asma bronkial

17
LAPORAN PENDAHULUAN ASMA BRONKIAL DISUSUN OLEH : YAYUK INDAH LESTARI 11.02.01.0898 PRODI S-1 KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI KESEHATAN MUHAMMADIYAH LAMONGAN

Upload: yayuk-i-l

Post on 06-Jan-2016

65 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Asma Bronkial

TRANSCRIPT

7/17/2019 Asma Bronkial

http://slidepdf.com/reader/full/asma-bronkial-568cf1284e152 1/17

LAPORAN PENDAHULUAN

ASMA BRONKIAL

DISUSUN OLEH :

YAYUK INDAH LESTARI

11.02.01.0898

PRODI S-1 KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI KESEHATAN MUHAMMADIYAH

LAMONGAN

7/17/2019 Asma Bronkial

http://slidepdf.com/reader/full/asma-bronkial-568cf1284e152 2/17

1. Penge!"#n

Asma (bronkial) merupakan gangguan inflamasi pada jalan napas yang ditandai oleh

obstruksi aliran udara napas dan repon jalan napas yang berlebihan terhadap berbagai bentuk 

rangsangan (Kowalak, Jennifer P., 2!!).

Asma bronkial merupakan penyakit inflamasi dimana ukuran diameter jalan napasmenyempit se"ara kronis akibat edema dan tidak stabil (#eal, $i"hael J., 2%).

2. K$#%"&"'#%"

&e"ara patofisiologi dikenali dua tipe yang utama '

a. Asma atopi" (alergik) merupakan tipe yang sering ditemukan tipe asma ini dipi"u oleh

antigen lingkungan (misalnya debu, serbuk sari, makanan) dan sering disertai riwayat

atopi dalam keluarga.

 b. Asma nonatopik (nonreaginik, nonimun) seringkali dipi"u oleh infeksi aluran napas,

at*at iritan kimia atau obat*obatan dan biasanya tanpa riwayat keluarga dan tanpaketerlibatan +g yang nyata. Penyebab peningkatan reakti-itas saluran napas tidak 

diketahui.

 ( obbins / 0otran, 21)

(. E!")$)g"

a. Alergen ekstrinsik meliputi '

− Polen (tepung sari bunga)

− ulu binatang

− 3ebu rumah atau kapang

−antal kapuk atau bulu

− 4at aditif pangan yang mengandung sulfit

− 4at lain yang menimbulkan sensitisasi

 b. Alergen intrinsi" meliputi '

− +ritan

− &tress emosi

− Kelelahan

− Perubahan endokrin

− Perubahan suhu

− Perubahan kelembaban

−Pajanan asap yang berbahaya

− Ke"emasan

− atuk atau tertawa

− 5aktor geneti"

(Kowalak, Jennifer P., 2!!)

*. M#n"&e%!#%" K$"n"%

7/17/2019 Asma Bronkial

http://slidepdf.com/reader/full/asma-bronkial-568cf1284e152 3/17

$enurut Kowalak, Jennifer P. (2!!), tanda dan gejala dari asma bronkial yaitu '

a. 3yspnea mendadak, mengi dan rasa berat pada dada

 b. atuk*batuk dengan sputum yang kental, jernih, ataupun kuning". 6akipnea, bersamaan dengan penggunaan otot*otot respirasi aksesorius

d. 3enyut nadi yang "epat

e. Pengeluaran keringat yang banyak f. 7apangan paru yang hipersonor pada perkusi

g. unyi napas yang berkurang

$enurut 0orwin, liabeth J. (28), tanda dan gejala asma bronkial meliputi 'a. 3yspnea.

 b. atuk, terutama di malam hari.

". Pernapasan yang dangkal dan "epat.

d. $engi yang dapat terdengar pada auskultasi paru. iasanya mengi terdengar hanya saat

ekspirasi, ke"uali kondisi pasien parah.

e. Peningkatan usaha bernapas, ditandai dengan retraksi dada, disertai perburukan kondisi,

napas "uping hidung.

