aspek politik dan ekonomi dalam pasang surut koran partisan...

22
Aspek Politik dan Ekonomi dalam Pasang Surut Koran Partisan L’Humanité BERNADETA SARI UTAMI NIP 0706050114 PROGRAM STUDI PRANCIS FAKULTAS ILMU PENGETAHUAN BUDAYA UNIVERSITAS INDONESIA 2006

Upload: hoangduong

Post on 03-Mar-2019

214 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Aspek Politik dan Ekonomi dalam Pasang Surut Koran Partisan …staff.ui.ac.id/system/files/users/bs_utami/publication/makalahbsu.pdf · 1 Makalah dipresentasikan dalam Seminar Hasil

Aspek Politik dan Ekonomi

dalam Pasang Surut Koran Partisan L’Humanité

BERNADETA SARI UTAMI

NIP 0706050114

PROGRAM STUDI PRANCIS FAKULTAS ILMU PENGETAHUAN BUDAYA

UNIVERSITAS INDONESIA 2006

Page 2: Aspek Politik dan Ekonomi dalam Pasang Surut Koran Partisan …staff.ui.ac.id/system/files/users/bs_utami/publication/makalahbsu.pdf · 1 Makalah dipresentasikan dalam Seminar Hasil

Aspek politik dan Ekonomi dalam Pasang Surut Koran Partisan Humanité1

Bab I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

1.1.1 Perkembangan Koran di Prancis

Media massa cetak di Prancis sejak kelahirannya sekitar empat abad yang lalu

terus tumbuh dan berkembang. Hingga kini, berbagai koran dan majalah mengalami

pasang dan surut, bahkan banyak pula yang tidak mampu bertahan. Berbagai faktor

mempengaruhi hidup mati dan pasang surut koran Prancis. Faktor ekonomi, politik,

sosial adalah beberapa di antara faktor yang menentukan tumbuh kembangnya koran

di Prancis.

Koran periodik pertama yang muncul di Prancis terbit pada tahun 1631. Pada

tahun 1777 koran harian pertama terbit di Paris dengan nama Journal de Paris.

Setelah revolusi 1789 terjadi perkembangan pesat dalam jumlah judul koran. Sebagai

hasilnya, politik dalam negeri mendapat liputan yang luas. Pada saat yang sama, koran

partisan mulai bermunculan (Kuhn, 1995: 16).

Pada perkembangan berikutnya, banyak surat kabar yang tidak mampu

bertahan. Sempat menjamur lagi pada masa Revolusi 1848, akan tetapi kemudian

banyak pula yang tidak terbit lagi pada masa antara Republik II (1848-1951) dan

pemerintah Kekaisaran II (1851-1870).

Peningkatan yang sangat tajam terjadi pada paruh pertama periode Republik

III (1870-1914). Jumlah koran harian yang terbit di Paris (koran nasional) mencapai

puncak tertinggi pada tahun 1914 dengan 80 judul surat kabar. Koran harian regional

berjumlah 242 judul, sebuah angka yang fantasis dibandingkan pada tahun 1870 saat

jatuhnya pemerintahan Kekaisaran II, yakni 36 surat kabar nasional, dan 100 regional

1 Makalah dipresentasikan dalam Seminar Hasil Penelitian Program Studi Prancis dalam rangka

Program SP4, pada tanggal 6-7 Desember 2006 di Kampus Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya UI

Depok.

Page 3: Aspek Politik dan Ekonomi dalam Pasang Surut Koran Partisan …staff.ui.ac.id/system/files/users/bs_utami/publication/makalahbsu.pdf · 1 Makalah dipresentasikan dalam Seminar Hasil

(Kuhn, 1995: 18). Pasca Perang Dunia I, jumlah itu mengalami penurunan. Pada

tahun 2001, jumlah koran nasional hanya mencapai 12 judul (Mermet, 2002: 441).

Pada tahun 2003, sebanyak 33% penduduk Prancis berusia 15 tahun ke atas

membaca surat kabar, baik koran nasional maupun regional. Sejumlah16,8 % (atau

sekitar 8 juta orang) di antaranya membaca koran nasional. Dua pertiga dari jumlah

tersebut adalah populasi aktif (Mermet, 2004: 447). Sebaran jumlah pembaca setiap

judul koran nasional dapat dilihat dalam tabel berikut:

(Mermet 2004: 448)

Dari sejarah perkembangan koran di Prancis tersebut kita mendapat gambaran

tentang eksistensi koran harian di Prancis dulu dan masa kini. Gejolak politik,

ekonomi, dan sosial memberi dampak bagi perkembangan surat kabar secara

kuantitas. Perang, pergantian warna pemerintahan, kehadiran media massa

0

500

1000

1500

2000

2500

surat kabar

L'Equipe

Le Monde

Le Figaro

Liberation

Les Echos

Aujourd'hui-

LeParisienFrance Soir

La Tribune

La Croix

L'Humanite

Page 4: Aspek Politik dan Ekonomi dalam Pasang Surut Koran Partisan …staff.ui.ac.id/system/files/users/bs_utami/publication/makalahbsu.pdf · 1 Makalah dipresentasikan dalam Seminar Hasil

kompetitor, dan krisis ekonomi, adalah beberapa dari berbagai faktor yang

mempengaruhinya.

