atenolol.docx

12
ATENOLOL NAMA GENERIK Atenolol NAMA KIMIA Atenolol: 2-{p-[2-Hydroxy-3- (isopropylamino)proproxy]phenyl}acetamide. STRUKTUR KIMIA C14H22N2O3 SIFAT FISIKOKIMIA Atenolol (USP 27): Serbuk berwarna putih atau praktis putih, tidak berbau. Sedikit larut dalam air, dan isopropil alkohol; sangat sedikit larut dalam alkohol; mudah larut dalam metil alkohol. SUB KELAS TERAPI Antiaritmia KELAS TERAPI Kardiovaskuler INDIKASI Hipertensi dan angina pectoris

Upload: azzahra-afifah

Post on 12-Apr-2016

3 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ATENOLOL.docx

ATENOLOL

NAMA GENERIK

Atenolol

NAMA KIMIA

Atenolol: 2-{p-[2-Hydroxy-3-(isopropylamino)proproxy]phenyl}acetamide.

STRUKTUR KIMIA

C14H22N2O3

SIFAT FISIKOKIMIA

Atenolol (USP 27): Serbuk berwarna putih atau praktis putih, tidak berbau. Sedikit larut

dalam air, dan isopropil alkohol; sangat sedikit larut dalam alkohol; mudah larut dalam metil

alkohol.

SUB KELAS TERAPI

Antiaritmia

KELAS TERAPI

Kardiovaskuler

INDIKASI

Hipertensi dan angina pectoris

BENTUK SEDIAAN

Tablet: 50 mg, 100mg. Injeksi: 5 mg/10 ml.

DOSIS PEMBERIAN OBAT

Angina pektoris stabil dan kronis: dosis awal atenolol oral 50mg 1 kali per hari. Bila respon

optimum tidak tercapai dalam 1 minggu, dosis harus dinaikkan menjadi 100 mg 1 kali per

hari; beberapa pasien mungkin memerlukan dosis atenolol 200 mg. Dosis penyekat β-

adrenergik pada angina pektoris biasanya disesuaikan dengan respon klinis dan untuk

Page 2: ATENOLOL.docx

menjaga denyut jantung istirahat sekitar 55-60 denyut/menit. Pada pasien dengan angina

tidak stabil atau infark miokard dengan non-ST segmen elevasi yang beresiko tinggi untuk

kejadian iskemik, terapi dapat dimulai dengan dosis IV bolus (loading dose) penyekat beta

(pada pasien yang mentoleransi terapi IV) dilanjutkan dengan konversi ke oral. IV atenolol

dapat diberikan dalam kelipatan 5 mg dengan waktu pemberian selama 2-5 menit, diulangi

setiap 5 menit sampai total 10 mg. Pasien yang cocok dengan dosis IV boleh diganti ke oral

1-2 jam setelah dosis IV terakhir. Terapi oral dapat dimulai dengan dosis atenolol 50-100

mg/hari; setelah itu dosis pemeliharaan 50-200 mg/hari. Target denyut jantung istirahat

dengan penyekat β-adrenergik pada pasien dengan angina tidak stabil adalah 50-60 denyut

per menit tanpa adanya efek samping yang membatasi dosis.1 Infark miokard akut:

pengobatan dengan atenolol harus dimulai segera dengan dosis 2,5-5 mg IV dengan lama

pemberian 2-5 menit; bila ditoleransi, dapat diberikan setiap 2-10 menit dengan dosis

tambahan 2,5-5 mg IV dengan kecepatan pemberian yang sama sampai total dosis 10mg

dalam waktu 10-15 menit. Terapi harus dihentikan bila efikasi terapeutik tercapai (misalnya,

melambatnya kecepatan ventrikular pada fibrilasi atrial) atau bila tekanan darah sistolik atau

denyut jantung sudah turun menjadi 100 mmHg atau 50 denyut per menit. Terapi diteruskan

dengan atenolol oral 50 mg yang diberikan 10 menit setelah total dosis IV 10 mg tercapai dan