+. P#!)&"%")$)g"

Ada dua pengaruh geneti" yang ditemukan pada penyakit asma, yaitu kemampuan

seseorang untuk mengalami asma (atopi) dan ke"enderungan untuk mengalami

hipereakti-itas jalan napas yang tidak bergantung pada atopi. 7okasi kromosom !! yang

 berkaitan dengan atopi mengandung gen abnormal yang mengkode bagian reseptor 

imunoglobin (+g) . faktor*faktor lingkungan berinteraksi dengan faktor*faktor keturunan

untuk menimbulkan reaksi asmatik yang disertai bronkospasme.

Pada asma, dinding bronkus mengadakan reaksi yang berlebihan terhadap berbagai

rangsangan sehingga terjadi spasme otot polos yang periodi" dan menimbulkan konstriksi

 jalan napas berat. Antibody +g yang melekat pada sel*sel mast yang mengandung histamine

dan pada reseptor membrane sel akan memulai serangan asma intrinsi". Ketika terpajan

suatu antigen, seperti polen, antibody +g akan berikatan dengan antigen ini.

Pada pajanan selanjutnya dengan antigen tersebut, sel*sel mast mengalami degranulasi

dan melepaskan mediator. &el*sel mast dalam jaringan interstisial paru akan terangsang

untuk melepaskan histamine dan leukotriene. 9istamine terikat pada tempat*tempat reseptor 

dalam bronkus yang besar tempat substansi ini menyebabkan pembengkakan pada otot

 polos. $embrane mukosa mengalami inflamasi, iritasi, dan pembengkakan. Pasien dapat

mengalami dyspnea, ekspirasi yang memanjang dan frekuensi respirasi yang meningkat.

7eukotriene melekat pada tempat reseptor dalam bronkus yang lebih ke"il dan

menyebabkan pembengkakan lokal otot polos. 7eukotriene juga menyebabkan prostaglandin

7/17/2019 Asma Bronkial

http://slidepdf.com/reader/full/asma-bronkial-568cf1284e152 4/17

 bermigrasi melalui aliran darah ke dalam paru*paru dan dalam organ ini, prostaglandin

meningkatkan efek kerja histamine. unyi mengi (wheeing) dapat terdengar pada saat

 batuk, semakin tinggi nadanya, semakin sempit lumen bronkus. 9istamine menstimulasi

membrane mukosa untuk menyekresi mu"us se"ara berlebihan dan selanjutnya membuat

lumen bronkus menjadi sempit. &el*sel goblet menyekrsi mu"us yang sangat lengket dan

sulit dibatukkan keluar sehingga pasien semakin batuk, memperdengarkan bunyi ronki serta

mengi bernada tinggi dan mengalami distress pernapasan yang bertambah berat. &elanjutnya

edema mukosa dan se"ret yang kental akan menyumbat jalan napas.

Pada saat inspirasi, lumen bronkus yang sempit masih dapat sedikit mengembang

sehingga udara dapat masuk ke dalam al-eoli. Pada saat ekspirasi, peningkatan tekanan

intratorakal menyebabkan penutupan total lumen bronkus. :dara bisa masuk, tapi tidak bisa

keluar. 3ada pasien akan mengembang dan menyerupai tong sehingga diberi nama dadatong (barrel "hest) sementara pada perkusi dada, didapatkan bunyi hipersonor (hipersonan).

$u"us akan mengisi dasar paru dan menghalangi -entilasi al-eoli. 3arah dipintas ke

dalam al-eoli pada bagian paru yang lain tetapi pemintasan ini tidak mempu mengimbangi

 penurunan -entilasi.9iper-entilasi dipi"u oleh reseptor paru*paru utnuk meningkatkan -olume paru dan

disebabkan oleh udara yang terperangkap serta obstruksi jalan napas. 6ekanan gas

intrapleural serta al-eolar meningkat dan peningkatan ini menyebabkan penurunan perfusi

 pada al-eoli paru. Peningkatan tekanan gas al-eolar, penurunan -entilasi dan perfusi

mengakibatkan rasio -entilasi*perfusi tidak merata dan tidak "o"ok di berbagai segmen paru.9ipoksia memi"u hiper-entilasi melalui stimulasi pusat pernapasan yang selanjutnya

akan menurunkan tekanan parsial karbon dioksida arteri (Pa0; 2) dan meningkatkan p9

sehingga terjadi alkalosis respiratorik. &eiring semakin berat obstruksi jalan napas, semakin

 banyak pula al-eoli paru yang tersumbat. <entilasi serta perfusi tetap tidak adekuat dan

terjadilah retensi karbon dioksida. Akibatnya, akan timbul asidosis respiratorik dan akhirnya

 pasien mengalami gagal napas.

