askep-all.doc
TRANSCRIPT
![Page 1: ASKEP-ALL.doc](https://reader030.vdokumen.com/reader030/viewer/2022013011/557212f8497959fc0b915199/html5/thumbnails/1.jpg)
TINJAUAN TEORI
A. Definisi
Leukemia adalah suatu penyakit proliferasi neoplastik yang sangat cepat dan
progresif, yang ditandai oleh proliferasi abnormal dari sel-sel hematopoitik yang
menyebabkan infiltrasi yang progresif pada sumsum tulang (Mediarty, 2003).
Leukemia Limfositik Akut adalah penyakit yang berkaitan dengan sel jaringan tubuh
yang tumbuhnya berlebihan dan berubah menjadi tidak normal serta bersifat ganas,
yaitu sel-sel sangat muda yang seharusnya membentuk limfosit berubah menjadi
ganas (Rulina, 2003). Leukemia Limfositik Akut (ALL) dianggap sebagai suatu
proliferasi ganas limfoblas. Paling sering terjadi pada anak-anak dengan laki-laki
lebih banyak dibanding perempuan, dengan puncak insidensi pada usia 4 tahun,
setelah usia 15 tahun Leukemia Limfositik Akut jarang terjadi (Smeltzer, 2001 : 955).
Leukemia Limfositik Akut adalah leukemia yang berkembang cepat dan progresif
ditandai dengan penggantian sumsum tulang normal oleh sel-sel blas yang dihasilkan
dari pembelahan sel-sel induk (stem sel) yang bertransformasi maligna. Leukemia
pada anak sebagian besar (95 %) merupakan bentuk akut dan 5 % bentuk kronik
(Moh. Supriatna, 2002).
B. Proses Patofisiologi
Sel kanker menghasilkan leukosit yang imatur / abnormal dalam jumlah yang
berlebihan. Leukosit imatur ini menyusup ke berbagai organ, termasuk sumsum
tulang dan menggantikan unsur-unsur sel yang normal. Limfosit imatur berproliferasi
dalam sumsum tulang dan jaringan perifer sehingga mengganggu perkembangan sel
normal. Hal ini menyebabkan haemopoesis normal terhambat, akibatnya terjadi
penurunan jumlah leucosit, sel darah merah dan trombosit. Infiltrasi sel kanker ke
berbagai organ menyebabkan pembersaran hati, limpa, limfodenopati, sakit kepala,
muntah, dan nyeri tulang serta persendian. Penurunan jumlah eritrosit menimbulkan
anemia, penurunan jumlah trombosit mempermudah terjadinya perdarahan
(echimosis, perdarahan gusi, epistaksis dll.). Adanya sel kanker juga mempengaruhi
sistem retikuloendotelial yang dapat menyebabkan gangguan sistem pertahanan
tubuh, sehingga mudah mengalami infeksi. Adanya sel kaker juga mengganggu
metabolisme sehingga sel kekurangan makanan. (Ngastiyah, 1997; Smeltzer & Bare,
2002; Suriadi dan Rita Yuliani, 2001, Betz & Sowden, 2002).
![Page 2: ASKEP-ALL.doc](https://reader030.vdokumen.com/reader030/viewer/2022013011/557212f8497959fc0b915199/html5/thumbnails/2.jpg)
C. Pathway
(Terlampir)
D. Manifestasi Klinis
Pucat (mendadak), panas, perdarahan (ekimosis, petekie, epistaksis, perdarahan gusi),
hepatomegali, limfadenopati, sakit sendi, sakit tulang, splenomegali, lesi purpura,
efusi pleura, kejang pada leukemia serebral (Mansjoer, 2000 : 495).
Tanda dan gejala inisial, dalam urutan frekuensi yang semakin berkurang, meliputi
demam, pucat, petekie, dan purpura, limfadenopati, hepatospleno megali, anoreksia,
kelelahan, nyeri tulang dan sendi, nyeri abdomen, dan penurunan berat badan
(Merenstein, 2002 : 804). Pada leukemia akut didapatkan gejala klinis yang
disebabkan kegagalan sumsum tulang antara lain : pucat, letargi, demam, gambaran
infeksi mulut, tenggorokan, kulit pernafasan, memar, pendarahan gusi spontan dan
pendarahan dari tempat fungsi vena yang disebabkan oleh trombositopenia. Infiltrasi
organ lain yaitu nyeri tulang, hipertrofi dan infiltrasi gusi, sakit kepala, muntah-
muntah, penglihatan kabur dan terkadang terjadi pembengkakan testis pada Leukemia
Limfositik Akut (Mediarty, 2003).