1.1. 2 Karakter Koran Partisan

Keadaan pasang dan surut juga dialami oleh koran partisan. Bahkan, menjadi

koran partisan sangatlah beresiko karena popularitasnya sangat terkait dengan situasi

politik yang tengah berlangsung. Saling keterkaitan antara koran, politik, dan partai

politik sudah lama terjalin.

Berbagai hal tersebut memberikan karakter yang khas kepada koran partisan.

Pasang surut koran partisan ini menarik untuk dikaji karena karakternya yang khas itu.

Hubungan antara media massa dan partai politik, serta pengaruh hubungan tersebut

terhadap isi media, adalah hal menarik untuk dikaji. Seymour-Ure (Kuhn, 1995: 69)

terdapat beberapa alasan mengapa perkembangan koran partisan penting

diperhatikan. Pertama, adanya hubungan sejarah yang kuat antara media massa dan

sistem partai. Kedua, partai politik memberi peran kepada media massa dalam

hubungan mereka yang eksplisit maupun implisit. Ketiga, fungsi-fungsi partai

berjalan dengan dukungan media massa.

Koran partisan diduga sangat rentan terhadap berbagai perubahan, terutama

perubahan politik, nasional maupun internasional. Dari sisi ekonomi, koran partisan

sangat selektif terhadap iklan yang hendak dimuat karena keterikatannya pada

ideologi partai, padahal iklan pada sebagian besar media massa merupakan “jantung”

kehidupan karena dukungan finansialnya

1.1.3 Mengapa L’Humanité ?

Dari berbagai koran partisan di Prancis, yang kelahirannya jelas-jelas dari

partai politik adalah L’Humanité. Partai Komunis Prancis saat ini sedang tidak

populer di Prancis, bahkan cenderung menurun popularitasnya, sehingga menarik

untuk melihat nasib L’Humanité sebagai koran Partai Komunis. Dalam data terlihat

Page 5: Aspek Politik dan Ekonomi dalam Pasang Surut Koran Partisan …staff.ui.ac.id/system/files/users/bs_utami/publication/makalahbsu.pdf · 1 Makalah dipresentasikan dalam Seminar Hasil

tiras L’Humanité terus menurun sejak tahun 1950-an. Saat ini partai/aliran politik

yang tengah berkuasa adalah partai/aliran kanan sehingga menarik untuk melihat

hubungannya dengan popularitas L’Humanité yang lahir sebagai koran kiri.

Selain itu, secara ekonomi keadaan L’Humanité sedang tidak bagus saat ini.

Kesulitan finansial tengah melanda L’Humanité. Pada tahun 2001 sebagian sahamnya

dijual oleh PCF kepada pemilik TF1 dan Hachette.

1.1.4 Masalah penelitian

Penelitian ini akan menjawab beberapa masalah berikut :

1. Aspek politik dan ekonomi apa yang muncul dalam pasang surutya

L’Humanité ?

2. Sebagai koran partisan, apakah faktor politik merupakan penyebab utama

turunnya popularitas L’Humanité ?

3. Apa yang memungkinkan L’Humanité dapat tetap bertahan?

1.1.5 Tujuan penelitian

1. Menemukan berbagai aspek politik dan ekonomi yang mempengaruhi pasang

surutnya koran L’Humanité

2. Menemukan faktor yang paling dominan yang berpengaruh pada popularitas

L’Humanité sebagai koran partisan

3. Menemukan penyebab L’Humanité masih tetap bertahan

1.1.6 Signifikansi Penelitian

a. Untuk peminat studi Prancis

1. Memberi wawasan di bidang sejarah dan kebudayaan Prancis

2. Membuka kemungkinan untuk penelitian lebih lanjut tentang media massa di

Prancis

b. Untuk peminat studi media massa/komunikasi massa

Page 6: Aspek Politik dan Ekonomi dalam Pasang Surut Koran Partisan …staff.ui.ac.id/system/files/users/bs_utami/publication/makalahbsu.pdf · 1 Makalah dipresentasikan dalam Seminar Hasil

1. Memberi wawasan tentang media massa di Prancis karena tulisan tentang ini

di Indonesia masih jarang ditemui

2. Membuka kemungkinan penelitian lebih lanjut tentang media massa

partisan/non partisan

1.1.7 Metode Penelitian

Penelitian ini akan menggunakan metode studi kepustakaan dengan

pendekatan (rapprochement) konsep-konsep ilmu sosial, dalam hal ini ilmu

komunikasi massa dan ilmu politik.

