aspek psikologi atlet indonesia
DESCRIPTION
atlet atlet Makanan pokok: nasi 3 x/ hari, 1.5 centongMakanan selingan: 2 x/ hari, tahu goring dan ubi @ 1 potongLauk hewani: ayam/telur 2 x/ mgg, @ 1 potong Bebek goreng 1x/mgg @ 1 porsi.Lauk nabati: tahu/tempe 3 x/hari, @ 1 potong (goreng)Sayuran: terong dan wortel 5-6 x/mgg 1-2 sdk sayurBuah: pisang dan jeruk 2-3 x /mggMinum: air putih, teh manis 1 gelas/hariTRANSCRIPT
GIZI OLAHRAGAMateri : ASPEK PSIKOLOGI ATLET
Edisi ke: Dosen : Yuni Afriani
Very, Ipeh, Lala, Ayul, Sarah, Maya, Macil, Deden, Nia, Hana, Farah, Choiri
Gizi dapat mempengaruhi performa atlet melalui 3 jalur yaitu psikologi, fisiologi, dan fisik.
Psikologi olahraga pada hakikatnya adalah psikologi yang diterapkan dalam bidang olahraga,
meliputi faktor-faktor yang berpengaruh secara langsung terhadap atlet dan faktor-faktor di luar atlet
yang dapat mempengaruhi performance atlet.
Tujuan Psikologi Olahraga
Psikologi Olahraga mempelajari :
Motivasi, Personality, Violence, Kepemimpinan, Dinamika kelompok, Exercise and psychological well-
being, pikiran dan perasaan si atlet, dan lain-lain.
Sebagai ahligizi olahraga kita dapat berperan sebagai peneliti, dosen, maaupun konsltant.
1
THE STRUCTURE OF THE BRAIN
Frontal Lobe
Terletak di depan central sulcus. Berfungsi dalam mebuat alasan, rencana, berbicara dan bergerak
(motor cortex), emosi, dan problem-solving
Parietal Lobe
Terletak di belakang central sulcus. Berfungsi dalam memberikan stimuli untuk sentuhan, suhu,
tekanan dan rasa nyeri
Temporal Lobe
Terletak di bawah lateral fissure. Berfungsi dalam presepsi dan stmuli untuk pendengarah dan
ingatan (hippocampus)
Occipital Lobe
Terletak dibelakang otak, dibelakang parietal lobe and temporal lobe. Berfungsi dalam penglihatan.
2
Athletic Performance
Performa atlet ditentukan oleh 3 hal yaitu :
1. Persiapan fisik
2. Teknik skill
3. Kesiapan mental
EMOTIONAL TRIGGERS
Definition – Emosi adalah perasaan positif atau negative yang terjadi sebagai respon dari situasi yang
dapat mempengaruhi status mood .
a. POSTIVE EMOTIONS dapat meningkatkan motivasi dengan antusiasme yang pebuh energy.
Positive emotion juga dapat mempengaruhi sekresi hormone bahagia sehingga membuat atlet
lebih bersemangat. Dengan positive emotion, maka tekanan keadaan stress yang terjadi dapat
dibuat menjadi sebuah situasi yang memacu atlet untuk meningkatkan gairah bertanding.
b. NEGATIVE EMOTIONS berhubungan dengan pengelakan, rasa menarik diri (ngga PD) dan
bias menyebabkan kegagalan. Negative emotion mempengaruhi sekresi hormone stress
sehingga saat mendapat keadaan tertekan, atlet merasa stress dan kurang percaya diri serta
menganggap pertandingan sebagai sebuah beban dan ancaman. Hal ini dapat menurunkan
performa atlet.
Emosi dalam olahraga dapat di pacu oleh beberapa factor yaitu
- Ingatan dan kenangan
- Obrolan
- Melihat tempat yang akan digunakan dalam bertanding
- Mempelajari tim lawan
Intinya, kita bisa bantu atlet untuk tetap tenang dengan cara ngajak ngobrol dan ngasih motivasi
sambil diajak liat lapangan bola trus ngobrolin tentang taktik menghadapi lawan, Gitu ya temen-
temen.
Coping Strategies
Merubah fokus perhatian. Ketika anda merasakan perubahan fisiologi, lakukan hal ini :
Katakan pada dirimu sendiri, “Ini adalah tubuhku yang sedang mempersiapkanku untuk permainan
yang terbaik”. Kemudian mengingat sebuah gambar dimana dirimu memenangkan sebuah kompetisi
dengan baik dan menghubungkan ini dengan apa yang kau rasakan.
