asuhan keperawatan pada pasien harga diri rendah

30
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN HARGA DIRI RENDAH Oleh : Charles Amaludin NIM. 04081003016 Dosen Pengasuh : Nurna Ningsih, S.Kp., M.Kes. PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN i

Upload: ners16

Post on 27-Jun-2015

2.901 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: Asuhan Keperawatan Pada Pasien Harga Diri Rendah

ASUHAN KEPERAWATAN

PADA PASIEN HARGA DIRI RENDAH

Oleh :Charles AmaludinNIM. 04081003016

Dosen Pengasuh :Nurna Ningsih, S.Kp., M.Kes.

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS SRIWIJAYA

2010

i

Page 2: Asuhan Keperawatan Pada Pasien Harga Diri Rendah

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah atas rahmat dan karunia-Nya, penulis

dapat menyelesaikan makalah “Asuhan Keperawatan pada pasien Harga Diri

Rendah” ini. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas macroteaching pada

mata kuliah Pendidikan Dalam Keperawatan (PDK).

Penyusunan artikel ini tidak dapat selesai tanpa bantuan,kerjasama,dan

dorongan dari berbagai pihak. Untuk itu pada kesempatan ini penulis

menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Ibu Nurna Ningsih

selaku dosen mata kuliah Pendidikan Dalam Keperawatan yang telah membantu

koreksi serta saran pada makalah kami agar makalah ini menjadi lebih baik..Tak

lupa juga kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang tidak bisa penulis

sebutkan satu per satu yang telah membantu kelancaran penyusunan makalah ini

sehingga dapat diselasaikan tepat pada waktunya.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna oleh karena

itu kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan demi

sempurnaannya artikel ini.

Inderalaya, Desember 2010

Penulis

ii

Page 3: Asuhan Keperawatan Pada Pasien Harga Diri Rendah

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ..............................................................................................i

KATA PENGANTAR...........................................................................................ii

DAFTAR ISI.........................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN...................................................................................1

A. Latar Belakang..........................................................................................1

B. Tujuan........................................................................................................1

C. Manfaat......................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................3

A. Definisi Harga Diri Rendah.....................................................................3

B. Pengkajian Pasien Harga Diri Rendah....................................................4

1. Tanda dan gejala harga diri rendah.................................................4

2. Faktor yang mempegaruhi harga diri..............................................4

3. Mekanisme Koping.........................................................................6

C. Diagnosis Keperawatan............................................................................8

D. Tindakan Keperawatan............................................................................9

E. Evaluasi....................................................................................................15

BAB III PENUTUP.............................................................................................16

A. Kesimpulan..............................................................................................16

B. Saran.........................................................................................................17

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................18

iii

Page 4: Asuhan Keperawatan Pada Pasien Harga Diri Rendah

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Manusia dalam kehidupan sehari-hari selalu mempunyai masalah. Setiap

individu biasanya mempunyai cara sendiri untuk menyelesaikan masalahnya,

tapi jika ada sebagian manusia yang tidak dapat menyelesaikan masalahnya

sendiri akan dapat mengakibatkan gangguan jiwa. Tidak dapat dipungkiri

dengan adanya perkembangan zaman dan tekhnologi semakin banyak masalah

rumit yang timbul dan dampaknya sangat besar berpengaruh terhadap jiwa

seseorang yang tidak dapat mengantisipasi gejala yang timbul.

Harga diri rendah adalah penilaian individu tentang nilai personal yang

diperoleh dengan menganalisa seberapa baik perilaku seseorang dengan diri

sendiri tanpa syarat walaupun melakukan kesalahan, kegagalan dan kekalahan,

tetap merasa sebagai seseorang yang tidak penting dan berharga.

Peristiwa traumatic, seperti kehilangan pekerjaan, harta benda, dan orang

yang dicintai dapat meniggalkan dampak yang serius. Dampak kehilangan

tersebut sangat mempengaruhi persepsi individu akan kemampuan dirinya

sehingga mengganggu harga diri sesorang.

