rencana pelaksanaan pebelajaran mbak neli

25

Click here to load reader

Upload: setio-wagiyanto

Post on 27-Jun-2015

1.175 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Rencana Pelaksanaan Pebelajaran Mbak Neli

Tanda-Tanda Dini Bahaya ./ Komplikasi Ibu dan Janin Masa Kehamilan Lanjut

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Mata Kuliah : Asuhan Kebidanan I

Kode Mata Kuliah : Bd. 301

SKS : 4 SKS (T: 1 P : 3)

Program Study : D III Kebidanan

Tingkat/Semester : I/II

Pokok Bahasan : Tanda-Tanda Dini Bahaya ./ Komplikasi Ibu dan Janin

Masa Kehamilan Lanjut

Waktu Pertemuan : 60 menit

Pertemuan : I

Standar Kompetensi : Setelah menyelesaikan perkuliahan ini diharapkan

mahasiswa memiliki pemahaman tentang Tanda-

Tanda Dini Bahaya ./ Komplikasi Ibu dan Janin Masa

Kehamilan Lanjut

Kompetensi Dasar : Mahasiswa dapat menjelaskan kembali Tanda-Tanda

Dini Bahaya ./ Komplikasi Ibu dan Janin Masa

Kehamilan Lanjut

Indikator : 1. Peserta didik dapat menjelaskan perdarahan

pervaginam kehamilan lanjut

2. Perserta didik dapat menjelaskan tentang sakit

kepala yang hebat

3. Peserta didik dapat menjelaskan penglihatan kabur

4. Peserta didik dapat menjelaskan bengkak di wajah

dan jari jari tangan

5. Peserta didik dapat menjelaskan cairan keluar

cairan pervaginam

6. Peserta didik dapat menjelaskan gerakan janin tidak

terasa

Yunely Ermaneti D IV Bidan Pendidik Poltekkes Bengklu

Page 2: Rencana Pelaksanaan Pebelajaran Mbak Neli

Tanda-Tanda Dini Bahaya ./ Komplikasi Ibu dan Janin Masa Kehamilan Lanjut

7. Peserta didik dapat menjelaskan nyeri perut yang

hebat

I. Tujuan Pembelajaran : Peserta didik mampu menerangkan :

1. Perdarahan pervaginam kehamilan lanjut

2. Sakit kepala yang hebat

3. Penglihatan kabur

4. Bengkak diwajah dan jari-jari tangan

5. Keluar cairan pervaginam

6. Gerakan janin tidak terasa

7. Nyeri perut yang hebat

II. Materi Ajar : 1. Perdarahan pervaginam kehamilan lanjut

2. Sakit kepala yang hebat

3. Penglihatan kabur

4. Bengkak diwajah dan jari-jari tangan

5. Keluar cairan pervaginam

6. Gerakan janin tidak terasa

7. Nyeri perut yang hebat

III. Metode Pembelajaran : Ceramah dan tanya jawab

IV. Langkah-Langkah Pembelajaran :

Tahap/ Waktu

Kegiatan PembelajaranKegiatan

MahasiswaMedia

dan AlatMetode

Kegiatan

awal 10

menit

1. Memberikan salam pembuka

dan memperkenalkan diri

2. Menginformasikan materi yang

akan disampaikan

3. Menjelaskan tujuan yang akan

dicapai pada pembelajaran ini

4. Menjelaskan manfaat dan

relevansi pokok bahasan ini

Menjawab

salam

Memperhatikan

Memperhatikan

Memperhatikan

-

-

-

-

Ceramah

Ceramah

Ceramah

Ceramah

Yunely Ermaneti D IV Bidan Pendidik Poltekkes Bengklu

Page 3: Rencana Pelaksanaan Pebelajaran Mbak Neli

Tanda-Tanda Dini Bahaya ./ Komplikasi Ibu dan Janin Masa Kehamilan Lanjut

dengan profesi kebidanan

5. Melakukan apersepsi mengenai

Tanda-Tanda Dini Bahaya ./

Komplikasi Ibu dan Janin Masa

Kehamilan Lanjut

