aspekhistologisistempencernaan

35
 DIKTAT KULIAH HISTOLOGI (MODUL GASTROINTESTINAL) ASPEK HISTOLOGI SISTIM PENCERNAAN Oleh dr. Ahmad Aulia Jusuf, Ph.D Bagian Histologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Jl. Salemba Raya 6 Jakarta 2007

Upload: ayu-saidah-ali

Post on 10-Jul-2015

86 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: AspekHistologiSistemPencernaan

5/10/2018 AspekHistologiSistemPencernaan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/aspekhistologisistempencernaan 1/35

DIKTAT KULIAH HISTOLOGI(MODUL GASTROINTESTINAL)

ASPEK HISTOLOGI

SISTIM PENCERNAAN

Oleh

dr. Ahmad Aulia Jusuf, Ph.D

Bagian Histologi Fakultas Kedokteran Universitas IndonesiaJl. Salemba Raya 6 Jakarta

2007

Page 2: AspekHistologiSistemPencernaan

5/10/2018 AspekHistologiSistemPencernaan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/aspekhistologisistempencernaan 2/35

PENDAHULUAN

  Sistim pencernaan merupakan salah satu sistim yang ada di tubuh kita untuk 

mengolah bahan makanan yang masuk ke tubuh kita menjadi zat yang dapat diserap ke

dalam peredaran darah, sedangkan sisa atau ampas yang dihasilkan dari proses

 pencernaan akan disingkirkan atau dikeluarkan melalui feses.

Sistim pencernaan terdiri atas suatu saluran panjang yaitu saluran cerna di mulai dari

mulut sampai anus (dubur), dan kelenjar-kelenjar yang berhubungan seperti kelenjar liur,

hati dan pancreas, yang letaknya di luar saluran tetapi menghasilkan sekret melalui sistim

duktus masuk ke dalam saluran tersebut.

Makanan mula-mula dijadikan bagian-bagian yang kecil dengan cara menggigit dan

mengunyah, kemudian makanan tersebut dihaluskan lebih lanjut oleh asam klorida dan

ensim-ensim pencernaan. Ensim-ensim tersebut membantu memecahkan atau

menghidrolisis protein, karbohidrat, dan lemak menjadi senyawa dasar seperti asam

amino, monosakarida dan gliserida.

Sistim pencernaan yang akan diuraikan terdiri atas

I. Rongga mulut termasuk kelenjar liur 

II. Saluran cerna dari esofagus sampai anus

III. Kelenjar perut besar (pankreas, hati dan kandung empedu)

I. Rongga Mulut

Di dalam rongga mulut terdapat bibir, pipi, lidah, gigi, kelenjar liur dan langit-langit.

 A. Bibir (Gb-1)

Pada bibir jaringan utamanya tersusun oleh otot rangka yang terpendam dalam

  jaringan ikat fibroelastis. Bibir terdiri atas: permukaan luar bibir, merah bibir dan

 permukaan dalam bibir.

2

Page 3: AspekHistologiSistemPencernaan

5/10/2018 AspekHistologiSistemPencernaan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/aspekhistologisistempencernaan 3/35

Permukaan luar bibir tersusun dari epitel berlapis gepeng dengan lapisan tanduk .

Pada permukaan ini terdapat rambut dan folikel rambut, kelenjar sebasea dan kelenjar 

keringat .

Permukaan dalam bibir diliputi oleh epitel berlapis gepeng tanpa lapisan tanduk  Di

 bawah epitel terdapat lamina propia yang banyak mengandung kapiler darah dan ujung-

ujung saraf. Submukosa mengandung serat-serat elastin yang mengikat epitel secara erat

 pada otot sehingga mencegah terbentuknya lipatan mukosa yang dapat tergigit di antara

gigi geligi ketika rahang tertutup. Di submukosa ini juga banyak mengandung kelenjar 

mukosa dan seromukosa (kelenjar campur srosa dan mukosa).

Merah bibir mempunyai struktur yang mirip dengan permukaan luar tetapi tidak 

terdapat rambut, kelenjar keringat dan kelenjar sebasea. Disamping itu epidermisnya

mengalami modifikasi, mengandung banyak keratohialin dan stratum lusidumnya tebal.

Ditengah-tengah merah bibir, permukaan luar dan permukaan dalam bibir terletak otot

lurik.

Permukaan dalam bibir mudah mengalami trauma atau luka berdarah karena tidak 

mengandung lapisan tanduk dan banyak kapiler darah. Banyaknya pembuluh darah juga

memungkinkan luka cepat menyembuh. Selain itu permukaan dalam juga mudah

mengalami infeksi oleh virus atau bakteri yang disebut dengan Stomatitis Apthosa

(Sariawan).

B. Lidah (Gb-2 dan 3)

Permukaan luar lidah ditutupi oleh epitel gepeng berlapis tanpa lapisan tanduk . Di

 bawah epitel banyak terdapat  serat-serat lurik dan kelenjar serosa serta mukosa. Pada

 permukaan lidah terdapat banyak tonjolan-tonjolan kecil disebut papil lidah. Ada 4 jenis

 papil lidah yaitu

a. Papila filiformis (fili=duri), bentuknya runcing-runcing seperti kerucut dengan tinggi

antara 2-3mm. Epitel yang meliputi papila sebagian mengalami pertandukan.

b. Papila fungiformis (fungi=jamur) terletak di antara filiformis berbentuk seperti jamur.

Papila ini mengandung kuncup kecap (tastebud).

c. Papila sirkumvalata (Vallum= dinding). Tiap papil menonjol sedikit di atas

 permukaan dan dibatasi oleh suatu parit melingkar dengan banyak kuncup kecap pada

3

Page 4: AspekHistologiSistemPencernaan

5/10/2018 AspekHistologiSistemPencernaan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/aspekhistologisistempencernaan 4/35

dinding lateralnya (Gb-4).

d. Papila foliata (folia= daun) terletak pada bagian samping dan belakang lidah,

 berbentuk lipatan-lipatan mirip daun dengan kuncup kecapnya pada lipatan. Papila ini

tidak terdapat pada manusia tetapi pada kelinci.

Pada papil lidah terdapat kuncup kecap (taste bud) (Gb-4). Selain di lidah kuncup

kecap juga ditemui dalam rongga mulut, palatum dan epiglotis. Dengan mikroskop

cahaya kuncup kecap mudah dikenal sebagai bangunan pucat berbentuk seperti irisan

bawang . Pada kuncup kecap ini disusun oleh 3 jenis sel yaitu sel penyokong atau

sustentakular, sel pengecap neuroepitel dan sel basal. Sel pengecap neuroepitel berfungsi

untuk menerima dan meneruskan rangsang rangsang kimiawi dari makanan atau

minuman yang kita makan atau minum. Rasa manis dan asin dirasakan pada ujung lidah,

rasa asam pada samping lidah dan pahit pada daerah pangkal lidah.

C. Gigi (Gb-5)

Gigi berasal dari mesoderm dan ektoderm. Gigi tertanam di dalam tulang rahang.

Pada manusia dapat dibedakan dua macam gigi yaitu

1. Gigi Susu (Gigi primer /desidua)

Terdapat selama masa anak-anak dengan jumlah total 20 buah. Gigi ini mucul pada

usia sekitar 6 bulan sampai 2 tahun dan akan tanggal pada umur 6 sampai 12-13

tahun.

2. Gigi permanen (Gigi dewasa)

Gigi ini berjumlah seluruhnya sebanyak 32 buah. Gigi ini muncul secara bertahap

mulai usia 12 tahun.

Berdasarkan bentuknya gigi dibagi mernjadi 3 jenis yaitu gigi seri (untuk memotong),

gigi taring (untuk merobek atau mengoyak) dan gigi geraham untuk mengunyah. Gigi

terdiri atas mahkota gigi yang terihat menonjol di atas gusi atau ginggiva dan akar gigi

yang terpendam di dalam alveolus maksila dan mandibula. Mahkota dan akar gigi

 bertemu pada leher gigi. Bagian-bagian gigi terdiri atas:

1. Email

merupakan penutup dentin pada mahkota gigi. Email terutama terdiri atas 99% bahan

4

Page 5: AspekHistologiSistemPencernaan

5/10/2018 AspekHistologiSistemPencernaan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/aspekhistologisistempencernaan 5/35

anorganik terutama kalsium fosfat dan bahan organik 1% yang mengandung protein

enamelin. Email dibentuk oleh sel-sel ameloblas yang merupakan sel-sel berbentuk 

silindris tinggi. Lapisan email ini dapat dirusak oleh kuman-kuman atau makanan

tinggi karbohidrat atau yang terlalu asam. Kerusakan pada email dapat berlanjut ke

lapisan dibawahnya dan menimbulkan gibi berlubang yang disebut karies dentis.

2. Dentin

Berjalan mengitari rongga pulpa, merupakan jaringan yang telah mengalami

kalisfikasi. Dentin dibentuk 80% oleh garam kalsium dan 20% dari bahan organik 

terutama terdiri atas serat kolagen dan glikosaminoglikan, yang disintesis oleh sel-sel

odontoblas. Odontoblas merupakan selapis sel-sel silindris dengan inti di bagian

  basal yang terletak di pinggir pulpa menghadap permukaan dalam dentin. Dentin

muda yang baru terbentuk merupakan lapisan yang berhubungan dengan pangkal

tonjolan odontoblas dan disebut predentin. Predentin tidak mengandung mineral dan

terdiri atas substansi dasar dan serat-serat kolagen. Kerusakan pada dentin akibat

  proses pembusukan oleh kuman-kuman atau makanan tinggi karbohidrat dan

makanan yang sangat asam disebut karies dentis (Gigi berlubang) dan dapat

menimbulkan rasa ngilu atau nyeri tumpul.

3. Sementum

Merupakan lapisan yang menutupi dentin akar gigi mulai dari leher sampai ujung bawahnya dan berfungsi untuk mengikat gigi pada membran periodontal. Susunan

histologis mirip dengan tulang yaitu mengandung berkas serat-serat kolagen kasar 

yang terpendam dalam matriks yang berkapur.

4. Pulpa

berasal dari jaringan mesenkim dan mengisi rongga pulpa dan saluran pada akar gigi.

