askep ansietas neli resiko.docx

9
ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN Ny. M DENGAN ANSIETAS DI KELURAHAN BANDARHARJO RT 03 RW 10 SEMARANG Disusun Oleh : NELI PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG SEMARANG 2014

Upload: ratih-kusuma

Post on 11-Oct-2015

27 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

tidak ada

TRANSCRIPT

ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN Ny. M DENGAN ANSIETAS DI KELURAHAN BANDARHARJO RT 03 RW 10 SEMARANG

Disusun Oleh :NELI

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG SEMARANG 2014

ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN Ny. MDENGAN ANSIETAS DI KELURAHANBANDARHARJO RT 03 RW 10 SEMARANG

A. IDENTITAS1. Identitas Klien Nama: Ny. MUmur : 42 TahunJenis Kelamin : perempuan Agama : Islam Suku/Bangsa : Jawa/IndonesiaAlamat : Bandarharjo RW 1O/ RT 03Pekerjaan : IRT Pendidikan : SDTangal Pengkajian: 26 Juni 2014

2. Status Kesehatan Saat iniKlien mengatakan cemas dengan kejadian penyakit diderita nya seperti hipertensi, DM, jantung, klien cemas dan takut kalau sakit nya datang apabila dirumah tidak ada orang, biasa nya datang saat ada kejadian yang mengejutkan, pada saat tidak ada orang orang, anak nya kulyah dan sekolah dan suami pergi bekerja. Pada saat pengkajian klien masih mengatakan cemas dan takut.

Masalah Keperawatan : Cemas

3. Riwayat Kesehatan KeluargaGenogram

Keterangan :

: klien: laki-laki: perempuan .......: tinggal satu rumah +: meninggal

Dalam lingkup keluarga klien, selain klien suami juga cemas akan kejadian yang menimpa istrinya. Pengambilan keputusan dilakukan oleh suami dan dilakukan secara musyawarah dengan istri dan anak-anaknya. 4. Riwayat Kesehatan LingkunganRumah klien termasuk rumah permanen di perumahan dengan kepemilikan hak milik, di dalam rumah terdapat ruang tamu, ruang makan, 1 kamar mandi dan WC, dapur. Terdapat ventilasi / jendela yang cukup untuk mensirkulasi udara di dalam rumah. Pengelolaan sampah di rumah baik yaitu dengan tempat sampah. Ny. M selalu membersihkan rumah dengan cara menyapu dan mengepel lantai setiap hari. Rumah jauh dari ancaman bencana atau banjir.

