aspek ars & str penyelenggaraan bgnn gdg-2013

Upload: syaifudin-ishar

Post on 17-Oct-2015

63 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

PROPOSAL PERENCANAAN BANK JABAR BANTEN CABANG TANGERANG

PT. ZARWIN CIPTA GRAHAFATMAWATI FESTIVAL BLOK A/16 JL. RS. FATMAWATI NO.50CILANDAK JAKARTA SELATAN 12430TELP/FAX. 021 - 739 7406

PENGANTAR PENJELASAN PENYELENGGARAAN PEMBANGUNAN BANGUNAN GEDUNG DARI ASPEK ARSITEKTUR & STRUKTURTAHUN 2012Disajikan dalam

Workshop Penyelenggaraan Pembangunan Bangunan GedungDinas Sumber Daya Air & Permukiman Provinsi Banten

Hotel Ratu Bidakara Serang18 September 2012DATA ADVIS PLANNINGASPEK ARSITEKTUR DALAM BANGUNAN GEDUNGDATA ADVIS PLANNINGASPEK STRUKTUR DALAM BANGUNAN GEDUNGDATA ADVIS PLANNINGP E N D A H U L U A NDATA ADVIS PLANNINGLINGKUP ASPEK ARSITEKTURAL & STRUKTURAL DALAM PENYELENGGARAAN PEMBANGUNAN BANGUNAN GEDUNGDATA ADVIS PLANNINGCATATAN PENUTUPPENDAHULUANRUANG LINGKUP PEMBAHASAN

Aspek Arsitektur : Penjelasan fungsi bangunan gedung sebagai sebuah wujud arsitektur (teoritikal) Penjelasan prinsip prinsip utama dalam implementasi teknis arsitektural di setiap tahapan pembangunan bangunan gedung (lingkup materi kegiatan penyelenggaraan)

II. Aspek StrukturPenjelasan umum aspek struktural sebuah bangunan gedung (teoritikal)Penjelasan prinsip prinsip utama dalam implementasi teknis struktural di setiap tahapan pembangunan bangunan gedung.DASAR HUKUM PERATURAN PERUNDANGAN

Undang Undang No.28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedungb. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 45/PRT/M/2007 tentang Pedoman Teknis Pembangunan Bangunan Gedung Negarac. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 29/PRT/M/2006 tentang Pedoman Persyaratan Teknis Bangunan Gedung d. Beberapa Standar Nasional Indonesia (SNI) yang terkaitTAHAPAN PENYELENGGARAAN PEMBANGUNAN BANGUNAN GEDUNG

TAHAP PERSIAPAN (Studi Kelayakan, Penganggaran, Perumusan KAK)TAHAP PERENCANAAN TEKNIS

RANCANGAN PENDAHULUAN PENGEMBANGAN RANCANGANDOKUMEN KONSTRUKSITAHAP PELAKSANAAN KONSTRUKSITAHAP PENGAWASAN TAHAP MANAJEMEN KONSTRUKSI

ASPEK ARSITEKTURBANGUNAN GEDUNGPERSYARATAN ARSITEKTUR BANGUNAN GEDUNG (UU NO.28 TH 2002 PASAL 14)

PERSYARATAN TAMPILAN BANGUNANPERSYARATAN TATA RUANG DALAMc. PERSYARATAN KESEIMBANGAN, KESERASIAN & KESELARASAN DENGAN LINGKUNGANNYAd. PERSYARATAN KESEIMBANGAN DENGAN NILAI NILAI SOSIAL BUDAYA SETEMPATKAJIAN TEORITIK FUNGSI ARSITEKTUR (GEOFFREY BROADBENT Design in Architecture)

Arsitektur sebagai Wadah Kegiatan (Architecture as Container)Arsitektur sebagai Bentukan Estetis (Architecture as Aesthetic Form)Arsitektur sebagai Penyaring Dampak Iklim (Architecture as Climate Filter)Arsitektur sebagai Pengatur/Pengubah Perilaku (Architecture as Behavior Modifier)Arsitektur sebagai Simbol Budaya (Architecture as Cultural Symbol)Arsitektur sebagai sebuah Investasi Modal (Architecture as Capital Investment)ARSITEKTUR SEBAGAI WADAH KEGIATAN (Architecture as Container)ASPEK YANG MENJADI PERHATIAN & PERTIMBANGAN :