50 mg lagi 12 jam kemudian. Atenolol oral diteruskan selama 6-9 hari (atau sampai

kontraindikasi [misalnya bradikardi atau hipotensi yang memerlukan pengobatan] terbentuk

atau pasien pulang) dengan dosis 100mg/hari sebagai dosis tunggal atau terbagi 2. Bila perlu,

dosis oral dapat dikurangi menjadi 50 mg/hari.1 Fibrilasi atrial. untuk memperlambat respon

ventrikular yang cepat setelah infark miokard akut bila disfungsi ventrikular kiri dan AV blok

tidak ada, atenolol diberikan IV infus 2,5-5 mg dengan lama pemberian 2-5 menit bila perlu

untuk mengontrol kecepatan ventrikular, dosis total sampai 10 mg selama perioda waktu 10-

15 menit. Terapi dihentikan bila efikasi terapeutik tercapai atau tekanan darah turun sampai <

100 mm Hg atau denyut jantung pelan sampai < 50 denyut per menit. Untuk pengobatan

takiaritmia supraventrikular lainnya (misalnya atrial flutter, junctional tachycardia, ectopic

tachycardia, multifocal atrial tachycardia, paroxysmal supraventricular tachycardia [PSVT])

pada orang dewasa, atenolol secara IV infus perlahan dengan dosis 5 mg (waktu pemberian 5

menit) telah digunakan. Bila aritmia menetap 10 menit setelah dosis pertama dan dosis

pertama ditoleransi, dosis kedua 5 mg telah diberikan dengan IV infus perlahan (selama 5

menit).1 Migrain. Walaupun dosis atenolol untuk pencegahan migrain belum ditetapkan,

dosis biasa yang efektif pada studi kilinis adalah 100mg per hari.

Page 3: ATENOLOL.docx

FARMAKOLOGI

50 % dosis diabsorbsi setelah pemberian oral. Konsentrasi plasma puncak tercapai dalam 2 -

4 jam. Kelarutan atenolol dalam lemak rendah. Menembus plasenta, terdistribusi dalam ASI

dengan konsentrasi lebih tinggi dibandingkan dengan dalam plasma ibu pernah tercapai.

Sejumlah kecil obat menembus sawar otak, dan ikatan dengan plasma protein minimal. T 1/2

plasma 6-7 jam. Atenolol tidak atau hanya sedikit dimetabolisme di hepar dan ekskresinya

terutama di urin. Obat ini dikeluarkan dengan hemodialisa.

STABILITAS PENYIMPANAN

Tablet atenolol harus dilindungi dari panas, cahaya, dan lembab; disimpan pada wadah

tertutup rapat dan tahan cahaya pada temperatur 20-25⁰C. Injeksi atenolol harus disimpan

pada temperatur kamar pada temperatur 20-25⁰C dan dilindungi dari cahaya.

KONTRA INDIKASI

Asma, gagal jantung yang tidak terkontrol, Prinzmetal's angina, bradikardi, hipotensi, sick

sinus syndrome, AV blok derajat dua atau tiga (second- or third- degree AV block), syok

kardiogenik, asidosis metabolik, penyakit arteri perifer yang parah, phaeochromocytoma

(selain penggunaan bersamaan dengan penyekat alfa).

EFEK SAMPING

Efek ke jantung: bradikardi (3%); hipotensi; (AV) blok atrioventrikular derajat kedua atau

tiga; dan mempercepat parahnya gagal jantung, yang biasanya terjadi pada pasien yang sudah

mempunyai disfungsi ventrikular kiri. Sick sinus syndrome telah dilaporkan; dinginnya kaki

tangan (0-12%), postural hipotensi (2-4%, dikaitkan dengan syncope); dan sakit kaki (0-3%).

