aspek pembelajaran

51
Kelompok kecil yang terdiri dari enam atau delapan orang (tiga atau empat pasang) dapat dipakai agar setiap siswa memiliki kesempatan untuk menyampaikan pelajaran. Lab microteaching harus menyediakan lingkungan yang “aman” bagi praktek para target. Jika praktek pertama dilakukan di kelas yang sebenarnya, ini akan sulit untuk fokus pada sebuah target. Guru dan murid harus mengikuti banyak variabel dan merasa bertanggungjawab untuk menyampaikan setiap pelajaran sebaik mungkin. Dalam microteaching, kesuksesan umum pelajaran bukanlah hal utama dan perhatian dapat disampaikan untuk menerima target. Tujuan utamanya adalah untuk mempraktekkan dan menerima timbal balik dalam percobaan sebuah keterampilan. Microteaching dapat membebaskan murid untuk melakukan ini karena banyak variabel yang sudah disisihkan. Peserta didik “merangkak sebelum mereka berjalan, berjalan sebelum lari, dan lari setelah mereka belajar berjalan”. Menjadi sedikit tekanan, guru dan murid mendapatkan keuntungan dari percobaan awal sebelum keterampilan baru atau metode dipraktekkan disekolah. Untuk membantu menyediakan kesempatan belajar yang “aman”, topik yang dipilih tidak kompleks, atau membutuhkan kedalamn pokok pelajaran, dan tidak lebih lama dari sepuluh menit. Topik haruslah cocok dengan praktek target contohnya jika teknik bertanya adalah targetnya, maka konten dan metode pengajarannya harus meminjamkan mereka sendiri terhadap pemakaian pertanyaan. Ketika tujuan utama lab adalah untuk guru dan murid untuk

Upload: darda-muhammad-firdaus-sofyan

Post on 07-Aug-2015

107 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Aspek Pembelajaran

Kelompok kecil yang terdiri dari enam atau delapan orang (tiga atau empat pasang) dapat

dipakai agar setiap siswa memiliki kesempatan untuk menyampaikan pelajaran. Lab

microteaching harus menyediakan lingkungan yang “aman” bagi praktek para target. Jika

praktek pertama dilakukan di kelas yang sebenarnya, ini akan sulit untuk fokus pada sebuah

target. Guru dan murid harus mengikuti banyak variabel dan merasa bertanggungjawab untuk

menyampaikan setiap pelajaran sebaik mungkin. Dalam microteaching, kesuksesan umum

pelajaran bukanlah hal utama dan perhatian dapat disampaikan untuk menerima target. Tujuan

utamanya adalah untuk mempraktekkan dan menerima timbal balik dalam percobaan sebuah

keterampilan. Microteaching dapat membebaskan murid untuk melakukan ini karena banyak

variabel yang sudah disisihkan. Peserta didik “merangkak sebelum mereka berjalan, berjalan

sebelum lari, dan lari setelah mereka belajar berjalan”. Menjadi sedikit tekanan, guru dan murid

mendapatkan keuntungan dari percobaan awal sebelum keterampilan baru atau metode

dipraktekkan disekolah.

Untuk membantu menyediakan kesempatan belajar yang “aman”, topik yang dipilih tidak

kompleks, atau membutuhkan kedalamn pokok pelajaran, dan tidak lebih lama dari sepuluh

menit. Topik haruslah cocok dengan praktek target contohnya jika teknik bertanya adalah

targetnya, maka konten dan metode pengajarannya harus meminjamkan mereka sendiri terhadap

pemakaian pertanyaan.

Ketika tujuan utama lab adalah untuk guru dan murid untuk membuat percobaan target

yang “ama”, maka pertimabangan kedua menjadi sesuai dengan tatget selanjutnya, dengan

pertemuan, observasi, pengumpulan data, komunikasi, dan keterampilan antar diri. Lalu guru dan

murid harus mempelajari diri mereka sendiri dan bagaimana menjadi pengamat yang efektif yang

dapat mengumpulkan data yang bermakna dan deskriptif.

Jika enam kelompok dipakai, waktu dua jam harus dipisahkan untuk memberikan murid

kesempatan untuk mempraktekkan target. Dua puluh dampai tiga puluh menit waktu tambahan

dibutuhkan jika delapan kelompok digunakan. Instruktur lab harus menjadi seorang fasilitator.

Diakhir lab, instruktur menanyakan pembelajaran tentang target, pengumpulan data, dan

pertemuan. Awalnya, pasangan harus memulai di depan seluruh kelompok lab agar mereka dapat

mempelajari teknik pertemuan yang efektif. Kemudian, instruktur dapat mengunjungi setiap

kelompok dan lalu dalam jurnal profesional pribadi, pembelajaran dan perasaan tentang praktek

Page 2: Aspek Pembelajaran

sekolah target dapat direkam.

Idealnya, pelajaran harus direkam minimal dua kali untuk membandingkan “sebelum”

dan “sesudah” performa. Dibawah ini adalah saran untuk lab microteaching.

Langkah-langkah untuk Mempraktekkan Target dalam Lab Microteaching

1. Guru dan murid berpasangan. Pasangkanlah pra pertemuan, observasi dan pengumpulan

data, dan pasca pertemuan dalam setiap pelajaran yang diajarkan.

2. Setaia guru dan murid mempersiapkan rencana pelajaran untuk setiap lab. Rencana

harus menitikberatkan pada apa yang akan dilakukan oleh guru dan murid untuk

menerima pelajaran dan apa yang akan diselesaikan untuk menerima target profesional.

Rencana pelajaran dipegang oleh instruktur untuk saran tertulis. Ini dikembalikan ke lab

selanjutnya.

3. Setiap pasangan guru dan murid menyelenggarakan pra pertemuan tentang pelajaran

yang akan disampaikan. Seorang murid bertindak sebagai “penolong guru” yang

merencanakan pelajaran yang sedang dibahas. Penolong mencari apa yang akan

dilakukan oleh yang lain seperti: (a) tujuan pelajaran, konten, materi dan bantuan,

pengaturan, perkembangan, penutupan dan evaluasi, dan (b) bagaimana yang lain

menerima target profesional, dan bagaimana data direkam. Perilaku penolong mencakup

mendengarkan, mencari informasi, memperjelas, mencari pilihan dan konsekuensinya.

Penolong tidak mengucapkan apa yang dilakukan, atau dia menolong yang lain menguji

rencana, menyamakan perhatian, memfasilitasi penyelesaian masalah, memberikan

empatetik, dan harus mempunyai pemahaman yang lebih baik, dan menjadi nyaman, dari

apa yang akan diselesaikan dalam pelajaran.

4. Pelajaran diajarkan dan data dikumpulkan. Guru dan murid mengajarkan pelajaran ke

kelompok lab mereka. Sebelum mengajar, “guru” meminta anggota grup untuk

memerankan kelompok umut tertentu memberitahukan prasyarat pengetahuan atau

keterampilan yang dianggap akan didapat.

5. Setiap pasangan menyelenggarakan pasca pertemuan setelah pelajaran. “Penolong”

harus dibantu untuk mempertimbangkan pentingnya data dan bagaimana mereka

disampaikan dalam cara yang menolong “guru’ menganalisa data dam rencana. Data

dianalisa dan ditetapkan. Jika target membutuhkan praktek lebih, perhatian lebih harus

Page 3: Aspek Pembelajaran

diberikan dan kapan dan bagaimana menyampaikannya. Contohnya mungkin guru

memutuskan bahwa praktek tambahan dibutuhkan dan juga pemeriksaan rencana

terhadap murid lebih efektif; dan bahwa dalam pelajaran sekolah, target harus

menekankan pemeriksaan untuk melihat jika tujuan dimengerti. Daftar pemeriksaan

pasca pertemuan disediakan dalam Gambar 1.10.

6. Mewawancarai target percobaan, mengumpulkan data, dan pertemuan. Dibawah

bimbingan instruktur lab, kurang lebih sepuluh menit harus dilakukan untuk menguji

pembelajaran tentang target dan pengumpulan data dan pertemuan. Guru didorong untuk

lebih jauh bagaimana mereka akan mencoba target dalam pelajaran sekolah. Rencana

pelajaran dan rekaman timbal balik dipegang instruktur lab untuk komentar dan saran.

7. Guru dan murid menggambarkan percobaan target profesional mereka. Sebelum target

profesional dicoba didalam kelas, guru memutuskan apa yang mereka sudah pelajari dan

apa yang akan emreka coba lakukan sebelum mereka mencoba target lagi. Ini bermanfaat

bagi murid untuk menjaga jurnal untuk rencana pelajaran dirumah dan timbal baliknya,

dan merekam refleksi tentang pengalaman dan rencana bagi praktek selanjutnya.

meskipun performa target tertentu ditekankan selama microteaching, prosesnya tidak

berjalan seperti mesin. Rencana untuk menerapkan prinsip meliputi proses selama pelajaran

diajarkan. Konten ini dirancang untuk meningkatkan pemahaman dalam mengajarkan prinsip-

prinsip. Ini terjadi melalui aplikasi prinsip-prinsip terhadap konten baru. Gambarnya bisa dilihat

dibagian 1.10.

