kelompok 3 deteksi dini tromboplebitis + luka perineum

31
DETEKSI DINI DAN PENATALAKSANAAN NIFAS PATOLOGIS INFEKSI MASA NIFAS Thromboplebitis dan luka perineum PROGRAM STUDI S1 KEBIDANAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Upload: dewi-larasati

Post on 20-Dec-2015

38 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

ppt tromboflebitis dan luka perineum

TRANSCRIPT

Page 1: kelompok 3 deteksi dini tromboplebitis + luka perineum

DETEKSI DINI DAN PENATALAKSANAAN NIFAS PATOLOGISINFEKSI MASA NIFAS

Thromboplebitis dan luka perineum

PROGRAM STUDI S1 KEBIDANAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Page 2: kelompok 3 deteksi dini tromboplebitis + luka perineum

Kelompok 3

Page 3: kelompok 3 deteksi dini tromboplebitis + luka perineum

Content…

Page 4: kelompok 3 deteksi dini tromboplebitis + luka perineum

Infeksi Luka Perineum

Page 5: kelompok 3 deteksi dini tromboplebitis + luka perineum

Infeksi luka perineum adalah infeksi pada masa nifas yang disebabkan karena rupture pada perineum.

DEFINISIDEFINISI

Page 6: kelompok 3 deteksi dini tromboplebitis + luka perineum

Menurut Oxorn (2010)

a. Faktor maternal 1) Partus presipitatus yang tidak dikendalikan dan tidak ditolong (sebab

paling sering)2) Pasien tidak mampu berhenti mengejan.3) Partus diselesaikan secara tergesa-gesa dengan dorongan fundus yang

berlebihan.4) Edema dan kerapuhan pada perineum5) Varikositas Vulva yang melemahkan jaringan-jaringan perineum.6) Arcus pubis sempit dengan pintu bawah panggul yang sempit pula

sehingga menekan kepala bayi ke arah posterior.7) Perluasan episitomi. 8) Pimpinan persalinan yang salah.9) Posisi Persalinan 10) ekstraksi vakum, ekstraksi forcep, dan embriotomi (Wikjosastro, 2007)

Menurut Oxorn (2010)

a. Faktor maternal 1) Partus presipitatus yang tidak dikendalikan dan tidak ditolong (sebab

paling sering)2) Pasien tidak mampu berhenti mengejan.3) Partus diselesaikan secara tergesa-gesa dengan dorongan fundus yang

berlebihan.4) Edema dan kerapuhan pada perineum5) Varikositas Vulva yang melemahkan jaringan-jaringan perineum.6) Arcus pubis sempit dengan pintu bawah panggul yang sempit pula

sehingga menekan kepala bayi ke arah posterior.7) Perluasan episitomi. 8) Pimpinan persalinan yang salah.9) Posisi Persalinan 10) ekstraksi vakum, ekstraksi forcep, dan embriotomi (Wikjosastro, 2007)

FAKTOR PENYEBABFAKTOR PENYEBAB

Page 7: kelompok 3 deteksi dini tromboplebitis + luka perineum

b. Faktor janin1) Bayi yang besar 2) Posisi kepala yang abnormal, seperti presentasi muka3) Kelahiran bokong / sungsang4) Ekstraksi forceps yang sukar5) Dystocia bahu6) Anomali kongenital, seperti hydrocephalus

( Buku ajar Patologi Obstetri untuk mahasiswa kebidanan,2009).

Page 8: kelompok 3 deteksi dini tromboplebitis + luka perineum

KLASIFIKASI

Page 9: kelompok 3 deteksi dini tromboplebitis + luka perineum

Gejala Klinis dan diagnose 1. Nyeri tekan pada perut bagian bawah2. Gatal – gatal 3. Disuria4. Peningkatan suhu (< 38,3 0C)5. Sisi jahitan merah dan inflamasi6. Mengeluarkan pus atau eksudat berwarna abu-abu kehijauan7. Pemisahan atau terlepasnya lapisan luka. (Varney, 2007)

- Gejala yang kadang ada 1. Nyeri lepas 2. Perut kembung 3. Merah dibagian perineum 4. Mual muntah 5. Syok

GEJALA DAN DIAGNOSA

Page 10: kelompok 3 deteksi dini tromboplebitis + luka perineum

Pada infeksi bekas sayatan episiotomy atau luka perineum, jaringan sekitarnya membengkak, tepi luka menjadi merah dan bengkak, jahitan mudah lepas, serta luka yang terbuka menjadi ulkus dan mengeluarkan pus . ( asuhan kebidanan pada masa nifas,2009)

Infeksi ini dapat menjalar ke atas menjadi servitis, endoservitis, endometritis, parametritis dan abses (Buku ajar Patologi Obstetri untuk mahasiswa kebidanan,2009).

