askep

34
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Metabolisme ialah proses yang menunjukan perubahan-perubahan kimiawi yang terjadi di dalam tubuh untuk pelaksanaan berbagai fungsi vitalnya. Setiap sel terdiri atas protoplasma yang memiliki kemampuan memungut oksigen dan bahan keperluan lainnya,dan untuk menyisihkan bahan tertentu lainnya sebagai barang buangan,termasuk kabon dioksida. Tetapi antara berbagai perubahan ini yang terjadi di dalam sel,terdapat bidang yang kimiawi yang luas dan fungsi tubuh sangat erat begantung dari kegiatan tersebut. Pencernaan ialah salah satu dari kegiatan metabolisme. Dalam sistem pencernaan ini memiliki beberapa organ yang mendukung untuk melakukan proses pencernaan, salah satunya ialah kelenjar pankreas. Pankreas merupakan kelenjar yang berfungsi ganda yaitu sebagai kelanjar eksokrin maupun kelenjar endokrin. Bentuknya seperti “ikan lele” yang panjangnya kurang lebih 15 cm. Organ ini memanjang dari duodenum sampai denganlimfa (Pearce, 1992). pankreas dapat berasal dari jaringan eksokrin dan jaringan endokrin pankreas, serta jaringan penyangganya. Tumor pancreas terdapat tumor eksokrin dan tumor endokrin. Tumor eksokrin pankreas adalah tumor ganas dari jaringan eksokrın pankreas, yaıtu adenokarsinoma duktus pancreas, dan adenoma untuk yang jinak. Tumor eksokrin pankreas pada umumnya berasal dari sel duktus dan sel asiner. Sekitar 90% merupakan tumor ganas jenis adenokarsinoma duktus pankreas (disingkat kanker 1

Upload: sayu-suci

Post on 05-Jan-2016

73 views

Category:

Documents


8 download

DESCRIPTION

asuhan keperawatan tumor pankreas

TRANSCRIPT

Page 1: askep

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Metabolisme ialah proses yang menunjukan perubahan-perubahan kimiawi yang terjadi di

dalam tubuh untuk pelaksanaan berbagai fungsi vitalnya. Setiap sel terdiri atas

protoplasma yang memiliki kemampuan memungut oksigen dan bahan keperluan

lainnya,dan untuk menyisihkan bahan tertentu lainnya sebagai barang buangan,termasuk

kabon dioksida. Tetapi antara berbagai perubahan ini yang terjadi di dalam sel,terdapat

bidang yang kimiawi yang luas dan fungsi tubuh sangat erat begantung dari kegiatan

tersebut.

Pencernaan ialah salah satu dari kegiatan metabolisme. Dalam sistem pencernaan ini

memiliki beberapa organ yang mendukung untuk melakukan proses pencernaan, salah

satunya ialah kelenjar pankreas. Pankreas merupakan kelenjar yang berfungsi ganda yaitu

sebagai kelanjar eksokrin maupun kelenjar endokrin. Bentuknya seperti “ikan lele” yang

panjangnya kurang lebih 15 cm. Organ ini memanjang dari duodenum sampai

denganlimfa (Pearce, 1992).  pankreas dapat berasal dari jaringan eksokrin dan jaringan

endokrin pankreas, serta jaringan penyangganya. Tumor pancreas terdapat tumor eksokrin

dan tumor endokrin. Tumor eksokrin pankreas adalah tumor ganas dari jaringan eksokrın

pankreas, yaıtu adenokarsinoma duktus pancreas, dan adenoma untuk yang jinak. Tumor

eksokrin pankreas pada umumnya berasal dari sel duktus dan sel asiner. Sekitar 90%

merupakan tumor ganas jenis adenokarsinoma duktus pankreas (disingkat kanker

pankreas). Yang termasuk tumor endokrin pancreas ialah insulinoma, glukagonoma,

somastatinoma, dan gastrinoma. Gastrinoma adalah tumor pankreas yang mneghasilkan

hormon gastrin dalam jumlah yang sangat besar yang akan merangsang lambung untuk

mengeluarkan asam dan ensim”nya sehingga terjadi ulkus peptikum.

(www.medicastore.com)

Tumor Pankreas merupakan tumor ganas yang berasal dari sel-sel yang melapisi saluran

pankreas. (http://medicastore.com/penyakit/481/Adenokarsinoma_Pankreas.html )

Insiden kanker pancreas sejak 20 hingga 30 tahun yang lalu,khususnya diantara orang-

orang yang bukan kulit putih.Tumor pancreas menyebabkan kematian terkemuka yang

menempati urutan ke empat di Amerika Serikat dan paling seri ng ditemukan pada usia

60 hingga 70an tahun.Kebiasaan merokok,kontak dengan zat kimia industri atau toksin

dalam lingkungan,dan diet tinggi lemak,daging ataupun keduanya memiliki hubungan

dengan peningkatan insiden kanker pancreas meskipun peranannya dalam menyebabkan

1

Page 2: askep

kelainan keganasan ini masih belum jelas seluruhnya.Resiko kanker pancreas akan

meningkat bersamaan dengan tingginya kebiasaan merokok.DM,Pankreatitis kronis,dan

Pankreatitis herediter juga memiliki kaitan dengan kanker pancreas.Pankreas dapat pula

menjadi tempat metastasis dari tumor lain.(Warshaw & Fernandes-del Castillo,1992).

1.2. Rumusan Masalah

a. Bagaimana anatomi fisiologi dari pankreas?

b. Apa definisi dari tumor pankreas?

c. Bagaimana patofisiologi dari tumor pankreas?

d. Apa klasifikasi , etiologi dan komplikasi dari tumor pankreas?

e. Bagaimana Asuhan keperawatan pada pasien dengan tumor pankreas?

