gangren pedis et causa diabetes mellitus ii.pptx

Upload: windy-wong

Post on 02-Mar-2016

388 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

power point

TRANSCRIPT

Gangren pedis et causa Diabetes Mellitus II

Gangren pedis et causa Diabetes Mellitus IIPengertianDiabetes Mellitus (DM) adalah penyakit metabolik - herediter - hiperglikemia dan glukosuria, dengan atau tidak ada gejala klinik/kronik.GangrenJaringan mati nekrosis -- infeksiAnamnesisAdanya riwayat keluarga ( herediter )Gejala klasik DMAktivitas harianSepatu yang digunakan, pembentukan kalus, deformitas kaki Keluhan neuropati, nyeri tungkai saat beraktivitas atau istirahat Durasi menderita DM, penyakit komorbid,kebiasaan (merokok, alkohol), obat-obat yang sedang dikonsumsi, riwayat menderita ulkus/amputasi sebelumnya.Riwayat berobat yang tidak teratur PemeriksaanPemeriksaan FisikSejak kapan pasien mengalami luka tersebut, penyebab luka, penanganan apa yang telah dilakukan sebelum datang ke pelayanan medis, seberapa parah keadaan luka (nekrosis, ada tidaknya infeksi), riwayat penyakit diabetes dan pengobatan yang telah dijalani, riwayat rasa kebas pada kaki, serta kaji tingkat pengetahuan pasien tentang penatalaksanaan penyakit diabetes yang dideritanya. Ada tidaknya rasa nyeri, luka berbau atau tidak, ada tidaknya eksudat.

Ulkus dan kedalamannya, jaringann ekrotik, pus, benda asing, dasar luka,hiperemiaAbses tampak bengkak, kemerahan,kistik / fluktuatif, nyeri tekanGangren berwarna kehitaman, cairan kecoklatan, baubusuk, teraba dingin, pulsasi arteri Penilaian ulkus kaki DM pentinguntuk keputusan terapiDeskripsi ulkus : ukuran, kedalaman, bau,bentuk dan lokasiUlkus neuropati : kering, fissura, kulit hangat,kalus, warna kulti normal, predileksi di kaputmetatarsal I-III, lesipunch outUlkus angiopati : sianotik, gangren, kulitdingin, predileksi di jari

Pemeriksaan Penunjang Glukosa darah sewaktu Kadar glukosa darah puasaTes toleransi glukosa

Faktor risiko DM pada pemeriksaan penyaring :kelompok usia dewasa tua ( > 45 tahun )kegemukan {BB (kg) > 120% BB idaman atau IMT > 27 (kg/m2)}tekanan darah tinggi (> 140/90 mmHg)riwayat keluarga DMriwayat kehamilan dengan BB lahir bayi > 4000 gramriwayat DM pada kehamilandislipidemia (HDL < 35 mg/dl dan atau Trigliserida > 250 mg/dlpernah TGT (Toleransi Glukosa Terganggu) atau GDPT (Glukosa Darah Puasa Terganggu)

Bukan DMBelum pasti DMDMKadar glukosa darah sewaktu (mg/dL)Plasma venaDarah kapiler< 100< 90100-19990-199 200 200Kadar glukosa darah puasa (mg/dL)Plasma venaDarah kapiler< 100200 mg/dl (11,1 mmol/L)2. Glukosa plasma puasa >140 mg/dl (7,8 mmol/L)3. Glukosa plasma dari sampel yang diambil 2 jam kemudian sesudah mengkonsumsi 75gr karbohidrat (2 jam post prandial (pp) > 200 mg/dl

Pemeriksaan DiagnostikGlukosa darah meningkatAsam lemak bebas meningkatOsmolalitas serum meningkatGas darah arteri : PH menurun, HCO3 menurunUreum/kreatinin meningkat/normalUrine : gula + aseton positifElektrolit : Na, K, fosfor

EtiologiDiabetes Mellitus yang tergantung pada insulin (IDDM atau DM Tipe-1)Kebanyakan diabetes tipe-1 adalah anak-anak dan remaja. Diabetes melitus tipe-1 dicirikan dengan hilangnya sel beta penghasil insulin pada Langerhanspankreas. Penyebab terbanyak dari kehilangan sel beta pada diabetes tipe-1 adalah reaksi autoimunitas destruksi sel beta pankreas.

