semi kon duk tor

24
MAKALAH SEMIKONDUKTOR (disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Pengantar Zat Padat Kelas A) Disusun Oleh : Nurul Fatimah 120210102008 Desy Qoraima Putri 120210102077 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Upload: desy-qoraima-putri

Post on 16-Jan-2016

222 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

zfaga

TRANSCRIPT

Page 1: Semi Kon Duk Tor

MAKALAH

SEMIKONDUKTOR

(disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Pengantar Zat Padat Kelas A)

Disusun Oleh :

Nurul Fatimah 120210102008

Desy Qoraima Putri 120210102077

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS JEMBER

2015

Page 2: Semi Kon Duk Tor

SEMIKONDUKTOR

Semikonduktor adalah sebuah bahan dengan konduktivitas listrik yang

berada di antara insulator dan konduktor. Sebuah semikonduktor bersifat sebagai

insulator pada temperatur yang sangat rendah, namun pada temperatur ruangan

besifat sebagai konduktor. Tahanan jenis bahan semi konduktor antara sekitar 10-2

Wm sampai dengan sekitar 109 Ωm. Atom-atom bahan semi konduktor

membentuk krristal dengan struktur tetrahedral, dengan ikatan kovalen. Bahan

semi konduktor yang banyak dipakai dalam elektkronika adalah silikon (Si) dan

Germanium (Ge). Pada 0 Kelvin Si mempunyai lebar pita terlarang (energy gap)

0,785 eV, sedang untuk Ge 1,21 eV.

Baik Si maupun Ge mempunyai elektron valensi 4. Ada 2 jenis bahan

semikonduktor yaitu semikonduktor intrinsik (murni) dan semi konduktor

ekstrinsik (tidak murni). Untuk semikonduktor ekstrinsik ada 2 tipe yaitu tipa P

dan tipe N.

(Jumadi, 2008)

Sifat- sifat semikonduktor yaitu:

a. Semi konduktor pada umumnya bersifat insulator (tidak menghantarkan arus

listrik) pada suhu mendekati 0 K.

b. Pada suhu kamar bersifat konduktor, makin tinggi suhunya makin bersifat

konduktor.

c. Bisa diubah konduktivitasnya.

d. Semikonduktor memiliki resistansi.

Semikonduktor mempunyai kegunaan, diantanya:

a. Salah satu alasan utama kegunaan semikonduktor dalam elektronik adalah

sifat elektroniknya dapat diubah banyak dalam sebuah cara terkontrol dengan

menambah sejumlah kecil ketidakmurnian. Ketidakmurnian ini disebut

dopant atau dengan menyuntikkan materi lain.

b. Dalam sirkuit terpadu modern, misalnya, polycrystalline silicon didop-berat

seringkali digunakan sebagai pengganti logam.

Page 3: Semi Kon Duk Tor

(Rusli, 2011)

Doping

Doping merupakan sebuah proses dari penambahan impuritas (pengotor)

ke dalam semikonduktor murni (intrinsik). Penambahan doping tersebut

dimaksudkan untuk menambah konduktivitas listrik material semikonduktor.

Perbedaan jumlah elektron elektron antara doping material (dopan) dan elektron

dalam semikonduktor murni dapat menghasilkan negatif (semikonduktor tipe n)

atau positif (semikonduktor tipe p) pembawa sifat listrik. Dopan disebut atom

akseptor apabila menerima elektron dari atom semikonduktor. Sedangkan dopan

disebut donor apabila menyumbangkan elektron ke atom semikonduktor.

Misalkan atom Si yang memiliki 4 buah elektron valensi, dua pasang elektron

tersebut akan membentuk ikatan kovalen. Untuk menghasilkan semikonduktor

tipe n, dibutuhkan atom yang memiliki lebih banyak elektron. Misal atom

phosporus (P) yang memiliki elektron valensi 5 buah. Atom P tersebut apabila di

dopingkan ke dalam semikonduktor Si akan memberikan elektron ekstra, sehingga

elektron tersebut akan membuat semikonduktor tipe n. Sedangkan untuk

menghasilkan semikonduktor tipe p, dibutuhkan atom dengan jumlah elektron

kurang dari elektron yang dimiliki semikonduktor Si. Misal atom aluminium (Al)

yang memiliki elektron valensi 3 buah. Atom Al yang didopingkan ke dalam

semikonduktor Si akan berikatan dengan 3 buah atom Al, artinya ada sebuah

elektron dari Si yang tidak berpasangan dengan Al. Maka Semikonduktor tersebut

memiliki hole yang bertindak sebagai penghasil sifat listrik. Dengan kata lain

semikonduktor menjadi bertipe p.

