asuhan_keperawatan_kolesistitis2

Upload: adelia-rochma

Post on 13-Apr-2018

220 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/26/2019 Asuhan_keperawatan_kolesistitis2

    1/15

    cara mengabsorpsi air dan elektrolit. Cairan empedu ini adalah cairan elektrolit

    yang dihasilkan oleh sel hati.

    Pada individu normal, cairan empedu mengalir ke kandung empedu pada saat

    katup Oddi tertutup. Dalam kandung empedu, cairan empedu dipekatkan dengan

    mengabsorpsi air. Derajat pemekatannya diperlihatkan oleh peningkatan konsentrasizat-zat padat.

    Stasis empedu dalam kandung empedu dapat mengakibatkan supersaturasi

    progresi, perubahan susunan kimia dan pengendapan unsur tersebut. Perubahan

    metabolisme yang disebabkan oleh perubahan susunan empedu, stasis

    empedu, dapat menyebabkan ineksi kandung empedu.

    F. KOMPLIKASI

    !omplikasi yag dapat terjadi pada pasien kolesistitis"

    #mpiema, terjadi akibat prolierasi bakteri pada kandung empedu yang tersumbat.

    Pasien dengan empiema mungkin menunjukkan reaksi toksin dan ditandai dengan

    lebih tingginya demam dan leukositosis. $danya empiema kadang harus mengubah

    metode pembedahan dari secara laparoskopik menjadi kolesistektomi terbuka.

    %leus batu kandung empedu, jarang terjadi, namun dapat terjadi pada batu

    berukuran besar yang keluar dari kandung empedu dan menyumbat di ileum

    terminal atau di duodenum dan atau di pilorus.

    !olesistitis emisematous, terjadi & pada '( kasus dan ditandai dengan adanya

    udara di dinding kandung empedu akibat invasi organisme penghasil gas seperti

    Escherichia coli, Clostridia perfringens, danKlebsiellasp. !omplikasi ini lebihsering terjadi pada pasien dengan diabetes, lebih sering pada laki-laki, dan pada

    kolesistitis akalkulus )*+(. !arena tingginya insidensi terbentuknya gangren dan

    perorasi, diperlukan kolesitektomi darurat. Perorasi dapat terjadi pada lebih dari

    '( pasien.

    !omplikasi lain diantaranya sepsis dan pankreatitis.

    G. PENATALAKSANAAN MEDIS

    1. Non Pembedahan (farmakoterap! det

    a. Penatalaksanaan pendukung dan Diet adalah" istirahat, cairan inus, /0,

    analgetik dan antibiotik, diet cair rendah lemak, buah yang masak, nasi, ketela,

    kentang yang dilumatkan, sayur non gas, kopi dan teh.

    b. 1ntuk makanan yang perlu dihindari sayur mengandung gas, telur, krim,

    daging babi, gorengan, keju, bumbu masak berlemak, alkohol.

    c. 2armakoterapi asam ursedeoksikolat )urdaalk dan kenodeoksiolat )chenodiol,

    chenoalk digunakan untuk melarutkan batu empedu radiolusen yang

    berukuran kecil dan terutama tersusun dari kolesterol. 3arang ada eek

    sampingnya dan dapat diberikan dengan dosis kecil untuk mendapatkan eek

    yang sama. 4ekanisme kerjanya menghambat sintesis kolesterol dalam hati

    dan sekresinya sehingga terjadi disaturasi getah empedu. 5atu yang sudah adadikurangi besarnya, yang kecil akan larut dan batu yang baru dicegah

    pembentukannya. Diperlukan 6aktu terapi 7 8 '* bulan untuk melarutkan batu.

    d. Pelarutan batu empedu tanpa pembedahan " dengan cara menginuskan suatu

    bahan pelarut )manooktanoin 9 metil tersier butil eter kedalam kandung

  • 7/26/2019 Asuhan_keperawatan_kolesistitis2

    2/15

    empedu. 4elalui selang 9 kateter yang dipasang perkuatan langsung kedalam

    kandung empedu, melalui drain yang dimasukkan melalui 0-0ube untuk

    melarutkan batu yang belum dikeluarkan pada saat pembedahan, melalui

    endoskopi #:CP, atau kateter bilier transnasal.

    e. #ktracorporeal shock-6ave lithotripsy )#S;. Penddkan pa#en pa#$a opera#"

    a. 5erikan inormasi kepada pasien dan keluarga tentang tanda dan gejala

    komplikasi intra abdomen yang harus dilaporkan " penurunan selera makan,

    muntah, rasa nyeri, distensi abdomen dan kenaikan suhu tubuh.

    b. Saat dirumah perlu didampingi dan dibantu oleh keluarga selama *= sampai =+

    jam pertama.

    c.

