8. asuhan sayang ibu-

22
Asuhan Sayang Ibu dan Posisi Meneran

Upload: ry-nov

Post on 14-Dec-2015

103 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

asuhan sayang ibu

TRANSCRIPT

Page 1: 8. Asuhan Sayang Ibu-

Asuhan Sayang Ibu dan Posisi Meneran

Page 2: 8. Asuhan Sayang Ibu-

Asuhan Sayang Ibu 1. Anjurkan agar ibu selalu didampingi oleh

keluarganya selama proses persalinan dan kelahiran bayinya.

Alasan: Hasil persalinan yang baik ternyata erat hubungannya dengan dukungan dari keluarga yang mendampingi ibu selama proses persalinan.

Page 3: 8. Asuhan Sayang Ibu-

2. Bekerja bersama anggota keluarga atau pendamping untuk :

• Mengucapkan kata-kata yang memberikan hati dan pujian kepada ibu.

• Membantu ibu bernafas secara benar pada saat kontraksi.

• Memijat punggung, kaki atau kepala ibu dan tindakan-tindakan bermanfaat lainnya.

• Menyeka muka ibu secara lembut dengan menggunakan kain yang membasahi air hangat atau dingin.

• Menciptakan suasana kekeluargaan dan rasa aman.

• Anjurkan keluarga ikut terlibat dalam asuhan

Page 4: 8. Asuhan Sayang Ibu-

3. Penolong persalinan dapat memberikan dukungan dan semangat kepada ibu dan anggota keluarganya dengan menjelaskan tahapan dan kemajuan proses persalinan atau kelahiran bayi kepada mereka.

Page 5: 8. Asuhan Sayang Ibu-

4. Tenteramkan hati ibu dalam menghadapi dan menjalani kala dua persalinan. Lakukan bimbingan dan tawarkan bantuan jika diperlukan.

5. Bantu ibu untuk memilih posisi yang nyaman saat meneran

Page 6: 8. Asuhan Sayang Ibu-

6. Setelah pembukaan lengkap, anjurkan ibu hanya meneran apabila ada dorongan kuat dan spontan untuk meneran. Jangan menganjurkan untuk meneran berkepanjangan dan menahan napas. Anjurkan ibu beristirahat di antara kontraksi.

Alasan: Meneran secara berlebihan menyebabkan ibu sulit bernapas sehingga terjadi kelelahan yang tidak perlu dan meningkatkan risiko asfiksia pada bayi sebagai akibat turunnya pasokan oksigen melalui plasenta.

Page 7: 8. Asuhan Sayang Ibu-

7. Anjurkan ibu untuk minum selama kala dua persalinan.

Alasan: Ibu bersalin mudah sekali mengalami dehidrasi selama proses persalinan dan kelahiran bayi. Cukupnya asupan cairan dapat mencegah ibu mengalami hal tersebut.

Page 8: 8. Asuhan Sayang Ibu-

8. Berikan rasa aman dan semangat serta tenteramkan hatinya selama proses persalinan berlangsung. Dukungan dan perhatian akan mengurangi perasaan tegang, membantu kelancaran proses persalinan dan kelahiran bayi.

Page 9: 8. Asuhan Sayang Ibu-

9. Menjaga lingkungan tetap bersih merupakan hal penting dalam mewujudkan persalinan yang bersih dan aman bagi ibu dan bayinya

10. Anjurkan ibu untuk mengosongkan kandung kemihnya secara rutin selama persalinan

Page 10: 8. Asuhan Sayang Ibu-

Hindarkan terjadinya kandung kemih yang penuh karena berpotensi untuk :

• Memperlambat turunnya janin dan mengganggu kemajuan persalinan

• Menyebabkan ibu tidak nyaman

• Meningkatkan risiko perdarahan pascapersalinan yang disebabkan oleh atonia uteri

• Mengganggu penatalaksanaan distosia bahu

• Meningkatkan risiko infeksi saluran kemih pascapersalinan

Page 11: 8. Asuhan Sayang Ibu-

Prinsip – prinsip umum asuhan sayang ibu adalah : Menyapa ibu dengan ramah dan sopan, bersikap dan

bertindak tenang dan berikan dukungan penuh selama persalinan dan kelahiran bayi.

Jawab setiap pertanyaan yang diajukan oleh ibu atau anggota keluarganya.

Anjurkan suami dan anggota keluarga ibu untuk hadir dan memberikan dukungannya.

Waspadai gejala dan tanda penyulit selama proses persalinan dan lakukan tindakan yang sesuai jika diperlukan.

Siap dengan rencana rujukan.

Page 12: 8. Asuhan Sayang Ibu-

MENGATUR POSISI MENERAN

• Menganjurkan ibu untuk mencoba posisi-posisi yang nyaman selama persalinan dan melahirkan bayi serta anjurkan suami dan pendamping lainnya untuk membantu ibu berganti posisi.