Pulpa gigi terdiri atas sel-sel, serat kolagen dan glikosaminoglikans. Rongga pulpa

terisi oleh 1 arteriol (cabang arteri kecil) dan 2 venula (cabang vena kecil) serta serat

saraf. Serat saraf ini akan memberikan cabang-cabang saraf yang halus tanpa

 pembungkus (mielin) yang berjalan menembus odontoblas dan berakhir pada

 predentin dan dentin. Bila timbul rangsangan pada serat-serat saraf ini akibat

kerusakan pada predentin dan dentin akan menimbulkan rasa nyeri tumpul ,

sedangkan peradangan yang menembus sampai rongga pulpa akan mengiritasi serat-

5

Page 6: AspekHistologiSistemPencernaan

5/10/2018 AspekHistologiSistemPencernaan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/aspekhistologisistempencernaan 6/35

serat saraf dan menimbulkan nyeri tajam berdenyut . Peradangan pada pulpa disebut

pulpitis.

5. Membran periodontal

Merupakan jaringan ikat fibrosa yang terletak di antara tulang alveolar dengan gigi

dan turut menyokong ginggiva pada leher gigi. Fungsinya tidak hanya sebagai

 periosteum tulang alveolar, tetapi sebagai ligamen penyangga gigi di dalam soketnya.

6. Gusi (Ginggiva)

Merupakan lapisan yang mengelilingi gigi dan merupakan membran mukosa yang

terdapat di antara dan berhubungan dengan periosteum tulang alveolar pada tonjolan

dan bagian atas leher gigi. Ginggiva akan melekat erat pada email. Perlekatan dengan

email ini makin melemah dengan bertambahnya umur, sehingga ginggiva hanya

melekat pada sementum dan seluruh mahkota gigi dapat terlihat.

D.  Kelenjar Liur 

Membran mukosa rongga mulut dan bibir di basahi oleh air liur yang disekresikan

oleh kelenjar-kelenjar liur yang kecil yang terdapat disekitar rongga mulut. Disamping itu

terdapat 3 kelenjar besar yaitu parotis, submandibularis dan sublingualis yang menge-

luarkan sekretnya dalam jumlah banyak setelah dirangsang secara mekanis, kimiawi,

 psikis atau olfaktorik karena adanya makanan atau dugaan adanya makanan. Kelenjar – 

kelenjar ini mengeluarkan sekretnya ke dalam rongga mulut melalui saluran keluarnya.

Kelenjar Parotis (Gb-6)

Kelenjar parotis merupakan kelenjar yang terletak di bagian bawah depan telinga

dan meluas kebagian muka bawah di bawah lengkung zigomatikus. Kelenjar ini terdiri

atas bagian sekretorius (penghasil sekret) dan saluran keluar . Bagian sekretorius disusun

oleh sel-sel berbentuk kuboid dan dibagian basalnya terdapat sel-sel mioepitel yang berfungsi untuk memeras keluarnya sekret menuju ke saluran keluar . Saluran keluarnya

disebut Duktus Stensen yang bermuara pada mukosa rongga mulut berhadapan dengan

gigi geraham kedua atas. Kelenjar ini merupakan kelenjar liur terbesar dan akan

menghasilkan liur yang bersifat serosa. Peradangan pada kelenjar ini akibat virus disebut

Parotitis Epidemika.

6

Page 7: AspekHistologiSistemPencernaan

5/10/2018 AspekHistologiSistemPencernaan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/aspekhistologisistempencernaan 7/35

Kelenjar Campur (Gb-7)

Ada 2 macam kelenjar campur yaitu kelenjar submandibularis dan sublingualis.

Kelenjar submandibularis terletak pada dasar mulut sedangkan saluran keluarnya ( saluran

Wharton). Bermuara dibawah ujung lidah. Kelenjar ini merupakan kelenjar mukoserosa

yaitu kelenjar yang mengandung bagian serosa lebih banyak daripada mukosa. Kelenjar 

sublingualis terletak di bawah membran mukosa dasar mulut dekat saluran keluar kelenjar 

submandibularis. Kelenjar ini sebaliknya mengandung lebih banyak bagian mukosa

daripada serosa. Bagian sekretorius serosa serupa dengan kelenjar parotis, sedangkan

 bagian mukosanya tampak sitoplasma yang jernih. Saluran keluarnya mirip dengan kelenjar 

 parotis.

Air Liur

Air liur akan membasahi makanan sehingga mudah ditelan, juga meningkatkan cita rasa

karena bahan kimia yang berhubungan dengan cita rasa harus berada dalam larutan untuk 

dapat merangsang kuncup kecap. Air liur mengandung:

1.  Amilase dan maltase untuk mencerna sebagian karbohidrat.

2.  Lisosim dan peroksidase yang merupakan zat antibakteri

3. Gamma globulin terutama IgA, sebagai bagian dari sistem pertahanan tubuh.

II. Saluran Cerna (Gb-8)

Dinding saluran cerna pada dasarnya dapat dibagi menjadi 3 lapisan, yaitu

1. Tunika mukosa

2. Tunika submukosa

3. Tunika muskularis

4. Tunika serosa.Tunika mukosa terdiri atas suatu membran epitel permukaan yang basah dilapisi

mukus yang terletak di atas suatu lamina basal. Di bawahnya terdapat sedikit jaringan ikat

longgar (lamina propia) dan lapisan tipis otot polos (muskularis mukosa).

7

Page 8: AspekHistologiSistemPencernaan

5/10/2018 AspekHistologiSistemPencernaan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/aspekhistologisistempencernaan 8/35

  Tunika submukosa terdiri atas jaringan ikat areolar kasar. Pada bagian ini terdapat

 pleksus Meissner yang merupakan serabut saraf parasimpatis. Disamping itu juga terdapat

 pembuluh darah yang halus.

Tunika muskularis terdiri atas 2 lapisan berkas serat otot polos yaitu lapisan

muskularis sirkular di sebelah dalam dan longitudinal di sebelah luar. Di antara ke 2 lapisan

tersebut terdapat pembuluh darah dan pleksus saraf yang berhubungan dengan banyak 

ganglion kecil yang disebut  pleksus mienterikus Auerbach. Tunika muskularis mendorong

 bahan makanan di dalam lumen saluran cerna. Gerakan ini disebut gerak peristaltik usus

yang membantu mencampurkan bahan makanan dengan ensim pencerna dengan gerakan

mengaduk.

  Tunika serosa atau adventisia merupakan lapisan terluar dibentuk oleh jaringan

areolar elastis yang relatif padat. Lapisan ini juga mengandung pembuluh darah dan limfe.

Esofagus (Gb-9)

Esofagus merupakan saluran yang berhubungan dengan faring pada tepi bawah tulang

rawan krikoid kemudian melalui leher bagian bawah dan mediastinum toraks lalu menembus

diafragma sampai akhirnya bermuara ke dalam lambung.

Tunika mukosa esofagus terdiri atas epitel berlapis gepeng tanpa lapisan tanduk. Tunika

submukosa mengandung serat-serat elastin dan kelenjar serosa dan mukosa. Tunika

muskularisnya pada sepertiga atas terdiri atas otot rangka, sepertiga tengah terdiri atas

campuran otot rangka dan polos lalu kandungan otot polosnya makin ke arah lambung makin

sedikit dan pada sepertiga bawah hanya terdiri atas otot polos. Fungsi esofagus hanya

merupakan jalan makanan menuju ke lambung.

Lambung (Gb-10,11,12)

Lambung merupakan saluran makanan berbentuk huruf J dengan batas atas cekungdisebut kurvatura minor dan batas bawah cembung disebut kurvatura mayor. Bagian atas

lambung disebut fundus, bagian tengahnya disebut badan atau korpus sedangkan bagian

 bawahnya disebut pilorus.

Makanan masuk ke dalam lambung dalam bentuk gumpalan (bolus, bola) terdiri atas

 bahan makanan setengah padat yang telah dikunyah dan sebagian dibasahi liur. Setelah

8

Page 9: AspekHistologiSistemPencernaan

5/10/2018 AspekHistologiSistemPencernaan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/aspekhistologisistempencernaan 9/35

dicerna makanan dari lambung akan dikeluarkan secara bertahap sebagai massa setengah

cair berbentuk bubur disebut “Chyme.” Otot lambung yang tebal berfungsi untuk 

mengaduk dan menggerus bahan makanan di dalamnya serta mencampur secara sempurna

dengan getah sekret pencernaan yang dikeluarkan oleh lambung. Getah lambung

mengandung asam klorida, ensim-ensim dan mukus (lendir). Ada 3 macam ensim yaitu

1.  Ensim Pepsin untuk mencerna protein dalam suasana asam.

2.  Ensim Renin berfungsi untuk menggumpalkan susu

3.  Ensim Lipase berfungsi untuk mencerna lemak.

Mukosa lambung juga mensekresikan suatu yang diperlukan untuk mengabsorpsi

vitamin B12. Lambung juga menghasilkan beberapa hormon termasuk  gastrin, sekretin dan

kolesistokinin. Di Lambung juga terjadi absorpsi terbatas pada garam, air, glukosa, alkohol

dan beberapa obat.

Secara histologis lambung terdiri atas tunika mukosa, submukosa, muskularis dan

serosa. Tunika mukosa terdiri atas epitel selapis torak (kolumnar). Sel-sel ini dapat

mensekresikan mukus lambung netral yang berfungsi untuk melapisi permukaan lambung

dan melindungi mukosa lambung dari pengaruh asam. Mukosa lambung mengandung

kelenjar-kelenjar lambung yang bermuara ke permukaan epitel melalui sumur-sumur yang

dikenal sebagai Foveolae Gastrika. Kelenjar lambung ini bentuknya tubular simpleks atau

tubular bercabang masuk jauh ke dalam mukosa hingga mendekati muskularis mukosa dandi antara kelenjar terdapat lamina propria. Epitel kelenjar tersusun oleh jenis sel yang

  berbeda yang mengsekresikan asam, ensim-ensim, mukus dan hormon-hormon. Ada 4

macam sel epitel kelenjar yaitu:

1. Sel Mukus Leher (mucous neck cell)

Sel ini berbentuk torak mirip sel epitel mukosa terdapat pada leher kelenjar. Inti sel

lonjong terletak di dasar sel. Sitoplasma bagian puncak kadang-kadang mengandung

granula. Sel ini menghasilkan mukus atau getah lambung yang bersifat asam.