Berdasaran hal di atas maka penulis akan membahas mengenai asuhan

keperawatan pada pasien harga diri rendah.

B. Tujuan

Tujuan dari penulisan makalah ini adalah;

a. Pembaca mampu melakukan pengkajian pada klien dengan gangguan

harga diri rendah.

1

Page 5: Asuhan Keperawatan Pada Pasien Harga Diri Rendah

b. Pembaca mampu mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang

dimiliki.

c. Pembaca mampu melaksanakan asuhan keperawatan pada klien dengan

harga diri rendah

d. Pembaca mampu mengajak klien mendiskusikan tentang kemampuan yang

dapat dilakukan.

e. Pembaca mampu menganjurkan klien untuk mengdemonstrasikan atau

memperagakan kegiatan yang di rencanakan sesuai jadwal.

C. Manfaat

Untuk menambah pengetahuan dan pemahaman secara umum dalam

memberikan asuhan keperawatan klien dengan harga diri rendah.

2

Page 6: Asuhan Keperawatan Pada Pasien Harga Diri Rendah

BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi Harga Diri Rendah

Konsep diri didefinisikan sebagai semua pikiran, keyakinan dan

kepercayaan yang membuat seseorang mengetahui tentang diriya dan

mempengaruhi hubungannya dengan orang lain (Stuart & Sunden, 1995).

Konsep diri tidak terbentuk sejak lahir namun dipelajari. 

Salah satu komponen konsep diri yaitu harga diri dimana harga diri adalah

penilaian individu terhadap hasil yang dicapai dengan menganalisa seberapa

jauh perilaku memenuhi ideal dirinya. Dapat diartikan bahwa harga diri

menggambarkan sejauh mana individu tersebut menilai dirinya sebagai orang

yang memiiliki kemampuan, keberartian, berharga, dan kompeten. (Stuart dan

Sundeen, 1991).

Sedangkan harga diri rendah adalah menolak dirinya sebagai sesuatu yang

berharga dan tidak bertanggungjawab atas kehidupannya sendiri. Jika individu

sering gagal maka cenderung harga diri rendah. Harga diri rendah jika

kehilangan kasih sayang dan penghargaan orang lain. Harga diri diperoleh dari

diri sendiri dan orang lain, aspek utama adalah diterima dan menerima

penghargaan dari orang lain.

Gangguan harga diri rendah di gambarkan sebagai perasaan yang negatif

terhadap diri sendiri, termasuk hilangnya percaya diri dan harga diri, merasa

gagal mencapai keinginan, mengkritik diri sendiri, penurunan produktivitas,

destruktif yang diarahkan pada orang lain, perasaan tidak mampu, mudah

tersinggung dan menarik diri secara social.

Biasanya harga diri sangat rentan terganggu pada saat remaja dan usia

lanjut. Dari hasil riset ditemukan bahwa masalah kesehatan fisik

mengakibatkan harga diri rendah. Harga diri tinggi terkait dengam ansietas

3

Page 7: Asuhan Keperawatan Pada Pasien Harga Diri Rendah

yang rendah, efektif dalam kelompok dan diterima oleh orang lain. Sedangkan

harga diri rendah terkait dengan hubungan interpersonal yang buruk dan

resiko terjadi depresi dan skizofrenia.

B. Pengkajian Pasien Harga Diri Rendah

Bagian ini berisi pedoman agar perawat dapat menagani pasien yang

mengalami diagnosis keperawatan harga diri rendah, baik menggunakan

pendekatan secara individual maupun kelompok. Bagian ini juga memberikan

pedoman dalam memberikan asuhan keperawatan kepada keluarga pasien

dengan harga diri rendah.

Harga diri rendah adalah perasaan tidak berharga, tidak berarti dan rendah

dir yang berkepanjangan akibat evaluasi negative terhadap diri sendiri dan

kemampuan diri.

