tugas drg yuyun kelainan tiroid

16
TUGAS oleh: WILLIEM HARVEY G1A 110008 Dosen Pembimbing: DRG. YUYUN PURWANTARI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

Upload: dila2706

Post on 01-Feb-2016

25 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

ggg

TRANSCRIPT

Page 1: Tugas Drg Yuyun Kelainan Tiroid

TUGAS

oleh:

WILLIEM HARVEY

G1A 110008

Dosen Pembimbing: DRG. YUYUN PURWANTARI

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS JAMBI

2013/2014

Page 2: Tugas Drg Yuyun Kelainan Tiroid

1. Kelainan Fungsi Tiroid

a. Hipotiroid

Hipotiroidisme adalah kelainan struktural atau fungsional kelenjar tiroid sehingga sintesis

dari hormon tiroid menjadi berkurang. Kegagalan dari kelenjar untuk mempertahankan kadar

plasma yang cukup dari hormon. Defisiensi ataupun resistensi perifer pada hormone tiroid

menimbulkan keadan hipometaboik terhadap hipotiroidisme. Apabila kekurangan hormone

timbul pada anak-anak dapat menimbulkan kretinisme. Pada anak yang sudah agak besar atau

pada umur dewasa dapat menimbulkan miksedema, disebut demikian karena adanya edematous,

penebalan merata dari kulit yang timbul akibat penimbunan mukopolisakarid hidrofilik pada

jaringan ikat diseluruh tubuh.

Gambar 1. Hipertiroidisme

Kurang aktifnya kelenjar hipotiroid memang tidak langsung berakibat fatal namun

perkembangan fisik dan kecerdasan bayi bisa terhambat. Kelenjar ini memproduksi hormon

tiroid yang berfungsi mengatur metabolisme atau penggunaan energi oleh tubuh. Hipotiroid

terjadi jika kelenjar tiroid tidak memproduksi hormon tiroid dalam jumlah yang cukup.

Akibatnya proses metabolisme pun melambat dan kerja berbagai sistem tubuh termasuk otak

terganggu. Hipotiroid bisa terjadi pada bayi yang baru lahir dan sekitar 80 hingga 90% kasus

hipotiroid terjadi pada bayi berusia di bawah 3 bulan. Sisanya terjadi pada anak, remaja, dan

orang dewasa. Hipotiroid cenderung menurun dalam keluarga dan anak perempuan dua kali lebih

berisiko dibanding anak laki-laki.

Page 3: Tugas Drg Yuyun Kelainan Tiroid

Ada beberapa kondisi yang kerap membuat bayi mengalami hipotiroid. Pertama, akibat

kelenjar tiroid memang kurang aktif memproduksi hormon. Kedua, kelenjar tiroid tidak

memproduksi hormon. Ketiga, hormonnya ada tapi kelenjar tidak berfungsi normal. Keempat,

hipotiroid akibat kelainan bawaan atau kongenital dan yang paling berbahaya karena bisa sangat

mempengaruhi perkembangan kecerdasan anak nantinya. 

Kelenjar tiroid bekeja dibawah pengaruh kelenjar hipofisis, tempat diproduksi hormone

tireotropik. Hormon ini mengatur produksi hormone tiroid yaitu tiroksin (T4) dan triido-tironin

(T3). Kedua hormone tersebut dibentuk dari monoido-tirosin dan diido-tirosin. Untuk ini

diperlukan odium. T3 dan T4 diperlukan dalam proses metabolic di dalam badan, lebih-lebih

pada pemakaian oksigen. Selain itu ia merangsang sintesis protein dan mempengaruhi

metabolism karbohidrat, lemak dan vitamin. Hormon ini juga diperlukan untuk mengoah karoten

menjadi vitamin A. Untuk pertumbuhan badan, hormone ini sangat dibutuhkan, tetapi harus

bekerja sama dengan growth hormone.

Kekurangan hormon tiroid menyebabkan melambatnya fungsi tubuh. Banyak penderita

yang mengalami penambahan berat badan, sembelit dan tidak tahan terhadap cuaca dingin.

Rambut menjadi tipis, kasar dan kering; kulit menjadi kasar, kering, bersisik dan menebal.

Banyak penderita yang mengalami sindroma terowongan karpal. Gejala hipotiroidisme yang lain

adalah dementia, sulit berkonsentrasi, gerakan lamban, konstipasi, kulit kasar, rambut rontok,

mensturasi berlebihan, pendengaran terganggu dan penurunan kemampuan bicara.