Kajian sejarah tidak lagi dilihat sebagai fenomena kesejarahan yang berdiri

sendiri, tetapi mencakup totalitas kajian berbagai disiplin secara menyeluruh.

Historiografi telah diperkaya dengan peralatan dari ilmu-ilmu sosial sehingga dapat

disebut sebagai social scientific history (Agus Salim, 2001: 185).

Pendekatan multidimensi ini cocok dipakai untuk penelitian kecil ini karena di

dalamnya mencakup sejarah politik dan ekonomi yang membutuhkan teori-teori

politik dan komunikasi massa untuk menemukan jembatan perkembangan yang

menghubungkan l’Humanité di masa lalu dan masa kini, serta mengaitkannya dengan

situasi politik dan ekonomi yang menyertai perjalanan l’Humanité sebagai koran

partisan. Teori-teori politik tentang komunisme, kapitalisme, hubungan media massa

dan politik, kekuatan media, dan kepemilikan media dapat membantu pemahaman

sejarah perkembangan l’Humanité sebagai sebuah organisasi media baik dalam masa

jaya maupun masa sulitnya.

Page 7: Aspek Politik dan Ekonomi dalam Pasang Surut Koran Partisan …staff.ui.ac.id/system/files/users/bs_utami/publication/makalahbsu.pdf · 1 Makalah dipresentasikan dalam Seminar Hasil

BAB II

KERANGKA KONSEP

2.1 Teori Hubungan Media Massa dan Partai Politik

(Seymour-Ure, 1995) mengatakan, dilihat dari hubungannya dengan ideologi

dan partai politik, surat kabar dapat digolongkan menjadi surat kabar partisan dan non

partisan. Tiga hal penting dalam melihat interaksi surat kabar dan partai politik adalah

organisasi, tujuan, pendukungnya.

2.2 Kepemilikan dan Kontrol Media

Altschull (1984) mengatakan bahwa isi media selalu merefleksikan

kepentingan orang yang mendanainya. Paling tidak ada 3 kategori kepemilikan media,

yakni perusahaan komersial, badan swasta non profit, dan sektor publik.

2.3 Kekuatan media

Menurut McQuail (2000), media massa memiliki berbagai kekuatan, yakni :

1. Menarik & mengarahkan perhatian publik

2. Membujuk (opini & kepercayaan)

3. Mempengaruhi sikap

4. Membentuk pengertian realitas

5. Memberi status & legitimasi

6. Memberi informasi secara cepat & luas

Page 8: Aspek Politik dan Ekonomi dalam Pasang Surut Koran Partisan …staff.ui.ac.id/system/files/users/bs_utami/publication/makalahbsu.pdf · 1 Makalah dipresentasikan dalam Seminar Hasil

2.4 Pengaruh ideologi pada isi media

Reese dan Shoemaker (1996: 223) membuat model hirarkis pengaruh ideologi

pada isi media. Model tersebut dapat dilihat dalam gambar berikut:

Pengaruh Ideologi pada Isi media

(Shoemaker & Reese, 1996)

Ideological level

Extramedia level

Organizational level

Media routines level

Individual level

2.5 Komunisme

Komunisme adalah suatu sistem yang ditandai oleh kepemilikan alat-alat

produksi dan perdagangan secara kolektif, dan hilangnya kelas-kelas dalam

masyarakat (Bremond, 1981: 69).

Komunisme menolak adanya golong-golongan dalam masyarakat, dan

menolak dominasi negara-negara kapitalis (Budiardjo 1992: 86-87).

Page 9: Aspek Politik dan Ekonomi dalam Pasang Surut Koran Partisan …staff.ui.ac.id/system/files/users/bs_utami/publication/makalahbsu.pdf · 1 Makalah dipresentasikan dalam Seminar Hasil

2.6. Kapitalisme

Menurut kaum marxist, kapitalisme ditandai oleh kepemilikan swasta terhadap

alat-alat produksi. Kaum kapitalis memimpin proses produksi.