(Sugihartono, 2007)

A. Semikonduktor Intrinsik

Jenis bahan semi konduktor intrinsik umumnya mempunyai valensi

empat dan ikatan dalam kristalnya adalah ikatan kovalen, hal ini dapat dimengerti

karena elektron valensi pada kulit terluar dipakai bersama-sama.

Pada bahan semi konduktor intrinsik, hantaran listrik yang terjadi

disebabkan oleh mengalirnya elektron karena panas. Apabila temperatur naik,

Page 4: Semi Kon Duk Tor

maka akan terjadi random thermis sehingga akan ada elektron yang terbebas dari

ikatan atomnya (elektron pada kulit terluarnya). Dengan terlepasnya elektron ini,

maka terjadilah kekosongan elektron yang sering disebut “hole”. Hole ini

mempunyai sifat seperti partikel-pertikel yang dapat menghantarkan arus listrik

karena dapat berpindah-pindah, dan dianggap sebagai partikel yang bermuatan

positif sebesar muatan elektron. Gerakan hole ini menyebabkan gerakan elektron

yang terikat.

Sifat-sifat semi konduktor intrinsik:

a. Jumlah elektron bebas sama dengan hole

b. Hantaran arus disebabkan oleh elektron bebas dan hole

c. Arah pergerakan hole sama dengan arah polaritas medan listrik E dan

berlawanan arah dengan pergerakan elektron

d. Umur rata-ratanya adalah antara 100-1000 detik atau lebih. Umur rata-rata

dari sepasang elektron-hole (electron-hole pair) adalah jumlah waktu saat

tertutupnya pasangan elektron-hole sampai bertemunya elektron bebas

dengan hole. Adapun yang mengisi hole pada umumnya adalah elektron

yang terikat dilapisan sebelah bawahnya.

Semikonduktor intrinsik merupakan semikonduktor yang terdiri atas satu

unsur saja, misalnya Si saja atau Ge saja. Pada kristal semikonduktor Si, 1 atom Si

yang memiliki 4 elektron valensi berikatan dengan 4 atom Si lainnya, perhatikan

gambar 1.

Page 5: Semi Kon Duk Tor

Pada kristal semikonduktor instrinsik Si, sel primitifnya berbentuk kubus.

Ikatan yang terjadi antar atom Si yang berdekatan adalah ikatan kovalen. Hal ini

disebabkan karena adanya pemakaian 1 buah elektron bersama oleh dua atom Si

yang berdekatan.

Menurut teori pita energi, pada T = 0 K pita valensi semikonduktor terisi

penuh elektron, sedangkan pita konduksi kosong. Kedua pita tersebut dipisahkan

oleh celah energi kecil, yakni dalam rentang 0,18 - 3,7 eV. Pada suhu kamar Si

dan Ge masing-masing memiliki celah energi 1,11 eV dan 0,66 eV.

Bila mendapat cukup energi, misalnya berasal dari energi panas, elektron

dapat melepaskan diri dari ikatan kovalen dan tereksitasi menyebrangi celah

energi. Elektron valensi pada atom Ge lebih mudah tereksitasi menjadi elektron

bebas daripada elektron valensi pada atom Si, karena celah energi Si lebih besar

dari pada celah energi Ge. Elektron ini bebas bergerak diantara atom. Sedangkan

tempat kekosongan elektron disebut hole. Dengan demikian dasar pita konduksi

dihuni oleh elektron, dan puncak pita valensi dihuni hole. Sekarang, kedua pita

terisi sebagian, dan daat menimbulkan arus netto bila dikenakan medan listrik.

B. Semikonduktor Ekstrinsik

Semikonduktor yang telah terkotori (tidak murni lagi) oleh atom dari jenis

lainnya dinamakan semikonduktor ekstrinsik. Proses penambahan atom pengotor

pada semikonduktor murni disebut pengotoran (doping). Dengan menambahkan

Page 6: Semi Kon Duk Tor

atom pengotor (impurities), struktur pita dan resistivitasnya (hambat jenis) akan

berubah.

