askep gerontik dengan arthritis trematoid

Upload: zhe-zha

Post on 03-Apr-2018

223 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/28/2019 Askep Gerontik Dengan Arthritis Trematoid

    1/46

    Askep Gerontik Dengan Arthritis Trematoid

    BAB II

    TINJUAAN TEORI

    A. Konsep Gerontik

    B.

    1. Definisia. Gerontologi

    Asal kata Geros dan Logos : Lansia, Logos : Ilmu, jadi Gerontologi adalah ilmu yang

    mempelajari secara khusus mengenai factor factor yang menyangkut lansia.

    b. GeriatriAsal kata Geros dan Eatria, Geros : Lansia, Eatria : Kesehatan, jadi Geriatri adalah cabang

    ilmu kedokteran yang mempelajari tentang penyakit pada lansia. Geriatri adalah ilmu yang

    mempelajari proses menjadi tua pada manusia serta akibat akibatnya.

    2. Batasan Lansiaa. WHO

    1). Middle Age : 45 59 tahun

    2). Ederly : 60 70 tahun

    3). Old : 75 90 tahun

    4) Very Old : Diatas 90 tahun

    b. Prof. DR. Ny. Sumiati Ahmad Mohammad

    1). Bayi : 0 1 tahun

    2). Prasekolah : 1 6 tahun

    3). Sekolah : 6 10 tahun

    4). Pubertas : 10 20 tahun

    5). Dewasa : 20 40 tahun

    http://azruhinurse.blogspot.com/2010/10/askep-gerontik-dengan-arthritis.htmlhttp://azruhinurse.blogspot.com/2010/10/askep-gerontik-dengan-arthritis.html
  • 7/28/2019 Askep Gerontik Dengan Arthritis Trematoid

    2/46

    6). Prasenium : 40 65 tahun

    7). Senium : 65 keatas

    c. Dra. Ny. Josmasdani

    1). Luventus : 25 40 tahun

    2). Verilitas : 40 55 tahun

    3). Prasenium : 55 65 tahun

    4). Senium : 65 keatas

    d. Prof. DR. Koesmanto Setyonegoro

    1). Dewasa Muda ( eaderly adulthood ) : 20 25 tahun

    2). Dewasa Penuh ( middle year / maturasi ) : 25 65 tahun keatas

    3). Lanjut Usia ( geatric age ) : 70 tahun keatas

    a). Young Old : 70 75 tahun

    b). Old : 75 80 tahun

    c). Very Old : 80 keatas

    2. Tujuan Geriatri

    a. Tujuan Umum

    Mengadakan upaya dan tindakan tindakan sehingga orang orang lansia selama mungkin

    tetap dalam keadaan sehat baik fisik, mental, dan social sehingga masih berguna bagi

    masyarakat.

    ( Boedhi Darmono, 1979 )

    b. Tujuan Khusus

    1). Mempertahankan derajat kesehatan sehingga terhindar dari penyakit.

    2). Memelihara kesehatan dengan aktivitas fisik dan mental.

    3). Praktisi kesehatan.

    4). Memelihara kemandirian secara maksimal.

  • 7/28/2019 Askep Gerontik Dengan Arthritis Trematoid

    3/46

    5). Memberikan bantuan yang simpatik.dan perawat dengan penuh pengertian.

    3. Steriotip Psikologi Lansia

    Sesuai dengan pembawaan pada saat muda maka ada beberapa tipe lansia, yaitu :

    a. Konstruktif (Mandiri)

    1). Integritas baik

    2). Menikmati hidup

    3). Toleransi Tinggi

    4). Humoristik

    5). Fleksibel

    6). Mengalami masa pensiu yang tenang

    b. Ketergantungan

    1). Pasif dan berambisi

    2). Tidak mempunyai inisiatif

    3). Bertindak tidak praktis

    4). Senang mengalami pension

    5). Tidak suka bekerja

    c. Defensif

    1). Riwayat pekerjaan tidak stabil

    2). Selalu menolak bantuan

    3). Emosi tidak terkontrol

    4). Memegang teguh pada kebiasaan

    5). Takut menjadi tua

    d. Bermusuhan

    1). Menganggap orang lain penyebab kegagalan

    2). Selalu mengeluh

  • 7/28/2019 Askep Gerontik Dengan Arthritis Trematoid

    4/46

    3). Agresif dan takut mati

    4). Curiga

    e. Membenci dan menyalahkan diri sendiri

    1). Kritis dan menyalahkan diri

    2). Tidak bermbisi

    3). Penurunan social ekonomi

    4). Riwayat perkawinan tidak bahagia

    f. Arif Bijaksana

    1). Kaya pengalaman

    2). Menyesuaikan di dengan perubahan zaman

    3). Mempunyai kesibukan

    4). Ramah dan rendah hati

    5). Dermawan dan menjadi panutan

    g. Tidak Puas

    1). Kritis dan menyalahkan diri

    2). Tidak berambisi

    3). Penurunan social ekonomi

    4). Riwayat perkawinan tidak bahagia

    5). Menerima fakta pada proses menua

    4. Proses Menua

    Menua adalah suatu proses menghilangnya secara perlahan lahan kemampuan jaringan

    untuk memperbaiki diri / mengganti dan mempertahankan fungsi normalnya sehingga tidak

    dapat bertahan terhadap infeksi dan memperbaiki kerusakan yang di derita. ( Constantindes,

    1994 )

  • 7/28/2019 Askep Gerontik Dengan Arthritis Trematoid

    5/46

    Proses menua bukan merupakan suatu penyakit, melainkan suatu masa atau tahap hidup

    manusia, yaitu bayi, kanak kanak, dewasa, tua, dan lanjut usia. Orang mati bukan karena

    lanjut usia tetapi karena suatu penyakit atau juga suatu kecacatan.

    a. Teori Teori Proses Menua

    1) Teori Biologi

    a) Teori Seluler

    Kemampuan sel hanya dapat membelah dalam jumlah tertentu

    dan kebanyakan sel-sel tubuh diprogram untuk membelah 50 kali. Jika sebuah sel pada

    lansia dilepas dari tubuh dan dibiakan di laboratorium,lalu diobservasi, jumlah sel-sel yang

    akan membelah akan terlihat sedikit.

    (Spence & Masson dalam Waton, 1992). Hal ini akan memberikan beberapa pengertian

    terhadap proses penuaan biologis dan menunjukkan bahwa pembelahan sel lebih lanjut

    mungkin terjadi untuk pertumbuhan dan perbaikan jaringan, sesuai dengan berkurangnya

    umur.

    b) Teori Genetik Clock

    Menurut teori ini menua telah deprogram secara genetic untuk spesies-spesies tertentu. Tiap

    spesies mempunyai inti selnya, suatu jam genetik yang telah diputar menurut suatu replikasi

    tertentu. Jam ini akan menghitung mitosis dan menghentikan replikasi sel bila tidak diputar,

    jadi menurut konsep ini bila jam kita berhenti kita akan meninggal dunia, meskipun tanpa

    disertai kecelakaan lingkungan.

    c) Teori Sintesis Protein

    Jaringan seperti kulit dan kartilago kehilangan elastisitasnya pada lansia. Proses kehilangan

    elastisitas ini dihubungkan dengan adanya perubahan kimia pada komponen protein (kolagen

  • 7/28/2019 Askep Gerontik Dengan Arthritis Trematoid

    6/46

    dan kartilago dan elastin pada kulit) dibuat oleh tubuh dengan bentuk dan struktur yang

    berbeda dari protein yang lebih muda.

    d) Teori Keracunan Oksigen

    Teori tentang adanya sejumlah penurunan kemampuan sel di dalam tubuh untuk

    mempertahankan diri dari oksigen yang mengandung zat racun dengan kadar yang tinggi,

    tanpa mekanisme pertahanan diri tertentu.

    e) Teori Sistem Imun

    Kemampuan system imun mengalami kemunduran pada masa penuaan. Walaupun demikian,

    kemunduran system yang terdiri dari limfatik dan khususnya sel darah putih, juga merupakan

    faktor yang berkontribusi dalam proses penuaan. Salah satu bukti yang ditemukan ialah

    bertambahnya prevalensi auto antibody bermacam-macam pada orang lanjut usia

    (Brocktehust,1987)

    Disisi lain system imun tubuh sendiri daya pertahanannya mengalami penurunan pada proses

    menua, daya serangnya terhadap sel kanker menurun, sehingga sel kanker leluasa membelah-

    belah. Inilah yang menyebabkan kanker yang meningkat sesuai dengan meningkatnya umur.

    (Suhana,1994).

    2) Teori Psikologis

    a) Teori Pelepasan

    Teori pelepasan memberikan pandangan bahwa penyesuaian diri lansia merupakan suatu

    proses yang secara berangsur-angsur sengaja dilakukan oleh mereka, untuk melepaskan diri

    dari masyarakat.

    b) Teori Aktivitas

  • 7/28/2019 Askep Gerontik Dengan Arthritis Trematoid

    7/46

    Teori aktivitas berpandangan bahwa walaupun lansia pasti terbebas dari aktivitas, tetapi

    mereka secara bertahap mengisi waktu luangnya dengan melakukan aktivitas lain sebagai

    kompensasi dan penyesuaian.

    5. Faktor-faktor yang mempengaruhi Aging Process

    a. Faktor Internal

    1) Hereditas/genetik

    2) Hormon yang menurun kadarnya

    3) Proses glikolisasi

    4) System kekebalan tubuh yang menurun

    5) Radikal bebas yang dapat menyebabkan kerusakan pada sel melalui proses yang disebut

    dengan oksidasi.

    b. Faktor Eksternal

    1) Gaya hidup yang tidak sehat

    2) Kebiasaan hidup yang salah

    3) Paparan polusi lingkungan dan sinar ultraviolet

    4) Stress : dalam hal ini tidak hanya terkait dengan psikologis tetapi juga jasmani, apabila

    tubuh kita mengalami kerusakan maka tubuh akan memulihkan diri sendiri.

