asma bronkial (gina 2014)

7/18/2019 ASMA BRONKIAL (GINA 2014)

http://slidepdf.com/reader/full/asma-bronkial-gina-2014 1/20



• Asma adalah penyakit Inflamasi kronik yang

menyebabkan episode berulang dari :

1. Wheezing 2. sesak napas

3. Rasa tertekan dibagian dada

4. batuk, terutama pada malam dan pagi hari.Akibat penyumbatan saluran perapasan.



• Episode ini umumnya berhubungan obstruksi jalan napas yang seringkali reversibel baik

spontan maupun setelah pengobatan.

• angguan fisiologis yang ter!adi pada asma

adalah menyempitnya jalan nafas yang

dikarakteristikan dengan terbatasnya alirannafas ketika ekspirasi, yang dapat disertai

dengan perubahan struktur !alan nafas.



• Asma mengenai semua umur, lebih sering pada

usia anak dan de"asa muda.• Prevalensi sama sekitar 5 % seluruh penduduk

Indonesia, artinya saat ini ada 12,5 juta pasien

asma di Indonesia.

Epidemiologi



Patofsiologi



Derajat Klinis Sebelum Pengobatan Nilai FEV1

Asma

Intermiten

# ge!ala intermiten ≤ $% seminggu

# serangan singkat &!am# hari'

# serangan malam ≤ 2%(bulan

)*+

&var: -2+'

Asma

Persisten

Ringan

# ge!ala )2% seminggu

&-$% per hari'

# serangan mengganggu

aktivitas tidur

# serangan malam )2%(bln

*+

&var:2+ #

3+'



Asma

Persisten

Sedang

#ge!ala &/' setiap hari

#serangan mengganggu aktivitas

tidur

#serangan malam )$%(minggu

) 0+#- *+

&var: )3+'

Asma

Persisten

Berat

#ge!ala terus menerus, sering

mendapat serangan

#aktivitas fisik terbatas karena

ge!ala asma

#serangan malam sering

≤0+

&var: ) 3+'



1eadaan umum : penderita tampak sesak nafas dangelisah, penderita lebih nyaman dalam posisi duduk.

aru :• Inspeksi : dinding torak tampak mengembang,

diafragma terdorong ke ba"ah.

• Auskultasi : terdengar "heeing &mengi', ekspirasi

meman!ang.• erkusi : hipersonor

• alpasi : okal 5remitus kanan 6 kiri

Pemeriksaan Fisik



• Spirometri

engukuran FEV 1 (force expiratory volume

alam 1 etik! dan F"V . 7bstruksi !alan napas

diketahui dari nilai rasio FEV 1 # F"V - 89 atauE$ - *+ nilai prediksi.

• Skin tes dengan allergen atau IgE serum

$eninkatkan probabilitas diagnosis asma danmembantu menentukan faktor resiko yangmengakibatkan asma

Pemeriksaan Penunjang



• eak 5lo" eter

eningkatan &'#menit () 2'%prebronk*oilator

PEF! setelah inhalasi bron;hodilator ataupun variasidiurnal E5 ) 2+ menegakkan diagnosa asma

Reversibilitas : erbaikan nilai E5 < $9 setelahinhalasi bronkodilator &u!i bronkodilator', atau

bronkodilator oral $+#$4 hari, atau respon terapi

kortikosteroid &inhalasi(oral, 2 minggu'



5



Penatalaksanaan

1. Anti inammatory agent Kortikosteroid inhalasi

Kortikosteroid sistemik

2. Long ating !ronhodilator "ediator inhi!itors # $romolyn sodium dan nedoromil

% adrenergi agonist # % 2 agonist & salmeterol dan 'ormoterol(

Phosphodiesterase inhi!itors # )heophypilline

*. Leukotriene modifers # +afrlukast,

montelukast

-. esensitisasi # /mmunotherapy

5. "isellaneous agents # 0mali+uma!



Daftar Pustaka

lo!al /nitiatie For Asthma. Global Strategy For Asthma Management And Prevention. "3$4ision /n. 21-.

Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, 6akarta # EdisiKelima, 6ilid /, /nterna Pu!lishing. 27



)erima kasih8assalamualaikum 8r. 8!

asma bronkial (gina 2014)

Documents