2. Sel Parietal (sel HCl)

Sel ini berbentuk segitiga dengan inti bulat dan sitoplasma bewarna merah (asiodofilik).

Sel ini terdapat diseluruh bagian lambung. Sel ini mengsekresikan:

a).  Asam lambung (HCl).

b). Faktor intrinsik yang akan berikatan dengan Vitamin B12 dan membantu absorpsi

9

Page 10: AspekHistologiSistemPencernaan

5/10/2018 AspekHistologiSistemPencernaan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/aspekhistologisistempencernaan 10/35

vitamin ini dalam lumen usus.

3. Sel Zimogen atau sel Prinsipal (Chief Cell)

Sel ini bentuknya mirip dengan sel HCl sering tidak teratur, di antara sel sel-sel ini

dapat juga dilihat sel HCl. Inti sel bulat dengan sitoplasma tampak agak basofil dan

 pada daerah puncak kadang-kadang terlihat bergranula. Sel ini banyak dijumpai di

 bagian basal kelenjar. Sel ini mensekresikan pepsinogen yang akan diubah menjadi

 pepsin.

4. Sel-sel enteroendokrin (Sel Argenafin)

Sel-sel ini banyak ditemukan di daerah pylorus dan umumnya ditemukan di dasar 

kelenjar. Sel-sel kecil berbentuk piramid dengan sitoplasma jernih tak bewarna. Bebe-

rapa sel ini dapat dipulas dengan larutan amoniak perak nitrat disebut sel argirofilik dan

lainnya dapat dipulas dengan kalium bikromat disebut juga sel enterokromafin. Sel-sel

ini menghasilkan beberapa hormon peptida murni yaitu sekretin, gastrin dan kolesis-

tokinin. Tunika submukosa terdiri atas jaringan ikat jarang dengan serat-serat kolagen

dan elastin. Di samping itu lapisan ini juga mengandung pembuluh darah, pembuluh

limfe dan saraf perifer. Tunika Muskularis terdiri atas tunika muskularis longitudinal di

sebelah luar dan sirkularis disebelah dalam. Di antara keduanya terdapat pleksus

Aurbach. Tunika serosa dibentuk oleh jaringan ikat longgar.

Usus Halus

Usus halus terdiri atas 3 bagian yaitu duodenum, yeyenum dan ileum. Duodenum tidak 

digantung oleh mesenterium (penggantung usus) terletak retroperitoneum, sedangkan

yeyunum dan ileum digantung oleh mesenterium.

Tunika mukosa usus halus terdiri atas: (Gb-13,14, 15, 16)

1.  Plika sirkularis Kerckring yaitu lipatan yang berjalan sirkular atau spiral yang dapat

melingkari lumen usus. Plika ini dibentuk oleh lapisan mukosa dan submukosa.

2. Vilus intestinalis yaitu tonjolan kecil mirip jari atau daun pada membran mukosa. Tiap

vilus terdiri atas epitel dan lamina propria. Lapisan ini mengandung pembuluh darah,

limfatik dan jaringan ikat.

3.  Kriptus Lieberkuhn yaitu kelenjar –kelenjar yang terdapat pada usus halus yang

merupakan bangunan berbentuk tabung dan bermuara di dasar vili usus.

10

Page 11: AspekHistologiSistemPencernaan

5/10/2018 AspekHistologiSistemPencernaan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/aspekhistologisistempencernaan 11/35

  Sel-sel epitel yang melapisi tunika mukosa usus halus terdiri atas:

1.  Sel Silindris (torak) 

Sel ini mempunyai mikrovili (silia/brush border). Mikrovili merupakan perluasan

sitoplasma sel-sel epitel ke dalam lumen. Mikrovili ini berperan untuk memperluas

 permukaan penyerapan makanan. Sel-sel yang melapisi epitel ini dikenal juga sebagai

 sel silindris (Sel absorptif). Sel-sel ini berasal dari sel-sel induk atau sel stem (stem

cell) yang terdapat didasar kriptus liberkuhn yang bergeser ke arah lumen seiring

dengan pematangan sel. Sel-sel ini menghasilkan lapisan glikoprotein dan

mengandung 

ensim-ensim seperti disakarida dan dipeptidase yang memecah gula dan peptida. Sel

ini juga menghasilkan enterokinase dan fosfatase alkali.

2.  Sel Goblet (sel piala atau cangkir).

Sel-sel ini terletak di antara sel-sel silindris. Dasar sel ramping bewarna gelap dan

 berisi inti. Puncaknya menggembung berbentuk khusus karena berisi kumpulan butir-

 butir sekret mukus. Sel ini juga dibentuk dari sel induk yang disebut oligomukosa yang 

terdapat di dasar kriptus Liberkuhn. Sel ini akan bermigrasi menuju lumen seiring

dengan tingkat pematangan sel. Sel ini menghasilkan glikoprotein asam yang mem-

 bentuk lapisan pelindung pada permukaan lumen usus halus. Seperti sel-sel silindris,sel-sel goblet juga ditemukan sepanjang usus halus mulai dari duodenum sampai ileum.

3.  Sel Paneth

Sel-sel ini banyak terdapat di yeyunum dan terletak hanya didasar kriptus Liberkuhn.

Sel ini berbentuk piramid dengan dasar lebar dan puncaknya sempit. Sitoplasmanya

mengandung butir asidofilik. Sel Paneth menghasilkan lisozim, suatu ensim yang

mencerna dinding sel bakteri tertentu dan diduga mempunyai kemampuan untuk mem-

fagositosis bakteri tertentu. Walaupun fungsinya belum diketahui pasti , tetapi diduga

 berperan dalam mengatur flora mikrobial usus.

4.  Sel Enteroendokrin

Sel-sel ini berukuran kecil dan berbentuk piramid dengan sitoplasma jernih tak 

 bewarna. Sel ini dapat diwarnai dengan kalium bikromat sehingga disebut juga dengan

sel enterokromafin. Sel enteroendokrin menghasilkan beberapa peptida murni seperti

11

Page 12: AspekHistologiSistemPencernaan

5/10/2018 AspekHistologiSistemPencernaan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/aspekhistologisistempencernaan 12/35

   sekretin, kolesistokinin dan gastrin. Hormon-hormon ini berhubungan dengan sekresi 

lambung, motilitas intestinal, sekresi pankreas dan kontraksi kandung empedu.

Lamina propia terdapat diantara kelenjar intestinal dan ditengah vilus, mengandung

serat-serat retikulin dan sel-sel retikulir primitif dengan inti besar, lonjong dan pucat,

limfosit, makrofag dan sel plasma. Lamina propia juga mengandung serat otot polos tipis,

 pembuluh limfe dan pembuluh darah. Selain limfosit yang tersebar, di dalam lamina propia

 juga terdapat sejumlah folikel limfoid atau noduli limfatisi yang menyendiri. Folikel ini

terutama terdapat dalam jumlah banyak pada ileum. Massa limfoid ini disebut plaque

Peyeri atau noduli agregatii. Jaringan limfoid yang terdapat di dalam usus (GALT= Gut

Association Lymphoid Tissue) mengandung limfosit T dan B. Sel B menjadi matang dan

diperbanyak dalam limfonoduli dan plaque Peyeri. Banyak pula yang menjadi sel plasma

 penghasil antibodi terutama imunoglobulin A (IgA). Immunoglobulin itu menuju ke sel

epitel lalu berikatan dengan komponen sekretoris glikoprotein untuk kemudian dilepaskan

kedalam lumen usus, sehingga dapat bergabung dengan antigen, mikroorganisma, dan

toksin sebagai mekanisme pertahanan. Pada penderita tifus abdominalis plaque Peyeri akan

membesar dan menjadi sangat aktif.

Tunika submukosa pada duodenum diisi oleh kelenjar duodenum (Brunner). Sel-sel

kelenjar berbentuk kuboid tinggi dengan inti gelap, gepeng terletak pada basal sel dansitoplasmanya jernih bervakuola. Kelenjar ini menghasilkan mukus basa. Mukus basa ini

 penting untuk menetralisir asam lambung dan mencegah erosi pada mukosa duodenum.

Kelenjar Brunner mengandung urogastrone, suatu peptida yang menghambat sekresi asam

lambung.

Tunika muskularis terdiri atas lapisan sirkularis di sebelah dalam dan longitudinal

disebelah luar. Di antara ke dua lapisan otot ini terdapat pleksus myenterikus Aurbach.

Tunika serosa atau adventisia terdiri atas jaringan ikat jarang.

Proses pencernaan bahan makanan di dalam lumen usus membuat makanan terpecah-

 pecah menjadi ukuran molekular. Ini dilakukan oleh sekret pencernaan besar (pankreas dan

hati) dan oleh getah usus yang terutama dihasilkan oleh kelenjar intestinal (kelenjar 

liberkuhn). Empedu dari hati akan memecah lipid menjadi trigliserida sedangkan getah-

12

Page 13: AspekHistologiSistemPencernaan

5/10/2018 AspekHistologiSistemPencernaan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/aspekhistologisistempencernaan 13/35

getah pankreas mengandung ensim lipolitik, ensim proteolitik , dan ensim pemecah

karbohidrat . Getah usus mengandung lipase, maltase dan peptidase.

Pada orang dewasa asam amino diserap oleh epitel usus. Sebagian besar lipid di

absorpsi sebagai micelles asam lemak dan monogliserida yang akan diubah menjadi

trigliserida. Trigliserida akan bergabung dengan protein membentuk kilomikron.

Usus Buntu (Appendiks) (Gb-17)

Appendiks merupakan divertikulum kecil langsing dan buntu yang berasal dari sekum

dekat dengan katup ileosekal. Tunika mukosa terdiri atas epitel selapis torak dengan sel

goblet. Bagian usus ini tidak mempunyai vilus yang ada hanyalah kriptus Liberkuhn. Di

dalam lamina propia terdapat terdapat banyak nodulus limfatikus, memenuhi sekeliling

dindingnya.

Tunika submukosa berupa jaringan ikat longgar tanpa kelenjar dan banyak 

mengandung sebukan limfosit yang berasal dari lamina propria. Tunika muskularis seperti

 pada usus lainnya terdiri atas lapisan sirkular disebelah dalam dan longitudinal disebelah

luar. Tunika serosa terdiri atas jaringan ikat longgar.

