asuhan sayang ibu

9

Click here to load reader

Upload: ahmada-haji

Post on 12-May-2017

212 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Asuhan Sayang Ibu

Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, Volume 6, No. 3 Oktober 2010

118

PENERAPAN ASUHAN SAYANG IBU SELAMA PROSES PERSALINANDI BIDAN WILAYAH PUSKESMAS GOMBONG I DAN GOMBONG II

Ayu Pramitasari1, Basirun Al Umah2, Umi Laelatul Qomar3

1,2,3Jurusan Kebidanan STKes Muhammadiyah Gombong

ABSTRAKMortalitas dan morbiditas pada wanita hamil dan bersalin adalah

masalah besar di negara berkembang. Banyak penyulit dan komplikasiyang menyebabkan kematian ibu dan bayi dapat dihindarkan jikapersalinan dikelola dengan baik. Untuk meningkatkan danmengembangkan mutu dalam memberikan asuhan dalam persalinanbidan dituntut untuk menerapkan pedoman asuhan sayang ibu selamaproses persalinan.

Tujuan penelitian ini adalah bagaimana gambaran penerapanasuhan sayang ibu selama proses persalinan di bidan wilayahPuskesmas Gombong I dan Gombong II yang meliputi: dukungan bidan,tindakan bidan sebelum melakukan asuhan persalinan, praktek-praktekpencegahan infeksi, dan asuhan setelah bayi baru lahir. Penelitian inimenggunakan metode deskriptif yang bersifat kuantitatif. Dalampenelitian ini pengambilan sampel dilakukan dengan teknik purposivesampling, dengan jumlah populasi 24 bidan di Wilayah PuskesmasGombong I dan Gombong II.

Dari penelitian ini didapatkan hasil bahwa seluruh responden(100%) melakukan penerapan asuhan sayang ibu selama prosespersalinan dengan baik. Penerapan asuhan sayang ibu meliputi;dukungan bidan 100% memberikan dukungan dengan baik, tindakanbidan sebelum melakukan asuhan persalinan dilakukan dengan baiksebanyak 17 responden 77%, cukup 4 responden 18% dan kurang hanya1 responden 5%, praktek-praktek pencegahan infeksi dilakukan bidansudah baik yaitu 22 responden 100%; asuhan setelah bayi lahir dengankriteria baik 15 responden 68% dan dengan kriteria cukup 7 responden32%.

Kata kunci : Asuhan sayang ibu, proses persalinan.

PENDAHULUANKematian ibu adalah

kematian seorang wanita dalammasa kehamilan atau dalamsetahun setelah akhir kehamilanoleh karena penyebab ataudiperberat oleh kehamilanmaupun penatalaksanaannyatetapi bukan karena kecelakaan(Jones, 2002). MenurutSaifuddin (2004) mortalitasmaternal adalah kematianseorang ibu dalam proses

persalinan atau oleh akibat lainyang berhubungan dengankehamilan, merupakan suatupengalaman yang menyedihkanbagi keluarga dan anak yangditinggalkannya.

Mortalitas dan morbiditaspada wanita hamil dan bersalinadalah masalah basar di negaraberkembang. Menurut SurveyDemografi Indonesia (SDKI) padatahun 2003 Angka Kematian Ibu(AKI) masih tinggi yaitu 307 per

Page 2: Asuhan Sayang Ibu

Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, Volume 6, No. 3 Oktober 2010

119

100.000 kelahiran hidup. Angkaini termasuk angka tertinggi diwilayah ASEAN. Setiap satu jamada 2 orang ibu yang meninggaldunia karena komplikasikehamilan, persalinan dan nifas.Menurut Saifuddin (2001) padakenyataannya lebih dari 90persen kematian ibu disebabkanoleh komplikasi obstetri yangsering diramalkan pada saatkehamilan. Komplikasi obstetriitu seperti perdarahan pascapersalinan, eklamsia, sepsis dankomplikasi keguguranmenyebabkan tingginyakematian ibu di banyak negaraberkembang.