1.3. Tujuan Penulisan

a. Setelah mengikuti mata kuliah ini mahasiswa dapat memahami materi

anatomi,struktur dan fungsi eksokrin pankreas.

b. Mahasiswa mampu menjelaskan anatomi,struktur dan fungsi pankreas.

c.  Mahasiswa mampu mengetahui tentang penyakit tumor pankreas

2

Page 3: askep

BAB 2

KONSEP DASAR PENYAKIT

TUMOR PANKREAS

2.1.Anatomi

 

 Pankreas merupakan suatu organ berupa kelenjar dengan panjang dan tebal sekitar 12,5

cm dan tebal + 2,5 cm. Pankreas terbentang dari atas sampai ke lengkungan besar dari

perut dan biasanya dihubungkan oleh dua saluran ke duodenum (usus 12 jari). Organ ini

dapat diklasifikasikan ke dalam dua bagian yaitu kelenjar endokrin dan eksokrin. Pankreas

terdiri dari :

3

Page 4: askep

1. Kepala pankreas.

Merupakan bagian yang paling lebar, terletak di sebelah kanan rongga abdomen dan

di dalam lekukan duodenum dan yang praktis melingkarinya.

2. Badan pankreas.

Merupakan bagian utama pada organ itu dan letaknya di belakang lambung dan di

depan vertebra lumbalis pertama.

3. Ekor pankreas.

Merupakan bagian yang runcing di sebelah kiri dan yang sebenarnya menyentuh

limpa. Pada pankreas terdapat dua saluran yang mengalirkan hasil sekresi pankreas ke

dalam duodenum : Ductus Wirsung, yang bersatu dengan duktus choledukus,

kemudian masuk ke dalam duodenum melalui sphincter oddi. Ductus Sartorini, yang

lebih kecil langsung masuk ke dalam duodenum di sebelah atas sphincter oddi.

Saluran ini memberi petunjuk dari pankreas dan mengosongkan duodenum sekitar 2,5

cm di atas ampulla hepatopankreatik (Pearce, 1992).

A. Struktur Jaringan Penyusun Pankreas

1. Jaringan Asini.

berfungsi untuk mensekresi getah pecernaan dalam duodenum.

2. Pulau Langerhans.

Pulau Langerhans adalah kumpulan sel berbentuk ovoid, berukuran 76×175 mm

dan berdiameter 20 sampai 300 mikron tersebar di seluruh pankreas, walaupun

lebih banyak ditemukan di ekor daripada kepala dan badan pankreas. Pulau-pulau

ini menyusun 1-2% berat pankreas. Pada manusia terdapat 1-2 juta pulau. Masing-

masing memiliki pasokan darah yang besar; dan darah dari pulau Langerhans,

seperti darah dari saluran cerna tetapi tidak seperti darah dari organ endokrin lain,

mengalir ke vena hepatika. Sel-sel dalam pulau dapat dibagi menjadi beberapa

jenis bergantung pada sifat pewarnaan dan morfologinya. Pada manusia paling

sedikit terdapat empat jenis sel yaitu :

a. sel A (alfa), Sel A mensekresikan glukagon

b. sel ini memproduksi glukagon, berperan menaikkan kadar gula yang rendah,

dan kerja hormon ini merupakan kebalikan hormon insulin

c. B (beta), B mensekresikan insulin

4

Page 5: askep

Sel beta yang ada di pulau langerhans memproduksi hormon insulin yang

berperan dalam menurunkan kadar glukosa darah dan secara fisiologi memiliki

peranan yang berlawanan dengan glukosa. Insulin menurunkan kadar gula

darah dengan beberapa cara. Insulin mempercepat transportasi glukosa dari

darah ke dalam sel, khususnya serabut otot rangka glukosa masuk ke dalam sel

tergantung dari keberadaan reseptor insulin yang ada di permukaan sel target.

Insulin juga mempercepat perubahan glukosa menjadi glikogen, menurunkan

glycogenolysis dan gluconeogenesis, menstimulasi perubahan glukosa atau zat

gizi lainnya ke dalam asam lemak (lipogenesis), dan membantu menstimulasi

sintesis protein. Pengaturan sekresi insulin seperti sekresi glukagon yaitu

langsung ditentukan oleh kadar gula dalam darah dan berdasarkan dari

mekanisme umpan balik (feed back negative system).

d. D (delta) sel D mensekresikan somastostatin

Somastatin yang menekan prelepasan insulin, glukagon dan hormon

pertumbuhan diproduksi oleh sel delta, selain itu sel ini menghasilkan gastrin

yang memacu sekresi kelenjar dalam mucosa.

e. sel F.sel F mensekresikan polipeptida pankreas.

Sel ini mensekresikan polipeptida pancreatica yang menghambat pars eksokrin

pancreas memproduksi enzim dan bikarbonat. Hormon ini menyebabkan

relaksasi vesica fellea dan mengurangi sekresi empedu

B. Fisiologi pankreas

1. Fungsi Eksokrin

Getah pankreas mengandung enzim-enzim untuk pencernaan ketiga jenis makanan

utama : protein, karbohidrat, dan lemak. Ia juga mengandung ion bikarbonat dalam

jumlah besar, yang memegang peranan penting dalam menetralkan kimus asam yang

dikeluarkan oleh lambung ke dalam duodenum. Enzim-enzim proteolitik adalah

tripsin, kimotripsin, karboksipeptidase, ribonuklease, deoksiribonuklease. Tiga enzim

petama memecahkan keseluruhan dan secara parsial protein yang dicernakan,

sedangkan neklease memecahkan kedua jenis asam nukleat : asam ribonukleat dan

deoksinukleat. Enzim pencernaan untuk karbohidrat adalah amilase pankreas, yang

menghidrolisis pati, glikogen, dan sebagian besar karbohidrat lain kecuali selulosa

5

Page 6: askep

untuk membentuk karbohidrat, sedangkan enzim-enzim untuk pencernaan lemak

adalah lipase pankreas, yang menghidrolisis lemak netral menjadi gliserol, asam

lemak dan kolesterol esterase, yang menyebabkan hidrolisis ester-ester kolesterol.