1. Tanda dan gejala harga diri rendah :

a. Mengkritik diri sendiri

b. Perasaan tidak mampu

c. Pandangan hidup yang pesimis

d. Penurunan produktifitas

e. Penolakkan terhadap kemampuan diri

Selain tanda dan gehala tersebut, kita dapat juga mengamati

penampilan seorang dengan harga diri rendah yang tampak kurang

memperhatikan perawatan diri, berpakaian tidak rapi, selera makan

menurun, tidak berani menatap lawan bicara, lebih banyak menunduk, dan

bicara lambat dengan nada suara lemah.

2. Faktor yang mempegaruhi harga diri meliputi Faktor Penyebab

(Predisposisi) dan Faktor Pencetus (Presipitasi).

a. Faktor Penyebab (Predisposisi)

1) penolakan orang tua

2) harapan orang tua yang tidak relistis

4

Page 8: Asuhan Keperawatan Pada Pasien Harga Diri Rendah

3) kegagalan yang berulang kali, kurang mempunyai tanggungjawab

personal

4) ketergantungan pada orang lain dan

5) ideal diri yag tidak realistis

b. Faktor Pencetus (Presipitasi)

Stresor pencetus mungkin ditimbulkan dari sumber internal dan

eksternal seperti ;

1) Trauma seperti penganiayaan seksual dan psikologis atau

menyaksikan kejadian yang megancam.

2) Ketegangan peran beruhubungan dengan peran atau posisi yang

diharapkan dimana individu mengalami frustrasi. Ada tiga jenis

transisi peran :

a) Transisi peran perkembangan adalah perubahan normatif

yang berkaitan dengan pertumbuhan. Perubahan ini termasuk

tahap perkembangan dalam kehidupan individu atau keluarga

dan norma-norma budaya, nilai-nilai tekanan untuk

penyesuaian diri. Setiap perkembangan dapat menimbulkan

ancaman pada identitas. Setiap perkembangan harus dilalui

individu dengan menjelaskan tugas perkembangan yang

berbeda-beda. Hal ini dapat merupakan stresor bagi konsep

diri.

b) Transisi peran situasi terjadi dengan bertambah atau

berkurangnya anggota keluarga melalui kelahiran atau

kematian. Transisi situasi terjadi sepanjang daur kehidupan,

bertambah atau berkurang orang yang berarti melalui

kelahiran atau kematian, misalnya status sendiri menjadi

berdua atau menjadi orang tua. Perubahan status

menyebabkan perubahan peran yang dapat menimbulkan

ketegangan peran yaitu konflik peran, peran tidak jelas atau

peran berlebihan.

5

Page 9: Asuhan Keperawatan Pada Pasien Harga Diri Rendah

c) Transisi peran sehat sakit sebagai akibat pergeseran dari

keadaan sehat ke keadaan sakit. Transisi ini mungkin

dicetuskan oleh kehilangan bagian tubuh, perubahan ukuran,

bentuk, penampilan dan fungsi tubuh, perubahan fisik,

prosedur medis dan keperawatan. Stresor pada tubuh dapat

menyebabkan gangguan gambaran diri dan berakibat diri dan

berakibat perubahan konsep diri. Perubahan tubuh dapat

mempengaruhi semua kompoen konsep diri yaitu gambaran

diri, identitas diri peran dan harga diri. Masalah konsep diri

dapat di cetuskan oleh faktor psikologis, sosiologi atau

fisiologi, namun yang penting adalah persepsi klien terhadap

ancaman.

3. Mekanisme Koping

a. Pertahanan jangka pendek

1) Aktifitas yang dapat memberikan pelarian sementara dari krisis

identitas, misalnya main musik, bekerja keras, menonton televisi

2) Akltifitas yang dapat memberikan identitas pengganti sementara,

misalnya ikut dalam aktifitas sosial, keagamaan

3) Aktifitas yang secara sementara menguatkan perasaan diri,

misalnya olah raga yang kompetitif, pencapaian akademik / belajar

giat.

