asuhan kebidanan ibu bersalin pada kala ii.pptx bu yuyun

Upload: arumrachmawati

Post on 07-Jan-2016

42 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

Asuhan Kebidanan Ibu Bersalin Pada Kala II.pptx

TRANSCRIPT

ASUHAN KEBIDANAN IBU BERSALIN PADA KALA II

ASUHAN KEBIDANAN IBU BERSALIN PADA KALA IINAMA KELOMPOK :Arum RachmawatiNIM 14614 PENYAJI 2Dewi AmaliyaNIM 14616 PENYAJI 5Florencia De Fatima J.SNIM 14624 MODERATORMaharani Savitri E.U.NIM 14628 PENYAJI 7Muzna HalekNIM 14629 PENYAJI 6Siti NurmalaNIM 14640 PENYAJI 8Tiara CataleyaNIM 14643 PENYAJI 4Ummi Sarofah NIM 14646 PENYAJI 3Vianita Nur Saidah NIM 14647 PENYAJI 1Yuhanis Yuliana M. NIM 14649 OPERATOR & NOTULIS

PEMBAGIAN SLIDEPENYAJI 1 : SLIDE 4 10PENYAJI 2 : SLIDE 11 18PENYAJI 3 : SLIDE 19 25PENYAJI 4 : SLIDE 26 33 PENYAJI 5 : SLIDE 34 38 PENYAJI 6 : SLIDE 39 45PENYAJI 7 : SLIDE 46 50 PENYAJI 8 : SLIDE 51 55

PERUBAHAN FISIOLOGI PADA KALA II PERSALINANPENGERTIAN KALA IIKala II persalinan adalah proses pengeluaran buah kehamilan sebagai hasil pengenalan proses dan penatalaksanan kala pembukaan , bataskala II di mulai ketika pembukaan serviks sudah lengkap 10 cm dan berakhir dengan kelahiran bayi, kala II di sebut kala pengelaran bayi (Depkes RI 2007).KONTRAKSIPada kala II, kontraksi uterus menjadi lebih kuat dan cepat yaitu setiap 2 menit sekali dengan durasi > 40 detik, dan intensitas semakin lama dan semakin kuat. Pada tahap ini kepala janin sudah masuk dalam ruang panggul, maka pada his di rasakan adanya tekanan pada otot- otot dasar panggul yang secara reflex menimbulkan rasa ingin meneran. Pasien merasakan adanya tekanan pada rectum dan merasa ingin seperti BAB.

DORONGAN OTOT-OTOT DINDING UTERUS Saat ada his, uterus teraba sangat keras karena seluruh ototnya berkontaksi. Proses ini akan efektif hanya jika his bersifat fundal dominasi. Yaitu kontraksi didominasi oleh otot fundus yang menarik otot bawah rahim ke atas sehingga akan menyebabkan pembukaan serviks dan dorongan janin ke bawah secara alami.

PERGESERAN ORGAN DASAR PANGGULTekanan pada otot dasar panggul oleh kepala janin akan menyebabkan pasien ingin meneran, serta diikuti dengan perineum yang menonjol dan menjadi lebar dengan anus membuka. Labia mulai membuka dan tak lama kemudian kepala janin tampak pada vulva saat ada his.

EKSPULSI JANINBila dasar panggul sudah lebih berelaksasi, kepala janin sudah tidak masuk lagi di luar his. Dengan his serta kekuatan meneran maksimal, kepala janin di lahirkan dengan suboksiput di bawah simfisis, kemudian dahi, muka, dan dagu dan anggota tubuh bayi. (Mochtar, 2002)Primi MultiKala II 2 jam Kala II 1 jam Mekanisme Persalinan Normal Mekanisme persalinan merupakan gerakan janin yang mengakomodasikan diri terhadap panggul ibuHal ini sangat penting untuk kelahiran melalui vagina oleh karena janin itu harus menyesuaikan diri dengan ruangan yang tersedia di dalam panggul.B. DIAMETER JANIN1. Diameter biparietal, yang merupakan diameter melintang terbesar dari kepala janin, dipakai di dalam definisi penguncian (enggagment).2. Diameter suboksipitobregmantika ialah jarak antara batas leher dengan oksiput ke anterior fontanel; ini adalah diameter yang berpengaruh membentuk presentasi kepala.3. Diameter oksipitomental, yang merupakan diameter terbesar dari kepala janin; ini adalah diameter yang berpengaruh membentuk presentasi dahi.11Mekanisme Persalinan Normal 1. Penurunan KepalaTerjadi selama proses persalinan karena daya dorong dari kontraksi uterus yang efektif posisi, serta kekuatan meneran dari pasien.2. Penguncian ( engagement).Tahap penurunan pada waktu diameter biparietal dari kepala janin telah melalui lubang masuk panggul.3. Fleksi.Dalam proses masuknya kepala janin kedalam panggul, fleksi menjadi hal yang sangat penting karena dengan fleksi diameter kepala janin terkecil dapat bergerak melalui panggul dan terus menuju dasar panggul.