Jika terjadi status asmatikus, keadaan hipoksia menjadi semakin berat dan bahkan aliran

serta -olume udara pada saat ekspirasi akan mengalami penurunan lebih lanjut. Apabila

 penanganan keadaan ini tidak segera dimulai, pasien akan mulai mengalami keletihan.

Asidosis terjadi ketika kandungan karbon dioksida dalam darah arteri meningkat. &ituasi

tersebut dapat mengan"am hidup pasien karena pada auskultasi tidak terdengar udara (silent

"hest) dan terjadi kenaikan Pa0;2 hingga melebihi = mm9g.

7/17/2019 Asma Bronkial

http://slidepdf.com/reader/full/asma-bronkial-568cf1284e152 5/17

(Kowalak, Jennifer P., 2!!)

7/17/2019 Asma Bronkial

http://slidepdf.com/reader/full/asma-bronkial-568cf1284e152 6/17

,. P#!#/

.

8.

+ntrinsi" (infeksi, psikososial, stress)kstrinsik (alergi inhalasi)

N!"%" K#ng

D#" Ke!#nT

Penurunan masukan oral

G#ngg#n

Pe&%" 3#"ng#n

Peningkatan kerja

 pernapasan

Re%"')

In&e'%"

Be%"#n 3#$#

N#4#% T"5#'

E&e'!"& 

Koma

&uplai oksigen ke

 jaringan menurun

Ke!"5#'e&e'!"&#

n P)$# N# #%

G#ngg#n

Pe!'##n G#%

ronkospasme

>heeing

9ipersekresi mukosa

Penumpukan

se"ret kental

&e"ret tidak keluar 

atuk tidak 

efektif 

ernapas

melalui mulut

$ukosa

kering

An%"e!#%

9iperkapnea

9ipoksemia

?elisah

<entilasi terganggu

ronkus menyempit

dema mukosa

espon dinding bronkus

Perubahan jaringan, peningkatan +g serum

Peningkatan permeabilitas

-askuler akibat kebo"oran protein

@ "airan dalam jaringan

&timulasi bronkial smooth @

kontraksi otot bronkiolus

$erangsang refleks reseptor trakeobronkial&timulasi reflek reseptor 

syaraf parasimpatis pada

mukosa bronkial

Pelepasan histamine

ronkus berkontraksi

9iperaktif non spesifik stimulasi

 penggerak dari sel mast

Peningkatan sel mast pada trakeobronkial

Penurunan stimulasi reseptor 

terhadap iritan pada trakeobronkial

$ukosa bronkus menjadi sensiti-e

oleh +g

7/17/2019 Asma Bronkial

http://slidepdf.com/reader/full/asma-bronkial-568cf1284e152 7/17

9. Pe6e"'%##n D"#gn)%"%

a. Pemeriksaan faal paru memperlihatkan tanda*tanda penyakit obstruktif jalan napas,

kapasitas -ital yang normal rendah atau menurun, dan kapasitas total paru serta

kapasitas residual yang meningkat. 5aal paru dapat normal pada saat*saat di antara

serangan. 6ekanan parsial oksigen arterial (Pa;2) serta Pa0;2  biasanya mengalami

 penuruna, ke"uali pada asma berat, dengan Pa0;2 bisa normal atau meningkat, yang

menunjukkan obstruksi bronkus yang berat. b. Kadar +g serum dapat meningkat akibat reaksi alergi.