Penanganan komplikasi yang lambat dapat menyebabkan terjadinya kematian pada ibu nifas mengingat kondisi fisik ibu nifas masih lemah (Suwiyoga, 2004).

Pada infeksi bekas sayatan episiotomy atau luka perineum, jaringan sekitarnya membengkak, tepi luka menjadi merah dan bengkak, jahitan mudah lepas, serta luka yang terbuka menjadi ulkus dan mengeluarkan pus . ( asuhan kebidanan pada masa nifas,2009)

Infeksi ini dapat menjalar ke atas menjadi servitis, endoservitis, endometritis, parametritis dan abses (Buku ajar Patologi Obstetri untuk mahasiswa kebidanan,2009).

Penanganan komplikasi yang lambat dapat menyebabkan terjadinya kematian pada ibu nifas mengingat kondisi fisik ibu nifas masih lemah (Suwiyoga, 2004).

PATOFISIOLOGI

Page 11: kelompok 3 deteksi dini tromboplebitis + luka perineum

Penatalaksanaan

1. Persiapana. Ibu Post PartumPerawatan perineum sebaiknya dilakukan di kamar mandi dengan posisi ibu jongkok jika ibu telah mampu atau berdiri dengan posisi kaki terbuka.b. Alat dan bahanAlat yang digunakan adalah botol, baskom dan gayung atau shower air hangat dan handuk bersih. Sedangkan bahan yang digunakan adalah air hangat, pembalut nifas baru dan antiseptik (Fereer, 2001).

2. PenatalaksanaanPerawatan khusus perineal bagi wanita setelah melahirkan anak mengurangi rasa ketidaknyamanan, kebersihan, mencegah infeksi, dan meningkatkan penyembuhan dengan prosedur pelaksanaan menurut Hamilton (2002) adalah sebagai berikut: a. Mencuci tangannyab. Mengisi botol plastik yang dimiliki dengan air hangatc. Buang pembalut yang telah penuh dengan gerakan ke bawah mengarah ke rectum dan letakkan pembalut tersebut ke dalam kantung plastik.

Penatalaksanaan

1. Persiapana. Ibu Post PartumPerawatan perineum sebaiknya dilakukan di kamar mandi dengan posisi ibu jongkok jika ibu telah mampu atau berdiri dengan posisi kaki terbuka.b. Alat dan bahanAlat yang digunakan adalah botol, baskom dan gayung atau shower air hangat dan handuk bersih. Sedangkan bahan yang digunakan adalah air hangat, pembalut nifas baru dan antiseptik (Fereer, 2001).

2. PenatalaksanaanPerawatan khusus perineal bagi wanita setelah melahirkan anak mengurangi rasa ketidaknyamanan, kebersihan, mencegah infeksi, dan meningkatkan penyembuhan dengan prosedur pelaksanaan menurut Hamilton (2002) adalah sebagai berikut: a. Mencuci tangannyab. Mengisi botol plastik yang dimiliki dengan air hangatc. Buang pembalut yang telah penuh dengan gerakan ke bawah mengarah ke rectum dan letakkan pembalut tersebut ke dalam kantung plastik.