    6. Perubahan-perubahan yang terjadi pada lanjut usia

    a. Pemeriksaaan Fisik

    1) Sel : lebih sedikit jumlahnya besar ukurannya, jumlah

    cairan berkurang, jumlah sel otak menurun.

    2) Persyarafan : lambat dalam berespon, mengecilnya syaraf panca

    indra kurang sensitive terhadap sentuhan, berat

    otak menurun.

  • 7/28/2019 Askep Gerontik Dengan Arthritis Trematoid

    8/46

    3) Pendengaran : terjadi pengumpulan serumen, pendengaran

    berkurang.

    4) Penglihatan : karena berbentuk bola, lansia lebih suram lapang

    pandang menurun.

    5) Respirasi : kehilangan kekuatan, O2pada arteri

    6) Kardiovaskuler : elastisitas dinding aorta menurun, fungsi jantung

    menebal.

    7) Gastrointestinal : kehilangan gigi, indra pengecap menurun, fungsi

    absorbsi melemah.

    8) Endokrin : fungsi aldosteron menurun, produksi hormone

    menurun

    9) Musloskeletal : tulang kehilangan sensitivitas

    10) Integumen : kulit semakin tipis dan kurang elastisitas, mudah

    memar.

    11) Perkemihan : dengan bertambahnya usia, ginjal kurang efisien

    dalam memindahkan kotoran dari saluran darah.

    12) Berkurangnya tinggi badan dan berat badan, bertambahnya fat to lean body mass ratio dan

    berkurangnya cairan tubuh.

    13) Tidur : pola tidur berubah saat mulai tua. Bila biasanya

    membutuhkan 6 jam untuk tidur malam maka

    dengan penambahan usia, waktu tidur malam

    mengalami sering terbangun.

    7. Mitos-mitos Lanjut Usia

    Anggapan dan pandangan yang keliru dan merugikan

  • 7/28/2019 Askep Gerontik Dengan Arthritis Trematoid

    9/46

    a. Lansia yang berbeda dengan orang lain

    Kenyataanya?

    b. Lansia tidak dapat mempelajari hal baru dan tidak memerlukan diklat

    Kenyataanya?

    1) Lansia menyelesaikan S2/S3

    2) Memberiakan teladan dan motivasi

    3) Lansia sebagai sumber ilmu pengetahuan

    c. Sukar menerima informasi baru

    Kenyataanya..?

    1) Waktu relative banyak dan kesempatan terbuka

    2) Haus info-info baru

    3) Lansia lebih tau hal-hal baru

    d. Tidak productive dan menjadi beban masyarakat

    Kenyataanya ?

    1) Lansia tetap bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidup

    2) Bekerja tanpa beban

    3) Penasehat dan menangani masalah dalam kehidupan

    4) Bukan beban

    e. Tidak \berdaya

    Kenyataanya .?

    1) Eksis dan terus berjuang mencari kehidupan yang lebih baik

    2) Tidak mau diam

    f. Tidak dapat mengambil keputusan untuk kehidupan dirinya

    Kenyataanya.?

    1) Sebagai refrensi untuk diminta nasihatnya

  • 7/28/2019 Askep Gerontik Dengan Arthritis Trematoid

    10/46

    g. Lemah, ringkih, sakit-sakitan, cacat

    Kenyataanya ?

    1) Gagah

    2) Bekerja keras

    3) Tidak semua lansia sakit-sakitan/cacat

    h. Tidak butuh cinta dan relasi

    Kenyataanya ..?

    Fungsi psikis (kognitif, afektif dan psikomotor) serta kombinasi-kombinasinya selama

    hayatLansia dengan Asam Urat ( ArtritisGout/Pirai )

    Posted on 12 Januari 2012byAndi (Nurse Boy)

    Disusun Oleh : Muhammad Ananggadipa

    Institusi : Stikes Hang Tuah Surabaya

    Nim : o81.xx62

    Pendahuluan

    A. Serangan Asam Urat

    Asam urat adalah sampah hasil metabolisme normal dari pencernaan

    protein (terutama dari daging, hati, ginjal dan beberapa jenis sayuran

    seperti kacang dan buncis) atau dari penguraian senyawa purin (sel tubuh

    yang rusak) yang seharusnya akan dibuang melalui ginjal, fecesc atau

    keringat. Senyawa ini sukar larut dalam air, tapi dalam plasma darah

    beredar sebagai senyawa natrium urat, bentuk garamnya terlarut pada

    kondisi pH atau keasaman basa di atas tujuh. Karena itu, serangan radang

    persendian yang berulang terjadi bila produksinya berlebihan. Atau terjadi

    gangguan pada proses pembuangan asam urat akibat kondisi ginjal yang

    http://muhammadananggadipa.wordpress.com/2012/01/12/lansia-dengan-asam-urat-artritis-goutpirai/http://muhammadananggadipa.wordpress.com/2012/01/12/lansia-dengan-asam-urat-artritis-goutpirai/http://muhammadananggadipa.wordpress.com/2012/01/12/lansia-dengan-asam-urat-artritis-goutpirai/http://muhammadananggadipa.wordpress.com/2012/01/12/lansia-dengan-asam-urat-artritis-goutpirai/http://muhammadananggadipa.wordpress.com/2012/01/12/lansia-dengan-asam-urat-artritis-goutpirai/http://muhammadananggadipa.wordpress.com/author/muhammadananggadipa/http://muhammadananggadipa.wordpress.com/author/muhammadananggadipa/http://muhammadananggadipa.wordpress.com/2012/01/12/lansia-dengan-asam-urat-artritis-goutpirai/http://muhammadananggadipa.wordpress.com/2012/01/12/lansia-dengan-asam-urat-artritis-goutpirai/http://muhammadananggadipa.wordpress.com/2012/01/12/lansia-dengan-asam-urat-artritis-goutpirai/http://muhammadananggadipa.wordpress.com/author/muhammadananggadipa/
  • 7/28/2019 Askep Gerontik Dengan Arthritis Trematoid

    11/46

    kurang baik atau karena peningkatan kadar asam urat di dalam darah

    sudah berlebihan yang disebut sebagai hiperurisemmia (hyperuricemia).

    Kadar normal asam urat darah rata-rata adalah antara 3-7 mg/ml, dengan

    perbedaan untuk pria2,1-8,5 mg/dl dan wanita 2,0-6,6 mg.dl. Untukmereka yang berusia lanjut, kadar tersebut sedikit lebih tinggi. Gangguan

    asam urat terjadi bila kadar tersebut sudah mencapai lebih dari 12 mg/dl.

    Pada sebagian orang yang beresiko, asam urat dalam kadar tinggi di dalam

    darah akan mengendap di sendi sebagai kristal berbentuk jarum. Kristal itu

    dianggap sebagai benda asing oleh tubuh, sehingga sistem imunitas

    melepaskan Ig G yang memanggil pasukan sel darah putih untukmenumpas pengganggu tersebut. Akibatnya terjadilah penggumpalan

    pada kristal yang merupakan bengkak yang mengganjal atau mencederai

    sendi. Hal inilah yang menyebabkan rasa nyeri.

    Serangan asam urat umumnya terasa secara tiba-tiba (acute attack) tanpa

    disertai dengan gejala sebelumnya, dan dimulai pada malam hari, dengan

    lokasi utama pada sendi ibu jari kaki (big toe joiny). Bisa juga mengenai

    tumit, lutut, pergelangan tangan dan kaki, siku dan jari tangan. Karena itu

    dikenal empat tahap gout :

    1. Asymptomatic (tanpa gejala). Pada tahap ini kelebihan asam urat

    tidak membutuhkan pengobatan, tapi penderita harus sadar diri untuk

    menurunkan kelebihan tersebut dengan melakukan perubahan pola

    makan atau gaya hidup.

    2. Akut. Pada tahap ini gejalanya muncul tiba-tiba dan biasanya

    menyerang satu atau beberapa persendian. Sakit yang dirasakan

    penderita seringnya dimulai di malam hari, dan rasanya berdenyut-

    denyut atau nyeri seperti ditusuki jarum. Persendian yang terserang

    tampak meradang, merah, terasa panas dan lunak. Rasa sakit pada

    persendian tersebut mungkin dapat berkurang dalam beberapa hari tapi

    bisa muncul kembali pada interval yang tidak tentu. Serangan susulan

    biasanya berlangsung lebih lama pada penderita berlanjut menjadi

  • 7/28/2019 Askep Gerontik Dengan Arthritis Trematoid

    12/46

    artritis gout yang kronis, sedang dilain pihak banyak pula yang tak akan

    mengalaminya lagi.

    3. Interkritikal. Tahap dimana penderita asam urat mengalami

    serangan berulang yang tidak menentu.4. Kronis. Tahap dimana kristal asam urat menumpuk diberbagai

    jaringan lunak tubuh penderita.

    Serangan asam urat yang berakibat peradangan sendi tersebut bisa juga

    dicetuskan oleh cedera ringan akibat memakai sepatu yang tidak sesuai

    dengan ukuran kaki, selain terlalu banyak makan makanan yang

    mengandung senyawa purin, konsumsi alkohol, tekanan batin (stress)

    karena infeksi atau efek samping dari obat-obat tertentu atau diuretik.

    B. Sasaran Utama Asam Urat

    1. Ujung jari. Kristal asam urat menyukai daerah yang bersuhu dingin

    seperti pada ujung jari tangan dan kaki

    2. Ibu jari. Hampir 90% serangan pertama adalah pada ibu jari

    terutama pada kaki

    3. Sendi lutut dan pergelangan kaki

    4. Daun telinga. Kristal asam urat sering mengendap di daun telinga

    berupa benjolan putih yang mirip jerawat

    5. Retina mata. Pengendapan asam urat mengakibatkan gangguan

    penglihatan

    6. Saluran cerna. Asupan makanan tinggi purin menjadi penyebab

    utama dari serangan asam urat

    7. Ginjal. 2/3 dari asam urat dibuang melalui ginjal. Bila terjadi

    gangguan pada ginjal maka kristal asam urat dapat mengendap pada

    ginjal dengan akibat terjadinya batu ginjal dan gangguan fungsi ginjal

    8. Jantung. Kristal asam urat dapat mengendap pada jantung dengan

    akibat gangguan fungsi jantung

    Gejala Asam Urat

    Penyakit ini umumnya ditandai dengan rasa nyeri hebat yang tiba-tiba

    menyerang sebuah sendi saat tengah malam biasanya pada ibu jari kaki.