JENIS & ALUR KEGIATANLUASAN LAHAN & KEBUTUHAN RUANGc. JUMLAH PENGGUNA (PERSONIL DALAM BANGUNAN)d. PERSYARATAN KESEIMBANGAN DENGAN NILAI NILAI SOSIAL BUDAYA SETEMPATDATA ADVIS PLANNINGLOKASI TAPAK :Pulau Punjung,Sumatera BaratGSB 10mLuas Tapak : 2.572,65 m2

13m10mGSB13mARSITEKTUR SEBAGAI WADAH KEGIATAN (Architecture as Container)DOK. PERENCANAAN BANK NAGARI CABANG PULAU PUNJUNGPROVINSI SUMATRA BARAT PT.ZARWIN CIPTA GRAHALANTAI 1NOMORNAMA RUANGLUAS (M2)B.01TERAS & BAK BUNGA18.3B.02BANKING HALL & CS233.45B.03TELLER24.05B.04R. ARSIP PEMBUKUAN36.75B.05FRONT OFFICE167.40B.06PANTRY 116.50B.07R. TUNGGU SDB9.45B.08SDB16.50B.09VAULT16.35B.10R. KASIE DANA21.90B.11R. WAKIL PINCAB29.70B.12TOILET WAPINCAB5.00B.13R. ATK9.75B.14R. PANEL1.80B.15HALL LIFT, TANGGA 2 & KODRIDOR60.35B.16R. SERVER10.30B.17R. TUNGGU PRIORITAS16.05B.18TOILET UMUM15.00B.19PANTRY6.35B.20LIFT + SHAFT7.75JUMLAH722.70LANTAI 2NOMORNAMA RUANGLUAS (M2)C.01R. TUNGGU & LOBBY145.20C.02TANGGA TYPE 121.15C.03TOILET UMUM25.55C.04AREA KREDIT KOMERSIAL182.05C.05R. KASIE KREDIT11.85C.06R. RAPAT37.20C.07R. PINCAB & MUSHOLLA57.10C.08TOILET PINCAB6.15C.09STRONG ROOM16.70C.10R. PANEL1.85C.11HALL LIFT, TANGGA & KORIDOR60.10C.12R. KASIE KCC & R. KCC26.80C.13PANTRY6.80C.14LIFT + SHAFT7.75JUMLAH606.25LANTAI 3NOMORNAMA RUANGLUAS (M2)D.01KORIDOR127.35D.02TANGGA TYPE 121.15D.03TOILET UMUM25.55D.04R. RAPAT BESAR47.95D.05R. STAFF41.30D.06R. KASIE22.70D.07R. RAPAT KECIL21.75D.08R. ISBANDA34.20D.09LIFT + SHAFT7.75D.10HALL LIFT & TANGGA TYPE 229.65D.11PANTRY28.80D.12GUDANG35.00D.13R. PANEL2.60D.14R. SERBA GUNA266.50JUMLAH712.25PERENCANAANPROGRAM RUANG

KONSEP ZONING LANTAILANTAI 4: Fasilitas tambahan dan ruang serbaguna.LANTAI 2: Bagian pemasaran.LANTAI 1: Bagian opersional.LANTAI SEMI BASEMENT: Mushalla, servis, parkir.ARSITEKTUR SEBAGAI WADAH KEGIATAN (Architecture as Container)DOK. PERENCANAAN BANK NAGARI CABANG PULAU PUNJUNGPROVINSI SUMATRA BARAT PT.ZARWIN CIPTA GRAHA13

ZONING LANTAIFront OfficeBagian OpersionalAKSES LIFTService akses langsung kesemua lantai untuk nasabah tertentu dan handicap people(ex: pengambilan uang tunai dalam jumlah besar)Back OfficeBagian OpersionalTANAMANBerfungsi sebagai penyejuk Ruangan dan menambah nilai estetika.LANTAI 1ARSITEKTUR SEBAGAI WADAH KEGIATAN (Architecture as Container)DOK. PERENCANAAN BANK NAGARI CABANG PULAU PUNJUNGPROVINSI SUMATRA BARAT PT.ZARWIN CIPTA GRAHA