Dari hasil studipendahuluan di DinasKesehatan Kabupaten Kebumendiperoleh data SDKI tahun 2003AKI di Propinsi Jawa Tengahsebesar 121 per 100.000kelahiran hidup. Kematian ibutertinggi diperoleh KabupatenBatang dengan kasus 42 per11.517 kelahiran hidup dankematian ibu terendah diperolehKabupaten Klaten dengan kasus6 per 17.203 kalahiran hidup.Penyebab infeksi nifas sebesar24,5 persen. Menurut data DinasKesehatan Kabupaten Kebumentahun 2008 pada bulan Januari– September) AKI sebesar 11 per14.110 kelahiran hidup, jumlahrata-rata adalah 64,75 persen(DINKES, 2008).

Banyak penyulit dankomplikasi yang menyebabkankematian ibu dan bayi dapatdihindarkan jika persalinandikelola dengan baik. Semuakelahiran harus dihadiri olehpetugas yang terlatih sertakompeten dengan secara cepatmendiagnosa dan menanganipenyulit. Ketika memberikan

asuhan, sangat penting diingatbahwa lebih besar kemungkinanorang akan menggunakanpelayanan yang bermutu tinggidan menghindari pelayanan yangbermutu rendah. Salah satuuntuk meningkatkan pelayananyang bermutu tinggi adalahmenerapkan asuhan sayang ibudalam setiap proses persalinan(Pusdiknakes, 2003).

Asuhan sayang ibu dalamproses persalinan merupakanserangkaian yang dilakukan olehbidan bekerjasama dengan ibudan keluarganya untukmemberikan pelayanan denganpenuh hormat dan kepeduliansesuai kebutuhan ibu sertamenciptakan rasa saling percayadalam rangka melaksanakanasuhan kebidanan(Pundiknakes, 2003). Asuhansayang ibu meliputi kegiatanmemberikan pelayanankebidanan menyeluruh dalampersalinan kala I, kala II, kala III,dan kala IV denganmemperhatikan 5 benang merahdalam asuhan persalinan, yaituasuhan sayang ibu, pencegahaninfeksi, pengambil keputusanklinik, pencatatan ataudokumentasi, dan rujukan(Depkes, 2003).

Beberapa penelitianmenunjukan bahwa banyak ibubersalin yang masih tidak maumeminta pertolongan tenagapenolong terlatih untukmemberikan asuhan selamapersalinan dan kelahiran bayi.Sebagian dari mereka beralasanbahwa penolong persalinanterlatih tidak benar–benarmemperhatikan kebutuhan ataukebudayaan, tradisi dankeinginan pribadi para ibudalam persalinan dan nifas dan

Page 3: Asuhan Sayang Ibu

Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, Volume 6, No. 3 Oktober 2010

120

lainnya bahwa sebagian besarfasilitas kesehatan memilikiperaturan dan prosedur kurangbersahabat dan menakutkanbagi para ibu (JNPK-KR).Menurut Pusdiknakes (2003)salah satu prinsip umumasuhan sayang ibu yang harusdiikuti bidan adalah menghargaihak-hak ibu dan memberikanasuhan yang bermutu sertasopan.

Berdasarkan studipendahuluan di DinasKesehatan pada Bulan Maret2009 diperoleh data pada tahun2008 bidan di WilayahKabupaten Kebumen berjumlah605 orang, yang tergolong dalam547 bidan Puskesmas, 58 bidanRumah Sakit dan pensiunan.Puskesmas Gombong I danGombong II adalah salah satuWilayah di Kabupaten Kebumendengan jumlah bidan sebanyak24 orang. Di wilayah PuskesmasGombong I terdapat 8 bidan dandi wilayah Puskesmas GombongII terdapat 16 bidan.

Bidan di wilayahPuskesmas Gombong I danGombong II telah berupayamenerapkan asuhan sayang ibukhususnya dalam persalinan.Puskesmas Gombong I danGombong II dipilih sebagaitempat penelitian karenaditinjau dari variasi kasus,karakteristik dan daerah asalpasien yang berkunjungsehingga sangat dituntut untukpeningkatan dan pengembanganmutu dalam memberikanpelayanan kepada masyarakat.Dari uraian diatas penelititertarik untuk mengadakanpenelitian tentang “PenerapanAsuhan Sayang Ibu Selama

Proses Persalinan di BidanWilayah Puskesmas Gombong Idan Gombong II KabupatenKebumen”.

