audio semi gerak
TRANSCRIPT
MAKALAH MEDIA PEMBELAJARAN
Media Audio Semi Gerak
Disusun Oleh:
Lina Marlina (1090170000)
Nurmalianis (109017000053)
Ria Hardiyati (109017000061)
Selvia Ermy.W (109017000046)
Jurusan Pendidikan Matematika V B
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruaan
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
2011
MEDIA PEMBELAJARAN
Media Audio Semi Gerak
I. Pendahuluan
Secara etimologi “kata media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari
kata “medium” yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar, maksudnya sebagai
perantara atau alat menyampaikan sesuatu” (Salahudin,1986: 3). Media pembelajaran adalah
sebuah alat yang berfungsi untuk menyampaikan pesan pembelajaran. Pembelajaran adalah
sebuah proses komunikasi antara pembelajar, pengajar dan bahan ajar, yaitu proses penyampaian
pesan (isi atau materi ajar) dari sumber pesan melalui saluran/media tertentu ke penerima pesan
(siswa/pebelajar atau mungkin juga guru). Penyampaian pesan ini bisa dilakukan melalui simbol-
simbol komunikasi berupa simbol-simbol verbal dan non-verbal atau visual, yang selanjutya
ditafsirkan oleh penerima pesan (Criticos, 1996). Adakalanya proses penafsiran tersebut berhasil
dan terkadang mengalami kegagalan. Kegagalan ini bisa saja disebabkan oleh beberapa faktor,
misalnya adanya hambatan psikologis (yang menyangkut minat, sikap, kepercayaan, inteligensi,
dan pengetahuan), hambatan fisik berupa kelelahan, keterbatasan daya alat indera, dan kondisi
kesehatan penerima pesan. Faktor lain yang juga berpengaruh adalah hambatan kultural (berupa
perbedaan adat istiadat, norma-norma sosial, kepercayaan dan nilai-nilai panutan), dan hambatan
lingkungan yaitu hambatan yang ditimbulkan oleh situasi dan kondisi keadaan sekitar (Sadiman,
dkk., 1990).
Untuk mengatasi kemungkinan hambatan-hambatan yang terjadi selama proses
penafsiran dan agar pembelajaran dapat berlangsung secara efektif, maka sedapat mungkin
dalam penyampaian pesan (isi/materi ajar) dibantu dengan menggunakan media pembelajaran.
Diharapkan dengan pemanfaatan sumber belajar berupa media pembelajaran, proses komunikasi
dalam kegiatan belajar mengajar berlangsung lebih efektif (Gagne, 1985) dan efisien.
Komunikasi tidak akan berjalan tanpa bantuan sarana penyampai pesan atau media (Sadiman
dkk, 2005).
Adapun jenis-jenis media pembelajaran yang sangat beragam, baik dari yang sederhana
sampai yang canggih maupun dari yang murah sampai yang mahal. Setiap guru diharapkan dapat
menggunakan media-media pembelajaran tersebut atau bahkan dapat mengembangkan dan
membuat media yang efektif dan efisien untuk pembelajarannya sendiri. Namun, tidak semua
media dapat digunakan guru dalam proses belajar mengajar dikelas.
Pada makalah ini akan dibahas secara khusus mengenai apa itu media audio semi gerak,
contoh serta karkteristik media audio semi gerak.
II. Pembahasan
Pengertian, fungsi serta manfaat dari media telah dibahas pada pertemuan sebelumnya.
Pada makalah ini, secara umum akan dibahas jenis-jenis media pembelajaran dan secara khusus
akan dibahas media pembelajaran audio semi gerak.
Taksonomi menurut Rudy Bretz mengidentifikasikan ciri utama dari media menjadi tiga
unsur pokok, yaitu suara (auditif), bentuk (visual), dan gerak. Selain tiga unsur pokok tersebut,
Bretz juga mengelompokkan media menjadi 8 kategori:
1) media audio visual gerak,
2) media audio visual diam,
3) media audio semi gerak,
4) media visual gerak,
5) media visual diam,
6) media semi gerak,
7) media audio, dan
8) media cetak.
Selanjutnya, apa itu media audio semi gerak? Media audio semi gerak adalah media
yang memiliki kemampuan menampilkan suara disertai gerakan titik secara linier, jadi tidak
dapat menampilkan gerakan nyata secara utuh. 1
Apa Contohnya? Contoh media audio semi gerak adalah rekaman suara misalnya lagu,
cerita. Melalui rekaman suara siswa dapat mendengar (audio) kemudian siswa dapat
1 (http://edukasi.kompasiana.com/2009/12/18/media-pembelajaran-arti-posisi-fungsi-klasifikasi-dan-karakteristiknya/)
membayangkan pesan dari suara itu (semi gerak). Misalnya dalam pembelajaran matematika,
berikut merupakan contoh rekaman suara dialog antar siswa:
A; Saya kemarin jam 08.45 mengunjungi nenek di Surabaya
B; Waaah..sepertinya liburanmu menyenangkan?
