asuhan keperawatan pada hipofisektomi

27
ASUHAN KEPERAWATAN PADA TUMOR HIPOFISIS KELOMPOK 3 YENI APRIANI GULO BEBY ANALISA MELLYANA PURBA RIRIS HORSIANA JONI INDRAMATA ABADI JAYA FRANDI MULAiTUA HUTABARAT

Upload: yenni

Post on 26-Dec-2015

164 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

hipofisektomi adalah pembedahan pada tumor hipofisis

TRANSCRIPT

Page 1: Asuhan Keperawatan Pada Hipofisektomi

ASUHAN KEPERAWATAN PADA TUMOR HIPOFISIS

KELOMPOK 3YENI APRIANI GULO

BEBY ANALISA MELLYANA PURBARIRIS HORSIANAJONI INDRAMATA

ABADI JAYAFRANDI MULAiTUA HUTABARAT

Page 2: Asuhan Keperawatan Pada Hipofisektomi

A. defenisi

Tumor Hipofisis Posterior adalah pertumbuhan abnormal sel-sel hipofisis dalam kelenjar pituitary bagian posterior. Tumor hipofisis, serta lesi lain di daerah turcica sella, relatif umum. Prevalensi lesi hipofisis tampak secara klinis diperkirakan terdiri dari sekitar 10% dari semua lesi intrakranial, sedangkan tumor hipofisis insidentil yang terdeteksi pada sekitar 11% dari individu di otopsi

Page 3: Asuhan Keperawatan Pada Hipofisektomi

Etiologi Kerja larut malam Infeksi / peradangapn dan kecelakaan

menyebabkan kelenjar ataupun sel-sel pituitary mengalami gangguan

Metastasis atau penyebaran dari tumor lain pada pituitary ( jarang terjadi).

Kebiasaan yang beresikotinggi ( merokok, alcohol)

Page 4: Asuhan Keperawatan Pada Hipofisektomi

Hipofisis adalah sebuah kelenjar endokrin yang menghasilkan sejumlah hormon dengan fungsi penting dalam mengatur metabolisme, pertumbuhan, dan reproduksi. Hipofisis, yang terletak pada dasar otak, panjangnya sekitar 1 cm, lebar 1-1,5 cm, dan tebal 0,5 cm. Beratnya sekitar 0,5 gr. Terdapat hubungan neural dan vaskular dengan otak yang memberinya peran kunci dalm pengaruh-mempengaruhi antara sistem saraf dan sitem endokrin

Anatomi Fisiologi

Page 5: Asuhan Keperawatan Pada Hipofisektomi

Proses terjadinya tumor ini dapat dimulai sebagai aktivasi fungsi onkogen atau setelah inaktivasi gen penekan tumor p53. Oleh karena itu terjadi perubahan alel tunggal yang menyebabkan perubahan fungsi selular. Mutasi sel ini secara otomatis merusak protein G dan aktifitas GTPase. Hal ini menyebabkan konsentrasi cAMP meningkat dan akibatnya sekresi hormon pertumbuhan berlebihan sehingga sel tumbuh tanpa terkendali.

Patofisiologi

Page 6: Asuhan Keperawatan Pada Hipofisektomi

Peningkatan tekanan intra kranial Hiposekresi ADH (Diabetes Insipidus) Gangguan lapang pandang Berkurangnya daya lihat Perubahan pada fundus Sering dijumpai adanya atropi optik simpel

primer

Manisfestasi Klinis

Page 8: Asuhan Keperawatan Pada Hipofisektomi

nasofasial, sinus sfenoid, turcica sella, supra atau parasellar, dan komplikasi endokrin.