PKG dan Pengalaman Lapangan

Dua set standar bagi kompetensi guru sudah dibahasa dalam bab ini. “Komponen Praktek

Profesional Danielson (Gambar 1.2); “Profil Penempatan Waktu Campuran Sekolah

Dasar/Menengah (1.3). Gambar 1.2 adalah profil kompetensi guru. Ini mengelompokkan kriteria

untuk keterampilan mengajar dan kompetensinya. Profil menyediakan rencana pebelajaran dan

alat penilaian dalam perkembangan keterampilan mengajar.

Page 4: Aspek Pembelajaran

Daftar Periksa Pra Pertemuan Daftar Periksa Pasca Pertemuan

_____ Topik

_____ Identifikasi konten

_____ Prasyarat pembelajaran

_____ Perlengkapan

_____ Perkembangan

_____ Penutupan

_____ Materi dan bantuan

_____ Evaluasi

_____ Idebtifikasi target

_____ Aksi untuk menerima target

_____ Metode pengumpulan data

_____ Mewawancarai pelajaran mengenai

rencana untuk menerima tujuan oleh murid

_____ Mengulas target dan metode

pengumpulan data sebagaimana disetujui

_____ Presentasi data yang sudah dikumpulkan

_____ Analisis data oleh kita (seperti yang

dibantu oleh penolong jika ada)

_____ Keputusan oleh guru tentang pentingnya

data

_____ Keputusan oleh guru untuk menentukan

ulang untuk kegiatan selanjutnya

kriteria pemakaian profil berlangsung selama praktek guru pemula (pengalaman lapangan). PKG

dalam halaman 29-40 memuat penjelas bagi setiap komponen. Penjelas terjadi selama rangkaian

kesatuan dari “efektif” sampai “tidak efektif”.

Selama pengalaman lapangan kita akan mempunyai dua tujuan: (1) membantu murid

belajar dan; (2) perkembangan profesional pribadi (Gambar 1.11). Pengajaran berdasarkan mata

pelajaran dan unit rencananya. Utntuk membantu murid belajar, guru memutuskan apa yang akan

diajarkan, tujuan yang akan dicapai, dan penilaian yang akan digunakana untuk menemukan

seberapa baik murid sesuai dengan tujuan. Fokusnya berada dalam peserta didik. Tujuan

perkembangan profesional pribadi adalah untuk menemukan seberapa efektif mereka dalam

meyampaikan pelajaran. Tujuan deskriptif informasi harus dikumpulkan dalam performa guru.

Untuk mendapatkan informasi ini haruslah memutuskan kompetensi profesional tertentu (disebut

target) dimana kita memberikan timbal balik data. Fokusnya berada dalamperkembangan

profesional kita.

Mempraktekkan Membuat Keputusan Profesional

Adalah penting untuk menggunakan criteria dalam PKG secara selektif sebagaimana kompetensi

berkembang. Kompetensi dibawah ini bekerja dengan baik bagi tahun pertama atau kedua guru:

Page 5: Aspek Pembelajaran

Perencanaan pelajaran

Keterampilan komunikasi

Keterampilan antar diri

Permbukaan dan penutupan

Memberikan arah

Keterampilan managemen dasar

Mengatasi gangguan kecil

Keterampilan bertanya

Membuat presentasi variatif

Mengajarkan sebuah keterampilan

Konsep pengajaran

Fokus terhadap Murid

Topik

Tujuan

Prasyarat

Pembelajaran

Pembukaan

Perkembangan

Penutupan

Evaluasi

(a)Formatif

(b) Sumatif

Fokus terhadap Guru

PKG

Kompetensi/Target

Area dan Spesifik

Kompetensi/Target

Prosedur untuk Mencapai Kompetensi/Target

BAGIAN 1 BAGIAN 2

Page 6: Aspek Pembelajaran

Kita menyarankan: (1) Bacalah teks deskripsi kompetensi. (2) Berikanlah penilaian sementara

dari kapabilitas pengajaranmu. (3) Bacalah kriteria dalam program kompetensi. (4) Pilih atau

rancang lebar data dasar (contoh dilampirkan dalam bab ini). (5) Microteachingkanlah sebuah

pelajaran dengan salah satu kompetensi diatas sebagai sebuah fokus, dengan gurumu atau dengan

patner yang mengumpulkan data.

MENGGUNAKAN PROFIL KOMPETENSI GURU UNTUK MERENCANAKAN

TARGET DAN MERANCANG LEMBAR DATA. Daftar kompetensi dan deskriptornya

dilampirkan dalam bab ini. Ketika berencana untuk menerima target, bacalah deskriptornya.

Ujian menggunakan sebuah kompetensi untuk merencanakan target dan merancang lebar data

ditunjukkan da;am gambar 1.12. Data yang dikumpulkan harus deskriptif. Pernyataan

menghakimi seperti “suara besar” atau “diamlah” tidaklah membantu. Lebih baik

mendeskripsikan apa yang terjadi, contohnya, “semua pertanyaan bisa didengar oleh semua yang

ada diruangan ini”, atau “beberapa respon kedalam kelas telah diberikan ketika murid berbicara”.

Kadang ketika mengumpulkan data “+’s” dapat digunakan untuk observasi positif dan “-‘s”

untuk menyarankan bahwa sebuah pilihan mungkin diperlukan. Lembar data dapat menjadi

menarik dengan penambahan seperti waktu atua permulaan, pertengahan, akhir pelajaran,

pertanyaan atau respon terhadap murid tertentu menggunakan rencana denah tempat duduk dan

posisi guru didalam ruangan.

Sebelum mengajar, beritahu guru atau patner tentang dua tujuan kita (pembelajaran

murid dan profesional target) untuk diterima.

Gambar 1.12 Contoh Target Profesional Bahasa Lisan Menggunakan Deskriptor PKG yang

Tepat

A: Kualitas Personal dan Profesional

3. Peragakan Bahasa Lisan dan Tulis yang Tepat

Bahasa Oral

Deskriptor:

Bisa didengar, jelas, menyenangkan, ekspresif; ucapan jelas dan berbeda; menghindari

manerisme; pemakaian bahasa yang bagus; cocok dengan kemampuan murid; kemampuan untuk

Page 7: Aspek Pembelajaran

menghubungkan murid melalui bahasa.

[catatan: Berdasarkan kritertia diatas, guru membuat lembar data sederhana dan meminta guru

untuk mengumpulkan informasi deskriptif.]

Komunikasi Oral

Observasi:

Dapat didengar _________________________________________________________________

Jelas _________________________________________________________________________

Menyenangkan dan ekspresif _____________________________________________________

Ucapan benar dan berbeda _______________________________________________________

Menghindari manerisme _________________________________________________________

Pemakaian bahasa _____________________________________________________________

Cocok dengan kemampuan murid _________________________________________________

Bahaslah bagaimana pelajaran dan target profesional berjalan setelah pelajaran disampaikan dan

apakah target diterima atau membutuhkan perhatian lebih.

Data yang terkumpul harus diberikan kepada kita. Buatlah penilaian berdasarkan

personal analisa data. Contohnya, daripada berkata “kau terlalu keras suaranya”, lebih baik

meninterpretasi data dan berkata “saya melihat saya cenderung berbicara keras pada permulaan

pelajaran untuk meraih perhatian. Saya akan mengusahakannya”, dan melalui proses seperti ini

kita dapat membangun sebuah bank kompetensi.

MERANCANG JENIS TARGET LAIN DAN LEMBAR DATA. Kita didorong unruk

merancang lembar data pribadi. Baiknya, lembar data digunakan diakhir bab. Setiap lembar

berdasarkan penelitian dan dapat digunakan sebagia fondasi awal untuk mengumpulkan data.

Bebaslah untuk mengadaptasikan lembaran yang berhubungan dengan tujuan kita dan dalam

hubungan terhadap perkembangan rencana pelajaran.

Ada sumber target lain serta lembar data dan PKG, target adalah contoh praktek yang

baik. Jika, contohnya, kita menyaksikan keterampilan pengelolaan guru yang berpengalaman,

keterampilan dan pendekatan ini dapat dideskripsikan dan digunakan sebagai target. Atau sebuah

Page 8: Aspek Pembelajaran

artikel yang mendeskripsikan kesuksesan dari pertanyaan tertentu atau pendekatan diskusi dapat

menjadi sumbernya. Banyak sekolah memproduksi brosur praktek yang bagus dan ini dapat

dijadikan sumber. Kita dapat mencoba target tertentu untuk melihat apakah ini akan berhasil.

Pengajaran Kelas untuk Mempraktekkan Target

Satu, dua, atau lebih orang dapat ditempatkan dengan guru (sponsor atau mentor). Tujuan utama

penempatan kelas adalah untuk mempraktekkan target tertentu dalam pengaturan realistis.

Bristor, Kinzer, Lapp, dan Ridener (2002) berkata, “satu dari dalih utama yang muncul dari

pergerakan perbaikan pendidikan guru adalah pentingnya hubungan sekolah-universitas” (hal.

