asosiasi ektum

12
LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI TUMBUHAN ASOSIASI INTERSPESIFIK Kelompok 2 Anugerah Eka F Kunto Wibisono Luthfia Masykuroh Putri Octaviani B Siska Handayani Prodi Biologi 2011 Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Jakarta

Upload: luthfia-masykuroh

Post on 28-Dec-2015

56 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: asosiasi ektum

LAPORAN PRAKTIKUM

EKOLOGI TUMBUHAN

ASOSIASI INTERSPESIFIK

Kelompok 2

Anugerah Eka F

Kunto Wibisono

Luthfia Masykuroh

Putri Octaviani B

Siska Handayani

Prodi Biologi 2011

Jurusan Biologi

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Universitas Negeri Jakarta

2014

Page 2: asosiasi ektum

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Organisme tidak dapat hidup sendirian di Alam, tetapi berdampingan dan saling

berinteraksi dengan organisme yang lainnya. Interaksi yang terjadi antar setiap organisme

dengan lingkungannya merupakan proses yang tidak sederhana melainkan suatu proses yang

kompleks. Karena didalam lingkungan hidup terdapat banyak komponen yang disebut

komponen lingkungan. Berdasarkan konsep dasar pengetahuan ekologi, komponen

lingkunganyang dimaksud tersebut juga dinamakan komponen ekologi karena setiap

komponen lingkungan tidak berdiri sendiri, melainkan selalu berhubungan dan saling

memengaruhi baik secara langsung maupun tidak langsung.

Begitupun yang terjadi terhadap tumbuhan, interaksi ini bisa terjadi antara tumbuhan

yang sejenis ataupun tidak sejenis. Interaksi yang positif merupakan interaksi yang

menguntungkan, namun interaksi ini dapat menguntungkan bagi kedua individu tersebut atau

hanya salah satu individu tergantung dari interaksi yang terjadi. Begitu pula dengan interaksi

negatif yang merupakan interaksi yang merugikan. Interaksi ini juga dapat terjadi pada satu

jenis individu yang sama atau satu jenis individu yang berbeda. Bahkan terkadang antar

individu tidak terjadi interaksi sama sekali.

Persaingan antar tumbuhan yang sejenis ini mempengaruhi pertumbuhannya karena pada

umumnya bersifat merugikan. Kompetisi antara tanaman tersebut terjadi karena faktor

tumbuh yang terbatas. Faktor yang dikompetisikan antara lain hara, cahaya, CO2, cahaya dan

ruang tumbuh. Besarnya daya kompetisi tumbuhan kompetitor tergantung pada beberapa

faktor antara lain jumlah individu dan berat tanaman kompetitor, siklus hidup tanaman

kompetitor, periode tanaman, dan jenis tanaman.

Dengan demikian antara tumbuhan yang satu dengan yang lainnya biasanya terdapat

suatu keterkaitan. Ini merupakan kecenderungan yang terjadi di alam. Untuk mengetahui

tingkat kedekatan antar organisme tumbuhan tersebut diperlukan suatu pengukuran.

Pengukuran yang digunakan adalah dengan koefisien asosiasi atau derajat asosiasi.

Page 3: asosiasi ektum

B. TUJUAN

1) Untuk mengamati asosiasi interspesifik tumbuhan di habitatnya.

2) Untuk mempelajari asosiasi interspesifik pada tumbuhan

3) Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi asosiasi interspesifik pada

tumbuhan.

4) Untuk mengetahui asosiasi interspesifik antara tumbuhan jenis satu dengan jenis

lainnya.

5) Untuk menentukan asosiasi interspesifik yang terjadi antara tumbuhan tersebut

termasuk positif atau negatif.

Page 4: asosiasi ektum

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Suatu komunitas yang terbentuk atas banyak spesies, sebagian diantaranya akan

dipengaruhi oleh kehadiran atau ketidakhadiran anggota spesies lain dari komunitas tersebut.

Makhluk hidup termasuk tumbuhan tidak bisa hidup sendiri dihabitatnya. Untuk

melangsungkan kehidupannya tumbuhan perlu berinteraksi satu sama lain. Salah satu bentuk

interaksi tersebut adalah asosiasi interspesifik. Seringkali dua atau lebih spesies berinteraksi.

Interaksi tersebut bisa positif (menguntungkan kedua pihak) atau negative (merugikan bagi

salah satu). Persaingan akan terjadi apabila sejumlah organisme bergantung pada sumber

yang sama. Persaingan dapat terjadi antara anggota-anggota spesies yang berbeda

(interspesifik) atau antara anggota spesies yangsama (intraspesifik). Interaksi adalah

hubungan antara makhluk hidup yang satu dengan yang lainnya. Ada dua macam interaksi

berdasarkan jenis organisme yaitu intraspesies dan interspesies. Interaksi intraspesies adalah

hubungan antara organisme yang berasal dari satu spesies, sedangkan interaksi interspesies

adalah hubungan yang terjadi antara organisme yang berasal dari spesies yang berbeda.