Kira-kira 60 % anak dengan Leukemia Limfoblastik Akut mempunyai gajala dan
tanda penyakitnya kurang dari 4 minggu pada waktu diagnosis. Gejala pertama
biasanya non spesifik dan meliputi anoreksia, iritabel, dan letargi. Mungkin ada
riwayat infeksi virus atau eksantem dan penderita seperti tidak mengalami
kesembuhan sempurna. Kegagalan sumsum tulang yang progresif sehingga timbul
anemia, perdarahan (trombositopenia), dan demam (neutropenia, keganasan). Pada
pemeriksaan inisial, umumnya penderita dan lebih kurang 50 % menunjukkan petekie
atau perdarahan mukosa. Sekitar 25 % demam, yang mungkin disebabkan oleh suatu
sebab spesifik seperti infeksi saluran nafas atau otitis media. Limfaderopati biasanya
nyata dan splenomegali (biasanya kurang dari 6 cm di bawah arkus kosta) dijumpai
pada lebih kurang 66 %. Kira-kira 25 % ada nyeri tulang yang nyata dan artralgia
yang disebabkan oleh infiltrasi leukemia pada tulang perikondrial atau sendi atau oleh
ekspansi rongga sumsum tulang akibat sel leukemia (Nelson, 2000 : 1773).
![Page 3: ASKEP-ALL.doc](https://reader030.vdokumen.com/reader030/viewer/2022013011/557212f8497959fc0b915199/html5/thumbnails/3.jpg)
E. Pemeriksaan Penunjang
a. Darah tepi
Gejala yang terlihat pada darah tepi sebenarnya berdasarkan pada kelainan
sumsum tulang yaitu berupa pansitopenia, limfositosis yang kadang-kadang
menyebabkan gambaran darah tepi monoton dan terdapatnya sel blas. Terdapatnya sel
blas dalam darah tepi merupakan gejala patognomonik untuk leukemia (FKUI,
2002 :472). Jumlah sel darah merah dan kadar hemoglobin biasanya rendah. Jumlah
sel-sel darah putih mungkin meningkat, normal atau berkurang, tetapi neutropenia
sering didapatkan. Trombositopenia sangat sering dijumpai (Merenstein, 2002 : 804).
b. Sumsum tulang
Akan ditemukan gambaran yang monoton yaitu hanya terdiri dari sel
limfopoetik patologis. Sedangkan sistem lain terdesak (FKUI, 2002 : 472). Leukemia
terjadi bila lebih dari 25 % sel-sel di dalam suatu aspiral sumsum tulang merupakan
sel blast ganas (Merenstein, 2002 : 804).
c. Biopsi limpa
Pemeriksaan ini akan memperlihatkan proliferasi sel leukemia dan sel yang
berasal dari jaringan limpa akan terdesak seperti limfosit normal, granulosit. (FKUI,
2002 : 472).
d. Cairan serebrospirial
Pleositosis (terdiri dari bentuk-bentuk sel blast), peninggian kadar protein, dan
penurunan kadar glukosa mungkin dapat dijumpai (Merenstein, 2002 : 804).
Bila terjadi peninggian jumlah sel patologis dan protein, atau anak menunjukkan
gejala tekanan intracranial yang meninggi, berarti leukemia mengenai meningen.
(FKUI, 2002 : 472).
F. Pengkajian keperawatan
G. Intervensi keperawatan
1. Nyeri berhubungan dengan efek fisiologis dari sel : depresi sumsum tulang, hepar,
limpha, pembesaran organ/nodus limfe (Wong, 2004).
Tujuan :
Nyeri berkurang atau hilang setelah dilakukan tindakan keperawatan dengan
kriteria hasil wajah rileks, mampu istirahat tenang, melaporkan nyeri terkontrol.
![Page 4: ASKEP-ALL.doc](https://reader030.vdokumen.com/reader030/viewer/2022013011/557212f8497959fc0b915199/html5/thumbnails/4.jpg)
Intervensi :
a. Monitor skala nyeri.
b. Ajarkan pasien teknik relaksasi dan distraksi dengan nafas dalam.
c. Berikan posisi yang nyaman, sokong sendi dan ekstremitas dengan bantal.
d. Ubah posisi secara periodik dan berikan atau bantu latihan rentang gerak
lembut.
e. Berikan obat analgesik sesuai indikasi.
2. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan umum, sekunder penurunan
oksigen ke jaringan (Wong, 2004 : 536).
Tujuan :
Anak dapat beraktifitas sesuai kemampuan setelah dilakukan tindakan
keperawatan dengan kriteria hasil, peningkatan toleransi aktivitas, beraktivitas
dalam kehidupan sehari-hari sesuai kemampuan.
Intervensi :
a. Berikan lingkungan tenang, batasi pengunjung.
b. Monitor tanda-tanda vital sebelum dan sesudah aktivitas.
c. Berikan posisi semi fowler tinggi untuk pertukaran udara yang optimal.
d. Ajak bermain untuk mengatasi kebosanan dan menstimulasi tumbuh kembang
anak.
e. Anjurkan keluarga untuk membantu aktivitas anak.
3. Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan menurunnya sistem pertahanan tubuh
sekunder : gangguan dalam kematangan sel darah putih, prosedur infasif (Wong,
2004 : 414).
Tujuan :
Tidak menunjukkan gejala-gejala infeksi setelah dilakukan tindakan keperawatan
dengan kriteria hasil, tidak ada tanda-tanda infeksi, leukosit dalam batas normal
( 4000-10.000/mmk), suhu tubuh normal (35,5-37º C).
Intervensi :
a. Gunakan teknik aseptik untuk seluruh prosedur infasif.
b. Ajarkan keluarga untuk mencuci tangan sebelum dan sesudah membantu
aktivitas anak.
c. Ciptakan lingkungan yang bersih.
![Page 5: ASKEP-ALL.doc](https://reader030.vdokumen.com/reader030/viewer/2022013011/557212f8497959fc0b915199/html5/thumbnails/5.jpg)
d. Evaluasi keadaan anak terhadap tempat-tempat munculnya infeksi.
e. Berikan antibiotik sesuai program.
f. Monitor penurunan jumlah leukosit yang menunjukkan anak memiliki resiko
besar untuk terkena infeksi.
4. Resiko perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
peningkatan kebutuhan kalori dan kesulitan mencerna kalori yang mencakupi
sekunder akibat kanker (Carpenito, 2001 : 260).
Tujuan :
Nutrisi sesuai kebutuhan setelah dilakukan tindakan keperawatan dengan kriteria
hasil, klien dapat menghabiskan satu porsi makanannya, albumin dalam batas
normal, tidak mual dan muntah.
Intervensi :
a. Observasi dan catat masukan makanan.
b. Observasi dan catat mual dan muntah.
c. Timbang berat badan setiap hari.
d. Berikan makanan porsi kecil tapi sering.
e. Anjurkan keluarga untuk memodifikasi lingkungan atau variasi makanan.
f. Berikan antiemetik sesuai advis.
5. Gangguan pertumbuhan dan perkembangan dengan melemahnya kemampuan
fisik sekunder terhadap kanker. (Carpenito, 2001 : 156)
Tujuan :
Mempertahankan fungsi motorik dan kemampuan komunikasi verbal yang ada
atau meningkatkannya dengan kriteria hasil anak mampu melaksanakan tugas
perkembangannya sesuai usia, orang tua mengerti tugas-tugas perkembangan
secara normal sesuai usia, orang tua mengerti dan mampu menstimulasi
perkembangan anak sesuai usia.
Intervensi :
a. Ajari orang tua tentang perkembangan anak sesuai usia.
b. Perkuat perkembangan kata-kata dengan pengulangan kata-kata yang
digunakan anak.
c. Ajak anak untuk bermain, dengan bermain untuk merangsang kemampuan
motorik dan pendengaran.
![Page 6: ASKEP-ALL.doc](https://reader030.vdokumen.com/reader030/viewer/2022013011/557212f8497959fc0b915199/html5/thumbnails/6.jpg)
d. Kaji tingkat perkembangan yang telah dicapai anak.
6. Resiko terjadi perdarahan berhubungan dengan pengaruh proliferasi sel (Wong,
2004 : 596).
Tujuan :
Anak tidak mengalami luka atau perdarahan setelah dilakukan tindakan
keperawatan dengan kriteria hasil kulit dan selaput lendir baik, tidak ada memar
atau ptekie, jumlah trombosit dalam batas normal (150.000 – 450.000/mmk).