Ketidakmurnian dalam semikonduktor dapat menyumbangkan elektron

maupun hole dalam pita energi. Dengan demikian, konsentrasi elektron dapat

menjadi tidak sama dengan konsentrasi hole, namun masing-masing bergantung

pada konsentrasi dan jenis bahan ketidakmurnian. Semikonduktor jenis ini terdiri

dari dua macam, yaitu tipe-N (pembawa muatan elektron) dan semikonduktor

tipe-P (pembawa muatan hole).

Penambahan bahan konduktor tersebut kepada semi konduktor murni akan

meningkatkan konduktivitas semi konduktor. Suatu bahan yang didoping dengan

elemen kolom 5 pada susunan berkala seperti P, As atau Sb.

Tabel Energi Ionisasi

Semikonduktor Tipe-n

Semikonduktor dengan konsentrasi elektron lebih besar dibandingkan konsentrasi

hole disebut semikonduktor ekstrinsik tipe-n. Semikonduktor tipe-n menggunakan

semikoduktor intrinsik dengan menambahkan atom donor yang berasal dari

kelompok V pada susunan berkala, misalnya Ar (arsenic), Sb (Antimony),

phosphorus (P). Atom campuran ini akan menempati lokasi atom intrinsik

didalam kisi Kristal semikonduktor.

Page 7: Semi Kon Duk Tor

Konsentrasi elektron pada Si dan Ge dapat dinaikkan dengan proses

doping unsur valensi 5. Sisa satu elektron akan menjadi electron bebas, jika

mendapatkan energi yang relatif kecil saja (disebut sebagai energi ionisasi).

Elektron ini akan menambah konsentrasi elektron pada pita konduksi. Elektron

yang meninggalkan atom pengotor yang menjadi ion disebut dengan elektron

ekstrinsik. Keberadan impuriti donor digambarkan dengan keadaan diskrit pada

energi gap pada posisi didekat pita konduksi.

Penambahan atom donor telah menambah level energi pada pita konduksi

yang berada diatas energi gap sehingga mempermudah electron untuk

menyebrang ke pita konduksi.

Pada suhu kamar sebagian besar atom donor terionisasi dan elektronnya

tereksitasi ke dalam pita konduksi. Sehingga jumlah electron bebas (elektron

intrinsik dan elektron ekstrinsik) pada semikonduktor tipe-n jauh lebih besar dari

pada jumlah hole (hole intrinsik). Oleh sebab itu, elektron di dalam

Page 8: Semi Kon Duk Tor

semikonduktor tipe-n disebut pembawa muatanmayoritas, dan hole disebut

sebagai pembawa muatan minoritas.

Semikonduktor Tipe-p

Semikonduktor tipe-p, dimana konsentrasi lubang lebih tinggi

dibandingkan elektron, dapat diperoleh dengan menambahkan atom akseptor.

Pada Si dan Ge, atomnya aseptor adalah unsur bervalensi tiga (kelompok III pada

susunan berkala) misalnya B (boron), Al (alumunium), atau Ga (galium).

Karena unsur tersebut hanya memiliki tiga elektron valensi, maka terdapat

satu kekosongan untuk membentuk ikatan kovalen dengan atom induknya. Atom

tersebut akan mengikat elektron dari pita velensi yang berpindah ke pita konduksi.

Dengan penangkapan sebuah elektron tersebut, atom akseptor akan menjadi ion

negatip. Atom akseptor akan menempati keadaan energi dalam energi gap di dekat

pita valensi.

Page 9: Semi Kon Duk Tor

Pada semikonduktor tipe-p, atom dari golongan III dalam sistem periodik

unsur misalnya Ga, dibubuhkan kedalam kristal semikonduktor intrinsik. Oleh

karena galium termasuk golangan III dalam sistem periodik unsur, atom Ga

memiliki tiga buah elektron valensi. Akibatnya, dalam berikatan dengan atom

silikon di dalam kristal, Ga memerlukan satu elektron lagi untuk berpasangan

dengan atom Si. Oleh sebab itu atom Ga mudah menangkap elektron, sehingga

disebut akseptor. Jika ini terjadi atom akseptor menjadi kelebihan elektron

sehingga menjadi bermuatan negatif.

Dalam hal ini dikatakan atom akseptor terionkan. Ion akseptor ini mempunyai

muatan tak bebas, oleh karena tak bergerak dibawah medan listrik luar. Ion Si

yang elektronnya ditangkap oleh atom akseptor terbentuk menjadi lubang, yang

disebut lubang ekstrinsik. Jelaslah bahwa pada semikonduktor tipe-p, lubang

merupakan pembawa muatan yang utama, sehingga disebut pembawa muatan

mayoritas. Disini elektron bebas merupakan pembawa muatan minoritas.