Emotion
3
Let’s return for a moment to the initial model linking emotion to activation of the amygdala-HPA Axis
system.
Consider two different points in the model :
How can I change the signal delivered to the amygdala from the cortex?
How can I change the autonomic response triggered by cortisol?
[Davis, M. & Whalen, P. (2001) The amygdala: vigilance and emotion. Molecular Psychiatry, 6, 13–34]
Injured Athletes
• Skor lebih tinggi pada semua faktor stress kehidupan dan kecemasan kompetitif, dan skor lebih
rendah pada saat mengatasi sumber daripada pemain yang cedera (Blackwell & McCullagh,
1990; Journal of Athletic Training)
• Tingginya kecemasan kompetitif dan ketegangan/kecemasan berhubungan dengan resiko
cedera; Tingginya ketegangan/kecemasan, marah/permusuhan dan total suasana hati yang
negative berhubungan dengan tingkat keparahan cedera (Lavallee & Flint, 1996; Journal of
Athletic Training)
Stress and Injured Athletes
(Anderson & Williams, 1988)
Stress Response
• Stress dan/atau suasana hati negatifà ketegangan otot dan kelelahan fisik dan mental à
mengurangi fleksibilitas à cedera
4
Personality Stressors Coping
InjuryStress Response
Interventions
• Stress à menyempitkan bidang atensi à kegagalan untuk mengambil isyarat/petunjuk
lingkungan yang penting untuk menghindari cedera à cedera
• Heart Rate, Breathing, Muscle Tension, Metabolism, Blood Pressure, Blood Sugar
• Improved hearing and narrowed vision
• ¯ Digestion, ¯ Growth, ¯ Tissue Repair, ¯ Immune System
Sumbangan Kepribadian dan Situasi Terhadap Perilaku Atlit
EXERCISE AND SPORT PSYCHOLOGY
The relationship between mind & body has been known for centuries.
Sejak zaman yunani kuno mempercayai bahwa olahraga merupakan hal penting untuk menjaga
kesehatan mental dan fisik. Pada abad ke 16, Mendez menulis buku dengan judul "Book of Bodily
and Exercise" yang membahas tentang efek latihan terhadap cara berfikir orang
Psikolog dan filsuf bernama James berkata "Setiap orang mengetahui efek latihan fisik terhadap
mood : seseorang akan merasa lebih baik suasananya jika tubuh terasa sehat dan ketika tubuh sakit
suasana hati akan menjadi cemas, sesak, tegang, dan cemas. Hal itu dapat menunjukan bahwa
olahraga dapat melatih tubuh untuk memunculkan suasana hati. Dimana suasana hati yang muncul
tersebut merupakan hal penting pada karakter manusia.”
Exercise and sports psychology fokus pada sisi psikologis gerakan manusia yang mencerminkan
tingkah laku, pikiran, dan suasana hati yang melibatkan cara manusia bergerak. Banyak dari teori dan
metode yang digunakan pada latihan psikologi fisik dan olahraga berasal dari dampak psikologi
disiplin orangtua
Exercise and sports psychology mempunyai dua tujuan utama :
1. Menentukan aspek psikologis yang sudah terlibat di olahraga dan aktifitas fisik sebelumnya
• Faktor Personal yang memacu seseorang untuk berpartisipasi pada olahraga atau aktivitas
fisik tertentu
• Melihat atau mencari adanya efek kegelisahan dan kepercayaan diri pada pre-kompetisi
2. Menetukan apa saja konsekuensi psikologi yang mempengaruhi performa psikologi
• Bagaimana latihan fisik mempengaruhi adanya rasa gelisah, depresi, atau ketenangan
5
• Bagaimana performa mempengaruhi suasana hati terutama kepercayaan diri
The Framework of Exercise and Sports Psychology mempunyai 4 area berbeda yang saling
terkait
1. Exercise Psychology
2. Health Psychology
3. Rehabilitation Psychology
4. Sport Psychology
Analysis in Exercise and Sports Psychology
Terdapat beberapa metode analisis yang bisa digunakan dalam melihat penomena psikologi yang
terkait dengan latihan dan olahraga
1. Metode yang biasa digunakan adalah constructionism, yang mempunyai kaitan dengan
psikologi kognitif
• Perspektif ini memberikan banyak bobot pengalaman dalam penilaian/subjektifitas individu
• Self-report adalah strategi analisis predominan yang digunakan
Hal ini meliputi penggunaan kuesioner standar atau inventarisasi/persediaan psikologis
- Speilberger’s State-Trait Anxiety Inventory
- Profile of Moods (POMS)
- Beck Depression Inventory in the exercise domain
2. Observational approaches
• Membutuhkan waktu belajar yang panjang untuk mengobservasi agar semua bisa di
observasi dengan baik di pendekatan yang sama.
