asuhan keperawatan pada ibu hamil dengan pih.docx

Upload: handz-superners

Post on 03-Apr-2018

248 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/28/2019 ASUHAN KEPERAWATAN PADA IBU HAMIL DENGAN PIH.docx

    1/17

    ASUHAN KEPERAWATAN PADA IBU HAMIL

    DENGAN PIH

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1. I. LATAR BELAKANG Tekanan darah yang naik tiba-tiba pada usia kehamilan 20 minggu bisa jadi petunjuk awaladanya preeklamsia-eklamsia. Kalau tidak cepat ditangani bisa membayangkan jiwa sang ibu

    dan bayi

    Pre eklamsia dan eklamsia merupakan faktor penyulit dalam proses persalinan. Pre eklamsia dan

    eklamsia sendiri merupakan satu kesatuan yang disebabkan oleh kehamilan, walaupun belum

    jelas apayang menjadi penyebab sebenarnya. Tingginya angka pre eklamsia merupakan faktorutama penyebab timbulnya eklamsia yang dapat mengancam hidup ibu bersalin. Tingginyaangka kematian ibu bersalin sebagai akibat perkembangan dari pree eklamsia yang tidak

    terkontrol dan memberikan kontribusi yang sangat besar terhadap tingginya angka kematian.

    Dari kasus persalinan yang dirawat di rumah sakit 3-5 % merupakan kasus preeklamsia dan

    eklamsia (Manuaba, 1998). Dari kasus tersebut 6% terjadi pada semua proses persalinan, 12 5terjadi pada primigravida. Masih tingginya angka kejadian ini masih dapat dijadikan sebagai

    gambaran umum tingkat kesehatan ibu bersalin dan tingkat kesehatan masyarakat secara umum.

    Dengan pengaruh eklamsia yang keras terhadap tingginya angka kematian bulin, maka sudah

    selayaknya dilakukan untuk mencegah dan menangani kasus-kasus pre eklamsia. Perawatan padabulin dengan pre eklamsia merupakan salah satu usaha nyata yang dapat dilakukan untuk

    mencegah timbulnya komplikasi-komplikasi sebagai akibat lanjut dari eklamsia tersebut.

    II. TUJUAN PENULISAN

    1. Tujuan Instruksional UmumSetelah mengikuti seminar ini mahasiswa diharapkan mampu memberikan asuhan keperawatan

    pada ibu bersalin dengan pre eklamsia/ eklamsia.

    1.

    Tujuan Instruksional Khusus

    Setelah mengikuti seminar ini mahasiswa diharapkan :

    2.1. Dapat melakukan pengkajian pada ibu bersalin dengan pre eklamsia/ eklamsia

    2.2. Dapat menentukan masalah keperawtan pada ibu bersalin dengan pre eklamsia/ eklamsia

  • 7/28/2019 ASUHAN KEPERAWATAN PADA IBU HAMIL DENGAN PIH.docx

    2/17

    2.3. Dapat menentukan perencanaan pada ibu bersalin dengan pre eklamsia/ eklamsia

    2.4. Dapat menerapkan rencana keperawatn pada ibu bersalin dengan pre eklamsia/ eklamsia

    2.5. Dapat melakukan evaluasi pada ibu bersalin dengan pre eklamsia/ eklamsia

    BAB I

    TINJAUAN PUSTAKA

    1. A. DefinisiPregnancy-induced hypertension (PIH), ini adalah sebutan dalam istilah kesehatan (medis) bagiwanita hamil yang menderita hipertensi. Kondisi Hipertensi pada ibu hamil bisa sedang ataupun

    tergolong parah/berbahaya. Seorang ibu hamil dengan tekanan darah tinggi bisa mengalami

    Preeclampsia/ eklamsia dimasa kehamilannya itu.

