asuhan keperawatan pada klien dengan dismenore

5
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN DISMENORE ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN DISMENORE Konsep Dasar Difinisi Dismenore adalah menstrusi yang nyeri disebabkan oleh kejang otot uterus. Klasifikasi 1. Dismenore primer Dismenore primer biasanya terjadi akibat adanya kelainan pada gangguan fisik yang mendasarinya, sebagian besar dialami oleh wanita yang telah mendapatkan haid. Lokasi nyeri dapat terjadi di daerah suprapubik, terasa tajam, menusuk, terasa diremas, atau sangat sakit. Biasanya terjadi terbatas pada daerah perut bagian bawah, tapi dapat menjalar sampai daerah paha dan pinggang. Selain rasa nyeri, dapat disertai dengan gejala sistematik, yaitu berupa mual, diare, sakit kepala, dan gangguan emosional. 2. Dismenore sekunder Biasanya terjadi selama 2 – 3 hari selama siklus dan wanita yang mengalami dismenore sekunder ini biasanya mempunyai siklus haid yang tidak teratur atau tidak normal. Pemeriksaan dengan laparaskopi sangat diperlukan untuk menemukan penyebab jelas dismenore sekunder ini. Etiologi Dismenore primer Banyak teori yang telah ditemukan untuk menerangkan penyebab terjadi dismenore primer, tapi meskipun demikian patofisiologisnya belum jelas. Etiologi dismenore primer di antaranya : 1. Faktor psikologis Biasanya terjadinya pada gadis-gadis yang secara emosional tidak

Upload: abraham-assaffara

Post on 26-Jul-2015

215 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan Dismenore

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN DISMENORE

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN DISMENORE

Konsep Dasar

DifinisiDismenore adalah menstrusi yang nyeri disebabkan oleh kejang otot uterus.

Klasifikasi1. Dismenore primerDismenore primer biasanya terjadi akibat adanya kelainan pada gangguan fisik yang mendasarinya, sebagian besar dialami oleh wanita yang telah mendapatkan haid.Lokasi nyeri dapat terjadi di daerah suprapubik, terasa tajam, menusuk, terasa diremas, atau sangat sakit. Biasanya terjadi terbatas pada daerah perut bagian bawah, tapi dapat menjalar sampai daerah paha dan pinggang.Selain rasa nyeri, dapat disertai dengan gejala sistematik, yaitu berupa mual, diare, sakit kepala, dan gangguan emosional.2. Dismenore sekunderBiasanya terjadi selama 2 – 3 hari selama siklus dan wanita yang mengalami dismenore sekunder ini biasanya mempunyai siklus haid yang tidak teratur atau tidak normal. Pemeriksaan dengan laparaskopi sangat diperlukan untuk menemukan penyebab jelas dismenore sekunder ini.

EtiologiDismenore primerBanyak teori yang telah ditemukan untuk menerangkan penyebab terjadi dismenore primer, tapi meskipun demikian patofisiologisnya belum jelas.Etiologi dismenore primer di antaranya :

1. Faktor psikologisBiasanya terjadinya pada gadis-gadis yang secara emosional tidak stabil, mempunyai ambang nyeri yang rendah, sehingga dengan sedikit rangsangan nyeri, maka ia akan sangat merasa kesakitan2. Faktor endokrinPada umumnya nyeri haid ini dihubungkan dengan kontraksi uterus yang tidak bagus. Hal ini sangat erat kaitannya dengan pengaruh hormonal. Peningkatan produksi prostaglandin akan menyebabkan terjadinya kontraksi uterus yang tidak terkoordinasi sehingga menimbulkan nyeri. 3. AlergiTeori ini dikemukakan setelah memerlukan setelah memberhatikan hubungan antara asosiasi antara dismenore dengan urtikaria, migren, asma bronchial, namun bagaimana pun belum dapat dibuktikan mekanismenya.

Dismenore sekunder1. Faktor konstitusi seperti : anemia.

Page 2: Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan Dismenore

2. Faktor seperti obstruksi kanalis servikalis3. Anomali uterus congenital4. Leiomioma submukosa.5. Endometriosis dan adenomiosis

Gejala KlinisGejala klinis dismore yang sering ditemukan adalah :1. Nyeri tidal lama timbul sebelum atau bersama-sama dengan permulaan haid dan berlangsung beberapa jam atau lebih2. Bersamaan dengan rasa nyeri dapat dijumpai rasa mual, muntah, sakit, kepala, diare, dan sebagainya.

