askep asma.rtf

Download askep asma.rtf

If you can't read please download the document

Upload: isti-yanuari

Post on 12-Jan-2016

14 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Asuhan keperawatan adalah pelayanan yang diberikan berdasarkan metode ilmiah dengan pendekatan proses keperawatan tanpa mengabaikan factor bio, spiko, sosial dan cultural sebagai suatu kesatuan yang utuh, Adapun tahapan pengkajian yang dipergunakan melal

Asuhan keperawatan adalah pelayanan yang diberikan berdasarkan metode ilmiah dengan pendekatan proses keperawatan tanpa mengabaikan factor bio, spiko, sosial dan cultural sebagai suatu kesatuan yang utuh, Adapun tahapan pengkajian yang dipergunakan melalui tahap pangkajian, diagnosa keperawatan, perencanaan, implementasi dan evaluasi.1. PengkajianPengkajian merupakan tahap pertama dalam proses keperawatan, dalam pengkajian diperlukan kecermatan dalam mengumpulkan data mengenai masalah klien agar dapat memberikamn arah yang tepat terhadap intervensi keperawatan yang akan diberikan kepada klien.Data yang dikumpulkan pada saat melakukan pengkajian dengan klien dengan asma bronchial adalah :a. Faktor predisposisi dan presipitasi1). Allergen ( factor alergi )factor allergen ini dianggap mempunyai peranan penting pada sebagian besar klien dengan asma bronchial seperti debu, bulu binatang dan lain-lain.2). InfeksiBiasanya disebabkan karena adanya infeksi virus3). IritanSeperti minyak wangi, obat nyamuk semprot, asap rokok, polutan udara4). CuacaPerubahan tekanan udara, perubahan suhu, angin, dan kelembaban udara.

2. Diagnosa keperawatanSetelah dilakukan pengumpulan data, dibuat analisa data kemudian dilanjutkan dengan merumuskan diagnosa keperawatan :Tidak efektifnya bersihan jalan nafas berhubungan dengan bronkopasme dan peningkatan produksi sputum.Tidak efektifnya pola pernafasan berhubungan dengan penurunan ekspansi paruKerusakan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan dispnueResiko tinggi terhadap infeksi berhubungan dengan tidak adekuatnya pertahanan utama ( penurunan kerja silia ), proses penyakit kronis.Kurang pengetahuan mengenai kondisi klien saat ini berhubungan dengan kurang atau keterbatasan informasi.

3. PerencanaanPerencanaan adalah tahap ketiga dalam proses keperawatan yang bertujuan untuk membantu memecahkan masalah yang dirasakan oleh klien. Berdasarkan diagnosa keperawatan yang dirumuskan, maka perencanaan akan diberikan melalui intervensi akan dilakukan pada klien.Langkah-langkah dalam perencanaan asuhan keperawatan adalah : menentukan prioritas utama, criteria hasil selanjutnya intervensi.Prioritas utama adalah sebagai berikut:mempertahankan potensi jalan nafasmembantu tindakan untuk mempermudah pertukaran gasMeningkatkan masukan nutrisiMencegah komplikasi, memperlambat buruknya kondisiMemberi informasi tentang proses penyakit atau prognosis dan program pengobatan.

1). Tidak efektifnya bersihan jalan nafas berhubungan dengan peningkatan produksi sputum ditandai dengan klien mengeluh sulit untuk bernafas.Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan jalan nafas klien efektif

