asuhan persalinan normal & asuha kep 27 mei 13

Download Asuhan Persalinan Normal & Asuha Kep 27 Mei 13

If you can't read please download the document

Upload: leni-pertiwi-putri

Post on 03-Jan-2016

30 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

ASUHAN KEBIDANAN PADA MASA PERSALINAN NORMAL

BY : HJ NANI ROHAYANI , S.ST ASUHAN KEBIDANAN PADA MASA PERSALINAN NORMAL

SUMBER PUSTAKA : BUKU PANDUAN PRAKTIS PELAYANAN KESEHATAN MATERNAL DAN NEONATAL BUKU ACUAN ASUHAN PERSALINA NORMAL JNPK KESPRO ,DEPKES 2008 OBSTETRI FISIOLOGI FK UNPAD BANDUNG ROHANI .RENI SASWITA.MARISAH 2011 ASUHAN KEBIDANAN PADA MASA PERSALINAN TUJUAN PEMBELAJARAN PADA AKHIR SESI MAHASISWA AKAN DAPAT : MEMAHAMI DAN MENJELASKAN PENGERTIAN PERSALINAN & PERSALINAN NORMAL MEMAHAMI DAN MENJELASKAN TUJUAN ASUHAN PERSALINAN MEMAHAMI DAN MENJELASKAN TANDA TANDA PERSALINANMEMAHAMI DAN MENJELASKAN TAHAPAN PERSALINAN

PENGERTIAN PERSALINAN :ADALAH : SUATU PROSES PENGELUARAN HASIL KONSEPSI DARI RAHIM IBU MELALUI JALAN LAHIR ATAU DENGAN JALAN LAIN YANG KEMUDIAN JANIN DAPAT HIDUP KE DUNIA LUAR .Persalinan :Dimulai inpartu (sejak uterus berkotraksi dan menyebabkan perubahan pada serviks menipis dan membuka ) berakhir dengan lahirnya plasenta secara lengkap .

5Persalinan Normal , adalah :Proses pengeluaran buah kehamilan dari rahim ibu ( Bayi, Plasenta dan Selaput Ketuban), cukup bulan ( 37 minggu 42 minggu ) Posisi belakang kepala melalui jalan lahir, dengan tenaga ibu sendiri , tanpa disertai adanya penyulit .Tanda tanda persalinan sudah dekat :Terjadi lightening : beberapa minggu sebelum persalinan terjadi penurunan fundus uteri karena bagian terendah sudah masuk PAP . Kandung kemih tertekan frekuensi berkemih meningkat Meningkatnya tekanan sebagian besar janin pada syaraf yang melewati foramen obturator sering kram kaki Meningkatnya tekanan sebagian besar janin pada pembuluh darah vena menghambat darah yang kembali dari bagian bawah tubuh oedem kaki ibu merasa kurang sesak tetapi sering teras sakit perut bagian bawah . Tanda Terjadi his pendahuluan atau his palsu , sifat : Rasa nyeri ringan di bagian bawah His tidak teratur , tidak bertambah kuat Tidak ada perubahan pada serviks ( tidak menimbulkan pembukaan ) Durasi pendek Tidak bertambah bila beraktifitas .

Tanda tanda inpartu / dimulainya persalinan : Timbulnya his persalinan yaitu his pembukaan dengan sifat : Nyeri melingkar dari punggung menjalar ke perut bagian bawah His terjadi secara teratur ( minimal 2 x dalam 10 menit )Semakin berjalan nya waktu his tambah kuat , tambah sering durasi lama menimbulkan pembukaan serviks Bila dibawa berjalan his bertambah kuat Tanda dimulainya Keluar lendir bercampur darah dari jalan lahir Dengan adanya pendataran dan pembukaan serviks , lendir dari kanalis servikalis keluar disertai sedikit darah karena terjadi lepasnya selaput janin pada bagian bawah segmen bawah rahim sehingga beberapa kapilair terputus Keluar cairan dalam jumlah banyak dan tiba 2 dari jalan lahir .Hal ini terjadi bila ketuban pecah atau bila selaput janin robek , ketuban biasanya pecah bila pembukaan sudah lengkap atau hampir lengkap , tetapi ada kalanya pecah pada pembukaan masih kecil atau bahkan selaput janin robek sebelum persalinan