Enzim-enzim proteolitik waktu disintesis dalam sel-sel pankreas berada dalam bentuk

tidak aktif ; tripsinogen, kimotripsinogen, dan prokarboksipeptidase, yang semuanya

secara enzimtik tidak aktif. Zat-zat ini hanya menjadi aktif setelah mereka disekresi

ke dalam saluran cerna. Tripsinogen diaktifkan oleh suatu enzim yang dinamakan

enterokinase, yang disekresi oleh mukosa usus ketike kimus mengadakan kontak

dengan mukosa. Tripsinogen juga dapat diaktifkan oleh tripsin yang telah dibentuk.

Kimotripsinogen diaktifkan oleh tripsin menjadi kimotripsin, dan

prokarboksipeptidase diaktifkan dengan beberapa cara yang sama. Penting bagi

enzim-enzim proteolitik getah pankreas tidak diaktifkan sampai mereka disekresi ke

dalam usus halus, karena tripsin dan enzim-enzim lain akan mencernakan pankreas

sendiri. Sel-sel yang sama, yang mensekresi enzim-enzim proteolitik ke dalam asinus

pankreas serentak juga mensekresikan tripsin inhibitor. Zat ini disimpan dalam

sitoplasma sl-sel kelenjar sekitar granula-granula enzim, dan mencegah pengaktifan

tripsin di dalam sel sekretoris dan dalam asinus dan duktus pankreas. Bila pankreas

rusak berat atau bila saluran terhambat, sejumlah besar sekret pankreas tertimbun

dalam daerah yang rusak dari pankreas. Dalam keadaan ini, efek tripsin inhibitor

kadang-kadang kewalahan, dan dalam keadaan ini sekret pankreas dengan cepat

diaktifkan dan secara harfiah mencernakan seluruh pankreas dalam beberapa jam,

menimbulkan keadaan yang dinamakan pankreatitis akuta. Hal ini sering

menimbulkan kematian karena sering diikuti syok, dan bila tidak mematikan dapat

mengakibatkan insufisiensi pankreas selama hidup. Enzim-enzim getah pankreas

seluruhnya disekresi oleh asinus kelenjar pankreas. Namun dua unsur getah pankreas

lainnya, air dan ion bikarbonat, terutama disekresi oleh sel-sel epitel duktulus-

duktulus kecil yang terletak di depan asinus khusus yang berasal dari duktulus. Bila

pankreas dirangsang untuk mengsekresi getah pankreas dalam jumlah besar – yaitu air

dan ion bikarbonat dalam jumlah besar – konsentrasi ion bikarbonat dapat meningkat

sampai 145 mEq/liter (Ari, 2009).

2. Fungsi endokrin

Sel pankreas yang memproduksi hormon disebut sel pulau Langerhans, yang

terdiri dari sel alfa yang memproduksi glukagon dan sel beta yang

6

Page 7: askep

memproduksi insulin.

- Glukagon. Efek glukagon secara keseluruhan adalah meningkatkan kadar glukosa

darah dan membuat semua jenis makanan dapat digunakan untuk proses energi.

Glukagon merangsang hati untuk mengubah glikogen menurunkan glukosa

(glikogenolisis) dan meningkatkan penggunaan lemak dan asam amino untuk

produksi energi. Proses glukoneogenesis merupakan pengubahan kelebihan asam

amino menjadi karbohidrat sederhana yang dapat memasuki reaksi pada respirasi

sel.Sekresi glukagon dirangsang oleh hipoglikemia. Hal ini dapat terjadi pada

keadaaan lapar atau selama stres fisiologis, misalnya olahraga.

- Insulin. Efek insulin adalah menurunkan kadar glukosa darah dengan meningkatkan

penggunaan glukosa untuk produksi energi. Insulin meningkatkan transport glukosa

dari darah ke sel dengan meningkatkan permeabilitas membran sel terhadap glukosa

(namun otak, hati, dan sel-sel ginjal tidak bergantung pada insulin untuk asupan

glukosa). Di dalam sel, glukosa digunakan digunakan pada respirasi sel untuk

menghasilkan energi. Hati dan otot rangka mengubah glukosa menjadi glikogen

(glikogenesis) yang disimpan untuk digunakan di lain waktu. Insulin juga

memungkinkan sel-sel untuk mengambil asam lemak dan asam amino untuk

digunakan dalam sintesis lemak dan protein (bukan untuk produksi energi). Insulin

merupakan hormon vital; kita tidak dapat bertahan hidup untuk waktu yang lama

tanpa hormon tersebut. Sekresi insulin dirangsang oleh hiperglikemia. Keadaan ini

terjadi setelah makan, khususnya makanan tinggi karbohidrat. Ketika glukosa

diabsorbsi dari usus halus ke dalam darah, insulin disekresikan untuk

memungkinkan sel menggunakan glukosa untuk energi yang dibutuhkan segera.

Pada saat bersamaan, semua kelebihan glukosa akan disimpan di hati dan otot

sebagai glikogen.