". Analisis sputum dapat mengindikasikan adanya spiral 0urs"hmann (endapan berbentuk 

silinder dari jalan napas), Kristal 0har"ot*7eyden dan sel*sel eosinophil. 5oto rontgen

toraks dapat dilakukan untuk mendiagnosis atau memonitor perkembangan penyakit

asma dan mungkin memperlihatkan hiperinflasi disertai daerah*daerah atele"tasis.

d. Analisis gas darah arteri dapat mendeteksi hipoksemia (Pa;2 yang menurun Pa0;2

yang menurun, normal atau meningkat) dan mengarahkan terapi.

e. 9asil tes kulit dapat mengenali allergen yang spesifik. 9asil yang terba"a dalam waktu

satu atau dua hari mendeteksi reaksi dini sesudah empat atau lima hari, reaksi lanjut.

f. 6es pro-okatif bronkus menge-aluasi makna klinis allergen yang ditemukan melalui tes

kulit.

g. lektrokardiografi memperlihatkan sinus takikardi pada saat serangan serangan yang

 berat dapat menunjukkan tanda*tanda kor pulmonal (de-iasi sumbu ke kanan,

gelombang P yang lan"ip) yang akan hilang setelah serangan tersebut terjadi.

10. (Kowalak, Jennifer P., 2!!)11.

12. Pen#!#$#'%#n##n

a. Pen"egahan dengan mengenali dan menghindari faktor*faktor presipitasi, seperti laergen

atau iritan dari lingkungan pen"egahan merupakan tindakan terbaik.

 b. Pemberian preparat bronkodilator untuk meredakan bronkokonstriksi, meredakan edema

 pada jalan napas bronkial, dan meningkatkan -entilasi paru.". Pemberian kortikosteroid untuk antiinflamasi dan imunosupresi, yang akan mengurangi

reaksi inflamasi dan edema pada jalan napas.

d. Pemberian oksigen yang dilembabkan dengan ke"epatan aliran yang rendah dapat

diperlukan untuk mengatasi dyspnea, sianosis, dan hipoksemia.

e. <entilasi mekanis jika pasien tidak bereaksi terhadap dukungan -entilasi pendahuluan

dan terapi obat atau bila pasien mengalami gagal napas.

f. 7atihan relaksasi, seperti yoga, untuk membantu meningkatkan peredaran darah dan

memulihkan pasien dari serangan asma.

1(. (Kowalak, Jennifer P., 2!!)

7/17/2019 Asma Bronkial

http://slidepdf.com/reader/full/asma-bronkial-568cf1284e152 8/17

1*.

1+. K)64$"'#%"

a. &tatus asmatikus adalah keadaan spasme bronkiolus berkepanjangan yang mengam"am

 jiwa yang tidak dipulihkan dengan pengobatan dapat terjadi pada beberapa indi-idu.

 b. 3apat menyebabkan pneumotoraks akibat besarnya tekanan untuk melakukan -entilasi.

". Apabila indi-idu kelelahan, dapat terjadi asidosis respiratorik, gagal napas, dan

kematian.

1,. (0orwin, liabeth J., 28)

7/17/2019 Asma Bronkial

http://slidepdf.com/reader/full/asma-bronkial-568cf1284e152 9/17

1. KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN

18.

1. Peng'#7"#n

a. +dentitas

19. Asma dapat terjadi pada sembarang golongan usia, sekitar B pasien asma

 berusia kurang dari ! tahun. Pada kelompok usia ini, anak lelalki terserang asma dua

kali lebih sering daripada anak perempuan. &epertiga pasien mengalami serangan asma

 pada usia antara ! dan C tahun, dan dalam kelompok usia ini terdapat insidensi asma

yang sama. 7ebih lanjut, sekitar sepertiga seluruh pasien asma memiliki anggota

keluarga dekat yang juga menderita asma. b. Keluhan :tama

20. Adanya keluhan batuk*batuk dan sesak napas.

". iwayat Penyakit &ekarang

21. Adanya keluhan batuk, bersin, pilek, suara mengi dan sesak napas.

d. iwayat Penyakit 3ahulu22. Perlu dikaji riwayat pribadi atau keluarga tentang penyakit paru sebelumnya.

iwayat reaksi alergi atau sensitifitas terhadap atDfaktor lingkungan.

e. iwayat 6umbuh Kembang

!) Perkembangan 5isik 

2(. Anak pada usia % sampai ! tahun biasanya berkembang pesat. ata*rata

 berat badan bertambah sampai C Kg dengan tinggi bertambah sekitar % "m setiap

tahunnya. Anak juga akan kehilangan E gigi susu setiap tahunnya yang kemudian

 berganti dengan tumbuhnya gigi tetap.