Page 12: kelompok 3 deteksi dini tromboplebitis + luka perineum

d. Berkemih dan BAB ke toilete. Semprotkan ke seluruh perineum dengan airf. Keringkan perineum dengan menggunakan tissue dari depan ke belakang.g. Pasang pembalut dari depan ke belakang.h. Cuci kembali tangan

Evaluasi• Parameter yang digunakan dalam evaluasi hasil

perawatan adalah:• a. Perineum tidak lembab• b. Posisi pembalut tepat• c. Ibu merasa nyaman

Page 13: kelompok 3 deteksi dini tromboplebitis + luka perineum

Menurut Feerer (2001), waktu perawatan perineum adalah

Page 14: kelompok 3 deteksi dini tromboplebitis + luka perineum

TROMBOPLEBITISTROMBOPLEBITIS

Page 15: kelompok 3 deteksi dini tromboplebitis + luka perineum
Page 16: kelompok 3 deteksi dini tromboplebitis + luka perineum

Pengertian

Tromboflebitis adalah invasi/perluasan mikroorganisme patogen yang mengikuti aliran darah disepanjang vena dan cabang-cabangnya. (Pelayanan Kesehatan Maternal Dan Neonatal, 2002).

Tromboflebitis didahului dengan trombosis, dapat terjadi pada kehamilan tetapi lebih sering ditemukan pada masa nifas.

Page 17: kelompok 3 deteksi dini tromboplebitis + luka perineum

Penyebab Tromboflebitis

a. Pasca bedah, perluasan infeksi endometrium.b. Mempunyai varises pada venac. Obesitasd. Pernah mengalami tromboflebitis e. Berusia 30 tahun lebih dan pada saat persalinan berada pada posisi

stir up untuk waktu yang lama f. Traumag. Kelainan jantung yang secara hemodinamik menyebabkan kelainan

pula pada system aliran vena.h. Tumor-tumor intra abdominal, umumnya yang memberikan hambatan

aliran vena dari ekstremitas bawah, hingga terjadi rangsangan pada segmen vena tungkai.

a. Pasca bedah, perluasan infeksi endometrium.b. Mempunyai varises pada venac. Obesitasd. Pernah mengalami tromboflebitis e. Berusia 30 tahun lebih dan pada saat persalinan berada pada posisi

stir up untuk waktu yang lama f. Traumag. Kelainan jantung yang secara hemodinamik menyebabkan kelainan

pula pada system aliran vena.h. Tumor-tumor intra abdominal, umumnya yang memberikan hambatan

aliran vena dari ekstremitas bawah, hingga terjadi rangsangan pada segmen vena tungkai.

Page 18: kelompok 3 deteksi dini tromboplebitis + luka perineum

FAKTOR PREDISPOSISIFAKTOR PREDISPOSISI

Page 19: kelompok 3 deteksi dini tromboplebitis + luka perineum

Patofisiologi Faktor-faktor yang mempengaruhi thrombosis meliputi stasis (perlambatan aliran darah), luka pada dinding pembuluh darah (iritasi local, infeksi) dan perubahan fisika atau kimia pada konsistensi darah.1.Penyebab utama pembentukan trombus dan inflamasi adalah statis vena, kemampuan darah untuk mengalami hiperkoagulasi dan cedera pada lapisan terdalam pembuluh darah. 2.Kadar faktor-faktor pembekuan yang paling banyak (terutama fibrinogen dan faktor III, VII dan X) meningkat selama kehamilan 3.Cedera pada lapisan pembuluh darah yang terdalam

Page 20: kelompok 3 deteksi dini tromboplebitis + luka perineum

Buku Ajar Asuhan Kebidanan (Varney)

PERSALINAN Tekanan kepala janin pada vena ekstremitas

bawah

TROMBOFLEBITIS

Page 21: kelompok 3 deteksi dini tromboplebitis + luka perineum
Page 22: kelompok 3 deteksi dini tromboplebitis + luka perineum

Pelvio tromboflebitis• Pelvio tromboflebitis mengenai vena-

vena dinding uterus dan ligamentum latum yaitu vena ovarika, vena uterina dan vena hipogastika.• Vena yang paling sering terkena

adalah vena ovarika dextra perluasan infeksi dari vena ovarika sinistra ke vena renalis, sedangkan perluasan infeksi dari vena ovarika dextra adalah ke vena cava inferior.