Kriteria hasil :a). Klien dapat mempertahankan jlan nafas paten dengan bunyi nafas bersihb). RR dalam batas normalc). Menunjukkan perilaku untuk memperbaiki jalan nafas, misalnya batuk efektifRencana tindakan :a). Auskultasi bunyi nafas catat adanya bunyi nafas seperti mengi, krekels dan ronchi.Rasional : Beberapa derajat spasme bronkus terjadi dengan obstruksi jalan nafas dapat atau tidak diamnifestasikan dengan adanya bunyi nafas adventius, seperti : nafas redup, dengan ekspirasi mengi.b). Kajian atau pantau frekuensi pernafasan, catat rasio inspirasi atau ekspirasi.Rasional : Takipnea biasanya ada pada beberapa derajat dan dapat ditemukan pad penerimaan atau selama stress atau adnya proses infeksi akut.c). Kaji klien untuk posisi yang nyaman, misalnya : peninggian kepala tempat tidur ( semi fowler )Rasional : Peninggian kepala tempat tidur mempermudah fungsi pernafasan dengan menggunakan gravitasi. Namun, pasien dengan distress berat akan mencari posisi yang paling mudah bernafas. Sokong tangan dan kaki dengan meja, bantal dan lain-lain membantu menurunkan kelemahan otot dan dapat sebagai alat ekspansi dada.d). Pertahankan polusi lingkungan minimum, misalnya : debu, asap rokok dan bulu binatang yang berhubungan dengan kondisi lingkunganRasional : Pencetus tipe reaksi alergi pernafasan yang dsapat mentriger episode akute). Dorong dan bantu klien latihan nafas abdomen dan bibirRasional : Memberikan klien beberapa cara untuk mengatasi dan mengonytol dispnue dan menurunkan jebakan udaraf). Observasi karakteristik batuk misalnya : menetap, batuk pendek, batuk basah.Bantu tindakan untuk memperbaiki keefektifan upaya batuk.Rasional : Batuk dapat menetap tapi tiudak efektif, khususnya bila klien lanjut usi, sakit akut atau kelemahan. Batuk paling efektif pada posisi duduk tinggi atau kepala dibawah setelah perkusi dada.g). Tingkatkan masukan cairan sampai 3000 ml/hari, sesuai toleransi jantung, memberikan air hangat. Anjurkan masukan cairan antara sebagai pengganti makanan.Rasional :Hidrasi membantu menurunkan kekentalan secret, mempermudah pengeluaran. Pengggunaan cairan hangat dapat menurunkan spasme bronchus. Cairan selama makan dapat meningkatkan distensi gaster dan tekanan pada diagfragma.h). Kolaborasi untuk pemberian terapi sesuai indikasi, dexamethason, OBH sirup, bronexim dan inhalasi tarbulatin.Rasional : Merileksasikan otot halus dan menurunkan kongesti local, menurunkan spasme jalan nafas, mengi dan produksi mucus.2). Tidak efektifnya pola pernafasan berubungan dengan ekspansi paru ditandai dengan klien mengatakan sesakTujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan jalan nafas klien efektif.kriteria hasil 1. frekuensi dan irama nafas teratur2. klien tidak sesakRencana tindakanKaji tanda dan gejala ketidakefektifan pernafasan

Rasional : Mengidentifikasi adanya dipsnue dan takipnuePantau tanda-tanda vital

Rasional : Takikardi, disritmia dan perubahan tekanan darah dapat menunjukkan efeksi hipoksemia pada fungsi jantungBaringkan pasien pada posisi semi fowler untuk memaksimalkan eskpansi paru

Rasional : Dengan posisi semi fowler dapat memaksimalkan pengiriman oksigenBerikan oksigen sesuai indikasi

Rasional : Dapat memperbaiki ataui mencegah memburuknya hipoksiaPertahankan potensi jalan nafas

Rasional : Untk mengatur pernafasan klien

Berikan obat-obatan sesuai indikasi

Rasional : Mempercepat proses penyembuhan kolaborasi dengan dokter

Rasional : Mempercepat proses penyembuhan3).Kerusakan pertukaran gas berhubungan dengan ganguan suplai ogsigen ditandai dengan dipsnueTujuan : Setelah dilakukan keperawatan diharapkan tidak terjadi kerusskan pertukaran gas. Kriteria hasil a). Menunjukkan perbaikan ventilasi dan oksigen jaringan adekuat. GDA dalam rentang normal dan bebas dari gejala stress pernafasan.b). Klien berpartisipasi dalam program pengobatan sesuai tingkat kemampuan atau situasi.Rencana tindakan:a). Kaji frekuensi, keadaan pernafasan, catat penggunaan otot aksesoris, nafas bibir, ketidakmampuan bicara atau berbincang.Rasional : Berguna dalam evaluasi derajat distress pernafasan atau kronisnya prose penyakit.b). Tinggikan kepala tempat tidur, Bantu klien untuk memilih posisi yang mudah untuk bernafas. Dorong nafas dalam perlahan atau nafas bibir sesuai kebutuhan individu.Rasional : Pengiriman oksigen dapat diperbaiki dengan posisi duduk tinggi dan latihan nafas untuk menurunkan kolaps jalan nafas dipsnue dan kerja nafas.