Bagi kaum liberal, kebebasan melakukan dan memiliki usaha adalah bagian

dari kebebasan yang dimiliki manusia. Keuntungan yang diperoleh adalah imbalan

bagi para pemilik usaha (Bremond, 1981: 50-51).

Page 10: Aspek Politik dan Ekonomi dalam Pasang Surut Koran Partisan …staff.ui.ac.id/system/files/users/bs_utami/publication/makalahbsu.pdf · 1 Makalah dipresentasikan dalam Seminar Hasil

BAB III

PROFIL L’HUMANITÉ

3.1 Kelahiran dan Perkembangan L’Humanité

L’Humanité didirikan oleh Jean Jaurès pada tahun 1904 dan merupakan bagian

dari SFIO (Section française de l’internationale ouvrière), sebuah organ Partai

Komunis. L’Humanité pernah dilarang terbit pada tahun 1939, dan terbit kembali

secara sembunyi-sembunyi sampai tahun 1944. Pada tahun 1946 koran ini mencapai

tiras tertinggi yakni 400.000 eksemplar (Albert, 1998: 123). Namun sejak itu, tirasnya

terus menerus mengalami penurunan, hingga hanya 48.000 eksemplar pada tahun

2003 (Mermet 2004 : 448).

Secara organisasi, koran ini berada di bawah kontrol Partai Komunis.

Redaktur dan dewan redaksi dipilih oleh partai. Partai juga mengontrol isi surat kabar.

Sebagian besar wartawannya adalah anggota Partai Komunis. Surat kabar ini

mendukung partai pada saat pemilu dan membantu tercapainya tujuan ideologis

partai. Pembaca L’Humanité pun sebagian besar adalah anggota atau pendukung

Partai Komunis (Kuhn, 1995: 72).

3.2 Tampilan L’Humanité dari halaman ke halaman

Page 11: Aspek Politik dan Ekonomi dalam Pasang Surut Koran Partisan …staff.ui.ac.id/system/files/users/bs_utami/publication/makalahbsu.pdf · 1 Makalah dipresentasikan dalam Seminar Hasil

L’Humanité memiliki 24 halaman dan berukuran tabloid. Koran yang dijual

seharga 1,2 € per eksemplar ini tampil berwarna, lengkap dengan gambar atau foto.

Berikut tampilan koran ini dari halaman ke halaman yang muncul dalam L’Humanité

yang terbit hari Jum’at, 1 September 2006 :

Halaman Rubrik

1 (à la une) Berita utama, foto/gambar,

judul-judul artikel unggulan,

kutipan kalimat dari orang

besar

2,3 Evénement, editorial

4,5 Politique

6 Social Economique

7,8 Société

9,10 Fête de l’Humanité

11,14 Monde

12, 13 Europe

15 Sports

16 Idées

17 Annonces légales

18 Médias

19 Médias télé

20 Service

21, 22 Culture

23 L’Humanité Rispostes

24 Publicité

Page 12: Aspek Politik dan Ekonomi dalam Pasang Surut Koran Partisan …staff.ui.ac.id/system/files/users/bs_utami/publication/makalahbsu.pdf · 1 Makalah dipresentasikan dalam Seminar Hasil

Menurut Reese dan Shoemaker (1996: 223), salah satu faktor yang

mempengaruhi isi media adalah rutinitas atau kebiasan media. Rutinitas L’Humanité

dari tampilan di atas adalah :

1. Di halaman pertama selain terdapat judul berita atau gambar utama, biasanya

juga terdapat judul artikel unggulan lainnya atau seruan yang sifatnya

mobilisasi yang ditujukan kepada masyarakat pekerja. Contoh yang muncul

dalam L’Humanité 1 September adalah :

« Les syndicats appellent les enseignants à la grève pour le 28

Septembre prochain »

« Serikat sekerja mengajak para guru untuk melalukan mogok pada

tanggal 28 September mendatang »

Ajakan yang ditujukan kepada para guru untuk melakukan mogok kerja itu

menunjukkan sikap L’Humanité yang terus memperjuangkan nasib kaum

pekerja termasuk guru yang nasibnya menurut mereka kurang diperhatikan

oleh pemerintah. Komunis dianggap masih populer di kalangan kaum buruh

dan pekerja karena sikapnya itu.

2. Rubrik politik, sosial, dan kemasyarakatan mendapat porsi yang lebih banyak

dibandingkan rubrik lain. Ini menunjukkan bahwa L’Humanité masih tampak

sebagai koran dengan ketertarikan utama pada bidang politik dan

kemasyarakatan.