  • 7/26/2019 Asuhan_keperawatan_kolesistitis2

    3/15

    0anda " /elisah.

    ,. Srk'a#

    0anda " 0akikardia, berkeringat.

    -. E'mna#

    /ejala " Perubahan 6arna urin dan eses.

    0anda " Distensi abdomen, 0eraba massa pada kuadran kanan atas, 1rine

    gelao, pekat, 2eses 6arna tanah liat, steatorea.

    . Makanan* $aran

    /ejala " $noreksia, mual9muntah, 0idak toleran terhadap lemak dan makanan

    ?pembuat gas@A regurgitas berulang, nyeri epigastrium, tidak dapat

    makan, latus, dyspepsia.

    0anda " !egemukan, adanya penurunan berat badan.

    /. N0er* ken0amanan

    /ejala " yeri abdomen atas berat, dapat menyebar ke punggung atau bahu

    kanan.

    !olik epigastrium tengah sehubungan dengan makan.

    yeri mulai tiba 8 tiba dan biasanya memuncak dalam >B menit.

    0anda " yeri lepas, otot tegang atau kaku bila kuadran kanan atas ditekan A

    tanda 4urphy positi.

    . Pernapa#an

    0anda " Peningkatan rekuensi pernapasan.

    Pernapasan tertekan ditandai oleh napas pendek, dangkal.

    2. Keamanan

    0anda " Demam,menggigil.

    %kterik, dengan kulit berkeringat dan gatal )puritus.

    !ecendrungan perdarahan )kekurangan itamin !.

    3. Pen0'han* pembe'a&aran

    /ejala " !ecenderungan keluarga untuk terjadi bata empedu.

    $danya kehamilan9melahirkan A ri6ayat D4, penyakit inlamasi

    usus, diskrasias darah.

    Pertimbangan " D:/ menunjukkan rata 8 rata lama dira6at > 8 = hari.

    :encana pemulangan " 4emerlukan dukungandalam perubahan diet9 penurunanberat badan.

    A. " Pen%ka&an pa#en Po#t opera# me'pt )

    1. Srk'a#

    /ejala " :i6ayat masalah jantung, /3!, edema pulmonal, penyakit

    vascular perier, atau stasis vascular )peningkatan risiko pembentukan trombus.

    ". Inte%rta# e%o

    /ejala " perasaan cemas, takut, marah, apatis A actor-aktor stress multiple,

    misalnya inancial, hubungan, gaya hidup.

    0anda " tidak dapat istirahat, peningkatan ketegangan9peka rangsang A stimulasi

    simpatis.

    3

  • 7/26/2019 Asuhan_keperawatan_kolesistitis2

    4/15

    ,. Makanan * $aran

    /ejala " insuisiensi pancreas9D4, )predisposisi untuk

    hipoglikemia9ketoasidosis A malnutrisi )termasuk obesitas A membrane

    mukosa yang kering )pembatasan pemasukkan 9 periode puasa pra operasi.

    -. Pernapa#an/ejala " ineksi, kondisi yang kronis9batuk, merokok.

    . Keamanan

    /ejala " alergi9sensitive terhadap obat, makanan, plester, dan larutan A Deisiensi

    immune )peningkaan risiko ineksi sitemik dan penundaan penyembuhan A

    4unculnya kanker 9 terapi kanker terbaru A :i6ayat keluarga tentang hipertermia

    malignant9reaksi anestesi A :i6ayat penyakit hepatic )eek dari detoksiikasi obat-

    obatan dan dapat mengubah koagulasi A :i6ayat transuse darah 9 reaksi

    transuse.0anda " menculnya proses ineksi yang melelahkan A demam.

    /. Pen0'han * Pembe'a&aran

    /ejala " pengguanaan antikoagulasi, steroid, antibiotic, antihipertensi, kardiotonik

    glokosid, antidisritmia, bronchodilator, diuretic, dekongestan, analgesic,antiinlamasi, antikonvulsan atau tranuilizer dan juga obat yang dijual bebas, atau

    obat-obatan rekreasional. Penggunaan alcohol )risiko akan kerusakan ginjal, yang

    mempengaruhi koagulasi dan pilihan anastesia, dan juga potensial bagi penarikan

    diri pasca operasi.