ASUHAN PERSALINAN :Tujuan Asuhan Persalinan : Memberikan asuhan yang memadai selama persalinan, dalam upaya mencapai pertolongan persalinan yang bersih dan aman dengan memberikan aspek sayang ibu dan sayang bayi.Tujuan Asuhan Persalinan Normal : menjaga kelangsungan hidup dan memberikan derajat kesehatan yang tinggi bagi ibu dan bayinya, melalui upaya yang terintegrasi dan lengkap tetapi dengan intervensi yang seminimal mungkin agar prinsip keamanan dan kualitas pelayanan dapat terjaga pada tingkat yang optimal.Rekomendasi Kebijakan Teknik Asuhan Persalinan dan Kelahiran.Asuhan sayang ibu dan sayang bayi harus dimasukkan sebagai bagian dari persalinan bersih dan aman, termasuk hadir ny akeluarga atau orang-orang yang hanya memberikan dukungan.Pencegahan Infeksi Partograf harus digunakan untuk memantau persalinan dan berfungsi sebagai suatu catatan/ rekaman medik untuk persalinan.Selama persalinan normal, intervensi hanya dilaksanakan jika ada indikasi. LanjutanManajemen aktif kala III, termasuk melakukan penjepitan dan pemotongan tali pusat secara dini. Memberikan suntikan oksitosin IM, melakukan penegangan tali pusat terkendali (PTT), dan segera melakukan masase fundus; hal-hal tersebut harus dilakukan pada semua persalinan normal.Penolong persalinan harus tetap tinggal bersama ibu setidak nya 2 jam setelah kelahiran, atau sampai keadaan ibu stabil. Fundus ibu diperiksa setiap 15 menit selama 1 jam pertama dan setiap 30 menit pada jam kedua. Masase fundus harus dilakukan sesuai kebutuhan untuk memastikan tonus uterus tetap baik, perdarahan minimal, dan dapat dilakukan tindakan pencegahan.LanjutanSelama 24 jam pertama setelah persalinan, fundus harus sering diperiksa dan dimasase sampai tonus baik. Ibu atau anggota keluarga dapat diajarkan untuk melakukan masase fundus.Segera setelah lahir, seluruh tubuh terutama kepala bayi harus segera diselimuti dan dikeringkan, juga dijaga kehangatannya untuk mencegah hipotermi.Obat-obatan esensial, bahan, dan perlengkapan harus disediakan oleh petugas dan keluarga.Prinsip-prinsip Asuhan Kebidanan Memahami bahwa kehamilan, persalinan dan kelahiran merupakan suatu proses alamiah dan fisiologis.Menggunakan cara-cara yang sederhana, tidak melakukan intervensi, tanpa adanya indikasi sebelum menggunakan teknologi canggih.Aman berdasarkan fakta, dan memberi kontribusi pada keselamatan jiwa ibu.Terpusat pada ibu, bukan terpusat pada pemberi asuhan kesehatan atau lembaga (Asuhan Sayang Ibu).LanjutanMenjaga privasi serta kerahasiaan ibu.Membantu ibu agar merasa aman, nyaman, dan didukung secara emosional.Memastikan bahwa ibu mendapatkan informasi, penjelasan, dan konseling yang cukup.Mendorong ibu dan keluarga agar menjadi peserta aktif dalam membuat keputusan setelah mendapat penjelasan mengenai asuhan yang akan mereka dapatkan..Lanjutan,,,Menghormati aspek-aspek budaya setempat, kebiasaan, praktik-praktik adat dan keyakinan agama Memantau kesejahteraan fisik, psikologis, spiritual, dan sosial ibu/ keluarganya selama kehamilan, persalinan/ kelahiran anak, dan sampai 40 hari pascapersalinan.Memfokuskan perhatian pada peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit. TAHAPAN PERSALINAN :PERSALINAN KALA IPERSALINAN KALA iiPERSALINAN KALA iiiPERSALINAN KALA iv

PERSALINAN KALA I

DIMULAI SEJAK TERJADINYA HIS ADEKUATHINGGA SERVIK MEMBUKA ( IMPARTU ) , SAMPAI PEMBUKAAN LENGKAP (10 CM )

KALA I PERSALINAN : KALA I FASE LATEN :Dimulai dari awal kontraksi hingga pembukaan mendekati 4 cmKontraksi mulai teratur tetapi lamanya masih diantara 20-30 detik ,tidak terlalu mules Umumnya berlangsung hampir atau hingga 8 jam KALA I FASE AKTIF :Kontraksi diatas 3 kali dalam 10 menit Lamanya 40 detik atau lebih dan tambah lama mules nya Sejak pembukaan 4 cm hingga lengkap Terjadi penurunan bagian terbawah janin

