askep rs jiwa
TRANSCRIPT
-
8/2/2019 Askep RS Jiwa
1/12
ASUHAN KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA
PADA Tn.R DENGAN ISOLASI SOSIAL (MENARIK DIRI)
DI RUANG 6 GATOTKACARSJD Dr. AMINO GONDOHUTOMO SEMARANG
Untuk Memenuhi Tugas Praktek Keperawatan Jiwa
Oleh:RETYANINGSIH IDA YANTI
G2B009056
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2012
-
8/2/2019 Askep RS Jiwa
2/12
ASUHAN KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA
PADA Tn.R DENGAN ISOLASI SOSIAL (MENARIK DIRI)
DI RUANG 6 GATOTKACA
RSJD Dr. AMINO GONDOHUTOMO SEMARANG
I. IDENTITASIdentitas Klien
1. Nama : Tn.R2. Umur : 22 tahun3. Jenis Kelamin : Laki-laki4. Agama : Islam5. Alamat : Sidorejo RT 01 / RW 03, Pamotan, Rembang6. Pendidikan : SLTA7. Pekerjaan : -8. Tgl. Masuk RS : 24 April 20129. Tgl. Pengkajian : 2 Mei 201210.Dx. Medis : Skizofrenia Katatonik11.No. RM : 302328
Identitas Penanggung Jawab
1. Nama : Moh. Hasyim2. Usia : 50 tahun3. Pendidikan : Tidak tamat SD4.
Pekerjaan : Buruh
5. Alamat : Sidorejo RT 01 / RW 03, Pamotan, Rembang6. Hubungan dengan klien : Ayah Tn.R
II. ALASAN MASUKKlien sering diam dan melamun, mengurung diri di kamar, susah tidur di
malam hari dan sering tidur di siang hari, tidak mau berbicara dengan orang
-
8/2/2019 Askep RS Jiwa
3/12
lain, mengamuk, tidak mau makan, dan mencoba untuk bunuh diri namun
diselamatkan oleh adiknya.
III. PREDISPOSISIKlien tidak pernah mengalami gangguan jiwa di masa lalu dan ini merupakan
pertama kalinya klien masuk RSJ. Klien tidak mempunyai riwayat
penganiayaan fisik,penganiayaan seksual, penolakan, kekerasan dalam
keluarga dan tindakan kriminal. Anggota keluarga klien tidak ada yang
mengalami gangguan jiwa seperti klien. Pengalaman yang tidak
menyenangkan pada klien di masa lalu yaitu orang tua klien tidak
mengizinkan klien pergi ke Jakarta untuk bekerja. Klien juga ingin
melanjutkan kuliah di perguruan tinggi namun kondisi keluarga klien yang
tingkat ekonominya rendah melarang klien untuk kuliah. Klien pernah bekerja
di Semarang, setelah satu bulan bekerja klien keluar dari pekerjaannya. Klien
masih ingin pergi ke jakarta sehingga dia tetap pergi ke Jakarta diajak oleh
kakeknya. Keluarga klien tetap melarang klien bekerja di Jakarta sehingga
klien pulang ke rumah. Orang tua tidak memberikan kebebasan kepada klien.
IV. FISIKA. Keadaan Umum
1. Penampilan : klien terlihat tidak rapi2. Kesadaran : klien mengatakan bingung3. TB : 157 cm4. BB : 35 kg5.
Tanda-Tanda Vitala. TD : 110/70 mmHgb. RR : 18 x/menitc. S : 36,50Cd. Nadi : 86 x/menit
6. Keluhan FisikKlien mengatakan sesak napas pada saat tidur di malam hari dan
berpikir bahwa ada kelainan pada jantungnya.
-
8/2/2019 Askep RS Jiwa
4/12
B. KepalaBentuk kepala simetris, tidak ada ketombe atau kotoran di kulit kepala,
pertumbuhan rambut tidak merata, rambut tidak rontok, tidak ada lesi,
tidak teraba benjolan, tidak ada bekas luka, tidak terdapat pembengkaan
dan tidak ada nyeri tekan.
C. MataBola mata simetris, pertumbuhan bulu mata merata, pergerakan bola mata
normal, konjungtiva berwarna merah muda, reflex pupil terhadap cahaya
normal, kornea bening, sclera mata tidak ikterik, ketajaman penglihatan
normal.