Dalam potongan melintang lumennya sempit sering mengandung debris sel yang dapat

menyumbat seluruh lumen apendiks. Peradangan pada apendiks dikenal sebagai Apendisitis.

Apendiks seringkali merupakan fokus terjadinya peradangan akut dan kronik.

Usus Besar (Kolon) (Gb-18)

Tunika mukosa bagian usus besar dilapisi oleh epitel selapis silindris dengan sel goblet. Pada

 permukaannya tidak mempunyai vilus, hanya kriptus Lieberkuhn. Permukaan mukosa rata dan

seragam tingginya yang menandakan bahwa usus besar tidak mempunyai vilus tetapi hanya

kriptus Lieberkuhn. Pada lamina propia kadang ditemukan adanya noduli limfatisi, disamping

itu juga terdapat lapisan otot polos (tunika muskularis mukosa). Tunika submukosa terdiri atas jaringan ikat longgar. Tunika muskularisnya sama seperti lapisan usus lainnya terdiri atas lapisan

sirkular dan longitudinal. Tunika adventisia atau serosanya terdiri atas jaringan ikat jarang.

Bahan makanan masuk ke dalam usus besar dalam keadaan setengah cair yang kemudian

diubah menjadi setengah padat yang merupakan konsistensi feses. Fungsi usus besar:

1. Absorpsi cairan

13

Page 14: AspekHistologiSistemPencernaan

5/10/2018 AspekHistologiSistemPencernaan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/aspekhistologisistempencernaan 14/35

2. Sekresi mukus yang berfungsi sebagai pelumas feses yang telah diabsorpsi cairannya agar 

tidak merusak mukosa.

3. Tempat pembusukan sisa makanan oleh bakteri normal usus besar.

Rektum

Rektum mempunyai struktur histologis yang sangat mirip dengan kolon. Rektum merupakan

daerah peralihan antara kolondengan anus.

Anus (Gb-19)

Anus terdiri atas epitel gepeng berlapis tanpa lapisan tanduk yang pada bagian distalnya

dapat ditemui adanya lapisan tanduk. Pada anus tidak ditemui lagi nodulus limfatikus. Tunika

muskularis mukosa dan lamina propria tidak ditemui lagi tetapi digantikan oleh dermis. Di dalam

dermis dapat ditemui adanya kelenjar kitar dubur (kelenjar sirkum anal) yang merupakan

kelenjar apokrin. Tunika submukosa digantikan oleh dermis dan hipodermis. Tunika muskularis

yang melingkar pada daerah rektum menebal membentuk otot lingkar yaitu muskulus sfingter 

ani internum, sedangkan otot memanjang tidak mengalami perubahan. Tunika adventisia terdiri

atas jaringan ikat longgar. Pada bagian luar anus terdapat otot sfingter sfingter ani ekternum.

III. Kelenjar Pencerna Besar (Kelenjar Perut Besar).

Di dalam abdomen terdapat 2 organ besar yang saluran keluarnya bermuara pada saluran

cerna. Organ tersebut adalah hati dan pankreas.

Pankreas (Gb-20)

14

Page 15: AspekHistologiSistemPencernaan

5/10/2018 AspekHistologiSistemPencernaan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/aspekhistologisistempencernaan 15/35

gambar anatomi kelenjar pankreas

• Kelenjar pankreas merupakan sekelompok sel yang terletak padapankreas, sehingga dikenal dengan pulau – pulau langerhans.

• Kelenjar pankreas menghasilkan hormon insulin dan glukagon. Insulinmempermudah gerakan glukosa dari darah menuju ke sel – sel tubuh

menembus membrane sel.

• Di dalam otot glukosa dimetabolisasi dan disimpan dalam bentukcadangan.

• Di sel hati, insulin mempercepat proses pembentukan glikogen(glikogenesis) dan pembentukan lemak (lipogenesis).

15

Page 16: AspekHistologiSistemPencernaan

5/10/2018 AspekHistologiSistemPencernaan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/aspekhistologisistempencernaan 16/35

• Kadar glukosa yang tinggi dalam darah merupakan rangsangan untukmensekresikan insulin. Sebaliknya glukogen bekerja secara berlawananterhadap insulin.

• Pengaturan kadar gula darah

Peningkatan glukosa darah diatas titik pasang (sekitar 90mg/100ml padamanusia) merangsang pankreas untuk mensekresi insulin, yang memicu sel –sel targetnya untuk mengambil kelebihan glukosa dari darah. Ketika kelebihan itutelah dikeluarkan atau ketika konsentrasi glukosa turun dibawah titik pasang,maka pancreas akan merespons dengan cara mensekresikan glukagon, yangmempengaruhi hati untuk menaikkan kadar glukosa darah.

Pankreas merupakan organ panjang dan besar, terletak pada bagian cekung duodenum dan

meluas ke belakang peritonium dari dinding posterior perut. Pankreas merupakan kelenjar ganda

yaitu kelenjar eksokrin (menghasilkan sekret atau mukus) dan juga kelenjar endokrin

(mengha- silkan hormon). Kedua fungsi tersebut dilakukan oleh sel-sel yang berbeda.

Secara histologis pankreas terdiri atas bagian eksokrin yang tampak lebih gelap dan endo-

krin yang tampak lebih pucat. Bagian eksokrin pankreas mirip dengan kelenjar parotis karena

 pars terminalisnya berupa asinus. Di dalam asinus sering terdapat sel sentroasiner yang memba-

16

Page 17: AspekHistologiSistemPencernaan

5/10/2018 AspekHistologiSistemPencernaan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/aspekhistologisistempencernaan 17/35

tasi lumen asinus. Inti selnya berbentuk bulat terletak dibagian basal. Sitoplasma bagian basal

sifatnya basofilik, sedangkan bagian apikal mengandung granula atau atau sekret asidofilik 

(Zimogen) yang sangat refraktil. Sel ini merupakan awal dinding duktus interkalaris yaitu

saluran keluar kelenjar yang terkecil. Saluran keluarnya disebut duktus sekretorius yang

 jumlahnya lebih sedikit daripada yang terdapat pada kelenjar parotis. Saluran keluar ini dari

 pangkal hingga ke muaranya mempunyai epitel yang bertambah tinggi secara bertahap mulai dari

gepeng kuboid hingga silindris.

Cairan pankreas mengandung ensim proteolitik yaitu:

1. Tripsin dan kimotripsin untuk pemecahan protein

2.  Ribonuklease (RNAse) dan deoksiribonuklease (DNAse) yang memecah RNA dan DNA

3.  Amilase untuk hidrolisis tepung dan karbohidrat lainnya

4.  Lipase untuk hidrolisis lemak netral menjadi gliserol dan asam lemak.

Walaupun sekresi pankreas ini diinduksi oleh nervus vagus, namun pengaturan utama sekresi

 Nampaknya adalah hormonal oleh 2 hormon yang dikeluarkan mukosa duodenum dan dipacu

oleh isi lambung yang mengalir kedalam duodenum. Sekretin menyebabkan pelepasan banyak 

cairan yang kaya bikarbonat, non ensimatik, sedangkan kolesitokinin merangsang asinar untuk 

melepaskan getah pankreas yang kaya akan ensim.

Bagian endokrin kelenjar pankreas disebut dengan nama pulau-pulau Langerhans yang

tersebar diseluruh pankreas dan tampak sebagai massa bundar, tidak teratur, terdiri atas sel-sel pucat dengan banyak pembuluh darah. Pulau-pulau ini dipisahkan dari bagian eksokrin oleh

serat-serat retikulin halus. Dengan pulasan hematoksilin-eosin (HE) biasa tidak tampak granula-

granula di dalam sel. Dengan cara pulasan khusus terlihat 3 jenis sel yaitu sel A, B, D dan

 sedikit C . Semua sel dalam pulau berbentuk poligonal tak teratur dengan inti bundar di tengah.

Sel-sel ini hanya bisa dibedakan dengan mikroskop elektron.

 Sel A menghasilkan hormon glukagon yang pelepasannya dirangsang oleh kadar gula darah

yang rendah. Glukagon menyebabkan pelepasan glukosa melalui proses glikogenolisis terutama

terjadi di hati. Sel B menghasilkan hormon proinsulin yang akan dipecah menjadi insulin dan

 peptida C Proses pelepasan hormon insulin ini dirangsang oleh kenaikan kadar gula darah. Sel D

melepaskan somatostatin yang dapat menghambat pelepasan insulin dan glukagon. Disamping

itu sel D juga menghasilkan vasoactive intestinal peptide (VIP) yang akan melisis glikogen dan

mempengaruhi motilitas usus serta aktivitas sekretoris usus. Fungsi sel C masih belum diketahui.

17

Page 18: AspekHistologiSistemPencernaan

5/10/2018 AspekHistologiSistemPencernaan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/aspekhistologisistempencernaan 18/35

Hati (Hepar) (Gb-21,22)

HATI (HEPAR)

Sumber: Transparan I Komang Maharta

Hati merupakan kelenjar terbesar dalam tubuh manusia yang kurang lebih beratnya 1,5-

2,0 kg. Hati terletak di sebelah kanan ( di atas lambung) dan tepat di bawah diafragma.

Hati dibagi menjadi 2 lobus besar yaitu lobus kanan (lobus dekstra) dan lobus kiri (lobussinistra). Kedua lobus itu dipisahkan oleh sekat yang disebut dengan ligament falciformis.

Lobus kanan dibagi lagi menjadi 3 lobus yang lebih kecil yaitu lobus kanan utama, lobus

caudatus, dan lobus quadratus.

Pada bagian luarnya hati dibungkus oleh jaringan ikat padat yang disebut capsula

hepatica. Tiap-tiap lobus hepar dibagi lagi menjadi sejumlah lobulus (unit hepar) yang berbentuk polygonal (limas segi-6 atau bersegi-5 yang masing-masing dipisahkan oleh percabangan dari capsula hepatica yang disebut dengan capsula glisson. Daerah

 perbatasan 3-4 lobulus disebut dengan segitiga Kiernan. Pada jaringan ikat ini terdapat 3

 pembuluh yaitu:

1. Cabang dari arteria hepatica

2. Cabang dari vena porta

3. Cabang dari pembuluh empedu.

Di bagian tengah tiap lobulus terdapat vena centralis yang berfungsi untuk mengumpulkan darah dari sinusoid hepatica (pelebaran kapiler hati), dan semua vena

centralis bersatu ke dalam vena hepatica.