    1. Pree-EklamsiaPreeclampsia adalah kondisi seorang wanita hamil yang mengalami hipertensi, sehingga

    merasakan keluhan seperti pusing, sakit kepala, gangguan penglihatan, nyeri perut, muka yang

    membengkak, kurang nafsu makan, mual bahkan muntah. Apabila terjadi kekejangan sebagaidampak hipertensi maka disebut Eclamsia. (www.nurses-recruitment.blogspot.com)

    Pre eklamsia adalah penyakit dengan tanda-tanda hipertensi, edema dan proteinuria yang timbulkarena kehamilan. (Sarwono, 2005)

    Pre eklamsia adalh timbulnya hipertensi disertai proteinuria dan edema akibat kehamilan setelahusia kehamilan 20 minggu atau segera setelah persalinan. (Mansyur, 2000)

    1. Eklamsia Eklamsia adalah suatu penyakit yang pada umumnya terjadi pada wanita hamil atau nifas

    dengan tanda-tanda pre eklamsia. (sarwono, 2005)

    Eklamsia adalah terjadinya kejang pada seorang wanita dengan pre eklamsia yang tidakdapt disebabkan oleh hal lain. (Cunningham, 2005)

    Eklamsia adalah pre eklamsia tang disertai kejang-kejang, kelainan akut pada ibu hamil.(Maimunah, 2005)

    1. B. Etiologi dan Faktor ResikoPenggunaan obat-obatan seperti golongan kortikosteroid (cortison) dan beberapa obat hormon,

    termasuk beberapa obat antiradang (anti-inflammasi) secara terus menerus (sering) dapatmeningkatkan tekanan darah seseorang. Merokok juga merupakan salah satu faktor penyebab

    terjadinya peningkatan tekanan darah tinggi dikarenakan tembakau yang berisi nikotin. Minuman

    http://www.nurses-recruitment.blogspot.com/http://www.nurses-recruitment.blogspot.com/http://www.nurses-recruitment.blogspot.com/http://www.nurses-recruitment.blogspot.com/
  • 7/28/2019 ASUHAN KEPERAWATAN PADA IBU HAMIL DENGAN PIH.docx

    3/17

    yang mengandung alkohol juga termasuk salah satu faktor yang dapat menimbulkan terjadinya

    tekanan darah tinggi. Stop menjadi alcoholic!

    Apa yang menjadi penyebab preeclampsia dan eklampsia sampai sekarang belum diketahui.

    Telah terdapat banyak teori yang mencoba menerangkan sebab-musabab penyakit tersebut, akan

    tetapi tidak ada yang dapat memberi jawaban yang memuaskan. Teori yang dapat diterima harusdapat menerangkan hal-hal berikut:

    1. Sebab bertambahnya frekuensi pada primigraviditas, kehamilan ganda, hidramnion, danmola hidatidosa.

    2. Sebab bertambahnya frekuensi dengan makin tuanya kehamilan.3. Sebab dapat terjadinya perbaikan keadaan penderita dengan kematian janin dalam uterus.4. Sebab jarangnya terjadi eklampsia pada kehamilan-kehamilan berikutnya.5. Sebab timbulnya hipertensi, edema, proteinuria, kejang, dan koma. Penyebab PIH tidak

    diketahui; namun demikian, penelitian terakhir menemukan suatu organisme yang disebut

    hydatoxi lualba.

    1. C. PatofisiologisPre eklamsia/ eklamsia menyebabkan adanya kerusakan berbagai macam sistem organ seperti

    susunan saraf pusat, hematologi, hati, ginjal, otak dan sistem kardiovaskuler. Kerusakan sistem

    organ yang terjadi dapat berupa berikut ini :

    Kardiovaskuler Hematologi

    SSP Otak Ginjal URI Paru Hepar

    Meningkat (TD 140/190 )

    Tekanan darah

    PATHWAY

  • 7/28/2019 ASUHAN KEPERAWATAN PADA IBU HAMIL DENGAN PIH.docx

    4/17

    http://dcolz.files.wordpress.com/2010/12/pathway-pih.jpg
  • 7/28/2019 ASUHAN KEPERAWATAN PADA IBU HAMIL DENGAN PIH.docx

    5/17

    http://dcolz.files.wordpress.com/2010/12/pathway-pih-3.jpghttp://dcolz.files.wordpress.com/2010/12/pathway-pih-2.jpghttp://dcolz.files.wordpress.com/2010/12/pathway-pih-3.jpghttp://dcolz.files.wordpress.com/2010/12/pathway-pih-2.jpg
  • 7/28/2019 ASUHAN KEPERAWATAN PADA IBU HAMIL DENGAN PIH.docx