A; Tentu saja, kami sekeluarga pergi dengan menggunakan mobil pribadi. Ayahku yang
menyetir mobilnya.
B; Jam berapa kalian tiba di rumah nenek?
A; Jam 21.15 keesokan harinya, tapi ditengah perjalanan kami beristirahat sekitar 30
menit.
B; Ahh laju sekali ayahmu mengendarai mobilnya.
A; Hemm.. kelajuan mobil konstan 70 km/jam kok.
B; Kalau begitu aku tau jarak dari rumah mu ke rumah nenek mu..
A; Oya??
B; Jaraknya 840 km. Begini cara menghitungnya; kelajuan mobil dikalikan waktu
tempuhnya. Kelajuan mobil 70km/jam sedangkan waktu tempuhnya adalah waktu
tiba di Surabaya dikurangi waktu berangkat kemudian dikurangi lagi dengan waktu
istirahat. jadi waktu tempuhnya 12 jam. Oleh karena itu jarak dari rumahmu ke
Surabaya adalah 70km/jam x 12 jam= 840 km.
A; Ohh begitu yaa,, kamu hebat sekali.. kita masuk kedalam kelas yuk!
B; Ayo..!!
Dalam proses perekaman suara, kita membutuhkan perlengkapan elektronik seperti:
1. Cassette tape recorder
Perekam kaset audio ini adalah yang paling popular dalam masyarakat. Untuk berbagai keperluan maka dibuat pita kaset dalam beberapa kualitas, yaitu dari yang paling rendah, normal dan metal. Namun umumnya program audio (untuk pendidikan), dibuat di atas pita kaset normal.
Kelebihan dari cassette tape recorder yakni: 1) memiliki fungsi ganda yang efektif; 2) cepat dan praktis; 3) dapat diputar berulang tanpa mempengaruhi suara; 4) digunakan sewaktu-waktu; 5) mudah diperbanyak/direproduksi; dan 6) mudah menggunakan.
Sedangkan keterbatasannya sebagai berikut:1) rekaman hanya memberikan konsumsi suara saja; 2) komunikasi hanya satu arah saja; 3) pita kaset suara memiliki kekuatan terbatas; dan 4) tidak memiliki jangkauan yang luas.
2. Compact Disc(CD)Inovasi secara revolusioner di dunia audio rekam terjadi pada tahun 1979, yakni lahirnya compact disc(CD) sebagai hasil percampuran computer dan tenaga laser. Compact Discatau cakram padat adalah sebuah piringan optical yang digunakan untuk menyimpan data secara digital. Teknologi cakram padat kemudian diadopsi untuk digunakan sebagai alat penyimpan data yang dikenal sebagai CD-ROM.Beberapa kelebihan CD, yaitu: 1) Dibandingkan dengan piringan hitam, CD lebih kecil diameternya; 2) CD dapat tahan dalam penggunaan berulang; 3) Teknologi CD juga memungkinkan menghilangkan suara gangguan permukaan yang sering terjadi; dan 4) Mutu suara dapat diperbaiki karena musik direkam secara digital.
3. Radio
Radio adalah satu alat komunikasi elekro magnetic untuk mengirim dan menerima pesan suara dengan menggunakan sistem gelombang suara melalui udara.
Pemancar radio mengubah, atau melakukan modulasi gelombang radio agar dapat menyampaikan informasi. Dalam dunia pendidikan, hingga kini radio masih digunakan sebagai media pembelajaran, khususnya untuk program pembelajaran jarak jauh. Penggunaan radio sebagai media pendidikan tidak perlu diragukan lagi peranannya, hal ini disebabkan karena radio memiliki daya jangkauan yang luas.
Kelebihan dari penggunaan radio adalah: 1) berita langsung dan up to date; 2) mengatasi keterbatasan ruang, waktu, dan memperkaya pengalaman; 3) realistik dan otentik; 4) mempengaruhi emosi dan mengembangkan imajinasi; 5) murah dan bersifat mobil.