Intervensi :
a. Berikan perawatan pada klien dengan lembut.
b. Berikan tekanan halus pada daerah penusukan setidaknya 10 menit setelah
penyuntikan.
c. Berikan lapisan yang lembut pada tempat tidur.
d. Observasi adanya epistaksis dan perdarahan di bawah kulit.
e. Observasi jumlah trombosit.
f. Kolaborasi untuk pemberian transfuse dengan dokter.
7. Kurang pengetahuan tentang penyakit, prognosis obat, efek samping obat
berhubungan dengan kurang informasi.
Tujuan :
Keluarga dapat menjelaskan tentang Leukemia Limfositik Akut dengan kriteria
hasil, keluarga dapat menyebutkan pengertian, tanda dan gejala, efeki samping
obat Leukemia Limfositik Akut.
Intervensi :
a. Jelaskan mengenai pengertian, tanda dan gejala, efek samping kemoterapi.
b. Beri kesempatan untuk bertanya.
c. Tanyakan kembali hal yang telah dijelaskan.
d. Beri reinforcement positif atas jawaban yang benar.
H. Daftar Pustaka
![Page 7: ASKEP-ALL.doc](https://reader030.vdokumen.com/reader030/viewer/2022013011/557212f8497959fc0b915199/html5/thumbnails/7.jpg)
DAFTAR PUSTAKA
1. Betz, Sowden. (2002). Buku Saku Keperawatan Pediatrik. Edisi 2. Jakarta, EGC.
2. Ngastiyah. (1997). Perawatan Anak Sakit. Cetakan I. Jakarta, EGC.
3. Suriadi, Yuliani R. (2001). Asuhan Keperawatan pada Anak. Edisi I. Jakarta, CV Sagung
Seto.
4. Reeeves, Lockart. (2002). Keperawatan Medikal Bedah. Cetakan I. Jakarta, Salemba
Raya.
5. FKUI. (1985). Ilmu Kesehatan Anak. Volume 1. Jakarta, FKUI.
6. Sacharin Rosa M. (1993). Prinsip Perawatan Pediatri. Edisi 2. Jakarta : EGC.
7. Gale Danielle, Charette Jane. (2000). Rencana Asuhan Keperawatan Onkologi, Jakarta :
EGC.
8. Price Sylvia A, Wilson Lorraine Mc Cart .(1995). Patofisiologi. Jakarta : EGC
9. Sutarni Nani.(2003). Prosedur Dan Cara Pemberian Obat Kemoterapi. Disampaikan
Pada Pelatihan Kemoterapi Di RS Kariadi Semarang, Tanggal 13-15 November 2003.
BAB III
PROSES ASUHAN KEPERAWATAN PADA An. L
DENGAN ALL (Leukemia Limfositik/Limfoblastik Akut) DI RUANG C2LI
RSDK Dr. KARIADIDI SEMARANG
A. PENGKAJIAN
a. Tanggal Pengkajian : 15 Maret 2011
b. Tanggal Masuk : 13 Maret 2011
c. Identitas Klien :
Nama : An. L
Alamat : Kepandean RT 01/ 03 Tegal
Tanggal Lahir/ Umur :
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Diagnosis Medis : ALL
Penanggung Jawab : Ayah
Nama Orang Tua
Ayah : Tn. R
![Page 8: ASKEP-ALL.doc](https://reader030.vdokumen.com/reader030/viewer/2022013011/557212f8497959fc0b915199/html5/thumbnails/8.jpg)
Ibu : Tn. D
Pekerjaan : Swasta
A lamat : Kepandean RT 01/ 03 Tegal
No. Telp. Yang bisa dhub : -
d. Keluhan Utama
Badan panas
e. Riwayat Kesehatan Sekarang
± 4 setengah tahun yang lalu anak mengeluh pucat, semakin hari semakin
pucat, nyeri persendian, badan panas, lemas, kemudian dibawa ke RSUD
Tega, dikatakan kemungkinan Leukimia, kemudian disana mendapatkan
transfuse darah 1 kolf darah merah kemudian trombositnya turun dan dirujuk
ke RSDK semarang, di RSDK di cek darahnya dan dilakukan foto rongen dan
BMP kemudian oleh dokter dinyatakan ALL .
f. Riwayat masa lalu
a. Kehamilan
Ny. D mengatakan An. L merupakan anak pertama, dan tidak mempunyai saudara.