B. DIAMETER JANIN1. Diameter biparietal, yang merupakan diameter melintang terbesar dari kepala janin, dipakai di dalam definisi penguncian (enggagment).2. Diameter suboksipitobregmantika ialah jarak antara batas leher dengan oksiput ke anterior fontanel; ini adalah diameter yang berpengaruh membentuk presentasi kepala.3. Diameter oksipitomental, yang merupakan diameter terbesar dari kepala janin; ini adalah diameter yang berpengaruh membentuk presentasi dahi.12

4. Putaran Paksi DalamPutaran internal dari kepala janin akan membuat diameter anteroposterior( yang lebih panjang), tahanannya akan meningkat fleksi menjadi tambah besar yang sangat di perlukan agar sampai ke dasar panggul.

5. Lahirnya Kepala dengan Cara Ekstensi.Kelahiran ini untuk kepala dengan posisi oksiput posterior. Proses ini terjadi karena gaya tahanan dari dasar panggul, dimana gaya tersebut membentuk lengkungan carus, yang mengarahkan kepala ke atas menuju lorong vulva.

6. Restitusi.Restitusi ialah perputaran kepala sebesar 45 derajat baik ke kanan atau ke kiri. Bergantung dengan arah dimana ia mengikuti perputaran menuju posisi oksiput anterior.

7. Putaran Paksi Luar.Putaran ini terjadi secara bersamaan degan putaran internal dari bahu. Akan mengalami perputaran dalam arah yang sama dengan kepala janin terletak dalam diameter rongga panggul

8. Lahirnya Bahu dan seluruh Anggota Badan Bayi.Bahu posterior menggembungkan perineum dan kemudian dilahirkan dengan cara fleksi lateral. Setelah bahu dilahirkan, seluruh tubuh janin lahirnya akan di lahirkan mengikuti sumbu carus.

VIDEO MEKANISME PERSALINAN NORMAL

ASUHAN SAYANG IBU DAN POSISI MENERANASUHAN SAYANG IBUWanita yang memeperoleh dukungan emosional selama persalinan akan mengalami waktu persalinan yang lebih pendek, seperti: operasi cesar dan hasil persalinan yang baik.Anjurkan keluarga untuk mendampingi ibu selama persalinan dan kelahiran.Penting untuk mengikut sertakan suami, ibunya atau siapapun yang di minta ibu untuk mendampingi, saat ia membutuhkan perhatian dan dukungan.

Macam- Macam Posisi Meneran1. Posisi jongkokDapat mempercepat kala 1 persalinan dan mengurangi rasa nyeri yang hebat. Mekanisme sudut dalam lengkungan carus yang memungkinkan bahu turun ke panggul dan bukan terhalang( macet) di atas simfisis pubis.2. Posisi berdiriPasien bisa lebih mudah mengososngkan kandung kemihnya, dan kandung kemihnya yang kosong memudahkan penurunan kepala.Memperbesar ukuran panggul

3. Posisi setengah dudukMembantu dalam menurunkan janin dengan kerja gravitasi, menurunkan janin kepanggul , dan terus kedasar panggul.Lebih mudah bagi bidan untuk membimbing kelahiran kepala bayi dan mengamati atau mensupport perineum.

4. Posisi merangkakMembantu kesehatan janin dalam penurunan lebih dalam ke panggul, baik untuk persalinan dengan punggung yang sakit, membantu janin dalam melakukan rotasi, peregangan minimal pada perenium

5. Posisi miring ke kiriOksigenasi janin maksimal Karena dengan miring kiri sirkulasi darah ibu ke janin lebih lancer, member rasa santai pada ibu yang letih, mencegah terjadinya laserasi.