2.2. Definisi

Tumor Pankreas dapat berasal dari jaringan eksokrin dan jaringan  endokrin

pankreas, serta jaringan penyangganya. Tumor pancreas terdapat tumor eksokrin  dan

tumor endokrin. Tumor eksokrin pankreas adalah tumor ganas dari jaringan eksokrın

pankreas, yaıtu adenokarsinoma duktus pancreas, dan adenoma untuk yang jinak. Tumor

eksokrin pankreas pada umumnya berasal dari sel duktus dan sel asiner. Sekitar 90%

merupakan tumor ganas jenis adenokarsinoma duktus pankreas  (disingkat kanker

pankreas). Yang termasuk tumor endokrin pancreas ialah insulinoma, glukagonoma,

7

Page 8: askep

somastatinoma, dan gastrinoma.Gastrinoma adalah tumor pankreas yang menghasilkan

hormon gastrin dalam jumlah yang sangat besar yang akan merangsang lambung untuk

mengeluarkan asam dan ensim”nya sehingga terjadi ulkus peptikum.

(www.medicastore.com).

Tumor Pankreas merupakan tumor ganas yang berasal dari sel-sel yang melapisi saluran

pankreas. (http://medicastore.com/penyakit/481/Adenokarsinoma_Pankreas.html)

2.3. Etiologi

            Penyebab tumor pankreas ini biasanya karena kebiasan merokok, kontak dengan

zat kimia industri atau toksin dalam lingkungan, minum-minuman beralkohol dan diet

tinggi lemak daging atau keduanya memiliki hubungan dengan kanker pankreas

meskipun peranannya dalam menyebabkan kelainan keganasan ini masih belum jelas

seluruhnya. Diabetes Militus, pankreasitis kronis dan pankreasitis herediter juga

memiliki kaitan dengan kanker pankreas. Tapi penyebab seluruhnya belum jelas

a. Faktor Eksogen  (Lingkungan)

Telah diteliti beberapa faktor resiko eksogen yang dihubungkan dengan kanker

pankreas,  antara lain : kebiasaan merokok, diet tinggi lemak, alcohol, kopi, dan zat

karsinogen industry. Factor resiko yang paling konsisten adalah merokok.

b. Factor Endogen (Pasien)                

Ada 3 hal penting sebagai faktor resiko endogen yaitu : usia, penyakit pancreas

(pankreastitis kronik dan diabetes militus) dan mutasi genetik.

C. Faktor Genetik

Pada masa kini peran faktor genetik pada kanker pancreas makin banyak diketahui.

Sekitar 10% pasien tumor pancreas mempunyai predisposisi genitik yang

diturunkan. Proses karsinogenesis kanker pankreas diduga merupakan akumulasi

dari banyak kejadian mutasi genetik.  Kebanyakan penderita gastrinoma memiliki

beberapa tumor lainnya yang berkelompok didalam atau didekat pancreas. 50%

kasus merupakan suatu kegansan. Kadang-kadang gastrinoma merupakan bagian

dari suatu kelainan bawaan yaitu neoplasia endokrin multiple. Neoplasia ini

merupakan sumber yang berasal dari sel-sel pada kelenjar endokrin yang berlainan

seperti sel-sel yang menghasilkan insulin pada pancreas.

8

Page 9: askep

D. Faktor Predisposisi

            1.Bertambahnya usia

Faktor usia di atas 45 tahun sangat beresiko terkena penyakit tumor pankreas,

karena faktor degenerasi sel dan organ tubuh manusia, terlebih jika tidak

memperhatikan pola makan dan pola hidupnya

            2.Kebiasaan merokok

Merokok adalah suatu faktor resiko utama, pemelitian menunjukkan bahwa

perokok-perokok mengembangkan kanker pankreas dua sampai tiga kali lebih

sering dari pada bbukan perokok, karena dengan merokok atau menghisap

tembakau dapat merusak jaringan dan fungsi sel dalam ankreas

            3.Diet

Pengaruh diet intake tinggi lemak atau daging berpengaruh terhadap

perkembangan neoplasma

            4.Diabetes

Diabetes merupakan faktor utama yang bisa beresiko dengan penyakit tumor

pankreas ini, karena diabetes mempunyai hubungan yang erat dengan fungsi atau

kerja pankreas

            5.Genetik

5-10 % penderita memiliki anggota keluarga dekat yang juga menderita kanker

pankreas. Beberapa gen yang berbeda telah dihubungkan dengan peningkatan

resiko, meskipun belum ada gen tumor pankreas yang teridentifikasi

2.4. Patofisiologi

Pada umumnya tumor meluas ke retroperitoneal ke belakang pankreas melapisi dan

melekat pada pembuluh darah, secara mikroskopik terdapat infiltrasi di jaringan lemak

peripankreas, seluruh limfe dan perineural. Pada stadium lanjut, kanker kaput pankreas

sering bermetastasis ke deodenum, lambung, peritoneum, hati dan kandung empedu.