BILA SEORANG IBU HAMIL DATANG DAN MENGATAKAN BAHWA IBU AKAN MELAHIRKAN APA YANG HARUS KITA KERJAKAN ? ? ?ANAMNESE : Indentifikasi Klien: nama , paritas , HPHT ,TP riwayat allergi dan obat 2 an tertentu Riwayat kehamilan sekarang : ANC , masalah selama kehamilan ,kapan mulai kontraksi /teratur , pergerakan janin pengeluaran dari jalan lahir , terakhir mkn/mnm /bak Riwayat Persalinan yang lalu Riwayat Penyakit ( Sebelum, Selama Kehamilan)Riwayat Sosial Ekonomi Hal hal yang belum jelas atau bentuk kehawatiran RIWAYAT YANG HARUS DIPERHATIKAN / PENAPISAN :Pernah Bedah SesarRiwayat Perdarahan per vagina berulangPrematuritas atau tidak cukup bulanKetuban pecah disertai mekoneum kentalKetuban pecah lama ( > 12 jam)Ketuban pecah pada persalianan < bulanIkterusAnemia beratTanda gejala InfeksiPre-eklampsia / Hipertensi dalam Kehamilan

PENAPISAN ..11.Tinggi fundus Uteri 40 cm atau lebih12.) Gawat janin13. Primipara fase aktif kala I persalinan kepala janin 5/514. Presentasi bukan belakang kepala15. Presentasi majemuk ( Ganda16. Kehamilan ganda17. Tali pusat menumbung18.Syok atau keadaan umum jelek19. Inersia uteri atau fase laten memanjang20. Partus lama atau Kasep.LANGKAH-LANGKAH PEMERIKSAAN FISIK :Cuci tangan sebelum melakukan tindakan Bersikap ramah, sopan & tentramkan hati ibu Minta ibu mengosongkan kandung kemih Nilai kesehatan dan KU Nilai tanda-tanda vital ibu Lakukan Pemeriksaan Abdomen Lakukan Pemeriksaan Dalam

PEMERIKSAAN FISIKNILAI : KU , Kesadaran TTV: Tekanan Darah , Nadi , Suhu & pernafasanPEMERIKSAAN ABDOMENLihat apakah ada bekas luka SC Menetukan tinggi Fundus UteriMenentukan Presentasi dan letak janinMenentukan penurunan bagian bawah janinMemantau denyut jantung janinMenilai kontraksi Uterus

Penurunan bagian bawah janin

PERIKSA DALAM NILAI : VULVA / VAGINA PORTIO PEMBUKAAN KETUBAN PRESENTASIBILA PRESENTASI KEPALA : UBUN 2 KECIL .MOLASE BAGIAN KECIL YANG MENYERTAI

Dokumentasikan semua data subyektif dan obyektifdalam SOAP , informasikan kepada ibu dan kel . Bila sudah fase aktif lanjutkan membuat Partograf .

ASUHAN SAYANG IBU SELAMA PERSALINAN KALA IDUKUNGAN EMOSIONALAJARKAN CARA RELAKSASI INFORMASI TENTANG PROSES PERSALINAN MENGAJARKAN CARA MENERAN CUKUP ASUPAN CAIRAN DAN NUTRISIKEBERSIHAN, KELELUASAAN UNTUK MOBILISASI TERMASUK KEKAMAR KECILPENERAPAN PRINSIP PENCEGAHAN INFEKSI YANG SESUAIMENGIJINKAN IBU UNTUK BERJALAN JALAN SAMBIL MENUNGGU PEMBUKAAN LENGKAP MENGIJINKAN SUAMI MENDAMPINGI ISTRINYA

PERSIAPAN ASUHAN PERSALINANPERSIAPAN RUANGAN :Ruangan yang cukup hangatSumber air mengalir cukupKamar mandi yang bersihRuang Persalinan & bayi yang bersih ( meja Resusitasi)Cahaya/penerangan yang cukupPERALATAN PENUNJANG / UNTUK:Untuk perlindungan diriUntuk PIBahan-bahan linenC. PERALATA/OBAT-OBATANAlat-alat untuk partus/resusitasiObat-obatanD. PERSIAPAN RUJUKAN Fasilitas Kesehatan yang lengkapBAKSOKUDO

ASUHAN KALA IIBatasan kala II : dimulai ketika pembukaan serviks sudah lengkap (10 cm) dan berakhir dengan lahirnya bayi. Kala II juga disebut sebagai kala pengeluaran bayi.

