gangguan ansietas menyeluruhh

20
GANGGUAN ANSIETAS MENYELURUH Definisi Menurut revisi keempat Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorder (DSM-IV-TR) gangguan ansietas menyeluruh adalah ansietas dan kekhawatiran yang berlebihan mengenai beberapa peristiwa atau aktivitas hampir sepanjang hari selama sedikitnya 6 bulan. 1 Epidemiologi Prevalensi 1 tahun berkisar antara 3 dan 8 persen. Rasio perempuan banding laki-laki sekitar 2 banding 1. 1 Komorbiditas Gangguan ansietas menyeluruh mungkin adalah gangguan yang paling sering muncul bersamaan dengan gangguan jiwa lain, biasanya fobia social, fobia spesifik, gangguan panic, atau gangguan depresif. 1 Etiologi Seperti pada kebanyakan gangguan jiwa, penyebab gangguan ansietas menyeluruh tidak diketahui. a. Faktor Biologis Beberapa peneliti terfokus pada lobus oksipitalis yang memiliki konsentrasi reseptor benzodiazepine paling banyak diotak. Area otak lain yang diandilkan terlibat dalam gngguan ansietas menyeluruh adalah ganglia basalis, sistem limbik dan korteks frontalis. Diketahui bahwa benzodiazepine merupakan reseptor yang dapat mengurangi ansietas.