Berdasarkan latarbelakang diatas untukmeningkatkan danmengembangkan mutu dalammemberikan asuhan dalampersalinan bidan dituntut untukmenerapkan pedoman asuhansayang ibu selama prosespersalinan. Dengan demikianrumusan masalahnya adalah“Bagaimana Penerapan AsuhanSayang Ibu Selama ProsesPersalinan Di Bidan WilayahPuskesmas Gombong I danGombong II Kabupaten Kebumen?”Tujuan penelitian ini untukmengetahui gambaran tentangpenerapan asuhan sayang ibuselama proses persalinan dibidan wilayah PuskesmasGombong I dan II KabupatenKebumen.

METODE PENELITIANPenelitian ini adalah jenis

penelitian deskritif yang bersifatkuantitatf yaitu penelitian yangbertujuan menggambarkansuatu keadaan atau statusfenomena (Arikunto,1998).Penelitian ini menggunakanpendekatan cross section yaitudata yang menunjukan titikwaktu tertentu ataupengumpulannya dilakukandalam waktu yang bersamaan(Riwidikdo, 2008). Populasiadalah keseluruhan subjekpenelitian (Arikunto, 2006).Pengertian populasi menurutSugiyono, 2007 adalah wilayahgenerilisasi yang terdiri atasobyek/subyek yang mempunyaikualitas dan karakteristik

Page 4: Asuhan Sayang Ibu

Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, Volume 6, No. 3 Oktober 2010

121

tertentu yang ditetapkan olehpeneliti untuk dipelajari dankemudian ditarikkesimpulannya. Populasi dalampenelitian ini adalah seluruhbidan di wilayah PuskesmasGombong I dan Gombong IIKabupaten Kebumen yangberjumlah 24 orang.

Sempel adalah sebagianatau wakil dari populasi yangakan diteliti (Arikunto, 2006).Sampel yang akan diambilmenggunakan prosedur tertentusehingga diharapkan dapatmewakili populasinya. Penelitianini menggunakan subjek bidanyang melakukan pertolonganpersalinan normal di rumah diwilayah Puskesmas Gombong Idan Gombong II. Dalampenelitian ini pengambilansampel dilakukan dengan teknikpurposive sampling yakni semuabidan di wilayah PuskesmasGombong I dan Gombong II.Analisa data dalam penelitian inimenggunakan analisa univariatdan deskriptif kuantitatif.Analisa univariat bertujuanuntuk menggambarkankarakteristik responden tentangpenerapan asuhan sayang ibuselama proses persalinan.Deskriptif kuantitatf adalah datayang berwujud angka–angkahasil perhitungan danpengukuran, yang didapat dandiproses dengan caradijumlahkan dan dibandingkansengan jumlah yang diharapkan.

HASIL PENELITIAN DANBAHASAN

Berdasarkan dari hasilpenelitian didapatkan bahwadari 22 responden (100%)menilai bahwa penerapanasuhan sayang ibu selama

proses persalinan di bidanwilayah Puskesmas Gombong Idan Gombong II sudah baik. Halini menunjukan bahwa bidandalam memberikan pelayanansebagian besar sudah diterimadengan baik oleh pasien, denganmenerapkan prinsip asuhansayang ibu sehingga dapatmemberikan kepuasan padapasien. Hal ini sesuai denganyang dikemukakan padaPusdiknakes (2003) yaitumenyatakan bahwa asuhansayang ibu dalam prosespersalinan merupakanserangkaian yang dilakukan olehbidan bekerjasama dengan ibudan keluarganya untukmemberikan pelayanan denganpenuh hormat dan kepeduliansesuai kebutuhan ibu sertamenciptakan rasa saling percayadalam rangka melaksanakanasuhan kebidanan. Begitu jugapada penelitian Anjarwati, dkk(2005) bahwa penerapan asuhansayang ibu pada setiappersalinan akan meningkatkanmutu pelayanan dalamkebidanan dan dapatmemberikan kepuasan sendiripada pasiennya. Terdapat 4 itemyang peneliti nilai dalampenerapan asuhan sayang ibudalam proses persalinan yaitu :Dukungan bidan selama prosespersalinan