Semikonduktor Paduan

Semikonduktor paduan (compound semiconductor) dapat diperoleh dari

unsur valensi tiga dan valensi lima (paduan III-V, misalnya GaAs atau GaSb) atau

dari unsur valensi dua dan valensi enam (paduan II-VI, misalnya ZnS). Ikatan

kimia terbentuk dengan peminjaman elektron oleh unsur dengan velensi lebih

tinggi kepada unsur dengan valensi lebih rendah (lihat gambar 1.6). Atom donor

pada semikonduktor paduan adalah unsur dengan valensi lebih tinggi

dibandingkan dengan unsur yang diganti. Atom akseptor adalah unsur dengan

valensi lebih rendah dibandingkan dengan unsur yang diganti (ditempati).

Page 10: Semi Kon Duk Tor

(Windartun, 2009: 2-7)

C. Sambungan P-N

Pada suhu ruang, suatu semi konduktor tipe P mempunyai pembawa

muatan dengan sebagian terbesar berupa lubang-lubang yang dihasilkan dengan

pemasukan tak-murnian,dan sebagian kecil berupa elektron-elektron bebas yang

dihasilkan oleh energy terminal.Di pihak lain,dalam semikonduktor tipe

n,sebagian terbesar dari pembawa muatan adalah elektron-elektron bebas dan

hanya mengandung lubang-lubang yang berjumlah kecil.Jika dipakai secara

terpisah,baik semikonduktor tipe n maupun semikonduktor tipe p,masing-masing

tidak lebih berguna dari sebuah penghambat (resistor) karbon.Tetapi,dengan

memasukkan tak-murnian ke dalam suatu kristal sedemikian rupa hingga

stengahnya bertipe n dan sisanya bertipe p,maka hasilnya berupa suatu penghantar

satu arah.Pembahasan berikut ini akan menjelaskan mengapa demekian halnya.

Kita tinjau suatu atom yang netral. Atom ini mempunyai elektron dan

proton yang sama jumlahnya.Misalkan bahwa ialah satu elektronnya disingkirkan.

Sebagai akibatnya,atom tersebut mempunyai satu muatan positif dan disebut ion

positif.Sebaliknya,jika suatu atom netral diberi satu elektron tambahan,atom akan

bermuatan negative dan dikenal sebagai ion negatif.

Page 11: Semi Kon Duk Tor

Pada menunjukkan suatu semikonduktor tipe p.Masing-masing tanda

plus merupakan lambang dari suatu lubang,sedangkan masing-masing tanda

minus yang dilingkari itu merupakan representasi suatu atom akseptor yang

mengandung lubang-lubang tersebut.Secara bersama lubang dan atom akseptor

merupakan satuan yang netral.Namun bila suatu lubang menghilang karena terjadi

rekombinasi dengan suatu elektron,maka atom akseptor bersangkutan akan

mengandung muatan negative yang berlebihan dan menjadi ion negative.Dalam

keadaan yang ditunjukkan oleh Gambar 2.1a,bahan tipe p tersebut bersifat netral

karena jumlah tanda plus sama dengan jumlah tanda minus.

Begitu pula dalam Gb.VIII telah ditunjukkan semikonduktor tipe n. Disini

tanda minus melambangkan elektron bebas, ,sedangkan tanda plus yang dilingkari

itu melambangkan atom donor yang mengandung elektron bebas dalam

orbitnya.Setiap elektron bebas bersama dengan atom donor bersangkutan

merupakan satuan yang netral. Jika salah satu elektron tersebut meninggalkan

orbitnya dari sekeliling atom donor dan pindah kepada orbit atom lain,maka atom

donor itu menjadi ion positif. Berbeda dari elektron-elektron bebas, ion-ion positif

ini tidak dapat bergerakleluasa karena terikat dalam struktur kristalnya.Dalam

GbXII, bahan tipe n itu bersifat netral karena mengandung tanda minus dan tanda

plus yang berjumlah sama.

Page 12: Semi Kon Duk Tor

(Robi Ramandhani, 2012)

D. Aplikasi Semikonduktor

1. Transistor

Transistor adalah alat semikonduktor yang dipakai sebagai penguat,

sebagai sirkuit pemutus dan penyambung (switching), stabilisasi tegangan,

modulasi sinyal atau sebagai fungsi lainnya. Transistor dapat berfungsi

semacam kran listrik, dimana berdasarkan arus inputnya (BJT) atau

tegangan inputnya (FET), memungkinkan pengaliran listrik yang sangat

akurat dari sirkuit sumber listriknya.

