askep pemenuhan kebutuhan urinari

8
A. DASAR TEORI Eliminasi merupakan proses pengeluaran sisa meetabolisme yang tidak diperlukan oleh tubuh. Hal tersebut yang mendasari manusia untuk melanjutkan hidup dan salah satu syarat untuk terpenuhinya kebutuhan tingkat selanjunya. Eliminasi dibagi menjadi dua yaitu eliminasi uri dan eliminasi fekal. Eliminasi Urine Urin adalah hasil filtrasi ginjal, eliminasi urin adalah pengeluaran cairan (urine). 1. Karakteristik urin : a. Unsur – unsur pembentuk urine : Air 96 % Ureum ( hasil pemecahan protein ) Asam urat ( hasil pemecahan protein ) Zat warna urin ( hasil pemecahan butir – butir darah merah ) Berbagai garam Hormon 2. Banyaknya urin normal adalah 1 – 1,5 liter setiap hari. Banyak urin yang dikeluarkan seseorang dapat bertambah sebagai akibat pemasukan cairan dalam tubuh yang banyak, obat – obat tertentu yang dapat meningkatkan filtrasi pada ginjal dan kelainan pada penyakit. Banyak urin yang dikeluarkan seseorang berkurang sebagai akibat cairan yang masuk terlalu sedikit, muntah – muntah, diare, berkeringat terlalu banyak dan udema.

Upload: fian-soemasdiar

Post on 24-Jul-2015

131 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ASKEP Pemenuhan Kebutuhan URINARI

A. DASAR TEORI

Eliminasi merupakan proses pengeluaran sisa meetabolisme yang tidak diperlukan oleh tubuh.

Hal tersebut yang mendasari manusia untuk melanjutkan hidup dan salah satu syarat untuk

terpenuhinya kebutuhan tingkat selanjunya. Eliminasi dibagi menjadi dua yaitu eliminasi uri

dan eliminasi fekal.

Eliminasi Urine

Urin adalah hasil filtrasi ginjal, eliminasi urin adalah pengeluaran cairan (urine).

1. Karakteristik urin :

a. Unsur – unsur pembentuk urine :

Air 96 %

Ureum ( hasil pemecahan protein )

Asam urat ( hasil pemecahan protein )

Zat warna urin ( hasil pemecahan butir – butir darah merah )

Berbagai garam

Hormon

2. Banyaknya urin normal adalah 1 – 1,5 liter setiap hari.

Banyak urin yang dikeluarkan seseorang dapat bertambah sebagai akibat

pemasukan cairan dalam tubuh yang banyak, obat – obat tertentu yang dapat

meningkatkan filtrasi pada ginjal dan kelainan pada penyakit.

Banyak urin yang dikeluarkan seseorang berkurang sebagai akibat cairan yang

masuk terlalu sedikit, muntah – muntah, diare, berkeringat terlalu banyak dan

udema.

a. Warna urine normal adalah kuning muda ( kuning seperti jerami ), sedangkan

warna urine tidak normal seperti :

Coklat dan buih berwarna kuning maka kemungkinan terdapat gangguan pada

hati atau saluran empedu.

Merah kemungkinan karena makanan, darah (haid, gangguan kandung kemih,

ginjal, saluran air kemih).

Merah jingga menggunakan tablet tertentu.

b. Kejernihan urine yaitu jernih, jika disimpan menjadi keruh.

Bau urine normal adalah tidak berbau, apabila berbau kemungkinan obat ( vitamin

B, pembritin ), radang, adanya penyakit DM, bahan makanan, pemekatan.

3. Faktor faktor yang mempengaruhi pemenuhan kebutuhan eliminasi urine :

Page 2: ASKEP Pemenuhan Kebutuhan URINARI

a. Pertumbuhan dan perkembangan

Bayi dan anak tidak dapat memekatkan urine secara efektif. Dengan demikian urine

mereka tampak berwarna kuning jernih atau bening. Bayi dan anak-anak

mengekskresi urine dalam jumlah yang besar dibandingkan dengan ukuran tubuh

mereka yang kecil.

b. Sosiokultural

Adat istiadat tentang privasi berkemih berbeda-beda. Misal masyarakat amerika utara

mengharapkan agar fasilitas toilet merupakan sesuatu yang pribadi, sementara,

beberapa budaya eropa merupakan fasilitas toilet yang digunakan secara bersama-

sama.