    6/17

  • 7/28/2019 ASUHAN KEPERAWATAN PADA IBU HAMIL DENGAN PIH.docx

    7/17

    Tes celup strip Tes toleransi glukosa oral1. G. Penatalaksanaan Medis

    PRINSIP PENATALAKSANAAN PRE-EKLAMPSIA

    1. Melindungi ibu dari efek peningkatan tekanan darah2. Mencegah progresifitas penyakit menjadi eklampsia3. Mengatasi atau menurunkan risiko janin (solusio plasenta, pertumbuhan janin terhambat,

    hipoksia sampai kematian janin)4. Melahirkan janin dengan cara yang paling aman dan cepat sesegera mungkin setelah

    matur, atau imatur jika diketahui bahwa risiko janin atau ibu akan lebih berat jika

    persalinan ditunda lebih lama.

    Penatalaksanaan pre-eklampsia ringan

    1. Dapat dikatakan tidak mempunyai risiko bagi ibu maupun janin2. Tidak perlu segera diberikan obat antihipertensi atau obat lainnya, tidak perlu dirawat

    kecuali tekanan darah meningkat terus (batas aman 140-150/90-100 mmhg).

    3. Istirahat yang cukup (berbaring / tiduran minimal 4 jam pada siang hari dan minimal 8jam pada malam hari)

    4. Pemberian luminal 1-2 x 30 mg/hari bila tidak bisa tidur5. Pemberian asam asetilsalisilat (aspirin) 1 x 80 mg/hari.6. Bila tekanan darah tidak turun, dianjurkan dirawat dan diberi obat antihipertensi :

    metildopa 3 x 125 mg/hari (max.1500 mg/hari), atau nifedipin 3-8 x 5-10 mg/hari, atau

    nifedipin retard 2-3 x 20 mg/hari, atau pindolol 1-3 x 5 mg/hari (max.30 mg/hari).

    7.

    Diet rendah garam dan diuretik tidak perlu8. Jika maturitas janin masih lama, lanjutkan kehamilan, periksa tiap 1 minggu9. Indikasi rawat : jika ada perburukan, tekanan darah tidak turun setelah 2 minggu rawat

    jalan, peningkatan berat badan melebihi 1 kg/minggu 2 kali berturut-turut, atau pasienmenunjukkan tanda-tanda pre-eklampsia berat. Berikan juga obat antihipertensi.

    10. Jika dalam perawatan tidak ada perbaikan, tatalaksana sebagai pre-eklampsia berat. Jikaperbaikan, lanjutkan rawat jalan

    11. Pengakhiran kehamilan : ditunggu sampai usia 40 minggu, kecuali ditemukan pertumbuhanjanin terhambat, gawat janin, solusio plasenta, eklampsia, atau indikasi terminasi lainnya.

    Minimal usia 38 minggu, janin sudah dinyatakan matur.

    12. Persalinan pada pre-eklampsia ringan dapat dilakukan spontan, atau dengan bantuan

    ekstraksi untuk mempercepat kala ii.

    Penatalaksanaan pre-eklampsia berat

  • 7/28/2019 ASUHAN KEPERAWATAN PADA IBU HAMIL DENGAN PIH.docx

    8/17

    Dapat ditangani secara aktif atau konservatif. Aktif berarti : kehamilan diakhiri / diterminasi

    bersama dengan pengobatan medisinal. Konservatif berarti : kehamilan dipertahankan bersama

    dengan pengobatan medisinal. Prinsip : Tetap PEMANTAUAN JANIN dengan klinis, USG,kardiotokografi !!!

    1.

    Penanganan aktif.

    Penderita harus segera dirawat, sebaiknya dirawat di ruang khusus di daerah kamar bersalin.

    Tidak harus ruangan gelap. Penderita ditangani aktif bila ada satu atau lebih kriteria ini.