Komplikasi

Page 9: Asuhan Keperawatan Pada Hipofisektomi

A.pengkajian1. Identitas ( Data Biografi)2. Keluhan Utama3. Riwayat penyakit sekarang4. Riwayat penyakit dahulu.5. Riwayat penyakit keluarga6. Pengkajian Psikososial7. Pengkajian lingkungan rumah dan komunitas8. Riwayat nutrisi

Asuhan keperawatan pada tumor hipofisektomi

Page 10: Asuhan Keperawatan Pada Hipofisektomi

1. Nyeri akut berhubungan dengan penekanan korteks serebri di hipotalamus

2. Hipertermi berhubungan dengan kerusakan control suhu sekunder akibat tumor hipofisis

3. Gangguan system penglihatan berhubungan dengan penekanan pada ciasma optikum

4. Gangguan pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan gangguan metabolic ( hipermetabolik)

5. Kelemahan berhubungan dengan ketidakmampuan menyokong tubuh

B. Diagnosa Keperawatan

Page 11: Asuhan Keperawatan Pada Hipofisektomi

Diagnosa Keperawatan/ Masalah Kolaborasi

Rencana keperawatan

Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi

Nyeri akut berhubungan dengan: Agen injuri (biologi, kimia, fisik, psikologis), kerusakan jaringanDS:- Laporan secara verbal DO:- Posisi untuk menahan nyeri - Tingkah laku berhati-hati- Gangguan tidur (mata sayu, tampak

capek, sulit atau gerakan kacau, menyeringai)

- Terfokus pada diri sendiri - Fokus menyempit (penurunan

persepsi waktu, kerusakan proses berpikir, penurunan interaksi dengan orang dan lingkungan)

- Tingkah laku distraksi, contoh : jalan-jalan, menemui orang lain dan/atau aktivitas, aktivitas berulang-ulang)

- Respon autonom (seperti diaphoresis, perubahan tekanan darah, perubahan nafas, nadi dan dilatasi pupil)

- Perubahan autonomic dalam tonus otot (mungkin dalam rentang dari lemah ke kaku)

- Tingkah laku ekspresif (contoh : gelisah, merintih, menangis, waspada, iritabel, nafas panjang/berkeluh kesah)

- Perubahan dalam nafsu makan dan minum

NOC : Pain Level, pain control, comfort levelSetelah dilakukan tinfakan keperawatan selama …. Pasien tidak mengalami nyeri, dengan kriteria hasil: Mampu mengontrol nyeri (tahu penyebab nyeri, mampu

menggunakan tehnik nonfarmakologi untuk mengurangi nyeri, mencari bantuan)

Melaporkan bahwa nyeri berkurang dengan menggunakan manajemen nyeri

Mampu mengenali nyeri (skala, intensitas, frekuensi dan tanda nyeri)

Menyatakan rasa nyaman setelah nyeri berkurang Tanda vital dalam rentang normal Tidak mengalami gangguan tidur

NIC : Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif

termasuk lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas dan faktor presipitasi

Observasi reaksi nonverbal dari ketidaknyamanan Bantu pasien dan keluarga untuk mencari dan

menemukan dukungan Kontrol lingkungan yang dapat mempengaruhi nyeri

seperti suhu ruangan, pencahayaan dan kebisingan Kurangi faktor presipitasi nyeri Kaji tipe dan sumber nyeri untuk menentukan

intervensi Ajarkan tentang teknik non farmakologi: napas dala,

relaksasi, distraksi, kompres hangat/ dingin Berikan analgetik untuk mengurangi nyeri: ……... Tingkatkan istirahat Berikan informasi tentang nyeri seperti penyebab

nyeri, berapa lama nyeri akan berkurang dan antisipasi ketidaknyamanan dari prosedur