Fungsi transistor, yaitu:

a. Dalam rangkaian analog, transistor digunakan dalam amplifier

(penguat). Rangkaian analog melingkupi pengeras suara, sumber listrik

stabil, dan penguat sinyal radio.

b. Dalam rangkaian-rangkaian digital, transistor digunakan sebagai saklar

berkecepatan tinggi. Beberapa transistor juga dapat dirangkai

sedemikian rupa sehingga berfungsi sebagai logic gate, memori, dan

komponen-komponen lainnya.

Transistor dapat dibeda-bedakan berdasarkan banyak kategori:

a. Materi semikonduktor: Germanium, Silikon, Gallium Arsenide

b. Kemasan fisik: Through Hole Metal, Through Hole Plastic, Surface

Mount, IC, dan lain-lain

Page 13: Semi Kon Duk Tor

c. Tipe: UJT, BJT, JFET, IGFET (MOSFET), IGBT, HBT, MISFET,

VMOSFET, MESFET, HEMT, SCR serta pengembangan dari

transistor yaitu IC (Integrated Circuit) dan lain-lain.

d. Polaritas: NPN atau N-channel, PNP atau P-channel

e. Maximum kapasitas daya: Low Power, Medium Power, High Power

f. Maximum frekwensi kerja: Low, Medium, atau High Frequency, RF

transistor, Microwave, dan lain-lain

g. Aplikasi: Amplifier, Saklar, General Purpose, Audio, Tegangan

Tinggi, dan lain-lain

(Rusli, 2011)

2. Dioda

Dioda adalah komponen semikonduktor yang terdiri dari penyambung P-

N. Dioda merupakan gabungan dari dua kata elektroda, yaitu anoda dan

katoda. Sifat lain dari dioda adalah menghantarkan arus pada tegangan

maju dan menghambat arus pada aliran tegangan balik. Selain itu, masih

banyak lagi fungsi dioda lainnya, sebagai berikut :

a. Sebagai penyearah untuk komponen dioda bridge.

b. Sebagai penstabil tegangan pada komponen dioda zener.

c. Sebagai pengaman atau sekering.

d. Sebagai pemangkas atau pembuang level sinyal yang ada di atas atau

bawah tegangan tertentu pada rangkaian clipper.

e. Sebagai penambah komponen DC didalam sinyal AC pada rangkaian

clamper.

f. Sebagai pengganda tegangan.

g. Sebagai indikator untuk rangkaian LED (Light Emiting Diode).

h. Dapat digunakan sebagai sensor panas pada aplikasi rangkaian power

amplifier.

i. Sebagai sensor cahaya pada komponen dioda photo.

j. Sebagai rangkaian VCO (Voltage Controlled Oscilator) pada

komponen dioda varactor.

Page 14: Semi Kon Duk Tor

Pada umumnya, dioda terbuat dari bahan silikon yang sudah dibekali

tegangan pemicu. Tegangan pemicu ini sangat diperlukan agar elektron

bisa langsung mengisi hole melalui area depletin layer. Didalam

komponen dioda tidak akan terjadi pemindahan elekrton hole dari P ke N

maupun sebaliknya. Itu di sebabkan hole dan elektron akan tertarik ke

arah kutub yang berlawanan. Bahkan lapisan depletion layer semakin

besar dan menghalangi terjadinya arus.

(Anonim, 2014 )

3. Thermistor

Termistor (thermistor) adalah komponen semikonduktor yang memiliki

tahanan (resistansi) yang dapat berubah dengan suhu/temperature.

Thermistor merupakan singkatan dari thermally sensitive resistor, yang

berarti resistor yang peka atau sensitif terhadap suhu. Ada dua jenis

termistor, yaitu: PTC (Positive Temperature Coefficient) dan NTC

(Negative Temperature Coefficient ). Termistor PTC adalah jenis termistor

yang nilai resistansinya meningkat dengan meningkatnya suhu.

Sedangkan, termistor NTC adalah jenis termistor yang tahanannya atau

resistansinya menurun ketika suhu meningkat. berikut ini gambar simbol

termistor. Termistor NTC adalah termistor yang pertama kali ada dan di

temukan pada tahun 1833 oleh Michael Faraday. Faraday melaporkan

perilaku dari semikonduktor sulfida perak, ia melihat resistansi dari sulfida

perak yang menurun drastis karena suhu meningkat. Namun, karena

sulitnya pembuatan termistor tersebut serta aplikasi-aplikasinya untuk

teknologi terbatas, pembuatan termistor secara komersil tidak pernah di

mulai sampai tahun 1930. Pembuatan termistor komersil baru di buat oleh

Samuel Ruben pada tahun 1930.