    - Ada tanda-tanda impending eklampsia

    - Ada hellp syndrome

    - Ada kegagalan penanganan konservatif

    - Ada tanda-tanda gawat janin atau iugr

    - Usia kehamilan 35 minggu atau lebih

    Pengobatan medisinal : diberikan obat anti kejang MgSO4 dalam infus dextrose 5% sebanyak

    500 cc tiap 6 jam. Cara pemberian MgSO4 : dosis awal 2 gram intravena diberikan dalam 10menit, dilanjutkan dengan dosis pemeliharaan sebanyak 2 gram per jam drip infus (80 ml/jam

    atau 15-20 tetes/menit). Syarat pemberian MgSO4 :frekuensi napas lebih dari 16 kali permenit

    tidak ada tanda-tanda gawat napasdiuresis lebih dari 100 ml dalam 4 jam sebelumnya

    refleks patella positif. MgSO4 dihentikan bila :ada tanda-tanda intoksikasiatau setelah 24jam pasca persalinanatau bila baru 6 jam pasca persalinan sudah terdapat perbaikan yang

    nyata. Siapkan antidotum MgSO4 yaitu Ca-glukonas 10% (1 gram dalam 10 cc NaCl 0.9%,diberikan intravena dalam 3 menit). Obat anti hipertensi diberikan bila tekanan darah sistoliklebih dari 160 mmHg atau tekanan darah diastolik lebih dari 110 mmHg. Obat yang dipakai

    umumnya nifedipin dengan dosis 3-4 kali 10 mg oral. Bila dalam 2 jam belum turun dapat diberi

    tambahan 10 mg lagi. Terminasi kehamilan : bila penderita belum in partu, dilakukan induksi

    persalinan dengan amniotomi, oksitosin drip, kateter Folley, atau prostaglandin E2. Sectiocesarea dilakukan bila syarat induksi tidak terpenuhi atau ada kontraindikasi partus pervaginam.

    Pada persalinan pervaginam kala 2, bila perlu dibantu ekstraksi vakum atau cunam.

    1. Penanganan konservatifPada kehamilan kurang dari 35 minggu tanpa disertai tanda-tanda impending eclampsia dengankeadaan janin baik, dilakukan penanganan konservatif. Medisinal : sama dengan pada

    penanganan aktif. MgSO4 dihentikan bila ibu sudah mencapai tanda-tanda pre-eklampsia ringan,

    selambatnya dalam waktu 24 jam. Bila sesudah 24 jam tidak ada perbaikan maka keadaan inidianggap sebagai kegagalan pengobatan dan harus segera dilakukan terminasi. JANGAN LUPA

    : OKSIGEN DENGAN NASAL KANUL, 4-6 L / MENIT !! Obstetrik : pemantauan ketat

    keadaan ibu dan janin. Bila ada indikasi, langsung terminasi.

  • 7/28/2019 ASUHAN KEPERAWATAN PADA IBU HAMIL DENGAN PIH.docx

    9/17

    PENATALAKSANAAN EKLAMPSIA

    Eklampsia adalah kelainan akut pada wanita hamil, dalam persalinan atau nifas, yang ditandaidengan timbulnya kejang dan / atau koma.

    Sebelumnya wanita hamil itu menunjukkan gejala-gejala pre-eklampsia (kejang-kejangdipastikan BUKAN timbul akibat kelainan neurologik lain). Diagnosis ditegakkan berdasarkan

    gejala-gejala pre-eklampsia disertai kejang dan atau koma.

    Tujuan pengobatan : menghentikan / mencegah kejang, mempertahankan fungsi organ vital,

    koreksi hipoksia / asidosis, kendalikan tekanan darah sampai batas aman, pengakhirankehamilan, serta mencegah / mengatasi penyulit, khususnya krisis hipertensi, sebagai penunjang

    untuk mencapai stabilisasi keadaan ibu seoptimal mungkin.

    Sikap obstetrik : mengakhiri kehamilan dengan trauma seminimal mungkin untuk ibu.Pengobatan medisinal : sama seperti pada pre-eklampsia berat. Dosis MgSO4 dapat ditambah 2 g

    intravena bila timbul kejang lagi, diberikan sekurang-kurangnya 20 menit setelah pemberianterakhir. Dosis tambahan ini hanya diberikan satu kali saja. Jika masih kejang, diberikanamobarbital 3-5 mg/kgBB intravena perlahan-lahan. JANGAN LUPA : OKSIGEN DENGAN

    NASAL KANUL, 4-6 L / MENIT !! Perawatan pada serangan kejang : dirawat di kamar isolasi

    dengan penerangan cukup, masukkan sudip lidah ke dalam mulut penderita, daerah orofaringdihisap. Fiksasi badan pada tempat tidur secukupnya.