c. Psikologis

Stress emosional dapat menimbulkan dorongan untuk berkemih dan frekuensi

berkemih meningkat. Seorang indifidu yang cemas dapat merasakan suatu keinginan

untuk berkemih.

d. Kebiasaan pribadi

Privasi dan waktu yang mendukung untuk berkemih biasanya penting untuk

kebanyakan individu. Beberapa individu memerlukan distraksi misalnya membaca

untuk rileks.

e. Tonus otot

Lemahnya otot abdomen dan otot dasar panggul merusak kontraksi kandung kemih

dan kontrol sfingter uretra eksterna.

f. Status volume

Ginjal mempertahankan keseimbangan sensitif antara retensi dan ekskresi cairan.

Apabila cairan dan konsentrasi elektrolit serta solut berada dalam keseimbangan,

peningkatan asupan cairan dapat menyebabkan peningkatan produksi urine.

g. Kondisi penyakit

Beberapa penyakit dapat mempengaruhi kemampuan untuk berkemih.

h. Prosedur bedah

Stres pembedahan pada awalnya memicu sindrome adaptasi umum. Kelenjar hipofisis

posterior melepas sejumlah ADH yang meningkat, yang meningkatkan reabsorpsi air

dan mengurangi keluaran urine.

ii. Obat-obatan

Page 3: ASKEP Pemenuhan Kebutuhan URINARI

a.Retensi urine dapat disebabkan oleh penggunaan obat antikolinergig misalnya

atropindan obat penyekat beta-andrenergig, misalnya inderal. beberapa obat dapat

mengubah warna urine.

k. Pemeriksaan diagnostik

a.Pemeriksaan sistem perkemihan dapat mempengaruhi berkemih. Klien sering

megalami retensi urine setelah menjalani prosedur ini dan dapat mengeluarkan urine

berwarna merah atau merah muda karena perdarahan akibat trauma pada mukosa

kandung kemih.

C. Pengkajian

1. Pengkajian Keperawatan

Pola eliminasi urine menggambarkan kebiasaan berkemih, adanya perubahan

baik dalam jumlah, frekuensi berkemih maupun waktu berkemih.

Riwayat penyakit / pembedahan yang pernah dilakukan seperti infeksi saluran

kemih.

Riwayat pengobatan yang biasa dilakukan seperti obat pengurang rasa sakit,

jenis obat-obat yang selalu dimakan.

Kebutuhan utama yang dirasakan seperti sakit saat berkemih (miksi), sering

miksi pada malam hari, tidak lampias, sakit saat mulai bekemih, berkemih

yang tidak terasa.

4. Pemeriksaan Fisik

Inspeksi

Merupakan suatu tahapan pemeriksaan fisik untuk mengetahui tanda ada

kelaianan dan tidaknya pada saluran urinarinya.

Palpasi

Merupakan pemeriksaan fisik untuk merasakan ada idaknya massa di dalam

tructus urinarius. Yang akan di palpasi pada bagian blader, maupun penisnya.

Perkusi

Merupakan pemeriksaan fisik untuk mendengarkan suara ataupun mengetahui

ada tidaknya kelainan pada sistem urinaria. Yang akan di perkusi pada bagian

posterior abdomen kanan dan kiri, serta pada blader.

5. Pengkajian Urine

Intake untuk mengetahui jumlah cairan yang masuk dalam tubuh melalui oral

dan pariental.

Page 4: ASKEP Pemenuhan Kebutuhan URINARI

Out put untuk mengetahui jumlah urine yan keluar dari tubuh.

Kerakteristik dari urine meliputi warna, bau, PH, konsistensi, berat jenis urine.

Kultur urine, pembiakan urine untuk menetahui jenis kuman yang ada dalam

urine..