Memperhatikan - Ceramah

Kegiatan

inti 40

menit

1. Menjelaskan perdarahan

pervaginam pada kehamilan

lanjut

a. Memberi kesempatan kepada

mahasiswa untuk bertanya

tentang materi yang telah

disampaikan

b. Menjawab dan menjelaskan

tentang pertanyaan

mahasiswa

2. Menjelaskan sakit kepala yang

hebat

3. Menjelaskan penglihatan kabur

4. Menjelaskan bengkak di wajah

dan jari-jari tangan

a. Memberi kesempatan kepada

mahasiswa untuk bertanya

tentang materi yang telah

disampaikan

b. Menjawab dan menjelaskan

tentang pertanyaan

mahasiswa

5. Menjelaskan keluar cairan

pervaginam

a. Memberi kesempatan kepada

Memperhatikan

Mengajukan

pertanyaan

Memperhatikan

Memperhatikan

Memperhatikan

Memperhatikan

Mengajukan

pertanyaan

Memperhatikan

Memperhatikan

Mengajukan

Laptop,

LCD,

Power

point,

Ceramah

Tanya

jawab

Tanya

jawab

Ceramah

Ceramah

Ceramah

Tanya

jawab

Tanya

jawab

Ceramah

Tanya

Yunely Ermaneti D IV Bidan Pendidik Poltekkes Bengklu

Page 4: Rencana Pelaksanaan Pebelajaran Mbak Neli

Tanda-Tanda Dini Bahaya ./ Komplikasi Ibu dan Janin Masa Kehamilan Lanjut

mahasiswa untuk bertanya

tentang materi yang telah

disampaikan

b. Menjawab dan menjelaskan

tentang pertanyaan

mahasiswa

6. Menjelaskan gerakan janin tidak

terasa

7. Menjelaskan nyeri perut yang

hebat

a. Memberi kesempatan kepada

mahasiswa untuk bertanya

tentang materi yang telah

disampaikan

b. Menjawab dan menjelaskan

tentang pertanyaan

mahasiswa

8. Mengajukan beberapa

pertanyaan mengenai materi

yang telah disampaikan untuk

mengevaluasi peserta didik

pertanyaan

Memperhatikan

Memperhatikan

Memperhatikan

Mengajukan

pertanyaan

Memperhatikan

Memperhatikan

jawab

Tanya

jawab

Ceramah

Ceramah

Tanya

jawab

Tanya

jawab

Tanya

jawab

Penutup

10 menit

1. Meminta mahasiswa untuk

mengulang kembali penjelasan

yang diberikan sebelumnya

2. Menyimpulkan materi yang

telah disampaikan

3. Memberikan penekanan pada

pokok-pokok hal yang penting

4. Memberikan gambaran materi

Menjelaskan

kembali

Memperhatikan

Memperhatikan

-

-

-

Review

Ceramah

Ceramah

Yunely Ermaneti D IV Bidan Pendidik Poltekkes Bengklu

Page 5: Rencana Pelaksanaan Pebelajaran Mbak Neli

Tanda-Tanda Dini Bahaya ./ Komplikasi Ibu dan Janin Masa Kehamilan Lanjut

yang akan datang

5. Memberikan tugas membaca

6. Mengucap salam penutup

Memperhatikan

Memperhatikan

Menjawab

salam penutup

-

-

-

Ceramah

Tugas

individu

V. Alat/Bahan dan Sumber

Alat dan bahan

- Laptop

- LCD

- Hand out

Sumber

Lawintono, Laurensia. 2000. Doumentasi Kebidanan. St. Carolus, Jakarta.

(hal 10 – 18)

Wildan,M.2008. Dokumentasi kebidanan.Salemba Medika.Jakarta.

VI. Alat Evaluasi

1. Bentuk instrument : Tes Tertulis

2. Jenis test : Test Essai (5 soal)

3. Soal

1) Jelaskan pengertian dokumentasi ?

2) Jelaskan tujuan dokumentasi ?

3) Jelaskan fungsi dokumentasi ?

4) Jelaskan prinsip-prinsip dokumentasi ?

5) Jelaskan aspek legal dokumentasi kebidanan ?