c). Kaji atau awasi secara rutin kulit dan warna membran mukosaRasional : Siamosis mungkin perifer ( terlihat pada kuku ) atau sentral ( terlihat sekitar bibir atau dalam telinga ). Keabu-abuan dan sianosis sentral mengindikasikan beratnya hipoksemia.d). dorong pengeluaran sputum : penghisapan bila diindikasikanRasional : Batuk yang kental, dan banyaknya sekresi merupakan sumber utama gangguan pertukaran gas pada jalan nafas kecil. Penghisapan dibutuhkan bila batuk tidak efektif.e). Auskultasi bunyi nafas, catat area penurunan aliran udara atau bunyi tambahan.Rasional : Bunyi nafas mungkin redup karena penurunan aliaran udara atau area konsolidasi. Adanya mengi mengindikasikan spasme bronchus atau tertahannya secret.f). Pelpasi fremitusRasional : Penurunan getaran fibrasi diduga pengumpulan cairan atau udara terjebak.g). Awasi tingkat kesadaran atau status mental, selidiki adanya perubahan.Rasional : Gelisah dan ansietas adalah menifestasi umum pada hipoksia. GDA memburuk disertai bingung atau somnolen menunjukkan disfungsi selebral yang berhubungan dengan hipoksemia.h). Evaluasi tingkat toleransi. Berikan lingkungan tenang dan kalem. Batasi aktivitas klien atau dorong untuk tidur atau istirahat di kursi selama fase akut. Mungkin klien melakukan aktivitas secara bertahap dan lingkungan sesuai toleransi individu.Rasional : Selama distress pernafasan berat atau akut refraktori klien secara total tak mampu melakukan aktivitas sehari-hari karena hipoksemia dan dipsnue. Istirahat diselingi aktivitas perawatan masih penting dari program pengobatan.i). Awasi tanda vital dan irama jantungRasional : Takikardi, disritmia dan perubahan tekanan darah dapat menunjukkan efek hipoksemia sistemik pada fungsi jantung.j). KolaborasiAwasi atau gambarkan seri GDA dan nadi oksimetri

Rasional : PaCo2 biasanya meningkat ( bronchitis, emfisema ) dan PaO2 secara umum menurun, sehingga hipoksemia terjadi dengan derajat lebih kecil atau lebih besarCatatan : PaC02 normal atau meningkat mengandalkan pernafasan yang akan datang selama asmatik.Untuk pemberian oksigen tambahan yang sesuai dengan indikasi hasil GDA dan toleransi klien.

Rasional : Dapat memperbaiki atau mencegah memburuknya hipoksia.Berikan penekanan SSP ( misal, antiansietas, sedatif, narkotik ) dengan hati-hati

Rasional : Digunakan untuk mengontrol ansietas atau gelisah yang meningkatkan konsumsi oksigen atau kebutuhan aksaserbai dipsnue.Bantu intubasi, berikan atau pertahankan ventilasi mekanik dan pindahkan ke ICU, sesuai instruksi untuk klien