    B. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK

    ' !olangiopankreatograi :etrograd #ndoscopik

    4emperlihatkan percabangan bilier dengan kanulasi duktus koledukus melalui

    doedonum.

    = !olangiograi 0ranshepatik Perkutaneus

    Pembedaan gambaran dengan luroskopi antara penyakit kandung empedu dan

    kanker pangkreas )bila ikterik ada

    !olesistogram )untuk kolesistitis kronis

    4enyatakan batu pada sistim empedu. Catatan " kontra indikasi Fpada kolesistitis

    karena pasien lemah untuk menelan zat le6at mulut

    4

  • 7/26/2019 Asuhan_keperawatan_kolesistitis2

    5/15

    7 C0 scan

    Dapat menyatakan kista kandung empedu, dilatasi duktus empedu dan

    membedakan antara ikterik obstruksi9non obstruksi

    G Scan Eati )dengan zat radio akti

    4enunjukkan obstruksi perrcabangan bilier.

    + 2oto abdomen )multiposisi

    4enyatakan gambaran radiologi )kalsiikasi batu empedu, kalsiikassi dinding atau

    pembesaran kandung empedu.

    H 2oto Dada "

    4enunjukkan pernaasan yang menyebabkan nyeri

    C. DIAGNOSA KEPERAWATAN

    A. Da%no#a Pre Opera# )

    '. yeri akut berhubungan dengan obstruksi9spasme duktus, proses inlamasi, iskemia

    jaringan9nekrosis.

    *. :esiko tinggi !ekurangan volume cairan berhubungan dengan, muntah, distensi

    dan hipermotilitas gaster.

    >. :esiko tinggi perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan

    obstruksi aliran empedu, mual, muntah=. !urang pengetahuan tentang kondisi, prognosis dan pengobatan berhubungan

    dengan inormasi yang tidak adekuat.

    4. Da%no#a Po#t Opera# )

    '. Pola naas, tidak eekti berhubungan dengan neuromuskular, ketidakseimbangan

    perseptual9kogniti, peningkatan ekspansi paru, obstruksi trakeobronkial.

    *. Perubahan proses pikir berhubungan dengan perubahan kimia misalnya penggunaan

    obat-obat armasi, hipoksia A lingkungan terapeutik yang terbatas misalnya

    stimulus sensori yang berlebihan A stress isiologis.>. !ekurangan volume cairan, resiko tinggi terhadap berhubungan dengan pembatasan

    pemasukkan cairan tubuh secara oral, hilangnya cairan tubuh secara tidak

    normal, pengeluaran integritas pembuluh darah.

    =. yeri akut berhubungan dengan gangguan pada kulit, jaringan dan integrittas

    otot, trauma muskuloskletal, munculnya saluran dan selang.

    D. INTERVENSI (RENCANA, TUJUAN, KRITERIA HASIL)

    5

  • 7/26/2019 Asuhan_keperawatan_kolesistitis2

    6/15

    A. INTE56ENSI DIAGNOSA P5E OPE5ASI )

    1. Da%no#a ) N0er akt berhbn%an den%an ob#trk#*#pa#me dkt#! pro#e#

    nf'ama#! #kema &arn%an*nekro##.

    T&an" klien melaporkan nyeri berkurang atau hilang, yeri terkontrol dan

    teradaptasi. !lien dapat mengkompensasi nyeri dengan baik.

    Krtera ha#'"

    a skala nyeri mengalami penurunan )Skala nyeri B-=,

    b tanda vital dalam batas normal,

    c klien tampak tenang

    d pasien akan menunjukkan penggunaan ketrampilan relaksasi dan aktivitas

    distraksi.

    Inter+en# D7 1) N0er akt berhbn%an den%an ob#trk#*#pa#me dkt#! pro#e#

    nf'ama#! #kema &arn%an*nekro##.

    '. Observasi dan catat lokasi, beratnya )skala'-'B dan karakteristik nyeri )menetap,

    hilang timbul, kolik.

    Rasional" 4embedakan penyebab nyeri dan memberikan inormassi tentang

    kemajuan9perbaikan penyakit, terjadinya komplikasi dan keeektian intervensi.