Hati merupakan kelenjar terberat di dalam tubuh, beratnya kurang lebih 1,5 kgatau lebih,

konsistensinya lunak dan terletak dibawah diafragma dalam rongga abdomen atas. Dalam

keadaan segar hati warnanya merah tua atau coklat yang disebabkan oleh adanyan darah dalam

 jumlah banyak. Di samping menerima perdarahan dari arteri seliaka, juga menerima perdarahan

dari saluran cerna melalui vena porta. Hati menerima semua bahan yang diserap dari usus

kecuali lemak, yang sebagian besar diangkut oleh sistem limfatik. Di samping bahan yang

dicerna dan diserap yang diasimilasi dan disimpan dalam hati, darah porta juga membawa

 berbagai bahan toksik yang akan didetoksikasi atau dieksresikan oleh hati. Empedu dari hati

mengalir keluar melalui sistim saluran kedalam duodenum dan sebagian merupakan sekresi

18

Page 19: AspekHistologiSistemPencernaan

5/10/2018 AspekHistologiSistemPencernaan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/aspekhistologisistempencernaan 19/35

karena mengandung garam empedu yang penting untuk pencernaan dan sebagian lagi merupakan

ekskresi karena mengandung bahan tak berguna.

Vena porta dan arteri hepatika masuk ke dalam hati melalui daerah porta hepatis. Pada

daerah tersebut juga terdapat saluran empedu yang berjalan menuju keluar hati. Hati diliputi oleh

simpai jaringan ikat fibrosa (dari Glisson) dan dari sini membentuk septa jaringan ikat tipis yang

masuk ke dalam hati di daerah porta hepatis dan membagi-bagi hati dalam lobus dan lobulus.

Lobulus klasik hati berbentuk bidang bersudut banyak (poligonal). Sisi bidang ini merupakan

 batas lobulus yang dibentuk oleh jaringan ikat longgar. Jaringan ikat pembatas lobulus tidak

selalu jelas pada setiap sajian. Pada babi jaringan ikat ini sangat jelas, tetapi pada sajian hati

manusia atau tikus batas atau jaringan ikat ini tidak jelas. Di tengah lobulus terdapat vena

sentralis. Diluar vena vena sentralis terdapat deretan sel hati yang tersusun mirip jari-jari

mengarah ke jaringan interlobular. Di antara deretan sel hati terdapat sinusoid hati yang

 bermuara ke dalam vena sentralis. Dinding sinusoid berupa selapis sel endotel yang terlihat

melekat pada deretan sel hati. Sel endotel ini berbentuk gepeng dengan inti yang gepeng pula dan

mempunyai kromatin padat. Di dalam ruang sinusoid ini dapat dijumpai  sel Kuffer yaitu sel

dengan inti yang berkromatin tidak terlalu padat, sitoplasmanya tampak bercabang-cabang dan

menempel pada dinding-dinding sinusoid di seberangnya. Di dalam sitoplasmanya mungkin

dapat dilihat benda-benda asing yang telah dilahapnya (fagositosis).

Sel hati atau hepatosit berbentuk polygonal dengan inti bulat atau sedikit lonjong dankromatin agak padat. Dapat juga ditemui sel berinti ganda. Di antara dua sel hati yang

 berdekatan terdapat kanalikuli biliaris, tempat keluarnya empedu yang diproduksi oleh sel hati.

Di antara lobulus hati terdapat daerah yang disebut  segitiga Kiernan, yang sebenarnya

merupakan kolom jaringan ikat yang berbentuk prisma segitiga. Daerah ini disebut juga sebagai

kanal portal (Portal tract). Pada segitiga Kiernan ini terdapat saluran empedu (duktus biliaris),

arteriol cabang arteri hepatica dan venula cabang vena porta.

Hati mempunyai fungsi yang bermacam-macam yaitu:

1. Mempertahankan kadar gula darah

Sel akan mengambil gula darah dan menyimpannya sebagai glikogen. Pada saat

diperlukan glikogen ini dapat dipecah kembali menjadi glukosa dengan bantuan hormon

glukagon dan prosesnya ini disebut glikogenolisis.

2. Metabolisme lipid

19

Page 20: AspekHistologiSistemPencernaan

5/10/2018 AspekHistologiSistemPencernaan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/aspekhistologisistempencernaan 20/35

Hati berfungsi untuk mengubah lemak menjadi lipoprotein sehingga dapat diangkut

dalam darah.

3. Tempat penyimpanan vitamin A dan B serta heparin

4. Pembentukan empedu yang berperan dalam proses pencernaan lemak 

5. Pembentukan fibrinogen (faktor anti perdarahan)

6. Tempat sintesa albumin

7. Tempat sintesa kolesterol.

8. Detoksikasi racun-racun dan zat-zat toksik dalam edaran darah.

9. Fagositosis bahan-bahan yang berbahaya bagi tubuh.

10. Hemopoesis pada fetus dan bayi baru lahir.

Kandung Empedu (Vesika felea) (Gb-23)

Kantung empedu merupakan tempat penyimpanan empedu. Kantung ini berbentuk 

seperti buah alpokat, berujung buntu, merupakan divertikulum (tonjolan berbentuk 

kantung) dari duktus hepatikus komunis yang dihubungkan dengan duktus sistikus.

Tunika mukosa organ ini dilapisi epitel selapis silindris tanpa sel piala (sel

goblet). Epitel beserta lamina proprianya membentuk lipatan mirip vilus intestinalis.

Di dalam lamina propria terdapat sejumlah bangunan bulat atau lonjong yang dilapisi

epitel yang sama dengan epitel mukosa. Ini sebenarnya merupakan potongan lipatan

mukosa dan disebut   sinus Rokitansky-Aschoff . Dinding kantung empedu tidak 

mempunyai tunika muskularis mukosa. Tunika muskularisnya terdiri atas berkas-

  berkas otot polos yang tidak seteratur jaringan otot polos dinding usus. Tunika

serosa/adventisia terdiri atas jaringan ikat longgar. Pada daerah yang berhadapan

dengan jaringan hati kadang-kadang dapat dijumpai sisa saluran keluar empedu yang

rudimenter yang disebut duktus aberans Luschka.

20

Page 21: AspekHistologiSistemPencernaan

5/10/2018 AspekHistologiSistemPencernaan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/aspekhistologisistempencernaan 21/35

• Hormon apa saja yang dihasilkan oleh hepar, pancreas dan vesica fellea

- Hormon yang mempengaruhi vesica fellea adalah kholesistokinin, yaitu hormoneyang mengatur pengosongan vesica fellea. Hormon ini dihasilkan oleh mukosa

duodenum 

- Hormon yang mempengaruhi kerja pancreas adalah

1. Sekretin : Hormon ini dihasilakan oleh mukosa duodenum , hormone ini akandikeluarkan bila makanan memiliki tingkat keasaman yang tiggi.

2. Pankreozimin : Hormon ini dihasilkan oleh mukosa duodenum dan jejunum.

Enzim ini berguna untuk menaikkan kadar enzim didalam getah pancreas.

3. Asitil kolin Enzi mini dihasilkan oleh sel sarf parasimpatik dan sel asinus.

4. Gastrin : Enzi mini disekresikan oleh kelenjar pyloric digasric, yang berfungsi

untuk meningkatkan enzim.

- Hormon yang dihasilkan pancreas

• Hormon Insulin

Insulin adalah suatu polipeptida yang mengandung dua rantai asam amino yang

dihubungkan oleh jembatan disulfida. Terdapat perbedaan kecil dalam komposisi

asam amino molekul dari satu spesies ke spesies lain. Perbedaan ini biasanya tidak cukup besar untuk dapat mempengaruhi aktivitas biologi suatu insulin pada spesies

heterolog tetapi cukup besar untuk menyebabkan insulin bersifat antigenik. Insulin

dibentuk di retikulum endoplasma sel B. Insulin kemudian dipindahkan ke aparatusgolgi, tempat ia mengalami pengemasan dalam granula-granula berlapis membran.

Granula-granula ini bergerak ke dinding sel melalui suatu proses yang melibatkanmikrotubulus dan membran granula berfusi dengan membran sel, mengeluarkan insulinke eksterior melalui eksositosis. Insulin kemudian melintasi lamina basalis sel B serta

kapiler dan endotel kapiler yang berpori mencapai aliran darah.

Waktu paruh insulin dalam sirkulasi pada manusia adalah sekitar 5 menit. Insulin  berikatan dengan reseptor insulin lalu mengalami internalisasi. Insulin dirusak 

dalam endosom yang terbentuk melalui proses endositosis. Enzim utama yang berperan

adalah insulin protease, suatu enzim di membran sel yang mengalami internalisasi bersama insulin.

Efek faali insulin bersifat luas dan kompleks. Efek-efek tersebut biasanya dibagimenjadi efek cepat, menengah dan lambat.

1. Efek cepat (detik)

Peningkatan transpor glukosa, asam amino dan K + ke dalam sel peka insulin.

1. Efek menengah (menit)

21

Page 22: AspekHistologiSistemPencernaan

5/10/2018 AspekHistologiSistemPencernaan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/aspekhistologisistempencernaan 22/35

Stimulasi sintesis protein, penghambatan pemecahan protein, pengaktifan glikogen

sintetase dan enzim-enzim glikolitik, penghambatan fosforilase dan enzim-enzim

glukoneogenik.

1. Efek lambat (jam)

Peningkatan mRNA enzim lipogenik dan enzim lain.

Efek insulin pada berbagai jaringan

Jaringan Efek  

Jaringan Adiposa Meningkatkan masuknya glukosa

Meningkatkan sintesis asam lemak 

Meningkatkan sintesis gliserol fospat

Menungkatkan pengendapan trigliserida

Mengaktifkan lipoprotein lipase

Menghambat lipase peka hormonMeningkatkan ambilan K+

Otot Meningkatkan masuknya glukosa

Meningkatkan sintesis glikogen

Meningkatkan ambilan asam amino

Meningkatkan sintesis protein di ribosom

Menurunkan katabolisme protein

Menurunkan pelepasanasam-asam amino glukoneogenik 

Meningkatkan ambilan keton

Meningkatkan ambilan K+

Hati Menurunkan ketogenesis

Meningkatkan sintesis protein

Meningkatkan sintesis lemak 

Menurunkan pengeluaran glukosa akibat penurunanglukoneogenesis dan peningkatan sintesis glukosa

Umum Meningkatkan pertumbuhan sel

Pada orang normal, pankreas mempunyai kemampuan untuk menyesuaikan jumlah

insulin yang dihasilkan dengan intake karbohidrat, tetapi pada penderita diabetes fungsi pengaturan ini hilang sama sekali.