Secara garis besar interaksi intraspesies dan interspesies dapat dikelompokkan menjadi

beberapa bentuk dasar hubungan, yaitu :

1. Netralisme yaitu hubungan antara makhluk hidup yang tidak saling menguntungkan

dan tidak saling merugikan satu sama lain

2. Mutualisme yaitu hubungan antara dua jenis makhluk hidup saling menguntungkan,

bila keduanya berada pada satu tempat akan hidup layak tapi bila keduanya berpisah

masing-masing jenis tidak dapat hidup layak

3. Parasitisme yaitu hubungan yang hanya menguntungkan satu jenis makhluk hidup

saja, sedangkan jenis lainnya dirugikan

4. Predatorisme yaitu hubungan pemangsaan antara satu jenismakhluk hidup terhadap

makhluk hidup yang lain

5. Kooperasi adalah hubungan antara dua makluk hidup yang bersifatsaling membantu

antara keduanya

6. Kompetisi adalah bentuk hubungan yang terjadi akibat adanya keterbatasan sumber

daya alam pada suatu tempat

7. Komensalisme adalah hubungan antara dua makhluk hidup, makhluk hidup yang satu

mendapat keuntungan sedang yang lainnya tidak dirugikan, Seringkali juga ditemukan

Page 5: asosiasi ektum

adanya interaksi yang saling menguntungkan antar individu melalui hidup yang

berdampingan.

Secara teoritis ,apabila dalam suatu populasi yang terdiri dari dua spesies , maka akan

terjadi interaksi diantara keduanya. Bentuk interaksi tersebut dapat bermacam-macam,salah

satunya adalah kompetisi. Kompetisi dalam arti yang luas ditujukan pada interaksi antara dua

organisme yang memperebutkan sesuatu yang sama. Kompetisi antar spesies merupakan

suatu interaksi antar dua atau lebih populasi spesies yang mempengaruhi pertumbuhannya

dan hidupnya secar merugikan. Bentuk dari kompetisi dapat bermacam-macam. Definisi

kompetisi sebagai interaksi antara dua atau banyak individu apabila (1) suplai sumber yang

diperlukan terbatas, dalam hubungannya dengan permintaan organisme atau (2) kualitas

sumber bervariasi dan permintaan terhadap sumber yang berkualitas tinggi lebih

banyak.organisme mungkin bersaing jika masing-masing berusaha untuk mencapai sumber

yang paling baik di sepanjang gradien kualitas atau apabila dua individu mencoba menempati

tempat yang sama secara simultan. Sumber yang dipersaingkan oleh individu adalah untuk

hidup dan bereproduksi, contohnya makanan, oksigen, dan cahaya (Noughton, 1990).

Untuk mengetahui tingkat kedekatan antar organisme tumbuhan tersebut diperlukan

suatu pengukuran. Dengan suatu pengukuran dapat ditentukanbatas hubungan interspesifik

antara suatu spesies dengan spesies lainnya, sehingga dapat diketahui perubahan dalam

tingkat asosiasi yang digunakan untuk mencirikan suatu perubahan antara spesies yang

dimaksud. Pengukuran yang digunakan adalah dengan koefisien asosiasi atau derajat asosiasi.

Teknik koefisien asosiasi atau derajat inter spesifik menggunakan table kontingensi yang

memperlihatkan 4 pengamatan yang mungkin ditemukan. Jika pengamatan tipe A dan Tipe B

yang banyak berarti asosiasi positif dan jika tipe B dan C yang banyak berarti asosiasi

negatif. Bila tidak ada asosiasi seluruh tipe sama banyak. Kekuatan asosiasi antar dua spesies

dalam tabel kontingensi dapat diperkirakan dengan menghitung koefisien asosiasi dengan

menggunakan formula atau rumus berikut:

Jika ad ≥ bc maka, C= ad−bc(a+b )(b+d)

Jika bc > ad dan d ≥ a  maka, C= ad−bc(a+b )(a+c)

Jika bc > ad maka C= ad – bc dan a > d maka, C= ad−bc(b+d )(c+d)

Page 6: asosiasi ektum

Kompetisi dalam suatu komunitas dibagi menjadi dua , yaitu Kompetisi sumber daya

(resources competition atau scramble atau exploitative competition ), yaitu kompetisi dalam

memanfaatkan secara bersama-sama sumber daya yang terbatas Inferensi (inference

competition atau contest competition), yaitu usaha pencarian sumber daya yang

menyebabkan kerugian pada individu lain, meskipun sumber daya tersebut tersedia secara

tidak terbatas. Biasanya proses ini diiringai dengan pengeluaran senyawa kimia

(allelochemical) yang berpengaruh negatif pada individu lain (Lamberg, 1998;kerbs, 2002;

Molles, 2002). Kompetisi dibedakan menjadi empat macam, yaitu: Kompetisi intraspesifik

yakni persaingan antara organisme yang sama dalam lahan yang sama, Kompetisi

interspesifik yakni persaingan antara organisme yang beda spesies dalam lahan yang sama.