Ny. D mengataka belum pernah mengalami aborsi dan selama hamil Ny. D rutin
memeriksakan kandungan ke bidan, selama hamil mendapat suntikan tetanus 2x,
vitamin dan obat tambah darah.
b. Persalinan
Ny. D mengatakan An.L lahir spontan dengan usia kehamilan 38 minggu, lahir di
bidan dengan lama persalinan 8 jam.
c. Kelahiran
Ny. D mengatakan BB An.L ketika lahir 3000 gram, PB 41 cm, lahir langsung
menangis dan berwarna merah, tidak ada kelainan.
d. Alergi
Ny. D mengatakan An.L tidak mempunyai alergi terhadap makanan ataupun obat-
obatan.
e. Pertumbuhan dan perkembangan
Ketika lahir BB An.D adalah 3000 gram dengan PB 41 cm, dan sekarang di usia 8
tahun 6 bulan menjadi 18,3 kg dengan TB 114 cm. Ny. D mengatakan gigi An.L
tumbuh pada usia 8 bulan, dan sekarang berjumlah 20. Tn.N mengatakan An.W
mulai tengkurap usia 5 bulan, duduk usia 6 bulan, merangkak usia 8 bulan, berdiri
usia 12 bulan dan berjalan usia 15 bulan.
![Page 9: ASKEP-ALL.doc](https://reader030.vdokumen.com/reader030/viewer/2022013011/557212f8497959fc0b915199/html5/thumbnails/9.jpg)
f. Imunisasi
Ny. D mengatakan An.L sudah mendapatkan imunisasi lengkap.
g. Pemeriksaan fisik
a. Keadaan umum : aktif
b. Kesadaran : compos mentis
c. Tanda-tanda vital :
HR 80x/menit suhu 37 C
RR 24 x/menit
d. Kepala : rambut hitam, tipis, tidak ada ketombe, tidak ada lesi
e. Mata : simetris, isokor, konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik
f. Hidung : simetris, tidak ada discharge
g. Mulut : simetris, tidak ada epistaksis,
h. Telinga : simetris, tidak ada discharge
i. Pipi : simetris, udem pada pipi kanan dan kiri
j. Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
k. Dada
1) Jantung
a) Inspeksi : ictus cordis tidak tampak
b) Palpasi : ictus cordis teraba di SIC VI 2 cm lateral LMCS
c) Perkusi : pekak
d) Auskultasi : bunyi jantung I-II murni
2) Paru-paru
a) Inspeksi : simetris, tidak ada retraksi dada,
b) Palpasi : tidak ada nyeri tekan
c) Perkusi : sonor
d) Auskultasi : suara dasar vesikuler, tidak ada suara tambahan
l. Abdomen
1) Inspeksi : tidak ada lesi, ada udem
2) Auskultasi : bising usus 15 kali/menit
3) Palpasi : tidak ada nyeri tekan
4) Perkusi : timpani pada lambung
Lingkar perut : 53,5 cm
m. Ekstremitas : akral hangat, capillery refill < 2 detik, tidak ada udem pada kaki
kanan dan kiri
![Page 10: ASKEP-ALL.doc](https://reader030.vdokumen.com/reader030/viewer/2022013011/557212f8497959fc0b915199/html5/thumbnails/10.jpg)
h. Riwayat nutrisi
Ny. D mengatakan An.L mau makan makanan yang diberikan RS dengan paksaan,
makan nasi, lauk dan sayur habis 1/4 sampai 1/2 porsi karena setelah makan perut
terasa mual dan selama sakit An L mengalami penurunan nafsu makan.
Antopometri :
BB 18,3 kg
PB 114 cm
Status gizi berdasarkan Z score
WAZ = 18,3- 26,6 = -2,13 (BB rendah/gizi rendah)
3,9
HAZ = 114 – 129,3 = -2,43 (pendek)
6,3
WHZ = 18,3 – 19,5 = -0,75 (normal)
1,6
i. Riwayat kesehatan keluarga
a. Pohon keluarga
![Page 11: ASKEP-ALL.doc](https://reader030.vdokumen.com/reader030/viewer/2022013011/557212f8497959fc0b915199/html5/thumbnails/11.jpg)
Tn.R (35 th) Ny.D (34 th)
An.L
9 th
ALL
Keterangan :
: laki-laki : klien
: perempuan - - - - - - - : tinggal serumah
: meninggal
b. Penyakit
Ny. D mengatakan di dalam keluarganya maupun yang sakit seperti An.L, sehingga
Ny. D tidak tahu tentang penyakit ALL dan perawatan untuk An.L termasuk
makanan dan minuman yang boleh dan tidak boleh dikonsumsi. . Ny. D mengatakan
tidak ada riwayat sakit hipertensi, diabetes melitus ataupun penyakit jantung dalam
keluarganya.
c. Kebiasaan keluarga
Ny. D mengatakan jika ada anggota keluarga yang sakit akan diperiksakan ke
puskesmas atau ke dokter.