Pengaturan fisiologis kadar glukosa darah sebagian besar tergantung dari:

- Ekstraksi glukosa

- Sintesis glikogen, dan

- Glikogenesis

22

Page 23: AspekHistologiSistemPencernaan

5/10/2018 AspekHistologiSistemPencernaan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/aspekhistologisistempencernaan 23/35

Semua peristiwa di atas terjadi di dalam hati. Konsentrasi gula darah yang konstan perlu

dipertahankan karena glukosa merupakan satu-satunya zat gizi yang dapat digunakan

oleh otak, retina dan epitel germaninativum dalam jumlah cukup untuk menyuplai energimereka sesuai dengan yang dibutuhkannya. Oleh karena itu, perlu mempertahankan

konsentrasi glukosa darah pada kadar yang seimbang.

Setelah masuk ke dalam tubuh, zat gula akan diedarkan ke seluruh sel tubuh melalui

aliran darah. Kelebihan zat gula karena kurangnya aktivitas akan disimpan oleh tubuh.

Bagi mereka yang kurang melakukan aktivitas seperti jarang berolahraga, kelebihan zatgula tersebut akan disimpan dalam bentuk lemak. Sedangkan bagi orang yang sering

 beraktivitas akan disimpan dalam bentuk otot seperti pada atlet binaragawan. Proses

 pengubahan zat gula yang ada dalam darah menjadi lemak atau otot terjadi dengan

 bantuan hormon insulin yang dihasilkan oleh kelenjar pankreas. Jadi hormon insulin bertugas untuk mendeteksi apabila kadar gula dalam darah tinggi karena belum

dibutuhkan oleh tubuh, yang akan diturunkan dengan cara mengubahnya menjadi otot

dan lemak. Sebaliknya bila zat gula dalam dibutuhkan oleh tubuh (karena adanya suatuaktivitas) dan sementara belum ada masukan zat gula melalui makanan maka hormon

glukagon akan merombak lemak tubuh atau otot menjadi zat gula yang selanjutnya bisa

digunakan untuk menghasilkan tenaga.

Seperti telah disinggung sebelumnya, insulin merupakan suatu hormon yang dihasilkan

oleh sel beta di pankreas. Insulin berfungsi untuk meningkatkan penyimpanan

karbohidrat, lemak dan protein. Hormon ini bertanggung jawab untuk prosesglikogenesis, yaitu perubahan glukosa menjadi glikogen dalam hati dan otot, serta

menyebabkan lipogenesis, yaitu pembentukan trigliserida dan lemak. Ia juga

menghambat pemecahan lemak dan meningkatkan penghasilan glukosa dalam hati.Malfungsi insulin dapat mengakibatkan terjadinya diabetes mellitus.

· Glukagon

Molekul glukagon adalah polipepida rantai lurus yang mengandung 29n residu asam

amino dan memiliki molekul 3485. Glukagon merupakan hasil dari sel-sel alfa, yangmempunyai prinsip aktivitas fisiologis meningkatkan kadar glukosa darah. Glukagon

melakukan hal ini dengan mempercepat konversi dari glikogen dalam hati dari

nutrisi-nutrisi lain, seperti asam amino, gliserol, dan asam laktat, menjadi glukosa

(glukoneogenesis). Kemudian hati mengeluarkan glukosa ke dalam darah, dan kadar guladarah meningkat. Sekresi dari glukagon secara langsung dikontrol oleh kadar gula darah

melalui sistem feed-back negative. Ketika kadar gula darah menurun sampai di bawah

normal, sensor-sensor kimia dalam sel-sel alfa dari pulau Langerhans merangsang sel-seluntuk mensekresikan glukagon. Ketika gula darah meningkat, tidak lama lagi sel-sel akan

dirangsang dan produksinya diperlambat. Jika untuk beberapa alasan perlengkapan

regulasi diri gagal dan sel-sel alfa mensekresikan glukagon secara berkelanjutan,hiperglikemia (kadar gula darah yang tinggi) bisa terjadi. Olah raga dan konsumsi

makanan yang mengandung protein bisa meningkatkan kadar asam amino darah juga

menyebabkan peningkatan sekresi glukagon. Sekresi glukagon dihambat oleh GHIH

(somatostatin).

23

Page 24: AspekHistologiSistemPencernaan

5/10/2018 AspekHistologiSistemPencernaan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/aspekhistologisistempencernaan 24/35

Glukagon kehilangan aktivitas biologiknya apabila diperfusi melewati hati atau apabila

diinkubasi dengan ekstrak hati, ginjal atau otot. Glukagon juga diinaktifkan oleh inkubasi

dengan darah. Indikasinya ialah bahwa glukagon dihancurkan oleh sistem enzim yangsama dengan sistem yang menghancurkan insulin dan protein-protein lain.

• · Somatostatin

Somatostatin dijumpai di sel D pulau langerhans pankreas. Somatostatin menghambat

sekresi insulin, glukagon, dan polipeptida pankreas dan mungkin bekerja lokal didalam pulau-pulau pankreas. Penderita tumor pankreas somatostatin mengalami

hiperglikemia dan gejala-gejala diabetes lain yang menghilang setelah tumor diangkat.

Para pasien tersebut juga mengalami dispepsia akibat lambatnya pengosongan lambung

dan penurunan sekresi asam lambung, dan batu empedu, yang tercetus oleh penurunankontraksi kandung empedu akibat inhibisi sekresi CCK. Sekresi somatostatin pankreas

meningkat oleh beberapa rangsangan yang juga merangsang sekresi insulin, yakni

glukosa dan asam amino, terutama arginin dan leusin. Sekresi juga ditingkatkan olehCCK. Somatostatin dikeluarkan dari pankreas dan saluran cerna ke dalam darah perifer.

• · Polipeptida pankreas

Polipeptida pankreas manusia merupakan suatu polipeptida linear yang dibentuk oleh sel

F pulau langerhans. Hormon ini berkaitan erat dengan polipeptida YY (PYY), yang

ditemukan di usus dan mungkin hormon saluran cerna; dan neuropeptida Y, yangditemukan di otak dan sistem saraf otonom. Sekresinya meningkat oleh makanan yang

mengandung protein, puasa, olahraga, dan hipoglikemia akut. Sekresinya menurun oleh

somatostatin dan glukosa intravena. Pemberian infus leusin, arginin, dan alanin tidak mempengaruhinya, sehingga efek stimulasi makanan berprotein mungkin diperantarai

secara tidak langsung. Pada manusia, polipeptida pankreas memperlambat penyerapan

makanan, dan hormon ini mungkin memperkecil fluktuasi dalam penyerapan. Namun,fungsi faali sebenarnya masih belum diketahui (Arisandi, 2004).

24

Page 25: AspekHistologiSistemPencernaan

5/10/2018 AspekHistologiSistemPencernaan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/aspekhistologisistempencernaan 25/35

• Struktur Makroanatomi dan mikroanatomi pada hepar, pancreas dan vesica

fellea

- Struktur Mikroanatomi

- Hati

1. Pada hati babi lobulasi jelas sedangkan pada hati kelinci lobulasi kurang jelas, hal

ini disebabkan oleh jaringan ikat septa interlobularisnya pada kelinci tipis.

2. Sel-sel nya tersusun radier dengan sentral, vena sentralis.

3. Antara deretan sel terdapat sinusoid yang dibatasi oleh sel endothelium dan sel

kupffer.

4. Terdapat segitiga portal atau trigonum Kiernan atau trias hepatica yaitu

 perbatasan tiga lobuli atau lebih pada hati. Didalamnya dapat ditemukan cabangarteria hepatica, cabang vena portae, duktus biliverus dan saluran limfe.

- Vesica Fellea

1. Tunika Mukosa, Tunika mukosa pada anjing berlipat-lipat.

1. Lamina epitialis mukosae berbentuk epithelium kolumner simpleks danmempunyai tepi sikat. Khusus pada sapid an kambing tidak ditemukan sel

goblet atau sel piala.

2. Lamina propia mukosae, lamina ini berisi jaringan ikat longgar, kelenjar 

mukosa, serosa dan camapuran atau seromukosa yang berbentuk tubuloalveoler simpleks, tergantung tiap species, terutama padaruminantia.

3. Pada vesica fellea tidak mempunyai lamina muskularis mukosae.

4. Tunika mukosa ada da tipikal

5. Tunika muskular9is terisi otot polos dengan arah acak 

6. Tunika serosa ada dan tipikal.

- Pankreas

Pankreas biasanya tumbuh dari divertikulum usus.

Pankreas terdiri dari dua bagian

1. Eksokrin, berbentuk tubuloalveoler kompleks mirip kelenjar serosa, hanya bedanya pada pancreas tidak mempunyai sel keranjang, dan tidak mempunyai

duktus striatus, tetapi mempunyai bagian endokrin dan sel sentro asiner 

25

Page 26: AspekHistologiSistemPencernaan

5/10/2018 AspekHistologiSistemPencernaan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/aspekhistologisistempencernaan 26/35

Pada bagian basal sel tercat lebi basofil dengan kaya RER dibandingkan dengan bagian

apeks yang kaya dengan vesikel sekretorik.

1. Pada bagian endokrin tercat lebih pucat daripada sel eksokrin, pada endokrin lebih

kaya kapiler, dengan pengecatan floksin gomori dapat membedakan sel β dengan

sel-sel lainnya. distribusi sel endokrin tidak merata (Anonim, 2008)

• Struktur Makroanatomi

- Hepar

Hepar merupakan kelenjar terbesar didalam tubuh. Hepar berwarna kecoklatan, dan

menempel pada diafragma. Secara umum hati mempunyai struktur atau bagian- bagiannya sebagai berikut.