B. POLA KESEHATAN FUNGSIONAL1. Pola persepsi pemeliharaan kesehatanKlien mengerti bahwa kesehatan sangat penting, dan upaya yang dilakukan adalah selalu makan makanan yang bergizi dan segera minum obat bila sakit keluarga Ny. M langsung ke puskesmas atau klinik yang 24 jam.2. Pola Nutrisi dan MetabolikKlien mengatakan makan 3x sehari seadanya dengan komposisi nasi, lauk dan sayur. Konjungtiva tidak anemis, tonus otot baik dan padat, nafsu makan baik.3. Pola Eliminasia. BAB : Klien mengatakan frekuensi BAB 1x/hari, warna kuning kecoklatan, waktu di pagi hari, konsistensi lembek, tidak menggunakan pencahar, dan tidak ada keluhan saat BAB. b. BAK : Klien mengatakan frekuensi BAK 4x/hari, warna kuning jernih, Bau khas, dan tidak ada keluhan saat BAK. 4. Pola aktifitas dan latihanAktivitas klien seharihari adalah ibu rumah tangga, rutin menyapu, membersihkan rumah, dan memasak. Klien melakukan aktivitas pemenuhan kebutuhan dasar secara mandiri/ tidak tergantung dari bantuan orang lain.5. Pola istirahat dan tidurKlien mengatakan tidurnya kurang lebih 7-8 jam dalam sehari.6. Pola kognitif-perseptual sensoriKemampuan klien untuk mengingat kejadian yang lalu, berbicara, dan memahami pesan yang diterima dari orang lain tidak ada kesulitan maupun gangguan. 7. Pola persepsi dan konsep diriPersepsi : klien mengatakan kejadian yang dialaminya ini adalah cobaan.Status emosi : klien mengatakan terkadang sering marah pada saat sakit yang di derita datang.8. Konsep diri :a) Harga Diri : Klien mengatakan tidak merasa minder, walaupun tubuhnya gemuk, klien tetap berinteraksi dengan tetangganya.b) Ideal Diri : Klien berharap bisa segera sembuh agar bisa merawat .c) Gambaran Diri: Klien mengatakan bersyukur atas tubuh yang diberikan oleh Allah ini.d) Peran Diri : Klien di rumah berperan sebagai ibu rumah tangga. e) Identitas Diri : Klien menerima kejadian tersebut dengan tabah dan menganggapnya sebagai ujian hidup dari allah SWT.9. Pola Mekanisme KopingKlien mengatakan selalu bermusyawarah dengan keluarga jika ingin mengambil suatu keputusan dan membicarakan dengan keluarga jika mendapat suatu permasalahan. Dan masalah tersebut diselesaikan berdasarkan keputusan keluarga.10. Pola Peran hubungan dengan orang lainKlien mengatakan dapat berkomunikasi dengan baik, klien dekat dengan semua keluarga, orang terdekatnya adalah suami dan anak-anaknya. Klien tidak memiliki masalah dalam bersosialisasi dengan orang lain. 11. Pola nilai dan kepercayaanKlien adalah seorang muslim, klien selalu taat shalat waktu. Rutin mengikuti pengajian yang ada disekitar lingkungan rumah.C. PEMERIKSAAN FISIKTTV : TD: 150/90 mmHgNadi: 95 x/menitRR: 24 x/menitSuhu: 37 C

D. ANALISA DATA

Tgl/JamData FokusMasalah

27/06/2014,Jam 16.30 WIBDS : Klien mengatakan cemas dengan kejadian penyakit diderita nya seperti hipertensi, DM, jantung, klien cemas dan takut kalau sakit nya datang apabila dirumah tidak ada orang, biasa nya datang saat ada kejadian yang mengejutkan, pada saat tidak ada orang orang, anak nya kulyah dan sekolah dan suami pergi bekerja. Pada saat pengkajian klien masih mengatakan cemas dan takut.DO : klien pada malam hari mudah terbangun, sulit tidur. Tekanan Darah : 150/90 mmHg. Nadi 95x/m.Cemas

E. DAFTAR MASALAH KEPERAWATAN1. Cemas

F. POHON MASALAHResiko menarik diriAkibat

CemasCore problem

Ketidakefektifan coping individuSebab

G. INTERVENSI

TGLDXRENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN

TUJUANKRITERIA EVALUASITINDAKAN KEPERAWATAN

27 Juni 1411. Klien dapat membina hubungan saling percaya

2. Klien dapat mengidentifikasi situasi yang mencetuskan gejala kecemasan

3. Klien dapat mengidentifikasi tanda-tanda peningkatan kecemasan

4. Mengajarkan klien cara mengurangi kecemasan dengan cara tekhnik relaksasi

5. Klien dapat mendemonstrasikan tekhnik relaksasi yang diajarkan

1. Setelah 2 x tatap muka dengan 1 x 15 menit, ekspresi wajah bersahabat, menunjukan rasa senang, ada kontak mata, mau berjabat tangan, mau menjawab salam, klien dapat menghafal nama perawat

2. Setelah 2 x tatap muka dengan 1 x 15 menit diharapkan klien mampu mengungkapkan situasi yang menyebabkan kecemasan3. Setelah 2 x tatap muka dengan 1x 15 menit diharapkan klien dapat menyebutkan tanda-tanda peningkatan kecemasan

4. Setelah 2 x tatap muka dengan 1x 15 menit diharapkan Klien mau diajarkan cara mengurangi kecemasan dengan tekhnik relaksasi.