    (www.cklobpt2.com)

    1. H. Asuhan Keperawatan1. Pengkajian

    1.1. Data subyektif

    Data demografi Umur biasanya sering terjadi pada primy gravid, < 20 tahun > 35 tahun Riwayat kesehatan ibu sekarang : terjadi peningkatan tensi, oedem, pusing, nyeri

    epigastrum, mual muntah, penglihatan kabur

    Riwayat kesehatan ibu sebelumnya : penyakit ginjal, anemia, vaskuler esensial, hipertensikronik, DM.

    Riwayat keluarga : apakah ada sebelumnya keluarga yang menderita hipertensi. Pola nutria : jenis makanan yang dikonsumsi baik makanan pokok maupun selingan.

    Psikososial spiritual : emosi yang tidak stabil dapat menyebabkan kecemasan, olehkarenanya perlu kesiapan moril untuk menghadapi resikonya.

    1.2. Data obyektif

    Inspeksi : edema yang tidak hilang dalam kurun waktu 24 jam Palpasi : untuk mengetahui TFU, letak janin, lokasi edema Auskultasi : mendengarkan DJJ untuk mengetahui adanya fetal distress

  • 7/28/2019 ASUHAN KEPERAWATAN PADA IBU HAMIL DENGAN PIH.docx

    10/17

    Perkusi : intuk mengetahui reflex patella sebagai syarat pemberian SM (jika reflex + ) Pemeriksaan penunjang :

    - Tanda vital yang diukur dalam posisi berbaring atau tidur, diukur 2 kali dengan interval 6

    jam

    - Laboratorium : protein uri dengan kateter atau midstream (biasanya meningkat hingga 0,3

    gr/lt +1 hingga +2 pada skala kualitatif), kadar hematokrit menurun, BJ urine meningkat, serum

    kreatinin menigkat, uric acid biasanya > 7 mg/100 ml.

    - Berat badan : peningkatannya lebih dari 1 kg/mgg

    - Tingkat kesadaran : penurunan GCS sebagai tanda adanya kelainan otak.

    - USG : untuk mengetahui keadaan janin

    - NST : untuk mengetahui kesejahteraan janin

    Pemeriksaan diagnosticPemeriksaan Diagnostik Hasil :

    1. Pemeriksaan TD tiap 4 jam kecualipada malam hari pada saat pasientidur.

    1. Pemeriksaan proteinuria tiap harisecara kuantitatif

    1. Pemeriksaan cairan keluar masuksetiap hari

    1. Sakit kepala, gangguan penglihatan,oedem jaringan dan kelopak mata

    1. BB tiap 2 hari1. Pemeriksaan retina

    TD sistol 140 mmHg atau lebih ataukenaikan 30 mmHg di atas tekananbiasa

    TD diastole 90 mmHg atau lebih ataukenaikan 15 mmHg di atas tekananbiasa.

    > 0,3 gr/L dalam urine 24 jam ataulebih dari 1 gr/L pada urine

    sembarang

    CM tidak seimbang dengan CK Oedem yang tetap pada jari tangan

    dan kelopak mata

    Peningkatan BB Penurunan reflex retina

    1. Diagnosa Keperawatan Gangguan perfusi jaringan otak b/d penurunan kardiak out put sekunder terhadap

    vasopasme pembuluh darah.

  • 7/28/2019 ASUHAN KEPERAWATAN PADA IBU HAMIL DENGAN PIH.docx

    11/17

    Resiko terjadi gawat janin intra uteri (hipoksia) b/d penurunan suplay O2 dan nutrisikejaringan plasenta sekunderterhadap penurunan cardiac out put.

    Kelebihan volum cairan b/d kerusakan fungsi glumerolus sekunder terhadap penurunancardiac out put

    Gangguan pemenuhan ADL b/d immobilisasi; kelemahan

    Kurang pengetahuan mengenai penatalaksanaan terapi dan perawatan b/d misinterpretasiinformasi

    Pola nafas tidak efektif b/d penurunann ekspansi paru.

  • 7/28/2019 ASUHAN KEPERAWATAN PADA IBU HAMIL DENGAN PIH.docx

    12/17

    osaKeperawatan Tujuan dan Kriteria Rencana Intervensi Rasional

    Gangguan perfusi

    jaringan otak b/dpenurunan cardiac

    output sekunder

    terhadap vasopasmepembuluh darah

    Perfusi jaringan otak adekuat

    danTercapai secara optimal.