Rasional : Terjadinya kegagalan nafas yang akan datang memerlukan upaya tindakan penyelamatan hidup.4). Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan dipsnue dan anoreksia ditandai dengan penurunan berat badanTujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan nafsu makan kembali normal secara bertahap.Kriteria hasil :a). Klien menunjukkan peningkatan berat badanb). Klien menunjukkan perilaku tu perubahan pola hidup untuk meningkatkan dan atau mempertahankan berat badan yang tepat.c). Makan yang dihabiskan lebih banyak 9 porsi )Rencana tindakan :a). Kaji kebiasaan diet, masukan makanan saat ini. Catat derajat kesulitan makan. Evaluasi berat badan dan ukuran tubuh.Rasional : Klien distress pernafasan akut sering anoreksia karena dipsnue, produksi sputum, dan obat. Selain itu, banyak klien asma mempunyai kebiasaan makan buruk, meskipun kegagalan perbafasan membuat status hipermetabolik dengan peningkatan kebutuhan kalori.b). Auskultasi bunyi ususRasional : Penurunan atau hipoaktif bising usus menunjukkan penurunan motilitas gaster dan konstipasi ( komplikasi umum ) yang berhubungan dengan pembatasan pemasukan cairan, pilihan makanan buruk, penurunan aktivitas dan hipoksemia.c). Berikan perawatan oral sering, buang secret, berikan wadah khusus untuk sekali pakai dan tissueRasional : Rasa tak enak, bau dan penampilan adalah pencegah utama terhadap nafsu makan dan dapat membuat mual dan muntah dengan peningkatan kesulitan makan.d). Dorong periode istirahat semalam 1 jam sebelum dan sesudah makan. Berikan makan porsi kecil tapi sering.Rasional : Membantu menurunkan kelemahan selama dan memberikn kesempatan untuk meningkatkan masukan kalori total.e). Hindari makanan penghasil gas minuman karbonat Rasional : Dapat menghasilkan distensi abdomen yang mengganggu nafas abdomen dan gerakan diagfragma, dan dapat meningkatkan dipsnue.f). Hindari makanan yang sangat panas dan sangat dinginRasional : Berguna untuk menentukan kebutuhan kalori, menyusun Tujuan berat badan, dan evaluasi keadekuatan rencana nutrisi. Catatan : penurunan berat badan dapat berlanjut meskipun masukan adekuat sesuai teratasi edema.h). Kolaborasi :Konsul ahli gizi atau nutrisi pendukung tim untuk memberikan makanan yang mudah dicerna, secara nutrisi seimbang, misal : nutrisi tambahan oral atau selang, nutrisi parenteral.

Rasional : Metode makan dan kebutuhan kalori didasarkan pada situasi atau kebutuhan individu untuk memberikan utrisi maksimal dengan upaya miimal klien atau pengunaan energi.Kji pemeriksaan laboratorium, misal : albumin serum, transferin, profil asam amino, besi, pemeriksaan keseimbangan nitrogen, glukosa, pemeriksaan fungsi hati, elektrolit. Berikan vitamin atau mineral atau elektrolit sesuai indikasi.

Rasional : Mengevaluasi atau mengatasi kekurangan dan mengawasi keefektifan terapi nutrisi.Berikan oksigen tambahan selama mkan sesuai indikasi.

Rasional : Menurunkan dipsnue, dan meningkatkan energi untuk makan, meningkatkan masukan.5). Resiko tinggi terhadap infeksi berhubungan dengan adekuatnya pertahanan ( penurunan kerja silia, menetapnya secret )Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan tidak terjadi infeksi.Kriteria hasil :a). Tidak terjadi infeksib). Menunjukkan teknik perubahan pola hidup untuk meningkatkan lingkungan yang amanRencana tindakan :a). Awasi suhuRasional : Demam dapat terjadi karena infeksi atau dehidrasib). Kaji penting latihan nafas, batuk efektif, perubahan sesering mungkin, dan masukan cairan yang adekuat.Rasional : Aktivitas ini meningkatkan mobilitas dan pengeluaran secret untuk menurunkan resiko terjadinya infeksi paru.c). Observasi warna, karakter, bau sputumRasional : Sekret bau, kuning atau kehijauan menunjukkan adanya infeksi baru.d). Tunjukkan dan Bantu klien tentang pembuangan tisu dan sputum. Tekankan cuci tangan yang benar dan penggunaan sarug tangan bila memegang atau membuang tisu, wadah sputum.Rasional : Mencegah penyebaran patogen melalui cairan.e). Awasi pengunjung : berikan masker sesuai indikasiRasional : Menurunkan potensial terpajan pada penyakit infeksiusf). Dorong keseimbangan antara aktivitas dan istirahatasional : Menurunkan konsumsi atau kebutuhan keseimbangan oksigen dan memperbaiki klien terhadap infeksi, meningkatkan penyembuhan.g). Diskusikan kebutuhan masukan nutrisi adekuatRasional : Malnutrisi dapat mempengaruhi kesehatan umum dan menurunkan tahapan terhadap infeksi.h). Kolaborasi :Dapatkan spesimen sputum dengan batuk atau penghisapan untuk pewarnaan kuman gram, kultur atau sensitivitas

Rasional : Dilakukan untuk mengidentifikasi organisme penyebab da ketergantungan terhadap berbagai antimikrobialBerikan antimikrobial sesuai indikasi