Monitor vital sign sebelum dan sesudah pemberian analgesik pertama kali

Page 12: Asuhan Keperawatan Pada Hipofisektomi

Diagnosa Keperawatan/ Masalah Kolaborasi

Rencana keperawatan

Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi

HipertermiaBerhubungan dengan :- penyakit/ trauma- peningkatan

metabolisme- aktivitas yang berlebih- dehidrasiDO/DS: kenaikan suhu tubuh

diatas rentang normal serangan atau konvulsi

(kejang) kulit kemerahan pertambahan RR takikardi Kulit teraba panas/

hangat

NOC:ThermoregulasiSetelah dilakukan tindakan keperawatan selama………..pasien menunjukkan :Suhu tubuh dalam batas normal dengan kreiteria hasil: Suhu 36 – 37C Nadi dan RR dalam rentang normal Tidak ada perubahan warna kulit dan

tidak ada pusing, merasa nyaman

NIC : Monitor suhu sesering mungkin Monitor warna dan suhu kulit Monitor tekanan darah, nadi dan RR Monitor penurunan tingkat kesadaran Monitor WBC, Hb, dan Hct Monitor intake dan output Berikan anti piretik: Kelola Antibiotik:……………………….. Selimuti pasien Berikan cairan intravena Kompres pasien pada lipat paha dan

aksila Tingkatkan sirkulasi udara Tingkatkan intake cairan dan nutrisi Monitor TD, nadi, suhu, dan RR Catat adanya fluktuasi tekanan darah Monitor hidrasi seperti turgor kulit,

kelembaban membran mukosa)

Page 13: Asuhan Keperawatan Pada Hipofisektomi

Diagnosa Keperawatan/ Masalah

Kolaborasi

Rencana keperawatan

Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi

Gangguan system penglihatan berhubungan dengan penekanan pada ciasma optikum

Tujuan : Setelah diberikan asuhan keperawatan ..x24 jam diharapkan KH : Penurunan tajam dan lapang pandang klien tidak semakin memburuk,Klien mangatakan pandangan kabur dan ganda mulai berkurang bahkan hilang

Kaji adanya ptosis, diplopia,gerakan bola mata dan visus

Kaji fungsi saraf III, IV, VI,VII Gunakan obat tetes mata

dan pelindung Orientasikan pasien pada

lingkungan sekitar sebagaimana kebutuhan

Page 14: Asuhan Keperawatan Pada Hipofisektomi

Diagnosa Keperawatan/ Masalah Kolaborasi

Rencana keperawatanTujuan dan Kriteria Hasil Intervensi

Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuhBerhubungan dengan : Ketidakmampuan untuk memasukkan atau mencerna nutrisi oleh karena faktor biologis, psikologis atau ekonomi. DS:- Nyeri abdomen- Muntah- Kejang perut- Rasa penuh tiba-tiba setelah

makanDO:- Diare- Rontok rambut yang berlebih- Kurang nafsu makan- Bising usus berlebih- Konjungtiva pucat- Denyut nadi lemah

NOC:a. Nutritional status: Adequacy of nutrientb. Nutritional Status : food and Fluid Intakec. Weight Control

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama….nutrisi kurang teratasi dengan indikator: Albumin serum Pre albumin serum Hematokrit Hemoglobin Total iron binding capacity Jumlah limfosit

Kaji adanya alergi makanan Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan

jumlah kalori dan nutrisi yang dibutuhkan pasien Yakinkan diet yang dimakan mengandung tinggi

serat untuk mencegah konstipasi Ajarkan pasien bagaimana membuat catatan

makanan harian. Monitor adanya penurunan BB dan gula darah Monitor lingkungan selama makan Jadwalkan pengobatan dan tindakan tidak selama

jam makan Monitor turgor kulit Monitor kekeringan, rambut kusam, total protein, Hb

dan kadar Ht Monitor mual dan muntah Monitor pucat, kemerahan, dan kekeringan jaringan

konjungtiva Monitor intake nuntrisi Informasikan pada klien dan keluarga tentang

manfaat nutrisi Kolaborasi dengan dokter tentang kebutuhan

suplemen makanan seperti NGT/ TPN sehingga intake cairan yang adekuat dapat dipertahankan.