Efek ke SSP: pusing, letih, depresi. Lesu, mengantuk, mimpi yang tidak biasa, dan vertigo

terjadi pada 3% pasien. Sakit kepala dan halusinasi juga telah dilaporkan. Efek samping lain

yang terlihat pada penggunaan penyekat beta dapat juga terjadi pada penggunaan atenolol

seperti gangguan penglihatan, disorientasi, gangguan memori jangka pendek, emosi yang

labil, psikosis, dan katatonia. Efek ke saluran pencernaan: diare dan mual (2-4%), dan mulut

kering juga telah dilaporkan. Efek endokrin: penggunaan penyekat β-adrenergik pada pasien

hipertensi meningkatkan resiko (± 28%) tipe 2 diabetes mellitus. Penyekat β-adrenergik dapat

menutupi tanda-tanda dan gejala hipoglikemi (seperti palpitasi, tahikardi, tremor) dan

memperkuat efek hipoglikemi yang disebabkan oleh insulin. Efek samping yang lain: Ruam,

Page 4: ATENOLOL.docx

eksaserbasi psoriasis, sindroma lupus, mata kering, gangguan penglihatan, alopesia yang

reversibel, penyakit Peyronie, antinuclear antibodies (ANA), impoten, meningkatnya

konsentrasi enzim liver dan bilirubin, purpura, Raynauld's phenomena, dan trombositopenia

juga telah dilaporkan. Reaksi alergi: demam, sakit kerongkongan, spasme laring, dan

respiratory distress.

INTERAKSI MAKANAN

Konsentrasi serum Atenolol akan menurun jika digunakan bersama makanan.

INTERAKSI OBAT

Reserpin: meningkatkan insiden hipotensi dan bradikardi, karena aktivitas reserpin

melenyapkan katekolamin. Obat hipotensif lain (misalnya antagonis kalsium, hidralazin,

metildopa): efek hipotensi aditif; dosis harus disesuaikan bila diberikan bersamaan dengan

atenolol. Klonidin: karena penyekat β-adrenergik dapat menyebabkan eksaserbasi rebound

hypertension yang mungkin terjadi bila terapi klonidin dihentikan, atenolol harus

diberhentikan beberapa hari sebelum terapi klonidin bila terapi klonidin harus diberhentikan

pada pasien yang menerima atenolol dan klonidin bersamaan. Atenolol IV harus digunakan

dengan hati-hati pada pasien yang baru mendapatkan obat lain yang juga mempunyai efek

inotropik negatif terhadap miokardium. Penggunaan atenolol bersamaan dengan verapamil

dapat mengakibatkan reaksi efek samping yang serius, terutama pada pasien-pasien dengan

kardiomiopati yang parah, gagal jantung, atau yang baru menderita infark miokard. NSAID:

pengunaan inhibitor siklooksigenase (misalnya indometasin) dapat menurunkan efek

hipotensif dari penyekat β-adrenergik.

PENGARUH ANAK

Walaupun keamanan dan efikasi atenolol masih harus ditetapkan pada anak, beberapa ahli

merekomendasikan dosis atenolol untuk pediatrik berdasarkan pengalaman klinis terbatas.

Untuk menurunkan tekanan darah pada anak, beberapa ahli menyarankan dosis awal 0,5-1

mg/kg/hari sebagai dosis tunggal atau dosis terbagi dua. Dosis dapat dinaikkan bila perlu

sampai dosis maksimum 2mg/kg ( sampai dengan 100 mg)/hari.

PENGARUH HASIL LAB

Dapat meningkatkan glukosa, menurunkan HDL.

Page 5: ATENOLOL.docx

PENGARUH KEHAMILAN

Kategori D. Atenolol menembus plasenta. Atenolol dapat membahayakan fetus bila diberikan

ke ibu hamil. Tidak ada studi penggunaan atenolol pada trimester pertama kehamilan dan

kemungkinan bahaya ke fetus tidak diketahui. Terapi atenolol yang dimulai pada trimester

kedua kehamilan telah dikaitkan dengan bayi dengan berat badan kecil untuk umurnya.