2) Perkembangan Kognitif 2*. Kemampuan kognitif, kemampuan berpikir, dan memberikan alasan,

 berkembang se"ara matang antara usia % sampai ! tahun. &esuai dengan

 perkembangan kognitif, kemampuan anak dalam meme"ahkan suatu persoalan pun

 berkembang. #amun demikian, konsep yang dapat dimengerti oleh anak masih

sederhana. Konsep tentang masa lalu, misalnya, biasanya masih sangat abstrak bagi

anak*anak untuk dapat dipahami.

2+.

C) Perkembangan mosi / &osial

2,. Anak usia % sampai ! tahun mulai menjalin persahabatan. asa per"aya

diri, merasa diri berarti, dan rasa memiliki, menjadi penting karena anak mulai

 berinteraksi dengan orang*orang di luar keluarganya. Anak*anak pada usia ini juga

membandingkan dirinya dengan teman*temannya yang lain.

E) Perkembangan ahasa

7/17/2019 Asma Bronkial

http://slidepdf.com/reader/full/asma-bronkial-568cf1284e152 10/17

2. Pada usia % tahun, sebagian besar anak dapat memahami sekitar !C.

kata. 3ari usia % sampai ! tahun, "ara berpikir mereka berangsur*angsur menjadi

lebih kompleks. $isalnya, mereka mulai bisa menginterpretasikan kalimat*kalimat

sederhana menjadi kalimat*kalimat yang lebih sulit di dalam satu alinea. Juga mulai

 bisa menulis beberapa kata yang sederhana sampai dengan membentuk kata*kata

yang lebih kompleks dan dituangkan ke dalam "erita*"erita yang lebih kompleks.

) Perkembangan &ensorik / $otorik 

28. Anak usia % sampai ! tahun men"apai kekuatan dan koordinasi otot.

Kemampuan motorik dasar pada sebagian besar anak pada usia ini lebih

 berkembang. &eperti gerakan menendang, menangkap, dan melempar. Perlahan*

lahan, anak menjadi lebih mampu melakukan kegiatan yang lebih kompleks seperti

menari, bermain basket, atau bermain piano.

f. iwayat +munisasi

29. U6 (0. 3en"% I6n"%#%"

(1. *= hari   (2. 9epatitis

((. ! bulan   (*. 0?, Polio !

(+. 2 bulan   (,. 3P6D9epatitis !,

Polio 2

(. C bulan   (8. 3P6D9epatitis 2,

Polio C

(9. E bulan   *0. 3P6D9epatitis C,

Polio E

*1. 8 bulan*% tahun   *2. 0ampak 

*(.

**.

*+.

*,.

*.

g. Pemeriksaan 5isik 

!) Akti-itas

− Ketidakmampuan melakukan akti-itas karena sulit bernafas

−Adanya penurunan kemampuanDpeningkatan kebutuhan bentuan melakukan

akti-itas sehari*hari

− 6idur dalam posisi duduk tinggi

2) Pernapasan

− 3ispnea pada saat istirahat atau respon terhadap akti-itas atau latihan

−  #apas memburuk ketika klien berbaring telentang di tempat tidur 

7/17/2019 Asma Bronkial

http://slidepdf.com/reader/full/asma-bronkial-568cf1284e152 11/17

− $enggunakan alat bantu pernapasan, misal meninggikan bahu, melebarkan

hidung.