3. Dalam koran ini jarang sekali terdapat iklan. Dalam L’Humanité terbitan 1

September 2006 tersebut iklan hanya terdapat di halaman terkahir (halaman

24) meski besarnya satu halaman penuh. Sebagai sebuah media, salah satu

sumber pendanaan yang potensial adalah iklan. L’Humanité bisa digolongkan

dalam pengecualian. Meski sekarang saham L’Humanité tidak lagi dikuasai

Page 13: Aspek Politik dan Ekonomi dalam Pasang Surut Koran Partisan …staff.ui.ac.id/system/files/users/bs_utami/publication/makalahbsu.pdf · 1 Makalah dipresentasikan dalam Seminar Hasil

secara mayoritas oleh PCF, namun ternyata L’Humanité masih memilih untuk

tidak memberikan porsi yang cukup besar kepada pemasang iklan. Ini sejalan

dengan prinsip partai-partai kiri yang antikapitalis.

3.3 Tiras dan Jumlah Pembaca

Berikut adalah tabel perkembangan tiras L’Humanité dari waktu ke waktu

(dalam ribu)

(Sumber: Pierre, 1998 & Mermet, 2005)

Pada tahun 2003 jumlah pembaca L’Humanité mencapai 320.000 orang.

Angka ini menempatkan L’Humanité di peringkat ke-10 atau terakhir dari 10 koran

besar di Prancis. Peringkat pertama diduduki oleh L’Equipe dengan 2.340.000

pembaca.

0

50

100

150

200

250

300

350

400

1946 65 70 75 81 85 88 92 97 2003

Page 14: Aspek Politik dan Ekonomi dalam Pasang Surut Koran Partisan …staff.ui.ac.id/system/files/users/bs_utami/publication/makalahbsu.pdf · 1 Makalah dipresentasikan dalam Seminar Hasil

BAB IV

TEMUAN DAN ANALISIS

4.1 Temuan

Dari data yang telah didapat, terlihat bahwa L’Humanité terus mengalami

penurunan tiras dan penurunan yang paling tajam adalah pada tahun 1965 & 1992.

Sedangkan tiras tertinggi dicapai pada tahun 1946. Situasi politik dan ekonomi yang

bagaimana yang tejadi pada tahun-tahun tersebut ? Bagaimana pengaruhnya terhadap

pasang surut L’Humanité ?

4.2 Situasi Politik dan Pengaruhnya pada Pasang Surut L’Humanité

Pasang surut koran L’Humanité pada pasca Perang Dunia II tidak dapat

dilepaskan dari situasi politik di dunia dan Eropa pada masa itu. Perang Dingin antara

dua kutub ideologi yakni Amerika Serikat dan Uni Soviet membuat Eropa terjepit di

antara kedua negara adi daya tersebut. Rebutan pengaruh di Eropa, termasuk di

Prancis, sangat terasa. Uni Soviet yang memiliki jaringan partai komunis dunia

berusaha menanamkan pengaruh di Prancis lewat Parti communiste français (PCF).

Koran L’Humanité sebagai corong PCF berperan penting dalam

menumbuhkan popularitas komunis di Prancis. Seymour-Ure (Albert : 1995)

menyebutkan bahwa interaksi antara surat kabar dan partai politik dapat dilihat dari

tiga hal penting yakni organisasi, tujuan, pendukungnya. Organisasi dan tujuan

L’Humanité ditetapkan oleh PCF yang adalah kepanjangan tangan dari komunis

Soviet. Kehadiran koran ini dalam rangka propaganda komunis dan menghimpun

pendukung di kalangan masyarakat buruh dan pekerja di Prancis.

McQuail (2000) juga menyebutkan beberapa kekuatan media, antara lain

bahwa media mempunyai kekuatan untuk menarik dan mengarahkan perhatian publik

serta berkemampuan untuk membujuk opini dan kepercayaan publik. Peran

L’Humanité sebagai media partisan sesuai dengan apa yang dikatakan oleh McQuail

tersebut.

Page 15: Aspek Politik dan Ekonomi dalam Pasang Surut Koran Partisan …staff.ui.ac.id/system/files/users/bs_utami/publication/makalahbsu.pdf · 1 Makalah dipresentasikan dalam Seminar Hasil

Dalam grafik perkembangan tiras L’Humanité dari masa ke masa, terlihat

tiras yang tertinggi yakni 400.000 eksemplar dicapai pada tahun 1946, tahun awal

masa perang dingin AS-Uni Soviet. Ini memperlihatkan gencarnya usaha komunis

dalam menyebarluaskan ideologinya lewat media massa, menyadari kekuatan yang

dimiliki oleh media dalam mempengaruhi opini publik.