4) Aktifitas yang mewakili upaya jangka pendek untuk membuat

masalah identitas menjadi kurang berarti dalam kehidupan

individu, misalnya penyalahgunaan obat.

b. Pertahanan jangka panjang

1) Penutupan identitas yaitu adapsi identitas pada orang yang menurut

klien penting, tanpa memperhatikan kondisi dirinya.

2) Identitas negatif yaitu klien beranggapan bahwa identifikasi yang

tidak wajar akan diterima masyarakat.

6

Page 10: Asuhan Keperawatan Pada Pasien Harga Diri Rendah

c. Pertahanan yang berorientasi ego, yang sering disebut sebagai

mekanisme pertahanan mental :

1) Disosiasi

2) Isolasi

3) Proyeksi

4) Displacement

Sumber-sumber koping :

a. aktifitas olah raga

b. hobi dan kerajinan tangan

c. seni yang ekspresif

d. kesehatan

e. kecerdasan

f. kreativitas

g. hubungan interpersonal

7

Page 11: Asuhan Keperawatan Pada Pasien Harga Diri Rendah

Pendokumentasian asuhan keperawatan dilakukan dilakukan dengan

menggunakan format yang telah dibuat,

Faktor yang Mempengaruhi Harga Diri

C. Diagnosis Keperawatan

Berdasarkan tanda dan gejala yang didapat melalui observasi, wawancara

atau pemeriksaan fisik bahkan melalui sumber sekunder, perawat dapat

merumuskan diagnosis keperawatan gannguan konsep diri : Harga Diri

Rendah.

Diagnosis keperawatan yang mungkin terjadi :

1. Resiko isolasi sosial : menarik diri berhubungan dengan harga diri rendah.

8

Format Pengkajian Pasien Harga Diri Rendah

a. Keluhan utama : …………………………………………………………………………….b. Pengalam masa lalu yang tidak menyenangkan : …………………………………………..c. Konsep diri

1. Gambran diri2. Ideal diri3. Harga diri4. Identitas5. Peran

Jelaskan : …………………………………………………….…………………………… Masalah keperawatan : ……………………………………………………………………..

d. Alam perasaan[ ] Sedih [ ] Putus asa[ ] Ketakutan [ ] Gembira berlebihanJelaskan : ……………………………………………………………………………………Masalah Keperawatan :……………………………………………………………………..

e. Interaksi selama wawancara[ ] Bermusuhan [ ] Tidak kooperatif[ ] Mudah tersinggung [ ] Kontak mata kurang[ ] Defensif [ ] CurigaJelaskan : ……………………………………………………………………………………Masalah keperawatan : ……………………………………………………………………..

f. PenampilanJelaskan : ……………………………………………………………………………………Masalah keperawtan : ……………………………………………………………………..

Page 12: Asuhan Keperawatan Pada Pasien Harga Diri Rendah

2. Gangguan konsep diri : harga diri rendah berhubungan dengan berduka

disfungsional.

D. Tindakan Keperawatan

Setelah menegakkan diagnosis keperawatan, perawat melakukan beberapa

tindakan keperawatan, baik pada pasien maupun keluarganya.

1. Tindakan keperawatan pada pasien

a. Tujuan Keperawatan

1) Pasien dapat mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang

dimiliki

2) Pasien dapat menilai kemampuan yang dpt digunakan

3) Pasien dapat memilih kegiatan sesuai dengan kemampuan

4) Pasien dapat melatih kegiatan yg dipilih sesuai dengan kemampuan

5) Pasien dapat merencanakan kegiatan yang sudah dilatih sesuai

jadwal

b. Tindakan Keperawatan

1) Identifikasi kemampuan dan aspek positif yang masih dimiliki

pasien. Untuk membantu pasien mengungkapkan kemampuan dan

aspek positif yang masih dimilikinya, perawat dapat melakukan

hal-hal berikut ini.

a) Diskusikan tentang sejumlah kemampuan dan aspek positif

yang dimilii pasien seperti kegiatan pasien di rumah sakit, dan

di rumah, adanya keluarga dan lingkungan terdekat pasien.