− Adanya bunyi napas mengi

− Adanya batuk berulang

C) &irkulasi− Adanya peningkatan tekanan darah

− Adanya peningkatan frekuensi jantung

− >arna kulit atau membran mukosa normalDabu*abuDsianosis

E) +ntegritas ego

− Ansietas

− Ketakutan

− Peka rangsangan

− ?elisah

) Asupan nutrisi

− Ketidakmampuan untuk makan karena distress pernapasan

− Penurunan berat badan karena anoreksia

%) 9ubungan sosial

− Keterbatasan mobilitas fisik 

− &usah bi"ara atau bi"ara terbata*bata

− Adanya ketergantungan pada orang lain

*8.

h. Pemeriksaan Penunjang!) 7aboratorium

*9. 7eukositosis dengan neutrophil yang meingkat menunjukkan adanya

infeksi. osinophil darah meningkat F2Dmm

C

.2) Analisa ?as 3arah

+0. 9anya dilakukan pada penderita dengan serangan asma berat atau status

asmatikus. Pada keadaan ini dapat terjadi hipoksemia, hiperkapnea, dan asidosis

respiratorik.

C) adiologi

+1. Pada serangan asma yang ringan, gambaran radiologi" paru biasanya tidak 

menunjukkan adanya kelainan. eberapa tanda khas pada asma adanya hiperinflasi,

 penebalan dinding bronkus, -askularisasi paru.

E) :ji Kulit

+2. :ntuk menunjukkan adanya alergi.

2. D"#gn)%# Ke4e##!#n

a. ersihan jalan napas tidak efektif berhubungan dengan penumpukan se"ret kental, batuk 

tidak efektif. b. ?angguan pertukaran gas berhubungan dengan bronkus menyempit, edema mukosa.

". Ketidakefektifan pola napas berhubungan dengan bronkospasme.

7/17/2019 Asma Bronkial

http://slidepdf.com/reader/full/asma-bronkial-568cf1284e152 12/17

d. #utrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan penurunan masukan oral

akibat hiper-entilasi.e. ?angguan perfusi jaringan serebral berhubungan dengan penurunan suplai oksigen ke

 jaringan.

f. esiko infeksi berhubungan dengan mukosa keringan akibat bernapas melalui mulut.g. Ansietas berhubungan dengan hiperkapnea akibat -entilasi terganggu.

+(.

(. Ren#n# Ke4e##!#n

+*.

N).

D

++. T7#n

K"!e"# H#%"$+,. In!e;en%" +. R#%")n#$

+8.

!

+9. &etelah dilakukan

tindakan keperawatan

diharapkan jalan napas

dapat dipertahankan

dengan bunyi bersih dan

 jelas dengan kriteria '

!. Pasien mengetahui

 penyebab

ketidakefektifan jalan

napas.2. Pasien mengetahui "ara

untuk membebaskan

 jalan napas dari se"ret.

C. Pasien mampu

melakukan "ara untuk 

membebaskan jalan

napas dari se"ret.

E. Pasien menunjukkan

 perilaku untuk 

memperbaiki bersihan

 jalan napas (batuk 

efektif, se"ret dapat

keluar). 6idak ada

!. Auskultasi bunyi napas,

"atat adanya bunyi

napas.

,0.

2. KajiDpantau frekuensi

 pernapasan, "atat rasio

inspirasiDekspirasi.

,1.

,2.

,(.

,*.

,+.

C. 6empatkan pasien pada

 posisi yang nyaman

(tinggikan kepala tempat

tidur, semi fowler).

,,.

,.

E. Ajarkan metode batuk 

efektif dan terkontrol.

,8.

. Anjurkan masukan

"airan %*1 gelas

!. eberapa derajat

spasme bronkus

terjadi dengan

obstruksi jalan napas.2. 6akipnea biasanya

ada pada beberapa

derajat dan dapat

ditemukan pada

 penerimaan atau

selama stressDadanya

 proses infeksi akut.C. Peninggian kepala

tempat tidur  

memudahkan fungsi

 pernapasan dengan

menggunakan

gra-itasi.

E. atuk tidak terkontrolakan melelahkan

 pasien.

. 9idrasi membantu

menurunkan

kekentalan se"ret,

7/17/2019 Asma Bronkial

http://slidepdf.com/reader/full/asma-bronkial-568cf1284e152 13/17

suara napas tambahan

(ronki, wheeing).