5. Posisi terlentangPosisi ini juga menyebabkan waktu persalinan menjadi lebih lama, besar kemungkinan terjadinya laserasi perineum dan dapat mengakibatkan kerusakan pada syaraf kaki dan punggung.

ASUHAN KALA IIPemantauan IbuKontraksi Beberapa criteria dalam pemantauan kontraksi uterus pada kala II.Frekuensi lebih dari 3 kali dalam 10 menit.Intensitas kontraksi kuat.Durasi lebih dari 40 detik.b. Tanda tanda Kala II Beberapa criteria pasien sudah dalam persalinan kala II.Merasa ingin meneran dan biasanya sudah tidak bisa menahannya.Perineum menonjol.Merasa ingin buang air besar.Lubang vagina dan sfinger ani membuka.Jumlah pengeluaran air ketuban meningkat( jika ketuban sudah pecah).

c. Keadaan UmumPemantauan Kesejahteraan IbuTanda tanda vital : Tekanan darah : tekanan darah dapat meningkat 15 25 mmHg selama kontraksi kala II. Suhu : mengalami peningkatan 0,50C 100C merupakan hal yang normal dan fisiologis. Nadi : Frekuensi denyut nadi ibu bervariasi setiap kali kontraksi. Secara keseluruhan, frekuensi nadi meningkat selama kala II disertai dengan takikardi ketika mencapai puncak persalinan. Pernapasan : pernapasan mengalami sedikit peningkatan. Hal ini mencerminkan adanya peningkatan metabolisme. c. Kandung kemih : Kandung kemih pada saat persalinan perlu diperhatikan. Bila perlu dikosongkan untuk mencegah terjadinya fistula vesiko vaginal. d. Urine : protein dan keton e. Hidrasi : Pada saat persalinan, tubuh ibu mengeluarkan cairan berupa keringat dimana input dan output itu harus seimbang agar tidak menyebabkan dehidrasi sehingga pada proses persalinan ibu diperbolehkan minum.f. Kondisi umum : kelemahan dan keletihan fisik ibu, tingkah laku dan respon terhadap persalinan serta nyeri.g. Upaya ibu meneranh. Kontraksi : Sangat kuat dengan durasi 60 70 detik, 2 3 menit sekali. Sangat sakit dan akan berkurang jika meneran. Kontraksi mendorong kepala ke ruang panggul yang menimbulkan tekanan pada otot dasar panggul sehingga timbul reflek dorong meneran

d. Kemajuan PersalinanKriteria kemajuan persalinan hasil dari upaya mendorong pasien yang efektif adalah sebgai berikut:Penonjolan perineum.Pembukaan anus.Mekanisme persalinan.

Pemantauan JaninSaat Bayi Belum LahirFrekuensi denyut jantung janin.Bagian Terendah Janin.Penurunan Bagian Terendah Janin.Saat Bayi Sudah LahirPenilaian sekilas sesaat bayi lahir. Menit Pertama Kelahiran.

Saat Bayi Belum Lahir

Frekuensi denyut jantung janinAspek yang d pantau pada janin sebelum lahir adalah frekuensi denyut jantung Janin. Bagian Terendah JaninHal ini berkaitan dengan posisi ubun- ubun kecil jika janin dengan presentasi kepala, letak muka, atau ubun- ubun besar yang di indikasi kemungkinan aka n ada kesulitan dalam proses kelahiran kepala. Pemantauan molase harus dilakukan untuk menilai apakah proses penyesuian kepala janin dengan jalan lahir berlangsung baik. Penuruan Bagian Terendah JaninPemantauan ini berkaitan dengan proses kemajuan persalainan mulai dari penurunan sampai dengan lahirnya kepala. Penurunan kepala yang lamabat di sertai dengan frekuensi denyt jantung janin abnormal yang mengindikasi adanya lilitan tali pusat.

Saat Bayi Sudah Lahir

Penilaian sekilas sesaat bayi lahirSesaat setelah bayi lahir bidan melakukan penilaian sekilas untuk menilai kesejahteraaan bayi secara umum. Aspek yang di nilai adalah warna kulit dan tangisan bayi. Jika warna kulit kemerahan dan bayi dapat menangis spontan maka ini sudah cukup untk dijadikan data awal bahwa dalam kondisi baik. Menit Pertama KelahiranPertemuan SAREC di swedia tahun 1985 menganjurkan penggunaan parameter penilaian bayi baru lahir denagn cara sederhana yang di sebut nilai SIGTUSA (SIGTUSA SCORE), sesuai dengan nama tingkat pelayanan kesehatan dasar dengan karena hanya melihat dua parameter yang penting namun cukup mewakili indicator kesejahteraan bayi baru lahir.