Kanker pankreas pada bagian dan ekor pankreas dapat bermetastasis ke hati, peritoneum,

hati dan kelenjar adrenalin kiri. Karsinoma di kaput pankreas sering menimbulkan

sumbatan pada saluran empedu sehingga terjadi kolestasis ekstra-hepatal. Disamping itu

akan mendesak dan menginfiltrasi duodenum, yang dapat menimbulkan peradangan di

duodenum. Karsinoma yang letaknya di korpus dan kauda, lebih sering mengalami

metastasis ke hati dan ke limpa

9

Page 10: askep

Kanker pancreas hampir 90% berasal dari duktus, dimana 75% bentuk klasik

adenokarsinoma sel duktal yang memproduksi musin. Sebagian besar kasus (70%),

lokasi kanker pada kaput pancreas, 15-20% pada badan dan 10% pada ekor. Pada waktu

di diagnosis, ternyata tumor pancreas relative sudah besar. Tumor yang dapat direseksi

biasanya besarnya 2,5-3,5cm. Pada sebagian besar kasus  tumor sudah besar (5-6cm),

dan atau telah terjadi infiltrasi dan melekat pada jaringan sekitar, sehingga tidak dapat

direkseksi. Pada umumnya tumor meluas ke retroperitoneal ke belakang pankreas,

melapisi dan melekat pada pembuluh darah, secara mikroskopik terdapat infiltrasi di

jaringan lemak peripankreas, saluran limfe, dan perineural. Pada stadium lanjut, kanker

kaput pancreas sering bermetastasis ke duodenum, lambung, peritoneum, hati dan

kandung empedu. Kanker pancreas pada bagian dan ekor pancreas dapat metastasis ke

hati, peritoneum, limpa, lambung dan kelenjar adrenal kiri. Karsinoma di kaput pancreas

sering menimbulkan sumbatan pada saluran empedu sehingga terjadi kolestasis ekstra-

hepatal. Disamping itu akan mendesak dan menginfiltrasi duodenum, yang dapat

menimbulkan peradangan di duodenum. Karsinoma yang letaknya di korpus dan kauda,

lebih sering mengalami metastasis ke hati danke limpa.

2.5. Klasifikasi

1.Tumor pada kaput pankreas :

Tumor ini menyebabkan obstruksi duktus koledokus tempat saluran yang berjalan

melalui kaput pankreas untuk bersaru dengan duktus pankreatikus dan berjalan pada

ampula fater ke dalam duodenum.Obstruksi aliran getah empedu akan menimbulakn

gejala ikterusb yaitu feses yang berwarna pekat dan urine yang berwarna gelap.

2.Tumor pulau langerhans pankreas :

Pankreas terdiri dari  pulau-pulau langerhans yaitu kumpulan kecil sel-sel yang

mengeksresikan produknya langsung ke dalam darah dan dengan demikian

merupakan bagian dari sistem endokrin.Paling tidak ada 2 tipe tumor sel pulau

langerhans yang telah diketahui yaitu tumor yang meneksrisikan insulin dan tumor

yang tidak meningkatkan sekresi insulin.

3.Tumor ulserogenik :

Sebagian tumor pulau langerhans berhubungan dengan hipersekresi asam lambung

yang menimbulkan ulkus pada lambung,duodenum,dan bahkan jejuneum.Hipersekresi

tersebut bisa terjadi begitu hebat sehingga sekalipun rekseksi parsial lambung sudah

dilakukan tapi masih tersisa cukup banyak asam yang menimbulkan ulserasi lebih

10

Page 11: askep

lanjut.Apabila terjadi kecendrungan untuk terjadinya ulkus lambung atau duodenum

kemungkinan adanya tumor ulserugenik.

2.6. Komplikasi

1. Masalah dengan metabolisme glukosa tumor dapat mempengaruhi kemampuan

pankreas untuk memproduksi insulin sehingga dapat mendorong permasalahan di

metabolisme glukosa, termasuk diabetes.

2. Jaundice

Terkadang diikuti dengan rasa gatal yang hebat. Menguningnya kulit dan bagian putih

mata dapat terjadi jika tumor pankreas menyumbat saluran empedu, yaitu semacam

pipa tipis yang membawa empedu dari liver ke usus dua belas jari. Warna kuning

berasal dari kelebihan bilirubin. Asam empedu dapat menyebabkan rasa gatal jika

kelebihan bilirubin tersebut mengendap di kulit.

3. Metastasis

ini adalah komplikasi paling serius dari kanker atau tumor ganas pankreas.

4. Selain itu dapat pula mengakibatkan gangguan pada sistem pencernaan lainnya seperti :

Kanker pankreas , DM type 2, kolelitiasis.

2.7. Gejala Klinis

Rasa nyeri,ikterus atau keduanya terdapat pada lebih dari 90% pasien,seiring dengan

penurunan berat badan,gejala tersebut dipandang sebagai tanda-tanda klasik karsinoma

pancreas.Manifestasi ini mungkin baru tampak setelah penyakitnya memasuki stadium

yang sangat lanjut.Tanda-tanda lain menyangkut penurunan berat badan yang

cepat,mencolok,dan progresif.Disamping gangguan rasa nyaman atau nyeri yang samar-

samar pada abdomen pada bagian atas atau bagian bawah gangguan ini susah dijlaskan

dan tidak disertai gangguan fungsi gastrointestinal. Gangguan rasa nyaman tersebut

menyebar sebagai rasa nyeri yang menjengkelkan kebagian tengah punggung dan tidak

berhungungan dengan postur tubuh dan aktivitas. Penderita karsinoma pancreas sering

merasakan bahwa serangan nyerinya dapat dikurangi jika ia membungkuk, rasa nyeri

tersebut acap kali bertambah p0arah ketika ia berbaring terlentang. Ini dapat bersifat

progresif dan hebat sehingga memerlukan penggunaan preparat analgesic

narkotik. Serangan nyeri ini sering terasa lebih berat pada malam harinya. Sel-sel ganas

dari kanker pankreas sering terlepas dan masuk kedalam rongga peritoneum sehingga

meningkatkan kemungkinan terjadinya metastasis. Asites umunya terjadi. Suatu tanda

yang sangat penting jika ada adalah timbulnya gejala-gejala defiisiensi insulin yang

11

Page 12: askep

terjadi atas glukosuria, hyperglikemia dan toleransi glukosa yang abnormal. Diabetes

dapat menjadi tanda dini karsinoma pankreas. Makan sering meningkatkan nyeri

epigastrium dan gambaran ini biasanya sudah terjadi beberapa minggu sebelum 

munculnya ikterus serta pruritus. Pembuatan voto seri gastrointestinal memperlihatkan

deformitas organ visera didekat pankreas yang disebabkan oleh massa pankreas yang

terjepit itu.