Kapan seorang ibu dikatakan sudah masuk kala II :Gejala dan Tanda Kala Dua Persalinan Ada Dorongan MeneranTekanan pada rektum dan vaginaPerineum menonjolVulva dan sfingter ani membukaPeningkatan pengeluaran lendir dan darah

Tanda pasti kala II :Ditentukan melalui periksa dalam (informasi obyektif) yang hasilnya adalah : Pembukaan serviks telah lengkap, atau Terlihatnya bagian kepala bayi melalui introitus vagina.Langkah2 Mendiagnosa Kala Dua daftar tilik Indikasi Amniotomi: Ketuban belum pecah saat pembukaan telahlengkapAMNIOTOMI SYARAT-SYARAT AMNIOTOMIKepala masuk dasar panggul tidak teraba tali pusat & bagian kecil anak.

LANGKAH AMNIOTOMI LIHAT DAFTAR TILIK MEMBIMBING IBU MENERAN ,CARA, POSISIBila tanda pasti kala II telah diperoleh, tunggu sampai ibu merasakan adanya dorongan spontan untuk meneran. Teruskan pemantauan kondisi ibu dan bayi.Jika ibu merasa ingin meneran tapi pembukaan belum lengkap, beritahukan belum saatnya untuk meneran, beri semangat dan ajarkan cara bernapas cepat selama kontraksi berlangsung. Bantu ibu untuk memperoleh posisi yang nyaman dan beritahukan untuk menahan diri untuk meneran hingga penolong memberitahukan saat yang tepat .Jika pembukaan sudah lengkap dan ibu merasa ingin meneran, bantu ibu mengambil posisi yang nyaman, bimbing ibu untuk meneran secara efektif dan benar dan mengikuti dorongan alamiah yang terjadi. Anjurkan keluarga ibu untuk membantu dan mendukung usahanya. Catatkan hasil pemantauan pada partograf. Beri cukup minum dan pantau DJJ setiap 5-10 menit. Pastikan ibu dapat beristirahat diantara kontraksi.

LANJUT..Jika pembukaan lengkap tapi ibu tidak ada dorongan untuk meneran, bantu ibu untuk memperoleh posisi yang nyaman (bila masih mampu, anjurkan ibu untuk berjalan-jalan). Posisi berdiri dapat membantu penurunan bayi yang berlanjut dgn dorongan untuk meneran. Ajarkan cara bernapas selama kontraksi berlangsung. Pantau kondisi ibu dan bayi dan catatkan semua temuan pada partograf. Berikan cukup cairan dan anjurkan/perbolehkan ibu untuk berkemih sesuai kebutuhan. Pantau DJJ setiap 15 menit. Stimulasi putting susu mungkin dapat meningkatkan kekuatan dan kualitas kontraksi.

Jika ibu tetap tidak ada dorongan untuk meneran setelah 60 menit pembukaan lengkap, anjurkan ibu untuk mulai meneran disetiap puncak kontraksi. Anjurkan ibu untuk mengubah posisinya secara teratur, tawarkan untuk minum dan pantau DJJ setiap 5-10 menit. Lakukan stimulasi putting susu untuk memperkuat kontraksi.Jika bayi tidak lahir setelah 60 menit upaya tesebut di atas atau kelahiran bayi tidak akan segera terjadi, rujuk ibu segera karena tidak turunnya kepala bayi mungkin disebabkan oleh disproporsi kepala-panggul (CPD).CARA MENERAN :Anjurkan ibu untuk meneran mengikuti dorongan alamiahnya selama kontraksi.Beritahu untuk tidak menahan nafas saat meneran.Minta untuk berhenti meneran dan beristirahat diantara kontraksi.Jika ibu berbaring miring atau setengah duduk, ia akan lebih mudah untuk meneran jika lutut ditarik ke arah dada dan dagu ditempelkan ke dada. Minta ibu untuk tidak mengangkat bokong saat meneran.Tidak diperbolehkan untuk mendorong fundus untuk membantu kelahiran bayi.Dorongan pada fundus meningkatkan risiko distosia bahu dan ruptura uteri.Peringatkan anggota keluarga ibu untuk tidak mendorong fundus bila mereka mencoba melakukan itu