"airanDhari sesuai

toleransi dengan

 pemberian air hangat.

,9.

0.

1.

2.

%. Kolaborasi dalam

 pemberian obat sesuai

dengan indikasi

 bronkodilator.

menggunakan "airan

hangat dapat

menurunkan

kekentalan se"ret dan

menurunkan spasme

 bronkus.%. $erelaksasikan otot

halus dan

menurunkan spasme

 jalan napas, mengi

dan produksi mukosa.

(.2

*. &etelah dilakukantindakan keperawatan

diharapkan perbaikan

-entilasi dan oksigen

 jaringan adekuat dengan

kriteria '

!. Pasien mengetahui

 penyebab kerusakan

-entilasi oksigen.2. Pasien mengetahui "ara

memperbaiki

kerusakan -entilasi

oksigen.C. Pasien mampu

melaukan "ara

memperbaiki

kerusakan -entilasi

oksigen.

E. Pasien dapat

 berpartisipasi dalam

 program pengobatan

dalam tingkat

!. KajiDawasi se"ara rutinkulit dan membrane

mukosa.

+.

,.

.

2. Awasi tanda -ital dan

irama jantung.

8.

9.

80.

81.

C. +nstruksikan dan berikan

dorongan pada pasien

 pada pernapasan

diafragmatik dan batuk 

yang efektif.

82.

8(.

E. 6ingkatkan akti-itas

!. &ianosis mungkin perifer atau sentral,

keabu*abuan dan

sianosis sentral

mengindikasikan

 beratnya hipoksemia.

2. 6akikardia, disritmia,

dan perubahan

tekanan darah dapat

menunjukkan efek 

hipoksemia sistemik 

 pada fungsi jantung.

C. 6eknik ini

memperbaiki

-entilasi dengan

membuka jalan napas

dan membersihkan

 jalan napas dari

sputum.E. $engoptimalkan

fungsi paru sesuai

7/17/2019 Asma Bronkial

http://slidepdf.com/reader/full/asma-bronkial-568cf1284e152 14/17

kemampuanDsituasi.

&esak napas berkurang.

se"ara bertahap, jelaskan

 bahwa fungsi pernapasan

akan meningkat dengan

akti-itas.

. Kolaborasi dalam

 pemberian oksigen

tambahan sesuai dengan

indikasi hasil A?3 dan

toleransi pasien.

dengan kemampuan

akti-itas indi-idu.

8*.

. 3apat memperbaiki

atau men"egah

memperburuknya

hipoksia.

8+.

C

8,. &etelah dilakukan

tindakan keperawatan

diharapkan pola napas

normal dengan kriteria '

!. Pasien mengetahui

 penyebab gangguan

 pola napasnya.

2. Pasien mengetahui "ara

untuk mengembalikan

 pola napas normal.

C. Pasien mampu

melakukan "ara untuk 

mengembalikan pola

napas.

E. $emperlihatkan

frekuensi pernapasan

yang efektif dan

mengalami perbaikan

 pertukaran gas pada

 paru.. $enyebutkan faktor 

 penyebab dan "ara

adaptif untuk  

mengatasi faktor  

!. Anjurkan untuk tidak 

memikirkan hal yang

menyebabkan ansietas.

8.

88.

89.

2. Ajarkan napas dalam

(purse*lip).

90.

C. 7atih pasien untuk  

 bernapas perlahan dan

efektif.E. Jelaskan bahwa

seseorang dapat

mengatasi masalah yang

dihadapi dengan belajar 

mengatasi hiper-entilasi

melalui kontrol

 pernapasan sadar jika

 penyebabnya tidak 

diketahui.

91.

92.

!. &alah satu faktor  

 penyebab

hiper-entilasi adalah

ansietas akibat

respons system saraf 

simpaotis.

2. $emungkinkan

 pernapasan

terkontrol, efektif.

C. $emungkinkan

 pernapasan efektif.

9(.