688). Mereka membahas pentingya pendidikan yang lebih tinggi dan sekolah dalam pendidikan

guru. Mereka menyokong banyak tema kritis terhadap teks ini, termasuk kesadaran “pesatnya

perkembangan teknologi informasi dalam pendidikan guru” dan “harus siap untuk mengajar

dalam pengaturan berbeda secara budaya” dan harus menghubungkan teori ke praktek, praktek

pelajaran ke pembelajaran dan perkembangan, dan untuk menghubungkan konten pengetahuan

dengan metode (hal. 689). Bristor dkk menekankan pentingnya bagi guru “membuat bagian

metodologi universitas realitas kelas dan pengalaman pribadi mereka, daripada pengalaman yang

hanya ada dalam batasan-batasan universitas” (hal. 697).

Nilai kerjasama universitas-sekolah public dipelajari oleh Dever dan Klein (2003).

Pentingnya guru dan mentor dan kebutuhan bagi mereka untuk melakukan pelatihan dalam

supervisi atau perkembangan profesional dideskripsikan. “Program pendidikan guru lebih

mungkin efektif, usaha kolaboratif fakultas universitas dalam seting akademis dan guru sekolah

public dalam ruangan dibutuhkan.” Kerjasama seperti itu membawa manfaat seperti “kesesuaian

antara akademis dan pengalaman lapangan” (hal.246).

PROSEDUR. Guru dipilih untuk bekerja dengan setiap pasangan. Sesi orientasi guru harus

diselenggarakan untuk menjelaskan tujuan pengalaman praktikum, dan peran murid, guru, dan

instruktur fakultas. Guru harus diberi:

Lembar informasi tentang setiap orang dalam pasangannya.

Materi yang menjelaskan prosedur dipakai dan target yang diperhatikan, dengan

instrument pengumpulan data ayng cocok dengan topik yang akan dipelajari.

Jadwal untuk pembelajaran tentang dan mempraktekkan target profesional.

Page 9: Aspek Pembelajaran

Prosesnya harus berlanjut untuk dipakai seperti di lab.

Sepasang dapat memimpin pertemuan dengan input dari guru. Kepemilikan dan

tanggungjawab bagi pembelajaran berlanjut bagi guru. Guru bukanlah seorang ahli yang

“berkata”. Mereka adalah penolong yang menyediakan kesempatan untuk mengajarkan pelajaran

yang meminjamkan diri mereka sendiri untuk mempraktekkan target yang merupakan tujuan

utama pelajaran.

Langkah-langkah yang Disarankan untuk Mempraktekkan Target dalam Kelas

1. Setiap pasang ditempatkan dengan guru kelas. Sebelum kunjungan pertama, murid

memperkenalkan diri mereka dan mengatur untuk bertemu mereka. Kunjungan adalah

untuk orientasi sekolah dan kelas, agar guru dan murid mengenal satu sama lain dan

membahas peranan mereka.

2. Guru memberikan murid sebuah topik pelajaran. Selama kunjungan pertaman, mungkin

kunjungannya disetujui, atau murid mungkin menghubungi guru untuk meraih sebuah

topik, yang diberikan yang sesuai dengan jadwal kelas dan cocok dengan praktek target.

3. Pra-pertemuan terjadi sebelum setiap pelajaran disampaikan. Pasangan guru dan murid

dengan bantuan guru yang bekerjasama dengan mereka. Setiap patner guru dan guru yang

bertindak sebagai penolong dalam pokok yang dideskripsikan diatas untuk microteaching.

4. Pelajaran disampaikan dan data dikumpulkan. Patner dan guru kerjasama mengobservasi

dan mengumpulkan data. Penekanan berada dalam praktek target, meskipun target kedua

dapat ditanyakan oleh guru-murid dan disetujui oleh “guru” dan “penolong”.

5. Guru-murid mengadakan pasca pertemuan dengan patner dan guru kerjasama mereka.

Kesempatan harus ada bagi penolong untuk melihat pentingnya data yang terkumpul dan

bagaimana data disajikan agar guru-murid dapat menganalisa mereka dan merumuskan

rencana untuk kesempatan yang akan dating. Guru-murid menganalisa data dan

memutuskan signifikansi mereka. Jika target membutuhkan praktek lebih lanjut, keputusan

dibuat tentang aspek spesifik yang membutuhkan perhatian dan ketika, dan bagiamana,

praktek lebih lanjut akan terjadi.

6. Refleksi tentang pembelajaran melalui praktek kelas target terjadi. Murid harus berfikir

jeli tentang apa yang mereka sudah alami dan apa yang akan dilakukan selanjutnya unruk

mengembangkan kecakapan yang lebih jauh dalam penggunaan target. Murid harus

Page 10: Aspek Pembelajaran

melibatkan rencana pelajaran untuk pelajaran yang mereka ajarkan, timbal balik yang

diterima, dan refleksi tentang hal ini dalam jurnal profesional.

Refleksi: Menggunakan Jurnal Profesional

REFLEKSI DAN MEMBUAT KEPUTUSAN. Tujuannya untuk membantu kita sebagai guru-

murid untuk menjadi pembuat keputusan yang analitis dan aktualis. Rekamlah refleksi tentang

pembelajaran dan rencanamu untuk kesempatan target yang akan datang dalam sebuah jurnal

profesional. Pertimbangkan juga bagaimana target spesifik berjalan sesuai dengan semestinya.

Ketika target awalnya dipraktekkan terpisah, mereka tidak akan terjadi didalam ruangan hampa.

Mereka harus menjadi bagian dari membuat keputusan guru-murid. Seperti halnya artis yang

menggambar menggunakan minyak, mereka harus menerima pengetahuan dan teknik medium

dan pengetahuan tentang bentuk, garis, keseimbangan, dan tekstur, dan guru juga harus belajar

keterampilan dan strategi yang digunakan oleh guru yang efektif dan kreatif.

JURNAL PROFESIONAL. Refleksi tertulis tentang perkembangan pengalaman dapat menjadi

pengalaman yang luar biasa. Kau harus duduk dan berfikir tentang apa yang terjadi dan yang

akan terjadi. Membuat jurnal yang efektif melibatkan peran kognitif dalam mengingat,

menganalisa, menyatukan, mengevaluasi, dan merencanakan. Catatan pertumbuhan profesional

yang muncul sebagai catatan dibuat. Kita dapat memvisualisasikan dimana kita, dimana kita

sekarang, dan apa yang kita harapkan untuk dituju. Saran untuk menjaga jurnal adalah dibawah

ini.

Menjaga jurnal

1. Pembagi. Buatlah sebuah halaman judul dan pembagi untuk memisahkan jurnal dalam

mapmu. Gunakanlah heading: Pengalaman Kelas; Pengalaman Lab Microteaching,

Pengalaman Ruangan Kelas; Investigasi Khusus; Penilaia; dan Pilihan Karir. Tempatkan

cek daftar jurnal di depan.

2. Pengalaman Kelas. Fokus utama untuk seksi kelas kampus harus menjadi target

profesional mingguan. Gunakanlah heading: Deskripsi (apa yang sudah disampaikan,

dibahas, dan diperagakan?) Apa yang kamu pelajari? Bagaiman kamu merasakannya?);

Maksud (Apa yang kamu hendak lakukan karena apa yang sudah kamu pelajari ketika

kamu mempraktekkan target di lab? Apa khususnya? Bagaimana? Kapan?).

Page 11: Aspek Pembelajaran

3. Pengalaman lab microteaching. Untuk seksi lab microteaching, gambarkan tentang

pelajaranmu berlangsung yang berhubungan dengan target dan apa yang kamu pelajari

tentang target karena sisa dari pengalaman labmu. Di bawah heading “deskripsi”,

gambarkan apa yang terjadi di lab; di bawah “pengaruh yang kuat”, beritahukan apa yang

kamu pelajari tentang targetmu karena pelajaranmu dan pelajaran yang lain; dibawah

“maksud” apa yang akan kamu lakukan karena pembelajaranmu dan perasaan ketika

kamu mempraktekkan target di sekolahmu. Lampirkan rencana pelajaranmu.

4. Pengalaman dalam kelas. Untuk seksi pengalaman dalam kelas, di bawah heading

“deskripsi”, deskripsikan: (a) bagaimana kamu mempraktekkan target; (b) bagaimana

patnermu mempraktekkan target; dan (c) bagaiman guru kerjasamamu menggunakan

target. Dibawah “pengaruh yang kuat”, gambarkan apa yang kamu pelajari dan

bagaimana kamu merasakan tentang mempraktekkan targetmu; dan praktek target

patnermu. Dan di bawah “maksud”, jelaskan secara khusus apa yang akan kamu lakukan

dalam mempraktekkan targetmu selanjutnya. Lampirkan rencana pelajaranmu dan semua

timbal baliknya.

5. Observasi sekolah. Rekamlah hal yang kamu lihat atau dengar di kelas, lab, atau

bangunan yang membuat sebuah pengaruh, atau membuatmu merasa heran. Apa kamu

membaca sesuatu, atau berinteraksi dengan kepala sekolah, guru, murid, atau yang

lainnya?