    *. Catat respon terhadap obat dan laporkan pada dokter bila nyeri hilang.

    Rasional " yeri berat yang tidak hilang dengan tindakan rutin dapat menun jukkan

    terjadinya komplikasi9 kebutuhan terhadap intervensi lebih lanjut

    >. 0ingkatkan tirah baring, biarkan pasien melakukan posisi yang nyaman.

    Rasional" 0irah baring pada posisi o6ler rendah menurunkan tekanan intra

    abdomen namun pasien akan melakukan posisi yang menghilangkan nyeri secara

    alamiah.

    =. Dorong penggunaan teknik relaksasi,contoh bimbingan imajinasi, visualisasi,

    latihan naas dalam.Rasional" 4eningkatkan istirahat, memusatkan kembali perhatian dan dapat

    meningkatkan koping.

    . !olaborasi "

    a. Pertahankan status puasa, pasang /0 dan penghisapan / sesuai dengan

    indikasi.

    Rasional" 4embuang sekret gaster yang merangsang pengeluaran

    kolesistokinin dan erangsang kontraksi kandung empedu.

    b. 5erikan obat sesuai indikasi " anti biotik, anti kolinergik, sedati seperti

    phenobarbital, narkotik seperti meperidin hidoklorida.

    6

  • 7/26/2019 Asuhan_keperawatan_kolesistitis2

    7/15

    Rasional " $nti biotik mengobati proses ineksi. $ntikolinergik

    menghilangkanspasme9kontraksi otot halus dan membantu menghilangkan

    nyeri. Sedati meningkatkan istirahat dan relaksasi otot. arkotikmenurunkan

    nyeri hebat.

    ". Da%no#a ) 5e#ko tn%% Kekran%an +o'me $aran berhbn%an den%an

    mntah! d#ten# dan hpermot'ta# %a#ter.

    T&an ) !eseimbangan cairan adekuat

    Krtera ha#' )

    a 0anda vital dalam batas normal,

    b mukosa membran lembab,

    c turgor kulit baik,d pengisian kapiler baik,

    e #liminasi urin normal,

    tidak ada muntah.

    Inter+en# D7 ") 5e#ko tn%% Kekran%an +o'me $aran berhbn%an den%an

    mntah! d#ten# dan hpermot'ta# %a#ter.

    1. Observasi intake dan output, kaji menbran mukosa, observasi tanda-tanda vital

    Rasional " 4emberikan inormasi tentang status cairan9volume sirkulasi dankebutuhan penggantian.

    *. Observasi tanda-tanda berlanjutnya mual dan miuntah, kram abdomen, kelemahan,

    kejang ringan, tacikardi, hipoakti, bising usus lemah atau tidak ada, depresi

    pernaasan.

    Rasional" 4untah berkepanjangan, aspirasi gaster, dan pembatasan pemasukan oral

    dapat menimbulkan deisit natrium, kalium dan klorida.

    >. Ciptakan lingkungan yang bersih dan nyaman dan tidak berbau.

    Rasional " 4enurunkan ragsangan pada pusat syara.

    =.

  • 7/26/2019 Asuhan_keperawatan_kolesistitis2

    8/15

    a. Pasang /0, hubungkan ke penghisapan dan pertahankan patensi sesuai indikasi

    $ntiemetik.

    Rasional" 4enurunkan sekresi dan motilitas gaster dan 4enurunkan sekresi dan

    motilitas gaster

    b. !aji ulang pemeriksaan lab seperti Et9Eb, elektrolit, 2ERasional " 4embantu dalam evaluasi volume sirkulasi, mengidentiikassi deisit

    dan mempengaruhi pilihan intervensi atau penggantian9koreksi

    c. 5erikan cairan %, elektrolit, dan vitamin !

    Rasional " 4empertahankan volume sirkulasi dan memperbaiki

    ketidakseimbangan.

    ,. Da%no#a )5e#ko tn%% perbahan ntr# kran% dar kebthan

    berhbn%an den%an ob#trk# a'ran emped! ma'! mntah.