MELAKUKAN AMNIOTOMI DAN EPISIOTOMIPENGERTIAN AMNIOTOMI Amniotomi adalah indikasi yang di lakukan jika ketuban belum pecah tetapi serviks sudah membuka. Amniotomi adalah sebuah irisan bedah melalui perineum yang dilakukan unuk memperlebar vagina dengan maksud untuk membantu proses kelahiran bayi. Perlebaran ini dapat dilakukan di garis tengah (midline) atau dari sebuah sudut dari ujung belakang dari vulva, dilakukan di bawah bius lokal (local anaesthetic) dan dijahit kembali setelah melahirkan. Ini merupakan suatu prosedur umum dalam kedokteran yang dilakukan kepada wanita.

INDIKASI AMNIOTOMIPembukaan lengkapPada kasus solutio plasentaJika ketuban belum pecah dan serviks telah membuka sepenuhnya KEUNTUNGAN TINDAKAN AMNIOTOMIUntuk melakukan pengamatan ada tidaknya meconiumMenentukan punctum maksimum DJJ akan lebih jelas Mempermudah perekaman pada saat memantau janinMempercepat proses persalinan Dimana pemantauan DJJ secara terus menerus didindikasikan, maka elektroda dapat diletakkan langsung keatas kulit kepala janin, yang memungkinkan pelacakan yang lebih baik daripada yang diperoleh dengan menempatkan elektroda diatas abdomen ibu

KERUGIAN AMNIOTOMI Dapat menimbulkan trauma pada kepala janin yang mengakibatkan kecacatan pada tulang kepala akibat dari tekanan deferensial meningkatDapat menambah kompresi tali pusat akibat jumlah cairan amniotic berkurang. CARA MELAKUKAN AMNIOTOMI 1. Persiapan Alat:a. Bengkokb. Setengah kocher c. Sarung tangan d. Kapas saflon %

2. Persiapan Pasien:

3. Persiapan Pelaksanaan:Memberitahukan tindakan Mendekatkan alatDengarkan dan periksa denyut jantung janin (DJJ) dan catat pada partograf Cuci kedua tangan dan keringkanPakai sarung tangan disinfeksi tingkat tinggi atau steril pada dua tanganDiantara kontraksi lakukan pemeriksaan dalam dengan hati-hati. Raba dengan hati-hati selaput ketuban untuk memastikan bahwa kepala telah masuk dengan baik (masuk ke dalam panggul) dan bahwa tali pusat dan/atau bagian-bagian tubuh yang kecil dari bayi bisa dipalpasi, jangan pecahkan selaput ketuban7. Tangan kiri mengambil klem setengah Kocher yang telah dipersiapkan sedemikian rupa sehingga dalam mengambilnya mudah Dengan menggunakan tangan kiri, tempatkan klem setengah Kocher atau setengah Kelly disinfeksi tingkat tinggi atau steril dimasukkan ke dalam vagina menelusuri jari tangan kanan yang berada didalam vagina sampai mencapai selaput ketubanPegang ujung klem setengah kocher diantara ujung jari tangan kanan pemeriksaan, kemudin gerakkan jari dengan lembut dan memecah selaput ketuban dengan cara menggosokkan klem setengah kocher pada selaput ketubanBiarkan air ketuban membasahi jari tangan pemeriksaan.

11. Gunakan tangan kiri untuk mengambil klem dan menempatkannya ke dalam larutan klorin % untuk didekontaminasi12. Jari tangan kanan pemeriksa tetap di dalam vagina untuk mengetahui penurunan kepala janin dan memastikan bahwa tali pusat atau bagian kecil dari bayi yang teraba13. Bila hasil pemeriksaan tidak didapatkan adanya tali pusat atau bagian-bagian tubuh janin yang kecil dan hasil pemeriksaan penurunan kepala sudah didapatkan, maka keluarkan tangan pemeriksa secara lembut dari dalam vagina.14. Lakukan pemeriksaan warna cairan ketuban adakah mekonium, darah, apakah jernih 15.Lakukan langkah-langkah gawat darurat apabila terdapat mekonium atau darah16. Celupkan tangan yang masih menggunakan sarung tangan ke dalam larutan klorin %, lalu lepaskan sarung tangan dalam keadaan terbalik dan biarkan terendam di larutan klorin % selama 10 menit. 17. Cuci kedua tangan18. Segera periksa ulang DJJ 19. Catat pada partograf waktu dilakukannya pemecahan selaput ketuban, warna air ketuban dan DJJ.VIDEO AMNIOTOMI