6. Penilaian. Lakukanlah inventarisasi perkembangan profesionalmu. Indikasikan apa yang

kamu pelajari dan bisa lakukan sebagai seorang guru diawal masa. Apa yang kamu

ketahui sekarang dan dapat lakukan dan apa kamu masih ingin tahu dan mampu untuk

melakukannya. Ambillak stok lagi diakhir dan bawalah dimana kamun meninggalkannya

dipertengahan masa.

7. Pilihan karir. Diakhir masa, berikanlah komentar terhadap pilihanmu untuk menjadi

seorang guru. Apa kamu masih ingin menjadi seorang guru? Kenapa? Tingkat atau level

usia berapa? Rencana masa depan? Apa alternative lain yang kamu punya? Apa yang

mempengaruhinya, pilihanmu?

Ringkasan

Page 12: Aspek Pembelajaran

Ada banyak perubahan dalam pendidikan guru selama dua dekade terakhir. Guru yang efektif

mempunyai pengetahuan dan keterampilan dalam penggunaan prinsip dasar dan praktek

pengajaran. Kamu harus menjelajahi penelitian terbaru, dan menerima pengetahuan teoritis dan

keterampilan mengajar yang tepat. Program pendidikan guru harus direncanakan secara

komprehensif dan berkembang. Seorang guru harus memiliki kemampuan dan karakteristik

tertentu. Mengajar, seperti profesi lain, mempunyai pengetahuan dasar tersendiri. Disarankan

bahwa guru masa kini menjadi peneliti berkelanjutan dan praktisioner efektif dan pelajar yang

awetsebuah pendekatan terhadap pendidikan guru bercampur dan microteaching di kelas fakultas

dan dengan pengalaman mengajar di sekolah. Sebuah kerangka bagi perkembangan profesional

yang membentuk struktur teks ini adalah PKG. modelnya secara luas dipakai oleh Danielson.

Modelnya menyediakan sebuah rencana dan fondasi untuk pelatihan guru. Adaptasikanlah ini

kedalam kebutuhan pengajaranmu sebagaimana kamu menghidupkan pengalaman yang sudah

kamu pelajari.

DESKRIPTOR UNTUK KOMPETENSI DALAM PROFIL PRIBADI KAMU

Deskriptor di bawah sesuai dengan kompetensi yang dibuat menjadi daftar di profil sebelumnya.

Dua pertanyaan dibuat hormat dengan hormat terhadap setiap kompetensi. Pernyataan pertama

menggambarkan penggunaan kompetensi efektif. Dan pernyataan kedua menggambarkan

penggunaan kompetensi tidak efektif.

PROFIL KOMPETENSI GURU

Penampilan Efektif Penampilan Tidak Efektif

KETERAMPILAN KOMUNIKASI (BAB 2)

Penggunaan bahasa oral dan tertulis yang

tepat

Dapat didengar, jelas, menyenangkan dan

ekspresif; mengontro volume dengan tepat;

ucapan benar dan berbeda; ejaan yang benar

dan pemakain tata bahasa; penggunaan bahasa

yang baik; lembaran mudah dimengerti; kerja

tertulis dapat dipresentasikan.

Tidak dapat didengar atau monoton; ucapan

yang tidak benar; pemakaian bahasa Inggris

yang rendah; murid kesulitan memahami guru;

sedikit usaha untuk memperbaiki penggunaan

bahasa; kerja tertulis tidak teratur dan

membingungkan.

Page 13: Aspek Pembelajaran

Penggunaan keterampilan antardiri yang

efektif

Empatetik (mencoba memahami yang lain) dan

membantu yang lain memahaminya; adalah

yang lain daripada berpusat pada diri sendiri;

peragakan, ajarkan, dan berharap keterampilan

antardiri digunakan oleh murid.

Pendengar yang kurang; tidak empatetik (tidak

mencoba memahami yang lain), tidak

membantu yang lain memahami diri sendiri;

adalah diri sendiri daripada berpusat pada

orang lain; tidak mengajarkan atau berharap

keterampilan antardiri digunakan oleh murid.

ISU UNIVERSITAS (BAB 3)

Hal yang bermanfaar dari semua murid

Mendemonstrasikan cara profesional dengan

peduli terhadap murid tanpa memandang level

perkembangan, kapasitas, penanampilan,

kesehatan, eksepsionalitas, status ekonomi,

gender, agama, ras, atau latar belakang budaya.

Respon terhadap kebutuhan semuanya

Respon semua kebutuhan semua murid;

jagalah sumber kebutuhannya; doronglah dan

kenalilah perkembangan terhadap kemampuan

individu.

Gaya pembelajaran

Kenalilah tingkat gaya pembelajaran,

ketahuilah tentang tingkat kecerdasan; mampu

untuk membuat ruang kelas yang berbeda;

Komunikasi antar budaya

Aspek dan kerja dalam tingkat referensi

budaya di ruang kelas; sadar akan cara

Membedaka atau meniru atau berbuat dalam

pilihan pribadi; cenderung memperlakukan

semua murid sama tanpa memandang

kebutuhan individu; telat merespon kebutuhan

individu.

Memperlakukan semua murid sama tanpa

memandang kebutuhan individu; telat

merespon kebutuhan individu.

Sedikit kesadaran dalam tingkat gaya

mengajar; mempunyai rasa yang kecil dalam

arti kecerdasan; instruksi semua kelas

dominan.

Sedikit atau tidak ada pengakuan tingkat

perbedaan budaya di kelas: semua atau

Page 14: Aspek Pembelajaran

berkomunikasi antara dan dalam budaya. sebagian pelajaran menggambarkan pandangan

dominan sebuah budaya.

SIKAP DAN NILAI-NILAI (BAB 4)

Membantu murid memahami sikap dan nilai-

nilai

Mendemonstrasikan cinta pembelajaran dan

respek kepada yang lain; menolong murid

memahami sikap dan nilai-nilai mereka;

mengatur tujuan dan memilih aktivitas yang

tepat untuk perkembangan sikap dan nilai-

nilai; membantu murid mengatasi sikap

negative dan rendahnya harga diri.

Membuat iklim kondusif kelas positif untuk

pembelajaran yang berpusat pada murid

Ciptakanlah lingkungan yang menyenagkan

kondusif untuk pembelajaran; bantulah

perkembangan partisipasi oleh semua pelajar;

sesuaikanlah secara cepat dengan tensi pribadi;

ciptakanlah sikap positif terhadap dan

rangsangan untuk permbelajaran.

Tunjukkanlah ketertarikan terhadap murid

individu

Jelajahilah ketertarikan setiap individu;

tunjukkan perkembangan dari kemampuan

khusus dan ketertarikan dari setiap murid;

usahakanlah untuk mengetahui murid secara

pribadi;temukanlah hubungan yang tepat untuk

mempertinggi perkembangan murid.

Doronglah dan dukunglah murid

Doronglah incividu dan kelas untuk mencoba

yang terbaik dari mereka dan bantulah

Memperagakan ketidaktertarikan dalam

pembelajaran dan kurangya respek terhadap

yang lain; memusatkan semata-mata pada

tujuan kognitif dan psikomotor; lupa terhadap

sikap dan harga diri murid.

Membuat perilaku negative terhadap yang lain;

mengizinkan tensi antardiri untuk dibangun

Tidak membuat usaha untuk mencari

kemampuan dan minat individu; tidak

menemukan hubungan dengan murid.

Tidak mendorong murid untuk menangani

karang untuk menerima potensial; tidak

Page 15: Aspek Pembelajaran

perkembangan sikap positif terhadap yang lain

dan sekolah; aturlah hal yang menantang tapi

dengan tujuan yang dapat diterima; tunjukkan

percaya diri bahwa murid dapat menerima

tujuannya.

Doronglah murid untuk berpartisipasi

Perhatian murid distimulasi dipelihara;

gunakanlah variasi teknik; akomodasikanlah

kebutuhan dan minat murid; bangunlah

kesuksesan pengalaman yang tepat untuk

individu dan kelas; doronglah dan kenalilah

usaha.

menunjukkan percaya diri dalam murid;

sarkastik atau menganggap kecil dan secara

umum menyerang konsep pribadi individu;

memberikan atau mendorong sikap negatif

terhadap diri, yang lain, atau sekolah.

Pendekatan yang tidak menginspirasi terhadap

instruksi; lupa terhadap murid dan kebutuhan

kelas dan ketertarikan mereka; tidak

memberikan penerimaan oleh individu dan

kelas; mengajarkan hanya kepada murid

terbaik.

PENILAIAN DAN EVALUASI (BAB 5)

Menidentifikasi murid akademik, personal

dan kekuatan sosial

Gunakanlah metode formal dan informal untuk

mengidentifikasi kekuatan murid; berbagilah

penilaian kekuatan dengan murid;

gabungkanlah pengetahuan kekuatan murid

kedalam rencana untuk penilaian murid.