    Kriteria hasil :

    Keluhan nyeri pada kepalatidak

    ada, bebas nyeri / ketidak-

    nyamanan.

    GCS : E4V5M6, pasien sadar /terorientasi baik.

    TD sistolik 140 mmHg,TD sistolik 90 mmHg.

    Vital sign dalam batas yangdapat diterima, nadi perifer

    kuat.

    Intake output seimbang, tidakada oedem.

    Akral terasa hangat. Sianosis (-)

    Monitor perubahan tiba-tiba ataugangguan mental kontinu (cemas bingung, letargi, pingsan )

    Obsevasi adanya pucat, sianosis,belang, kulit dingin/ lembab,cacat kekuatan nadi perifer.

    Kaji tanda Homan ( nyeri padabetis dengan posisi dorsofleksi )eritema, edema

    Dorong latihan kaki aktif / pasif Pantau pernafasan Kaji fungsi GI, catat anoreksia,

    penurunan bising usus, muntah/mual, distaensi abdomen,

    kontipasi

    Pantau masukan dan perubahankeluaran

    Perfusi serebral secara langsung berhdengan curah jantung, dipengaruhi oelektrolit/ variasi asam basa, hipoksi

    emboli sistemik

    Vasokonsitriksi sistemik diakibatkanpenurunan curah jantung mungkin d

    oleh penurunan perfusi kulit dan pennadi. Indikator adanya trombosis vena dal Menurunkan statis vena, meningkatk

    balik vena dan menurunkan resikotromboplebitis

    Pompa jantung gagal dapat mencetudistress pernafasan.Namun dispena t

    atau berlanjut menunjukkan komplik

    tromboempoli paru

    Penurunan aliran darah ke mesentri dmengakibatkan difungsi G, contoh kperistaltik

    Penurunan pemasukan/ mual terus-mdapat mengakibatkan penurunan vol

    sirkulasi, yang berdampak negative p

    Perfusi dan organ

    Resiko terjadi gawat Gawat janin tidak terjadi, bayi Dapat Anjurkan penderita untuk tidur Meminimalkan tekanan pada aorta s

  • 7/28/2019 ASUHAN KEPERAWATAN PADA IBU HAMIL DENGAN PIH.docx

    13/17

    Janin intrauteri(hipoksia) b/d

    penurunan suplay O2

    dan nutrisi kejaringan plasenta

    sekunder terhadappenurunan cardiac

    output

    dipertahankan sampai Umur 37minggu dan atau BBL 2500

    gr.Kriteria hasil :

    Gerakan janin aktif DJJ 120-140 x/mnt Kontraksi uterus/ his tidak ada

    kehamilan dapat dipertahankan

    Sampai umur 37 minggu dan atau

    BBL 2500 gr

    miring ke kiri

    Anjurkan pasien untukmelakukan ANC secara teratur

    sesuai dengan masa kehamilan:

    - 1 x/bln pada trisemester I

    - 2 x/bln pada trisemester II

    - 1 x/minggu pada trisemester III

    Pantau DJJ, kontraksi uterus/hisgerakan janin setiap hari

    Motivasi pasien untukmeningkatkan fase istirahat

    Jelaskan pada pasien untuksegera memeriksakan

    kehamilannya bila terdapat :

    - Gerakan janin berkurang atau

    Menurun

    - Kontraksi/ his terus-menerus

    - Pendarahan

    - Nyeri abdomen

    - Perut mengeras dan sangat

    O2 yang disuplay ke plasenta dan janlancar

    Deteksi dini terhadap adanya penyimpada kehamilan

    Penurunan DJJ dan gerakan janin sebprediksi adanya asfiksia janin fase is

    yang lebih akan membantu meminimpemakaian energy dan O2 Sekaligus

    mengistirahatkan bayi sampai cukup

    Sebagai control langsung dari pasienkondisi kehamilannya

    Membantu mengurangi asfiksia pada

  • 7/28/2019 ASUHAN KEPERAWATAN PADA IBU HAMIL DENGAN PIH.docx

    14/17

    nyeri

    Bila perlu beri O2 2 liter/mntKelebihan volume

    cairan fungsiglomerulus skunder

    terhadap penurunan

    cardic output.