b) Beri pujian yang realistic dan hindarkan penilaian yang

negative

Orientasi

“Assalamualaikum, bagaimana keadaan Bapak/Ibu hari ini

?Bpk/Ibu terlihat segar!“.“Bagaimana kalau hari ini kita

bercakap-cakap tentang kemampuan dan kegiatan yang pernah

Bpk/Ibu lakukan?”ini Sesuai janji kita minggu yang lalu ya kan

9

Page 13: Asuhan Keperawatan Pada Pasien Harga Diri Rendah

pak/bu? “Dimana kita duduk?“bagaimana kalau di ruang tamu?

“Berapa lama? ”Bagaimana kalau 30 menit?

Kerja

“Bpk/ibu,apa kemampuan ini saja yang dimiliki?Bagus,apa lagi?

Saya buat daftarnya ya?“Apa pula kegiatan rumah tangga yang

biasa Bpk/ibu lakukan?Bagaimana dengan merapihkan kamar?

Menyapu?Mencuci piring………….dst”. “Wah,bagus sekali ada 5

kemampuan dan kegiatan yang Bpk/ibu miliki.”

Terminasi

“Bagaimana perasaan Bpk/Ibu setelah kita bercakap-cakap

Yach,Bpk/Ibu masih memiliki kemampuan.

“Nah,coba nanti diingat-ingat lagi,kemampuan yang belum kita

bicarakan,2 hari lagi saya akan datang lagi untuk membahas

kemampuan yang masih bisa Bpk/ibu lakukan”

“Jam berapa kira-kira kita ketemu?Bagaimana kalau jam

10,sampai jumpa ya”.

2) Bantu pasien menilai kemampuan yang dapat digunakan dengan

cara-cara berikut.

a) Diskusikan dengan pasien mengenai kemampuannya yang

masih dapat dihunakan saat ini.

b) Bantu pasien menyebutkan dan beri penguatan terhadap

kemampuan diri yang diungkapkan pasien

c) Perlihatkan respons yang kondusif dan upayakan menjadi

pendenger yang aktif

Orientasi :

“Assalamualaikum, bagaimana keadaan bapak/ibu hari ini ?, Saya

sangat senang melihat pagi ini bapak/ibu sudah terlihat lebih

segar dan rapi. “Bagaimana,apakah ada lagi kemampuan

Bapak/ibu yang belum kita bicarakan? “Bagus sekali,jadi sudah

10

Page 14: Asuhan Keperawatan Pada Pasien Harga Diri Rendah

ada 7 ya! “Baiklah kita akan menilai kegiatan yang masih bisa

bpk/ibu lakukan. “Mau duduk dimana?,berapa lama?

Kerja

“Bpk/ibu,dari 7 kegiatan/kmpuan ini yang mana yang masih dapat

dikerjakan di rumah? “Coba kita lihat,yang pertama

bisakah?,yang kedua………sampai 7 “Bagus sekali ada 4 kegiatan

yang masih bisa dikerjakan di rumah. “Menurut bpk/ibu adakah

bantuan yang diperlukan? Iya bagus sekali.

Terminasi

“Bagaimana perasaan bpk/ibu setelah kita bercakap-cakap?jadi

ada 4 kegiatan yang dapat bpk/ibu lakukan “Coba bpk/ibu

pikirkan kegiatan yang akan dipilih untuk dilatih “Bagaimana

kalau 2 hari lagi kita memilih kegiatan yang paling disukai dan

melatihnya,mau jam berapa?dimana?