Atur posisi semi fowler atau fowler tinggi selama makan

Kelola pemberan anti emetik:..... Anjurkan banyak minum Pertahankan terapi IV line Catat adanya edema, hiperemik, hipertonik papila

lidah dan cavitas oval

Page 15: Asuhan Keperawatan Pada Hipofisektomi

Diagnosa Keperawatan/ Masalah Kolaborasi

Rencana keperawatan

Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi

Kelelahan berhubungan dengan- psikologis: kecemasan, gaya hidup

yang membosankan, depresi, stress- Lingkungan: kelembaban, cahaya,

kebisingan, suhu- Situasi: Kejadian hidup yang negatif, - Psikologis: Anemia, status penyakit,

malnutrisi, kondisi fisik yang buruk, gangguan tidur.

DS:- Gangguan konsentrasi- Tidak tertarik pada lingkungan- Meningkatnya komplain fisik- Kelelahan- Secara verbal menyatakan kurang

energiDO:- Penurunan kemampuan- Ketidakmampuan mempertahankan

rutinitas- Ketidakmampuan mendapatkan

energi sesudah tidur- Kurang energi- Ketidakmampuan untuk

mempertahankan aktivitas fisik

NOC: Activity Tollerance Energy Conservation Nutritional Status: EnergySetelah dilakukan tindakan keperawatan selama …. kelelahan pasien teratasi dengan kriteria hasil: Kemampuan aktivitas adekuat Mempertahankan nutrisi adekuat Keseimbangan aktivitas dan istirahat Menggunakan tehnik energi konservasi Mempertahankan interaksi sosial Mengidentifikasi faktor-faktor fisik dan psikologis

yang menyebabkan kelelahan Mempertahankan kemampuan untuk konsentrasi

NIC :Energy Management- Monitor respon kardiorespirasi terhadap aktivitas

(takikardi, disritmia, dispneu, diaphoresis, pucat, tekanan hemodinamik dan jumlah respirasi)

- Monitor dan catat pola dan jumlah tidur pasien- Monitor lokasi ketidaknyamanan atau nyeri selama

bergerak dan aktivitas- Monitor intake nutrisi- Monitor pemberian dan efek samping obat depresi- Instruksikan pada pasien untuk mencatat tanda-

tanda dan gejala kelelahan- Ajarkan tehnik dan manajemen aktivitas untuk

mencegah kelelahan- Jelaskan pada pasien hubungan kelelahan dengan

proses penyakit- Kolaborasi dengan ahli gizi tentang cara

meningkatkan intake makanan tinggi energi- Dorong pasien dan keluarga mengekspresikan

perasaannya- Catat aktivitas yang dapat meningkatkan kelelahan- Anjurkan pasien melakukan yang meningkatkan

relaksasi (membaca, mendengarkan musik)- Tingkatkan pembatasan bedrest dan aktivitas- Batasi stimulasi lingkungan untuk memfasilitasi

relaksasi

Page 16: Asuhan Keperawatan Pada Hipofisektomi

Terapi pembedahan adalah cara pengobatan pada gangguan pada kelenjar hipofise. Dikenal dua macam pembedahan tergantung dari besarnya tumor yaitu : bedah makro dengan melakukan pembedahan pada batok kepala (TC atau trans cranial) dan bedah mikro (TESH atau trans ethmoid sphenoid hypophysectomy).

LATAR BELAKANG

Page 17: Asuhan Keperawatan Pada Hipofisektomi

Diagnosis tumor Hipofisis yang terletak di otak ini dipastikan lewat pemindaian dengan CT Scan ataupun MRI. Dari 41 kasus, 8 persen berstatus fungsional (berdampak) karena menghasilkan hormon yang menyebabkan kelainan, seperti akromegali (penderita meninggi dan muka lebar), prolaktinoma (menghasilkan air susu pada wanita ataupun pria di luar periode menyusui), serta kenaikan berat badan akibat hormon

Page 18: Asuhan Keperawatan Pada Hipofisektomi

Hipofisektomi adalah tindakan pengangkatan adenoma hipofise melalui pembedahan. Insisi pada lapisan dalam bibir atas dan masuk ke sella tursika melalui sinus spenoidalis. Yang kedua adalah transfrontal kraniotomi yaitu dengan membuka rongga kranium melalui tulang frontal.