4. Kunci jawaban

1) Dokumentasi adalah suatu proses pencatatan, penyimpanan informasi data

atau fakta yang bermakna dalam pelaksanaan kegiatan

2) a. Sebagai Sarana Komunikasi

b. Sebagai Tanggung Jawab dan Tanggung Gugat

Yunely Ermaneti D IV Bidan Pendidik Poltekkes Bengklu

Page 6: Rencana Pelaksanaan Pebelajaran Mbak Neli

Tanda-Tanda Dini Bahaya ./ Komplikasi Ibu dan Janin Masa Kehamilan Lanjut

c. Sebagai Informasi statistic

d. Sebagai Sarana Pendidikan

e. Sebagai Sumber Data Penelitian

f. Sebagai Jaminan Kualitas Pelayanan Kesehatan

g. Sebagai Sumber Data Asuhan kebidanan Berkelanjutan

h. Untuk menetapkan prosedur dan standar

i. Untuk mencatat

j. Untuk memberi instruksi

3) a. Sebagai data atau fakta yang dapat dipakai untuk mendukung ilmu

pengetahuan.

b. Merupakan alat untuk mengambil keputusan, perencanaan,

pengontrolan terhadap suatu masalah.

c. Sebagai sarana pengumpulan berkas agar tetap aman dan terpelihara

dengan baik

4) a. Simplicity (kesederhanaan)

b. Conservatism (akurat)

c. Kesabaran

d. Precision (ketepatan)

e. Irrefutability (jelas dan obyektif)

f. Confidentiality (rahasia)

g. Dapat dibuat catatan secara singkat, kemudian dipindahkan secara

lengkap (dengan nama dan identifikasi yang jelas)

h. Tidak mencatat tindakan yang belum dilaksanakan.

i. Hasil observasi atau perubahan yang nyata harus segera dicatat.

j. Dalam keadaan emergenci dan bidannya terlibat langsung dalam

tindakan, perlu ditugaskan seseorang khusus untuk mencatat semua

tindakan secara berurutan.

k. Selalu tulis nama jelas dan jam serta tanggal tindakan dilaksanakan.

5) a. Harus dicantumkan identitas penulis (nama terang dan tanda tangan)

b. Harus memuat identitas pasien

Yunely Ermaneti D IV Bidan Pendidik Poltekkes Bengklu

Page 7: Rencana Pelaksanaan Pebelajaran Mbak Neli

Tanda-Tanda Dini Bahaya ./ Komplikasi Ibu dan Janin Masa Kehamilan Lanjut

c. Harus dicantumkan waktu dan tempat (tanggal dan jam)

d. Stempel (personel dan institusional)

Yunely Ermaneti D IV Bidan Pendidik Poltekkes Bengklu

Page 8: Rencana Pelaksanaan Pebelajaran Mbak Neli

Tanda-Tanda Dini Bahaya ./ Komplikasi Ibu dan Janin Masa Kehamilan Lanjut

HAND OUT

Mata Kuliah : Asuhan Kebidanan I

Topik : Tanda-Tanda Dini Bahaya ./ Komplikasi Ibu dan Janin

Masa Kehamilan Lanjut

Subtopik : Perdarahan pervaginam kehamilan lanjut, Sakit kepala

yang hebat, Penglihatan kabur, Bengkak diwajah dan jari-

jari tangan, Keluar cairan pervaginam , Gerakan janin

tidak terasa, Nyeri perut yang hebat

Waktu : 1 x 60 menit

Dosen : Yunely Ermaneti

A. PENGERTIAN DOKUMENTASI

1. Dokumentasi berasal dari kata dokumen yang berarti bahan pustaka, baik

yang berbentuk tulisan maupun rekaman lainnya seperti dengan pita

suara/cassette, video, film, gambar dan foto (Suyono Trino).

2. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah surat yang tertulis/tercetak yang

dapat dipakai sebagai bukti keterangan (seperti akta kelahiran, surat nikah,

surat perjanjian, dan sebagainya).

3. Dokumen dalam bahasa Inggris berarti satu atau lebih lembar kertas resmi

(official) dengan tulisan di atasnya. Secara umum dokumentasi dapat diartikan

sebagai suatu catatan otentik atau semua surat asli yang dapat dibuktikan atau

dijadikan bukti dalam persoalan hukum.

4. Dokumentasi adalah suatu proses pencatatan, penyimpanan informasi data

atau fakta yang bermakna dalam pelaksanaan kegiatan (Peter Sali).

5. Menurut Frances Fischbbaach (1991) isi dan kegiatan dokumentasi apabila

diterapkan dalam asuhan kebidanan adalah sebagai berikut :

a. Tulisan yang berisi komunikasi tentang kenyataan yang essensial untuk

menjaga kemungkinan-kemungkinan yang bisa terjadi untuk suatu periode

tertentu.