Nilailah perubahan dalam perkembangan

murid

Gunakanlah metode formal dan informal untuk

menilai perubahan dalam perkembangan

murid; jagalah rekaman yang akurat dan

komprehensif dari setiap perkembangan murid.

Gunakanlah murid dalam penilaian

Murid biasanya diberikan kesempatan untuk

mengatur atau kerja mereka dan untuk menilai

perkembangan mereka; murid dililbatkan

kedalam pertemuan individu dengan guru;

Cenderung berdiam diri dalam ketidakefektifan

dan kelemahan; tidak menilai kekuatan murid

dan membagikannya dengan mereka.

Tidak mendokumentasikan perkembangan

murid.

Murid tidak diberikan kesempatan untuk

menilai kerja mereka; tidak ada dialog dengan

murid tentang perkembangan.

Page 16: Aspek Pembelajaran

penilaian diperlakukan sebagia sebuah

pengalaman pembelajaran.

Tunjukkanlah perkembangan murid

Penilaian murid diinterpretasikan untuk

mengevaluasi perkembangan murid; basis

untuk evaluasi disampaikan dengan jelas

kepada murid dan orang tua mereka; evaluasi

digunakan untuk mengatur tujuan untuk

perkembangan di masa depan.

Rekaman yang terorganisisr dengan baik

Rekaman terjaga dengan teliti, terorganisir

dengan baik, dan dapat dijangkau seperti,

(kehadiran, nilai, perkembangan murid,

penilaian murid, dan jadwal ujian, rekaman

perkembangan profesional, dan perkembagan

dalam pembelajaran yang penting sekali).

Diagnose dan remediasi

Bersikap dalam standar dan teknik yang dibuat

guru untuk remediasi atau memperkaya

profesional yang lain ketika tepat.

Evaluasi murid tidak berdasarkan pada

penilaian formal dan informal regular; evaluasi

dikabarkan sebagai nilai, dengan sedikit atau

tanpa kriteria referensi atau interpretasi.

Sedikit atau tidak ada bukti dari rekaman

terjaga yang dapat dipakai.

Tidak memeriksa atau menyediakan remediasi

atau pengayaan.

PENGELOLAAN KELAS (BAB 6)

Iklim positif kelas aman untuk pembelajaran

yang berpusat pada murid

Buatlah linkungan aman yang menyenangkan

untuk pembelajaran; bantulah perkembangan

partisipasi oleh semua pelajar; kenalilah tensi

antardiri; ciptakanlah sikap positif terhadap

dan ketertarikan dalam pembelajaran.

Komunikasikan dan awasilah harapan

Sediakanlah arah yang jelas dan dapat

Menciptakan sikap negatif terhadap yang lain

dan pembelajaran; memberikan tensi antardiri

untuk dibangun.

Pemberian arah yang kurang; tidak

Page 17: Aspek Pembelajaran

diterima; bantulah perkembangan norma-

norma perilaku yang tepat; periksalah

pemahaman. Awasilah ekspektasi perilaku;

dekatkanlah perhatian dengan perilaku; periksa

secara berkala sebagaimana dibutuhkan.

Carilah dan gunakanlah prosedur dan

penggunaan kelas yang efektif

Kenalilah perilaku dalam tugas melalui

pencarian rutinitas dan prosedur yang tepat.

Gunakanlah gangguan kecil dalam cara yang

positif

Prosedur dari dan setuju dengan menonjol

danseketika terhadap gangguan kecil;

perhatikanlah keadaan yang tidak

menyenangkan.

Penggunaan pendekatan penyelesian

masalah untuk perilaku yang buruk

Gunakanlah pendekatan penyelesaian masalah

yang konstruktif; libatkanlah murid dan, ketika

tepat, yang lainnya; pastikanlah pemahaman

tentang konsekuensi dari sikap; sensitiflah

terhadap konsep diri murid dan tunjukkanlah

rasa tanggung jawab murid.

Menggunakan konsultasi ketika dibutuhkan

Kenalilah batasan diri untuk memahami

kebutuhan atau situasi unik; sediakanlah

dokumentasi yang tepat dan melibatkan yang

lain jika dibutuhkan (contohnya guru kerja

memperagakan atau menunjukkan perilaku

yang tepat; standar yang tidak konsisten dan

tepat; tidak memeriksa pemahaman; tidak

memberitahukan atau memberikan perilaku

yang tepat yang sering meluas; tidak

memperkuat perilaku yang tepat.

Rutinitas yang tidak konsisten dan tidak ada;

banyaknya perilaku diluar tugas.

Tidak sadar terhadap, tidak merespon, atau

merespon dengan tepat atau konsisten terhadap

gangguan kecil.

Otokratik, hukuman yang berpusat pada guru

berorientasi tidak sensitive terhadap konsep

diri murid; kurangnya rasa tanggung jawab

murid.

Tidak mengenali keterbatasan individu dalam

mencari kebutuhan dan situasi yang unik; gagal

melibatkan personil yang tepat.

Page 18: Aspek Pembelajaran

sama; kepala sekolah; konselaor, layanan

sosial, orang tua,dst).

Mengantisipasi masalah dan merencanakan

untuk pengelolaan yang sukses

Mengantisipasi dan merencanakan masalah

yang potensial; yang membantu

memaksimalkan perilaku dalam-tugas.

Menggunakan keterampilan pengelolaan

secara efektif

Mendemonstrasikan kesadaran perilaku murid

diluar-tugas dengan konsisten; rencanakan

untuk dan mengawasi aliran konsisten dari

aktivitas yang bermanfaat; buatlah transisi

yang halus dari satu aktivitas ke yang lainnya;

adalah mampu untuk mengenali permasalahan

kecil tanpa mengganggu rutinitas kelas.

Melibatkan murid dalam memformulasikan

aturan dan konsekuensi kelas

Tunjukkanlah kepada murid disiplin diri;

libatkan murid dalam pengaturan dan

pengawasan aturan kelas dan konsekuensinya;

aturan dan konsekuensi tepat untuk setiap level

umur dan tingkat.

Menunjukkan pemahaman perilaku murid

Mampu untuk mengantisipasi masalah dan

mengidentifikasi sumber masalah dalam kelas;

gunakanlah isyarat untuk mengawasi perilaku

tanpa mengganggu seluruh kelas; perilaku

Tidak mengantisipasi atau merencanakan ulang

respon terhadap perilaku yang tidak

tepat;banayaknya perilaku diluar-tugas yang

terjadi.

Sering tidak sadar terhadap perilaku murid

diluar-tugas; tidak merencanakan untuk

mengorganisir kelas; transisi sering

mengganggu; penggunaan waktu yang tidak

efektif.

Mengatur aturan dan konsekuensinya yang

tidak tepat bergantung pada hukuman daripada

hadiah; tidak melibatkan murid dalam

mengatur dan memelihara aturan kelas dan

prosedurnya.

Ragu dan tidak tegas ketika berhadapan dengan

kasus disiplin; umunya tidak mengidentifikasi

sumber masalah; mengganggu seluruh kelas

untuk menegur pelanggaran besar dan kecil;

Page 19: Aspek Pembelajaran

standar yang ditemukan dengan jelas dapat

membedakan antara gangguan besar dan kecil

dan responlah dengan tepat; teguran sesuai

dengan pelanggaran, bereaksi dengan cepat dan

meyakinkan dalam menangani kasus disiplin.

Praktek kejujuran dan konsisten

Praktek adil dan konsisten dalam

menyelenggarakan aturan dan menunjukkan

perilaku positif; perilaku positif dihadiahi dan

pelanggaran harus diberi konsekuensi yang

sesuai.

perilaku standar tidak dikenali atau jarang

diikuti; teguran tidak konsisten dengan

pelanggaran.

Tidak konsisten dalam menerapkan

konsekuensi atau hadiah untuk perilaku yang

tepat; hubungan antara konsekuensi dan

perilaku tidak sesuai.

PELAJARAN, UNIT PERENCANAAN DAN PENYAMPAIAN (BAB 7)

Menggabungkan keterampilan terhadap

semua subjek dan menyesuaikan kurikulum

terhadap kebutuhan individu

Merencanakan unit dan pelajaran,

menggabungkan semua keterampilan kedalam

semua subjek; menyesuaikan rencana

kurikulum terhadap kebutuhan individu.

Menggunakan aktivitas yang berpusat pada

murid yang beragam

Mengizinkan murid untuk terlibat dengan aktif

dalam sebuah tingkatan yang besar dari

aktivitas yang mendorong sesuai dengan

aktivitas dan evaluation; level perkembangan

dan kebutuhan murid dan ketertarikan yang

dikenali; aktivitas sering dipilih; sadar akan

kebutuhan untuk menyesuaikan terhadap

kebutuhan murid dan kelompok.

Rencana jangka panjang untuk membimbing

Tidak peka terhadap keterampilan esensial

yang lazim; tidak menggabungkan

keterampilan kedalam semua subjek; tidak

menyesuaikan rencana kurikulum terhadap

kebutuhan individu.

