelajaran dengan media audio-visual ini dapat merangsang

aspek motorik siswa. Dalam hal ini siswa dituntut untuk aktif dalam

pembelajaran Penjas yang nantinya dapat bermanfaat untuk mengembangkan

kebugaran jasmani, mengembangkan kerjasama, mengembangkan skill dan

mengembangkan sikap kompetitif yang kesemuanya ini sangat penting dalam

pendidikan jasmani.

C. Saran

Sesuai dengan simpulan dan implikasi hasil penelitian, serta dalam rangka

ikut menyumbangkan pemikiran bagi guru dalam meningkatkan penguasaan belajar,

khususnya bidang studi penjasorkes, maka dapat disampaikan saran-saran:

1. Bagi Guru

a) Guru hendaknya terus berusaha untuk meningkatkan kemampuannya dalam

mengembangkan materi, menyampaikan materi, serta dalam mengelola kelas,

sehingga kualitas pembelajaran yang dilakukannya dapat terus meningkat

seiring dengan peningkatan kemampuan yang dimilikinya. Selain itu, guru

hendaknya mau membuka diri untuk menerima berbagai bentuk masukan,

saran, dan kritikan agar dapat lebih memperbaiki kualitas mengajarnya.

b) Dalam proses pembelajaran harusnya guru memperhatikan kondisi siswa dan

menggunakan strategi mengajar yang bervariasi. Dengan demikian motivasi dan

keaktifan siswa akan meningkat pada mata pelajaran pendidikan jasmani.

c) Guru hendaknya lebih inovatif dalam menerapkan metode untuk

menyampaikan materi pembelajaran.

d) Kepada guru yang belum menerapkan model pembelajaran dengan

pendekatan media audio-visual dapat menggukan model pembelajaran tersebut

Page 108: AUDIO-VISUAL PADA SISWA KELAS X-3 SMA …eprints.uns.ac.id/7730/1/218321411201104201.pdfpembelajaran dengan media audio-visual, sangat baik untuk meningkatkan hasil belajar passing

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

92

sebagai salah satu model pendekatan pembelajaran di dalam kelas maupun di

luar kelas.

2. Bagi Siswa

a) Siswa harus siap untuk mengikuti pembelajaran dengan strategi pembelajaran

apapun yang diberikan guru dan selalu bersedia dengan kesadaran sendiri untuk

mengikuti petunjuk dan arahan yang diberikan guru.

b) Siswa perlu lebih meningkatkan berbagai aktivitas dan mengembangkan berbagai

metode belajar sekaligus sebagai sarana memperluas pengetahuan dan

wawasannya dan belajar secara mandiri, mengerjakan tugas-tugas dari guru untuk

berlatih untuk mempraktikan teknik dan gerakan yang ada dalam pelajaran.

3. Bagi Peneliti berikutnya

Disarankan bagi peneliti di masa mendatang untuk dapat mengembangkan

penelitian tentang model pembelajaran yang lebih kreatif, dengan pembelajaran yang

lebih kreatif diharapkan mampu meningkatkan hasil pembelajaran menjadi lebih baik..

Page 109: AUDIO-VISUAL PADA SISWA KELAS X-3 SMA …eprints.uns.ac.id/7730/1/218321411201104201.pdfpembelajaran dengan media audio-visual, sangat baik untuk meningkatkan hasil belajar passing

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

93

DAFTAR PUSTAKA

A Tabrani Rusyan. 1989. Pendekatan Dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung : CV Remadja Karya

Arsyad Azhar. 2004. Media Pembelajaran. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada

Agus Kristiyanto. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Dalam Pendidikan jasmani &

Kepelatihan Olahraga. Cetakan 1. Surakarta. UNS Press. 2010.

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan(2009). Pedoman Penulisan Skripsi FKIP.

Surakarta. UNS Press.

H.J. Gino, Suwarni, Suripto, Maryanto dan Sutijan. 1998. Belajar dan Pembelajaran I. Surakarta: UNS Press.

Lexy J. Moleong, M. A. 2007. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : PT

Remaja Rosdakarya

M. Yunus (1992), Olahraga Pilihan Bola Voli, Yogyakarta

M Furqon Hidayatullah 2009, Guru Sejati Membangun insane berkarakter kuat dan

cerdas. Surakarta : Yuma Pustaka

Mulyani Sumantri. 2001. Strategi Belajar Mengajar. Bandung : CV Maulana

Mulyasa. 2009. Praktek Penelitian Tindakan Kelas. Bandung : Remaja Rosda Karya

Nuril Ahmadi. Panduan Olahraga Bola Voli. Surakarta . Era pustaka. 2007

Samsudin. 2008. Pembelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan SMA/MA. Jakarta: Litera.

Suharno HP. 1985. Dasar-Dasar permainan Bolavoli. Yogyakarta : Percetakan Siliwangi.

Toho cholik dan Rusli lutan. 2001. Pendidikan jasmani dan kesehatan .Bandung: CV.

Maulana

Page 110: AUDIO-VISUAL PADA SISWA KELAS X-3 SMA …eprints.uns.ac.id/7730/1/218321411201104201.pdfpembelajaran dengan media audio-visual, sangat baik untuk meningkatkan hasil belajar passing

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

94