3) Membantu pasien untuk memilih/menetapkan kemampuan yang

akan dilatih. Tindakan keperawatan yang dapat dilakukan adalah

sebagai berikut.

a) Diskusikan dengan pasien kegiatan yang akan dipilih sebagai

kegiatan yang akan pasien lakukan sehari-hari

b) Bantu pasien untuk memilih kegiatan yang dapat pasien

lakukan dengan mandiri atau dengan bantuan minimal

Orientasi

“Assalamualaikum !, bagaimana perasaan bpk/ibu hari

ini ?,Wah,nampak segar ya ?”masih ingat apa yang akan kita

bicarakan hari ini?Betul sekali,memilih kegiatan yang dapat

bpk/ibu kerjakan dari 7 kegiatan yang pernah dilakukan,bagaiman

kalau kita bercakap-cakap di tempat biasa.Berapa lama?

Kerja

“Mari kita lihat daftar kegiatan yang sudah kita buat 2 hari yang

lalu.”coba bpk/ibu pilih mana yang masih bisa dikerjakan di

11

Page 15: Asuhan Keperawatan Pada Pasien Harga Diri Rendah

rumah.”yang no.1,merapikan tempat tidur,bagaimana bpk?

Wah,tentu bisa kan.bagus sekali.Yang nomor 2,main tenis,Wah

saat ini belum bisa dilakukan,Baik no.3 mencuci piring,bisa ya?

…..dst

Terminasi

“ Bagaimana perasaan bapak/ibu setelah memilih kegiatan yang

dapat dikerjakan di rumah? Bagus sekali !,ada 5 kegiatan bisa

dilakukan.Coba bpk/ibu pikirkan kegiatan mana yang akan dilatih

dulu.Dua hari lagi saya datng lagi untuk melatih,mau jam berapa?

dimana?

4) Latih kemampuan yang dipilih pasien dengan cara berikut:

a) Diskusikan dengan pasien langkah-langkah pelaksanaan

kegiatan

b) Bersama pasien, peragakan kegiatan yang ditetapkan

c) Berikan dukungan dan pujian pada setiap kali kegiatan yang

dapat dilakukan pasien.

5) Bantu pasien menyusun jadwal pelaksanaan kemampuan yang

dilatih.

a) Beri kesempatan kepada pasien untuk mencoba kegiatan yang

telah dilatihkan

b) Beri pujian atas kegiatan yang dapat dilakukan pasien setiap

hari

c) Kegiatan sesuai dengan tingkat toleransi dan perubahan setiap

kegiatan

d) Susun jadwal untuk melaksanaka kegiatan yang telah dilatih

e) Berikan pasien kesempatan mengungkapkan perasaannya

setelah pelaksanaan kegiatan.

Melatih kegiatan yang sudah dipilih pasien sesuai kemampuannya

dan menyusun rencana kegiatan :

12

Page 16: Asuhan Keperawatan Pada Pasien Harga Diri Rendah

Orientasi

“Assalamualaikum,bagaimana perasaan bpk/ibu hari ini?

wah,tampak cerah!Sudah siap untuk latihan melakukan kegiatan

yang telah ditetapkan 2 hari yang lalu?mau pilih yang mana

dulu,Baik mari kita merapihkan tempat tidur.Dimana kamarnya?

Kerja

“Nah,kalau kita mau merapihkan tempat tidur,mari kita pindahkan

dulu bantal dan selimutnya.Bagus,Sekarang kita angkat spreinya

dan kasurnya kita balik.”nah sekarang kita pasang lagi

spreinya,kita mulai dari arah atas,ya bagus!sekarang sebelah

kaki,tarik dan masukkan,lalu sebelah pinggir masukkan.Sekarang

ambil bantal,rapihkan dan letakkan disebelah atas kepala.Mari

kita lipat selimut,nah letakkan sebelah bawah kaki.bagus..!