Upload: elsyselviarahmaputri

Post on 23-Nov-2015

147 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

psikiatri

TRANSCRIPT

GANGGUAN ANSIETAS MENYELURUHDefinisiMenurut revisi keempat Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorder (DSM-IV-TR) gangguan ansietas menyeluruh adalah ansietas dan kekhawatiran yang berlebihan mengenai beberapa peristiwa atau aktivitas hampir sepanjang hari selama sedikitnya 6 bulan. 1EpidemiologiPrevalensi 1 tahun berkisar antara 3 dan 8 persen. Rasio perempuan banding laki-laki sekitar 2 banding 1.1KomorbiditasGangguan ansietas menyeluruh mungkin adalah gangguan yang paling sering muncul bersamaan dengan gangguan jiwa lain, biasanya fobia social, fobia spesifik, gangguan panic, atau gangguan depresif.1EtiologiSeperti pada kebanyakan gangguan jiwa, penyebab gangguan ansietas menyeluruh tidak diketahui.a. Faktor BiologisBeberapa peneliti terfokus pada lobus oksipitalis yang memiliki konsentrasi reseptor benzodiazepine paling banyak diotak. Area otak lain yang diandilkan terlibat dalam gngguan ansietas menyeluruh adalah ganglia basalis, sistem limbik dan korteks frontalis. Diketahui bahwa benzodiazepine merupakan reseptor yang dapat mengurangi ansietas.b. Faktor PsikososialDua kelompok pikiran utama mengenai faktor psikososial yag menyebabkan timbulnya ansietas menyeluruh adalah kelompok perilaku kognitif fan kelompok psikoanalitik. Menurut kelompok perilaku kognitif pasien dengan gangguan menyeluruh memberikan respon pada hal-hal yang secara tidak benar dan tidak akurat dianggap sebagai bahaya. Ketidakakuratan ini ditimbulkan melalui perhatian selektif terhadap hal kecil negatif di lingkungan dan distorsi pemprosesan informasi dan pandangan yang sangat negatif terhadap kemampuan beradapan diri sendiri. Kelompok psikoanalitik menyatakan bahwa ansietas adalah gejala konflik yang tidak disadari dan tidak terselesaikan.DiagnosisKriteria diagnosis menurut DSM-IV-TRA. Ansietas dan kekhawatiran yang berlebihan (perkiraan yang menakutkan), terjadi hampir tiap hari selama setidaknya 6 bulan, mengenai sejumlah kejadian atau aktivitas (seperti bekerja atau bersekolah)B. Orang tersebut merasa sulit mengendalikan pemikirannyaC. Ansietas dan kekhawatiran dikaitkan dengan tiga (atau lebih) dari keenam gejala berikut (dengan beberapa gejala setidaknya muncul hampir setiap hari selama 6 bulan). Perhatikan: hanya satu gejala yang diperlukan pada anak-anak1. Gelisah atau merasa terperangkap atau terpojok2. Mudah merasa lelah3. Sulit berkonsentrasi atau pikiran menjadi kosong4. Mudah marah5. Otot tegang6. Gangguan tidur (sulit tertidur atau tetap tidur, atau tidur yang gelisah atau tida puas)D. Fokus dari ansietas dan kekhawatiran tidak terbatas hanya pada gangguan aksis 1, missal ansietas atau cemas bukan karena mengalami serangan panic (seperti gangguan panic), merasa malu berada di keramaian (seperti pada fobia social), merasa kotor (seperti pada gangguan obsesif kompulsif), jauh dari rumah atau kerabat dekat (seperti pada gangguan ansietas perpisahan), bertambah berat badan (seperti pada anoreksia nervosa), mengalami keluhan fisik berganda (seperti pada gangguan somatisasi), atau mengalami penyakit serius (seperti pada hipokondriasis), juga ansietas dan kekhawatiran tidak hanya terjadi selama gangguan stress pasca trauma.E. Ansietas, kekhawatiran, atau gejala fisis menyebabkan distress yang secara klinis bermakna atau hendaya sosial, pekerjaan, atau area penting fungsi lainya.F. Gangguan tidak disebabkan oleh efek fisiologis lagsung dari suatu zat (missal penyalahgnaan obat, obat-obatan) atau keadaan medis umum (missal hipertiroid) dan tidak terjadi hanya selama gangguan mood, gangguan psikotik, atau gangguan perkembangan pervasif.1Berdasarkan PPDGJ-III kriteria diagnostik untuk gangguan campuran anxietas menyeluruh adalah sebagai berikut: Penderita harus menunjukkan anxietas sebagai gejala primer yang berlangsung hampir setiap hari untuk beberapa minggu sampai beberapa bulan, yang tidak terbatas atau hanya menonjolkan pada keadaan situasi khusus tertentu saja (sifatnya free floating atau mengambang) Gejala-gejala tersebut biasanya mencakup unsur-unsur berikut:a) kecemasan (khawatir akan nasib buruk, merasa seperti diujung tanduk , sulit konsentrasi dan dsb.)b) ketegangan motorik (gelisah, sakit kepala, gemetaran, tidak dapat santai); danc) overaktifitas otonomik (kepala terasa ringan , berkeringat, jantung berdebar-debar,sesak napas, keluhan lambung, pusing kepala, mulut kering dsb) Pada anak-anak sering terlihat adanya kebutuhan berlebihan untuk ditenangkan (reassurance) serta keluhan-keluhan somatik berulang yang menonjol. Adanya gejala-gejala lain yang bersifat sementara (untuk beberapa hari), khususnya depresi, tidak membatalkan diagnosis utama gangguan anxietas menyeluruh, selama hal tersebut tidak memenuhi kriteria lengkap dari episode depresi (F32.), gangguan anxietas fobik (F40) gangguan panik (F41,0) atau gangguan obsesif-kompulsif (F42).2Gambaran KlinisGejala utama adalah ansietas, ketegangan motorik, hiperaktivitas otonom, dan kesiagaan kognitif. Ketegangan motorikpaling sering tampak sebagai gemetar, gelisah dan sakit kepala. Hiperaktivitas otonom sering bermanifestasi sebagai nafas pendek, keringat berlebihan,palpitasi, dan berbagai gejala gastrointestinal. Kesiagaan kognitif dilihat dari adanya iritabilitas dan mudanya pasien merasa terkejut.