D. Format Pengkajian

1. Berapa kali anda biasanya buang air kecil ? Berapa volumenya?

2. Dimana biasanya buang air kecil ?

3. Apakah mengalami kesulitn saat buang air kecil ?

4 Apakah mengalami kesakitan saat buang air kecil ?

5. Bagaimana warna urine ?

6. Bagaimana kejernihan urine yang Anda keluarkan ?

7. Bagaimana bau urinenya?

8. Berapa gelas per hari Anda minum ?

9. Apakah sedang dalam keadaan stess ?

10. Apakah Anda mempunyai riwayat penyakit ?

11. Apakah pernah mengalami operasi ?

12. Apakah Anda mengonsumsi obat-obat tertentu ? Jika iya, apa jenisnya ?

A. Analisa DataData Masalah PenyebabDO-wajah terlihat cemas dan gelisah- pasien terlihat berjalan tertatih tatih emelindungi daerah yang sakit- Nyeri tekan pada bagian vesica urinaria- Terasa massa irreguler, keras immobilepada area vesica urinaria

DS-pasien mengeluh nyeri setelah buang air kecil- pesien mengeluh jika urinnya berwarna kemerahan- pasien mngeluhkan ketika buang airkecil hanya sedikit

- gangguan ketidak nyamanan berupa nyeri

- adanya sumbatan pada tructus urinarius

Page 5: ASKEP Pemenuhan Kebutuhan URINARI

B. Diagnosa Keperawatan1. Gangguan ketidaknyamanan berupa nyeri berhubungan dengan adanya sumbatan pada

tructus urinariusyang dapat menyebabkan iritasi palapisan mukosa pada vesica urinaria atau pada tructus urinarius. Yang ditandai deengan:- Wajah pasien terlihat cemas- Pasien berjalan tertatih-tatih melindungi daerah yang sakit- Adanya nyeri tekan pada bagian vesica urinaria- Terasa massa yang irreguler keras dan immobile pada area vesica urinaria- Pasien mengeluh nyeri setelah BAK- Urin berwarna kemerahan

Tujuan- Melaporkan nyeri setelah BAK hilang- Pasien tampak rileks kembali tanpa ada rasa gelisah setelah rasa nyeri tersebut

hilang- Massa ireguler keras dan imobile pada vesica urinaria hilang setelah dilakukan

operasi- Urin berwarna kuning pekat dan tidak ada tanda kemerahan pada urin setelah

pengangkatan massa yang menyumbat pada tructus urinarius

C. Perencanaan KeperawatanNO DIAGNOSA

KEPERAWATANPERENCANAAAN KEPERAWATANTUJUAN INTERVENSI RASIONAL

1 Gangguan ketidaknyamanan berupa nyeri berhubungan dengan adanya sumbatan pada tructus urinariusyang dapat menyebabkan iritasi palapisan mukosa pada vesica urinaria atau pada tructus urinarius. Yang ditandai deengan:

-Wajah pasien terlihat cemas

-Pasien berjalan tertatih-tatih melindungi daerah yang sakit

-Adanya nyeri tekan pada bagian vesica urinaria

-Terasa massa yang irreguler keras dan immobile pada area vesica urinaria

-Pasien mengeluh

- Melaporkan nyeri setelah BAK hilang

- Pasien tampak rileks kembali tanpa ada rasa gelisah setelah rasa nyeri tersebut hilang

- Massa ireguler keras dan imobile pada vesica urinaria hilang setelah dilakukan operasi

- Urin berwarna kuning

- Kaji nyeri, perhatikan lokasi, dan intensitasnya (0-10)

- Berikan obat nyeri sesuai program dan pantau kefektifannya

- Dorong asupan cairan sebanyak 3000 ml/24 jam (jika tidak dikonntraindikasikan)

- Berikan tindakan kenyamanan (sentuhan terapeutik)

dan aktivitas terapeutik

- nyeri tajam menunjukan spasme kandung kemih, yang cenderung lebih berat paada pendekatan supra pubik

- Untuk meredakan nyeri dn menurunkan ketegangan akibat ansietas

- Untuk melembabkan membran mukosa dan melarutkan zat kimia yang ada dalam

- Menurunkan tegangan otot, memfokuskan kembali perhatian, dan meningkatkan kemampuan

Page 6: ASKEP Pemenuhan Kebutuhan URINARI

nyeri setelah BAK-Urin berwarna kemerahan

pekat dan tidak ada tanda kemerahan pada urin setelah pengangkatan massa yang menyumbat pada tructus urinarius

- Berikan perawatan yang tepat untuk kondisi perkemihan pasien. Bantu pasien untuk memahami penyakit dan penanganannya

koping

- Untuk mendukung pemulihan