Page 23: kelompok 3 deteksi dini tromboplebitis + luka perineum

Gejala Pelvio tromboflebitis

• Nyeri terdapat pada perut bagian bawah atau perut bagian samping, timbul pada hari ke 2-3 masa nifas dengan atau tanpa panas

• Penderita tampak sakit berat dengan gambaran karakteristik sebagai berikut : – Menggigil berulang kali, menggigil terjadi sangat berat (30-40

menit) dengan interval hanya beberapa jam saja dan kadang-kadang 3 hari. Pada waktu menggigil penderita hampir tidak panas.

– Suhu badan naik turun secara tajam (36ᵒC-40ᵒC)– Penyakit dapat berlangsung selama 1-3 bulan– Cenderung terbentuk pus yang menjalar kemana-mana terutama

ke paru-paru– Gambaran darah

• Terdapat leukositosis• Untuk membuat kultur darah, darah diambil pada saat tepat

sebelum mulai menggigil, kultur darah sangat sukar dibuat karena bakterinya adalah anaerob.

• Pada pemeriksaan dalam hampir tidak ditemukan apa-apa karena yang paling banyak terkena adalah vena ovarika

• Nyeri terdapat pada perut bagian bawah atau perut bagian samping, timbul pada hari ke 2-3 masa nifas dengan atau tanpa panas

• Penderita tampak sakit berat dengan gambaran karakteristik sebagai berikut : – Menggigil berulang kali, menggigil terjadi sangat berat (30-40

menit) dengan interval hanya beberapa jam saja dan kadang-kadang 3 hari. Pada waktu menggigil penderita hampir tidak panas.

– Suhu badan naik turun secara tajam (36ᵒC-40ᵒC)– Penyakit dapat berlangsung selama 1-3 bulan– Cenderung terbentuk pus yang menjalar kemana-mana terutama

ke paru-paru– Gambaran darah

• Terdapat leukositosis• Untuk membuat kultur darah, darah diambil pada saat tepat

sebelum mulai menggigil, kultur darah sangat sukar dibuat karena bakterinya adalah anaerob.

• Pada pemeriksaan dalam hampir tidak ditemukan apa-apa karena yang paling banyak terkena adalah vena ovarika

Page 24: kelompok 3 deteksi dini tromboplebitis + luka perineum

Komplikasi Pelvio

tromboflebitis

Komplikasi Pelvio

tromboflebitis

• Komplikasi pada paru-paru infark, abses, pneumonia• Komplikasi pada ginjal sinistra,

yaitu nyeri mendadak yang diikuti dengan proteinuria dan hematuria• Komplikasi pada mata, persendian

dan jaringan subkutan.

Page 25: kelompok 3 deteksi dini tromboplebitis + luka perineum

Penatalaksanaan Pelvio Thromboplebitis

Rawat inap Penderita tirah baring untuk pemantauan gejala penyakitnya dan mencegah terjadinya emboli pulmonum

Terapi MedikPemberian antibiotika ( lihat antibiotika kombinasi dan alternatif, seperti yang tercantum dalam penatalaksanaan korioamnionitis) heparin jika terdapat tansa-tanda adanya emboli pulmonum

Terapi Operatif pengikatan vena kava inferior dan vena ovarika jika emboli septik terus berlangsung sampai mencapai paru-paru, meskipun sedang dilakukan heparinisasi

( sarwono, buku acuan pelayanan nasional, 2010)

Rawat inap Penderita tirah baring untuk pemantauan gejala penyakitnya dan mencegah terjadinya emboli pulmonum

Terapi MedikPemberian antibiotika ( lihat antibiotika kombinasi dan alternatif, seperti yang tercantum dalam penatalaksanaan korioamnionitis) heparin jika terdapat tansa-tanda adanya emboli pulmonum

Terapi Operatif pengikatan vena kava inferior dan vena ovarika jika emboli septik terus berlangsung sampai mencapai paru-paru, meskipun sedang dilakukan heparinisasi

( sarwono, buku acuan pelayanan nasional, 2010)

Page 26: kelompok 3 deteksi dini tromboplebitis + luka perineum

Tromboflebitis femoralis (Flegmasia alba dolens)

• Tromboflebitis femoralis mengenai vena-vena pada tungkai misalnya pada vena femoralis, vena poplitea dan vena safena.