Diagnosis BandingDiagnosis banding mencakup semua ganguan medis yang dapat menyebabkan ansietas. Kemungkinan diagnosis lain adalah gangguan penyesuaian dengan ansietas, hipokondriasis, gangguan defisit-atensi/hiperaktivitas dewasa, gangguan somatisasi dan gangguan kepribadian.TerapiPsikoterapiPendekatan psikoterapeutik utama gangguan ansietas menyeluruh adalah terapi perilaku-kognitif, suportf, dan psikoterapi berorietasi pada tilikan. Pendekatan kognitif secara langsung ditujukan pada distorsi kognitif pasien yang didalilkan dan pendekatan perilaku ditujukan pada gejala somatic secara langsung. Teknik utama yang digunakan pada pendekatan perilaku kognitif adalah relaksasi dan biofeedback.Farmakoterapia. BenzodiazepineTerapi untuk sebagian besar keadaan ansietas berlangsung 2 hingga 6 minggu diikuti 1 atau 2 minggu untuk menurunkan dosis obat secara bertahap sebelum dihentikan. Gunakan benzodiazepine yang tidak berlebihan (diazepam 5 mg per oral 3-4 kali per hari atau 10 mg sebelum tidur). 3b. BuspironBuspiron adalah agonis parsial reseptor 5HT . buspiron lebih efektif mengurangi gejala kognitif.c. VenlafaksinEfektif mengobati insomnia, konsentrasi yang buruk, kegelisahan, iritabilitas dan ketegangan otot yang berlebihand. Selective serotonin reuptake inhibitor (SSRI)Efektif untuk pasien dengan komorbid depresi.1

Perjalanan gangguan dan prognosisBanyak pasien datang ke dokter umum, spesialis penyakit dalam, spesialis penyakit jantung, spesialis paru, dan spesialis gastroenterologi mencari terapi untuk komponen somatic gangguan mereka. Karena tingginya gangguan jiwa komorbid pada pasien dengan gngguan ansietas menyeluruh, perjalanan klinis dan prognosis gangguan ini sulit diprediksi.1