Sedangkan keterbatasan penggunaannya adalah: 1) merupakan komunikasi satu arah; 2) menuntut pemusatan perhatian; 3) terikat oleh jadwal pemancar dan jadwal siaran; 4) tidak dapat diulang dengar; dan 4) hanya dapat didegar saja ( Setyosari dan Sihkabuden 2005).2
2 http://benramt.wordpress.com/2010/01/18/media-audio-dan-video-untuk-pembelajaran/
4. VCD player
5. Amplifier
6. Loudspeaker
Setiap media pembelajaran memiliki karakteristik tertentu, yang dikaitkan atau dilihat
dari berbagai segi. Misalnya, Schramm melihat karakteristik media dari segi ekonomisnya,
lingkup sasaran yang dapat diliput, dan kemudahan kontrolnya oleh pemakai (Sadiman, dkk.,
1990). Karakteristik media juga dapat dilihat menurut kemampuannya membangkitkan
rangsangan seluruh alat indera. Dalam hal ini, pengetahuan mengenai karakteristik media
pembelajaran sangat penting artinya untuk pengelompokan dan pemilihan media. Kemp, 1975,
(dalam Sadiman, dkk., 1990) juga mengemukakan bahwa karakteristik media merupakan dasar
pemilihan media yang disesuaikan dengan situasi belajar tertentu. Dari sekian pengelompokan
tersebut, secara garis besar media pembelajaran dapat diklasifikasikan atas: media grafis, media
audio, media proyeksi diam (hanya menonjolkan visual saja dan disertai rekaman audio), dan
media permainan-simulasi. Masing-masing kelompok media tersebut memiliki karakteristik yang
khas dan berbeda satu dengan yang lainnya. Secara khusus kita akan membahas karakteristik
media audio semi gerak.
Media audio. Hakekat dari jenis-jenis media dalam kelompok ini adalah berupa pesan yang
disampaikan atau dituangkan kedalam simbol-simbol auditif (verbal dan/atau non-verbal), yang
melibatkan rangsangan indera pendengaran. Secara umum media audio memiliki karakteristik
atau ciri sebagai berikut:
1. Mampu mengatasi keterbatasan ruang dan waktu (mudah dipindahkan dan jangkauannya
luas),
2. Pesan/program dapat direkam dan diputar kembali sesukanya, dapat mengembangkan
daya imajinasi dan merangsang partisipasi aktif pendengarnya,
3. Dapat mengatasi masalah kekurangan guru,
4. Sifat komunikasinya hanya satu arah,
5. Sangat sesuai untuk pengajaran musik dan bahasa, serta
6. Pesan/informasi atau program terikat dengan jadwal siaran (pada jenis media radio).
III. Kesimpulan
Jenis-jenis media pembelajaran sangat beragam, baik dari yang sederhana sampai yang
canggih maupun dari yang murah sampai yang mahal. Setiap guru diharapkan dapat
menggunakan media-media pembelajaran tersebut atau bahkan dapat mengembangkan dan
membuat media yang efektif dan efisien untuk pembelajarannya sendiri. Namun, tidak semua
media dapat digunakan guru dalam proses belajar mengajar dikelas.
Taksonomi menurut Rudy Bretz mengidentifikasikan ciri utama dari media menjadi tiga
unsur pokok, yaitu suara (auditif), bentuk (visual), dan gerak. Selain tiga unsur pokok tersebut,
Bretz juga mengelompokkan media menjadi 8 kategori yaitu, media audio visual gerak, media
audio visual diam, media audio semi gerak, media visual gerak, media visual diam, media semi
gerak, media audio, dan media cetak
Media audio semi gerak adalah media yang memiliki kemampuan menampilkan suara
disertai gerakan titik secara linier, jadi tidak dapat menampilkan gerakan nyata secara utuh.
Contoh media audio semi gerak adalah rekaman suara. Perlengkapan elektronik yang bisa
digunakan dalam usaha merekam suara adalah kaset, CD, radio, tape recorder, VCD player, dan
sebagainya. Pada hakekatnya media audio merupakan pesan yang disampaikan atau dituangkan
kedalam simbol-simbol auditif (verbal dan/atau non-verbal), yang melibatkan rangsangan indera
pendengaran. Secara umum media audio memiliki karakteristik, yakni mampu mengatasi
keterbatasan ruang dan waktu (mudah dipindahkan dan jangkauannya luas), pesan/program dapat
direkam dan diputar kembali sesukanya, dapat mengembangkan daya imajinasi dan merangsang
partisipasi aktif pendengarnya, dapat mengatasi masalah kekurangan guru, sifat komunikasinya
hanya satu arah, sangat sesuai untuk pengajaran musik dan bahasa, serta pesan/informasi atau
program terikat dengan jadwal siaran (pada jenis media radio).
DAFTAR PUSTAKA
http://aadesanjaya.blogspot.com/2011/05/media-audio-visual.html
http://balerancage.wordpress.com/2010/10/28/audio-semi-gerak-apakah-itu/
http://edukasi.kompasiana.com/2009/12/18/media-pembelajaran-arti-posisi-fungsi-
klasifikasi-dan-karakteristiknya/
http://benramt.wordpress.com/2010/01/18/media-audio-dan-video-untuk-pembelajaran/
.