Bagaimana dengan popularitas Parti communiste français (PCF) pada

masa yang sama ? PCF merupakan salah satu partai yang populer pada masa pasca

Perang Dunia II (PD II) dan selama masa Republik IV. PCF memperoleh 25,9 %

suara pada pemilu legislatif pada bulan Juni 1946, 28,2% pada pemilu bulan

November 1946, 26,9% pemilu bulan Juni 1951, dan 25,9% pada pemilu bulan

Januari 1956. Perolehan tersebut adalah yang paling tinggi di antara seluruh partai

peserta pemilu legislatif (Hewlett, 1998 : 28).

Pasca PD II dalam perpolitikan Prancis terjadi apa yang disebut dengan

tripartism, yakni ketika aliran-aliran politik utama pendukung resistance pada masa

pendudukan Jerman, bekerjasama untuk membangun kembali Prancis yang porak

poranda pasca PD II. Tiga partai tersebut adalah Mouvement républicain populaire

(MRP) yang beraliran Kristen Demokrat, Parti communiste française (PCF) yang

komunis, dan Section française de l’Internationale ouvrière (SFIO) yang sosialis.

Pada tahun 1947 PCF dikeluarkan dari pemerintahan Prancis karena kedekatannya

yang sangat erat dengan komunis Soviet. Namun, PCF tetap merupakan partai yang

paling diminati oleh masyarakat kelas buruh, sebagian masyarakat rural, dan

mendapat simpati dari kaum intelektual dan seniman.

Pada masa dekade 1940-an sampai 1950-an tersebut terlihat hubungan

yang saling mendukung antara PCF dan L’Humanité. Popularitas PCF di kalangan

masyarakat tertentu dan persebaran L’Humanité berjalan seiring. Tahun 1980-an,

ketika PCF mengalami penurunan, L’Humanité pun demikian. Awal tahun 1990-an

menjadi masa pahit bagi L’Humanité karena jatuhnya Uni Soviet yang makin

memudarkan pengaruh PCF di Prancis. Selain itu, secara finansial L’Humanité tidak

lagi dibantu oleh Uni Soviet sejak kejatuhan tersebut.

Page 16: Aspek Politik dan Ekonomi dalam Pasang Surut Koran Partisan …staff.ui.ac.id/system/files/users/bs_utami/publication/makalahbsu.pdf · 1 Makalah dipresentasikan dalam Seminar Hasil

4.3 Situasi Ekonomi dan Pengaruhnya pada Pasang Surut L’Humanité

Situasi ekonomi di Prancis juga mempengaruhi pasang surut l’Humanité.

Dalam penerbitannya, L’Humanité sampai dengan tahun 1992 mendapat bantuan dari

Uni Soviet. Bantuan itu berupa percetakan koran. Namun seperti yang telah

disebutkan sebelumnya, bantuan itu terhenti setelah kejatuhan Uni Soviet pada awal

tahun 1990-an.

Perkembangan media audio dan visual juga berperan dalam penurunan

popularitas koran L’Humanité. Kehadiran dan kemajuan radio, televisi, dan internet

menimbulkan kompetisi yang ketat yang kelihatannya hingga kini dimenangkan oleh

media elektronik tersebut. Antara tahun 1970 – 1990, jumlah pembaca koran harian

menurun lebih dari separuh. Penurunan ini terutama terjadi pada koran nasional

(Mermet 2004: 446).

Menurunnya tiras dan jumlah pembaca L’Humanité dipengaruhi pula oleh

naiknya secara terus-menerus harga koran di Prancis. Berikut adalah tabel

perkembangan index harga koran dari tahun ke tahun :

Perkembangan index harga koran

(Sumber: INSEE)

index 100: 1970

100138211258

343

489

648759

835924

1020

0

200

400

600

800

1000

1200

1970 1975 1979 1983 1990 1996

Page 17: Aspek Politik dan Ekonomi dalam Pasang Surut Koran Partisan …staff.ui.ac.id/system/files/users/bs_utami/publication/makalahbsu.pdf · 1 Makalah dipresentasikan dalam Seminar Hasil

Peningkatan indeks harga koran yang hampir 10 kali lipat pada tahun 1990-an

memperlihatkan kondisi ekonomi yang tidak mendukung perkembangan media cetak

di Prancis. Peningkatan ini merupakan akibat dari krisi ekonomi 1974 yang

menyentuh berbagai sektor industri di Prancis, termasuk industri media. Biaya

operasional yang meningkat membuat harga koran semakin tinggi. Kenaikan harga ini

berpengaruh pula pada keputusan publik untuk menkonsumsi koran, termasuk

L’Humanité.