• Beritahukan pada ibu untuk tidak berbaring terlentang lebih dari 10 menit, karena jika ibu berbaring terlentang maka berat uterus dan isinya (janin, cairan ketuban, plasenta, dll) akan menekan vena cava inferior. Hal ini akan mengakibatkan turunnya aliran darah dari sirkulasi ibu ke plasenta. Kondisi seperti ini dapat menyebabkan hipoksia atau kekurangan pasokan oksigen pada janin.

Page 13: 8. Asuhan Sayang Ibu-
Page 14: 8. Asuhan Sayang Ibu-

• Saat pembukaan sudah lengkap, anjurkan ibu untuk meneran sesuai dengan dorongan alamiahnya, dan beristirahat diantara kontraksi.

• Sebagian besar penolong akan memimpin persalinan dengan menginstruksikan untuk menarik nafas panjang dan meneran, segera setelah pembukaan lengkap.

Page 15: 8. Asuhan Sayang Ibu-

Membimbing Ibu untuk Meneran

Bila tanda pasti kala dua telah diperoleh, tunggu sampai ibu merasakan adanya dorongan spontan untuk meneran. Teruskan pemantauan kondisi ibu dan bayi.

 

Page 16: 8. Asuhan Sayang Ibu-

Mendiagnosa kala dua persalinan dan memulai meneran:1) Cuci tangan (gunakan sabun dan air bersih yang mengalir).2) Pakai satu sarung tangan DTT/steril untuk periksa dalam. 3) Beritahu ibu saat, prosedur dan tujuan periksa dalam. 4) Lakukan periksa dalam (hati-hati) untuk memastikan pembukaan

sudah lengkap (10 cm), lalu lepaskan sarung tangan sesuai prosedur PI (Lihat Bab 2: pedoman periksa dalam).

5) Jika pembukaan belum lengkap, tenteramkan ibu dan bantu ibu mencari posisi nyaman

6) Jika ibu merasa ingin meneran tapi pembukaan belum lengkap, beritahukan belum saatnya untuk meneran, beri semangat dan ajarkan cara bernapas cepat selama kontraksi berlangsung.

7) Jika pembukaan sudah lengkap dan ibu merasa ingin meneran, bantu ibu mengambil posisi yang nyaman, bimbing ibu untuk meneran secara efektif dan benar dan mengikuti dorongan alamiah yang terjadi.

Page 17: 8. Asuhan Sayang Ibu-

8. Jika pembukaan sudah lengkap tapi ibu tidak ada dorongan untuk meneran, bantu ibu untuk memperoleh posisi yang nyaman

9. Jika ibu tetap ada dorongan untuk meneran setelah 60 menit pembukaan lengkap, anjurkan ibu untuk mulai meneran di setiap puncak kontraksi. Anjurkan ibu mengubah posisinya secara teratur.

Page 18: 8. Asuhan Sayang Ibu-

10. Jika bayi tidak lahir setelah 60 menit upaya tersebut diatas atau jika kelahiran bayi tidak akan segera terjadi, rujuk ibu segera karena tidak turunnya kepala bayi mungkin disebabkan oleh disproporsi kepala-panggul (CPD).

Page 19: 8. Asuhan Sayang Ibu-

POSISI UNTUK PERSALINANPOSISI ALASAN / RASIONALISASI

Duduk / setengah

duduk

Lebih mudah bagi bidan untuk membimbing kelahiran

kepala bayi dan mengamati/mensupport perineum

Posisi merangkak Baik untuk persalinan dengan punggung yang sakit,

membantu bayi melakukan rotasi, peregangan minimal pada

perineum

Berjongkok /

berdiri

Membantu penurunan kepala bayi, memperbesar ukuran

panggul, memperbesar dorongan untuk meneran

Berbaring miring

ke kiri

Memberi rasa santai bagi ibu yang letih, memberi

oksigenisasi yang baik bagi bayi, membantu mencegah

terjadinya laserasi

Page 20: 8. Asuhan Sayang Ibu-

Cara Meneran

Anjurkan ibu untuk meneran mengikuti dorongan alamiahnya selama kontraksi.

Beritahukan untuk tidak menahan nafas saat meneran. Minta untuk berhenti meneran dan beristirahat di antara

kontraksi. Jika ibu berbaring miring atau setengah duduk, ia akan lebih

mudah untuk meneran jika lutut ditarik ke arah dada dan dagu ditempelkan ke dada.

Minta ibu untuk tidak mengangkat bokong saat meneran. Tidak diperbolehkan untuk mendorong fundus untuk

membantu kelahiran bayi. Dorongan pada fundus meningkatkan risiko distosia bahu dan ruptura uteri. Peringatkan anggota keluarga ibu untuk tidak mendorong fundus bila mereka mencoba melakukan itu.

Page 21: 8. Asuhan Sayang Ibu-

Catatan:

Jika ibu adalah primigravida dan bayinya belum lahir atau persalinan tidak akan segera terjadi setelah dua jam meneran maka ia harus segera dirujuk ke fasilitas rujukan. Lakukan hal yang sama apabila seorang multigravida belum juga melahirkan bayinya atau persalinan tidak akan segera terjadi setelah satu jam meneran

Page 22: 8. Asuhan Sayang Ibu-

Terima Kasihbe a good midwife