Intraplant competition yakni persaingan antara organ tanaman, misalnya antar organ vegetatif

atau organ vegetatif lawan organ generatif dalam satu tubuh tanaman, Interplant competition

yakni persaingan antar dua tanaman berbeda atau bersamaan spesiesnya (dapat pula terjadi

pada intra maupun interplant competition). (Kastono , 2005)

Dalam persaingan interspesifi adanya lebih dari satu spesies dalam suatu habitat

menaikkan ketahanan lingkungan kapan pun spesies lain bersaing secara serius dengan

spesies pertama untuk beberapa sumber penting, hambatan pertumbuhan terjadi dalam kedua

spesies. Hokum Gause menyatakan bahwa tidak ada spesies dapat secara tak terbatas

menghuni ceruk yang sama secara serentak. Salah satu dari spesies-spesies itu akan hilang

atau setiap spesies menjadi makin bertambah efisien dalam memanfaatkan atau mengolah

bagian dari ceruk tersebut dengan demikian keduanya akan mencapai keseimbangan. Dalam

situasi terakhir, persaingan interspesifik berkurang karena setiap spesies menghuni suatu

ceruk mikro yang terpisah (Michael, 1994).

Persaingan diantara tumbuhan secara tidak langsung terbawa oleh modifikasi

lingkungan. Di dalam tanah, system-sistem akan bersaing untuk air dan bahan makanan, dan

karena mereka tak bergerak, ruang menjadi faktor yang penting. Di atas tanah, tumbuhan

yang lebih tinggi mengurangi jumlah sinar yang mencapai tumbuhan yang lebih rendah dan

memodifikasi suhu, kelembapan serta aliran udara pada permukaan tanah (Michael, 1994).

Page 7: asosiasi ektum

BAB III

METODOLOGI

A. ALAT DAN BAHAN

1) Tali rafia

2) Meteran atau penggaris

3) Pancang

4) Alat tulis

5) Gunting

6) Kuadrat ukuran 50 x 50 cm

7) Alat hitung

B. LOKASI DAN WAKTU PENGAMATAN

Lokasi : Taman Velodrome

Waktu : 30 April 2014 pukul 13.00 s/d 14.30 WIB

C. CARA KERJA

Menentukan lokasi yang akan diamati tingkat asosiasi spesies

tumbuhan.

Membuat transek dengan tali rafia.

Menentukan spesies tumbuhan yang akan ditentukan derajat

asosiasinya.

Menempatkan kuadrat sebanyak 100 kali sepanjang transek.

Mencatat kehadiran spesies tumbuhan yang diamati pada

setiap kuadrat yaitu hanya SP. 1 (Chiperaceae) danTridax

procumbens. Keterangan:a = Jika keduanya ada

b = Jika hanya SP. 1 (Chiperaceae)

c = Jika hanya Tridax procumbens

d = Jika keduanya tidak adaMenguji data dengan Chi

Kuadrat pada taraf 5% dengan df=1 adalah 3,83.

Page 8: asosiasi ektum

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. HASIL

a = Jika keduanya ada ; b = Jika hanya Sp. 1 (Axonopus compressus) ; c = Jika hanya Sp.2

(Poaceae) ; d = Jika keduanya tidak ada

No

plot

A b c d No

plot

a b c d No

plot

a b c d No

plot

a b c d

1 X 26 X 51 X 76 X

2 X 27 X 52 X 77 X

3 X 28 X 53 X 78 X

4 X 29 X 54 X 79 X

5 X 30 X 55 X 80 X

6 X 31 X 56 X 81 X

7 X 32 X 57 X 82 X

8 X 33 X 58 X 83 X

9 X 34 X 59 X 84 X

10 X 35 X 60 X 85 X

11 X 36 X 61 X 86 X

12 X 37 X 62 X 87 X

13 X 38 X 63 X 88 X

14 X 39 X 64 X 89 X

15 X 40 X 65 X 90 X

16 X 41 X 66 X 91 X

17 X 42 X 67 X 92 X

18 X 43 X 68 X 93 X

19 X 44 X 69 X 94 X

20 X 45 X 70 X 95 X

21 X 46 X 71 X 96 X

22 X 47 X 72 X 97 X

Page 9: asosiasi ektum

23 X 48 X 73 X 98 X

24 X 49 X 74 X 99 X

25 X 50 X 75 X 100 X

Jumlaha b c d ∑

35 48 6 11 100