Gambar 2. Gambaran Hipotiroid pada anak

Page 4: Tugas Drg Yuyun Kelainan Tiroid

b. Hipertiroid

Dikenal juga sebagai tirotoksikosis atau Graves yang dapat didefenisikan sebagai respon

jaringan-jaringan tubuh terhadap pengaruh metabolik hormon tiroid yang berlebihan. Keadaan

ini dapat timbul spontan atau adanya sejenis antibodi dalam darah yang merangsang kelenjar

tiroid, sehingga tidak hanya produksi hormon yang berlebihan tetapi ukuran kelenjar tiroid

menjadi besar.

Gambar 3. Hipertiroid

Hipertiroidisme dapat terjadi akibat disfungsi kelenjar tiroid, hipofisis, atau hipotalamus.

Peningkatan TSH akibat malfungsi kelenjar tiroid akan disertai penurunan TSH dan TRF karena

umpan balik negatif HT terhadap pelepasan keduanya. Hipertiroidisme akibat rnalfungsi

hipofisis memberikan gambaran kadar HT dan TSH yang tinggi. TRF akan Tendah karena

umpan balik negatif dari HT dan TSH. Hipertiroidisme akibat malfungsi hipotalamus akan

memperlihatkan HT yang tinggi disertai TSH dan TRH yang berlebihan.

Manifestasi klinis pada penderita hipertiroid:

Peningkatan frekuensi denyut jantung.

Peningkatan tonus otot, tremor, iritabilitas, peningkatan kepekaan terhadap

katekolamin.

Peningkatan laju metabolisme basal, peningkatan pembentukan panas, intoleran

terhadap panas, keringat berlebihan.

Page 5: Tugas Drg Yuyun Kelainan Tiroid

Penurunan berat, peningkatan rasa lapar (nafsu makan baik).

Peningkatan frekuensi buang air besar.

Gondok (biasanya), yaitu peningkatan ukuran kelenjar tiroid.

Gangguan reproduksi.

Tidak tahan panas.

Cepat letih.

Tanda bruit.

Haid sedikit dan tidak tetap.

Pembesaran kelenjar tiroid.

Mata melotot (exoptalmus).

2. Pertumbuhan dan Perkembangan gigi

Benih gigi mulai dibentuk sejak janin berusia 7 minggu dan berasal dari lapisan

ektodermal serta mesodermal. Lapisan ektodermal berfungsi membentuk email dan odontoblast,

sedangkan mesodermal membentuk dentin, pulpa, semen, membran periodontal, dan tulang

alveolar. Pertumbuhan dan perkembangan gigi dibagi dalam tiga tahap, yaitu perkembangan,

kalsifikasi, dan erupsi.

a. Tahap Perkembangan gigi

Tahap perkembangan gigi dibagi atas 5 tahap:

Inisiasi (bud stage)

Merupakan permulaan terbentuknya benih gigi dari epitel mulut. Sel-sel tertentu pada

lapisan basal dari epitel mulut berproliferasi lebih cepat daripada sel sekitarnya. Hasilnya adalah

lapisan epitel yang menebal di regio bukal lengkung gigi dan meluas sampai seluruh bagian

maksila dan mandibula.

Proliferasi (cap stage)

Lapisan sel-sel mesenkim yang berada pada lapisan dalam mengalami proliferasi,

memadat, dan bervaskularisasi membentuk papila gigi yang kemudian membentuk dentin dan

Page 6: Tugas Drg Yuyun Kelainan Tiroid

pulpa pada tahap ini. Sel-sel mesenkim yang berada di sekeliling organ gigi dan papila gigi

memadat dan fibrous, disebut kantong gigi yang akan menjadi sementum, membran periodontal,

dan tulang alveolar.

Histodiferensiasi (bell stage)

Terjadi diferensiasi seluler pada tahap ini. Sel-sel epitel email dalam (inner email

epithelium) menjadi semakin panjang dan silindris, disebut sebagai ameloblas yang akan

berdiferensiasi menjadi email dan sel-sel bagian tepi dari papila gigi menjadi odontoblas yang

akan berdiferensiasi menjadi dentin.