POSISI IBU SAAT MENERAN :Bantu ibu untuk memperoleh posisi yang paling nyaman.Ibu dapat mengubah-ubah posisi secara teratur selama kala II karena hal ini dapat membantu kemajuan persalinan, mencari posisi meneran yang paling efektif dan menjaga sirkulasi utero-plasenter tetap baik.Apapun posisi yang dipilih oleh ibu, pastikan tersedia alas kain atau sarung bersih dibawah ibu dan kemudahan untuk menjangkau semua peralatan dan bahan-bahan yang diperlukan untuk membantu kelahiran bayi.Tempatkan juga kain atau handuk bersih di atas perut ibu sebagai alas tempat meletakkan bayi baru lahir.

Posisi duduk atau setengah duduk (gambar 3-1)dapat memberikan rasa nyaman bagi ibu dan memberi kemudahan baginya untuk beristirahat diantara kontraksi. Keuntungan dari kedua posisi ini adalah gaya grafitasi untuk membantu ibu melahirkan bayinya.

Posisi jongkok atau berdiri membantu mempercepat kemajuan persalinan kala II dan mengurangi rasa sakit .

Posisi Merangkak atau Berbaring Miring ke KiriPOSISI MERANGKAK.. Beberapa ibu merasa bahwa merangkak atau berbaring miring ke kiri (gambar, 3-3) membuat mereka lebih nyaman dan efektif untuk meneran. Kedua posisi tsb juga akan membantu perbaikan posisi oksiput yang melintang untuk berputar menjadi posisi oksiput anterior. Posisi merangkak seringkali membantu ibu mengurangi nyeri punggung saat persalinan.Posisi berbaring miring ke kiri memudahkan ibu untuk beristirahat diantara kontraksi jika ia mengalami kelelahan dan juga dapat mengurangi risiko terjadinya laserasi perineum.

POSISI IBU SAAT MELAHIRKAN Ibu dapat melahirkan bayinya pada posisi apapun kecuali pada posisi berbaring terlentang (supine position).Alasan : Jika ibu berbaring terlentang maka berat uterus dan isinya (janin, cairan ketuban, plasenta, dll) menekan vena cava inferior ibu. Hal ini akan mengurangi pasokan oksigen melalui sirkulasi utero-plasenter sehingga akan menyebabkan hipoksia pada bayi.berbaring terlentang juga akan menganggu kemajuan persalinan dan menyulitkan ibu untuk meneran secara efektif (enkin, et al, 2000).

Pemantauan Selama Kala II Persalinan Kondisi ibu, bayi dan kemajuan persalinan harus selalu dipantau secara berkala dan ketat selama berlangsungnya kala II persalinanPantau , periksa dan Catat Nadi ibu setiap 30 menitFrekuensi dan lama kontraksi setiap 30 menitDJJ setiap selesai meneran/setiap 5-10 menitPenurunan kepala bayi setiap 30 menit melalui pemeriksaan abdomen (periksa luar) dan periksa dalam setiap 60 menit/jika ada indikasiWarna cairan ketuban jika selaputnya sudah pecah (jernih atau bercampur mekonium atau darah)Apakah ada presentasi majemuk atau tali pusat disamping atau terkemukaPutaran paksi luar segera setelah kepala bayi lahirKehamilan kembar tidak diketahui sebelum bayi pertama lahirCatatkan semua pemeriksaan dan intervensi yang dilakukan pada catatan persalinan

E.MENOLONG MELAHIRKAN BAYI,MENCEGAH ROBEKAN

CEK LILITANBIPARIETAL

SANGGAH SUSUR

MELAHIRKAN BAYI

PERSALINAN kala tiga : DIMULAI SETELAH LAHIRNYA BAYI DAN BERAKHIR DENGAN LAHIRNYA PLASENTA DAN SELAPUT KETUBAN

KEPENTINGAN KALA TIGA

KETIKA BAYI LAHIR KEPADA SIAPA PERHATIAN TERTUJU ?PERDARAHAN KALA IIIFISIOLOGI KALA TIGA

Kala dua:pengeluaran : bayi,air ketubanKala tiga : Volume utreus mengecil,plasenta mulai terlepas ,perdarahan > 350-500 cc /menit > kontraksiLANGKAH UTAMA MANAJEMEN AKTIF KALA TIGASUNTIK OXYTOCINMELAKUKAN PENEGANGAN TALI PUSAT TERKENDALIMASSASE UTERUS SETELAH PLASENTA LAHIRLANGKAH MANAJEMEN AKTIF KALA III LIHAT DAFTAR TILIK