ZONING LANTAILANTAI 2Bagian PemasaranBack OfficeBagian pemasaranVOIDARSITEKTUR SEBAGAI WADAH KEGIATAN (Architecture as Container)DOK. PERENCANAAN BANK NAGARI CABANG PULAU PUNJUNGPROVINSI SUMATRA BARAT PT.ZARWIN CIPTA GRAHAARSITEKTUR SEBAGAI BENTUKAN ESTETIS(Architecture as Aesthetic Form)

ARSITEKTUR SEBAGAI PENYARING DAMPAK LINGKUNGAN(Architecture as Climate Filter)

Penggunaan material kaca pada eksterior bangunan memungkinkan untuk masuknya pencahayaan pasif dari sinar matahari, sehingga bangunan menjadi lebih hemat energi.Untuk meperkecil intensitas masuknya panas matahari kedalam bangunan digunakan Stopsol.

PENDEKATAN ARSITEKTURALPembuatan Teras/Area Terlindung dengan Memajumundurkan Fasad Bangunan GedungARSITEKTUR SEBAGAI SIMBOL BUDAYA(Architecture as Cultural Symbol)

ASPEK STRUKTURBANGUNAN GEDUNGRuang Lingkup pembahasan secara garis besar meliputi :Pembebanan :Beban Vertikal (Beban Hidup & Beban Mati)Beban Horisontal (Beban Gempa & Beban Angin)

Komponen Struktur :Sub Structure (Pondasi & Basemen)Upper Structure (Kolom, Tie Beam, Core, Plat Lantai, Balok, Rangka Atap)

Sistem Struktur :Sistem Struktur Beton BertulangSistem Struktur BajaSistem Struktur Kombinasi Beton & Baja

RUANG LINGKUP PEMBAHASAN ASPEK STRUKTUR BANGUNAN GEDUNGMengacu pada Standar Nasional Indonesia SNI 03-1726-2002 (Standar Perencanaan Tahan Gempa untuk Struktur Gedung).

b. Bentuk Denah /Massa Bangunan kompak, hindari bentuk denah seperti L, U, H, T, W dan sebagainya.

c. Titik Berat Massa Bangunan serendah mungkin, hindari bentuk bangunan gedung yang lebih besar pada bagian atas daripada bagian bawah bangunan (bentuk Besar Kepala )

d. Ikatan Struktur atas dengan pondasi harus kokoh, atau : Ikatan Struktur atas dengan pondasi flexibel dengan roller atau elastic.PRINSIP BANGUNAN TAHAN GEMPAe. Menerapkan Sistem Pengaku Rangka Bangunan, antara lain :- Tie Beam - kolom balok - ring balk.- Shear Wall- Diagonal BracingOut Rigger

Kolomkolom harus diperhitungkan lebih kuat dari balokbalok dan lantai-lantai.

g. Membuat isolasi antara dinding-dinding pengisi dan Curtain Wall dengan rangka bangunan.PRINSIP BANGUNAN TAHAN GEMPAUntuk bangunan bertingkat banyak hindari terjadinya Soft Storey, yaitu kekuatan struktur pada bagian lantai terbawah lebih renggang/lemah, kurang kaku.

i. Goncangan gempa dapat diredam dengan :- Counterweight - Shock absorberCushion base

j. Meninjau dan mengacu posisi bangunan terhadap Peta Gempa Indonesia, (zona 1 6)PRINSIP BANGUNAN TAHAN GEMPAKEGAGALAN BANGUNAN AKIBAT GEMPA

KEGAGALAN BANGUNAN AKIBAT GEMPA

KEGAGALAN BANGUNAN AKIBAT GEMPALINGKUP TEKNIS ARSITEKTURAL & STRUKTURAL DALAM PENYELENGGARAAN PEMBANGUNANBANGUNAN GEDUNGPrarencana (Preliminary Design) merupakan tahapan pengejawantahan konsep desain arsitektural pada gambar-gambar teknis terukur yang perlukan pada pengurusan perizinan bangunan (IMB) dan menjadi dasar awal bagi penyusunan konsep rencana struktur, perhitungan MEP, penyusunan konsep desain interior, konsep lansekap serta sistem Fire Escape. Pada tahapan ini desain arsitektural masih memungkinkan berubah secara minor.