Selain dihadapkan pada persaingan dengan media massa elektronik,

L’Humanité sebagai koran nasional juga harus berkompetisi dengan koran regional

yang kini peminatnya jauh lebih banyak dibandingkan peminat koran nasional.

Cakupan isi media regional yang lebih banyak meliput wilayah yang dikenlai oleh

publik menjadikan koran regional pilihan utama masyarakat Prancis. Jika koran

nasional pada tahun 2003 dibaca oleh 20 % orang Prancis, maka koran regional

dibaca oleh 40 % orang (Mermet 2004: 447-448).

Salah satu masalah yang dihadapi oleh media massa cetak di Prancis termasuk

L’Humanité adalah sulitnya mendapatkan iklan. Padahal, iklan adalah salah satu

sumber pemasukan dana paling besar bagi sebuah media. Apalagi jika L’Humanité

tetap memakai ideologinya untuk menyeleksi iklan yang tayang di korannya. Ini akan

memperkecil peluang untuk memperoleh iklan.

Tampaknya situasi kesulitan finansial sedang melilit L’Humanité. Dalam edisi

koran ini tanggal 1 September 2006 yang lalu, pada halaman 23 redaksi L’Humanité

menuliskan seruan bagi pembaca untuk ikut membantu pendanaan L’Humanité demi

kelangsungan hidup koran ini. Isi himbauan itu adalah sebagai berikut:

« URGENT ! Pour le pluralisme, pour donner à l’Humanité les moyens de

faire face à ses besoins financiers immédiats, et pour la réussite de l’Humanité

Dimanche. Agissez, souscrivez, devenez cofondatrices et cofondateurs de

l’Humanité Dimanche. »

« PENTING ! Demi pluralisme, untuk memberi l’Humanité jalan dalam

menghadapi kebutuhan finansial yang mendesak, dan demi kesuksesan

Page 18: Aspek Politik dan Ekonomi dalam Pasang Surut Koran Partisan …staff.ui.ac.id/system/files/users/bs_utami/publication/makalahbsu.pdf · 1 Makalah dipresentasikan dalam Seminar Hasil

l’Humanité Dimanche. Bertindaklah, pesanlah, jadilah pendiri l’Humanité

Dimanche. »

Himbauan ini begitu lugas dan tanpa malu-malu. Ini makin memperlihatkan

situasi sulit yang kini tengah dihadapi oleh L’Humanité. Padahal berbagai upaya telah

dilakukan oleh L’Humanité agar kesulitan finansial ini teratasi. Pada tahun 2001, PCF

menjual 20 % saham kepemilikan L’Humanité kepada investor swasta pemilik TF1

dan kelompok Hachette. Pendirian L’Humanité Dimanche juga diharap dapat

mendongkrak popularitas L’Humanité.

Sebenarnya pemerintah Prancis cukup memberi perhatian pada media massa

dalam soal finansial. Pemerintah memberikan subsidi baik secara langsung maupun

tidak langsung kepada pers Prancis. Pengeluaran pemerintah untuk subsidi pers ini

rata-rata 55 juta dollar setahun. Sebuah terbitan baru, misalnya, akan disubsidi biaya

produksinya oleh pemerintah sebesar 15 % dari total biaya. Pemerintah juga

mengurangi pajak pendapatan pekerja media sebesar 30%.

Selain itu, pemerintah juga mengontrol harga koran. Ini diperlukan agar tidak

terjadi kesenjangan yang terlalu lebar antara harga koran besar dan kecil, nasional

dan regional, serta umum dan khusus.

Meskipun pemerintah Prancis melakukan berbagai upaya untuk membantu,

tampaknya industri media di Prancis masih tetap berada dalam kondisi yang tidak

sehat. Bahkan, biaya produksi dalam industri media di Prancis adalah yang paling

tinggi di Eropa saat ini (Tebbel: 2003).

Page 19: Aspek Politik dan Ekonomi dalam Pasang Surut Koran Partisan …staff.ui.ac.id/system/files/users/bs_utami/publication/makalahbsu.pdf · 1 Makalah dipresentasikan dalam Seminar Hasil

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Dari berbagai data, fakta, temuan, dan analisis tentang pasang surut koran

partisan kiri L’Humanité, ada beberapa hal yang dapat ditarik sebagai kesimpulan,

yakni :

1. Aspek politis

a. Berlangsungnya awal Perang Dingin antara AS dan Uni Soviet.