    T&an ) !lien memenuhi kebutuhan nutrisi harian sesuai dengan tingkat

    aktivitas dan kebutuhan metabolik

    Krtera ha#' )

    a) !lien dapat menjelaskan tentangpentingnyanutrisi bagi klien.

    b 5ebasdari tanda mal nutrisi

    c) 4empertahankan berat badan stabil

    d) ilai laboratorium normal )Eb,$lbumin

    Inter+en# D7 ,) 5e#ko tn%% Kekran%an +o'me $aran berhbn%an den%an

    mntah! d#ten# dan hpermot'ta# %a#ter.

    '. 5erikan pera6atan oral teratur

    Rasional" Pera6atan oraldapat mencegahketidaknyamanan karena mulut

    kering, bibir pecah dan bau tidak sedap yang dapat menurunkan nasu makan klien

    ". Catat berat badan saat masuk dan bandingkan dengan saat berikutnya.

    Rasional "5erat badan merupakan data yang diperlukan pera6at untuk

    mengevaluasi perkembangan terapi nutrisi klien sehingga pera6at dapatmenyesuaikan terhadap kebutuhan intervensi.

    >. !aji distensi abdomen, berhati-hati, menolak gerak.

    Rasional" 4enunjukkan ketidak nyamanan berhubungan dengan gangguan

    pencernaan, nyeri.

    =. Pemeriksaan laboratorium9Eb- Et-elektrolit-$lbumin.

    Rasional" ilai laboratorium merupakan data yang diperlukan pera6at untuk

    mengevaluasi keberhasilan atau keeektian intervensi sehingga pera6at dapat

    menentukan intervensi yang sesuai bagi klien.

    8

  • 7/26/2019 Asuhan_keperawatan_kolesistitis2

    9/15

    . 3elaskan tentang pengontrolan dan pemberian konsumsi karbohidrat, lemak

    )makanan rendah lemak dapat mencegah serangan pada klien dengan kolelitiasis dan

    kolesistitis, protein, vitamin, mineral dan cairan yang adekuat.

    Rasional " Pendidikan padaklien perlu dilakukan agar klien mengerti dan

    paham tentang intervensi yang dilakukan pera6at sehingga diharapkan kliendapat bersikap adapti.

    6. $njurkan mengurangi makanan berlemak dan menghasilkan gas !onsultasikan

    dengan ahli gizi untuk menetapkan kebutuhan kalori harian dan jenis makanan yang

    sesuai bagi klien.

    Rasional" Pembatasan lemak menurunkan rangsangan pada kandung empedu dan

    nyeri$hli gizi dapat menghitung kalori yang dibutuhkan klien menurut aktivitas

    yang dilakukan klien, sehingga diharapakan jumlah asupan kalori yang

    dikonsumsi kliendapat memenuhi kebutuhan harian, tidak kekurangan dan tidak

    berlebihan.

    7. $njurkan klien istirahat sebelum makan,0a6arkan makan sedikit namun sering.

    Rasional" !ondisi tegang dapat menurunkan nasu makan klien, istirahat dapat

    mengurangi ketegangan klien sehingga dapat membantu klien dalam meningkatkan

    nasu makan. 4akan terlalu banyak dalam satu 6aktu dapat menyebabkan distensi

    lambung yang berakibat ketidaknyamanan bagi klien sehingga nasu makan klien

    makin menurun.

    8. 5atasi asupan cairan saat makan

    Rasional " $supan cairan berlebih saat makan menyebabkan distensi lambung yang

    mengakibatkan ketidaknyamanan.

    9. Sajikan makanan dalam keadaan hangat.

    Rasional" 4akanan yang sudah dingin menyebabkan rasa yang kurang

    menyenangkan bagi klien sehingga menurunkan nasu makan klien.

    10 !olaborasi dalam pemberian cairan %

    Rasional" Cairan glukosa % dapat diberikan apabila pasien benar-benar tidak

    mendapatkan asupan per-oral, cairan glukosa % juga dapat menyediakan

    kalori bagi klien sehingga klien tidak mengalami kekurangan nutrisi.

    -. Da%no#a ) Kran% pen%etahan tentan% kond#! pro%no## dan pen%obatan

    berhbn%an den%an nforma# 0an% tdak adekat.

    T&an ) Pasien menyatakan pemahaman proses penyakit, pengobatan

    Krtera ha#' )4elakukan perubahan pola hidup dan berpartisipasi dalam

    program pengobatan.

    9

  • 7/26/2019 Asuhan_keperawatan_kolesistitis2

    10/15

    Inter+en# D7 -) Kran% pen%etahan tentan% kond#! pro%no## dan pen%obatan

    berhbn%an den%an nforma# 0an% tdak adekat.