Definisi

Page 19: Asuhan Keperawatan Pada Hipofisektomi

Tindakan ini dilakukan umumnya karena adanya tumor pada hipofise. Tumor Hipofisis biasanya tidak bersifat ganas meskipun lokasinya penting dan efeknya terhadap produksi hormone oleh organ target dapat mengakibatkan kematian. Tumor kelenjar hipofisis terdiri atas tiga tipe utama yang menggambarkan pertumbuhan berlebih pada (1) sel-sel ionisofil, (2) sel-sel basofil, atau (3) sel-sel kromofob

Etiologi

Page 20: Asuhan Keperawatan Pada Hipofisektomi

Tumor Eosinofil Tumor Basofil Tumor Kromofob

Klasifikasi Tumor Hipofise

Page 21: Asuhan Keperawatan Pada Hipofisektomi

Pada praoperasi, pasien menjalani evaluasi diagnostik untuk menentukan lokasi tumor. Evaluasi diagnostik meliputi radioimmunoesai, pemeriksaan urine 24 jam, dan skan tomografi komputer (CF) dan/atau magnetic resonance imaging (MRI). Kultur sekresi nasofaringeal dapat dilakukan untuk mengesampingkan infeksi sinus, yang meningkatkan resiko terhadap infeksi pascaoperasi.

Diagnostik

Page 22: Asuhan Keperawatan Pada Hipofisektomi

Pada pascaoperasi, pasien kembali ke UPI (Unit Perawatan Intensif) dengan :

Infus IV untuk penggantian cairan Tampon nasal, biasanya kasa Vaselin

dengan salep antibiotik, yang diangkat dalam 24-48 jam

Jalan napas nasal lunak Balutan tekan diberikan di bawah hidung

seperti kumis

Manifestasi Klinis

Page 23: Asuhan Keperawatan Pada Hipofisektomi

Potensional komplikasi pascaoperasi adalah Diabetes insipidus Meningitis Gangguan penglihatan Sinusitis

Komplikasi

Page 24: Asuhan Keperawatan Pada Hipofisektomi

Secara umum prinsip perawatan klien dengan hipofisektomi adalah sebagai berikut :

Pantau status neurologi klien Pantau keseimbangan cairan khususnya

terhadap haluaran yang berlebihan dari masukan karena dapat terjadi diabetes insipidus transien

Prinsip Perawatan

Page 25: Asuhan Keperawatan Pada Hipofisektomi

Dorong klien untuk mempertahankan ventilasi paru dengan latihan nafas dalam

Anjurkan klien untuk tidak batuk, menggosok hidung atau bersin

Anjurkan klien untuk berkumur sampai bersih setiap kali selesai makan karena tidak diperbolehkan menyikat gigi sampai penyembuhan sempurna

Pantau nasal drip terhadap jumlah dan kuantitas drainase. Adanya tanda halo menunjukkan kebocoran CSF

Pantau fungsi kolon untuk mencegah konstipasi Ajarkan cara menggunakan obat-obatan (hormon)

yang diprogramkan

Page 26: Asuhan Keperawatan Pada Hipofisektomi

Nyeri berhubungan dengan sakit kepala sekunder terhadap hipofisektomi transfernoidal

Resiko tinggi terhadap infeksi berhubungan dengan pembedahan

Resiko tinggi kekurangan volume cairan berhubungan dengan pembedahan

Diagnosa Keperawatan yang Mungkin Muncul

Page 27: Asuhan Keperawatan Pada Hipofisektomi

SEKIAN DAN TERIMA KASIH