1. Gejala Klinis:

Nyeri di bagian epigastrium, berat badan turun, timbulnya ikterus (kaput pancreas),

anoreksia, perut penuh, kembung, mual, muntah, intoleransi makanan, nyeri disekitar

umbilikus dan badan melemah.  Pada tumor di korpus dan kauda penkreas , nyeri

terletak di epigastrium. Namun terutama di hipokondrium kiri dan kadang menjalar ke

punggung kiri, serangan hilang timbul. Timbulnya ikterus akibat adanya duktus

koledukus.  Kadang juga terjadi perdarahan pada gastrointestinal. Perdarahan tersebut

terjadi karena adanya erosi duodenum yang disebabkan oleh tumor pancreas, dan

dapat juga dikarenakan adanya steatorea dan gajala dibetes militus.

2. Tanda Klinis:

Gizi kurang, pucat, lemah, kulit  ikterik (kuning kehujauan), pruritus, hepatomegali,

kandung empedu membesar, masa epigastrium, splenomegali, asites (berarti sudah

terjadi invasi tumor ke peritoneum), tromboplebitis, edema tungkai, cairan asites

bersifat hemoragik.

2.8. Pemeriksaan Fisik

1. Inspeksi: abdomen terlihat buncit namun badannya kurus

2. Palpasi: teraba masa pada abdomen

3. Auskultasi: bising usus meningkat

2.9. Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan penunjang yang digunakan untuk menegakkan diagnosis kanker

pancreas antara lain : dari pengambilan darah yang perlu di perhatikan adalah serum

lipase, amylase dan glikosa darah.kadar limpase lebih sering meningkat bila di

bandingkan serum amylase. Karsinoma di kaput pancreas sering menyebabkan

sumbatan di saluran empedu, karena itu perlu di periksa tes faal hati. Dapat ditemukan

karena kenaikan kadar serum bilirubin, terutama kadar serum bilirubin konugasi

12

Page 13: askep

(direk), fosfatase alkali, dan kadar kolesterol. Pemeriksaan darah rutin umumnya masih

dalam batas normal, hanya LED yang meningkat kalau ditemukan pasien animea, baru

terlihat penurunan kadar Hb dan hematokrit. Petanda tumor CEA (carcinoembryonic

antigen) dan Ca 19-9 (Carbohydrate antigenic determinant 19-9), pemeriksaan

tinjapada pasien dengan ikterus akibat bendungan, tinjanya mengandung lemakyang

busuk, gastroduodenografi, duodenografi hipotonis, ultrasonografi, CT (Computed

Tomography), Skintigrafi pancreas, (magnetic resonance imaging) MRI, (Endoscopic

Retrograde Cholangio Pancreatico Graphy) ERCP, ultrasonografi endoskopik,

angiografi, (positron emission tomography) PET, bedah laparaskopi dan biopsy.

1.Pemeriksaan USG

2.CT Scan

2.10. Prognosis

            Pada penderita tumor pankreas biasanya ditemukan pada saaat terdignosis

stadium lanjut dan tidak dapat direseksi ketika tumor tesebut ditemukan pertama kali

kenyataannya karsinoma pankreas memiliki keberhasilan angka hidup kurang dari 5

tahun paling rendah bila dibandingkan pada 60 lokasi kanker lainnya.

2.11. Terapi atau Tindakan Penanganan

Tindakan bedah yang harus dilakukan biasanya cukup luas jika kita ingin

mengangkat tumor terlokalisir yang masih dapat direseksi. Namun demikian, terapi

bedah definitif (yaitu,eksisi totalisi) sering tidak mungkin dilaksanakan karena

pertumbuhan yang sudah begitu luas ketika tumor tersebut terdiaknosis dan

kemungkinan terdapatnya metastase khususnya ke hepar, paru-paru dan

tulang.Tindakan bedah tersebut sering terbatas pada tindakan paliatip.

2.12. Penatalaksanaan

         Tindakan bedah yang harus dilakukan biasanya cukup luas jika kita ingin

mengangkat tumor terlokalisir yang masih dapat direseksi. Namun sering tidak

mungkin dilaksanakan karena pertumbuhan yang sudah meluas ketika tumor tersebut

terdiagnosis dan kemungkinan terdapatnya metastase khususnya di hepar, paru-paru

dan tulang. Tindakan bedah tersebut sering terbatas pada tindakan valiatif.  Meskipun

tumor pankreas mungkin resisten terhadap radiasi standar, pasien dapat diterapi

dengan radioterapi dan kemoterapi. Jika pasien mengalami pembedahan terapi radiasi

13

Page 14: askep

intraokuratif dapat dilakukan untuk memberikan radiasi dosis tinggi pada jaringan

tumor dengan cedera yang minimal pada jaringan lain. Terapi radiasi intra okuratif

dapat pula mengurangi rasa nyeri. Implantasi interstisia sumber radio aktif juga dapat

dilakukan meskipun angka komplikasinya tinggi. Pemasangan stent bilient yang besar

dan dilakukan secara perkutan atau melalui endokoskopi dapat dilakukan untuk

mengurangi gejalan ikterus. Penelitian kini sedang dilaksanakan untuk mengkaji efek

preparat pankreas.

a. Terapi umum

1. Istirahat

2. Diet sesuai dengan anjuran dokter

3. Pemberian obat secara kolaboratif

4. Pembedahan

b. Terapi komplikasi

1. Bila ada metastase : Kemoterapi

14

Page 15: askep

BAB 3

ASUHAN KEPERAWATAN

PADA PASIEN DENGAN TUMOR PANKREAS

3.1 Pengkajian

3.1.1. Identitas pasien

Dalam idntitas pasien disini meliputi nama pasien, umur, jenis kelamin, agama ,

pekerjaan status, alamat dan sumber informasi lainnya berkaitan dengan pasien yang

bersangkutan, serta diagnosa medis.