Terminasi

“Bagaimana perasaan bpk/ibu setelah latihan?bagus

sekali,Bpk/ibu dapat mengikuti langkah-langkahnya.Sekarang mari

kita masukkan pada jadual harian bpk/ibu.Mau berapa kali sehari

merapikan tempat tidur.Bagus,2x sehari yaitu pagi jam berapa?

lalu sehabis istirahat jam 16.00.Kalau sudah dikerjakan beri tanda

ya.”nah 2 hari lagi saya datang lagi,kita latihan kegiatan yang

kedua.Mau jam berapa?dimana?Sampai jumpa…

2. Tindakan keperawatan pada keluarga

a. Tujuan keperawatan

1) Keluarga dapat membantu pasien mengidentifikasi kemampuan

uang dimiliki pasien

2) Keluarga dapat memfasilitasi pelaksanaan kemampuan yang masih

dimiliki pasien

3) Keluarga dapat memotivasi pasien untuk melakukan kegiatan yang

sudah dilatih dan memberikan pujian atas keberhasilan pasien

13

Page 17: Asuhan Keperawatan Pada Pasien Harga Diri Rendah

4) Keluarga mampu menilai perkembangan oerubahan kemampuan

pasien

b. Tindakan keperawatan

1) Diskusikan masalah yang dihadapi keluarga dalam merawat pasien

2) Jelaskan kepada keluarga tentang harga diri rendah yang dialami

pasien

3) Diskusikan dengan keluarga mengenai kemampuan yang dimiliki

pasien dan puji pasien atas kemampuannya

4) Jelaskan cara-cara merawat pasien harga diri rendah

5) Demonstrasikan cara merawat pasien harfa diri rendah

6) Beri kesempatan kepada keluarga untuk mempraktikkan cara

merawat pasien hara diri rendah seperti yang telah perawat

demonstrasikan sebelumnya

7) Bantu keluarga menyusun rencana kegiatan pasien dirumah

Contoh percakapan perawat-keluarga agar keluarga menjadi

pendukung terhadap aktifitas yang dapat dilakukan pasien

Orientasi

“Assalamualaikum !, bagaimana keadaan bpk/ibu disini?, bagaimana

kalau hari ini kita akan bercakap-cakap tentang cara memotivasi anak

bpk/ibu melakukan kegiatan yang sudah dilatih?Adakah waktu

Bpk/ibu,kira-kira 30 menit?kita ngobrol disini aja ya?

Kerja

“ Anak bapak/ibu telah berlatih dua kegiatan yaitu merapihkan tempat

tidur dan mandi.Serta telah dibuat jadual untuk melakukannya.Saya

telah katakan bahwa bpk/ibu akan mengingatkannya untuk melakukan

kegiatan tsb sesuai jadual.Tolong bantu menyiapkan alat-alatnya.dan

jangan lupa memberikan pujian agar harga dirinya meningkat.Ajak

pula memberi tanda cek list pada jadual kegiatannya “

14

Page 18: Asuhan Keperawatan Pada Pasien Harga Diri Rendah

Terminasi

” Bagaimana bpk/ibu?ada yang ingin ditanyakan? Baik, jangan lupa

ya bpk/ibu.Dua ari lagi saya datang lagi untuk melatih kegiatan

lain.Nanti kita lakukan bersama-sama.Sampai jumpa….

E. Evaluasi

Selanjutnya, setelah tindakan keperawatan, evaluasi dilakukan terhadap

kemampuan pasien harga diri rendah dan keluarganya, serta kemampuan

perawat dalam merawat pasien harga diri rendah.

1. Evaluasi pada klien

a. Menyebutkan kemampuan dan aspek positif yang dimiliki

b. Menilai kemampuan yang masih dapat digunakan

c. Memilih kegiatan yang akan dilatih sesuai dengan kemampuan

d. Melatih kemampuan yang telah dipilih

e. Melaksanakan kemamapuan yang telah dilatih

f. Melakukan kegiatan sesuai jadwal

2. Evaluasi pada keluarga

a. Menjelaskan pengertian serta tanda-tanda orang dengan harga diri

rendah

b. Meyebutkan tiga cara merawat pasien harga diri rendah (memberikan

pujian, menyediakan fasilitas untuk pasien, dan melatih pasien

melakukan kemampuan)

c. Mampu mempraktikkan cara merawat pasien. Melakukan follow up

sesuai rujukan.