Atenolol telah digunakan secara efektif dibawah pengawasan ketat untuk hipertensi pada

trimester ketiga pada sejumlah terbatas ibu hamil dan ditoleransi dengan baik, dan ternyata

tidak ada efek yang tidak diinginkan pada fetusnya. Walau begitu, penggunaan atenolol

dalam jangka waktu yang lebih panjang dalam penanganan hipertensi yang yang ringan

sampai sedang pada ibu hamil telah dikaitkan dengan retardasi pertumbuhan dalam uterus.

Bayi yang dilahirkan oleh ibu yang menggunakan atenolol saat parturisi/melahirkan mungkin

berisiko untuk terjadi hipoglikemi dan bradikardi. Bila atenolol diberikan selama kehamilan

atau bila pasien hamil selama menerima obat, pasien harus diberitahu tentang bahaya ke

fetusnya.

PENGARUH MENYUSUI

Atenolol terdistribusi dalam ASI dengan konsentrasi 1,5-6,8 kali dari konsentrasi dalam

serum ibu. Bayi-bayi yang ibunya menggunakan atenolol selama menyusui dapat beresiko

terjadi hipoglikemi dan efek samping β-adrenergik lainnya (misalnya bradikardi). Oleh

karena itu, atenolol harus digunakan dengan hati-hati pada ibu menyusui, bayinya harus

dimonitor untuk efek samping obat. Sebagai alternatif, penyekat β-adrenergik yang

terdistribusi lebih sedikit dalam ASI (misalnya propanolol) dapat dipertimbangkan, tetapi

harus tetap berhati-hati.

PERINGATAN

Penyekat beta tidak boleh diberikan kepada pasien dengan bronkospasme atau asma atau

yang mempunyai riwayat penyakit aliran udara obstruktif. Tetapi penyekat beta kardioselektif

seperti atenolol dapat diberikan dengan sangat hati-hati sekali bila pengobatan alternatif yang

lain tidak ada. Walaupun penyekat beta digunakan dalam menangani gagal jantung, obat ini

tidak boleh diberikan pada gagal jantung yang tidak terkontrol dan pengobatan dimulai

dengan sangat hati-hati. Pasien dengan pheochoromocytoma tidak boleh mendapatkan

penyekat beta tanpa pemberian terapi dengan penyekat alfa-adrenoreseptor bersamaan.

Penyekat beta dapat menutupi simptom hipertiroid dan hipotiroid. Psoriasis dapat diperparah.

Sakit dada telah dilaporkan pada pasien dengan angina Prinzmetal. Pemberhentian penyekat

Page 6: ATENOLOL.docx

beta secara tiba-tiba kadang-kadang telah dikaitkan dengan angina, infark miokard, aritmia

ventrikular, dan kematian. Pada pasien dengan pengobatan jangka panjang, penyekat beta

harus diberhentikan dalam periode 1- 2 minggu. Selama waktu perioperatif penyekat beta

dapat terus diberikan walaupun beberapa pendapat menyarankan pemberhentian sementara

dan perlahan-lahan. Bila penyekat beta tidak diberhentikan sebelum anestesi, obat seperti

atropin dapat diberikan untuk meningkatkan vagal tone. Obat anestesi yang menyebabkan

depresi miokard, seperti eter, siklopropan, dan trikloroetilen sebaiknya dihindari.

INFORMASI PASIEN

Atenolol adalah sejenis obat yang disebut penyekat beta. Atenolol digunakan sendiri atau

bersama obat lain untuk mencegah angina (sakit dada) dan mengobati serangan jantung.

Atenolol bekerja dengan melambatkan denyut jantung dan mengendorkan pembuluh darah

sehingga darah tidak harus memompa terlalu kuat. Atenolol tablet biasanya diminum 1 atau 2

kali per hari; diminum pada waktu yang sama setiap hari, jangan diminum kurang atau lebih

dari yang diresepkan dokter. Ikuti petunjuk pada etiket obat, dan bertanya kepada dokter atau

apoteker bila ada yang tidak dimengerti. Atenolol mengontrol angina tetapi tidak

menyembuhkannya. Diperlukan 1-2 minggu sebelum efek penuh dari atenolol dirasakan.