KEUNTUNGAN MANAJEMEN AKTIF KALA III PERSALINAN KALA TIGA LEBIH SINGKAT PERDARAHAN RELATIF LEBIH SEDIKIT MENGURANGI KEJADIAN RETENSIO PLASENTATANDA-TANDA PELEPASAN PLASENTA Perubahan tinggi fundus uteri. Tali pusat memanjang. Semburan darah tiba-tiba Bentuk uterus berubah menjadi globularPERHATIKAN :15 menit belum lahir , berikan oksitosin ke 2 ,10 IU imPastikan kandung kemih kosongUlangi PTTBila 15 menit kemudian ( 30 menit setelah bayi lahir ) plasenta blm lahir tidak ada tanda-tanda pelepasan plasenta segera RUJUK ( penata laksanaan rujukan )LANJUTAN.Jika plasenta belum lahir dan mendadak perdarahan maka segera lakukan plasenta manual untuk mengosongkan kavum uterus, bila masih perdarahan lakukan KBI/KBE atau KOMPRESI AORTA. Beri oksitosin 10 IU dosis tambahan dan misoprostol 600-1000mcg per rectal.

KALA IV PERSALINANAdalah : Dua jam pertama setelah plasenta lahir Kala IV ini membutuhkan pengawasan yang intensif dengan harapan perdarahan post partum dapat dikurangi atau dihindarkan. Oleh karena itu petugas / bidan harus tinggal bersama ibu dan bayi dalam kondisi yang stabil dan mengambil tindakan yang tepat untuk melakukan stabilisasi , jangan meninggalkan ibu sebelum 2 jam

INGAT !!!!!Seorang wanita dapat meninggal karena perdarahan pasca persalinan dalam waktu 1 jam setelah melahirkan. Penilaian dan penatalaksanaan yang cermat selama kala III dan kala IV persalinan sangat penting

PEMANTAUAN & EVALUASI KALA IVSelama kala IV harus meneruskan proses penatalaksanaan kebidanan yang telah dilakukan selama kala I, II, dan III untuk memastikan ibu tersebut tidak menemui masalah apapun. Pemantauan kala IV yang dilakukan meliputi tekanan darah,suhu,nadi,tinggi fundus uteri,kontraksi uterus, kandung kencing, perdarahan, dievaluasi setiap 15 menit untuk satu jam pertama post partum dan kemudian setiap 30 menit pada jam kedua.

Pemantauan & Evaluasi Kala IVPantau tanda vital setiap 15 menit pada jam pertama dan setiap 30 menit pada jam keduaNilai kontraksi uterus dan jumlah perdarahanAjarkan ibu dan keluarganya untuk melakukan rangsangan taktil, menilai kontraksi uterus, dan estimasi perdarahanRawat gabung ibu-bayi dan pemberian ASIBerikan asuhan esensial BBLPemenuhan kebutuhan ibu & Bayi Persalinan Kala IVBersihkan ibu dan kenakan pakaian yang bersih dan keringLakukan rawat gabung untuk meningkatkan hubungan ibu dan bayi sebagai permulaan untuk pemberian ASI, hal ini juga memacu kontraksi uterus.Biarkan ibu dan bayi istirahat bersama dalam satu ruangan.Tawarkan makanan dan minuman kesukaan ibu untuk memulihkan energi dan mencegah dehidrasi.

Jika ibu ke kamar mandi, pastikan ada yang mendampingi, ibu harus sudah BAK dalam 3 jam post partum, jika perlu lakukan kateterisasi.Ajari ibu dan anggota keluarga tentang : Bagaimana memeriksa fundus dan menimbulkan kontraksiTanda-tanda bahaya bagi ibu dan bayiJangan tinggalkan ibu dalam 2 jam pertama pascapersalinanPastikan tanda vital dalam batas normalBerikan asuhan esensial BBL, termasuk pemberian ASI dalam 1 jam pertamaPastikan ibu dan keluarganya mengetahui tanda-tanda bahaya atau komplikasi beratWass Wr Wb .