  • 7/28/2019 Askep Gerontik Dengan Arthritis Trematoid

    13/46

    Jumlah sendi yang meradang kurang dari 4, dan serangannya pada satu sisi

    (unilateral). Kulit berwarna kemerahan, terasa panas, bengkak dan sangat

    nyeri. Gejala lain yang mungkin terjadi berupa :

    1. Demam dengan suhu tubuh 38,3 derajat celcius atau lebih dan tidak

    menurun selama 3 hari.

    2. Ruam kulit, sakit tenggorokan, lidah berwarna merah dan gusi

    berdarah

    3. Diare dan muntah

    4. Bengkak pada kaki atau peningkatan berat badan tiba-tiba

    DiagnosisThe American Rheumatism Association menetapkan kriteria diagnostik

    untuk gout sebagai berikut :

    1. Adanya kristal urat dalam cairan sendi

    2. Thopus (Deposit besar dan tidak teratur dari natrium urat) terbukti

    mengandung kristal urat berdasarkan pemeriksaan kimiawi dan

    mikroskopik dengan sinar terpolarisasi

    3. A. Lebih dari sekali mengalami artritis akut

    4. Terjadi peradangan secara maksimal dalam 1 hari

    5. Oligoartritis, atau jumlah sendi yang meradang kurang dari 4 hari

    6. Kemerahan disekitar sendi yang meradang

    7. Sendi metatarsofalangeal pertama (ibu jari kaki terasa sakit dan

    bengkak)

    8. Serangan unilateral pada sendi metatarsofalangeal pertama

    9. Serangan unilateral pada sendi tarsal

    10. Thopus (Deposit besar dan tidak teratur dari natrium urat) dari

    vertilago articular di kapsula sendi

    11. Hiperurisemia pada asam urat dalam darah lebih dari 7,5 mg/dl

    12. Pembengkakan sendi secara asimetris

    13. Serangan artritis akut berhenti secara menyeluruh

    Diagnostik gout ditetapkan bila ditemukan kriteria 1 dan-atau kriteria 2

    dan atau 6 insiden atau lebih dari kriteria 3.

  • 7/28/2019 Askep Gerontik Dengan Arthritis Trematoid

    14/46

    Penyebab

    Dengan memahami terjadinya proses hiperurisemia dapat disimpulkanbahwa faktor-faktor penyebab gout adalah :

    1. Faktor keturunan dengan adanya riwayat artritis gout dalam silsilah

    keluarga

    2. Meningkatnya kadar asam urat karna diet tinggi protein dan

    makanan kaya senyawa purin lainnya

    3. Akibat konsumsi alkohol berlebihan, karna alkohol merupakansumber purin yang juga dapat menghambat pembuangan purin melalui

    ginjal

    4. Hambatan dari pembuangan asam urat karna penyakit terutama

    gangguan ginjal. Pasien disarankan untuk minum air putih 2 liter setiap

    hari untuk mempercepat pembuangan urat dan meminimalkan

    pengendapan urat di saluran kemih

    5. Penggunaan obat tertentu yang meningkatkan kadar asam urat

    terutama diuretik

    6. Penggunaan antibiotik berlebihan yang menyebabkan

    berkembangnya jamur, bakteri dan virus yang lebih ganas

    7. Penyakit tertentu pada darah (anemia kronis) yang menyebabkan

    terjadinya gangguan metabolisme tubuh, misalnya berupa polisitomia

    dan leukimia.

    8. Faktor lain seperti stres, diet ketat, cedera sendi, darah tinggi dan

    olahraga berlebihan.

    Resiko asam urat akan meningkat jika terjadi pada usia diatas 40 tahun,

    terutama pada pria. Pada wanita, hormon estrogen rupanya dapat

    memperlancar proses pembuangan asam urat dalam ginjal. Oleh karna itu

    saat wanita mengalami menopause, yang umumnya juga mengalami

    gangguan tulang, maka resiko terkena asam urat menjadi sama dengan

    pria.

  • 7/28/2019 Askep Gerontik Dengan Arthritis Trematoid

    15/46

    Faktor Resiko Radang Sendi Asam Urat

    1. Genetika/riwayat keluarga2. Asupan senyawa purin berlebihan dari makanan

    3. Konsumsi alkohol berlebihan

    4. Berat badan berlebihan

    5. Hipertensi, penyakit jantung

    6. Obat-obatan tertentu (terutama diuretika)

    7. Gangguan fungsi ginjal

    8. Keracunan kehamilan (preeklampsia)

    Perawatan Sendiri

    Perawatan yang dapat dilakukan berupa tindakan sewaktu terjadi

    serangan, pengobatan dokter dan perawatan sendiri setelah memperoleh

    diagnosa.

    Bila anda mengalami serangan gout secara tiba-tiba, lakukan tindakan

    darurat, berikut:

    1. Istirahatkan sendi agar cepat sembuh. Beri kompres dingin (plastik

    berisi es) beberapa jam sekali selama 15 samapai 20 menit pada sendi

    yang nyeri untuk mengurangi nyeri akibat radang. Kalau perlu

    masukkan kaki yang bengkak ke dalam ember berisi air es. Selimut atau

    kain lain yamg menempel pada sendi yang nyeri, karena lokasi tersebut

    sedang dalam keadaan yang sensitif.

    2. Minum obat pereda sakit (analgesik biasa) untuk menghilangkan

    rasa nyeri

    3. Minum banyak air (lebih dari 3,5 liter atau 8-10 gelas sehari) untuk

    membantu mengeluarkan asam urat dari tubuh melalui urin

    Patofisiologi artritis gout

    Adanya gangguan metabolisme purin

  • 7/28/2019 Askep Gerontik Dengan Arthritis Trematoid

    16/46

    Akumulasi asam urat yang berlebihan dalam darah

    Kristal asam urat menumpuk dalam tubuh

    Menimbulkan iritasi lokal pada sendi

    Menimbulkan respons inflamasi

    Asuhan Keperawatan

    Pengkajian

    1. Data Subjektif A. Tanyakan keluhan nyeri, lokasi dan derajatnya

    B. Bagaimana gejala awalnya dan cara penanggulangannya

    C. Adakah riwayat gout di keluarga

    D. Obat-obatan yang diperoleh

    E. Anoreksia

    F. Sakit kepala

    G. Data Objektif : palpasi apakah ada nyeri tekan atau nyeri saat

    digerakkan, pembengkakan/nodul dan kemerahan pada sendi.

    Periksa adanya demam.

    H. Riwayat psikososial. Adanya nyeri pada persendian, pasien

    merasa cemas dan takut untuk melakukan aktivitas seperti sebelum

    sakit.

    I. Pemeriksaan diagnostik meliputi pemeriksaan darah (asam

    urat meningkat, sel darah putih meningkat selama fase akut). Pada

    aspirasi sendi ditemukan asam urat. Pemeriksaan rontgen pada

    daerah yang terkena pirai.

    J. Pemeriksaan laboratorium untuk memonitor kadar asam urat

    di dalam darah dan urin. Pemeriksaan darah diperlukan diagnosa

    gout, sedangkan pemeriksaan urin untuk diagnosa batu ginjal. Kadar

    asam urat normal untuk pria antara 2,1-8,5 mg/dl dan wanita 2,0-6,6

    mg/dl. Bagi mereka yang berusia lanjut, kadar tersebut sedikit lebih

    tinggi rata-rata kadar normal asam urat adalah 3,0-7,0 mg/dl. Bila

  • 7/28/2019 Askep Gerontik Dengan Arthritis Trematoid

    17/46

    lebih dari 7,0 mg/dl dapat menyebabkan serangan gout dan dianggap

    berlebihan. Dan bila lebih dari 12 mg/dl dapat menyebabkan

    terjadinya batu ginjal.

    Sebelum pemeriksaan, pasien dianjurkan puasa (tidak makan minum)paling tidak selama 4 jam sebelumnya. Juga tidak boleh menggunakan

    obat-obatan tertentu yang dapat mempengaruhi hasil pemeriksaan, yaitu

    diuretik, ethambutol, vinkristin, pirazinamid, tiazid, analgesik (aspirin,

    paracetamol dan fenacetin), vitamin c dan levodopan. Begitu pula makanan

    tertentu yang kaya purin.