5. Setelah 2 x tatap muka dengan 1 x 15 menit diharapkan klien dapat mengulang lagi dan mempraktekan tekhnik relaksasi yang diajarkan1. Bina hubungan saling percaya dengan mengungkapkan prinsip komunikasi terapeutik. a. Sapa klien dengan ramah baik verbal maupun nonverbalb. Perkenalkan diri dengan sopanc. Tanyakan nama lengkap klien dan nama panggilan yang disukai kliend. Jelaskan tujuan pertemuane. Tunjukan sikap empati dan menerima klien apa adanya

2. Bantu klien mengidentifikasi situasi penyebab cemasa. Berikesempatanpadaklienuntukmengungkapkanperasaannyab. Bantu klienmengungkapkanperasaanpenyebab kecemasan.

3. Bantu klien mengidentifikasi tanda peningkatan cemasa. Bantu klien menyebutkan tanda-tanda orang cemasb. Bantu klien menyebutkan penyebab cemas

4. Bantu klien mengajarkan cara mengurangi cemas dengan tekhnik relaksasia. Bantu klien cara mengurangi kecemasan

b. Bantu klien latihan yang benar cara mengurangi kecemasan

c. Berikan dorongan pada klien untuk menggunakan cara yang diajarkan

5. Bantu klien melakukan tekhnik relaksasia. Bantu klien mengontrol cemasb. Berikan pujian jika klien dapat melakukan cara yang diajarkanc. Bantu klien membuat jadual cara mengontrol cemas

H. IMPLEMENTASI & EVALUASI

Tgl/jamImplementasiEvaluasi

27 Juni 201417.00 wib

SP1P (Asesemen ansietas & latihan relaksasi)1. Membina hubungan saling percaya2. Membuat kontrak pertemuan latihan pengendalian ansietas3. Membantu klien mengenal ansietas (identifikasi perasaan, penyebab cemas, dan bantu klien menyadari perilaku akibat ansietas)4. Latihan teknik relaksasi: nafas dalam dan mengendorkan otot S : Klien mengatakan menceritakan situasi yang menyebabkan kecemasan Klien mengatakan menonton televisi dan tidur saat gelisah atau cemasO : Kontak mata baik, salam dan sapa baik, tampak gelisah saat melihat anaknyaA : Hubungan saling percaya sudah terbina dengan baik Klien mulai mampu mengenali kecemasan, klien mampu mempraktikan teknik relakasasiP :Perawat: Lanjutkan SP2

Klien: Motivasi klien untuk dapat melatih nafas dalam dan mengendorkan otot-otot

23 april 201417.00 wib

SP2P ( evaluasi asesemen ansietas, manfaat teknik relaksasi dan latihan hipnotis diri sendiri (latihan 5 jari) dan kegiatan spiritual1. Mempertahankan rasa percaya pasien2. Membuat kontrak ulang : latihan pengendalian ansietas 3. Latihan hipnotis diri sendiri (lima jari) dan kegiatan spiritual.

S :Klien mengatakansudah tidak begitu cemasO:Klien terlihat mau diajari cara mengontrol cemas, klien rileks, nafas 20 x/menitA :Klien mampu mempraktekkan cara teknik relaksasi hipnotis diri dan kegiatan spiritualP :Perawat : ulangi SP2P Membimbing klien membuat jadwal kegiatan harian

Klien : Memotivasi klien untuk mempraktekkan cara mengurangi kecemasan (tehnik hipnotis diri dan spiritual) Menganjurkan klien untuk memasukan ke jadwal harian.

27 Juni 201417.00 wib

SP2P ( evaluasi asesemen ansietas, manfaat teknik relaksasi dan latihan hipnotis diri sendiri (latihan 5 jari) dan kegiatan spiritual1. Mempertahankan rasa percaya pasien2. Membuat kontrak ulang : latihan pengendalian ansietas 3. Latihan hipnotis diri sendiri (lima jari) dan kegiatan spiritual.

S :Klien mengatakansudah tidak begitu cemasO:Klien terlihat mau diajari cara mengontrol cemas, klien rileks, nafas 20 x/menitA :Klien mampu mempraktekkan cara teknik relaksasi hipnotis diri dan kegiatan spiritualP :Perawat : ulangi SP2P Membimbing klien membuat jadwal kegiatan harian

Klien : Memotivasi klien untuk mempraktekkan cara mengurangi kecemasan (tehnik hipnotis diri dan spiritual) Menganjurkan klien untuk memasukan ke jadwal harian.