Aktivitas yang menentukan dipilih dan

dirutkan secara acak atau tidak tepat terhadap

level perkembangan dan ketertarikan dan

kebutuhan murid; sering tidak sesuai dengan

tujuan dan evaluasi; aktivitas selalu dipilih oleh

guru; tidak peka terhadap kebutuhan untuk

menyesuaikan kebutuhan kelompok dan

individu.

Page 20: Aspek Pembelajaran

perkembangan murid

Berurutan secara khusus; keberagaman dalam

presentasi dan aktivitas murid; mengalamatkan

kesiapan murid; bisa menyesuaikan terhadap

keberagaman kebutuhan murid; menyediakan

untuk untuk evaluasi; merencanakan sebelum

pembelajaran.

Menggunakan unit tematik antardisiplin

Unit yang fokus pada tema/masalah/isu yang

spesifik, yang menggabungkan beberapa ranah;

realistis, berhubungan dengan minat murid.

Melibatkan murid dalam proses perencanaan

Murid dilibatkan dalam proses perencanaan.

Menyediakan pengelolaan kelas dalam

rencana

Rencana meliputi rencana yang rinci untuk

pengelolaan kelas.

Umunya gagal untuk merencanakan unit atau

draf atau seri pelajaran, dengan sedikit

koherensi, keberagaman, atau perhatian untuk

kebutuhan murid; rencana tidak tersedia untuk

yang lebih tinggi.

Unit selalu ranah subjek yang spesifik

Murid tidak berkonsultasi dan dilibatkan dalam

unit perencanaan.

Unit rencana tidak menggabungkan

pengelolaaan kelas.

VARIABEL PELAJARAN (BAB 7)

Menunjukkan kompetensi dalam

keterampilan pelajaran dasar

Menyediakan pengenalan pelajara;

memberikan penjelasan; kata-kata pertanyaan

jelas; menyediakan ulasan dan praktek;

memeriksa pemahaman murid; menyediakan

rangkuman pelajaran.

Untuk perkembangan secara keseluruhan

(fisik,sosial, emosional, kognitif)

Rencana terdiri dari aktivitas yang

mengalamatkan fisik, sosial, dan emosional

Pelajaran dikenalkan dengan tidak menarik,

tidak jelas; penjelasan membingungkan;

keterampilan bertanya berkembang rendah;

penutupan yang tidak efektif.

Pelajaran adalah kognitif yang utama.

Page 21: Aspek Pembelajaran

serta kebutuhan kognitif.

Merubah aktivitas dan pendekatan

pengajaran

Secara konsisten menggunakan keberagaman

strategi mengajar dan metode yang tepat untuk

konten dan murid; eksperimen dengan

keberagaman cara mengajar.

Memastikan partisipasi dan kesuksesan

dalam setiap hal

Menilai perkembangan individu yang sedang

berlangsung; memodifikasi aktivitas untuk

partisipasi aktif untuk memastikan kesuksesan

setiap murid.

Melibatkan murid dalam dialog pelajaran

Melibatkan murid dalam dialog tentang

pengalaman dan pembelajaran mereka;

mewawancarai proses pembelajaran dengan

murid; mengajarkan strategi pengajaran yang

spesifik; mengawasi penggunaan strategi

pembelajaran

Menyediakan pembukaan dan penutupan

yang menarik

Selalu menyediakan pembukaan pelajaran dan

unit yang memfasilitasi transfer dari sebelum

ke pembelajaran baru; selalu menyediak

penutupan pelajaran dan unit, ayng mengulas

dan menyediakan transfer.

Mengurutkan konten untuk menemui

kebutuhan murid

Mengurutkan konten untuk menemui

kebutuhan murid; mengenali ketika organisasi

Menggunakan hanya satu atau dua strategi dam

metode; mencoba metode baru hanya ketika

benar-benar terdesak.

Sedikit penilaian individu; murid berharap

dilibatkan dalam aktivitas yang sama tanpa

memandang tingkat atau kemampuan mereka.

Aktivitas pembelajaran sering tidak

diwawancarai; proses pembelajaran tidak

diajarkan kepada murid; strategi pembelajaran

tidak diawasi.

Memulai pelajaran dan unit tanpa pembukaan;

pelajaran berakhir dengan mendadak, tanpa

ulasan dan transfer.

Mengikuti bimbingan teks atau kurikulum

dengan memutuskan kebutuhan murid; konten

Page 22: Aspek Pembelajaran

teks tidak tepat; menggunakan pengelola lebih

tinggi dan dalam-perkembangan; membantu

mengembangkan kemampuan murid untuk

mengenali struktur dan pola dalam konten.

Menyediakan transfer pembelajaran

Merundingkan ketetapan untuk transfer dalam

subjek; contohnya relevan dan menarik.

campuran informasi; tidak ada penggunaan

pengelola; murid tidak ditolong untuk

membantu menjelajahi struktur dalam pola

konten.

Tidak ada kesempatan untuk menjembatani

pengajaran baru dan sebelumnya, terhadap

subjek atau kehidupan lain.

PENGETAHUAN KURIKULUM (BAB 7)

Menyesuaikan kurikulum terhadap

kebutuhan murif

Memilih materi yang tepat untuk kebutuhan

murid dan ketertarikan mereka; mengatur

tujuan kurikulum agar sesuai dengan

perbedaan dan minat peserta didik; dapat

menyusun ulang konten untuk tingkat

kemampuan dan minat yang beragam.

Mengetahu pokok pelajaran

Mempunyai pegangan yang mantap dalam

ranaj\h konten pelajaran (konsep, informasi,

keterampilan, dan teori); dapat

mengartikulasikan struktur ranah pelajaran

yang berbeda; dapat melihat antar hubungan

dalam ranah pelajaran; kaya dalam perluasan

dan kedalaman; memberikan informasi,

keterampilan, dan metode pelajaran dengan

akurat dan dengan tepat; menggunakan sumber

guru dan murid.

Memahami pengetahuan kurikulum lokal

dan umum

Memahami pengetahun inti kurikulum lokal

Menggunakan kurikulum yang sudah

ditentukan tanpa menyesuaikan dengan

kebutuhan dan minat murid; tidak dapat

menyusun ulang konten untuk tingkat

kemampuan dan minat yang beragam;

penerapan kaku dalam pedoman kurikulum.

Memperlakukan konten pelajaran sebagai

informasi “tubuh yang tidak saling

berhubungan; tidak mampu untuk membangun

hubungan dalam ranah pelajaran individu;

tidak mampu untuk membangun hubungan

dalam ranah pelajaran; tidak akurat,

pengurutan dan penggunaan informasi dengan

buruk; keterampilan palsu dan metodenya;

penggunaan sumber yang tidak cukup.

Tidak peka akan nilai bimbingan lokal dan

Page 23: Aspek Pembelajaran

dan umum; menggunakan bimbingan

kurikulum lokal dan umum dengan aktif.

umum dalam perencanaan.

PERTANYAAN, DISKUSI, PEKERJAN KANTOR, DAN PEKERJAAN

RUMAH (BAB 8)

Keterampilan bertanya yang efektif

Penggunaan pertanyaan yang baik: pilihan;

tahapan; tingkat kognitif; kesempatan;

pemeriksaan; aspek; dan distribusi

Memimpin diskusi kelas yang efektif

Memimpin diksusi kelas yang efektif;

membantu fokus dalam topic; membantu

nmengembangkan partisipas;merubah interaksi

agar semua berpartisipas; membawa penutupan

dan rangkuman; memimpin bimbingan dan

membuka diskusi.

Pekerjaan kantor dan rumah yang

bermanfaat

Pekerjaan rumah dan kantor mengikuti

kebijakan kelas; pedoman jelas bagi murid;

tugas sesuai dengan kemampuan murid; murid

diberikan beberapa pilihan; konsep, timbal

balik yang berguna.

Jarang menggunakan pertanyaan;tidak sadar

terhadap cara yang efektif, penggunaan waktu

tunggu yang efektif, dan tingkat kognitif;

distribusi baris yang turun naik; mengulang

pertanyaan dan jawaban; menerima respon

yang berulang-ulang.

Diskusi tidak mempunyai struktur yang jelas;

sedikit bukti perencanaan; sedikit murid yang

mendominasi; tidak ada kepuasan dalam

pembukaan dan penutupan.

Sedikit konsistensi dan kebijakan terhadap

pekerjaan rumah dan kantor; pengaturan

sembarangan pekerjaan rumah; tidak ada

pedoman yang jelas; kepedulian tidak diadakan

untuk mencocokkan kemampuan murid; tidak

ada pilihan dalam tugas; timbal balik yang

tidak memadai; tugas dikembalikan telat.

KONSEP PENGAJARAN (BAB 9)

Menyediakan pengajaran konsep penjelasan

yang efektif

Page 24: Aspek Pembelajaran

Murid belajar hal yang kritis dan tidak kritis

dan definisi yang tepat; contoh dan bukan

contoh yang efektif dan memahami contoh

sepanjang waktu; pemilihan efektif beberapa

ke\onsekuensi; konsep disajikan dalam sebuah

pelajaran atau unit; pilihan yang tepat dan

pemakaian pendekatan induktif dan deduktif.