Keluaran pada tahap ini minimal berupa :Gambar Site PlanGambar Blok PlanGambar Denah (semua lantai)Gambar Denah AtapGambar Tampak (semua sisi)Gambar Potongan memanjang dan melintangGambar visualisasi 3D yang terinciTAHAP PERENCANAAN TEKNIS ASPEK ARSITEKTUR28

Pengembangan Rancangan (Design Development), merupakan tahap pengembangan secara lebih rinci yang diimplementasikan dalam gambar teknik yang lebih terukur dan presisi, serta desain tetap mengacu pada hasil yang telah disetujui dalam Tahap Prarencana. Secara umum hasil pada tahap ini dapat menjadi dasar awal untuk stacking out pekerjaan di lapangan.

Keluaran pada tahap ini minimal berupa :Gambar gambar Denah Semua Lantai, Tampak serta Potongan yang telah dilengkapi dengan hasil koordinasi perencanaan struktur dan ME yang terukur, seperti ukuran kolom, balok, lokasi dan ukuran shaft, serta spesifikasi teknis yang telah ditentukan.Gambar Denah Rencana Pola Lantai (setiap lantai) beserta draft spesifikasi yang diperlukan.Gambar Denah Rencana Plafond (setiap lantai) beserta draft spesifikasi yang diperlukan.Gambar Denah Rencana AtapGambar Denah ParsialGambar Potongan PrinsipTAHAP PERENCANAAN TEKNIS ASPEK ARSITEKTUR32Penyusunan Gambar Kerja, Detail, Spesifikasi Teknis serta Spesifikasi Material (DED/Detail Engineering Design), dimana gambar-gambar detil yang lengkap secara teknis dan layak sebagai Gambar For Construction yang diperlukan untuk akurasi pelaksanaan pembangunan di lapangan dan perhitungan anggaran biaya. Gambar kerja atau bestek ini mutlak diperlukan sebagai acuan pembangunan dan pembiayaan. Pada tahap ini desain sudah terkunci secara matang, dan selama proses ini bill of item (item-item pekerjaan yang akan dikerjakan) telah diidentifikasi, demikian juga perhitungan bill of quantity (perhitungan volume pekerjaan) telah disusun berdasarkan dokumen Rencana Kerja dan Syarat (RKS) atau Spesifikasi Teknis Arsitekturalnya, sehingga secara keseluruhan hasilnya layak untuk digunakan sebagai Dokumen Tender maupun Dokumen Pelaksanaan pekerjaan fisik di lapangan.

Keluaran pada tahap ini minimal berupa :Semua Gambar Umum (General Drawing) Lengkap (seperti Denah Semua Lantai, Tampak, Potongan) serta Denah Pola Lantai, Denah Plafond (lengkap dengan posisi Titik Lampu & elemen utilitas lainnya) serta Denah AtapDetail Tampak Parsial ( denah, tampak, potongan )Denah & Detail Kusen, Pintu, Jendela / Detail Arsitektural (yang berkaitan dengan fasad bangunan)Detail Toilet (denah, tampak & potongan)Detil Tangga & Ramp (denah & potongan)Detail Railing Void, Railing Tangga, Railing RampDetail Kanopi Detail Ground Water Reservoir dan rumah pompa Detail lain yang relevan berdasarkan desain yang dikeluarkanTAHAP PERENCANAAN TEKNIS ASPEK ARSITEKTUR33TAHAP PERENCANAAN TEKNIS ASPEK STRUKTURPrarencana (Preliminary Design) merupakan tahapan penerjemahan dan analisa konsep desain skematik arsitektural yang dikeluarkan perencana arsitektur melalui perhitungan beban struktur bangunan gedung serta analisa hasil tes struktur tanah, terutama terkait daya dukung tanah dalam areal lahan yang akan dibangun.