Yunely Ermaneti D IV Bidan Pendidik Poltekkes Bengklu

Page 9: Rencana Pelaksanaan Pebelajaran Mbak Neli

Tanda-Tanda Dini Bahaya ./ Komplikasi Ibu dan Janin Masa Kehamilan Lanjut

b. Menyiapkan dan memelihara kejadian-kejadian yang diperhitungkan

melalui gambaran, catatan/dokumentasi

c. Membuat catatan pasien yang otentik tentang kebutuhan asuhan

kebidanan, mengidentifikasi masalah pasien, merencanakan,

menyelenggarakan atau evaluasi hasil asuhan kebidanan.

d. Memonitor catatan profesional dan data dari pasien, kegiatan perawatan,

perkembangan pasien menjadi sehat atau sakit dan hasil asuhan

kebidanan.

e. Melaksanakan kegiatan perawatan, misalnya gradasi penyakit,

peningkatan kesehatan dan perawatan, mengurangi penderitaan dan

perawatan pada pasien yang hampir meninggal dunia.

6. Dokumentasi mempunyai 2 sifat yaitu tertutup dan terbuka.

a. Tertutup apabila di dalam berisi rahasia yang tidak pantas diperlihatkan,

diungkapkan dan disebarluaskan kepada masyarakat.

b. Terbuka apabila dokumen tersebut selalu berinteraksi dengan

lingkungannya yang menerima dan menghimpun informasi.

Dokumentasi dalam kebidanan adalah suatu bukti pencatatan dan pelaporan

yang dimiliki oleh bidan dalam melakukan catatan perawatan yang berguna untuk

kepentingan klien, bidan dan tim kesehatan dalam memberikan pelayanan

kesehatan dengan dasar komunikasi yang akurat dan lengkap secara tertulis

dengan tanggung jawab bidan. Dokumentasi dalam asuhan kebidanan merupakan

suatu pencatatan yang lengkap dan akurat terhadap keadaan/kejadian yang dilihat

dalam pelaksanaan asuhan kebidanan (proses asuhan kebidanan).

Penyampaian atau laporan perkembangan pasien dilakukan dengan 2 cara

yaitu :

1. Pencatatan (Record)

Record merupakan informasi yang berisi kenyataan atau kejadian dalam

pelayanan yang diberikan. Data tertulis yang merupakan data resmi tentang

kondisi pasien dan kondisi perkembangannya

2. Pelaporan (Report)

Yunely Ermaneti D IV Bidan Pendidik Poltekkes Bengklu

Page 10: Rencana Pelaksanaan Pebelajaran Mbak Neli

Tanda-Tanda Dini Bahaya ./ Komplikasi Ibu dan Janin Masa Kehamilan Lanjut

Penyampaian informasi tentang kondisi dan perkembangan pasien secara lisan

kepada bidan lain, dokter atau tim kesehatan lainnya

B. TUJUAN DOKUMENTASI KEBIDANAN

Dokumen pasien merupakan aspek penting dalam melaksanakan asuhan

kebidanan. Semua instansi kesehatan memilih dokumen pasien yang dirawatnya

walaupun bentuk formulir dokumen masing-masing instansi berbeda. Tujuan

dokumen pasien adalah untuk menunjang tertibnya administrasi dalam upaya

peningkatan pelayanan kesehatan di rumah sakit/puskesmas. Selain sebagai suatu

dokumen rahasia, catatan tentang pasien juga mengidentifikasi pasien dan asuhan

kebidanan yang telah diberikan.

Adapun tujuan dokumentasi kebidanan adalah sebagai berikut :

1. Sebagai Sarana Komunikasi

Komunikasi terjadi dalam tiga arah :

a. Ke bawah untuk melakukan instruksi

b. Ke atas untuk memberi laporan

c. Ke samping (Lateral) untuk memberi saran

Dokumentasi yang dikomunikasikan secara akurat dan lengkap dapat berguna

untuk:

a. Membantu koordinasi asuhan kebidanan yang diberikan oleh tim kesehatan.

b. Mencegah informasi yang berulang terhadap pasien atau anggota tim

kesehatan atau mencegah tumpang tindih, bahkan sama sekali tidak dilakukan

untuk mengurangi kesalahan dan meningkatkan ketelitian dalam memberikan

asuhan kebidanan pada pasien.

c. Membantu tim bidan dalam menggunakan waktu sebaik-baiknya.