    '. 5eri penjelasan9alasan pemeriksaan dan persiapannya

    Rasional" %normasi dapat menurunkan cemas dan rangsang simpatis.

    *. !aji ulang program terapi dan kemungkinan eek samping

    Rasional " 5atu empedu sering berulang, perlu terapi jangka panjang terjadinya

    diare9kram selama terapi senidiol dapat dihubungkan dengan dosis9dapat diperbaiki.

    Catatan " 6anita yang melahirkan harus dikonsultasikan tentang !5 untuk

    mencegahkehamilandan resiko kerusakan hepatik etal.

    >. !aji ulang proses penyakit9prognosis. Diskusikan pera6atan dan pengobatan.

    Dorong pertanyaan, ekspresi masalah.

    Rasional" 4emberi dasar pengetahuan dimana pasien dapat membuat pilihanberdasarkan inormasi. !omunikasi eekti dan dukungan turunkan cemas dan

    tingkatkan penyembuhan.

    =. Diskusikan penurunan berat badan bila diindikasikan.

    Rasional " !egemukan adalah aktor resiko yang berhubungan dengan kolelitiasis,

    dan penurunan 55 menguntungkan dalam manajemen medik terhadaap kondisi

    kronik.

    . $njurkan pasien untuk menghindari makanan tinggi lemak )mentega, gorengan,

    kacang, susu segar, es krim, minuman karbonat dan zat iritan gaster )pedas, kaein,

    sitrun.

    Rasional" 4encegah terulangnya serangan kandung empedu.7. $njurkan istirahat pada posisi semi o6ler setelah makan.

    Rasional" 4eningkatkan aliran empedu dan relaksasi umum selama proses

    pencernaan a6al.

    G. $njurkan pasien mengunyah permen karet, menghisap permen atau merokok.

    Rasional" 4eningkatkan pembentukan gas, yang dapat meningkatkan distensi dan

    ketidaknyamanan gaster.

    +. Diskusikan menghindari produk yang mengandung aspirin, meniup le6at hidung

    keras-keras, gerakan tegang pada usus, olah raga kontak, anjurkan menggunakan

    sikat gigi halus, pencukur elektrik.Rasional" 4enurunkan resiko perdarahan sehubungan dengan perubahab 6aktu

    koagulasi, iritasi mukosa, dan trauma.

    4. INTE56ENSI DIAGNOSA POST OPE5ASI)

    1. Da%no#a ) Po'a nafa#! tdak efektf berhbn%an den%an nerom#k'ar!

    ketdak#emban%an per#epta'*ko%ntf! penn%katan ek#pan# par! ob#trk#

    trakeobronka'.

    T&an" menetapkan pola napas yang normal9eekti dan bebas dari sianosis

    atau tanda-tanda hipoksia lainnya

    10

  • 7/26/2019 Asuhan_keperawatan_kolesistitis2

    11/15

    Krtera ha#'" tidak ada perubahan pada rekuensi dan kedalaman pernapasan.

    Inter+en# D7 1) Po'a nafa#! tdak efektf berhbn%an den%an nerom#k'ar!ketdak#emban%an per#epta'*ko%ntf! penn%katan ek#pan#

    par! ob#trk# trakeobronka'.

    '. Pertahankan jalan udara pasien dengan memiringkan kepala, hiperekstensi

    rahang,

    aliran udara aringeal oral.

    Rasional" mencegah obstruksi jalan napas.

    *. $uskultasi suara napas. Dengarkan ada9tidaknya suara napas.

    Rasional" kurangnya suara napas adalah indikasi adanya obstruksi oleh mukus atau

    lidah dan dapat dibenahi dengan mengubah posisi ataupun pengisapan.>. Observasi rekuensi dan kedalaman pernapasan, pemakaian otot-otot bantu

    pernapasan, perluasan rongga dada, retraksi atau pernapasan cuping hidung,

    6arna kulit, dan aliran udara.

    Rasional" dilakukan untuk memastikan eektivitas pernapasan sehingga upaya

    memperbaikinya dapat segerra dilakukan.

    =.

  • 7/26/2019 Asuhan_keperawatan_kolesistitis2

    12/15

    Inter+en# D7 ") Perbahan pro#e# pkr berhbn%an den%an perbahan kma

    m#a'n0a pen%%naan obat8obat farma#! hpok#a 9 'n%kn%an

    terapetk 0an% terbata# m#a'n0a #tm'# #en#or 0an%

    ber'ebhan 9 #tre## f#o'o%#.