Gambar 4. Siklus hidup gigi. (A–D)Tahap perkembangan gigi. (A)Inisiasi (bud stage),

(B)Proliferasi (cap stage), (C)Histodiferensiasi, Morfodiferensiasi (bell stage), (D)Aposisi dan dilanjut

dengan tahap kalsifikasi, (E)Sebelum erupsi, (F)Setelah erupsi, (G dan H) Atrisi, (I) Resesi gingiva dan

kehilangan jaringan pendukung sehingga terjadinya eksfoliasi.

Page 7: Tugas Drg Yuyun Kelainan Tiroid

Morfodiferensiasi

Sel pembentuk gigi tersusun sedemikian rupa dan dipersiapkan untuk menghasilkan

bentuk dan ukuran gigi selanjutnya. Proses ini terjadi sebelum deposisi matriks dimulai.

Morfologi gigi dapat ditentukan bila epitel email bagian dalam tersusun sedemikian rupa

sehingga batas antara epitel email dan odontoblas merupakan gambaran dentinoenamel junction

yang akan terbentuk. Dentinoenamel junction mempunyai sifat khusus yaitu bertindak sebagai

pola pembentuk setiap macam gigi. Terdapat deposit email dan matriks dentin pada daerah

tempat sel-sel ameloblas dan odontoblas yang akan menyempurnakan gigi sesuai dengan bentuk

dan ukurannya.

Aposisi

Terjadi pembentukan matriks keras gigi baik pada email, dentin, dan sementum. Matriks

email terbentuk dari sel-sel ameloblas yang bergerak ke arah tepi dan telah terjadi proses

kalsifikasi sekitar 25%-30%.

b. Tahap kalsifikasi gigi

Tahap kalsifikasi adalah suatu tahap pengendapan matriks dan garam-garam kalsium.

Kalsifikasi akan dimulai di dalam matriks yang sebelumnya telah mengalami deposisi dengan

jalan presipitasi dari satu bagian ke bagian lainnya dengan penambahan lapis demi lapis.

c. Tahap Erupsi gigi

Erupsi gigi merupakan suatu proses yang berkesinambungan dimulai dari awal

pembentukan melalui beberapa tahap sampai gigi muncul ke rongga mulut. Ada dua fase yang

penting dalam proses erupsi gigi, yaitu erupsi aktif dan pasif. Erupsi aktif adalah pergerakan gigi

yang didominasi oleh gerakan ke arah vertikal, sejak mahkota gigi bergerak dari tempat

pembentukannya di dalam rahang sampai mencapai oklusi fungsional dalam rongga mulut,

sedangkan erupsi pasif adalah pergerakan gusi ke arah apeks yang menyebabkan mahkota klinis

bertambah panjang dan akar klinis bertambah pendek sebagai akibat adanya perubahan pada

perlekatan epitel di daerah apikal.

Page 8: Tugas Drg Yuyun Kelainan Tiroid

Gigi desidui yang juga dikenal dengan gigi primer jumlahnya 20 di rongga mulut, yang

terdiri dari insisivus sentralis, insisivus lateralis, kaninus, molar satu, dan molar dua dimana

terdapat sepasang pada maksila dan mandibula masing-masing.Pada usia 6 bulan setelah

kelahiran, gigi insisivus sentralis mandibula yang merupakan gigi yang pertama muncul di

rongga mulut, dan berakhir dengan erupsinya gigi molar dua maksila.

Erupsi gigi permanen pada umumnya terjadi antara usia 5 sampai 13 tahun kecuali gigi

permanen molar tiga (erupsi antara 17 sampai 21 tahun), juga seiring dengan pertumbuhan dan

perkembangan pubertas.

Table 1. Perkembangan kronologis pada gigi permanen

3. Pengaruh kelainan tiroid pada perumbuhan gigi desidui

Pada kelainan tiroid terdapat dua kemungkinan yang terjadi pada pertumbuhan dan

perkembangan gigi pada anak. Kelainan ini disebabkan karna kaitan hormone tiroid terhadap

fungsi metabolism serta perkembanagan jaringan. Secara umum tiroid berpengaruh terhadap

perkembangan dan pertumbuhan pada anak dengan bekerjasama dengan Growth Hormon,

sehingga berpengaruh besar dalam pembentukan tulang, pembentukan gigi, dan jaringan yang

Page 9: Tugas Drg Yuyun Kelainan Tiroid

lainnya. Konsentrasi T3 dan T4 dalam plasma dikendalikan melalui mekanisme umpan balik

negatif yaitu melaui poros hipotalamus-hipofisis-tiroid. Aktivitas kelenjar tiroid dirangsang oleh

TSH dari adenohipofisis, dan TSH sendiri oleh TRH dari hipotalamus. Hormon T3 dan T4 yang

dihasilkannya berada dalam bentuk senyawa bebas, bila kadar fisiologik normalnya telah

dilampaui, akan menghambat produksi TSH mungkin juga TRH, sehingga aktivitas produksi

kelenjar tiroid ditekan. Produksi TSH juga dipengaruhi oleh rangsang suhu. Pada udara dingin

sekresi TSH meningkat, dan pada udara panas sekresi TSH akan menurun.