Termistor digunakan dalam berbagai aplikasi, dan berikut ini beberapa

aplikasi termistor yang paling populer: sensor suhu, pembatas lonjakan

arus, dan proteksi sirkuit.

(Dermanto, 2014)

4. Integrated Circuit (IC)

Page 15: Semi Kon Duk Tor

Integrated Circuit (IC) adalah suatu komponen elektronik yang dibuat dari

bahan semi conductor, dimana IC merupakan gabungan dari beberapa

komponen seperti Resistor, Kapasitor, Dioda dan Transistor yang telah

terintegrasi menjadi sebuah rangkaian berbentuk chip kecil, IC digunakan

untuk beberapa keperluan pembuatan peralatan elektronik agar mudah

dirangkai menjadi peralatan yang berukuran relatif kecil.

(Anonim, 2013)

5. Mikroprosessor

Mikroprosesor adalah suaru komponen yang berbentuk chip IC (Integrated

Circuit) yang terdiri dari beberapa rangkaian yaitu ALU (Arithmatic Logic

Unit, CU (Control Unit), dan Register. Mikroprosesor juga disebut sebagai

CPU (Central Prosessing Unit) dan merupakan komponen yang sangat

penting di dalam sistem komputer. Mikroprosesor berfungsi sebagai pusat

untuk memproses data di dalam sistem komputer.

Bagian terpenting dari prosesor terbagi menjadi 3 yaitu:

a. Aritcmatics Logical Unit (ALU), adalah alat yang melakukan

pelaksanaan dasar seperti pelaksanaan aritmatika (tambahan,

pengurangan, dan semacamnya), pelaksanaan logis (AND, OR, NOT),

dan pelaksanaan perbandingan (misalnya, membandingkan isi

sebanyak dua slot untuk kesetaraan). Pada unit inilah dilakukan "kerja"

yang nyata;

b. Control Unit (CU), merupakan suatu alat pengontrolan yang berada

dalam komputer yang memberitahukan unit masukan mengenai jenis

data, waktu pemasukan, dan tempat penyimpanan di dalam primary

storage. Control unit juga bertugas memberitahukan kepada arithmatic

logic unit mengenai operasi yang harus dilakukan, tempat data

diperoleh, dan letak hasil ditempatkan perangkat- pernagkat alat proses

beserta perlengkapan.

Page 16: Semi Kon Duk Tor

c. Memory Unit (MU), merupakan bagian dari processor yang

menyimpan alamat-alamat register data yang diolah oleh ALU dan

CU.

(Anis Purwanti, 2012)

Page 17: Semi Kon Duk Tor

DAFTAR PUSTAKA

Anis Purwanti. 2013. Apa itu Mikroprosesor. (http://anispurwanti.blogspot.com/2012/09/apa-itu-mikroprosesor.html) diakses tanggal 22 April 2015

Anonim. 2013. Sejarah dan Definisi IC (Integrated Circuit). (http://duniaelektonika.blogspot.com/2013/01/sejarah-dan-definisi-ic-intergrated.html) diakses tanggal 22 April 2015

Anonim. 2014. Fungsi Dioda. (http://komponenelektronika.biz/fungsi-dioda.html) diakses tanggal 22 April 2015

Dermanto. 2014. Pengertian Termistor. (http://trikueni-desain-sistem.blogspot.com/2014/03/Pengertian-Termistor.html) diakses tanggal 22 April 2015

Jumadi. 2008. Bahan Semikonduktor. (http://staff.uny.ac.id/system/files/pendidikan/Jumadi,%20M.Pd.,%20Dr./Bahan%20Semikonduktor.pdf) diakses tanggal 22 April 2015

Robi Ramandhani, 2012. Semikonduktor. Malang: Universitas Negeri Malang.

Rusli. 2011. Semikonduktor. (http://www.slideshare.net/Topan_Sandi_047/semikonduktor-rusli) diakses tanggal 22 April 2015

Sugihartono. 2007. Semikonduktor. (http://isugihar.blogspot.com/2007/09/semikonduktor-i.html) diakses tanggal 22 April 2015