Pengertian EpisiotomiEpisiotomi adalah insisi perineum yang dimulai dari cincin vulva ke bawah, menghindari anus dan muskulus spingter serta memotong fasia pervis, muskulus konstrikter vagina, muskulus transversus perinei dan terkadang ikut terpotong serat dari muskulus levator ani.Episiotomi adalah suatu sayatan di dinding belakang vagina agar bukaan lebih lebar sehingga bayi dapat keluar dengan lebih mudahMacam- Macam Episiotomi

Indikasi EpisiotomiGawat janinPersalinan pervaginam dengan penyulit, misalnya presbo, distoksia bahu, akan dilakukan ekstraksi forcep, ekstraksi vacuumJaringan parut pada perineum ataupun pada vaginaPerineum kaku dan pendekAdanya rupture yang membakat pada perineum Premature untuk mengurangi tekananKontraindikasi EpisiotomiBukan persalinan pervaginam Kecenderungan perdarahan yang tidak terkontrol Pasien menolak dilakukan intervensi operatifPenatalaksanaan EpisiotomiPersiapan : Persiapan alat:Bak steril berisi kasaGunting episiotomyBetadinSpuit 10 ml dengan jarum ukuran minimal 22 dan panjang 4 cmLidokain 1% tanpa epineprin. b. Pertimbangkan secara matang tujuan episiotomi.c. Pertimbangkan indikasi-indikasi untuk melakukan episiotomi dan pastikan bahwa episiotomi tersebut penting untuk keselamatan dan kenyamanan ibu dan/atau bayi.d. Pastikan bahwa semua perlengkapan dan bahan-bahan yang diperlukansudah tersedia dan dalam keadaan disinfeksi tingkat tinggi atau steril.e. Gunakan teknik aseptik setiap saat. Cuci tangan dan pakai sarung tangan disinfeksi tingkat tinggi atau steril. f. Jelaskan pada ibu mengapa ia memerlukan episiotomi dan diskusikan prosedurnya dengan ibu. Berikan alasan rasional pada ibu.

2. Prosedur Tunda tindakan episiotomi sampai perineum menipis dan pucat, dan 3-4 cm kepala bayi sudah terlihat pada saat kontraksi. Masukkan dua jari ke dalam vagina di antara kepala bayi dan perineum. Kedua jari agak direnggangkan dan berikan sedikit tekanan lembut ke arah luar pada perineumGunakan gunting tajam disinfeksi tingkat tinggi atau steril, tempatkan gunting di tengah tengah fourchette posterior dan gunting mengarah ke sudut yang diinginkan untuk me-lakukan episiotomi mediolateral (jika anda bukan kidal, episiotomi mediolateral yang dilakukan di sisi kiri lebih mudah dijahit). Pastikan untuk melakukan palpasi/ mengidentifikasi sfingter ani eksternal dan mengarahkan gunting cukup jauh kearah samping untuk rnenghindari sfingter.d. Gunting perineum sekitar 3-4 cm dengan arah mediolateral menggunakan satu atau dua guntingan yang mantap. Hindari menggunting jaringan sedikit demi sedikit karena akan menimbulkan tepi yang tidak rata sehingga akan menyulitkan penjahitan dan waktu penyembuhannya lebih lama. e. Gunakan gunting untuk memotong sekitar 2-3 cm ke dalam vagina.f. Jika kepala bayi belum juga lahir, lakukan tekanan pada luka episiotomi dengan di lapisi kain atau kasa disinfeksi tingkat tinggi atau steril di antara kontraksi untuk membantu mengurangi perdarahan. Alasan: Melakukan tekanan pada luka episiotomi akan menurunkan perdarahan.g. Kendalikan kelahiran kepala, bahu dan badan bayi untuk mencegah perluasan episio-tomi. h. Setelah bayi dan plasenta lahir, periksa dengan hati-hati apakah episiotomi, perineum dan vagina mengalami perluasan atau laserasi, lakukan penjahitan jika terjadi perluasan episiotomi atau laserasi tambahan.

VIDEO EPISIOTOMI

TERIMA KASIH