D. KulitWarna kulit coklat, turgor kulit cepat kembali, tidak ada lesi, terdapat
jaringan parut, tidak ada oedema dan peradangan.
E. HidungBentuk simetris, fungsi penciuman baik, tidak ada peradangan atau polip.
F. TelingaBentuk dan letak daun telinga simetris, fungsi pendengaran baik, tidak ada
peradangan, terdapat sedikit kotoran, dan tidak ada cairan yang keluar.
G. MulutBibir pucat, kering, pecah-pecah, gigi kurang bersih, gusi tidak berdarah,
tonsil normal, lidah cukup bersih, fungsi pengecapan baik, mukosa mulut
kering, tidak ada stomatitis.
H. LeherTidak ada massa, tidak ada kekakuan dan nyeri tekan, leher dapat bergerak
fleksi, rotasi, lateral fleksi, hiperekstensi. Ovula simetris, kedudukantrachea normal dan tidak ada gangguan bicara.
I. DadaBentuk dan pergerakan dada simetris, irama pernafasan teratur, tidak ada
nyeri tekan.
J. AbdomenBentuk simetris, datar, tidak ada nyeri tekan, tidak ada odema, tidak ada
peningkatan peristaltik usus.
-
8/2/2019 Askep RS Jiwa
5/12
K. Ektremitas Atas/BawahTidak ada pembantasan gerak, tidak ada odema, tidak ada varises, tidak
ada nyeri dan kemerahan, tidak ada tanda-tanda infeksi dan tidak
mengalami kelemahan tungkai.
V. PSIKOSOSIALA. Genogram
Keterangan :
: laki-laki
: perempuan
: Klien
: tinggal serumah
Klien diasuh oleh kedua orang tua kandungnya sejak kecil. Pengambilan
keputusan dilakukan oleh kepala keluarga dan ibu juga ikut serta dalam
pengambilan keputusan. Klien merupakan anak pertama dari empat
bersaudara dan dari saudara-saudaranya tidak ada yang mengalami
gangguan jiwa seperti klien. Klien lebih suka memendam perasaannya dan
tidak mau berbicara dengan orang tuaanya.
B. Konsep Diri1. Body image
Klien kurang menyukai dengan tubuhnya yang kurus dan mengatakan
bahwa jantungnya mengalami penurunan fungsi, mudah sesak napas
-
8/2/2019 Askep RS Jiwa
6/12
pasca percobaan bunuh dirinya. Bagian tubuh klien yang disukainya
belum terkaji karena klien bingung dengan bagian tubuh mana yang
paling dia sukai.
2. Identitas DiriKlien mengatakan dirinya sebagai anak laki-laki pertama dalam
keluarganya dan mempunyai tiga orang adik. Klien ingin melanjutkan
kuliah tetapi kondisi ekonomi keluarga tidak memungkinkan baginya
untuk kuliah.
3. PeranKlien mengatakan sebagai anak pertama dan sebagai kakak dari ketiga
adik-adiknya ingin bekerja membantu keluarga untuk mencukupi
kebutuhan sehari-hari.
4. Ideal DiriKlien ingin bekerja di Jakarta, namun orang tua tidak memperbolehkan
klien pergi ke Jakarta. Selain itu klien juga bercita-cita untuk kuliah
tetapi keluarga juga tidak mengizinkan. Harapan untuk bekerja dan
kuliah di universitas tidak dapat dicapainya. Selama di RSJ klien
sering bertanya tentang universitas-universitas di Semarang dan biaya
SPP tiap semester.
5. Harga DiriKlien mengatakan tidak percaya diri dan pesimis untuk mencoba
mendaftarkan diri sebagai calon mahasiswa karena berasal dari
keluarga tidak mampu, klien merasa bersalah pada diri sendiri karena
tidak mampu mencapai harapannya.
C.
Hubungan SosialKlien mengatakan selama di rumah sakit keluarga dan saudaranya belum
ada yang menjenguknya. Di rumah sakit, klien mengatakan tidak ada
orang yang dia percaya. Klien lebih suka menyendiri, diam, tidak mau
berbicara dengan teman-temannya maupun perawat di ruangan, dan klien
tidak aktif dalam kegiatan kelompok. Klien lebih banyak menghabiskan
waktunya untuk tidur. Sebelum masuk rumah sakit klien juga lebih banyak
-
8/2/2019 Askep RS Jiwa
7/12
diam, tidak mau berbicara dengan orang lain, tidak suka berkumpul, dan
lebih banyak menghabiskan waktunya untuk melamun dan juga tidur.