Gangguan Ansietas Akibat Kondisi Medik UmumEtiologiHipertiroidisme, hipotiroidisme, hipoparatiroidisme, dan defisiensi vitamin B12 sering dikaitkan dengan gejala ansietas. Feokromositoma menghasilkan epinefrin yang dapat menyebabkan episode paroksismal gejala ansietas. Lesi tertentu pada otak dan konisi pascaensefalitis menghasilkan gejala yang identik dengan gejala yang terlihat pada ganguan obsesif kompulsif. Keadaan medis lain seperti aritmia jantung dapat menghasilkan gejala fisiologis gangguan panic.DiagnosisKriteria diagnostic DSM-IV-TRA. Ansietas, serangan panic, atau obsesi maupun kompulsi menonjol dan mendominasi gambaran klinisB. Terdapat bukti dari anamnesis, pemeriksaaan fisik, atau tmuan laboratorium bahwa gangguan ini meupakan akibat fisiologis langsung suatu keadaan medis umumC. Gangguan ini tidak lebih mungkin disebabkan gangguan jiwa lain (contoh gangguan penyesuaian dengan ansietas yang stresornya adalah keadaan medis umumyang serius)D. Gangguan ini hanya terjadi saat deliriumE. Gangguan ini menimbulkan penderitaan yang secara klinis bermakna atau hendaya dalam area fungsi sosial, pekerjaan atau fungsi penting lainTentukan jika:Dengan ansietas menyeluruh: jika ansietas atau kekhawatiran berlebih mengenai sejumlah peritiwa atau aktivitas mendominasi gambaran klinisDengan serangan panik: jika serangan panik mendominasi gambaran klinisDengan gejala obsesif kompulsif: jika obsesi atau kompulsi mendominasi gambaran klinisCatatan pemberian kode: mencakup nama keadaan medis umum pada aksis 1, contoh gangguan ansietas akibat feokromositoma dengan ansietas menyeluruh; juga beri kode keadaan medis umum pada aksis III.1Gambaran KlinisGejala gangguan ansietas akibat keadaan medis umum dapat identik dengan gejala gangguan ansietas primer. Suatu sindrom serupa dengan gangguan panik adalah gambaran klinis yang paling lazim. EKG dan bunyi jantung yang tidak normal dapat membantu mengidentifikasi gejala kardiak (nyeri dada, palpitasi) akibat angina pectoris, prolapse katup mitral, dan aritmia jantung. Porfiria akut intermiten, ansietas dengan focus abdominal, cari tanda demam, leukositosis, nyeri pada ekstremitas, penggunaan obat-obatan sebelumnya, peningkatan porfobilinogen urin Hipertiroid, gejala ansietas muncul dengan tipe onset cepat, kulit menjadi hangat dan basah (tdak dingin dan tidak lembab Feokromositoma, serangan ansietas dengan hipertensi, penglihatan yang tidak jelas, sakit kepala, berkeringat, palpitasi.3TerapiTerapi utama adalah terapi untuk keadaan medis yang mendasari. Jika penyingkiran keadaan medis primer tidak memperbaiki gejala gangguan ansietas, terapi gejala tersebut harus mengikuti pedoman terapi untuk gangguan jiwa spesifik. Umumnya teknik modifikasi perilaku, agen ansiolitik, dan antidepresan serotonergic merupakan modalitas terapi yang paling efektif.1Perjalanan gangguan dan prognosisPengalaman ansietas yang tidak juga membaik dapat membuat ketidakmampuan pada pasien dan mengganggu setiap aspek kehidupan, termasuk fungsi sosial, pekerjaan, dan psikologis. Terapi atau penyingkiran penyebab medis primer pada ansietas biasanya mengawali proses perbaikan yang jelas pada gejala gangguan ansietas.1Gangguan Ansietas yang Dicetuskan ZatEpidemiologiGangguan ansietas yang dicetuskan zat lazim ditemukan baik akibat konsumsi zat yang disebut sebagai zat rekreasional maupun akibat penggunaan obat yang diresepkan.EtiologiZat simpatomimetik (amfetamin, kokain, dan kafein) merupakan zat yag paling sering dikaitkan dengan produksi gejala gangguan ansietas, banyak obat serotonergic (lysergic acid diethylamide (LSD)) dan methylenedioxymethamphetamine (MDMA) yang juga dapat menimbulkan sindroma ansietas akut maupun kronis akibat penggunaan obat ini.DiagnosisKriteria diagnostic DSM-IV-TRA. Ansietas, serangan panic, atau obsesi maupun kompulsi yang menonjol dan mendominasi gangguan klinisB. Terdapat bukti darianamnesis, pemeriksaan fisik, atau temuan laboratorium bak (1) atau (2):(1) Gejala pada kriteria A timbul selama atau dalam 1 bulan sejak intoksikasi atau putus zat(2) Penggunaan obat secara etiologis terkait dengan gangguan iniC. Gangguan ini tidak lebih mungkin disebabkan oleh gangguan ansietas yang bukan dicetuskan zat. Bukti bahwa gejala disebabkan oleh gangguan ansietas yang bukan dicetuskan zat dapat mencakup hal sebagai berikut: gejala memenuhi awitan penggunaan zar (penggunaan obat); gejala bertahan untk satu perioe waktu tertentu (sekitar satu bulan); setelah penghentian zat akut atau intoksikasi berat atau gejala sangat melebihi yang diharapkan pada jenis maupun jumlah zat yang digunakan dan durasi penggunaannya; atau terdapat ukti lain yang mengesankan terdapat gangguan ansietas yang tidak dicetuskan zat (riwayat episode berulang yang tidak dicetuskan