Tidak ada analis utama; definisi sering “becek”

dengan atribut nonkritis; definisi disampaikan

tanpa perhatian pada pemahaman; hubungan

tidak diidentifikasi; kurang atau tidak jelasnya

pemilihan contoh dan ketidakhadiran non-

contoh; pendekatan selalu deduktif.

KETERAMPILAN MENGAJAR (BAB 10)

Menyediakan keterampilan mengajar efektif

dan demonstrasinya

Keterampilan analisis sebelumnya; tingkat

perkembangan murid diakomodasi dan tingkat

keterampilan yang diinginkan ditentukan;

demonstrasi jelas dan sistematis; praktek

bimbingan yang efektif dan timbal balik

sebelum praktek independen; pilihan tepat dan

penggunaan pendekatan induktif dan deduktif.

Tidak ada analisis sebelumnya; kesiapan murid

terabaikan; tidak adanya atau tidak efektifnya

demonstrasi; tidak adanya praktek bimbingan

dan timbale baliknya; pendekatan selalu

deduktif.

INSTRUKSI LANGSUNG DAN PEMBELAJARAN INDIVIDU (BAB 11)

Metode instruksi

langsung/deduktif/ekspositori yang efektif

Ketika digunakan, sesuaikanlah konten dan

kebutuhan pelajar; prinsip pengajaran yang

efektif dan metode pertanyaan yang

menentukan didemonstrasikan; menstimulasi

partisipasi murid; membuat penggunaan efektif

bantuan audiovisual, diskusi, dan pertanyaan

dan jawaban.

Penggunaan strategi pembelajaran inidvidu

yang efektif

Murid diajarkan keterampilan meneliti dan

Penggunaan ekskluksif pendekatan ekspositori;

menginstruksikan abstrak dan bukan berpusat

pada murid; murid pasif; tidak ada bantuan

audiovisual, diskusi, pertanyaan dan jawaban.

Page 25: Aspek Pembelajaran

menggunakan teknologi komputer; pekerjaan

rumah dan sekolah direncanakan dan diawasi

dengan baik; murid didorong untuk

mengembangkan kemampuan tanggungjawab

individu dan keterampilan pembelajaran jangka

panjang dan minatnya; murid diajarkan untuk

berfikir dengan seksama tentang tugas

akademik mereka.

Menggunakan pengajaran/pembelajaran

yang berdasar pada sumber dan

keberagaman sumber dan media yang besar

Murid dilibatkan dalam proyek penelitian

individu dan kelompok; sumber kelas

dugunakan diluar kelas termasuk sumber

komunitas; murid diajarkan bagaimana

menggunakan sumber; iklim yang berorientasi

pada penyelidikian dipromosikan; murid

dilibatkan dalam perencanaan dan penilaian

pembelajaran mereka.

Menggunakan teknologi pelajaran untuk

meningkatkan pembelajaran murid

Menggunakan computer dengan efektif untuk

meningkatkan pembelajaran murid;

penggunaan teknologi audiovisual dan

pendekatan secara efektif; mengajarkan murid

teknologi dan internet dengan keterampilan

dan kesadaran; penggunaan keberagaman

materi yang tidak dicetak.

Penggunaan pendekatan pembelajaran individu

yang terbatas; murid jarang mengerjakan tugas

rumah dan sekolah yang bermanfaat; penelitian

individu dan keterampilan computer jarang

dibutuhkan dan diajarkan.

Meloncat ke materi preskriptif; format

pelajaran stereotipikal; murid tidak diajarkan

untuk memproses informasi; kurangnya

keberagaman dalam sumber; berorientasi pada

instruksi langsung; murid tidak dilibatkan

dalam perencanaan dan penilain pembelajaran

mereka.

Buta internet dan computer; penggunaan yang

jarang materi yang tidak dicetak; tidak

mengajarkan murid untuk menggunakan

sumber dan teknologi yang ada.

PEMBELAJARAN TIDAK LANGSUNG DAN EKSPERIENTIAL (BAB 12)

Menyediakan penggunaan metode tidak

langsung/induktif/penelitian yang efektif

Page 26: Aspek Pembelajaran

Menggunakan konten yang sesuai dengan

kebutuhan murid; instruksi berpusat pada

pelajar; penjelajahan murid dibantu

dikembangkan; materi pembelajaran yang tepat

tersedia; sensisitf terhadap latarbelakang

eksperiential; pelajar disajikan dengan masalah

atau isu yang akan dikaji dan diselesaikan.

Pemnelajaran eksperiential secara regular

untuk mendorong pembelajaran

Untuk merancang pengalaman yang

memfasilitasi partisipasi aktif dalam

pembelajaran; mewawancarai pengalaman

murid; murid menemukan generalisasi dari

pengalaman mereka; mendapatkan murid untuk

menerapkan pembelajaran kepada yang baru.

Instruksi secara eksklusif berpusat pada guru

dan ekspositori dan deduktif; instruksi yang

berpusat pada informasi hamper selalu

digunakan.

Murid jarang terlibat dalam pengalaman

sesungguhhnya untuk menghasilkan

pembelajaran aktif; tidak mewawancarai

pengalaman murid.

PEMBELAJARAN KOLABORATIF DAN KOPERATIF (BAB 13)

Mengembangkan keterampilan kelompok di

kelas

Membangun hubungan dengan seluruh kelas

dan sebuah kelompok kohesif; pembukaan

dapat diterima; tujuan yang menantang untuk

kelas dan kelompok kecil; menggunakan

keterampilan kelompok antardiri yang efektif

(contohnya partisipasi, pencarian penyelesaian

masalah; resolusi konflik; akuntabilitas

kelompok; memperagakan, mengajarkan, dan

mengharapkan penggunaan keterampilan

kelompok.

Pembelajaran kolaboratif dan koperatif

secara regular

Pembelajaran kolaboratif dan koperatif sesuai

Tidak peka terhadap kelas sebagai sebuah

kelompok sosial, murid yang tepat dan perilaku

guru; tidak memperagakan, mengajarkan, dan

mengharapkan penggunaan keterampilan

kelompok.

Penggunaan kelompok tanpa pengajaran

Page 27: Aspek Pembelajaran

dengan pengajaran keterampilan sosial;

mengawasi kerja kelompok dan timbal

baliknya; mampu mengembangkan antar

kepercayaan positif diantara anggota

kelompok; menggunakan me tode

pembelajaran koperatif dan kolaboratif dengan

beragam; menggunakan murid untuk

mengevaluasi keefektifan dan akuntabilitasnya.

keterampilan sosial; tidak ada timbal balik

yang diberikan kepada kelompok; tidak

mampu untuk menciptakan antar kepercayaan

diantara anggota kelompok; keefektifan

kelompok tidak dievaluasi oleh murid;

pembelajaran koperatif dan kolaboratif yang

dipakai tidak tepat.

KETERAMPILAN BERFIKIR DAN PEMBELAJARAN BERDASARKAN

MASALAH (BAB 14)

Instruksi spesifik dalam sifatnya dan

penggunaan keterampilan berfikir dan

prosesnya

Instruksi spesifik dan penggunaannya dan

pemakaian keterampilan berfikir dan

prosesnya; perhatian pada penyelasaian

masalah dan keterampilan berfikir; tujuan dan

evaluasi menggambarkan dasar dalam

penerimaan keterampilan berfikir.

Menghubungkan operasi kunci berfikir dan

inti keterampilan pembelajaran kedalam

pengajaran

Operasi berfikir seperti membandingkan dan

mengklasifikasikan sebuah kunci bagian dari

pengajaran, sebagiamana inti berfikir seperti

mengorganisir dan menganalisa.

Memastikan bahwa murid menggunakan

prosedur berfikir kritis

Memastikan murid familiar dengan perbedaan

antara fakta dan nilai klaim-klaim, dan bahwa

mereka memeriksa bias, validitas, dan

Fokus satu-satunya pada fakta dan informasi

sebuah ranah studi; penekanan pada jawaban

yang benar; tidak ada kesempatan untuk

penyelesaian masalah dan atau berfikir kritis.

Pengajaran cenderung fokus pada informasi

faktual dasar dan diterima pada nilai muka

tanpa mengelola materi ke dalam pola baru

melalui perbandingan, klasifikasi, dan analisis.

Murid cenderung mmenerima semua informasi

dengan mentah. Sedikit kesempatan oleh murid

memeriksa materi yang bias, validitas, dan

relevansi; murid tidak peka terhadap prosedur

berfikir kritis.

Page 28: Aspek Pembelajaran

relevansi dalam penelitian mereka.

Memastikan bahwa murid berfikir kreatif

Mendorong potensi kreatif murid; menyambut

ide dan rspon imaginative; menggunakan

pendekatan yang berbeda; memperagakan

kreativitas dan memberikan ekspresi akhir-

terbuka; pendekatan berdasarkan pengalaman,

induktif, dan melibatkan yang lain.