D. SpiritualKlien menganut agama Islam. Klien mengatakan tidak pernah melakukan
sholat lima waktu karena takut napasnya berhenti saat sedang sujud
(mengeluh jantungnya tidak normal).
VI. STATUS MENTALA. Penampilan
Klien terlihat tidak rapi (rambutnya berantakan dan pakaiannya tidak
tertata rapi), gigi cukup bersih.
B. PembicaraanKlien lebih banyak membisu, suara tidak jelas dan pelan, kurang tanggap,
selalu bertanya tentang kuliah dan universitas. Klien juga hanya menjawab
dengan jawaban singkat Ya dan tidak
C. Aktifitas MotorikKlien terlihat lesu, hipoaktif, dan gelisah.
D. Alam PerasaanKlien mengatakan sedih belum bisa pulang ke rumah.
E. AfekTumpul (klien mau merespon jika diberikan stimulus yang kuat dengan
diberikan pertanyaan menggunakan intonasi yang keras).
F. Interaksi selama wawancaraKlien kurang kooperatif, sulit untuk menjawab pertanyaan yang diajukan,
kontak mata ada namun susah untuk dipertahankan, pembicaraan dapatdipahami akan tetapi selalu mengalihkan pembicaraan dan bertanya
tentang hal lain.
G. PersepsiKlien mengatakan sering mengobrol dengan pamannya dan berdiskusi
tentang perkuliahan dan segala sesuatu tentang perguruan tinggi saat di
rumah. Namun, paman yang diajak klien berbicara ini tidak ada dan hanya
-
8/2/2019 Askep RS Jiwa
8/12
halusinasi klien saja. Klien mendengar suara laki-laki tersebut dan
menurutnya adalah pamannya.
H. Proses PikirFlight of ideas yaitu pembicaraan klien yang tidak fokus pada pertanyaan
yang diajukan tetapi meloncat ke topik lain.
I. Isi PikirKlien mengatakan dirinya ingin sekali kuliah tetapi orang tua tidak dapat
membiayai perkuliahan karena berasal dari keluarga tidak mampu. Klien
merasakan cemas dan takut dengan kondisi jantungnya yang dirasakannya
tidak sehat.
J. WahamTidak ada waham pada klien.
K. Tingkat KesadaranKlien mengatakan dirinya masih bingung, namun ia menyadari bahwa
dirinya sakit dan berada di RSJ.
L. MemoriDaya ingat kurang, ketika ditanya kembali nama perawat, klien sedikit
lupa. Daya ingat menengah dan jangka panjang tidak terkaji.
M.Tingkat Konsentrasi dan BerhitungTingkat konsentrasi dan kemampuan berhitung klien cukup baik, klien
mampu menghitung jumlah obat yang diminumnya.
N. Kemampuan PenilaianKlien mampu menentukan keputusan sendiri namun klien kurang dapat
menilai antara baik dan buruk.
O.
Daya Tilik DiriKlien mengakui bahwa dirinya sakit dan berada di RSJ, dibawa ke sini
karena ingin bunuh diri, skala tilikan 6.
VII. KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG (DISCHARGE PLANNING)A. Makan
Klien mengatakan biasa makan 3 kali sehari, kadang-kadang tidak habis,
dan mampu makan sendiri. Klien suka makan daging ayam dan sapi, tetapi
-
8/2/2019 Askep RS Jiwa
9/12
di rumah sakit kadang-kadang mendapatkan menu seperti itu. Klien
mengatakan akan makan dengan teratur dan tidak memilih-milih makanan
yang diberikan. Klien dapat menempatkan alat makan dan minum secara
mandiri, akan tetapi jarang membersihkan sendiri alat makan dan
minumnya.
B. BAB/BAKKlien mengatakan mampu melakukan BAB/BAK secara mandiri, mampu
menggunakan dan membersihkan WC sendiri dan mampu membersikan
diri serta merapikan pakaian sendiri.
C. MandiKlien mengatakan mandi 2 kali sehari, mencuci rambut, sikat gigi 2 kali
sehari.
D. BerpakaianPenampilan klien kurang rapi, klien mengganti pakaiannya setiap pagi.
E. Istirahat dan TidurKlien mengatakan banyak tidur. Sebelum tidur malam klien tidak pernah
menggosok gigi. Posisi tidur klien meringkuk seperti janin.