2. Sebagai Tanggung Jawab dan Tanggung Gugat

Sebagai upaya untuk melindungi pasen terhadap kualitas pelayanan

keperawatan yang diterima dan perlindungan terhadap keamanan perawat

dalam melaksanakan tugasnya, maka perawat/bidan diharuskan mencatat

segala tindakan yang dilakukan terhadap pasen. Hal ini penting berkaitan

dengan langkah antisipasi terhadap ketidakpuasan pasen terhadap pelayanan

Yunely Ermaneti D IV Bidan Pendidik Poltekkes Bengklu

Page 11: Rencana Pelaksanaan Pebelajaran Mbak Neli

Tanda-Tanda Dini Bahaya ./ Komplikasi Ibu dan Janin Masa Kehamilan Lanjut

yang diberikan dan kaitannya dengan aspek hukum yang dapat dijadikan settle

concern, artinya dokumentasi dapat digunakan untuk menjawab

ketidakpuasan terhadap pelayanan yang diterima secara hukum.

3. Sebagai Informasi statistic

Data statistik dari dokumentasi kebidanan dapat membantu merencanakan

kebutuhan di masa mendatang, baik SDM, sarana, prasarana dan teknis.

Penting kiranya untuk terus menerus memberi informasi kepada orang tentang

apa yang telah, sedang, dan akan dilakukan, serta segala perubahan dalam

pekerjaan yang telah ditetapkan.

4. Sebagai Sarana Pendidikan

Dokumentasi asuhan kebidanan yang dilaksanakan secara baik dan benar akan

membantu para siswa kebidanan maupun siswa kesehatan lainnya dalam

proses belajar mengajar untuk mendapatkan pengetahuan dan

membandingkannya, baik teori maupun praktek lapangan.

5. Sebagai Sumber Data Penelitian

Informasi yang ditulis dalam dokumentasi dapat digunakan sebagai sumber

data penelitian. Hal ini erat kaitannya dengan yang dilakukan terhadap asuhan

kebidanan yang diberikan, sehingga melalui penelitian dapat diciptakan satu

bentuk pelayanan keperawatan dan kebidanan yang aman, efektif dan etis.

6. Sebagai Jaminan Kualitas Pelayanan Kesehatan

Melalui dokumentasi yang dilakukan dengan baik dan benar, diharapkan

asuhan kebidanan yang berkualitas dapat dicapai, karena jaminan kualitas

merupakan bagian dari program pengembangan pelayanan kesehatan. Suatu

perbaikan tidak dapat diwujudkan tanpa dokumentasi yang kontinu, akurat

dan rutin baik yang dilakukan oleh bidan maupun tenaga kesehatan lainnya.

Audit jaminan kualitas membantu untuk menetapkan suatu akreditasi

pelayanan kebidanan dalam mencapai standar yang telah ditetapkan.

7. Sebagai Sumber Data Asuhan kebidanan Berkelanjutan.

Dengan dokumentasi akan didapatkan data yang aktual dan konsisten

mencakup seluruh asuhan kebidanan yang dilakukan.

Yunely Ermaneti D IV Bidan Pendidik Poltekkes Bengklu

Page 12: Rencana Pelaksanaan Pebelajaran Mbak Neli

Tanda-Tanda Dini Bahaya ./ Komplikasi Ibu dan Janin Masa Kehamilan Lanjut

8. Untuk menetapkan prosedur dan standar

Prosedur menentukan rangkaian kegiatan yang akan dilaksanakan, sedangkan

standar menentukan aturan yang akan dianut dalam menjalankan prosedur

tersebut.

9. Untuk mencatat

Dokumentasi akan diperlukan unutuk memonitor kinerja peralatan, sistem,

dan sumber daya manusia. Dari dokumentasi ini, manajemen dapat

memutuskan atau menilai apakah departemen tersebut memenuhi atau

mencapai tujuannya dalam skala waktu dan batasan sumber dayanya. Selain

itu manajemen dapat mengukur kualitas pekerjaan, yaitu apakah outputnya

sesuai dengan spesifikasi dan standar yang telah ditetapkan.

10. Untuk memberi instruksi

Dokumentasi yang baik akan membantu dalam pelatihan staf, apakah

pelatihan untuk tujuan penanganan instalasi baru atau untuk tujuan promosi.