Dukungan bidan saatmelakukan pertolonganpersalinan sangat pentingkarena dapat memberikankepercayaan pada pasiensehingga pasien merasa nyamandan tidak cemas dalammenghadapi proses persalinan.Hal ini sesuai dengan yangdikemukakan Pusdiknakes(2003) pada penangan kala II

Page 5: Asuhan Sayang Ibu

Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, Volume 6, No. 3 Oktober 2010

122

dalam persalinan bahwadukungan fisik maupun mentalyang diberikan secara terusmenerus dapat mengurangikecemasan atau ketakutan ibu.Begitu juga pada JNKP-KR(2007) dalam asuhan sayang ibudalam persalinan kala I. Banyakhasil penelitian bahwa jika paraibu diperhatikan dan diberidukungan selama persalinandan kelahiran bayi sertamengetahui dengan baikmengenai proses persalinan danasuhan yang diterima, merekaakan mendapatkan rasa amandan keluaran yang lebih baik(Musbikin, 2005). Padapenelitian Nurhidayah (2007)menyatakan bahwa adapengaruh asuhan sayang ibuterhadap tingkat kecemasan ibubersalin, sehingga dukunganfisik maupun mental perludiberikan pada setiap ibubersalin.

Dari hasil penelitiandukungan bidan pada ibuselama proses persalinan diBidan Wilayah PuskesmasGombong I dan Gombong IIsudah baik. Hal ini terbukti dari22 responden (100%)memberikan dukungan denganbaik. Ini terbukti dari 11pertanyaan tentang dukunganasuhan sayang ibu rata-ratadilakukan oleh bidan. Asuhansayang ibu yang diberikan sesuaidengan yang dikemukakan olehJNKP-KR (2007) seperti:Memanggil ibu sesuai namanya,menghargai dan memperlakukanibu sesuai martabatnya, menjagaprivasi ibu, menganjurkan ibuuntuk ditemanisuami/keluarganya,Memberikan kebutuhan nutrisi(makan dan minum), bantu ibu

untuk memilih posisi yangnyaman saat meneran,menganjurkan pada ibu untukbertanya dan membicarakanrasa takut ataukekhawatirannya danmenghormati praktik-praktiktradisional yang tidak merugikankesehatan ibu. Tindakan BidanSebelum Melakukan AsuhanPersalinan

Penerapan asuhan sayangibu terhadap tindakan bidansebelum melakukan asuhanpersalinan dari hasil penelitianpada bidan wilayah PuskesmasGombong I dan Gombong II 17responden (77%) dilakukandengan baik dan hanya 1responden (5%) dengan kriteriakurang. Ini terbukti padaresponden dengan kriteriakurang pada item 12 dan 13tentang tindakan bidan sebelummelakukan asuhan persalinantidak dilakukan.

Sebelum melakukantindakan atau asuhanpersalinan sangat pentingdibutuhkan persiapan baik dariperlengkapan, informasi yangdiberikan pasien sebelummelakukan tindakan, maupunkesiapan bidan itu sendiri untukmelakukan pertolonganpersalinan. Hal ini sesuaidengan yang dikemukakanJNKP-KR (2007) dalam prinsipumum asuhan sayang ibu.Begitu juga dalam asuhansayang ibu dalam persalinankala II yang dikemukakan olehPusdiknakes (2003) yaitu untukmenjamin bahwa ibu dankeluarganya diberitahu tentangapa yang sedang terjadi dan apayang bisa diharapkan. Selamakala dua, bidan harusmenjelaskan apa yang akan

Page 6: Asuhan Sayang Ibu

Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, Volume 6, No. 3 Oktober 2010

123

dilakukannya, dan mengapa,sebelum melakukan tindakan.Penerapan asuhan sayang ibuterhadap praktik-praktikpencegahan infeksi

Penerapan asuhan sayangibu terhadap praktik-praktikpencegahan infeksi merupakanunsur penting dalam asuhansayang ibu. Kepatuhan dalammenjalankan praktik-praktikpencegahan infeksi yang baik,juga akan melindungi penolongpersalinan dan keluarga ibu dariinfeksi. Hal ini sesuai yangdikemukakan JNPK-KR (2007)bahwa pencegahan infeksisangat penting dalammenurunkan kesakitan dankematian ibu dan bayi barulahir. Upaya dan ketrampilanuntuk melaksanakan prosedurpencegahan infeksi secara baikdan benar juga dapat melindungipenolong persalinan terhadapresiko infeksi.