Rasional : Dapat diberikan untuk organisme khusus yang teridentifikasi dengan kultur dan sinsitifitas atau diberikan secara profilaktik karena resiko tinggi.6). Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurang atau keterbatasan informasi tentang penyebab dan pencegahan penyakit.Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan klien dan keluarga menyatakan pemahaman tentang penyebab dan pencegahan.Krioteria hasil :Mengindentifikasikan huibungan atau gejala yang ada dari proses penyakit dengan menghubungakan factor penyebab.Rencana tindakan :a). Jelaskan proses penyakit individu. Dorong klien atau orang terdeekat untuk menanyakan pertanyaan.Rasional : Menurunkan ansietas dan dapat perbaikan partisipasi pada pengobatan.b). Instruksikan untuk latihan nafas, batuk efektif, dan latihan ondisi umum.Rasional : Nafas bibir dan nafas abdominal atau diagfragmatik menguatkan otot pernafasan, mambantu meminimalkan kolaps jalan nafas kecil, dn memberikan individu arti untuk mengontrol dipsnue.c). Diskusikan obat pernafasan, efek samping dan reaksi yang tak diinginkan.Rasional : Penting bagi klien untuk memamahi perbedaan antara efek samping mengganggu dan efek samping merugikan.d). Tunjukkan teknik penggunaan dosis inhaler, bagaimana cara memegang interval semprotan 2 5 menit, bersihkan inhaler.Rasional : Pemverian opbat yang tepat m,eningkatkan penggunaan dan keefektifan.e). Anjurkan menghindari agen sedatif antiansietas kecuali diresepkan oleh dokter mengobati kondisi pernafasan.Rasional : Meskipun klien mungkin gugup dan merasa perlu sedatif ini dapat menekan pernafasan dan melindungi mekanisme batuk.f). Tekankan pentingnya perawatan oral atau kebersihan gigiRasional : Menurunkan pertumbuhan bakteri pada mulut dimana dapat menimbulkan infeksi saluran nafas atas.g). Kaji efek bahaya merokok dan menasehatkan menghentikan rokok pada klien atau orang terdekatnya.Rasional : Penghentian rokok dapat memperlambat atau menghambat kemajuan penyakit asma.h). Berikan informasi perawatan di rumah sesuai dengan kebutuhan pulang dari perawat.Rasional : Memberikan kelanjutan perawatan dapat membantu menurunkan frekuensi perawatan di rumah sakit.4. ImplementasiPada tahap ini dilkukan tindakan dari paa yang direncanakan, pada tahap perencanaan keperawatan, Secara sistematika dan nyata dengan Tujuan untuk mencakup tiondakan keperawatan dalam menanggulangi dan memecahkan masalah klien lebih baik dengan cara mandiri maupun secara kolaborasi yang selnjutnya dimasukan ke dalam catatan keperawatan, dalam tindakan keperawatan memrlukan kerjasama perawat dengan klien, keluarga dan tim-tim kesehtan lainnya, sehigga asuhan keperawatan dapat diberikan secara komprehensif dan akurat untuk klien tersebut.5. EvaluasiEvaluasi merupakan tahap akhir proses keperawatan yang dapat digunakan sebagai alat ukur keberhasilan suatu asuhan keperawatan yang telah dibuat, meskipun evalusi dianggap tahap akhir fari proses keperawatan, evaluasi ini berguna untuk menilai setiap langkah dalam perencanaan, mengukur kemajuan klien dalam mencapai tujuan akhir dan untuk mengevaluasi reaksi dalam menentukan keefektifan rencana atau perlu dirubah membantu asuhan yang baru atau masalah yang baru.Evaluasi sumatif adalah evaluasi akhir yang menggambarkan apakah Tujuan tercapai sebagian atau tidak sesuai dengan rencana, tau hanya akan timbul masalah.Adapun evaluasi akhir yang diharapkan pada klien adalah:Bersihkan jalan nafas patenPola nafas kembali efektif dan dalam batas normlTidak terjadi perubahan pertukaran gasTidak terjadi perubahan pola nutrisiTidk terjadi infeksiKlien Mengerti dan dapat memamahi tentang proses penyakit.

PATOFISIOLOGIHipersensitifitas alergik / non alergik Sat alergik : debu, bulu binatang , dingin infeksi , latihan , dingin , emosi dan polutan

IgE Abnormal