6
Exercise Psychology• Pengaruh latihan aerobic terhadap respon
emosional• Dampak dari faktor biologi dan psikologi pada
menentukan kepatuhan untuk latihan
Health Psychology• Penjelasan hubungan antara faktor
personal terhadap penyesuaian/pemenuhan dalam progam penurunan berat badan
• Pengaruh progam modifikasi beberapa kebiasaan dalam pola kebiasaan Tipe A
Rehabilitation Psychology• Pengaruh dari gambaran dan self-
talk saat recovery dari sebuah cedera
• Penjelasan peran faktor psikologi dalam coping dengan sebuah cedera
Sport Psychology• Memperhatikan faktor yang berhubungan
dengan performa• Karakter personal yang menyebabkan
kesuksesan pada atlet
3. Psycho-physiologic approach
• Melihat fenomena dari dua perseprektif yaitu psikologi dan fisiologi.
- Pengetahuan akan psikologi bisa dikembangkan dengan mempelajari kejadian yang
terkait
The Science of Exercise and Sports Psychology
Isu-isu popular yang dipelajari dalam exercise and sports psychologist :
1. Kepribadian (Personality)
2. Motivasi
3. Gairah Kinerja (Arousal Performance)
4. Perhatian (Attention)
5. Latihan dan Kesehatan Mental
APPLIED SPORT PSYCHOLOGY : SPORT PSYCHOLOGY AND IT’S GROWING PAINS
Fokus pada teori dan penelitian yang bersifat luas untuk mendidik pelatih, atlet, dan orang tua
mengenai tujuan untuk mengoptimalkan keterlibatan dan performa
- Biasanya melibatkan individu atau grup pada konsultasi
- Banyaknya konsep yang spesifik (pengaturan tujuan, konsentrasi, relaksasi, dan
perbandingan)
TETAPI
Tujuan yang sebenarnya adalah mengajari mental atlet untuk tampil secara konsisten dan
menyadarkan potensi mereka sebagai manusia dan atlet
Focal Areas of Applied Sport Psychology:
1. Performance enhancement / intervention
• Fokus pada peningkatan performa untuk prestasi yang sudah ditentukan
• Selain itu juga melihat efek atas perlakuan/intervensi yang dilakukan pada atlet
• Contoh :
- Stress Inoculation Training (SIT) dengan atlet
- Keefektifitasan pelatihan atensi (Attentional Training effectiveness)
- Mengikuti pengalaman di olahraga (Flow experiences in sport)
2. Social Psychology
• Menggunakan teori/hasil penelitian untuk fokus pada proses pengelompokan di
pengaturan olahraga dan latihan
• Faktor sosial perlu dilihat karena adanya hubungan dengan atlet, pelatih, tim dan
penonton
• Examples of special interest areas:
- Motivasi pencapaian prestasi (Achievement Goal Theory)
- Perkembangan moral melalui olahraga
- Hubungan yang sama dalam aktifitas fisik dan olahraga
7
- Youth sports (The reverse-dependency trap)
- Kecemasan sosial tentang bentuk tubuh pada olahraga dan pengaturan latihan (A
problem at both ends of the spectrum)
3. Health and Exercise
• Fokus pada aspek fisik yang merupakan faktor dalam latihan dan berhubungan dengan
perkembangan penyakit dan penyembuhan, mengatasi stres, dan promosi kesehatan
• Minat/tujuan utamanya adalah hubungan antara kesehatan mental dan fisik
• Examples of special interest areas:
- Problem-focused vs. emotion focused coping and health
- Hardiness and disease risk (Control, Challenge, Commitment)
- Exercise and Psychoneuroimmunology
- Psychological benefits of exercise
Why the Need for Exercise Psychology?
Tingginya prevalensi CHD saat ini, sedangkan salah satu faktor resiko tertinggi adalah karena
physical inactivity
8
Sekian dari Tim HO Pertemuan “Aspek Psikologi Atlet”
Mohon maaf apabila penjelasan di HO tidak terlalu jelas, bahkan mungkin membingungkan. Kami sudah berusaha semaksimal mungkin.
Terima kasih, dan semoga HO ini bermanfaat
Semangat, Genus!!!!