askep glaukoma
DESCRIPTION
askep glaukomaTRANSCRIPT
Kelompok 2
Ohuduan TitirlolobyMarlien Sharon
Faradilla
ASKEP GLAUKOMA
1. Aktivitas/Istirahat Perubahan aktivitas biasanya/hobi sehubungan dengan gangguan penglihatan
2. Makanan/CairanMual, muntah (glaukoma akut)
3. NeurosensoriGangguan penglihatan (kabur/tidak jelas), sinar terang menyebabkan silau dengan kehilangan bertahap penglihatan perifer, kesulitan memfokuskan kerja dengan dekat/merasa di ruang gelap (katarak).Penglihatan berawan/kabur, tampak lingkaran cahaya/pelangi sekitar sinar
4. Nyeri/Kenyamanan:Ketidaknyamanan ringan/mata berair (glaukoma kronis)Nyeri tiba-tiba/berat menetap atau tekanan pada dan sekitar mata, sakit kepala (glaukoma akut).
A. PENGKAJIAN
1. Nyeri b/d peningkatan tekanan intra okuler (TIO) yang ditandai dengan mual dan muntah
2. Gangguan persepsi sensori penglihatan b/d gangguan penerimaan, gangguan status organ ditandai dengan kehilangan lapang pandang progresif.
3. Ansietas b/d faktor fisilogis, perubahan status kesehatan, adanya nyeri, kemungkinan/kenyataan kehilangan penglihatan ditandai dengan ketakutan, ragu-ragu, menyatakan masalah tentang perubahan kejadian hidup
4. Kurang pengetahuan (kebutuhan belajar) tentang kondisi, prognosis, dan pengobatan b/d kurang terpajan/tak mengenal sumber, kurang mengingat, salah interpretasi ditandai dengan pertanyaan, pernyataan salah persepsi, tak akurat mengikuti instruksi, terjadi komplikasi yang dapat dicegah
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri b/d peningkatan tekanan intra okuler (TIO) yang ditandai dengan mual dan muntah
Tujuan: nyeri hilang atau berkurang
Kriteria Hasil
a. Pasien mendemonstrasikan pengetahuan akan penilaiannyeri
b. Pasien mengatakan nyeri berkurang/hilang
c. Ekspresi wajah rileks
Intervensi:
a. Kaji tipe intensitas dan lokasi nyer
b. Kaji tingkatan nyeri untuk menentukan dosis analgesc
c. Anjurkan istirahat ditempat tidur dalam ruangan yangtenang
d. Atur sikap fowler 30° atau dalam posisi nyaman.
e. Hindari mual, muntah karena ini akan meningkatkan TIO
f. Alihkan perhatian pada hal-hal yang menyenangkan
g. Berikan analgesi sesuai anjuran
C. INTERVENSI
2. Gangguan persepsi sensori penglihatan b/d gangguan penerimaan, gangguan status organ ditandai dengan kehilangan lapang pandang progresif.