Pada kedaan hipotiroid, sekresi dari hormone tiroid kurang sehingga mengganggu proses-proses

yang ada dalam tubuh seperti metabolism tubuh, serta pengaturan energy juga terganggu. Energi

ini digunakan untuk menggerakkan seluruh sistem tubuh seperti proses pencernaan, kerja

anggota tubuh, proses berpikir otak, dan sebagainya. Hipotiroid terjadi jika kelenjar tiroid tidak

memproduksi hormon tiroid dalam jumlah yang cukup. Akibatnya proses metabolisme pun

melambat dan kerja berbagai sistem tubuh termasuk otak terganggu. Sehingga pada anak dapat

menyebabkan penurunan IQ, serta perlambatan perkembangan dan pertumbuhan. Di dalam

sebuah jurnal juga disebutkan Laura dkk, bahwasanya pada hipotiroid terjadi perlambatan

terjadinya erupsi gigi decidui pada anak. Ini berkaitan dengan proses metabolism tubuh yang

menjadi lambat akibat kurangnya salah satu hormone pertumbuhan yaitu tiroid. Sehingga pada

anak yang hipotiroid, pertumbuhan giginya akan lambat, pada anak normal gigi tumbuh biasanya

6 bulan, sedangkan pada anak hipotiroid bisa lebih lambat, begitu juga dengan erupsi giginya.dan

efek lain dari hipotiroid yaitu terjadinya macroglosia dan micrognathia.

Pada keadaan hipertiroid, sekresi dari hormone tiroid yang terlalu berlebihan, sehingga proses

metabolism maupun proses pengaturan energy juga tinggi. Pada keadaan hipertiroid ini pada

anak terlihat gambaran obese karna anak yang sering makan akibat pengaturan nafsu makan

yang tidak terkontrol. Pada anak hipertiroid berbeda dengan hipotiroid dalam pertumbuhan

giginya. Menurut Laura dkk, pada anak yang hipertiroid pertumbuhan serta erupsi gigi terjadi

lebih cepat dari biasanya akibat pelepasan hormone tiroid yang berlebihan di dalam tubuh

sehingga merangsang metabolism serta produksi energy yang berlebih. Pada anak normal erupsi

gigi terjadi pada usia 5 sampai dengan 15 tahun. Pada anak yang mengalami hipertiroid erupsi

giginya menjadi lebih cepat, sehingga terlihat gambaran gigi biasanya anak gingsul (tidak teratur

dan berdempet satu dengan yang lain) akibat pertumbuhan gigi permanen yang lebih dahulu

Page 10: Tugas Drg Yuyun Kelainan Tiroid

sebelum gigi decidui lepas atau akarnya mati. Dan pada hipertiroid meningkatkan terciptanya

caries pada gigi, sehingga menyebabkan gigi cepat rusak. Serta efek lain pada mulut yaitu

osteoporosis pada maxilla dan mandibular, sindrom mulut terbakar, dan meningkatkan penyakit

periodontal gigi seperti gingivitis dan periodontitis yang merusak jaringan pendukung gigi

seperti gusi dan penghubung gigi dengan tulang penyangga gigi yaitu tulang alveolar.

Table 2. Perbedaan hipotiroid dan hipertiroid pada bagian mulut

Page 11: Tugas Drg Yuyun Kelainan Tiroid

Daftar Pustaka

1. Sylvia Price, Lorraine Wilson. Patofisiologi Edisi ke-6 Volume 2. Jakarta EGC, 2006

2. Sudoyo AW, Setyohadi B, Alwi I, Simadibrata MK, Setiati S, editor. Buku ajar ilmu

penyakit dalam. Edisi ke-5. Jakarta: Interna Publising;2009. Vol. 3. hal. 1977-83.

3. Fabue LC, Soriano YJ, Perez GS. Dental management of patients with endocrine

disorders. J Clin Exp Dent. 2010;2(4):e196-203.