Pola istirahat /tidur
An.L mempunyai kebiasaan tidur jam 08.00, jam 11.00, jam 14.00 dan tidur malam
sekitar jam 20.00 WIB, klien tidur sekitar 10-12 jam /hari. Tapi setelah di RS klien
tidur sewaktu-waktu kadang bisa dengan nyenyak tapi juga sulit tidur.
Pola kebersihan
An.L mandi sehari 2 kali.
Pola eliminasi
An.L masih dibantu untuk BAK dan BAB 1x/sehari lancar, warna kuning.
![Page 12: ASKEP-ALL.doc](https://reader030.vdokumen.com/reader030/viewer/2022013011/557212f8497959fc0b915199/html5/thumbnails/12.jpg)
j. Pemeriksaan penunjang
Laboratorium : tanggal 15 Maret 2011
Hb : 8,59 gr/dl
Ht : 27,3 %
Leucosit : 2100/m3
Trombosit : 8000/m3
Ca : 1,89 mmol/L (2,12 – 2,52)
Laboratorium tanggal 9 November 2004
Hb : 7,2 gr/dl
Ht : 22,7 %
Lekosit: 1000/m3
Trombosit : 6000/m3
Glukosa : 258 mg/dl (80-110)
Urea : 10 mg/dl (15-39)
Creatinin : 0,4 mg/dl (0,6-1,3)
Asam urat : 2,2 mg/dl (2,6-7,2)
Natrium : 130 mmol/L (136-145)
Kalium: 3,4 mmol/L (3,5-5,1)
Clorida: 100 mmol/L (98-1007)
Calsium : 1,62 mmol.L (2,1-2,5)
Urine :
BJ : 1,01
PH : 8
Protein : -
Reduksi : 1000 mg/dl
Laboratorium tanggal 17 Maret 2011
Albumin : 3,6 gr/dl
Ureum : 16 mg/dl
Kreatinin : 0,38 mg/dl
Natrium : 128 mmol/L
Clorida: 102 mmol.L
![Page 13: ASKEP-ALL.doc](https://reader030.vdokumen.com/reader030/viewer/2022013011/557212f8497959fc0b915199/html5/thumbnails/13.jpg)
Kalium: 2,5 mmol/L
SGOT : 85
SGPT : 5
B. ANALISA DATA
Nama : An. L
Umur : 9 tahun
No Data Etiologi Masalah
1 DS : Keluarga (ibu) mengatakan An. L tidak
mau makan selama sakit kalau tidak
dipaksa.
DO : Klien mata cekung, anemi, kulit hangat,
turgor kembali cepat, mukosa bibir
lembab, S = 38,8 0C, N = 128x setiap
menitnya isi cukup, RR = 26x/mnt, Hb
8,59 gr %, BB 15,3 kg (terdapat
penurunan BB selama sakit)
Intake yang
kurang
Risiko perubahan
nutrisi kurang
dari kebutuhan
2 DS : Ny, D mengatakan tidak membiasakan
diri mencuci tangan sebelum menyentuh
An. L dan mengatakan suhu badan
anaknya naik turun.
DO : klien telah mendapatkan terapi
sitostatika, terdapat bekas luka tusukan
Menurunnya
pertahanan
tubuh
Resiko infeksi
![Page 14: ASKEP-ALL.doc](https://reader030.vdokumen.com/reader030/viewer/2022013011/557212f8497959fc0b915199/html5/thumbnails/14.jpg)
jarum yang agak memar sekitar 3 x 2
cm, suhu 38,8 0 C, Nadi 128 x/mnt, kulit
teraba hangat, leukosit 2100/mm3, Hb
8,59 gr%, splenomegali dan
hepatomegali
3 DS : Keluarga mengatakan sebelumnya An. L
mengalami perdarahan lewat telinga dan
masih ada bekasnya.