1. Fascies diaphragmatica yang keluar vena cava caudalis

2. Fascies visceralis masuk atau keluar arteri, vena, dan porta hepatica.

3. Di dorsal fascies bertemu dalam bentuk pinggiran yang tumpul atau margo

obtusus.

4. Pinggiran keculai di bagian dorsal berbentuk tajam yang disebut margo acutus.

5. Porta hepatica, pada porta hepatica dikelilingi jaringan ikat fibrosa.

6. Didalam capsula atau pembungkus suatu struktur terdapat pada bagian masuk 

arteria hepatica dan vena portae. sedangkan pada bagian keluar ada ductus biliveri

yang menyatu menjadi duktus hepaticus.

7. Terdapat lymponoduli portales yang terletak disekitar-sekitar pembuluh.

8. Terdapat gelambir-gelambir atau lobus-lobus yang merupakan hasil sayatan dari

hepar yang dimiliki oleh margo acutus.

9. Pada keadaan biasa atau sederhana hepar hanya terdapat dua sayatan, sehinggahepar terbagi dalam.

1. Lobus dexter (Gelambir kanan)

2. Lobus sinister (Gelambir kiri)

3. Lobus intermedius atau gelambir tengah

10. Mempunyai ductus hepaticus

11. Hati itu dikat oleh diafragma oleh ligament, Jadi hati mempunyai beberapa

ligamentum (Wendo, 2009)

1. Ligamentum triangulare dextrum et sinistrum, merupakan ujung kanan ligament

hepar yang berbentuk segitiga.

26

Page 27: AspekHistologiSistemPencernaan

5/10/2018 AspekHistologiSistemPencernaan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/aspekhistologisistempencernaan 27/35

2. Ligamentum sinistrum terletak pada ujung kiri ligament koronar hepar yang

 berbentuk sesitiga.

3. ligamentum coronarium hepatis, merupakan lipat-lipat peritoneum dari hati ke

diafragma pada tepi area afiksa hepar, atau pada bagian dorsal.

4. Ligamentum falciformes, merupakan lipat peritoneum yang berbentuk sabit antara permukaan parietal hepar dan diafragma serta pada bagian ventral.

5. Ligamentum hepatogastrium merupakan bagian omentum minus antara lambung

dan hepar.

6. Ligamentum Hepatoduodenale merupakan bagian oemntum minus antaraduodenum dan hepar ( Laksman, 2005).

• Hepar Karnivora (Anjing)

- Pada hewan carnivore terdapat tiga lobus yaitu

1. Lobus dexter yang terdiri dari dexter lateral dan dexter medial

2. Lobus sinister yang terdiri dari sinister lateral dan sinister medial

3. Lobus caudatus yang terdiri dari proceccus caudatus dan proceccus papillare.

- Hepar itu mengisis seluruh mangkok diafragma yang menjorok melewati arcuscostae.

- Berat hepar sekitar 120-300 gr atau sekitar 3% dari rata-rata tubuh hewannya.

• Hepar Omnivora (Babi)

- Hati pada babi mirip dengan hati pada carnivore hanya saja pada babi tidak 

mempunyai proccecus papillare dan lobus caudatus.

- Lobi pada hepar amat jelas yang terdiri dari lobus deter (lateralis dan medialis) danLobus sinister (lateralis dan medialis).

- Pada bagian medialis keduanya menjorok hingga menutupi lobus quadrates yangdiapitnya.

- Beratnya kira-kira 1-2 kg.

• Hepar Ruminansia

- Hepar pada sapi tidak terbagi-bagi.

- Hanya ada dua lekukan, Pada margon acutus ada lekukan untuk menampung

ligamentum teres hepatica, sedangkan facies visceralis untuk vesica fellea.

- Sehingga kedua lekuk membagi facies visceralis menjadi lobus dexter, lobus

intermedius dan lobus sinister.

27

Page 28: AspekHistologiSistemPencernaan

5/10/2018 AspekHistologiSistemPencernaan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/aspekhistologisistempencernaan 28/35

- Ada lobus quadrates dan lobus caudatus

- Berta lobus sapi sekitar 4-5 kg.

- Sedangkan pada kamibing lobus terbagi menjadi empat lobus yaitu Lobus kanan,

lobus kiri, lobus caudal, dan lobus quadrates.

- Pada sapid an kambing terdapat banyak ductus hepatocystici.

• Hepar Non-Ruminantia (Kuda)

- Beratnya sekitar 5 kg, atau 8,5 5 dari berat tubuhnya.

- Pada hepar kuda tidak langsung menempel diafragma.

- Pada margo obtusus punya 2 sayatan, yaitu pada bagian kanan : fossa venae cavae(menampung tegak lurus venae cavae caudalis), sedangkan pada bagian kiri : impression

oesophagica (dilalui oesophagus).

- Untuk Margo acutus punya 2 sayatan dalam yaitu 3 lobi, Lobus intermedius terbagi

2 oleh lig.falciformes

- Hepar pada kuda miri pada carnivore tetapi lobus dexter tidak terbagi menjadi duadan tidak mempunyai proceccus papillare dan lobus caudatus.

1. A. Anjing

2. B. Babi

3. C. Sapi

4. D. Kuda

- Vesica Fellea

Kandung empedu merupakan kantong otot kecil yang berfungsi untuk menyimpan cairanempedu (cairan pencernaan berwarna kuning kehijauan yang dihasilkan oleh hati).

Kandung empedu memiliki bentuk seperti buah pir dengan panjang 7-10 cm dan

merupakan membran berotot. Terletak didalam fossa dari permukaan visceral hati.Kandung empedu terbagi kedalam sebuah fundus, badan dan leher.

Bagian-bagian dari kandung empedu, terdiri atas:

- Fundus vesikafelea, merupakan bagian kandung empedu yang paling akhir setelahkorpus vesikafelea.

- Korpus vesikafelea, bagian dari kandung empedu yang didalamnya berisi getah

empedu. Getah empedu adalah suatu cairan yang disekeresi oleh sel hati sebanyak 500-

1000 cc setiap harinya, sekresinya berjalan terus menerus, jumlah produksi cairanempedu dapat meningkat pada saat mencerna lemak.

28

Page 29: AspekHistologiSistemPencernaan

5/10/2018 AspekHistologiSistemPencernaan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/aspekhistologisistempencernaan 29/35

- Leher kandung empedu. Merupakan saluran pertama tempat masuknya getah

empedu ke badan kandung empedu lalu berkumpul dan dipekatkan dalam kandung

empedu.

- Duktus sistikus. Panjangnya kurang lebih 3 ¾ cm. berjalan dari leher kandung

empedu dan bersambung dengan duktus hepatikus membentuk saluran empedu keduodenum.

- Duktus hepatikus, saluran yang keluar dari leher.

- Duktus koledokus saluran yang membawa empedu ke duodenum.

Kandung empedu tidak memiliki submukosa. Pembungkus pada kandung empedu terdiridari tiga lapis, yakni permukaan luar dari kandung empedu adalah Visceral peritoneum,

 pada bagian tengah, otot dari dindingnya terdiri dari serat otot halus (sel), dan disebelah

dalam merupakan membran mukosa yang tersambung dengan lapisan saluran empedu.Membran mukosanya terdiri atas sel-sel epitel sederhana yang berbentuk sel tiang

(silinder), disusun menyerupai epitel pada permukaan lambung yang mengeluarkan sekretmusin dan cepat mengabsorpsi air dan elektrolit, tetapi tidak mensekresikan garam-garamempedu dan pigmen, karena itu, cairan empedu menjadi pekat. Kontraksi dari otot

tersebut dipengaruhi oleh sistem hormonal yang menyebabkan isi dari kandung empedu

(cairan empedu) masuk ke pembuluh cystic

- Pada kuda tidak mempunyai vesica fellea

- Pada sapi Kantung empedu berbentuk seperti buah pear, yang mempunyai panjangsekitar 10 -15 cm

- Pada kambing kantong empedu berbentuk tubuler dan sempit

- Kantung empedu pada anjing berbentuk seperti buah pear dan tersembunyi dalam

depersi pada lobus sentral kanan. Tidak mencapai batas ventral (Wendo, 2008).

- Pankreas

- Pankreas berwarna merah pucat, terletak dalam alat penggantung duodenum

- Masa utamanya atau caput pancreatic terletak dlm flexura proma dari duodenum,

dari sini mengikuti duodenum descenden sebagai lobus dexter 

- Dari caput sebelah sinister keluar lobus kecil dan meruncing melewati dinding

abdomen dorsal kemudian menuju ke sinister bersama-sama curvatura minor ventriculus

membentuk aditus ad bursam omentalem

- Bagian pancreas tersebut terakhir dinamakan cauda pancreatic.

- Pada herbivora dan carnivora pancreasnya tidak memiliki caput yg jelas, tp

seluruh kelenjar membentuk gelambir-gelambir yang berupa seperempat lingkaran.

- Pada kuda : v.porta seakan dibungkus jaringan Pancreasnya

29

Page 30: AspekHistologiSistemPencernaan

5/10/2018 AspekHistologiSistemPencernaan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/aspekhistologisistempencernaan 30/35

- terdapat dua saluran keluar yaitu ductus pancreaticus & ductus pancreaticus

accessorius (anak saluran)

- Pada kuda ductus pancreaticus mengikuti jalannya duct.hepaticus bermuara

 bersama-sama ke dalam diverticulum duodeni dari papilla duodeni

- Ductus pankreatikus accessorius bermuara pads tempat di seberang papilla

- Pada babi hanya terdapat ductus pancreaticus accessories yang bermuara 20cmcaudalis dari muara ductus choledocus

- Pada anjing selalu terdapat dua saluran; 1 saluranbBermuara bersama-sama

sal.empedu dan yang lain tidak jauh dari yang pertama ke dalam duodenum (Wendo,2009).

• Fungsi Hepar, Pankreas, dan dan Vesica Fellea pada Vertebrata

- Fungsi Hepar

Adapun fungsi umum dari hati sebagai organ secara keseluruhan yaitu:

1. Sebagai pengatur volume darah yang mengalir dalam sistem sirkulasi di

sekitar hati, Karena hati dapat membesar seperti spons.

2. Sebagai pengatur keseimbangan cairan tubuh dan elektrolit karena semua

cairan dan garam mineral melewati hati dalam sirkulasinya sebelum ke jaringan lainnnya.