Keterampilan dan pendekatan efektif kepada

pembelajaran berdasarkan masalah

Terampil dalam membuka pendekatan

pembelajaran yang berdasarkan masalah dan

berpusat pada murid; mengajar adalah

fasilitator; memastikan murid menyelidiki

masalah mereka sendiri; dengan seksama

memilih masalah sebagai fokus pembelajaran;

murid mengembangkan keterampilan

pembelajaran masalah sebagaimana mereka

menunjukkan pembelajaran mereka; informasi

bermanfaat disediakan dan disarankan.

Kreativitas tidak disambut dengan tepat;

ketergantungan guru pada informasi standar;

hanya jawaban yang “benar’ yang disambut;

sedikit kesempatan untuk mendorong dan

menyambut ide kreatif dan imaginatif.

Sedikit atau tidak ada pendekatan yang

berpusat pada murid; guru cenderung

menguasai dan mendominasi proses

pembelajaran; masalah dipilih tidak otentik

atau menantang; murid belajar sedikit

keterampilan yang berarti; informasi disajikan

tidak sesuai dan tidak menarik.

EPILOG - PRAKTIKUM PERKEMBANGAN PROFESIONAL

Menunjukkan minat dan komitmen ke dalam

pengajaran

Usaha aktif untuk memperbaiki pengajaran dan

keterlibatan ekstensif dalam program sekolah

dan kesempatan perkembangan sekolah;

menunjukkan perhatian asli dan rasa senang

murid.

Menunjukkan inisiatif

Kurangnya komitmen terhadap pengajaran;

menghindari keterlibatan di sekolah,

ekstrakulikuler, dan aktivitas perkembangan

profesional.

Page 29: Aspek Pembelajaran

Menunjukkan minat aktif dan arah diri dari

dalam dengan memberikan saran konstruktif

dan memikul tanggung jawab.

Caranya dapat diandalkan dan matang

Memenuhi komitmen dengan tanggungjawab;

positif tapi realistis; adalah memperhatikan

perbaikan diri; bersikap independen tetapi

sensitive terhadap kebutuhan dan perasaa yang

lain; menerima dan menyikapi kritik

konstruktif; koperatif dan menyenangkan tanpa

menjadi selalu mengalah; mengalamatkan

masalah dalam profesional daripada cara

pribadi; menunjukkan penilaian profesional

yang baik; adalah bijaksana.

Menyetujui secara efektif terhadap stress dan

konflik diri dan antar diri

Tenang dan sabar dalam dibawah stress;

mencari dan membangun solusi memuaskan

untuk persetujuan, konflik, atau

kesalahfahaman; menangani solusi keadaan

darurat dengan tenang dan tepat; memberikan

bantuan ketika tepat.

Menunjukkan kepercayaan dan antusiasme

Merespon dengan positif terhadap pengalaman

baru; tidak merasa terancam oleh kejadian

yang tidak diingankan; mengkomunikasikan

pandangan positif, kesenangan, minta tingkat

tinggi untuk meninspirasi yang lain informasi

variatif; dinamis.

Menunjukkan apati dan keengganan untuk

dilibatkan; menunggu ditanya.

Tidak dapt diandalkan, tanggung jawab

diabaikan dalam cara yang sembarangan dan

tidak rapi; harus diingatkan dan diperiksa;

defensif ketika kritik yang membangun

diberikan; murung dan tidak koperatif; masalah

dialamatkan sendiri daripada ditangani secara

profesional; membuat penilaian profesional

yang tidak tepat; tidak bijaksana.

Dengan mudah membingungkan; menunjukkan

perilaku tidak profesional seperti sarkasme

atau menyalahkan daripada mencari solusi;

tidak mengakui bahwa petolongan mungkin

dibutuhkan; menghindari pengalamatan

masalah; bersikap dalam cara defensive ketika

tertantang.

Meninggalkan tantangan; membuat keputusan

tidak tepat berdasarkan emosi; menghindari

membuat keputusan; pesimis, kurangnya

ekspresi minat dan kesenangan; tidak

menginspirasi.

Page 30: Aspek Pembelajaran

Menunjukkan kreativitas dan fleksibilitas

Tidak menggabungkan ide baru dan materi

atau menggunakan ide pribadi dan

memperagakannya dalam model yang berbeda

dan mendorong imaginasi; mampu untuk

menangani aktivitas sebagaimana situasi

memintanya.

Bekerjasama dengan staf sekolah

Mendengarkan kritik konstruktif dan mampu

berkontribusi terhadap kritisisme; bijaksana.

Berkomunikasi dengan efektif terhadap

penjaga murid

Berkomunikasi dengan efektif terhadap

penjaga murid; penjaga murid merasa nyaman

di sekolah; mendengarkan pehatian penjaga

tanpa membuat argument premature dan

menerima partisipasi penjaga di sekolah.

Terlibat dalam aktivitas sekolah yang

berhubungan dengan murid

Berkontribusi pada program kurikuler sekolah

dan memulai aktivitas bagi murid.

Menggunakan kode etik profesional

Menggunakan prinsip kode etik sekolah;

memelihara murid, sekolah, profesi, dan

komunitas; menyelesaikan masalah dengan

sensitivitas.

Mengikuti metode yang ditentukan dan

disarankan yang sudah umum, dalam

presentasi pribadi dan dalam merespon yang

lain; fokus terhadap hal yang spesifik;

membatasi imaginasi; tidak dapat

menyesuaikan pengajaran ke dalam permintaan

perubahan.

Bersikap tunduk; mengikuti arah dari kolega

atau membuat komentar yang tidak tepat dan

tidak bijaksana; membuat benci dan melukai

yang lain.

Menghindari penjaga murid dan mengurangi

fokus mereka.

Menghindari aktivitas kurikuler; tidak

berkontribusi terhadap ranah yang mereka

kuasai.

Melanggar aturan kode etik profesional;

kurangnya komitmen terhadap murid, sekolah,

profesi dan komunitas.

Page 31: Aspek Pembelajaran

Menggunakan proses perkembangan

profesional: (pemilihan, pra/pasca

pertemuan, emgumpulkan, dan menganalisa

data)

Membuka target profesional umum yang tepat

untuk setiap pelajaran dan unit; berlangsung

dengan kreatif, dari sederhana ke canggih.

Dalam pra pertemuan, berdasarkan pra

perencanaan, menghadirkan dengan jelas dan

merencanakan dengan kolaboratif untuk semua

elemen pelajaran esensial dan sebuah target

spesifik; dalam pasca pertemuan, berpartisipasi

aktif dan dapat diterima dalam analisa timbale

balik dan rencana untuk yang akan datang.

Menggunakan instrumen yang tersedia dengan

tepat; sering merancang instrument yang sesuai

yang menghasilakn hal yang spesifik, objektif,

dan perilaku yang dapat diobservasi.

Mengulas data dan mengawali identifikasi

kunci elemen dan pola; membentuk dan

mengambil kepemilikan implikasi dan

generalisasi yang tepat.

Melaksanakan perubahan (rencana untuk

perkembangan) berdasarkan refleksi pada

pengalaman

Menggabungkan timbal balik untuk perbaikan;

palajaran yang akan datang dan pertumbuhan

profesional melalui target yang sesuai; dalam

sebuah kesempatan untuk mendapatkan

Jarang, jika pernah, membuka target; membuka

hanya ketika terdesak; tidak tepat terhadap

konten pelajaran; jarang variatif.

Tidak koperatif; menghindari pertemuan; tidak

siap; tidak mencoba mendapatkan timbal balik;

tidak mau menerima timbal balik.

Instrument pengumpulan data jarang di

sediakan; tidak tepat untuk target dan

pelajaran; beban terhadap guru kerjasama.

Biasanya tidak menganalisa dan

menginterpretasikan timbal balik,

kesempatan,gagal mengidentifikasi, atau

menerima, implikasi data; mengandalkan

analisa dan interpretasi guru kerjasama.

Jarang menggunakan timbale balik untuk

memperbaiki pelajaran yang akan datang;

memilih target; tidak menggambarkan tentang,

atau menanyakan tentang, pertumbuhan

Page 32: Aspek Pembelajaran

pemahaman tentang praktek kelas dan

pertumbuhan profesional pribadi, sering

tergambar dalam kunci kejadian, merekam ini

dan membagikan ide dan pertanyaan dengan

guru kerjasama dan penasehat fakultas; sebagai

sebuah hasil, aturlah arah dan tujuan baru.

Mengevaluasi rencana, instruksi, dan

pengelolaan

Evaluasi diri dengan mengulas proses

terdokumentasi; mengatur tujuan profesional

jangka panjang untuk perkembangan langsung

di masa mendatang; menggunakan PKG

bulanan.

Berpartisipasi dalam perkembangan

profesional terencana

Berpartisipasi secara berkala dalam aktivitas

perkembangan staf; mencari informasi pada

kesempatan perkembangan profesional;

mengikuti pertemuan profesional.

profesional pribadi atau praktek kelas melaui

sebuah jurnal atau dialog dengan guru

kerjasama atau penasehat.

Jarang mengevaluasi perkembangan;

menghindari penggunaan PKG yang efektif.

Menghindari kesempatan perkembangan

profesional; menghindari pertemuan

profesional;