    Diagnosis Keperawatan

    1. Nyeri yang berhubungan dengan proses infeksi sendi

    2. Gangguan mobilitas fisik yang berhubungan dengan gangguan fungsi

    sendi

    3. Kurang pengetahuan

    Intervensi Keperawatan

    Diagnosis Keperawatan Tujuan Keperawatan Intervensi Keperawatan

    Nyeri yang berhubungan

    dengan proses infeksi sendi

    Meredakan nyeri 1. Kaji tingkat nyeri yang dialami

    pasien

    2. Jelaskan penyebab nyeri. 3.Denga

    demikian pasien dapat mengontrol

    nyeri

    4.Anjurkan latihan relaksasi dengan

    menghirup udara dari hidung, tahan

    beberapa detik dan hembuskan dari

    mulut dengan bibir terkatup

    5. Alihkan perhatian pasien dengan

    memberi bahan bancaan, menonton

    tv, mendengarkan radio

    6. pasang bidai pada sendi yang

    inflamasi. Ini bertujuan menyokong

    atau mengimobilisasi sendi, sehingg

  • 7/28/2019 Askep Gerontik Dengan Arthritis Trematoid

    18/46

    dapat mengurangi nyeri

    7. kolaborasi dalam pemberian

    kodein untuk mengurangi nyeri

    Gangguan mobilitas fisik

    yang berhubungan dengan

    gangguan fungsi sendi Meningkatkan mobilitas fisik

    1. Kaji tingkat mobilitas fisik, apaka

    sebagian atau total

    2. Anjurkan latihan gerak sendi atau

    ROM secara teratur jika infeksi telah

    hilang atau nyeri hilang

    3. Ajarkan pasien untuk pemenuhan

    kebutuhan sehari-hari secara

    bertahap. Hal ini dimaksudkan untukmemandirikan pasien dan

    meningkatkan keprcayaan diri

    4. Dekatkan alat-alat yang

    diperlukan, sehingga mudah

    dijangkau oleh pasien

    5. Libatkan keluarga dalam

    pemenuhan kebutuhan sehari-hari

    6. Anjurkan kepada pasien untuk

    menggunakan alat bantu berjalan jik

    akan melakukan aktivitas di luar

    tempat tidur

    Kurang Pengetahuan tentang

    penyakit dan penangananya

    Meningkatkan pemahaman klien

    tentang penyakit dan penanganannya

    1. Kaji tingkat pemahaman pasien

    dan keluarga akan penyakit dan

    perawatannya2. Beri penjelasan kepada pasien dan

    keluarga tentang penyakit dan

    perawatannya

    3. Jelaskan program pengobatan yan

    akan dilakukan dan efek samping

    obat yang mungkin timbul

    4. Jelaskan pentingnya melakukan

  • 7/28/2019 Askep Gerontik Dengan Arthritis Trematoid

    19/46

    latihan gerak sendi (ROM)

    5. Jelaskan pentingnya nutrisi dan

    cairan untuk mempercepat

    penyembuhan penyakitnya

    6. Jelaskan waktu untuk perawatan

    tindak-lanjut

    Gangguan rasa nyaman atau

    nyeri Nyeri teratasi

    1. Kaji intensitasi, letak dan tipe

    nyeri. Gunakan skala peningkatan

    nyeri

    2. Pertahankan pasien dalam posisi

    nyaman, kaki tersangga dan sejajar

    3. Tinggikan area yang sakit untuk

    mengurangi edema dan

    meningkatkan aliran darah balik ven

    4. Beri analgesik, antipirai/antigout

    dan antiinflamasi sesuai program.

    Observasi efek samping obat

    5. Perbanyak asupan cairan sampai

    2500 ml/hari

    6. Pantau kadar asam urat serum

    7. Jika terjadi serangan nyeri hindari

    menyentuh atau menggerakkan sendi

    8. Beri kompres dingin

    9. Hindari menggunakan sepatu

    sempit

    Hambatan mobilitas fisik

    yang berhubungan dengan

    nyeri persendian dan

    imobilitas

    Mobilitas fisik dipertahankan 1. Tingkatkan aktivitas pasien jika

    nyeri telah berkurang

    2. Ambulasi dengan bantuan.

    Gunakan walker atau tongkat

  • 7/28/2019 Askep Gerontik Dengan Arthritis Trematoid

    20/46

    3. Lakukan latihan rentang gerak

    sendi (ROM) dengan hati-hati pada

    sendi yang sakit

    4. Tingkatkan kembali ke aktivitasnormal

    Evaluasi Keperawatan

    Setelah melakukan intervensi keperawatan, diharapkan :

    1. Nyeri berkurang atau hilang

    A. Mengatakan nyeri berkurang

    B. Nampak rileks dan tenang

    C. Menunjukkan edema berkurang

    D. Mobilitas fisik normal

    i. Melakukan latihan rentang gerak sendi (ROM) secara

    adekuat

    ii. Melakukan ambulasi dengan walker atau tongkat tanpa

    rasa nyeri

    iii. Memahami program pengobatan dan perawatan

    penyakitnya

    a. Mengekspresikan kesadaran dan pengetahuan

    tentang jadwal pengobatan dan efek samping

    b. Mengungkapkan pentingnya diet, aktivitas dan

    program latihan

    c. Menepati jadwal kontrol ulang ke dokter

    Penatalaksanaan

    1. Pengobatan serangan akut dengan colchicine 0,6 mg (oral), colchine

    1,0-3,0 mg (dalam NaCL intravena), Phenilbutazone (Butazolidin),

    Indometachin (Indocin)

    2. Sendi diistirahatkan

    3. Kompres dingin

  • 7/28/2019 Askep Gerontik Dengan Arthritis Trematoid

    21/46

    4. Diet rendah purin

    5. Analgesik dan antipiretik

    6. Terapi pencegahan dengan meningkatkan ekskresi asam urat

    menggunakan probenecid (Benemid) 0,5 g/hari atau sulfinpyrazone(anturane) pada pasien yang tidak tahan terhadap benemid atau

    menurunkan pembentukkan asam urat dengan Allopurinol (zyloprim)

    100 mg 2x/hari.

    Komplikasi artritis pirai menyebabkan kerusakan tubuler ginjal yang

    menyebabkan gagal ginjal kronis.

    Pencegahan

    Belum ditemukan cara yang efektif, tapi usaha pencegahan asam urat

    umumnya adalah menghindari segala sesuatu yang dapat menjadi pencetus

    serangan, misalnya latihan fisik berlebihan, stres, dan makanan yang

    mengandung purin berlebihan seperti daging, jerohan, bahkan ikan asin.

    Meskipun serangan berulang dapat dicegah dengan pemberian obat, tetapi

    mengurangi konsumsi makanan berlemak dan alkohol dapat memperkecil

    kemungkinan terjadinya serangan gout.

    Kenalilah jenis makan yang kadar purinnya amat tinggi, sedang dan

    rendah. Dengan demikian dapat mengontrol asupan semaksimal mungkin.

    1. Kadar tinggi (150-180 mg/100gr)

    Jerohan, dan saripati daging

    1. Kadar sedang (50-150 mg/100gr)

    Daging sapi, udang, kepiting, cumi, kerang, kacang-kacangan, kembang

    kol, bayam, kangkung, asparagus dan jamur

    1. Kadar rendah (dibawah 50mg/100gr)

    Gula, telur dan susu

  • 7/28/2019 Askep Gerontik Dengan Arthritis Trematoid

    22/46

    Komplikasi

    Gangguan asam urat dapat menyebabkan komplikasi berbahaya,persendian menjadi rusak sehingga pincang, peradangan tulang, kerusakan

    ligamen dan tendon (otot), batu ginjal (kencing batu), dan gagal ginjal.

    Pengobatan

    Tujuan pengobatan adalah untuk mengatasi gejala seranganakut(mendadak) asam urat, mencegah kambuhnya kembali radang sendi

    dan pembentukan batu urat. Bagi penderita ganguan asam urat,

    untukmenurunkan kadar asam urat dalam darah diberikan allopurinol

    yang bekeja sebagi inhibitor menekan produksi asam urat. Atau urikosurik,

    misalnya probenesid untuk membantu memepercepat pembuangan asam

    urat lewat ginjal. Diberikan juga obat-obat untuk mengatasi radang dan

    rasa sakit yaitu analgesik dari golongan AINS atau NSID seperti

    indometasin, ibuprofen, ketoprofen, atau diklofenak. Sedangkan untuk

    pencegahan serangan berulang biasanya diberikan kolsisin.

    1. Perawatan

    2. Diet

    3. Olahraga

    Memperbaiki kondisi kekuatan dan kelenturan sendi dan sangat berguna

    untuk memperkecil resiko terjadinya kerusakan sendi akibat radang sendi

    selain itu memberikan efek menghangatkan tubuh untuk mecegah

    terjadinya pengendapan

    1. Aerobik

    Untuk meningkatakan sistem pernafasan dan membantu membuang asam

    urat dari peredaran darah.

  • 7/28/2019 Askep Gerontik Dengan Arthritis Trematoid

    23/46

    1. Latiahan Peregangan

    Bermanfaat untuk kelenturan otot dan sendi

    1. Melindungi sendi2. Kontrol stress

    Daftar Pustaka

    Suratum, et all.2008.Seri ASKEP Klien Gangguan Sistem

    Muskuloskeletal.Jakarta:EGC

    Tim redaksi.2006.Asam Urat, Info Lengkap Untuk Penderita dan

    Keluarga.Jakarta:PT.Gramedia Pustaka Utama

    Lansia dengan Asam Urat ( Artritis Gout/Pirai )Posted on 12 Januari 2012byAndi (Nurse Boy)

    Disusun Oleh : Muhammad Ananggadipa

    Institusi : Stikes Hang Tuah Surabaya

    Nim : o81.xx62

    Pendahuluan

    A. Serangan Asam Urat

    Asam urat adalah sampah hasil metabolisme normal dari pencernaan

    protein (terutama dari daging, hati, ginjal dan beberapa jenis sayuran

    seperti kacang dan buncis) atau dari penguraian senyawa purin (sel tubuh

    yang rusak) yang seharusnya akan dibuang melalui ginjal, fecesc atau

    keringat. Senyawa ini sukar larut dalam air, tapi dalam plasma darah

    beredar sebagai senyawa natrium urat, bentuk garamnya terlarut pada

    kondisi pH atau keasaman basa di atas tujuh. Karena itu, serangan radang

    persendian yang berulang terjadi bila produksinya berlebihan. Atau terjadi

    gangguan pada proses pembuangan asam urat akibat kondisi ginjal yang

    kurang baik atau karena peningkatan kadar asam urat di dalam darah

    http://muhammadananggadipa.wordpress.com/2012/01/12/lansia-dengan-asam-urat-artritis-goutpirai/http://muhammadananggadipa.wordpress.com/2012/01/12/lansia-dengan-asam-urat-artritis-goutpirai/http://muhammadananggadipa.wordpress.com/author/muhammadananggadipa/http://muhammadananggadipa.wordpress.com/author/muhammadananggadipa/http://muhammadananggadipa.wordpress.com/2012/01/12/lansia-dengan-asam-urat-artritis-goutpirai/http://muhammadananggadipa.wordpress.com/2012/01/12/lansia-dengan-asam-urat-artritis-goutpirai/http://muhammadananggadipa.wordpress.com/author/muhammadananggadipa/
  • 7/28/2019 Askep Gerontik Dengan Arthritis Trematoid

    24/46

    sudah berlebihan yang disebut sebagai hiperurisemmia (hyperuricemia).