zat)D. Gangguan tidak hanya terjadi pada saaat deliriumE. Gangguan menimbulkan penderitaan yang secara klinis bermaknaatau hendaya dalam are fungsi sosial, pekerjaan, atau area fungsi lain.Catatan: diagnosis harus dibuat sebagai pengganti diagnosis intoksikasi zat atau putus zat hanya jika gejala ansietas melebihi gejala yang biasanya terkait intoksikasi atau sindrom putus zat dan jika gejala ansietas cukup berat untuk mendapatkan perhatian klinis.Tentukan jika: Dengan ansietas menyeluruh: jika ansietas atau kekhawatiran berlebihan berlebihan dengan sejumlah peristiwa atau aktivitas mendominasi tampilan klinisDengan serangan panik: jika serangan panik mendominasi gambaran klinisDengan gejala obsesif kompulsif: jika obsesi atau kompulsi mendominasi gambaran klinisTentukan jika:Dengan awitan selama intoksikasi: jika memenuhi kriteria intoksikasi zat tersebut dan timbul gejala sindrom intoksikasiDengan awitan selama putus zat: jika memenuhi kriteria putus zat dan gejala timbul selama atau segera setelah sindrom putus zatGambaran klinisPenggunaan psikostimulan tidak sering dapat menimbulkan gejala gangguan ansietas pada sejumlah orang. Berkaitan dengan gejala gangguan ansietas adalah hendaya kognitif pemahaman, perhitungan, dan daya ingat. Deficit kognitif biasanya reversible ketika penggunaan zat dihentikan.TerapiTerapi primer: dengan menyingkirkan zat penyebab yang terlibat dan menemukan terapi alternative jika zat tersebut merupakan obat yang diindikasikan secara medis juga untuk membatasi pajanan pasien jika zat tersebut didapat melalui pajanan lingkungan, atau mentatalaksana gangguan terkait zat yang mendasari. Jika gejala gangguan ansietas berlanjut walaupun penggunaan zat telah dihentikan, terapi gejala gangguan ansietas dengan modalitas psikoterapetik atau farmakoterapetik.Perjalanan gangguan dan prognosisTergantung pada penyingkiran zat penyebab yang terlibat serta kemampuan jangka panjang orang tersebut untuk membtasi penggunaan zat tersebut. ketika ansietas tidak membaik dengan penghentian obat, hars dipertimbangkan kemungkinan zat tersebut menyebabkan kerusakan otak ireversibel.Ganggguan Ansietas Yang Tidak Tergolongkan1DefinisiGanggguan ansietas yang tidak tergolongkan adalah sejumlah orang yang memiliki gejala gangguan ansietas, tetapi tidak memenuhi kriteria gangguan ansietas DSM-IV-TR yang spesifik atau gangguan penyesuaian dengan ansietas atau gangguan campuran ansietas dan mood depresif.Yang termasuk kedalam golongan gangguan ansietas yang tidak tergolongkan adalah gangguan campuran ansietas depresif. Pada gangguan ini menggambarkan pasien dengan keadaan gejala ansietas dan depresif yang tidak memenuhi kriteria diagnostic gangguan ansietas atau gangguan mood. Kombinasi gejala depresif dan ansietas menimbulkan hendaya fungsional yang bermakna pada orang yang mengalami gangguan ini.DiagnosisPedoman diagnostic menurut PPDGJ III adalah Terdapat gejala-gejala ansietas maupun depresi, dimana masing-masing tidak menunjukkan rangkaian gejala yang cukup berat untuk menegakkan diagnosis tersendiri. Untuk ansietas, beberapa gejala otonomik harus ditemukan walaupuntidak terus menerus, disamping rasa cemas atau kekhawatiran berlebihan. Bila ditemukan ansietas berat disertai depresi yang lebih ringan, maka harus dipertimbangkan kategori gangguan ansietas lainnya atau gangguan ansietas fobik Bila ditemukan sindrom depresi dan ansietas yang cukup berat untuk menegakkan masing-masing diagnosis, maka kedua diagnosis tersebut harus dikemukakan dan diagnosis gangguan campuran tidak dapat digunakan. Jika karena sesuatu hal hanya dapat dikemukakan satu diagnosis maka gangguan depresif harus diutamakan Bila gejala-gejala tersebut berkaitan erat dengan stress kehidupan yang jelas, maka harus digunakan kategori F43.2 gangguan penyesuaian.Gambaran klinisGambaran klinis berupa campuran ansietas dan depresif, gabungan gejala gangguan ansietas dan sejumlah gangguan gejala depresif. Selain itu di temukan gejala hiperaktivitas sistem saraf otonom, seperti keluhan gastrointestinal.Terapi Farmakoterapi untuk gangguan ansietas-depresif dapat mencakup obat antiansietas, obat antidepresif, atau keduanya. Pemberian alprazolam dapat diindikasikan karena efektivitasnya dalam mengobati depresi yang disertai ansietas, Buspiron juga dapat diberikan karena buspiron dapat mempengaruho reseptor 5-HT1A Selain itu antidepresan serotonergic seperti fluoxetine dapat menjadi obat yang paling efektif dalam mengobati gangguan campuran ansietas-depresif.

Referensi1. Sadock, Benjamin J. Kaplan & Sadock uku ajar psikiatri klinis Edisi 2. Jakarta: EGC.20102. Maslim, Rusdi. Buku Saku Diagnosis gangguan jiwa rujukan ringkas dari PPDGJ III.. Jakarta: PT Nuh Jaya. 20013. Tomb, David A. Buku saku psikiatri Edisi 6. Jakarta:EGC.2003