Pada hasil penelitianmenyatakan bahwa penerapanprinsip-prinsip pencegahaninfeksi yang dilakukan bidan diWilayah Puskesmas Gombong Idan Gombong II sudah baik. Halini terbukti semua responden(100%) sudah menerapkanpraktik-praktik pencegahaninfeksi dengan baik dan sesuaidengan prinsip pencegahaninfeksi. seperti : Mencuci tangansebelum dan sesudahmelakukan tindakan,Menggunakan sarung tanganyang steril saat menolongpersalinan, Menggunakan alat-alat yang steril dan bersih saatmenolong persalinan danmendekontaminasikanperalatan.

Penerapan asuhan sayang ibuyang diberikan setelah bayibaru lahir

Dari hasil penelitian padabidan Wilayah PuskesmasGombong I dan II dalammenerapkan asuhan sayang ibusetelah bayi lahir 17 responden(68%) sudah memberikanasuhan dengan baik dan 7responden (32%) dengan kriteriacukup. Menerapan asuhansayang ibu setelah bayi barulahir meliputi denganmenganjurkan ibu untukmemeluk bayinya segeramungkin setelah kelahiran bayidan menganjurkan suami dankeluarganya untuk memelukbayi dan mensyukuri kelahiranbayinya. Wiknjosastro (2004)mengemukakan bayi benar–benar siaga selama dua jampertama setelah kelahiran. Halini merupakan waktu yang baikbagi ibu dan bayi salingberhubungan. Berikankesempatan bagi keduanyauntuk pemberian ASI.

Dalam dua jam pertamasetelah persalinan merupakanwaktu yang kritis bagi ibu danbayi karena keduanya baru sajamengalami perubahan fisik yangluar biasa. Pusdiknakes (2003)mengemukakan sebagian besarkematian ibu pada periode paskapersalinan terjadi pada 6 jampertama setelah persalinan.Kematian ini disebabkan olehinfeksi, perdarahan dan eklamsi.Oleh karena itu, pemantauanselama dua jam pertamapostpartum sangat penting. Yangharus dipantau/dievaluasiadalah: tekanan darah, suhu,tonus uterus dan tinggi fundus,perdarahan, kandung kencing,tekanan darah, suhu, ukuran

Page 7: Asuhan Sayang Ibu

Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, Volume 6, No. 3 Oktober 2010

124

dan tonus otot, perdarahan dankandung kemih semuanya harusdievaluasi setiap 15 menit padasatu jam pertama postpartumdan kemudian, jika semuanyanormal, setiap 30 menit padasatu jam kedua. Sehinggapemantauan setelah bayi barulahir sangat penting. Selamaperiode ini aktivitas lain yangpenting adalah hubungankeluarga.

Bayi baru lahir siaga, bisamelihat dan mendengar apapundidekatnya, dan responsiveterhadap sentuhan tubuh ibupada dirinya. Fasilitasi fasetaking in ini dan memastikankemampuan ibu berpartisipasiadalah langkah–langkah vitaldalam proses bonding. Bondingmerupakan proses yangberkelanjuttan. Dengandemikian, intervensi medisdarurat untuk ibu dan bayi lebihdiutamakan (Varney, 2007)

SIMPULAN DAN SARAN1. Penerapan asuhan sayang

ibu selama prosespersalinan di BidanWilayah PuskesmasGombong I dan Gombong IIsebagian besar sudahdilakukan dengan baik. Halini menunjukan bahwabidan di WilayahPuskesmas Gombong I danGombong II dalammemberikan pelayanansebagian besar sudahditerima dengan baik olehpasien, dengan menerapkanprinsip asuhan sayang ibusehingga dapat memberikankepuasan pada pasien.