    Kelebihan volume cairan teratasi.

    kriteria hasil :

    Balance cairan masuk dankeluar

    Vital sign dalam batasyang diterima

    Tanda-tanda edema tidak ada Suara nafass bersih

    Auskultasi bunyi nafas akanadanya krekels.

    Catat adanya DVJ, adanya edemadependen

    Ukur masukan atau keluaran,catat penurunan pengeluaran,

    sifat konsentrasi, hitungkeseimbangan cairan.

    Pertahankan pemasukan totalcairan 2000 cc/24 jam dalam

    toleransi kardiovaskuler.

    Berikan diet rendah natrium ataugaram.

    Delegatif pemberian diuretik.

    Mengidentifikasi edema paru skundedekompensasi jantung.

    Dicurigai adanya gagal jantung kongkelebihan volume cairan

    Penurunan curah jantung mengakibagangguan perfusi ginjal, retensi caira

    penurunan kelluaran urin, keseimbancairan fositif berulang pada adanya g

    menunjukakkan kelebihan volume/g

    jantung. Memenuhi kebutuhan cairan tubuh o

    dewasa tetapi memerlukan pembataadanyadekompesasi jantung.

    Na meningkatkan retensi cairan dan dibatasi.

    Mungkin perlu untuk memperbaiki kcairan.

    gangguan

    pemenuhan ADL

    berdasarkanimmobilisasi

    kelemahan

    ADL dan kebutuhan beraktifitas

    pasien terpenuhi secara adekuat.

    Kriteria hasil :

    Menunjukkan peningkatandalam beraktifitas.

    Kelemahan dan kelelahanberkuarang.

    Kebutuhan ADL terpenuhisecara mandiri atau bantuan.

    Frekuensi jantung atau irama

    Kaji toleransi pasien terhadapaktifitas menggunakn termometer

    berikut : nadi 20/m diatasfrekuensi nadi istirahat, catat

    peningkatan tekanan darah,

    Dispenia, nyeri dada, kelelahanberat, kelemahan, berkeringat,

    pusing atau pingsang.

    Tingakat istirahat, batasi aktifitaspada dasar nyeri atau responhemodinamik, berikan aktifitas

    Parameter menunjukkan respon fisiopasien terhadap stres aktifitas dan in

    derajat pengaruh kelebihan kerja jan

    Menurnkan kerja miokard atau konsoksigen menurunkan resiko komplik

    Stabilitas fisiologi pada istirahat penmenunjukkan tingakat aktifias indivi

    Konsumsi oksigen miokard selama b

  • 7/28/2019 ASUHAN KEPERAWATAN PADA IBU HAMIL DENGAN PIH.docx

    15/17

    dan tekanan darah dalam batasnormal.

    Kulit hangat, merah muda dankering.

    senggang yang taidak berat. Kaji kesiapan untuk

    meningkatkan aktifitas contao ;

    penurunan kelemahan dankelelahan, tekanan darah stabil,

    peningkatan perhatian padaaktifitas dan perawatan diri.

    Dorong memjukan aktifitas atautoleransi perawatan diri.

    Anjurkan keluarga untukmembantu pemenuhan kebutuhanADL pasienn.

    Anjurakan pasiien menghindaripeningkatan tekanan abdomen,

    mengejan saat defekasi.

    Jelasakn pola peningkatanbertahap dari aktifitas, contoh :posisi duduk diatas tempat tidur

    bila tidak ada pusing dan nyeri,bangun dari tempat tidur, belajar

    berdiri dst.

    aktivitas dapat meningkatkan jumlahyang ada, kemajuan aktifitas yag ber

    mencegah peningktan tiba-tiba pada

    jantung.

    Tekhnik penghematan energi menurupenggunaan energi dan membantukeseimbangan suplai dan kebutuhan

    Aktifitas yang memerlukan menahandan menunduk (manuver Valsava) dmengakibatkan bradikardi, menurunk

    jantung, takikardi dengan peningkatadarah.

    Aktifitas yang maju memberikan konjantung, meningkatkan regangan danmencegah aktifitas berlebihan.

    Defisit knowledgemengenai

    penatalaksanaan

    terapi dan perawatnberdasarkan

    misinterpretasiinformasi.

    Kebutuhan pengetahuan terpenuhisecara adekuat.

    Kriteria hasil :

    Pasien memahami regimenteraupeutik dan perawatan

    yang diberikan.