DO : saat pengkajian sudah tak ada
perdarahan, terdapat memar, trombosit
8000 /mm3, splenomegali dan
hepatomegali
trombositopeni
a
Resiko tinggi
terjadi perdarahan
ulang
C. PROBLEM LIST
NO TGL/JAM
DITEMUKAN
DX.
KEPERAWATAN
TTD TGL/ JAM
TERATASI
TTD
1. 15 Maret 2011 Resiko terjadi
perdarahan ulang
b.d trombositopenia
2. 15 Maret 2011 resti infeksi b.d
menurunnya
pertahanan tubuh
3. 15 Maret 2011 resiko perubahan
nutrisi kurang dari
kebutuhan b.d
intake yang kurang
![Page 15: ASKEP-ALL.doc](https://reader030.vdokumen.com/reader030/viewer/2022013011/557212f8497959fc0b915199/html5/thumbnails/15.jpg)
D. RENCANA KEPERAWATAN
NO TGL/
JAM
DX.
KEPERAWATAN
INTERVENSI
TUJUAN TINDAKAN TTD
1. 15
Maret
2011
08.00
WIB
Resiko terjadi
perdarahan ulang
b.d trombositopenia
Setelah
dilakukan
tindakan
keperawatan
selama 3x24 jam
tidak terjadi
perdarahan
ulang :
Kriteria hasil :
- tidak ada
memar,
petekia,
epistaksis,
tidak
ditemukan
perdarahan
di traktus
urinari dan
gastrointesti
nal
- nilai
trombosit
mencapai
nilai normal
150 – 350
rb/mm3
Berikan pendidikan kesehatan pada ortu tentang kemungkinan timbulnya perdarahan akibat sel pembekuan darah menurun dan cara untuk mencegah perdarahan monitor
adanya memar,
petekia, epistaksis
dan keadaan
mukosa
monitor
adanya tanda-
tanda terjadinya
perdarahan (TD
menurun, denyut
nadi kecil dan
cepat, diaforesis)
periksa
urin dan tinja
terhada adanya
tanda perdarahan
gunakan
jarum kecil saat
melakukan
tindakan invasif
gunakan
sikat gigi yang
![Page 16: ASKEP-ALL.doc](https://reader030.vdokumen.com/reader030/viewer/2022013011/557212f8497959fc0b915199/html5/thumbnails/16.jpg)
halus unutk
mencegah
perdarahan gusi
hindari
pemberian aspirin
kolaborasi
monitor nilai
trombosit
2. 15
Maret
2011
08.00
WIB
resti infeksi b.d
menurunnya
pertahanan tubuh
Setelah
dilakukan
tindakan
keperwatan
3x24 jam tidak
terjadi infeksi
Kriteria hasil :
- tidak ada
tanda – tanda
infeksi
- suhu tubuh
turun
menjadi 37
C
nilai lekosit
meningkat 4000-
10000/mm3
jelaskan
kembali
pentingnya anak
ditempatkan pada
ruangan khusus
untuk
meminimalkan
terpaparnya anak
dari sumber
infeksi
berikan
pendidikan
kesehatan pada
ortu tentang
hubungan antara
penyakit anaknya
dengan munculnya
infeksi
berikan
pendkes tentang
cara
meminimalkan
infeksi :
![Page 17: ASKEP-ALL.doc](https://reader030.vdokumen.com/reader030/viewer/2022013011/557212f8497959fc0b915199/html5/thumbnails/17.jpg)
pembatasan
pengunjung,
larangan bagi
pengunjung yang
sakit menular,
anjurkan
menyuapi makan
anaknya sampai
habis sesuai porsi,
biasakan
pengunjung/keluar
ga untuk cuci
tangan sebelum
mendekat klien
gunakan
teknik aseptik
untuk seluruh
prosedur invasif
dan cuci tangan
monitor
tanda-tanda vital
berikan
terapi : injeksi
meronem 3x130
gr, metronidazole
2x200mg
3. 15
Maret
2011
08.20
WIB
resiko perubahan
nutrisi kurang dari
kebutuhan b.d
intake yang kurang
Setelah
dilakukan
tindakan
keperawatan
selama 3x24 jam
Monitor
status nutrisi klien
Timbang
BB tiap hari
Anjurkan
![Page 18: ASKEP-ALL.doc](https://reader030.vdokumen.com/reader030/viewer/2022013011/557212f8497959fc0b915199/html5/thumbnails/18.jpg)
kebutuhan
nutrisi menjadi
terpenuhi
Kriteria hasil :
- porsi makan
habis
separuh
- BB stabil
keluarga untuk
memberikan
makan yang sudah
diprogramkan
Anjurkan
untuk memberikan
makan sedikit-
sedikit saja tapi
sering
Anjurkan
keluarga untuk
menyajikan
makanan
tambahan sesuai
selera anak0
E. IMPLEMENTASI
![Page 19: ASKEP-ALL.doc](https://reader030.vdokumen.com/reader030/viewer/2022013011/557212f8497959fc0b915199/html5/thumbnails/19.jpg)
NO DX.