F. Penggunaan obatKlien mengatakan obatnya ada 2 macam, dimunum per oral, berupa tablet.
Obatnya yaitu Thrihexyphenidyl 2x1 diminum sesudah makan 1 tablet dan
Chlorpromazine 2x1 diminum sesudah makan 1 tablet.
G. Pemeliharaan KesehatanSistem pendukung yang dimiliki klien yaitu keluarga.
H. Kegiatan Yang Ada di Dalam RumahKlien mengatakan sering merapikan rumah, mencuci pakaian, mencucipiring dan menggembala ternak.
I. Kegiatan di Luar RumahKlien mengatakan tidak suka bepergian.
VIII. MEKANISME KOPINGKlien mengatakan senang mendengarkan musik dan menonton televisi apabila
ia sedang pusing. Namun untuk masalah keinginan kuliah, klien mempunyai
-
8/2/2019 Askep RS Jiwa
10/12
koping yang maladaptif, seperti ingin bunuh diri namun dapat diselamatkan
oleh adiknya.
IX. MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGANKlien mengatakan mempunyai masalah pendidikan, ekonomi dan pekerjaan.
Klien ingin kuliah namun karena keterbatasan ekonomi, maka klien belum
dapat kuliah. Klien ingin bekerja ke Jakarta namun orang tua tidak
memperbolehkan.
X. PENGETAHUAN KURANG TENTANGKlien belum pernah mendapatkan pendidikan kesehatan tentang penyakit jiwa,
koping yang efektif agar tidak kambuh, obat yang harus diminum, dan
kurangnya pemahaman klien tentang kesembuhan, belum adanya inisiatif
untuk berhubungan sosial, dan tidak ada kegiatan untuk mengisi waktu
luangnya.
XI. ANALISA DATA
DATA MASALAH
SUBJEKTIF :
Klien mengatakan tidak percaya diri dan pesimisuntuk mencoba mendaftarkan diri sebagai calon
mahasiswa karena berasal dari keluarga tidak
mampu,
Klien merasa bersalah pada diri sendiri karenatidak mampu mencapai cita-citanya
Klien mengeluh jantungnya tidak sehat, seringmerasakan sesak napas di malam hari
Klien mengatakan tidak ada orang yang diapercaya di rumah sakit.
OBJEKTIF :
Klien terlihat malu dan banyak membisu ketika
Harga Diri Rendah
-
8/2/2019 Askep RS Jiwa
11/12
ditanya
Klien terlihat menyendiri Klien terlihat lesu Klien lebih banyak menghabiskan waktu untuk
tidur dan melamun
Klien terlihat bingungSUBJEKTIF :
Klien mengatakan selama di rumah sakit keluargadan saudaranya belum ada yang menjenguknya.
OBJEKTIF :
Klien lebih banyak diam/membisu dan tidak mauberbicara dengan teman-temannya maupun
perawat di ruangan,
Klien tidak aktif dalam kegiatan kelompok. Klien menjawab dengan jawaban singkat Ya dan
Tidak
Afek tumpul Kontak mata kurang dan pembicaraan tidak fokus Posisi tidur klien meringkuk seperti janin
Isolasi Sosial
SUBJEKTIF :
Klien mengatakan sering mendengar suarapamannya dan mengajak berdiskusi tentang
perguruan tinggi ketika di rumah
OBJEKTIF :
Klien bercerita tentang pamannya tetapi bingungapakah suara laki-laki itu nyata atau tidak
Klien tidak dapat menjelaskan bagaimana pamanyang diajaknya berbicara tersebut
Resiko Perubahan
Persepsi: Halusinasi
auditori
-
8/2/2019 Askep RS Jiwa
12/12
XII. DAFTAR MASALAH KEPERAWATANA. Harga Diri RendahB. Isolasi SosialC. Resiko Perubahan Persepsi: Halusinasi auditori
XIII. POHON MASALAH
XIV. DIAGNOSA KEPERAWATANA. Harga Diri RendahB. Isolasi Sosial
Semarang, Mei 2012
Mengetahui,
Pembimbing Klinik Mahasiswa Praktikan
Ali, S.Kep., Ns. Retyaningsih Ida Y
NIP. NIM. G2B009056
Isolasi Sosial
Resiko Perubahan Persepsi:
Halusinasi auditori
Harga Diri Rendah