• Edema pada salah satu tungkai kebanyakan disebabkan oleh suatu trombosis yaitu suatu pembekuan darah balik dengan kemungkinan timbulnya komplikasi emboli paru-paru yang biasanya mengakibatkan kematian

TROMBOPLEBITIS FEMORALIS

Page 27: kelompok 3 deteksi dini tromboplebitis + luka perineum

Penilaian klinik Tromboflebitis femoralis

• Keadaan umum tetap baik, suhu badan subfebris 7-10 hari kemudian suhu mendadak baik kira-kira pada hari ke 10-20 yang disertai dengan menggigil dan nyeri sekali.

• Pada salah satu kaki yang terkena, akan memberikan tanda-tanda sebagai berikut : – Kaki sedikit dalam keadaan fleksi dan rotasi

keluar serta sukar bergerak, lebih panas dibandingkan dengan kaki yang lain

– Seluruh bagian dari salah satu vena pada kaki terasa tegang dan keras pada paha bagian atas

– Nyeri hebat pada lipat paha dan daerah paha

• Keadaan umum tetap baik, suhu badan subfebris 7-10 hari kemudian suhu mendadak baik kira-kira pada hari ke 10-20 yang disertai dengan menggigil dan nyeri sekali.

• Pada salah satu kaki yang terkena, akan memberikan tanda-tanda sebagai berikut : – Kaki sedikit dalam keadaan fleksi dan rotasi

keluar serta sukar bergerak, lebih panas dibandingkan dengan kaki yang lain

– Seluruh bagian dari salah satu vena pada kaki terasa tegang dan keras pada paha bagian atas

– Nyeri hebat pada lipat paha dan daerah paha

Page 28: kelompok 3 deteksi dini tromboplebitis + luka perineum

– Reflektorik akan terjadi spasmus arteria sehingga kaki menjadi bengkak, tegang, dan nyeri

– Edema kadang-kadang terjadi selalu atau setelah nyeri, pada umumnya terdapat pada paha bagian atas tetapi lebih sering dimulai dari jari-jari kaki dan pergelangan kaki kemudian meluas dari bawah keatas

– Nyeri pada betis– Pada trombosis vena femoralis, vena dapat

teraba didaerah lipat paha– Oedema pada tungkai dapat dibuktikan

dengan mengukur lingkaran dari betis dan dibandingkan dengan tungkai sebelah lain yang normal.

– Reflektorik akan terjadi spasmus arteria sehingga kaki menjadi bengkak, tegang, dan nyeri

– Edema kadang-kadang terjadi selalu atau setelah nyeri, pada umumnya terdapat pada paha bagian atas tetapi lebih sering dimulai dari jari-jari kaki dan pergelangan kaki kemudian meluas dari bawah keatas

– Nyeri pada betis– Pada trombosis vena femoralis, vena dapat

teraba didaerah lipat paha– Oedema pada tungkai dapat dibuktikan

dengan mengukur lingkaran dari betis dan dibandingkan dengan tungkai sebelah lain yang normal.

Page 29: kelompok 3 deteksi dini tromboplebitis + luka perineum

Penatalaksanaan Thromboplebitis Femoralis

Perawatan • Kaki ditinggikan untuk mengurangi edema, lakukan

kompresi pada kaki• Kaki dibalut dengan elastik Tirah baring Antibiotik dan analgetik Antikoagulansia untuk mencegah bertambah luasnya

thrombus dan mengurangi bahaya emboli ( misalnya, Heparin 10.000 satuan tiap 6 jam per infus, kemudian diteruskan dengan Warfarin per oral )

( Ari Sulistyawati, 2009 )

Page 30: kelompok 3 deteksi dini tromboplebitis + luka perineum

Trombosis ringan istirahat dengan kaki ditinggikan pemberian obat-obat seperti asidium asetilosalisikum pemberian antibiotika ( jika ada radang ) segera setelah rasa nyeri hilang, penderita dianjurkan

untuk mulai berjalan

Trombosis pada vena-vena yang lebih dalam perlu diberi antikoagulansia. (penatalaksanaannya serupa dengan yang dikemukakan oleh sumber sebelumnya )

( sarwono, ilmu kebidanan, 2009 )

Page 31: kelompok 3 deteksi dini tromboplebitis + luka perineum