    Pasien kooperatif terhadap

    Identifikasi dan ketahui persepsipasien terhadap ancaman atau

    situasi. Dorong mengekspresikan

    dan jangan menolak perasaanmarah, takut dll.

    Mempertahankan kepercayaanpasien ( tanpa adanya keyakinan

    yang salah )

    Cemas berkelanjuatan dapat terjadi dbebagai drajat delama beberapa wak

    dapat dimanifestasikan oleh gekala d

    Pasien dan keluarga dapat dipengarusikap tenang dari petugas serta penje

    yang jujur dapat mengurangi kecema

    Menyangkal untuk beberapa saat dap

  • 7/28/2019 ASUHAN KEPERAWATAN PADA IBU HAMIL DENGAN PIH.docx

    16/17

    tindakan pengobatan danperwatan yang diberikan.

    Pasien taat terhadap programpengobatan yang diberikan.

    Terima tapi jangan beripenguatan terhadap penolakan

    Orientasikan klien atau keluargaterhadap prosedur rutin danaktifitas, tingkatkan partisipasi

    bila mungkin.

    Jawab pertanyaan dengan nyatadan jujur, berikan informasi yangkonsisten, ulangi bila perlu.

    Dorong kemandirian, perawatandiri, libatkan keluarga secaraaktif dalam perawatan.

    menguntungkan karena menghilangkkecemasan tetapi dapat menurunkan

    penerimaan terhadap kenyataan situa

    Perkiraan dan informasi yang tepat dmenurunkan kecemasan pasien

    informasi yang tepat dapat menurunkkecemasan pasien, membantu pasien

    keluarga menerima situasi secara ny Peningkatan kemandirian dari pasien

    keluraga meningkatkan rasa percaya

    kemampuan untuk melakukan perawsecara efektif.

    Pola nafas tak efektif

    berdasarkanpenurunan ekspansi

    paru.

    Pola nafas yang efektif.

    Kriteria hasil :

    Hilangnya sianosisKapiler refil

  • 7/28/2019 ASUHAN KEPERAWATAN PADA IBU HAMIL DENGAN PIH.docx

    17/17

    1. ImplementasiPenatalaksanaandisesuaikan dengan intervensi yang telah ditentukan

    1. EvaluasiEvaluasi disesuaikan dengan criteria hasil yang telah ditentukan.

    BAB III

    PENUTUP

    KESIMPULAN

    Preeklamsia adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh kehamilan yang ditandai dengan gejala

    hipertensi, edema serta proteinuria. Gejala yang timbul oleh pre eklamsia sangat mendadak

    sehingga perlu kewaspadaan yang sangat tinggi saat kehamilan. Memang sampai saat ini belumdiketahui apa penyebabnya. Namun para pakar telah mencoba mengungkapnya dengan teori-

    teori. Tanda-tanda yang pertama kali muncul pada pre eklamsia adalah hipertensi, edema dankemudian disertai proteinuria. Edema merupakan penimbunan cairan secara umum dan

    berlebihan dalam jaringan tubuh. Proteinuria merupakan konsentrasi protein dalam air kencing

    yang melebihi 0,3 gr/L air kencing 24 jam.

    Eklamsia adalah pre eklamsia yang disertai kejang dan atau koma yang timbul bukan akibat

    kelainan nurologi. Pre eklamsia merupakan salah satu penyebab utama kematian ibu hamil.

    DAFTAR PUSTAKA

    (http ://www.Trinias.blogspot.com/).2008.Asuhan Keperawatan Pre-eklamsia, Eklamsia.

    Cunningham Gary. Obstetri Williams. Ed 18. Jakarta. EGC.

    Doengoes, Marlynn E. 2001.Rencana Asuhan Keperawatan/bayi. Jakarta. ECG.

    Mansjoer Arif. 2000.Kapita Selekta Kedokteran. Ed.3, cet. 1. Jakarta : Media Aesculapius.

    Manuaba Gde 1. B., Prof. dr.Penuntun Diskusi Obstetric dan Ginekologi untuk Mahasiswa

    Kedokteran. Jakartan. EGC.

    (www.cklobpt2.com).Hipertensi dalam kehamilan. Di akses 1 maret 2009

    (www.nurses-recruitment.blogspot.com).Penyakit Darah Tinggi (Hipertensi). Di akses 1 maret2009