Diabetes Mellitus Tipe-2 atau Tidak Tergantung Insulin (NIDDM)Diabetes melitus tipe 2 terjadi karena kombinasi dari kecacatan dalam produksi insulin dan resistensi terhadap insulin atau berkurangnya sensitifitas terhadap insulin yang melibatkan reseptor insulin di membran sel. Pada tahap awal abnormalitas yang paling utama adalah berkurangnya sensitivitas terhadap insulin, yang ditandai dengan meningkatnya kadar insulin di dalam darah. 3.Diabetes Melitus Gestasional (Diabetes Kehamilan)Diabetes melitus gestasional melibatkan suatu kombinasi dari kemampuan reaksi dan pengeluaran hormon insulin yang tidak cukup, yang meniru DM Tipe-2. Kelainan sel beta pankreas, berkisar dari hilangnya sel beta sampai kegagalan sel beta melepas insulin.Faktor-faktor lingkungan yang mengubah fungsi sel beta.Gangguan sistem imunitas. Kelainan insulin.

Epidemiologi15% penderita DM akan mengalami ulkus pada kaki14-24% di antaranya memerlukan amputasiTingkat keberhasilan pengelolaan ulkus DM 57-94%, tergantung pada berat ringannya ulkus Amputasi karena kaki DM tersering selain karena traumaRisiko diamputasi 15-46 kali lebih tinggi pada kaki diabetMooney : 80% insiden amputasi ekstremitas inf karena gangguan vaskuler, separuhnya penderita DMDeteksi dini dapat mencegah risiko amputasi sampai 85% Patofisiologi

Klasifikasi kaki diabetesStage 1 : Normal FootStage 2 : High Risk FootStage 3 : Ulcerated FootStage 4 : Infected FootStage 5 : Necrotic FootStage 6 : Unsalvable Foot

Untuk stage 1 dan 2, peran pencegahan primerUntuk stage 3 dan 4 kebanyakan sudah memerlukan perawatan di tingkat pelayanan kesehatan yang lebih memadai umumnya sudah memerlukan pelayanan spesialistik.Untuk stage 5 apalagi stage 6 jelas merupakan kasus rawat inap

Manifestasi klinisPolifagiPolidipsiPoliuriGlukusoriaKelelahanPenurunan berat badanInfeksi

Gangren keringSakit pada daerah yang bersangkutanDaerah menjadi pucat, kebiruan dan bebercak unguLama kelamaan daerah tersebut berwarna hitamTidak teraba denyut nadi (tidak selalu)Bila diraba terasa kering dan dinginPinggirnya berbatas tegas

Gangren basahBengkak pada daerah lesiTerjadi perubahan warna dari merah tua menjadi hijau yang akhirnya kehitamanDinginBasahLunakAda jaringan nekrose yang berbau busuk, tapi bisa juga tanpa bau sama sekali. PenatalaksanaanOn-medika mentosaDietOlahragaDietMencukupi semua unsur makanan essensial (misalnya vitamin dan mineral)Mencapai dan mempertahankan berat badan (BMI) yang sesuai. PenghitunganBMI=BB (kg) / (TB (m)) BMI normal wanita = 18,5 22,9 kg/m2BMI normal pria = 20 24,9 kg/m2Memenuhi kebutuhan energyMencegah fluktuasi kadar glukosa darah setiap harinyaMenurunkan kadar lemak darah jika kadar ini meningkat

Olahraga- 5 10 pemanasan- 20 30 latihan aerobic (75 80% denyut jantung maksimal)- 15 20 pendinginan

Namun sebaiknya dalam berolahraga juga memperhatikan hal-hal sebagai berikut- Jangan lakukan latihan fisik jika glukosa darah >250 mg/dL- Jika glukosa darah 250 mg/dL- Jika glukosa darah 600 mg/dl) --hiperosmolalitas, diuesis osmotik dan dehirasi berat.HipoglikemiaMakroangiopatiMikroangiopati retinopati diabetik, nefropati diabetik, neuropatiPrognosisApabila gejala Diabetes Melitus terkontrol baik dan luka pada kaki diobati dengan antibiotic yang sesuai dan dengan secepat mungkin diobati akan sembuh. (ad bonam)

PreventifPencegahan primerResiko tinggiPencegahan skunderDeteksi dini dan memberikan pengobatan sejak awal penyakitPencegahan tersierUpaya mencegah komplikasi dan kecacatan yang diakibatkannya terdiri dari 3 tahap, antara lain :1. Mencegah timbulnya komplikasi.2. Mencegah berlanjutnya komplikasi untuk tidak terjadi kegagalan organ.3. Mencegah terjadinya kecacatan oleh karena kegagalan organ atau jaringan.

Pencegahan tersierUpaya mencegah komplikasi dan kecacatan yang diakibatkannya terdiri dari 3 tahap, antara lain :1. Mencegah timbulnya komplikasi.2. Mencegah berlanjutnya komplikasi untuk tidak terjadi kegagalan organ.3. Mencegah terjadinya kecacatan oleh karena kegagalan organ atau jaringan.