C. FUNGSI DOKUMENTASI KEBIDANAN

1. Sebagai data atau fakta yang dapat dipakai untuk mendukung ilmu

pengetahuan.

2. Merupakan alat untuk mengambil keputusan, perencanaan, pengontrolan

terhadap suatu masalah.

3. Sebagai sarana pengumpulan berkas agar tetap aman dan terpelihara dengan

baik

D. PRINSIP-PRINSIP DOKUMENTASI

Yunely Ermaneti D IV Bidan Pendidik Poltekkes Bengklu

Page 13: Rencana Pelaksanaan Pebelajaran Mbak Neli

Tanda-Tanda Dini Bahaya ./ Komplikasi Ibu dan Janin Masa Kehamilan Lanjut

Membuat suatu dokumentasi haruslah memperhatikan beberapa prinsip sebagai

berikut:

1. Simplicity (kesederhanaan)

Pendokumentasian menggunakan kata-kata yang sederhana, mudah dibaca,

dimengerti, dan perlu dihindari istilah yang dibuat-buat sehingga mudah

dibaca.

2. Conservatism (akurat)

Dokumentasi harus benar-benar akurat yaitu didasari oleh informasi dari data

yang dikumpulkan. Dengan demikian jelas bahwa data tersebut berasal dari

pasien, sehingga dapat dihindari kesimpulan yang tidak akurat. Sebagai akhir

catatan ada tanda tangan dan nama jelas pemberi asuhan.

3. Kesabaran

Gunakan kesabaran dalam membuat dokumentasi dengan meluangkan waktu

untuk memeriksa kebenaran terhadap data pasien yang telah atau sedang

diperiksa.

4. Precision (ketepatan)

Ketepatan dalam pendokumentasian merupakan syarat yang sangat

diperlukan. Untuk memperoleh ketepatan perlu pemeriksaan dengan

mengunakan teknologi yang lebih tinggi seperti menilai gambaran klinis dari

pasien, laboratorium dan pemeriksaan tambahan.

5. Irrefutability (jelas dan obyektif)

Dokumentasi memerlukan kejelasan dan objektivitas dari data-data yang ada,

bukan data samaran yang dapat menimbulkan kerancuan.

6. Confidentiality (rahasia).

Informasi yang didapat dari pasien didokumentasikan dan petugas wajib

menjaga atau melindungi rahasia pasien yang bersangkutan.

7. Dapat dibuat catatan secara singkat, kemudian dipindahkan scara lengkap

(dengan nama dan identifikasi yang jelas).

8. Tidak mencatat tindakan yang belum dilaksanakan.

9. Hasil observasi atau perubahan yang nyata harus segera dicatat.

Yunely Ermaneti D IV Bidan Pendidik Poltekkes Bengklu

Page 14: Rencana Pelaksanaan Pebelajaran Mbak Neli

Tanda-Tanda Dini Bahaya ./ Komplikasi Ibu dan Janin Masa Kehamilan Lanjut

10. Dalam keadaan emergenci dan bidannya terlibat langsung dalam tindakan,

perlu ditugaskan seseorang khusus untuk mencatat semua tindakan secara

berurutan.

11. Selalu tulis nama jelas dan jam serta tanggal tindakan dilaksanakan.

E. ASPEK LEGAL DALAM DOKUMENTASI

1. Harus dicantumkan identitas penulis (nama terang dan tanda tangan)

2. Harus memuat identitas pasien

3. Harus dicantumkan waktu dan tempat (tanggal dan jam)

4. Stempel (personel dan institusional)

F. MANFAAT DOKUMENTASI

1. Aspek Administrasi

a. Untuk mendefinisikan focus asuhan bagi klien atau kelompok

b. Untuk membedakan tanggung gugat bidan dari tanggung gugat anggota

tim pelayanan kesehatan yang lain

c. Untuk memberikan penelahaan dan pengevaluasian asuhan (perbaikan

kualitas)