    Kadar normal asam urat darah rata-rata adalah antara 3-7 mg/ml, dengan

    perbedaan untuk pria2,1-8,5 mg/dl dan wanita 2,0-6,6 mg.dl. Untuk

    mereka yang berusia lanjut, kadar tersebut sedikit lebih tinggi. Gangguanasam urat terjadi bila kadar tersebut sudah mencapai lebih dari 12 mg/dl.

    Pada sebagian orang yang beresiko, asam urat dalam kadar tinggi di dalam

    darah akan mengendap di sendi sebagai kristal berbentuk jarum. Kristal itu

    dianggap sebagai benda asing oleh tubuh, sehingga sistem imunitas

    melepaskan Ig G yang memanggil pasukan sel darah putih untuk

    menumpas pengganggu tersebut. Akibatnya terjadilah penggumpalanpada kristal yang merupakan bengkak yang mengganjal atau mencederai

    sendi. Hal inilah yang menyebabkan rasa nyeri.

    Serangan asam urat umumnya terasa secara tiba-tiba (acute attack) tanpa

    disertai dengan gejala sebelumnya, dan dimulai pada malam hari, dengan

    lokasi utama pada sendi ibu jari kaki (big toe joiny). Bisa juga mengenai

    tumit, lutut, pergelangan tangan dan kaki, siku dan jari tangan. Karena itu

    dikenal empat tahap gout :

    1. Asymptomatic (tanpa gejala). Pada tahap ini kelebihan asam urat

    tidak membutuhkan pengobatan, tapi penderita harus sadar diri untuk

    menurunkan kelebihan tersebut dengan melakukan perubahan pola

    makan atau gaya hidup.

    2. Akut. Pada tahap ini gejalanya muncul tiba-tiba dan biasanya

    menyerang satu atau beberapa persendian. Sakit yang dirasakan

    penderita seringnya dimulai di malam hari, dan rasanya berdenyut-

    denyut atau nyeri seperti ditusuki jarum. Persendian yang terserang

    tampak meradang, merah, terasa panas dan lunak. Rasa sakit pada

    persendian tersebut mungkin dapat berkurang dalam beberapa hari tapi

    bisa muncul kembali pada interval yang tidak tentu. Serangan susulan

    biasanya berlangsung lebih lama pada penderita berlanjut menjadi

  • 7/28/2019 Askep Gerontik Dengan Arthritis Trematoid

    25/46

    artritis gout yang kronis, sedang dilain pihak banyak pula yang tak akan

    mengalaminya lagi.

    3. Interkritikal. Tahap dimana penderita asam urat mengalami

    serangan berulang yang tidak menentu.4. Kronis. Tahap dimana kristal asam urat menumpuk diberbagai

    jaringan lunak tubuh penderita.

    Serangan asam urat yang berakibat peradangan sendi tersebut bisa juga

    dicetuskan oleh cedera ringan akibat memakai sepatu yang tidak sesuai

    dengan ukuran kaki, selain terlalu banyak makan makanan yang

    mengandung senyawa purin, konsumsi alkohol, tekanan batin (stress)

    karena infeksi atau efek samping dari obat-obat tertentu atau diuretik.

    B. Sasaran Utama Asam Urat

    1. Ujung jari. Kristal asam urat menyukai daerah yang bersuhu dingin

    seperti pada ujung jari tangan dan kaki

    2. Ibu jari. Hampir 90% serangan pertama adalah pada ibu jari

    terutama pada kaki

    3. Sendi lutut dan pergelangan kaki

    4. Daun telinga. Kristal asam urat sering mengendap di daun telinga

    berupa benjolan putih yang mirip jerawat

    5. Retina mata. Pengendapan asam urat mengakibatkan gangguan

    penglihatan

    6. Saluran cerna. Asupan makanan tinggi purin menjadi penyebab

    utama dari serangan asam urat

    7. Ginjal. 2/3 dari asam urat dibuang melalui ginjal. Bila terjadi

    gangguan pada ginjal maka kristal asam urat dapat mengendap pada

    ginjal dengan akibat terjadinya batu ginjal dan gangguan fungsi ginjal

    8. Jantung. Kristal asam urat dapat mengendap pada jantung dengan

    akibat gangguan fungsi jantung

    Gejala Asam Urat

    Penyakit ini umumnya ditandai dengan rasa nyeri hebat yang tiba-tiba

    menyerang sebuah sendi saat tengah malam biasanya pada ibu jari kaki.

  • 7/28/2019 Askep Gerontik Dengan Arthritis Trematoid

    26/46

    Jumlah sendi yang meradang kurang dari 4, dan serangannya pada satu sisi

    (unilateral). Kulit berwarna kemerahan, terasa panas, bengkak dan sangat

    nyeri. Gejala lain yang mungkin terjadi berupa :

    1. Demam dengan suhu tubuh 38,3 derajat celcius atau lebih dan tidak

    menurun selama 3 hari.

    2. Ruam kulit, sakit tenggorokan, lidah berwarna merah dan gusi

    berdarah

    3. Diare dan muntah

    4. Bengkak pada kaki atau peningkatan berat badan tiba-tiba

    DiagnosisThe American Rheumatism Association menetapkan kriteria diagnostik

    untuk gout sebagai berikut :

    1. Adanya kristal urat dalam cairan sendi

    2. Thopus (Deposit besar dan tidak teratur dari natrium urat) terbukti

    mengandung kristal urat berdasarkan pemeriksaan kimiawi dan

    mikroskopik dengan sinar terpolarisasi

    3. A. Lebih dari sekali mengalami artritis akut

    4. Terjadi peradangan secara maksimal dalam 1 hari

    5. Oligoartritis, atau jumlah sendi yang meradang kurang dari 4 hari

    6. Kemerahan disekitar sendi yang meradang

    7. Sendi metatarsofalangeal pertama (ibu jari kaki terasa sakit dan

    bengkak)

    8. Serangan unilateral pada sendi metatarsofalangeal pertama

    9. Serangan unilateral pada sendi tarsal

    10. Thopus (Deposit besar dan tidak teratur dari natrium urat) dari

    vertilago articular di kapsula sendi

    11. Hiperurisemia pada asam urat dalam darah lebih dari 7,5 mg/dl

    12. Pembengkakan sendi secara asimetris

    13. Serangan artritis akut berhenti secara menyeluruh

    Diagnostik gout ditetapkan bila ditemukan kriteria 1 dan-atau kriteria 2

    dan atau 6 insiden atau lebih dari kriteria 3.

  • 7/28/2019 Askep Gerontik Dengan Arthritis Trematoid

    27/46

    Penyebab

    Dengan memahami terjadinya proses hiperurisemia dapat disimpulkanbahwa faktor-faktor penyebab gout adalah :

    1. Faktor keturunan dengan adanya riwayat artritis gout dalam silsilah

    keluarga

    2. Meningkatnya kadar asam urat karna diet tinggi protein dan

    makanan kaya senyawa purin lainnya

    3. Akibat konsumsi alkohol berlebihan, karna alkohol merupakansumber purin yang juga dapat menghambat pembuangan purin melalui

    ginjal

    4. Hambatan dari pembuangan asam urat karna penyakit terutama

    gangguan ginjal. Pasien disarankan untuk minum air putih 2 liter setiap

    hari untuk mempercepat pembuangan urat dan meminimalkan

    pengendapan urat di saluran kemih

    5. Penggunaan obat tertentu yang meningkatkan kadar asam urat

    terutama diuretik

    6. Penggunaan antibiotik berlebihan yang menyebabkan

    berkembangnya jamur, bakteri dan virus yang lebih ganas

    7. Penyakit tertentu pada darah (anemia kronis) yang menyebabkan

    terjadinya gangguan metabolisme tubuh, misalnya berupa polisitomia

    dan leukimia.

    8. Faktor lain seperti stres, diet ketat, cedera sendi, darah tinggi dan

    olahraga berlebihan.

    Resiko asam urat akan meningkat jika terjadi pada usia diatas 40 tahun,

    terutama pada pria. Pada wanita, hormon estrogen rupanya dapat

    memperlancar proses pembuangan asam urat dalam ginjal. Oleh karna itu

    saat wanita mengalami menopause, yang umumnya juga mengalami

    gangguan tulang, maka resiko terkena asam urat menjadi sama dengan

    pria.

  • 7/28/2019 Askep Gerontik Dengan Arthritis Trematoid

    28/46

    Faktor Resiko Radang Sendi Asam Urat

    1. Genetika/riwayat keluarga2. Asupan senyawa purin berlebihan dari makanan

    3. Konsumsi alkohol berlebihan

    4. Berat badan berlebihan

    5. Hipertensi, penyakit jantung

    6. Obat-obatan tertentu (terutama diuretika)

    7. Gangguan fungsi ginjal

    8. Keracunan kehamilan (preeklampsia)

    Perawatan Sendiri

    Perawatan yang dapat dilakukan berupa tindakan sewaktu terjadi

    serangan, pengobatan dokter dan perawatan sendiri setelah memperoleh

    diagnosa.

    Bila anda mengalami serangan gout secara tiba-tiba, lakukan tindakan

    darurat, berikut:

    1. Istirahatkan sendi agar cepat sembuh. Beri kompres dingin (plastik

    berisi es) beberapa jam sekali selama 15 samapai 20 menit pada sendi

    yang nyeri untuk mengurangi nyeri akibat radang. Kalau perlu

    masukkan kaki yang bengkak ke dalam ember berisi air es. Selimut atau

    kain lain yamg menempel pada sendi yang nyeri, karena lokasi tersebut

    sedang dalam keadaan yang sensitif.

