manajemen ruptura perineum terkini - universitas...

33
MANAJEMEN RUPTURA PERINEUM TERKINI dr. Budi Iman Santoso, SpOG(K)

Upload: others

Post on 10-Sep-2019

54 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

MANAJEMEN RUPTURA PERINEUM TERKINI

dr. Budi Iman Santoso, SpOG(K)

POKOK BAHASAN

Pendahuluan Prevalensi Definisi Klasifikasi Diagnosis Penjahitan Robekan Perineum (I– IV) Pencegahan Kesimpulan

PENDAHULUAN Robekan perineum ~ persalinanMasalah kesehatan utama Jutaan wanita di seluruh duniaDi Inggris, sekitar 1000 wanita/hari

PENDAHULUAN...

Penjahitan robekan perineum HARUS:temuan ilmiahefektiftepat dan efisien dari segi biaya.

TANTANGAN :kurangnya pengetahuan dan keterampilankeengganan para ahli untuk berubahkebijakan lokal

PREVALENSIInggris : 69% - 85% butuh jahit Prevalensi bervariasi, tergantung dari:

episiotomikebijakan individu dan lembaga

Episiotomi: Belanda 8%, Inggris 14% Amerika 50%, Eropa Timur 99%

Tingkat prevalensi global sulit ditentukan

DEFINISI

Robekan perineumspontan insisi (episiotomi)

Episiotomi – insisi genitalia eksternaPerineotomi – insisi perineum √

DEFINISI...

ROBEKAN PERINEUMANTERIOR

labia, vagina anterior, uretra atau klitoris

POSTERIORdinding posterior vaginaotot-otot perineum sfingter ani mukosa rektum

KLASIFIKASI ~ Sultan dkk.

Tabel 1. Klasifikasi robekan perineum menurut Sultan:

1: laserasi epitel vagina atau laserasi pada kulit perineum saja

2: melibatkan kerusakan pada otot-otot perineum, tetapi tidak melibatkan kerusakan sfingter ani

3: kerusakan pada otot sfingter ani: 3a: robekan < 50% sfingter ani eksterna 3b: robekan > 50% sfingter ani ekterna 3c: robekan juga meliputi sfingter ani interna4: robekan stadium tiga disertai robekan epitel anus

KLASIFIKASI...

DIAGNOSIS

DIAGNOSIS....

DIAGNOSIS

Robekan stadium dua dapat meluas menjadi robekan yang lebih kompleks. Bila ragu saat menilai derajat keparahan robekan perineum klasifikasi yang lebih tinggi.

DIAGNOSIS....

Peri-rulealat standar untukmenilai robekan perineum stadiumdua secara obyektif

DIAGNOSIS KLINIS AKURAT

PROSEDUR

Informed consent, alat, cahaya

PEMERIKSAAN VAGINA

PEMERIKSAAN REKTUM (DRE)

Robekan Sfingter Ani akibat persalinan / OASIS (obstetric anal sphincter injuries): I - IV

Occult OASIS – tersembunyi, tidak teridentifikasi salah klasifikasi, kurang pelatihan

DIAGNOSIS...

DIAGNOSIS...

DIAGNOSIS...ULTRASONOGRAFI ENDOANAL

invasif dan mahalbutuhkan keahlian khusus overdiagnosis: USG (+), klinis (-)

Klinis : anamnesis + DRE

PENJAHITAN ROBEKAN PERINEUM

Dijahit atau dibiarkan?Prinsip dasar pembedahanMateri benangPenjahitan stadium I & II

Metode konvensionalTeknik jahitan kontinu non-locking

Penjahitan stadium III & IV

Dijahit atau Dibiarkan?

KontroversialBiarkan:

mempermudah persalinan berikutnyadampak penyembuhan luka, estetika, fungsi seksual, kekuatan otot dasar panggul, inkontinensia dan prolaps

RCT : lebih baik dijahit Bila biarkan informed consent

PRINSIP DASAR

Robekan sembuh dalam 2 mingguJahit segera setelah persalinanJahit kuat tapi jangan terlalu kencangTutup ruang rugi & hemostasis baikKateter 24 jamPeriksa dan hitung alat

MATERI BENANG

reaksi jaringan yang minimaldapat segera diserap segera setelah luka menyembuh infeksi, tram lineCatgut, asam poliglikolat (Dexon) poliglaktin 910 standar (Vicryl), poliglaktin 910 baru (Vicryl rapide)Terbaik: Vicryl rapide – masa serap singkat

PENJAHITAN ROBEKAN STADIUM I & II

PRINSIP:1. Jahit ke dinding vagina2. Jahit ke otot perineum3. Jahit ke kulitMETODE:

konvensionaljahit kontinu non-locking

PENJAHITAN ROBEKAN PERINEUM STADIUM I & II

STADIUM I Dijahit / dibiarkan Biarkan karena sangat nyeri Jahit bila:

perdarahan berlebihkontinuitas jaringan diragukanlaserasi bilateral labia dapat menyatu

PENJAHITAN ROBEKAN PERINEUM STADIUM IIPenjahitan Teknik

KonvensionalTeknik jahitan kontinu

Vagina kontinu, locking kontinu non-locking

Otot perineum interuptus / jelujur kontinu

kontinu non-locking

Kulit interuptus transkutan/ kontinu subkutan

jahitan subkutikular

METODE KONVENSIONAL

TEKNIK KONTINU NON-LOCKING

PENJAHITAN ROBEKAN PERINEUM STADIUM III & IV

aproksimasi ujung ke ujung (end to-end approximation) baik dengan jahitan interuptus (interrupted) atau jahitan angka delapan (figure of eight)Dengan inkontinensia alvi teknik “overlap” pada saat menjahit sfingter.

Diagram teknik penjahitan end-to end dengan menggunakan jahitan angka delapan

Penjahitan sfingter ani interna menggunakan jahitan matras (E sfingter ani eksterna, A epitel anus)

Penjahitan robekan perineum derajat empat menggunakan teknik overlap pada sfingter ani eksterna. Epitel anus (A) dan sfingter ani interna (I) juga telah dijahit

PENCEGAHANTabel 2. Intervensi untuk mengurangi risiko robekan

perineumIntervensi dengan bukti yang cukup kuatPembedahan Caesar elektif vs persalinan per vaginam elektifPemijatan perineum antenatalLatihan fisik selama kehamilanPersalinan di air (water labour)Persalinan spontan vs dibantu forsepsVakum vs forsepIntervensi yang kurang didukung buktiFleksi kepalaPengendalian turunnya kepala untuk memperlambat persalinan

(fisik dan verbal)Analgesia perineum Persalinan disertai atau di antara kontraksi

KESIMPULAN

Penjahitan robekan perineum berdasarkan bukti ilmiahDiagnosis dan penjahitan robekan perineum yang baik oleh seorang ahli yang terlatih akan mengurangi morbiditas robekan perineum pascasalin.

THANK YOU