E. $emberi pemahaman

 bahwa hiper-entilasi

dapat dikontrol dan

sangat dipengaruhi

oleh indi-idu

meningkatkan

kerjasama untuk 

mengatasi masalah,

memfasilitasi

 pembukaan diri

 pasien.

. $engetahui masalah

7/17/2019 Asma Bronkial

http://slidepdf.com/reader/full/asma-bronkial-568cf1284e152 15/17

tersebut. . 3iskusikan penyebabnya

(fisik atau emosi) dan

metode penanganan

yang efektif.

yang timbul dan pola

 penanganan masalah

se"ara efektif.

9*.

E

9+. &etelah dilakukan

tindakan keperawatan

diharapkan berat badan

menunjukkan peningkatan

dengan kriteria '

!. Pasien mengetahui

 penyebab kurangnya

nutrisi.

2. Pasien mengetahui "ara

meningkatkan

nutrisinya.C. Pasien mampu

melakukan "ara untuk 

meningkatkan

nutrisinya.

E. Pasien dapat

mempertahankan status

giinya dari yang

semula kurang menjadi

adekuat.

. Pernyataan moti-asi

kuat untuk memenuhi

kebutuhan nutrisinya.

!. Kaji status nutrisi

 pasien, turgor kulit,

 berat badan, integritas

mukosa oral,

kemampuan menelan,

riwayat mualDmuntah

dan diare.

2. Pantau intakeGoutput,

timbang berat badan

se"ara periodik (sekali

seminggu).

9,.

C. 7akukan dan ajarkan

 perawatan mulut

sebelum dan sesudah

inter-ensiDpemeriksaan

 peroral.

9.

98.

99.

100.

E. Kolaborasi dengan ahli

gii untuk menetapkan

komposisi dan jenis

yang tepat.

101.

102.

10(.

!. $em-alidasi dan

menetapkan derajat

masalah untuk  

menetapkan piihan

inter-ensi yang tepat.

111.

112.

2. erguna dalammengukur 

keefektifan intake

gii dan dukungan

"airan.

C. $enurunkan rasa tak 

enak karena sisa

makanan, sisa

sputum atau obat

 pada pengobatan

sistem pernapasan

yang dapat

merangsang pusat

muntah.

E. $eren"anakan diet

dengan kandungan

gii yang "ukup

untuk memenuhi

 peningkatan

kebutuhan energi dan

kalori sehubungan

7/17/2019 Asma Bronkial

http://slidepdf.com/reader/full/asma-bronkial-568cf1284e152 16/17

10*.

10+.

. 5asilitasi pemberian diet

 berikan dalam porsi

ke"il tapi sering.

10,.

10.

108.

%. Kolaborasi untuk  

 pemeriksaan

laboratorium khususnya

:#, protein serum dan

albumin.

109.

=. Kolaborasi untuk  

 pemberian multi-itamin.

110.

dengan status

hipermetabolik klien.

. $emaksimalkan

intake nutrisi tanpa

kelelahan dan energi

 besar serta

menurunkan iritasi

saluran "erna.

%. $enilai kemajuan

terapi diet dan

membantu

 peren"anaan

inter-ensi

selanjutnya.

=. $ulti-itamin

 bertujuan untuk 

memenuhi kebutuhan

-itamin yang tinggi

sekunder dari rosres

 pemkeberhasilan peningkatan laju

metabolisme umum.

11(.

7/17/2019 Asma Bronkial

http://slidepdf.com/reader/full/asma-bronkial-568cf1284e152 17/17

11*. RE<ERENSI

11+.

11,. obbins / 0otran.  Buku Saku Dasar Patologis Penyakit Robbins & Cotran. Jakarta '

?0.

11. 0orwin, liabeth J. 28. Patofisiologi : Buku Saku. Jakarta ' ?0.

118. Kowalak, Jennifer P. 2!!. Buku Ajar Patofisiologi. Jakarta ' ?0.119.  #eal, $i"hael J. 2%. At a Glance Farmakologi Meis. Jakarta ' rlangga.

120. 6amsuri, Anas. 21.  !lien Gangguan Perna"asan : Seri Asu#an !e"era$atan. Jakarta '

?0.