    2. Minum obat pereda sakit (analgesik biasa) untuk menghilangkan

    rasa nyeri

    3. Minum banyak air (lebih dari 3,5 liter atau 8-10 gelas sehari) untuk

    membantu mengeluarkan asam urat dari tubuh melalui urin

    Patofisiologi artritis gout

    Adanya gangguan metabolisme purin

  • 7/28/2019 Askep Gerontik Dengan Arthritis Trematoid

    29/46

    Akumulasi asam urat yang berlebihan dalam darah

    Kristal asam urat menumpuk dalam tubuh

    Menimbulkan iritasi lokal pada sendi

    Menimbulkan respons inflamasi

    Asuhan Keperawatan

    Pengkajian

    1. Data Subjektif A. Tanyakan keluhan nyeri, lokasi dan derajatnya

    B. Bagaimana gejala awalnya dan cara penanggulangannya

    C. Adakah riwayat gout di keluarga

    D. Obat-obatan yang diperoleh

    E. Anoreksia

    F. Sakit kepala

    G. Data Objektif : palpasi apakah ada nyeri tekan atau nyeri saat

    digerakkan, pembengkakan/nodul dan kemerahan pada sendi.

    Periksa adanya demam.

    H. Riwayat psikososial. Adanya nyeri pada persendian, pasien

    merasa cemas dan takut untuk melakukan aktivitas seperti sebelum

    sakit.

    I. Pemeriksaan diagnostik meliputi pemeriksaan darah (asam

    urat meningkat, sel darah putih meningkat selama fase akut). Pada

    aspirasi sendi ditemukan asam urat. Pemeriksaan rontgen pada

    daerah yang terkena pirai.

    J. Pemeriksaan laboratorium untuk memonitor kadar asam urat

    di dalam darah dan urin. Pemeriksaan darah diperlukan diagnosa

    gout, sedangkan pemeriksaan urin untuk diagnosa batu ginjal. Kadar

    asam urat normal untuk pria antara 2,1-8,5 mg/dl dan wanita 2,0-6,6

    mg/dl. Bagi mereka yang berusia lanjut, kadar tersebut sedikit lebih

    tinggi rata-rata kadar normal asam urat adalah 3,0-7,0 mg/dl. Bila

  • 7/28/2019 Askep Gerontik Dengan Arthritis Trematoid

    30/46

    lebih dari 7,0 mg/dl dapat menyebabkan serangan gout dan dianggap

    berlebihan. Dan bila lebih dari 12 mg/dl dapat menyebabkan

    terjadinya batu ginjal.

    Sebelum pemeriksaan, pasien dianjurkan puasa (tidak makan minum)paling tidak selama 4 jam sebelumnya. Juga tidak boleh menggunakan

    obat-obatan tertentu yang dapat mempengaruhi hasil pemeriksaan, yaitu

    diuretik, ethambutol, vinkristin, pirazinamid, tiazid, analgesik (aspirin,

    paracetamol dan fenacetin), vitamin c dan levodopan. Begitu pula makanan

    tertentu yang kaya purin.

    Diagnosis Keperawatan

    1. Nyeri yang berhubungan dengan proses infeksi sendi

    2. Gangguan mobilitas fisik yang berhubungan dengan gangguan fungsi

    sendi

    3. Kurang pengetahuan

    Intervensi Keperawatan

    Diagnosis Keperawatan Tujuan Keperawatan Intervensi Keperawatan

    Nyeri yang berhubungan

    dengan proses infeksi sendi

    Meredakan nyeri 1. Kaji tingkat nyeri yang dialami

    pasien

    2. Jelaskan penyebab nyeri. 3.Denga

    demikian pasien dapat mengontrol

    nyeri

    4.Anjurkan latihan relaksasi dengan

    menghirup udara dari hidung, tahan

    beberapa detik dan hembuskan dari

    mulut dengan bibir terkatup

    5. Alihkan perhatian pasien dengan

    memberi bahan bancaan, menonton

    tv, mendengarkan radio

    6. pasang bidai pada sendi yang

    inflamasi. Ini bertujuan menyokong

    atau mengimobilisasi sendi, sehingg

  • 7/28/2019 Askep Gerontik Dengan Arthritis Trematoid

    31/46

    dapat mengurangi nyeri

    7. kolaborasi dalam pemberian

    kodein untuk mengurangi nyeri

    Gangguan mobilitas fisik

    yang berhubungan dengan

    gangguan fungsi sendi Meningkatkan mobilitas fisik

    1. Kaji tingkat mobilitas fisik, apaka

    sebagian atau total

    2. Anjurkan latihan gerak sendi atau

    ROM secara teratur jika infeksi telah

    hilang atau nyeri hilang

    3. Ajarkan pasien untuk pemenuhan

    kebutuhan sehari-hari secara

    bertahap. Hal ini dimaksudkan untukmemandirikan pasien dan

    meningkatkan keprcayaan diri

    4. Dekatkan alat-alat yang

    diperlukan, sehingga mudah

    dijangkau oleh pasien

    5. Libatkan keluarga dalam

    pemenuhan kebutuhan sehari-hari

    6. Anjurkan kepada pasien untuk

    menggunakan alat bantu berjalan jik

    akan melakukan aktivitas di luar

    tempat tidur

    Kurang Pengetahuan tentang

    penyakit dan penangananya

    Meningkatkan pemahaman klien

    tentang penyakit dan penanganannya

    1. Kaji tingkat pemahaman pasien

    dan keluarga akan penyakit dan

    perawatannya2. Beri penjelasan kepada pasien dan

    keluarga tentang penyakit dan

    perawatannya

    3. Jelaskan program pengobatan yan

    akan dilakukan dan efek samping

    obat yang mungkin timbul

    4. Jelaskan pentingnya melakukan

  • 7/28/2019 Askep Gerontik Dengan Arthritis Trematoid

    32/46

    latihan gerak sendi (ROM)

    5. Jelaskan pentingnya nutrisi dan

    cairan untuk mempercepat

    penyembuhan penyakitnya

    6. Jelaskan waktu untuk perawatan

    tindak-lanjut

    Gangguan rasa nyaman atau

    nyeri Nyeri teratasi

    1. Kaji intensitasi, letak dan tipe

    nyeri. Gunakan skala peningkatan

    nyeri

    2. Pertahankan pasien dalam posisi

    nyaman, kaki tersangga dan sejajar

    3. Tinggikan area yang sakit untuk

    mengurangi edema dan

    meningkatkan aliran darah balik ven

    4. Beri analgesik, antipirai/antigout

    dan antiinflamasi sesuai program.

    Observasi efek samping obat

    5. Perbanyak asupan cairan sampai

    2500 ml/hari

    6. Pantau kadar asam urat serum

    7. Jika terjadi serangan nyeri hindari

    menyentuh atau menggerakkan sendi

    8. Beri kompres dingin

    9. Hindari menggunakan sepatu

    sempit

    Hambatan mobilitas fisik

    yang berhubungan dengan

    nyeri persendian dan

    imobilitas

    Mobilitas fisik dipertahankan 1. Tingkatkan aktivitas pasien jika

    nyeri telah berkurang

    2. Ambulasi dengan bantuan.

    Gunakan walker atau tongkat

  • 7/28/2019 Askep Gerontik Dengan Arthritis Trematoid

    33/46

    3. Lakukan latihan rentang gerak

    sendi (ROM) dengan hati-hati pada

    sendi yang sakit

    4. Tingkatkan kembali ke aktivitasnormal

    Evaluasi Keperawatan

    Setelah melakukan intervensi keperawatan, diharapkan :

    1. Nyeri berkurang atau hilang

    A. Mengatakan nyeri berkurang

    B. Nampak rileks dan tenang

    C. Menunjukkan edema berkurang

    D. Mobilitas fisik normal

    i. Melakukan latihan rentang gerak sendi (ROM) secara

    adekuat

    ii. Melakukan ambulasi dengan walker atau tongkat tanpa

    rasa nyeri

    iii. Memahami program pengobatan dan perawatan

    penyakitnya

    a. Mengekspresikan kesadaran dan pengetahuan

    tentang jadwal pengobatan dan efek samping

    b. Mengungkapkan pentingnya diet, aktivitas dan

    program latihan

    c. Menepati jadwal kontrol ulang ke dokter

    Penatalaksanaan

    1. Pengobatan serangan akut dengan colchicine 0,6 mg (oral), colchine

    1,0-3,0 mg (dalam NaCL intravena), Phenilbutazone (Butazolidin),

    Indometachin (Indocin)

    2. Sendi diistirahatkan

    3. Kompres dingin

  • 7/28/2019 Askep Gerontik Dengan Arthritis Trematoid

    34/46

    4. Diet rendah purin

    5. Analgesik dan antipiretik

    6. Terapi pencegahan dengan meningkatkan ekskresi asam urat

    menggunakan probenecid (Benemid) 0,5 g/hari atau sulfinpyrazone(anturane) pada pasien yang tidak tahan terhadap benemid atau

    menurunkan pembentukkan asam urat dengan Allopurinol (zyloprim)

    100 mg 2x/hari.

    Komplikasi artritis pirai menyebabkan kerusakan tubuler ginjal yang

    menyebabkan gagal ginjal kronis.

    Pencegahan

    Belum ditemukan cara yang efektif, tapi usaha pencegahan asam urat

    umumnya adalah menghindari segala sesuatu yang dapat menjadi pencetus

    serangan, misalnya latihan fisik berlebihan, stres, dan makanan yang

    mengandung purin berlebihan seperti daging, jerohan, bahkan ikan asin.

    Meskipun serangan berulang dapat dicegah dengan pemberian obat, tetapi

    mengurangi konsumsi makanan berlemak dan alkohol dapat memperkecil

    kemungkinan terjadinya serangan gout.

    Kenalilah jenis makan yang kadar purinnya amat tinggi, sedang dan

    rendah. Dengan demikian dapat mengontrol asupan semaksimal mungkin.