2. Dukungan bidan pada ibubersalin selama prosespersalinan dan kelahiran

bayinya yang dilakukanbidan di WilayahPuskesmas Gombong I danGombong II sebanyak 22responden (100%) sudahdilakukan dengan baik.

3. Penerapan bidan terhadaptindakan sebelum memulaiasuhan persalinan yangdilakukan bidan di WilayahPuskesmas Gombong I danGombong II dilakukandengan baik sebanyak 17responden (77%), cukup 4responden (18%) dan hanya1 responden (5%) dengankrteria kurang.

4. Penerapan bidan terhadappraktik-praktik pencegahaninfeksi di bidan WilayahPuskesmas Gombong I danGombong II sudah baik. Halini terbukti darikeseluruhan responden(100%) sudah melakukanpenerapan praktik-praktikpencegahan infeksi.

5. Penerapan bidan terhadapasuhan yang diberikansetelah bayi lahir di bidanWilayah PuskesmasGombong I dan II dilakukandengan baik sebanyak 15responden (68%), dengankriteria cukup 7 responden(32%).

DAFTAR PUSTAKAAnjarwati, wardoyo, dan

Nawangsih. 2005.PenerapanAsuhan SayangIbu Selama ProsesPersalinan danAmbulasi DiniPada Ibu Nifas.Jurnal Kebidanandan Keperawatan.

Page 8: Asuhan Sayang Ibu

Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, Volume 6, No. 3 Oktober 2010

125

STIKES Aisyiyah:Yogyakarta.

Arikunto, S.1998. ProsedurPenelitian SuatuPendekatanPraktek. Jakarta :Rineka Cipta.

_________. 2006. ProsedurPenelitian suatuPendekatanPraktik. Jakarta :Rineka Cipta.

Budiarto. 2002. Biotatistik untukKedokteran danKesehatanMasyarakat.Jakarta: EGC

Depkes RI. 2003. CatatanPerkembangan dalam PraktekKebidanan. JakartaDerek, L. 2002. Dasar-dasar

Obstetri danGinekologi.Jakarta:Hipokrates.

JNKP-KR. 2007. AsuhanPersalinanNormal. Jakarta.

Manuaba. 1998. Ilmu Kebidanan,PenyakitKandungan &KeluargaBerencana untukPendidikan Bidan.Jakarta : EGC.

Mochtar. 1998. Sinopsis Obstetri.Jakarta : EGC.

Musbikin, Imam. 2005. PanduanBagi Ibu Hamil &Melahirkan.Yogyakarta: MitraPustaka.

Notoatmodjo, S. 2003.MetodologiPenelitianKesehatan,

Rineka Cipta,Jakarta.

Nurhidayah. 2007. PengaruhAsuhan SayangIbu TerhadapTingkatKecemasan IbuBersalin DiPuskesmas TegalRejo Yogyakarta.Skipsi. STIKESAisyish:Yogyakarta.

Nursalam. 2003. Konsep danPenerapanMetodologiPenelitian IlmuKeperawatan.Jakarta: SalembaMedika.

Pusdiknakes. 2003. KonsepAsuhanKebidanan.Jakarta.

Saifuddin. 2002. Buku PanduanPraktis PelayananKesehatanMaternal danNeonatal. Jakarta: Yayasan BinaPustaka SarwonoPrawirohardjo.

Saifuddin. 2004. Buku PanduanPraktis PelayananKesehatanMaternal danNeonatal. Jakarta: Yayasan BinaPustaka SarwonoPrawirohardjo.

Saryono. 2008. MetodelogiPenelitianKesehatan.Yokyakarta: MitraCendikia.

Sugiyono, 2007. Statistika untukpenelitian.Bandung :Alvabeta.

Page 9: Asuhan Sayang Ibu

Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, Volume 6, No. 3 Oktober 2010

126

Wiknjosastro, 2006. IlmuKandungan.Jakarta : YayasanBina PustakaSarwonoPrawirohardjo.

Riwidikdo, H. 2008. StatistikKesehatan.Jogjakarta : MitraCendekia.

Varney, Helen. 2007. Buku AjarAsuhanKebidanan.Jakarta : EGC.