L’Humanité sebagai koran komunis dipakai sebagai alat propaganda

komunis Soviet untuk masuk dan mencari pendukung di Prancis.

b. Kalah atau menangnya PCF dalam pemilu legislatif akan berpengaruh

pada popularitas L’Humanité dan sebaliknya L’Humanité berkontribusi

pula pada sukses atau tidaknya PCF.

c. Naiknya popularitas Partai Socialiste (PS) sebagai saingan PCF dari

golongan kiri juga berpengaruh pada popularitas L’Humanité.

d. Jatuhnya Uni Soviet yang berarti kehancuran komunis di Eropa

membuat L’Humanité semakin terpuruk.

2. Aspek ekonomi

a. Peningkatan harga koran sebagai akibat dari naiknya ongkos produksi

koran di Prancis terutama sejak krisis ekonomi 1974.

b. Munculnya televisi dan internet sebagai « pemenang » dalam

kompetisi di antara media massa. Media cetak seperti koran kalah

bersaing dengan media elektronik yang jangkauannya lebih luas dan

diuntungkan oleh perkembangan teknologi informasi mutakhir.

c. Putusnya bantuan dari Soviet untuk L’Humanité pasca kejatuhan

komunis di Eropa. Kenyataan ini membuat L’Humanité semakin jatuh

dalam kesulitan finansial

Page 20: Aspek Politik dan Ekonomi dalam Pasang Surut Koran Partisan …staff.ui.ac.id/system/files/users/bs_utami/publication/makalahbsu.pdf · 1 Makalah dipresentasikan dalam Seminar Hasil

3. Sebagai koran partisan yang membawa bendera aliran politik tertentu, ternyata

nasib L’Humanité tidak hanya dipengaruhi oleh faktor politis saja. Dari

temuan tentang faktor politis dan ekonomi di atas, tidak satupun yang

dominan. Semuanya secara perlahan, baik bersamaan maupun bergantian,

telah ikut menentukan nasib L’Humanité hingga yang tengah berlangsung saat

ini.

4. Yang membuat l’Humanité masih dapat bertahan hingga kini meski tengah

dihadapkan pada berbagai kesulitan, adalah suntikan dana dari investor yang

notabene adalah kapitalis. Ini adalah sebuah kenyataan yang ironis. Di satu sisi

l’Humanité lahir sebagai koran komunis yang antikapitalis. Di sisi lain, demi

kelanjutan hidupnya, l’Humanité menerima kehadiran kapitalis di dalam

kepemilikannya dan ini dapat berpengaruh pada organisasi, tujuan, isi, dan

pendukung media. Bukan tidak mungkin perubahan sebagian kepemilikan ini

membuat warna komunisme l’Humanité semakin pudar.

5.2 Implikasi

Di dalam penelitian kecil ini terdapat temuan-temuan yang menarik, yang

masih membutuhkan penelitian lebih lanjut. Perubahan sebagian kepemilikan

l’Humanité diduga dapat mengubah warna politik koran tersebut yang pada awalnya

terlahir sebagai koran komunis. Melalui penelitian lanjutan, diharapkan akan dapat

ditemukan bagaimana perubahannya, ke arah manakah ? Apakah warna komunisnya

berkurang? Atau, apakah l’Humanité tidak lagi menjadi koran partisan ? Apakah

sebenarnya sebelum sebagian sahamnya dijual, sudah adakah perubahan yang

signifikan di dalam tubuh l’Humanité ? Pertanyaan-pertanyaan tersebut menarik

untuk dicarikan jawabannya.

Page 21: Aspek Politik dan Ekonomi dalam Pasang Surut Koran Partisan …staff.ui.ac.id/system/files/users/bs_utami/publication/makalahbsu.pdf · 1 Makalah dipresentasikan dalam Seminar Hasil

DAFTAR PUSTAKA

Albert, Pierre. 1998. La Presse française. Paris: La Documentation Française

Bremond, Janine dan Alian Geledan. 1981. Dictionnaire économique et social. Paris:

Hatier.

Hewlett, Nick. 1998. Modern French Politics. Malden: Polity Press.

Kuhn, Raymond. 1995. The Media in France. New York: Routledge.

MCQuail, Denis. 2000. McQuail’s Mass Communication Theory. London: Sage

Publications.

Mermet, Gérard. 2004. Francoscopie 2005. Paris: Larousse.

Platone, François. 1995. Les Partis politiques en France. Toulouse : Les Essentiels

Milan

Shoemaker, Pamela & Stephen D. Reese. 1996. Mediating the Message. New York:

Longman.

Tebbel, John. Print Media-Newspaper, Magazines. New York University.

http://fr.wikipedia.org

www.humanite.fr

Page 22: Aspek Politik dan Ekonomi dalam Pasang Surut Koran Partisan …staff.ui.ac.id/system/files/users/bs_utami/publication/makalahbsu.pdf · 1 Makalah dipresentasikan dalam Seminar Hasil