Tujuan: Penggunaan penglihatan yang optimalKriteria Hasil:
a. Pasien akan berpartisipasi dalam program pengobatan
b. Pasien akan mempertahankan lapang ketajaman penglihatan tanpa kehilangan lebih lanjut
Intervensi:a. Pastikan derajat/tipe kehilangan penglihatanb. Dorong mengekspresikan perasaan tentang
kehilangan / kemungkinan kehilangan penglihatan
c. Tunjukkan pemberian tetes mata, contoh menghitung tetesan, menikuti jadwal, tidak salah dosis
d. Lakukan tindakan untuk membantu pasien menanganiketerbatasan penglihatan, contoh, kurangi kekacauan,atur perabot, ingatkan memutar kepala ke subjek yang terlihat; perbaiki sinar suram dan masalah penglihatan malam
e. Kolaborasi obat sesuai dengan indikasi
3. Ansietas b/d faktor fisilogis, perubahan status kesehatan, adanya nyeri, kemungkinan/kenyataan kehilangan penglihatan ditandai dengan ketakutan, ragu-ragu, menyatakan masalah tentang perubahan kejadian hidup
Tujuan: Cemas hilang atau berkurang Kriteria Hasil:
a. Pasien tampak rileks dan melaporkan ansitas menurun sampai tingkat dapat diatasi
b. Pasien menunjukkan ketrampilan pemecahan masalah
c. Pasien menggunakan sumber secara efektif
Intervensi:a. Kaji tingkat ansitas, derajat pengalaman nyeri/timbul nya gejala tiba-tiba dan pengetahuan kondisi saat inib. Berikan informasi yang akurat dan jujur. Diskusikan kemungkinan bahwa pengawasan dan pengobatan mencegah kehilangan penglihatan tambahanc. Dorong pasien untuk mengakui masalah dan mengekspresikan perasaand. Identifikasi sumber/orang yang menolong
4. Kurang pengetahuan (kebutuhan belajar) tentang kondisi, prognosis, dan pengobatan b/d kurang terpajan/tak mengenal sumber, kurang mengingat, salah interpretasi ditandai dengan pertanyaan, pernyataan salah persepsi, tak akurat mengikuti instruksi, terjadi komplikasi yang dapat dicegah
Tujuan: Klien mengetahui tentang kondisi,prognosis dan pengobatannyaKriteria Hasil:
a. pasien menyatakan pemahaman kondisi, prognosis, dan pengobatan
b. Mengidentifikasi hubungan antar gejala/tanda dengan proses penyakit
c. Melakukan prosedur dengan benar dan menjelaskan alasan tindakan
Intervensia. Diskusikan perlunya menggunakan identifikasi
b Tunjukkan tehnik yang benar pemberian tetes mata
c. Izinkan pasien mengulang tindakand. Kaji pentingnya mempertahankan jadwal obat, contoh tetes mata
e. Diskusikan obat yang harus dihindari, contoh midriatik, kelebihan pemakaian steroid topical
I. Terapi medikamentosaTujuannya adalah menurunkanTIO (Tekanan Intra Okuler) terutama dengan mengguakan obat sistemik (obat yang mempengaruhi tubuh
D. Implementasi
1) Asetazolamida, obat yang menghambat enzim karbonik anhidrase yang akan mengakibatkan diuresis dan menurunkan sekresi cairan mata sebanyak 60%, menurunkan tekanan bola mata. Pada permulaan pemberian akan terjadi hipokalemia sementara. Dapat memberikan efek samping hilangnya kalium tubuh parastesi, anoreksia, diarea, hipokalemia, batu ginjal dan miopia sementara.
2) Agen hiperosmotik. Macam obat yang tersedia dalam bentuk obat minum adalah glycerol dan isosorbide sedangkan dalam bentuk intravena adalah manitol. Obat ini diberikan jika TIO sangat tinggi atau ketika acetazolamide sudah tidak efektif lagi.
a. Obat Sistemik
1) Penyekat beta. Macam obat yang tersedia adalah timolol, betaxolol, levobunolol, carteolol, dan metipranolol. Digunakan 2x sehari, berguna untuk menurunkan TIO.
2) Steroid (prednison). Digunakan 4x sehari, berguna sebagai dekongestan mata. Diberikan sekitar 30-40 menit setelah terapi sistemik.
b. Obat Tetes Mata Lokal
II. Terapi Bedaha. Iridektomi perifer. Digunakan untuk
membuat saluran dari bilik mata belakang dan depan karena telah terdapat hambatan dalam pengaliran humor akueus. Hal ini hanya dapat dilakukan jika sudut yang tertutup sebanyak 50%.
b. Trabekulotomi (Bedah drainase). Dilakukan jika sudut yang tertutup lebih dari 50% atau gagal dengan iridektomi.
1. Nyeri hilang atau berkurang2. Penggunaan penglihatan yang
optimal3. Cemas hilang atau berkurang4. Klien mengetahui tentang
kondisi,prognosis dan pengobatannya
E. EVALUASI
THANKS