3. Sebagai organ penyaring (filter), terutama terhadap racun dan kuman-kuman penyakit yang masuk terserap bersama nutrisi (makanan) dalam

intestinum.

Adapun fungsi dari sel-sel epitel pada jaringan hati ialah:

1. Berperan dalam metabolisme karbohidrat

a. Mengubah kelebihan glukosa dalam darah menjadi glikogen, dan

selanjutnya disimpan di dalam sel-sel epitel jaringan hati (proses

glikogenesis)

 b. Merombak kembali cadangan dan simpanan glikogen tersebut menjadi

glukosa (proses glikogenolisis) seandainya ada bagian tubuh yang

kekurangan energy.

2. Berperan dalam metabolisme lemak 

a. Sebagai tempat cadangan lemak yang dijenuhkan untuk sementara

waktu dan nantinya dapat dibongkar lagi jika diperlukan.

 b. Melaksanakan tahapan permulaan pembongkaran asam lemak menjadi

senyawa keton (proses ketogenesis).

30

Page 31: AspekHistologiSistemPencernaan

5/10/2018 AspekHistologiSistemPencernaan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/aspekhistologisistempencernaan 31/35

c. Menghasilkan kolesterol dan produk ampas lainnya yang ditimbun

dalam cairan empedu.

d. Menghasilkan fosfolipid dari bahan lemak netral.

3. Berperan dalam metabolisme protein

a. Merupakan tempat menimbun protein sementara waktu.

 b. Melaksanakan desaminasi (proses katabolisme) protein dan asam-

asam amino menjadi ureum dam asam keton yang kemudian mungkin

mengubahnya sebagian menjadi glukosa (proses glukoneogenesis).

c. Menghasilkan protein fibrinogen dan protrombin yang berperanan

 penting dalam proses pembekuan darah.

d. Menghasilkan heparin (suatu antiprotrombin) yang memegang

 peranan dalam mencegah proses koagulasi pada saat menstruasi atau jika

tubuh mengalami luka.

e. Menghasilkan seroalbumin (albumin plasma darah), globulin alfa dan

 beta.

4. Membuat cairan empedu yang kemudian disalurkan ke dalam kapiler-

kapiler yang terdapat di sela sel-sel epitel hati.

5. Menimbun banyak jenis vitamin B, serta vitamin A,D,E, dan K.

6. Menimbun gram Fe, mungkin juga Cu dan Zn.

7. Menimbun hormon hemopoietin (yang diperlukan untuk menghasilkansel-sel darah terutama sel darah merah /eritrosit)

8. Menetralkan zat-zat racun yang terserap bersama nutrien makanan dan

 juga obat-obatan dengan jalan mengikatnya dengan asam glukoronat dan

membuatnya menjadi garam glukouronat yang tidak berbahaya danmembuangnya melalui urine.

9. Menghasilkan energi melalui panas badan melalui sirkulasi darah.

Adapun fungsi sel-sel kupfer (suatu sel makrofag yang terikat) yang banyak terdapat di

dalam sinusoid hati:

1. Menyaring dan memfagositosis terhadap kuman-kuman penyakit dan

elemen makromolekul lain yang terserap ke hati.

2. Membentuk immunoglobulin (antibodies) yang berfungsi dalam melawan

kuman penyakit dan racun-racun yang memasuki hati yang terserap bersama

nutrien makanan melalui usus.

31

Page 32: AspekHistologiSistemPencernaan

5/10/2018 AspekHistologiSistemPencernaan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/aspekhistologisistempencernaan 32/35

1. Funsi hepar secar umum dibagi menjadi tiga

1. Fungsi vaskuler yaitu untuk menyaring dan menyimpan darah

2. Fungsi metabolism, yaitu fungsi yang berhubungan dengan sebagian besar system metabolism tubuh.

3. Fungsi sekresi dan ekskresi, yaitu berperan membentuk empedu yang

mengalir melalui saluran empedu ke saluran pencernaan.

4. Mensekresi empedu, jadi hati itu meproduksi empedu selanjutnyadisimpan di vesica felles terus disekresi ke duodenum.

5. Untuk metabolism karbohidrat, yaitu,

1. menyimpan glikogen

2. mengubah galaktosa dan fruktosa menjadi glukosa

3. menyelenggarakan glukoneogenesis, yaitu sintesis glukosa dari

asam amino, laktat dan gliserol.

4. membentuk senyawa kimia dari produk-antara metabolisme

karbohidrat (Sarmin, 2008).

5. Untuk metabolism lemak, beberapa metabolism sebagai berikut

1. menyelenggarakan oksidasi asam lemak dengan sangat

cepat untuk menyuplai energi tubuh,

2. membentuk sebagian besar lipoprotein,

3. menyintesis sejumlah besar kolesterol dan fosfolipid,

4. menkonversi karbohidrat dan protein menjadi lemak 

5. Untuk Metabolisme Protein, metabolism protein mencakupsebagai berikut,

1. melakukan deaminasi asam amino,

2. membentuk ureum untuk mengeluarkan amonia daricairan tubuh,

3. membuat protein plasma atau protein darah

4. melakukan interkonversi berbagai asam amino dansenyawa lain yang penting untuk proses

metabolisme dalam tubuh (Sarmin, 2009).

32

Page 33: AspekHistologiSistemPencernaan

5/10/2018 AspekHistologiSistemPencernaan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/aspekhistologisistempencernaan 33/35

5. Sebagai tempat menyimpan vitamin, contohnya,

vitamin A, D, B12.

6. Untuk detoksikasi zat-zat berbahaya dalam tubuh

7. Untuk mendestruksi sel-sel darah merah (Parakkasi,

1986)

- Fungsi Vesica Fellea

1. 1. Membantu pencernaan dan absorbs lemak. 

1. Terdapat asam empedu yang berfungsi untuk mengemulsikan lemak dari pertikel lemak yang besar menjadi partikel yang kecil, dan selanjutnya

akan diserang oleh enzim lipase dari sekresi getah pancreas.

2. Asam empedu juga membantu transport dan absorbs produk akhir 

lemakuang dicerna menuju dan melalui membrane mukosa intestinal

(Sarmin, 2008).

3. Sebagai alat untuk mengeluarkan beberapa produk buangan (terutama

 pigmen hasil pemecahan sel darah merah) yang penting dari darah yang

meliputi bilirubin, dan kebihan kolesterol yang dibentuk oleh hepatositatau sel-sel hati (Anonim, 2008).

4. Empedu juga membantu absorbs vitamin-vitamin yang larut dalam lamak.

5. Diduga empedu juga mengaktifkan lipase pancreas dan memperkuat keja

amilasa pancreas

6. Sifat basa empedu untuk membantu menaikkan pH intestinum khususnya pada duodenum .

7. Mucin yang dikandung empedu untuk menstabilkan emulsi lemak 

(Anonim, 2004).

- Fungsi Pankreas

1. Getah pancreas banyak mengandung NaHCO3 dan NaCO3 yang dapat menetralkanasam lambung. 

2. Pankreas juga banyak mengandung enzim yang berfungsi menghidrolisis lemak 

 protein dan karbohidrat (Anonim, 2004). 

3. Hidrolisis karbohidrat meliputi

1. sekresi enzim amylase pancreas ke intestinum. 

2. Menghidrolisis beberapa serat glikogen dan beberapa karbohidrat lainkecuali sellulosa untuk diubah menjadi monomer yang lebih kecil,

disakarida atau trisakarida.

33

Page 34: AspekHistologiSistemPencernaan

5/10/2018 AspekHistologiSistemPencernaan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/aspekhistologisistempencernaan 34/35

3. Menghidrolisis lemak.

1. Mensekresi enzim lipase untuk hdrolisis lemak di duodenum.

2. Menghidrolisis lemak netrala menjadi asam lemak dan

monoglisakarida.

3. Menghidrolisis protein

1. Mengeluarkan enzim proteolitik, Tripsinogen yang

diaktifkan oleh kalsium dan enterokinase (Zat yang ada

digetah usus). Kemotripsin diaktifkan oleh tripsin dan

karboksipeptidase. Enzim-enzim tersebut melanjutkan pencernaan protein yang dimulai oleh pepsin, sehingga

enzim-enzim tersebut mencerna protein yang belum

dicerna. Hasil akhir dari pencernaan ini adalah asam amino.Bila enzim-enzim ini berhenti mencerna protein maka

 peptidase intestinum akan menyempurnakan hidrolisismenjadi asam-asam amino (Anonim, 2004).

2. Pankreas juga mensekresi air dan elektrolit terutama

 bikarbonat (Sarmin, 2008).

Daftar Pustaka

Anonim,. 2004. Diktat Fisiologi Sistema Digesti. FKH UGM. Yogyakarta

Anonim, 2008. Petujuk Praktikum Mikroanatomi Blok 3: Sistem pencernaan. UGM.

Yogyakarta

Anonim. 2008. Biologi Hati dan Kandung Empedu.http://www.medicastore.com/index.php

(Diakses pada tanggal 12 Januari 2009)

Arisandi, Riza, 2004. Anatomi dan Fisiologi Pankreas. Power Point.http://iel.ipb.ac.id/sac/hibah/2004/Anatomi%20&%20Fisiologi%20Gizi%20(GMSK)

%20-%20Katrin]POWER%20POINT/project%20group-no6.ppt.

Haryanto, Aris. 2009. Biokimia Hati Empedu dan Pankreas

(Kuliah Pengantar Blok 3 Pada tanggal 14 Januari Tahun 2009)

Laksman Hendra. 2005. Kamus Anatomi. Djambatan. Jakarta

Parakkasi, Aminuddin. 1986. Ilmu Nutrisi dan Makanan ternak monogastrik. UI Press.

Jakarta

Sarmin, drh. 2009. Fisiologi Hati, Empedu, Pankreas.

(Kuliah Pengantar Blok 3 tahun 2008 dan tahun 2009 pada tanggal 14 Januari 2009)

34

Page 35: AspekHistologiSistemPencernaan

5/10/2018 AspekHistologiSistemPencernaan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/aspekhistologisistempencernaan 35/35

Wendo, Woro, Drh. 2009. Struktur Makroanatomi Hati, Pankreas, dan Vesica Fellea

(Kuliah Pengantar Blok 3 Pada tanggal 13 Januari Tahun 2009)

35