    1. Kadar tinggi (150-180 mg/100gr)

    Jerohan, dan saripati daging

    1. Kadar sedang (50-150 mg/100gr)

    Daging sapi, udang, kepiting, cumi, kerang, kacang-kacangan, kembang

    kol, bayam, kangkung, asparagus dan jamur

    1. Kadar rendah (dibawah 50mg/100gr)

    Gula, telur dan susu

  • 7/28/2019 Askep Gerontik Dengan Arthritis Trematoid

    35/46

    Komplikasi

    Gangguan asam urat dapat menyebabkan komplikasi berbahaya,persendian menjadi rusak sehingga pincang, peradangan tulang, kerusakan

    ligamen dan tendon (otot), batu ginjal (kencing batu), dan gagal ginjal.

    Pengobatan

    Tujuan pengobatan adalah untuk mengatasi gejala seranganakut(mendadak) asam urat, mencegah kambuhnya kembali radang sendi

    dan pembentukan batu urat. Bagi penderita ganguan asam urat,

    untukmenurunkan kadar asam urat dalam darah diberikan allopurinol

    yang bekeja sebagi inhibitor menekan produksi asam urat. Atau urikosurik,

    misalnya probenesid untuk membantu memepercepat pembuangan asam

    urat lewat ginjal. Diberikan juga obat-obat untuk mengatasi radang dan

    rasa sakit yaitu analgesik dari golongan AINS atau NSID seperti

    indometasin, ibuprofen, ketoprofen, atau diklofenak. Sedangkan untuk

    pencegahan serangan berulang biasanya diberikan kolsisin.

    1. Perawatan

    2. Diet

    3. Olahraga

    Memperbaiki kondisi kekuatan dan kelenturan sendi dan sangat berguna

    untuk memperkecil resiko terjadinya kerusakan sendi akibat radang sendi

    selain itu memberikan efek menghangatkan tubuh untuk mecegah

    terjadinya pengendapan

    1. Aerobik

    Untuk meningkatakan sistem pernafasan dan membantu membuang asam

    urat dari peredaran darah.

  • 7/28/2019 Askep Gerontik Dengan Arthritis Trematoid

    36/46

    1. Latiahan Peregangan

    Bermanfaat untuk kelenturan otot dan sendi

    1. Melindungi sendi2. Kontrol stress

    Daftar Pustaka

    Suratum, et all.2008.Seri ASKEP Klien Gangguan Sistem

    Muskuloskeletal.Jakarta:EGC

    Tim redaksi.2006.Asam Urat, Info Lengkap Untuk Penderita dan

    Keluarga.Jakarta:PT.Gramedia Pustaka Utamamasih dikandung badan masih berfungsi.

    i. Menghabiskan uang untuk berobat

    Kenyataanya..?

    j. Sama dengan pikun

    Kenyataanya..?

    Tidak semua pikun

    8. Tugas-tugas perkembangan usaia lanjut

    Menurut Hudak dan GallGallo

    a. Mengambil keputusan dimana dan bagaimana sisa hidup mereka

    b. Penyediaan dukungan, intimasi dan keputusan hubungan dengan pasangan keluarga dan

    teman

    c. Pertahankan lingkkungan yang adekuat

    d. Menyediakan penfapatan yang adekuat

    e. Mempertahankan tingkat kesehatan yang maksimal

    f. Mempertahankan kebersihan diri

    g. Mempertahankan keterkaitan social

    h. Membuat perhatian beru yang meningkatkan status

  • 7/28/2019 Askep Gerontik Dengan Arthritis Trematoid

    37/46

    i. Mengenali dan merasa diperhatikan

    j. Menemukan arti hidup selama pension

    k. Mengembangkan filosofi hidup

    B. Konsep Penyakit

    1. Pengertian

    a. Rhematoid Artritis adalah suatu penyakit sistemik yang dengan manifestasi utama pollartritis

    progresif dan melibatkan keseluruhan organ tubuh.(Arif Mansjoer, 1999, jilid 1 hal : 536)

    b. Rhematoid Artritis adalah merupakan suatu penyakit inflamasi sistematik kronik yang

    walaupun manisfestasi utamanya pada arthritis yang progresif akan tetapi penyakit ini juga

    melibatkan seluruh organ tubuh (Soeparman, Waspudji, Suswono, 1999, jilid 1, hal 62)

    c. Rhematoid Artritis adalah suatu penyakit sistematik yang ditandai terutama oleh inflamasi

    kronik lapisan sinivial sendi. (Maylin E Doengoes, 1999, hal : 358)

    2. Etiologi

    Pada saat ini penyebab penyakit nyeri sendi dan tulang belum diketahui secata pasti, namun

    ada beberapa factor yang mempengaruhi perjalanan penyakit nyeri sendi dan tulang antara

    lain:

    a. Faktor hormone, metabolisme, pekerjaan, geografi dan psikososial

    b. Faktor keturunan, dalam hal ini mungkin disebabkan adanya faktor kekebalan tubuh

    c. Infeksi bakteri dan virus diduga memegang peranan bagi timbulnya kelainan tersebut pada

    manusia maupun binatang

    Penyakit Rhematoid Artritis lebih banyak mengenai wanita dari pada pria. Usia antara 30-40

    tahun, usia yang paling banyak menderita Rhematoid Artritis (Arif Mansjoer, 1999, edisi 2

    hal : 143)

    3. Patofisiologi

  • 7/28/2019 Askep Gerontik Dengan Arthritis Trematoid

    38/46

    Walau sulit dideteksi, tapi perubahan tingkat awal Rhematoid Artritis adalah kerusakan

    mikrovaskuler oedem jaringan subsinovial dan proliferasi ringan sel living pada sinovial.

    Pada pemeriksaan dengan mekroskop elektron tampak adanya kesenjangan antara sel endotel

    vaskuler dan kerusakan sel endotel

    Rhematoid Artritis kronis ditandai dengan adanya kerusakan rawan sendi, ligamen, tendon

    dan tulang. Kerusakan tersebut terjadi secara acak atau mulai dari atas dan bawah dengan

    timbulnya jaringan granulasi. Rhematoid Artritis dapat timbul secar sepontan dan berhenti

    pada stadium tertentu. Pada saat mengalami kronisitas, maka jaringan granulasi membentuk

    perlengketan-perlengketan dan dilanjutkan dengan pembentukan jaringan parut. Sisi yang

    berlawanan dengan permukaan sendi menjadi lengket kemudian diorganisir sehingga terjadi

    fibroonkilosos (bila pertemuan sendi yang cukup luas). Metaplasi jaringan granulasi dapat

    menghasilkan ankilosis. Baik pada tulang maupun tulang rawan. Akibatnya kapsul sendi

    menjadi jaringan parut dan kaku sehingga membut mobilitas sendi terbatas.

    Hal ini menyababkan sendi kehilangan fungsi dan bentuknya karena terjadi perlengketan

    antara susunan penaktikular sendi dan karena melemahnya kekuatan sendi, serta ligamen-

    ligamen pendukung dan kapsul sendinya, dapat juga terjadi pemendekan tendon (kuntraktur)

    dan bahkan juga dislokasi (Silvia A Price, 2000, hal : 1224)

    1. Gambaran Klinis

    Kriteria dari American Rheumatism Association (ARA) yang direvisi pada tahun 1987 yang

    seluruhnya ada 11 kriteria antara lain :

    a. Adanya rasa kaku pada pagi hari (Morning Stiffness)

    b. Pembengkakan jaringan lunak sendi (Soft Tissue Swelling) pembengkakan disini sekurang-

    kurangnya 6 minggu

  • 7/28/2019 Askep Gerontik Dengan Arthritis Trematoid

    39/46

    c. Nyeri sendi yang terkena bila digerakkan (Join + tedderness on moving) sekurang-kurangnya

    didapati pada satu sendi

    d. Nyeri sendi bila digerakkan (pada sendi terkena) sekurang-kurangnya pada study yang lama

    e. Poliartritis yang simetri dan serentak, serenta diartikan jarak antara rasa sakit pada satu sendi

    disusul oleh sendi yang lain harus kurang dari minggu berminggu

    f. Adanya modul rheumatikus sub kutan

    g. Adanya kelainan radiologi pada sendi yang terkena, sekurang-kurangnya diklasifikasi

    h. Test, faktor tema positif terdapat hiter abnormal faktor rheumatoid serum yang diperiksa

    dengan cara memberikan hasil positif kurang dari 5% kelompok kontrol yang diperiksa

    i. Pengendapan muan yang kurang pekat

    j. Didapati perubahan gambaran histrologi pada jaringan sinovial, sedikitnya 3 dari :

    1) Proliferasi jaringan sinovial

    2) Kelompok sel yang mati

    3) Deposit timbunan selfibrin

    4) Adanya sebukan sel-sel radang menahun dan mendadak

    k. Didapati perubahan histrologinya yang khas dari sayatan melintang benjolan rheuma

    sekurang-kurangnya 3 dari :

    1) Adanya sel yang mati yang terletak ditengah-tengah

    2) Dikelilingi dengan sel-sel yang berproliferasi yang berjajar membentuk gambaran jeruji

    sepeda

    3) Didepan sel fibrosis bagian tepinya

    4) Adanya serbukan sel-sel radang yang menahun dan mendadak

    (Arif Mansjoer, 1999, edisi 2 hal :143)

    2. Data Penunjang

  • 7/28/2019 Askep Gerontik Dengan Arthritis Trematoid

    40/46

    Walaupun tidak banyak berperan dalam diagnostik Rheumatoida rtritis, namun hal ini dapat

    menyokong bila terdapat keraguan untuk melihat prognosis pasien. Pada pemeriksaan

    laboratorium terdapat :

    a. Test faktor rema biasanya positif pada lebih dari 75 % pada pasien Rheumatoid Artristik

    b. Protein kreatin positif

    c. Laju endap darah meningkat

    d. Leukosit meningkat sedikit / normal

    e. Anemia normasif hipokrom akibat adanya inflamasi yang kronik

    f. Trombosit meningkat

    g. Kadar albumin serum turun dan globulin naik

    h. Pada pemeriksaan x.ray semua sendi dapat terkena, tapi yang sering sendi metatarsofalingeal

    dan biasanya simetris. (Arif Mansjoer, 1999, edisi 2 hal :145)

