askep jiwa pk

Upload: andang

Post on 10-Mar-2016

214 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

jhgh

TRANSCRIPT

BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Masalah

Menurut Stuart & Laraia (dalam Hidayati, 2012) Kesehatan adalah keadaan sehat fisik, mental dan sosial, bukan semata-mata keadaan tanpa penyakit atau kelemahan (WHO, 2001). Seseorang dikatakan sehat apabila seluruh aspek dalam dirinya dalam keadaan tidak terganggu baik tubuh, psikis maupun sosial. Fisiknya sehat, maka mental (jiwa) dan sosial pun sehat, jika mentalnya terganggu atau sakit, maka fisik dan sosialnya pun akan sakit. Kesehatan harus dilihat secara menyeluruh sehingga kesehatan jiwa merupakan bagian dari kesehatan yang tidak dapat dipisahkan. Kesehatan Jiwa menurut WHO (World Head Organitation) adalah berbagai karakteristik positif yang menggambarkan keselarasan dan keseimbangan kejiwaan yang mencerminkan kedewasaan kepribadianya. Kesehatan Jiwa menurut UU No.3 tahun 1966 adalah suatu kondisi yang memungkinkan perkembangan fisik, intelektual dan emosional yang optimal dari seseorang dan perkembangan itu selaras dengan keadaan orang lain (Direja, 2011). Salah satu gangguan jiwa yang dimaksud adalah SkizofreniaSkizofrenia adalah suatu bentuk psikosa fungsional dengan gangguan utama pada proses fikir serta disharmoni (keretakan, perpecahan) antara proses pikir, afek/emosi kemauan dan psikomotor disertai distorsi kenyataan, terutama karena waham dan halusinasi (Direja, 2011). Menurut Sulistyowati (dalam Isnaeni, 2008) Prevalensi Skizofrenia di Indonesia sendiri adalah tiga sampai lima perseribu penduduk. Bila diperkirakan jumlah penduduk sebanyak 220 juta orang akan terdapat gangguan jiwa dengan skizofrenia kurang lebih 660 ribu sampai satu juta orang. Hal inimerupakan angka yang cukup besar serta perlu penanganan yang serius.SedangkanSkizofreniaKatatonik ditandai dengan gejala utama pada psikomotor seperti stupor maupun gaduh gelisah katatonik (Direja, 2011) Menurut WHO (World Head Organitation) ada satu dari empat orang di dunia yang mengalami masalah mental. WHO memperkirakan ada sekita 450 juta orang di dunia mengalami gangguan kesehatan jiwa. Masyarakat umum terdapat 0,20,8% penderita Skizofreniadan dari 120 juta penduduk di Negara Indonesia terdapat kirakira 2.400.000 orang anak yang mengalami gangguan jiwa(Maramis dalam Widiyatmoko, 2004).Prevalensi gangguan jiwa tertinggi di Indonesia terdapat di provinsi Daerah Khusus Ibu kota Jakarta 24,3%, diikuti Nanggroe Aceh Darussalam 18,5%, Sumatra Barat 17,7%, NTB 10,9%, Sumatra Selatan 9,2%, dan Jawa Tengah 6,8% (Depkes RI, 2008). Berdasarkan Riset Kebutuhan Dasar (2007),menunjukkan bahwa prevalensi gangguan jiwa secara nasional mencapai 5,6% dari jumlah penduduk, dengan kata lain menunjukkan bahwa pada setiap 1000 orang penduduk terdapat empat sampai lima orang menderita gangguan jiwa. Berdasarkan dari data tersebut bahwa data pertahun di Indonesia yang mengalamigangguan jiwa selalu meningkat.Gangguan jiwa adalah kumpulan dari keadaan tidak normal baik yang berhubungan dengan fisik maupun mental (Yosep, 2007). Keabnormalan tersebut.