d. Untuk memberikan kriteria klasifikasi pasien

e. Untuk memberikan justifikasi

f. Untuk memberikan data guna tinjauan administrative dan legal

g. Untuk memenuhi persyaratan hukum, akreditasi dan professional

h. Untuk memberikan data penelitian dan tujuan pendidikan

Yunely Ermaneti D IV Bidan Pendidik Poltekkes Bengklu

Page 15: Rencana Pelaksanaan Pebelajaran Mbak Neli

Tanda-Tanda Dini Bahaya ./ Komplikasi Ibu dan Janin Masa Kehamilan Lanjut

2. Aspek Hukum

Semua catatan informasi tentang klien merupakan dokumentasi resmi dan

bernilai hukum. Bila terjadi suatu masalah yang berhubungan dengan profesi

kebidanan, dimana bidan sebagai pemberi jasa dan klien sebagai pengguna

jasa, maka dokumentasi diperlukan sewaktu-waktu. Dokumentasi tersebut

dapat dipergunakan sebagai barang bukti di pengadilan. Oleh karena itu data-

data harus diidentifikasi secara lengkap, jelas, obyektif, dan ditandangani oleh

pemberi asuhan, tanggal dan perlunya dihindari adanya penulisan yang dapat

menimbulkan interpretasi yang salah

3. Aspek Pendidikan

Dokumentasi mempunyai manfaat pendidikan karena isinya menyangkut

kronologis dari kegiatan asuhan yang dapat dipergunakan sebagai bahan atau

referensi pembelajaran bagi siswa atau profesi.

4. Aspek Penelitian

Dokumentasi mempunyai manfaat penelitian. Data yang terdapat di dalamnya

mengandung informasi yang dapat dijadikan sebagai bahan atau objek riset

dan pengembangan profesi.

5. Aspek Ekonomi

Dokumentasi mempunyai efek secara ekonomi, semua tindakan atau asuhan

yang belum, sedang, dan telah diberikan dicatat dengan lengkap yang dapat

dipergunakan sebagai acuan atau pertimbangan dalam biaya bagi klien.

6. Aspek Manajemen

Melalui dokumentasi dapat dilihat sejauh mana peran dan fungsi bidan dalam

memberikan asuhan kepada klien. Dengan demikian akan dapat diambil

kesimpulan tingkat keberhasilan pemberian asuhan guna pembinaan dan

pengembangan lebih lanjut.

Yunely Ermaneti D IV Bidan Pendidik Poltekkes Bengklu

Page 16: Rencana Pelaksanaan Pebelajaran Mbak Neli

Tanda-Tanda Dini Bahaya ./ Komplikasi Ibu dan Janin Masa Kehamilan Lanjut

Kesimpulan

1. Dokumentasi adalah suatu proses pencatatan, penyimpanan informasi data

atau fakta yang bermakna dalam pelaksanaan kegiatan

2. Tujuan dokumentasi adalah Sebagai Sarana Komunikasi, Sebagai Tanggung

Jawab dan Tanggung Gugat, Sebagai Informasi statistic, Sebagai Sarana

Pendidikan, Sebagai Sumber Data Penelitian, Sebagai Jaminan Kualitas

Pelayanan Kesehatan, Sebagai Sumber Data Asuhan kebidanan Berkelanjutan

Untuk menetapkan prosedur dan standar, Untuk mencatat, dan Untuk memberi

instruksi

3. Fungsi Dokumentasi adalah Sebagai data atau fakta yang dapat dipakai untuk

mendukung ilmu pengetahuan, Merupakan alat untuk mengambil keputusan,

perencanaan, pengontrolan terhadap suatu masalah, serta Sebagai sarana

pengumpulan berkas agar tetap aman dan terpelihara dengan baik

4. Prinsip-Prinsip Dokumentasi adalah Simplicity (kesederhanaan),

Conservatism (akurat), Kesabaran, Precision (ketepatan), Irrefutability (jelas

dan obyektif), Confidentiality (rahasia), Dapat dibuat catatan secara singkat,

kemudian dipindahkan scara lengkap (dengan nama dan identifikasi yang

jelas), Tidak mencatat tindakan yang belum dilaksanakan, Hasil observasi

atau perubahan yang nyata harus segera dicatat, Dalam keadaan emergenci

dan bidannya terlibat langsung dalam tindakan, perlu ditugaskan seseorang

khusus untuk mencatat semua tindakan secara berurutan, dan Selalu tulis

nama jelas dan jam serta tanggal tindakan dilaksanakan.

5. Aspek legal dokumentasi kebidanan adalah Harus dicantumkan identitas

penulis (nama terang dan tanda tangan), Harus memuat identitas pasien, Harus

dicantumkan waktu dan tempat (tanggal dan jam), dan Stempel (personel dan

institusional)

Yunely Ermaneti D IV Bidan Pendidik Poltekkes Bengklu