KEPERAWATAN
TGL/
JAM
IMPLEMENTASI RESPON TTD
1. Resiko terjadi
perdarahan ulang b.d
trombositopenia
15
Maret
2011
08.00
08.15
08.20
08.30
08.45
08.50
Memonitor
nilai laboratorium
trombosit
Memonitor
kembali tanda-
tanda perdarahan
yang muncul
Memonitor
tanda-tanda vital
Memonitor
memar pada daerah
penusukan jarum
Memonitor
adanya perdarahan
spontan di bawah
kulit
Menganjur
kan pada ibu untuk
menggunakan sikat
gigi yang halus
agar tidak terjadi
perdarahan gusi
S : Ibu
mengatakan tidak
ada darah yang
keluar dari
hidung, telinga
atau dari urin dan
feses
O : masih
terdapat memar di
tempat penusukan
jarum, tak ada
memar spontan,
Trombosit
6000 /m3
2. resti infeksi b.d
menurunnya
pertahanan tubuh
memberika
n terapi : po.
Paracetamol 150
mg, Metronidazole
200 mg, injeksi
meronem 130 gr
dan diflucon 40 cc
melakukan teknik
S : Ibu
mengatakan
badan anak L
sudah tidak panas
O : Suhu 37,5ºC,
RR 24 x/mnt,
Nadi 96 x/mnt,
sudah tidak
![Page 20: ASKEP-ALL.doc](https://reader030.vdokumen.com/reader030/viewer/2022013011/557212f8497959fc0b915199/html5/thumbnails/20.jpg)
aseptik dalam
melakukan prosedur
injeksi dan perawatan
infuse
dikompres
3. resiko perubahan
nutrisi kurang dari
kebutuhan b.d intake
yang kurang
Memonitor
status nutrisi klien
mengukur BB, TB
dan LILA
Menganjur
kan keluarga untuk
tetap memotivasi
anak untuk makan
sedikit-sedikit tapi
sering.
Menganjur
kan keluarga untuk
menyajikan
makanan tambahan
sesuai selera anak
L.
S : Ibu
mengatakan anak
L Mau makan
makanan dari RS
meskipun 1/4
porsi.
O : klien mau
makan makanan
1/4 porsi
makanan dari RS
tanpa dipaksa
F. EVALUASI
NO TGL/
JAM
DX.
KEPERAWATAN
EVALUASI TTD
1 15 Maret
2011
Resiko terjadi
perdarahan ulang b.d
trombositopenia
S : Ibu mengatakan badan anak L
sudah tidak begitu panas
O : Suhu 37,4ºC, RR 24 x/mnt, Nadi
98 x/mnt, sudah tidak dikompres
A : masalah teratasi sebagain
P : lanjutkan intervensi
2 15 Maret resti infeksi b.d S : Ibu mengatakan anak L mau
![Page 21: ASKEP-ALL.doc](https://reader030.vdokumen.com/reader030/viewer/2022013011/557212f8497959fc0b915199/html5/thumbnails/21.jpg)
2011 menurunnya
pertahanan tubuh
makan makanan dari rumah sakit
tanpa dipakasa
O : tampak klien makan makanan ¼
porsi makanan dari rumah sakit.
A : masalah teratasi sebagian
P : lanjutkan intervensi
3 16 Maret
2011
resiko perubahan
nutrisi kurang dari
kebutuhan b.d intake
yang kurang
S : Ibu mengatakan dari telinga sudah
tidak keluar darah
O : tidak ada petekia, epistaksis dan
terdapat memar pada bekas penusukan
jarum, nadi 100 x/mnt, RR 24 x/mnt,
suhu 38ºC
A : masalah teratasi sebagian
P : lanjutkan monitor perdarahan