Minum terus atenolol walaupun sudah merasa baik. Jangan berhenti minum atenolol tanpa

membicarakan dulu dengan dokter. Simpan pada temperatur kamar dan jauhi dari panas dan

lembab.

MEKANISME AKSI

Kerja fisiologi utama atenolol adalah dengan secara kompetitif menghambat stimulasi

adrenergik dari reseptor beta-adrenergik dalam miokardium dan otot halus vaskular. Pada

dosis kecil, atenolol secara selektif menghambat reseptor jantung dan reseptor lipolitik β1-

adrenergik dan hanya sedikit efek pada reseptor β2-adrenergik bronki dan otot halus vaskular.

Pada dosis tinggi (>100 mg/hari), selektivitas atenolol untuk reseptor β1-adrenergik biasanya

hilang, dan akan secara kompetitif menghambat reseptor β1- dan β2-adrenergik. Dengan

menghambat reseptor β1-adrenergik miokardium, atenolol menghasilkan aktivitas

kronotropik dan inotropik yang negatif. Dengan berkurangnya kontraktilitas miokardium dan

denyut jantung, dan dengan turunnya tekanan darah akan mengakibatkan berkurangnya

konsumsi oksigen oleh miokardium. Dan hal inilah yang membuat efektifnya atenolol pada

angina pektoris stabil yang kronis; walaupun begitu, atenolol dapat meningkatkan keperluan

Page 7: ATENOLOL.docx

oksigen dengan meningkatkan panjangnya serabut ventrikular kiri dan tekanan end-diastolic,

terutama pada pasien dengan gagal jantung.

FARMAKOKINETIK

Onset aksi: efek Puncak: Oral: 2-4 jam Durasi: fungsi ginjal normal: 12-24 jam.

Penyerapan: Incomplete

Distribusi: lipophilicity rendah; does not cross blood-brain  barrier

Ikatan protein: 3% sampai 15%

Metabolisme: Limited hepatic

Waktu paruh eliminasi: Anak-anak: 4,6 jam, anak-anak> 10 tahun, memilikiwaktu paruh (> 5

jam) dibandingkan dengan anak-anak 5-10 tahun (<5 jam) Dewasa: fungsi ginjal normal: 6-9

jam,gangguan ginjal, stadium akhir penyakit ginjal: 15-35 jam

Ekskresi: Feses (50%); urin (obat 40% tidak berubah).

FARMAKODINAMIK

Beta bloker menghambat efek obat adrenergik, baik NE dan epi endogen maupun obat

adrenergik eksogen.

Beta bloker kardioselektif artinya mempunyai afinitas yang lebih besar terhadap reseptor

beta-1 daripada beta-2.

Kardiovaskuler: mengurangi denyut jantung dan kontraktilitas miokard

Menurunkan tekanan darah

Antiaritmia: mengurangi denyut dan aktivitas fokus ektopik

Menghambat efek vasodilatasi, efek tremor (melalui reseptor beta-2)

Efek bronkospasme (hati2 pada asma)

Menghambat glikogenolisis di hati

Menghambat aktivasi enzim lipase

Menghambat sekresi renin → antihipertensi

DAFTAR PUSTAKAAHFS Drug Information 2008 2. Martindale The Complete Drug Reference 34th edition (p865). Deglin, Vallerand, 2005, Pedoman Obat Untuk Perawat, Jakarta, EGC.Ganiswarna, 1995, Farmakologi dan Terapi, Jakarta, FKUI.MIMS-Official Drug Reference for Indonesian Medical Proffesion. 111th ed. (p61-67). 4. BNF 56 5.

AHFS Consumer Medication Information 2009.