    '. Orientasikan kembali pasien secara terus menerus setelah keluar dari pengaruh

    anastesi A nyatakan bah6a operasi telah selesai dilakukan.

    Rasional" karena pasien telah meningkat kesadarannya, maka dukungan dan

    jaminan akan membantu menghilangkan ansietas.

    *. 5icara pada pasien dengan suara yang jelaas dan normal tanpa membentak, sadar

    penuh akan apa yang diucapkan.

    Rasional " tidak dapat ditentukan kapan pasien akan sadar penuh, namun sensori

    pendengaran merupakan kemampuan yang pertama kali akan pulih.

    >. #valuasi sensasi9pergerakkan ekstremitas dan batang tenggorok yang sesuai.

    Rasional" pengembalian ungsi setelah dilakukan blok sara spinal atau lokal yang

    bergantung pada jenis atau jumlah obat yang digunakan dan lamanya prosedur

    dilakukan.

    =. /unakan bantalan pada tepi tempat tidur, lakukan pengikatan jika diperlukan.

    Rasional" berikan keamanan bagi pasien selama tahap darurat, mencegah

    terjadinyacedera pada kepala dan ekstremitas bila pasien melakukan perla6anan selama

    masa disorientasi.

    . Periksa aliran inus, selang endotrakeal, kateter, bila dipasang dan pastikan

    kepatenannya.

    Rasional" pada pasien yang mengalami disorientasi, mungkin akan terjadi

    bendungan pada aliran inus dan sistem pengeluaran lainnya, terlepas, atau

    tertekuk.

    7. Pertahankan lingkungan yang tenang dan nyaman.

    Rasional :stimulus eksternal mungkin menyebabkan abrasi psikis ketika terjadidisosiasi obat-obatan anastesi yang telah diberikan.

    ,. Da%no#a ) Kekran%an +o'me $aran! re#ko tn%% terhadap berhbn%an

    den%an pembata#an pema#kkan $aran tbh #e$ara ora'! h'an%n0a $aran

    tbh #e$ara tdak norma'! pen%e'aran nte%rta# pemb'h darah.

    T&an" keseimbangan cairan tubuh adekuat

    12

  • 7/26/2019 Asuhan_keperawatan_kolesistitis2

    13/15

    Krtera ha#'" tidak ada tanda-tanda dehidrasi )tanda-tanda vital stabil,

    kualitas denyut nadi baik, turgor kulit normal, membran mukosa

    lembab dan pengeluaran urine yang sesuai.

    Inter+en# D7 ,) Kekran%an +o'me $aran! re#ko tn%% terhadap berhbn%an

    den%an pembata#an pema#kkan $aran tbh #e$ara ora'!

    h'an%n0a $aran tbh #e$ara tdak norma'! pen%e'aran

    nte%rta# pemb'h darah.

    '. 1kur dan catat pemasukan dan pengeluaran. 0injau ulang catatan intra operasi.

    :asional " dokumentasi yang akurat akan membantu dalam mengidentiikasi

    pengeluaran cairan9kebutuhan penggantian dan pilihan-pilihan yang mempengaruhi

    intervensi.

    *. !aji pengeluaran urinarius, terutama untuk tipe prosedur operasi yang dilakukan.

    :asional " mungkin akan terjadi penurunan ataupun penghilangan setelaha prosedur

    pada sistem genitourinarius dan atau struktur yang berdekatan mengindikasikan

    malungsi ataupun obstruksi sistem urinarius.

    >. Pantau tanda-tanda vital

    :asional " hipotensi, takikardia, peningkatan pernapasan mengindikasikan

    kekurangan

    kekurangan cairan

    =.

  • 7/26/2019 Asuhan_keperawatan_kolesistitis2

    14/15

    -. Da%no#a ) N0er akt berhbn%an den%an %an%%an pada k't! &arn%andan nte%rta# otot! trama m#k'o#k'eta'! mn$'n0a #a'ran dan #e'an%.

    T&an" pasien mengatakan bah6a rasa nyeri telah terkontrol atau hilang.

    Krtera ha#'" pasien tampak rileks, dapat beristirahat9tidur dan melakukan

    pergerakkan yang berarti sesuai toleransi.