3.1.2. Riwayat Kesehatan

a. Keluhan Utama

Pada penderita tumor pankreas ini terdapat nyeri pada abdomen dan rasa nyeri

menyebar kebagian tengah punggung.

b. Riwayat Kesehatan Sekarang

1) Nyeri Abdomen

2) Malaise

3) Hipertensi

4) Berat badan menurun

5) Mual muntah

6) Membran mukosa kering

c. Riwayat Kesehatan Dahulu

Biasanya pada pasien tumor pankreas ini memiliki riwayat penyakit dahulu seperti

Diabetes Militus

d. Riwayat Kesehatan Keluarga

Pada pasien dengan tumor pankreas ini Sekitar 10% pasien tumor pancreas

mempunyai predisposisi genitik yang diturunkan.

3.1.3. Pola Fungsi Kesehatan (GORDON)

A. Persepsi Terhadap Kesehatan

Kesehatan itu sangat pentik tapi menjadi tidak penting ketika orang yang diberi

nikmat berupa kesehatan tidak ingat yang memberi nikmat tersebut ( Allah SWT ).

B. Pola Aktivitas Latihan

Penderita tumor pankreas dalam aktivitas sehari-hari membutuhkan bantuan dari

keluarga atau orang lain karena lemah dan nyeri.

15

Page 16: askep

C. Pola Istirahat Tidur

Pada pasien tumor pankreas terdapat gangguan pola tidur yang di sebabkan

oleh nyeri pada abdomen dan ras nyeri yang menyebar ke bagian tengah

punggung.

D. Pola Nutrisi Metabolik

Pada penderita tumor pankreas mengalami mual muntah, nafsu makan

menurun.

E. Pola Eliminasi

Tidak ada gangguan

F. Pola Kognitif Perseptual

Penderita tumor pankreas mampu berkomunikasi dan berorientasi dengan

baik dengan orang lain.

G. Pola Koping

Pada penderita tumor pankreas terbuka dngan anggota keluarga yang

lain sehingga kita ada masalah selalu di pecahkan bersama.

H. Pola Seksual Reproduksi

Terganggu

I. Pola Peran Hubungan

Hubungan dengan keluarga dan masyarakat dan lingkungan sekitar baik.

J. Pola Nilai Dan Kepercayaan

Penderita tumor pankreas beribadah sesuai dengan keyakinan.

3.1.4. Pemeriksaan Fisik

a. Tanda – Tanda Vital

N : Takikardi 

RR : Normal 

S : Hipertermi 

TD : Hipertensi 

b. Keadaan Umum

Kesan umum : baik 

Wajah : tidak ada kelainan bentuk 

Kesadaran : Compos mentis 

TB: -

BB:  - . 

16

Page 17: askep

c. Kulit,   rambut, kuku 

Inspeksi : warna kulit tidak  normal, dan tidak ada lesi   pada kulit, jumlah rambut

tipis & warna kuku putih kemerahan dengan bentuk normal, kuku

tampak panjang dan kotor  . 

Palpasi : Suhu badn hipertermi, kelembapan kulit pasien kering turgor kulit

kering. 

d. Kepala

Inspeksi : mesocepale, simetri, dan tidak ada deformitas 

Pada mata :  Mata

Inspeksi : Bentuk bola mata : bulat, simetris

Konjungtiva  : pucat

Sklera   : tidak ikterik 

Pupil   : isokor

Gerakan  : tidak terbatas

Pada wajah   : ekspresi wajah tampak lemah menahan nyeri 

f. Pemeriksaan thorak (dada)  

inspeksi  : bentuk dada simetris, tidak ada retraksi pada saat inspirasi 

palpasi  : gerakan dada pada waktu bernafas simetris, tidak terdapat adanya massa

dinding thorak, tidak terdapat nyeri tekan 

Perkusi   : terdapat bunyi redup 

Auskultasi   : suara pernafasan vesikuler 

g. Pada abdomen   

inspeksi   : abdomen tidak simetris,tampak adanya benjolan 

palpasi   : adanya nyeri tekan 

perkusi   : terdapat bunyi timpany 

Auskultasi   : suara usus hiperaktif

3.2. Diagnosa keperawatan

DX 1   : Nyeri akut b/d penekanan obstruksi pancreas

DX 2   : Kurang cairan dan elektrolit b/d pengeluaran yang berlebih

DX 3   : Pemenuhan nutrisi dari keb. Tubuh b/d pemasukan asupan oral yang tidak

adekuat

DX  4  : Intoleransi aktifitas b/d kelemahan

DX 5 : Kurang pengetahuan b/d status kesehatan, prognosis, dan kebutuhan pengobatan.