Komplikasi1. Syok2. Penurunan kesadaranPenatalaksanaan MedisTerapi medis untuk klien dismenore di antaranya :1. Pemberian obat analgetik.2. Terapi hormonal3. Terapi dengan obat nonsteriod antiprostagladin.4. Dilatasi kanalis serviksalisDapat memberikan keringan karena memudahkan pengeluaran darah haid dan prostaglandin

Pemeriksaan PenujangPemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan pada klien dengan dismenore adalah :1. Tes laboratoriuma. Pemeriksaan darah lengkap : normal.b. Urinalisis : normal2. Tes diagnostic tambahana. Laparaskopi : penyikapan atas adanya endomeriosi atau kelainan pelvis yang lain.

Asuhan Keperawatan

PengkajianHal-hal yang perlu dikaji pada klien dengan dismenore adalah sebagai berikut1. Karakteristik nyeri2. Gejala yang mengikutinya.

Diagnosis Keperawatan1. Nyeri yang berhubungan dengan meningkatnya kontraktilitas uterus, hipersensitivitas, dan saraf nyeri uterus.2. Gangguan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh yang berhubungan dengan adanya mual, muntah.3. Kopi individu tidak efektif yang berhubungan dengan kelebihan emosional.Intervensi Keperawatan1. Diagnosis 1 : Nyeri yang berhubungan dengan meningkatnya kontraktilitas uterus,

Page 3: Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan Dismenore

hipersenstivitas saraf nyeri uterus.Tujuan : nyeri klien berkurang dalam waktu 1 x 24 jamIntervensi Mandiria. Hangatkan bagian perut.Rasional : dapat menyebabkan terjadinya vasodilatasi dan mengurangi kontraksi spasmodik uterus.b. Masase daerah perut yang terasa nyeri.Rasional : mengurangi nyeri karena adanya stimulus sentuhan terapeutik.c. Lakukan latihan ringan.Rasional : dapat memperbaiki aliran darah ke uterus dan tonus otot.d. Lakukan teknik relaksasi.Rasional : mengurangi tekanan untuk mendapatkan rilekse. Berikan diuresis natural (vitamin) tidur dan istirahat.Rasional : mengurangi kongesti

Kolaborasia. Pemberian anagetik (aspirin, fenasetin, kafein)Rasional : diperlukan untuk mengurangi rasa nyeri agar ibu dapat istirahat.b. Terapi dio,etasin, ibuprofem, naprosen.Rasional : biasanya digunakan untuk menormalkan produksi prostagadinc. 2. Diagnosis 2 : koping individu tidak efektif yang berhubungan dengan kelabilan emosional.Intervensi Mandiria. Kaji pemahaman klien tentang penyakit yang dideritanya.Rasional : kecemasan ibu terhadap rasa sakit yang diderita akan sangat dipengaruhi oleh pengetahuanb. Tentukan stress tambahan yang menyertainya.Rasional : stress dapat mengganggu respons saraf otonom, sehingga dikhawatirkan akan menambah rasa sakit.c. Berikan kesempatan pada ibu untuk mendiskusikan bagaimana rasa sakit yang dideritanya.d. Bantu klien mengidentifikasi keterampilan koping selama periode berlangsung.Rasional : penggunaan perilaku yang efektif dapat membantu klien beradaptasi dengan rasa sakit yang dialaminya.e. Berikan periode tidur atau istirahat.Rasional : kelelahan karena rasa sakit dan pengeluaran cairan yang banyak dari tubuh cenderung merupakan masalah berarti yang mesti banyak dari tubuh cenderung merupakan masalah berarti yang mesti segera diatasi.f. Dorong keterampilan mengenai stress, misalnya dengan teknik relaksasi, visualisasi, bimbingan, imajinasi dan latihan napas dalam.Rasional : dapat mengurangi rasa nyeri dan mengalihkan perhatian klien terhadap nyeri.

Implementasi KeperawatanImplementasi merupakan tindakan yang sesuai dengan yang telah direncanakan, mencakup tindakan mandiri dan kolaborasi.Tindakan mandiri adalah tindakan keperawatan berdasarkan analisis dan kesimpulan perawat dan bukan atas petunjuk tenaga kesehatan lain.

Page 4: Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan Dismenore

Tindakan kolaborasi adalah tindakan keperawatan yang didasarkan oleh hasil keputusan bersama dengan dokter atau petugas kesehatan lain.

Evaluasi KeperawatanEvaluasi keperawatan merupakan hasil perkembangan klien dengan berpedoman kepada hasil dan tujuan yang hendak dicapai.