    3. Penatalaksanaan Medik

    Penatalaksanaan penderita Rheumatoid Artristik dibagi atas beberapa pokok bahasan

    a. Medikamentosa

    1) Untuk mengatasi nyeri sendi akibat inflamasi yang sering dijumpai dapat diberikan:

    a) Aspirin dosis terapi 20 30 mg/dl

    b) Ibuprofen, piroksikam, naproksen

    2) Untuk melindungi rawan sendi dan tulang dari proses aestruksi akibat Rheumatoid Artristik

    dapat diberikan :

    a) Kloroqun 250 mg/hr

    b) Sulfaselarn 1 x 500 mg/hr

    c) Garam eas 10 mg IM

    b. Fisioterapi

  • 7/28/2019 Askep Gerontik Dengan Arthritis Trematoid

    41/46

    Sebaiknya dimulai fisioterapi segera setelah sendi mulai berkurang sakitnya, bila tidak

    berhasil, mungkin diperlukan pertimbangan untuk tindakan operasi. Disamping bentuk-

    bentuk latihan, sering pula diperlukan alat-alat. Oleh karena itu pada pengobatan fisioterapi,

    tercakup pengertian tentang rehabilitasi termasuk :

    1) Pemakaian alat bidai, tongkat, kursi roda, sepatu

    2) Mekanotrapi

    3) Pemanasan

    Baik hidroterapi maupun elektrotherapi (air panas, EKG, Ultrasonik)

    c. Pembedahan

    Bila berbagai cara sudah dilakukan namun belum berhasil dilakukan tindakan operatif

    d. Psikoterapi

    Biasanya diberikan psikoterapi superfisal agar timbul sengat dan keuletan untuk berobat dan

    mental penderita dipersiapkan untuk mengadapi kronisitas dari penyakitnya

    (Arif Mansjoer, edisi 2, hal : 146)

    A. Konsep Asuhan Keperawatan Gerontik dengan Rheumatoid Athritis

    Asuhan keperawatan pada penderita rheumatoid arthritis ditujukan untuk meningkatkan

    kemampuan penderita dalam memenuhi kebutuhannya sendiri. Proses ini dimulai dengan

    pengkajian yang difokuskan pada fungsi musculoskeletal pasien termasuk kemampuan

    pemenuhan aktivitasnya. Selain itu harus dikaji pola diet, riwayat infeksi sebelumnya dan

    aspek psikososial akibat dari penyakit yang diderita lansia (Lemone & Burke, 2001).

    Tahap-tahap dalam proses keperawatan saling bergantung satu sama lainya dan bersifat

    dinamis dan tersusun secara sistimatis untuk menggambarkan perkembangan dan tahap yang

    lainya dengan tahap-tahap sebagai berikut :

  • 7/28/2019 Askep Gerontik Dengan Arthritis Trematoid

    42/46

    1.Pengkajian

    Pengkajian adalah suatu tahapan dimana seorang perawat mengambil informasi secara terus

    menerus.

    Pengumpulan data dapat dilakukan melalui cara :

    a. Wawancara

    Yang berkaitan drngan hal-hal yang perlu diketahui, baik aspek fisik, mental, social budaya,

    ekonomi, kebiasaan, dan lingkungan.

    b. Pengamatan

    Pengamatan dilakukan terthadap hal-hal yang tidak perlu ditanyakan, karena sudah dianggap

    cukup melalui pengamatan saja, seperti ventilasi, penerangan, kebersihan dan sebagainya.

    c. Studi dokumentasi

    Study berkaitan dengan perkembangan kesehatan lansia, diantaranya melalui kartu menuju

    sehat (KMS)

    d. Pemeriksaan fisik

    Dilakukan terhadap anggota keluarga yang mempunyai masalah kesehatan dan keperawatan,

    berkaitan drngan peradaban fisik misalnya : kehamilan, kelaigan organ tubuh dan tanda-tanda

    penyakit.

    Data yang perlu dikaji pada pasien rheumatoid arthritis adalah :

    1) Aktivitas / istirahat

    Gejala : Nyeri sendi karena gerakan, nyeri tekan,

    memburuk dengan stress pada sendi, kekakuan pada

    pagi hari, keletihan

    Tanda : Malaise, keterbatasan rentang gerak : atropi otot,

    kontraktur atau kelainan pada sendi dan otot

    2) Kardiovaskuler

  • 7/28/2019 Askep Gerontik Dengan Arthritis Trematoid

    43/46

    Gejala : jantung cepat, tekanan darah menurun.

    3) Integritas ego

    Gejala : factor-faktor stess akut dan kronis : misalnya

    financial, pekerjaan, ketidakmampuan, factor-faktor

    Hubungan, kepuasan dan ketidakberdayaan,

    ancaman pada konsep diri, citra tubuh, identitas

    pribadi, misalnya ketergantungan pada orang lain.

    4) Makanan dan cairan

    Gejala : Ketidakmampuan untuk menghasilkan /

    mengkonsumsi makanan / cairan adekuat : mual,

    anoreksia, kesulitan untuk menelan

    Tanda : Penurunan berat badan, kekeringan pada

    membram mukosa

    5) Hygiene

    Gejala : Berbagai kesulitan untuk melaksanakan aktivitas

    pribadi, ketergantungan pada orang lain.

    6) Neurosensori

    Gejala : Kebas/ kesemutan pada tangan dan kaki, hilangnya

    sensasi pada jari tangan.

    Tanda : Pembengkakan sendi

    7) Nyeri kenyamanan

    Gejala : Fase akut pada nyeri

    8) Keamanan

    Gejala : kesuitan dalam menangani tugas/ pemeliharaan rumah tangga kekeringan

    pada mata dan membram mukosa

  • 7/28/2019 Askep Gerontik Dengan Arthritis Trematoid

    44/46

    9) Interaksi social

    Gejala : Kerusakan interaksi eluarga/ orang lain :

    perubahan peran : isolasi

    2. Diagnosa Keperawatan

    Diagnosa Keperawatan adalah pernyataan faktor-faktor yang mempertahankan respon yang

    tidak sehat dan mengalami perubahan yang diharapkan.

    Diagnosa Keperawatan yang mungkin muncul pada pasien dengan Rheumatoid Athritis

    adalah menurut Marylin E. Doengoes :

    a. Gangguan rasa nyaman nyeri b.d distruksi sendi akibat akumulasi cairan sinovial dan proses

    peradangan

    b. Gangguan mobilitas fisik b.d kekuatan deformitas sendi yang berkurang.

    c. Kurang perawatan diri b.d kerusakan muskuloskeletal, penurunan kekuatan daya tahan, nyeri

    pada waktu bergerak.

    d. Perubahan citra tubuh b.d deformitas persendian.

    e. Kurang perawatan diri b.d kerusakan muskuluskeletal penurunan kekuatan daya tahan, nyeri

    pada waktu bergerak

    3. Rencana Keperawatan

    Rencana Keperawatan adalah sekumpulan tindakan yang ditentukan perawat untuk

    dilaksanakan dalam memecahkan masalah.

    Rencana keperawatan yang akan dilakukan yaitu pemenuhan kebutuhan dasar manusia

    meliputi:

    a. Gangguan rasa nyaman nyeri b.d distruksi sendi akibat akumulasi cairan sinovial dan proses

    peradangan

    1) Observasi sifat, intensitas, lokasi dan durasi nyeri.

    2) Berikan obat non steroid anti inflamasi,analgetik,dan antipiretik sesuai program.

  • 7/28/2019 Askep Gerontik Dengan Arthritis Trematoid

    45/46

    3) Anjurkan klien untuk beristirahat.

    4) Berikan kompres panas untuk menggurangi rasa nyeri pada sendi.

    b. Gangguan mobilitas fisik b.d kekuatan deformitas sendi yang berkurang.

    1) Observasi bentuk,tanda-tanda inflamasi

    2) Kaji kemampuan klien dalam melakukan ROM aktif maupun pasifserta

    3) kolaborasi dengan fisioterapi dalam melakukan program rehabilitasi.

    4) Observasi adanya kekakuan pada pagi hari serta berapa lama durasinya.

    5) Bantu klien saat melakukan aktivitas.

    c. Kurang Pengetahuan b.d Kurangnya informasi tentang penyakit

    1) Kaji tingkat pengetahuan klien

    2) Berikan penyuluhan tentang rheumatoid dan masalah kesehatan yang lainya

    3) Anjurkan klien untuk bertanya pada tugas kesehatan apabila tidak mengetahui keluhanya

    4) Tekankan pada klien untuk mencari informasi kesehatan sedini mungkin

    d. Perubahan citra tubuh b.d deformitas persendian.

    1) Bina hubungan saling percaya antara perawat, klien dan keluarga

    2) Berikan kesempatan klien untuk mengekspresikan perasaanya

    3) Dukung dan berikan motivasi kepada klien untuk meningkatkan realitas nhidup yang optimal

    4) Motivasi klien untuk meneruskan program latihan saat drumah

    e. Kurang perawatan diri b.d kerusakan muskuluskeletal penurunan kekuatan daya tahan, nyeri

    pada waktu bergerak

    1) Diskusikan tingkat fungsi umum (0-4) sebelum timbul aturan atau disain bagi penyakit dan

    potensial perubahan yang sekarang diantisipasi.

    2) Perubahan mobilitas konstual terhadap nyeri

    3) Kaji hambatan terhadap partisipasi dalam perawatan diri.

    4. Impelemtasi

  • 7/28/2019 Askep Gerontik Dengan Arthritis Trematoid

    46/46

    Implementasi adalah merupakan pelaksanaan asuhan keperawatan gerontik yang dilakukan

    sesuai dengan rencana yang telah ditentukan.

    5. Evaluasi

    Evaluasi adalah merupakan tahap akhir proses keperawatan, tahap observasi dalam

    keperawatan yang mencakup nilai-nilai akhir asuhan keperawatan yang telah ditentukan.