    Inter+en# D7 -) N0er akt berhbn%an den%an %an%%an pada k't! &arn%an

    dan nte%rta# otot! trama m#k'o#k'eta'! mn$'n0a #a'randan #e'an%.

    '. #valuasi nyeri seccara reguler, catat karakteristik, lokasi dan

    intensiitas )B-'B.

    :asional " sediakan inormasi mengenai kebutuhan9eektivitas intervensi.

    *. Catat munculnya rasa cemas9takut dan hubungkan dengan lingkungan dan

    persiapan untuk prosedur.

    :asional " perhatikan hal-hal yang tidak diketahui dan9atau persiapan inadekuat

    misalnya apendikstomi darurat dapat memperburuk persepsi pasien akan rasa sakit.>. !aji tanda-tanda vital, perhatikan takikardia, hipertensi dan peningkatan

    pernapasan, bahkan jika pasien menyangkal adanya rasa sakit.

    :asional " dapat mengindikasikan rasa sakit akut dan ketidaknyamanan.

    =. 5erikan inormasi mengenai siat ketidaknyamanan, sesuai kebutuhan.

    :asional " pahami penyebab ketidaknyamanan, sediakan jaminan emosional.

    .

  • 7/26/2019 Asuhan_keperawatan_kolesistitis2

    15/15

    Wilkinson, Judith M., & Nanc r R. !hern. "#$%'. ()K) *!K) +!-N*!

    KE/ER!W!0!N +!-N*! N!N+!, N0ER1EN* NC, KR0ER! 2!*3 NC,

    Jakarta:/enerbit (uku Kedokteran E-C

    http://bodong20.blogspot.com/2013/04/kolesistitis.html

    http"99prezi.com9slr6IJlJag79askep-kolesistitis9

    http"99tauanari'HHB.blogspot.com9*B'>9B*9askep-kolesistitis.html

    http"99eristikesekaharap.blogspot.com9*B'*9BH9asuhan-kepera6atan-pada-pasien-

    dengan.html

    http"99nieszvirgo.blogspot.com9*B'*9'*9asuhan-kepera6atan-pada-kolesistitis.html

    http"99asuhan-kepera6atan-patriani.blogspot.com9*BB+9'*9kolesistitis.html

    http"99herodessolutiontheogeu.blogspot.com9*B'B9''9askep-kolesistitis.html

    http"99666.kerjanya.net9a9=='-kolesistitis.html

    http"99cholesistitis.blogspot.com9

    15

    http://bodong20.blogspot.com/2013/04/kolesistitis.htmlhttp://prezi.com/slrw_xlxag65/askep-kolesistitis/http://taufanarif1990.blogspot.com/2013/02/askep-kolesistitis.htmlhttp://efristikesekaharap.blogspot.com/2012/09/asuhan-keperawatan-pada-pasien-dengan.htmlhttp://efristikesekaharap.blogspot.com/2012/09/asuhan-keperawatan-pada-pasien-dengan.htmlhttp://nieszvirgo.blogspot.com/2012/12/asuhan-keperawatan-pada-kolesistitis.htmlhttp://asuhan-keperawatan-patriani.blogspot.com/2008/12/kolesistitis.htmlhttp://herodessolutiontheogeu.blogspot.com/2010/11/askep-kolesistitis.htmlhttp://www.kerjanya.net/faq/4541-kolesistitis.htmlhttp://cholesistitis.blogspot.com/http://prezi.com/slrw_xlxag65/askep-kolesistitis/http://taufanarif1990.blogspot.com/2013/02/askep-kolesistitis.htmlhttp://efristikesekaharap.blogspot.com/2012/09/asuhan-keperawatan-pada-pasien-dengan.htmlhttp://efristikesekaharap.blogspot.com/2012/09/asuhan-keperawatan-pada-pasien-dengan.htmlhttp://nieszvirgo.blogspot.com/2012/12/asuhan-keperawatan-pada-kolesistitis.htmlhttp://asuhan-keperawatan-patriani.blogspot.com/2008/12/kolesistitis.htmlhttp://herodessolutiontheogeu.blogspot.com/2010/11/askep-kolesistitis.htmlhttp://www.kerjanya.net/faq/4541-kolesistitis.htmlhttp://cholesistitis.blogspot.com/http://bodong20.blogspot.com/2013/04/kolesistitis.html