BAB III

PENUTUP

15

Page 19: Asuhan Keperawatan Pada Pasien Harga Diri Rendah

A. Kesimpulan

Salah satu kunci keberhasilan hidup kita adalah bagaimana kita dapat

mengembangkan konsep diri positif. Konsep diri positif ini seperti sebuah

sistem operasi yang mempengaruhi mental dan kemampuan berpikir positif

seseorang. Konsep diri positif ini dapat masuk ke dalam pikiran seseorang dan

mempunyai bobot pengaruh yang besar terhadap kemampuan menerima dan

mempersepsikan setiap pesan yang datang. Semakin positif konsep diri

seseorang, maka akan semakin mudah menangkap dan mempersepsikan setiap

pesan yang datang menjadi sebuah pesan yang positif. Demikian pula

sebaliknya.

Konsep diri positif memiliki peranan yang sangat besar dalam menentukan

keberhasilan hidup seseorang. Karena konsep diri positif dapat mempengaruhi

pola pikir dan tindakan seseorang menjadi positif dalam kehidupannya.

Hasilnya adalah karakter pribadi positif yang menjadi modal bagi kesuksesan

hidup.

Setiap manusia mempunyai suatu pertahanan untuk melindungi harga

dirinya, hal inilah yang menyebabkan perilaku yang ditunjukkan oleh

seseorang kadangkala jauh berbeda dari keadaan yang ada di dalam dirinya.

Seorang anak remaja yang tertarik pada teman sekolahnya kadang-kadang

menunjukkan perilaku membenci atau sombong di hadapan orang yang dia

taksir, dalam hal ini perasaan tertarik dia tunjukkan sebagai sikap benci untuk

menutupi perasaan canggung (malu). Dalam kaitannya dengan perilaku

sombong yang ditunjukkan oleh seseorang, maka hal ini bisa merupakan

mekanisme pertahanan ego untuk menutupi kekurangan dirinya. Dalam hal ini

orang yang kurang pandai bisa saja menutupi kekurangannya itu dengan suatu

perilaku sombong menyebut diri sebagai keturunan orang hebat di masa

lampau, begitu juga orang yang merasa kurang tampan bisa saja menutupi

kelemahannya dengan membanggakan kekayaan orangtuanya dan berbagai

kebanggaan lainnya.

16

Page 20: Asuhan Keperawatan Pada Pasien Harga Diri Rendah

B. Saran

Asuhan keperawatan pada klien dengan harga diri rendah harus dapat

dilakukan dengan tepat karena kita tahu bahwa manusia utuh dan unik yang

terdiri dari aspek bio, psiko, sosial, dan spritual. Sebagai manusia yang utuh

dan unik secara psikologis harus juga dapat terpenuhi agar dapat

berkomunikasi dengan lingkungan dengan baik serta pada diri sendiri yang

paling utama.

Selain itu sebagai perawat mempunyai kewajiban untuk membantu

individu meraih kesehatan optimal baik dengan mencegah penyakit maupun

peningkatan kesehatan. Oleh karena itu, disarankan pada para pembaca yang

khususnya adalah perawat agar tetap memperhatikan klien sebagai individu

yang unik dan utuh.

DAFTAR PUSTAKA

17

Page 21: Asuhan Keperawatan Pada Pasien Harga Diri Rendah

Carpenito, Lynda Juall. (1998). Buku Saku Diagnosa Keperawatan. EGC: Jakarta

Keliat, Budi Anna, dkk. 2009. Model Praktik Keperawatan Profesional Jiwa.

Jakarta : EGC

Stuart dan Sundeen. (1995). Buku Saku Keperawatan Jiwa. Edisi 3. EGC: Jakarta

http://ahyarwahyudi.wordpress.com/2010/02/11/konsep-diri-dan-mekanisme-

koping-dalam-proses-keperawatan/. Diperoleh pada tanggal 15 Desember 2010

http://etd.eprints.ums.ac.id/2826€/. Diperoleh pada tanggal 13 Desember 2010

18