Keluaran pada tahap ini minimal berupa :Buku Analisa Struktur (perhitungan & simulasi)Keputusan tipe Pondasi & besarannyaKeputusan besaran dimensi Kolom, Pile Cap, Tie Beam/Sloof, & Balok34TAHAP PERENCANAAN TEKNIS ASPEK STRUKTURPengembangan Rancangan (Design Development), merupakan tahap pengembangan secara lebih rinci yang diimplementasikan dalam gambar teknik yang lebih terukur dan presisi, serta desain tetap mengacu pada hasil yang telah disetujui dalam Tahap Prarencana.

Keluaran pada tahap ini minimal berupa :Gambar Denah Pondasi & Pile CapGambar Denah Kolom Gambar Denah Plat Lantai & Pembalokan

35TAHAP PERENCANAAN TEKNIS ASPEK STRUKTURPenyusunan Gambar Kerja, Detail, Spesifikasi Teknis serta Spesifikasi Material (DED/Detail Engineering Design), dimana gambar-gambar detil yang lengkap secara teknis dan layak sebagai Gambar For Construction yang diperlukan untuk akurasi pelaksanaan pembangunan di lapangan dan perhitungan anggaran biaya. Gambar kerja atau bestek struktur ini diperlukan sebagai acuan metode pelaksanaan konstruksi yang akan dilaksanakan oleh pihak kontraktor.

Keluaran pada tahap ini minimal berupa :Semua Denah Struktur lengkap dengan penulangan prinsip (pondasi, pile cap, pembalokan, plat lantai serta ring balk)Detail Prinsip Portal ( potongan )Detil Struktur Tangga & Ramp (denah, potongan & penulangan)Detail Rangka Baja Kanopi (bila terdapat kanopi)Detail Struktur Ground Water Reservoir, STP dan sarana utilitas lainnya secara strukturalDetail struktur lain yang relevan berdasarkan desain arsitektur yang dikeluarkan36TAHAP PELAKSANAAN KONSTRUKSI ASPEK ARSITEKTUR & STRUKTURTahap Pelaksanaan pekerjaan aspek arsitektural antara lain : Pekerjaan Dinding (termasuk pekerjaan pemasangan bata, pekerjaan plesteran maupun pekerjaan acian)Pekerjaan Langit langit (plafond)Pekerjaan Penutup/Finishing Dinding & LantaiPekerjaan Pembuatan dan Pemasangan Kusen & Daun Pintu & JendelaPekerjaan Pemasangan Perlengkapan SanitaryPekerjaan Penutup AtapPekerjaan Pengecatan

Tahap Pelaksanaan pekerjaan aspek struktural antara lain : Pekerjaan Struktur Bawah :Pekerjaan Tanah (Galian, Dewatering maupun Retaining Wall)Pekerjaan PondasiPekerjaan Pile CapPekerjaan Tie BeamPekerjaan Struktur Atas (Upper Structure) : Pekerjaan Tie BeamPekerjaan Kolom Struktur atau Kolom PraktisPekerjaan Core atau Shear Wall untuk gedung bertingkatPekerjaan Balok & Ring BalkPekerjaan Plat LantaiPekerjaan Rangka Atap37PENUTUPAspek Arsitektur dalam penyelenggaraan pembangunan bangunan gedung merupakan aspek dasar yang menjadi pijakan dalam menentukan aspek lain dalam bangunan gedung, terutama aspek struktur maupun utilitas (ME).

Dalam merencanakan aspek arsitektur dalam Tahap Perencanaan Teknis bangunan gedung, perlu dipertimbangkan persyaratan maupun fungsi yang harus dipenuhi untuk menghasilkan arsitektur bangunan gedung yang berdaya guna serta nyaman secara fisik & psikis bagi pemilik maupun penggunanya.

Sedangkan aspek struktur yang direncanakan dan akan dibangun, sangat ditentukan dari analisa kondisi beban yang ditimbulkan dari wujud dan fungsi bangunan secara arsitektural yang dikorelasikan dengan batasan batasan dari setiap wilayah yang berpotensi menimbulkan dampak pada kekokohan dan kehandalan bangunan gedung yang dapat mengurangi tingkat keselamatan yang disyaratkan. 38

TERIMA KASIH