17

Page 18: askep

3.3. Analisa Data

1. Ds : Nyeri pada abdomen

Do : Wajah pucat tampak menahan nyeri  Agen cedera biologis (tumor pankreas) 

Nyeri akut

2. Ds : mual/ muntah, tidak nafsu makan, berat badan menurun

Do : nyeri  pada abdomen  Tidak mampu dalam memasukkan, mencerna,

mengabsorbsi makanan Ketidakseimbangan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh

3. Ds : Lemas

Do : suhu tubuh lebih dari normal.   Kegagalan dalam mekanisme pengaturan.  

Kekurangan volume cairan. 

5. Ds : -

Do : kuku tampak panjang dan kotor kulit kepala dan rambut tampak kotor : devisit

perawatan diri.

6. Ds :

Do :  Nadi meningkat. Tekanan darah meningkat. Gelisah  Cemas  Perubahan status

kesehatan/ fungsi kesehatan 

3.4. Rencana keperawatan

No Dx Tujuan Intervensi Rasional

1. Nyeri akut b/d

penekanan

obstruksi pankreas

ditandai dengan

distensi pada

abdomen.

Setelah

diberikan

tindakan

keperawata

selama

3x24jam

diharapkan

nyeri

berkurang /

terkontrol

dengan KH:

-TTV normal

-pasien

Kaji tanda-tanda

adanya nyeri baik

verbal maupun

nonverbal, catat lokasi,

intensitas(skala 0-10)

dan lamanya.

Letakkan pasien dalam

posisi supinasi.

pertahankan bel

Bermanfaat dalam

mengevaluasi

nyeri, menentukan

pilihan intervensi,

menentukan

efektivitas terapi.

Mencegah hyper

ekstensi .

Membatasi

ketegangan, nyeri

18

Page 19: askep

melaporkan

nyeru hilang

atau terkontrol

pemanggil dan barang

yang sering digunakan

dalam jangkauan yang

mudah

ajarkan teknik relaksasi

(nafas dalam), dan

pengalihan nyeri

(menonton tv,

mengajak mengobrol)

pada daerah

abdomen.

Teknik relakasai

dapat mengalihkan

perhatian pasien

terhadap nyeri.

2 Kurang cairan dan

elektrolit b/d

pengeluaran yang

berlebih

Ditandai dengan

diare

Setelah

diberikan

asuhan

keperawatan

selama 3 x 24

jam diharapkan

pemenuhan

cairan dan

elektrolit

terpenuhi

dengan KE:

-pasien tidak

mengalami

dehidrasi.

Kaji TTV

Berikan intake cairan

sesuai kebutuhan

Observasi berat badan

dan torgor kulit pasien

TTV bermanfaat

untuk mengetahui

keadaan umum

pasien

Memenuhi

kebutuhan cairan

lebih cepat

Indikator pisiologi

lanjut dari dehidrasi

dan kurannya

nutrisi

3 Pemenuhan nutrisi

dari kebutuhan

tubuh ditandai

dengan anoreksia

Setelah

diberikan

tindakan

keperawatan

selama

3x24jam

diharapkan

nutrisi cairan

pasien

Berikan makanan

dalam porsi kecil tapi

sering

Anjurkan oral higine 2

kali sehari

Obs. Berat badan &

Untuk

meningkatkan

selera makan

pasien

Untuk mengurangi

mual muntah

19

Page 20: askep

terpenuhi

dengan KH:

-mual muntah

diare –

-BB dapat di

pertahankan

turgor kulit pasien Indikator fisiologi

lanjut dari dehidrasi

dan kurangnya

nutrisi

4 Intoleransi aktivitas

b/d kelemahan

ditandai dengan

distensi abdomen

Setelah

diberikan

asuhan

keperawatan

selama 3x24

diharapkan

pasien dapat

beraktivitas

dengan normal

dengan KH:

Pasien tidak

mengeluhkan

adanya

intolerasi

aktifitas

Evaluasi respon pasien

terhadap aktivitas, catat

peningkatan kelelahan

& perubahan TTV

Berikan lingkunag

tenang & batasi

pengunjung. Dorong

penggunaan

manajement stres

Bantu pasien memilih

posisi yang nyaman

untuk istirahat

Menetapkan

kemampuan pasien

beraktivitas

Menurunan stres &

rangsangan

berlebihan,

meningkatkan

istirahat

Pasien mungkin

nyaman dengan

kepala ditinggikan

5 Kurang

pengetahuan b/d

perubahan status

kesehatan,prognosis

penyakit dan cara

pegobatan ditandai

dengan cemas

Setelah

diberikan

askep selama

3x24 jam

diharapkan

pasien

mengerti

tentang

penyakit yang

dideritanya

dengan kriteria

Berikan informasi

tentang penyakit yang

diderita

Evaluasi tingkat

pengetahuan pasien

tentang penyakitnya

Agar pasien

mengetahui

informasi tentang

penyakitnya

Agar kita

mengetahui

seberapa

pengatahuan pasien

tentang

penyakitnya

20

Page 21: askep

hasil pasien

tdak cemas

BAB 4

PENUTUP

4.1. Kesimpulan

Tumor pankreas adalah tumor ganas yang berasal dari sel-sel yang melapisi saluran

pankreas. Kebiasaan merokok,kontak dengan  zat kimia industri atau toksin dalam

lingkungan, dan diet tinggi lemak,daging ataupun keduanya, memiliki hubungan

dengan peningkatan kanker pankreas meskipun peranannya dalam menyebabkan

kelainan keganasan ini masih belu jelas seluruhnya.Resiko kanker pankreas akan

meningkat bersamaan dengan tingginya kebiasamn merokok,DM,Panmkreatitis kronis

juga memiliki keterkaitan dengan kanker pankreas.

21

Page 22: askep

22