askeb kpsp

29
BAB II TINJAUAN TEORI 2.1 Konsep Pertumbuhan Dan Perkembangan 2.1.1 Definisi pertumbuhan a) Pertumbuhan berkaitan dengan perubahan yang bersifat kuantitatif, yang mengacu pada jumlah, besar dan luas, serta bersifat konkret yang menyangkut ukuran dan struktur biologis. (Mansur, 2009) b) Pertumbuhan adalah pertambahan ukuran-ukuran tubuh yang meliputiBB, TB, LK, LD, dan lain-lain atau bertambahnyajumlah dan ukuran sel-sel pada semua sistem organ tubuh. (Vivian Nanny, 2010) c) Pertumbuhan adalah bertambahnyaukuran dan jumlah sel serta jaringan intraseluler, berarti bertambahnya ukuran fisik dan struktur tubuh sebagian atau keseluruhan, sehingga dapat diukur dengan satuan panjang dan berat. (Pemkot Malang Dinkes, 2007) 2.1.2 Definisi perkembangan a) Perkembangan adalah bertambahnya struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dan kemampuan gerak kasar, gerak halus, bicara dan berbahasa serta sosialisasi dan kemandirian. (Pemkot Malang Dinkes, 2007) b) Perkembangan adalah bertambahnya kemampuan dan fungsi semua sistem organ tubuh sebagai akibat bertambahnya kematangan fungsi-fungsi organ tubuh. (Vivian Nanny, 2010) 2.1.3 Ciri dan prinsip tumbuh kembang anak Ciri-ciri tumbuh kembang anak : a) Perkembangan menimbulkan perubahan

Upload: friska-danastri

Post on 20-Feb-2016

13 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

ASKEB KPSPASKEB KPSPASKEB KPSPASKEB KPSPASKEB KPSPASKEB KPSPASKEB KPSPASKEB KPSPASKEB KPSPASKEB KPSPASKEB KPSPASKEB KPSP

TRANSCRIPT

Page 1: ASKEB KPSP

BAB II

TINJAUAN TEORI

2.1 Konsep Pertumbuhan Dan Perkembangan

2.1.1 Definisi pertumbuhan

a) Pertumbuhan berkaitan dengan perubahan yang bersifat kuantitatif, yang mengacu

pada jumlah, besar dan luas, serta bersifat konkret yang menyangkut ukuran dan

struktur biologis.

(Mansur, 2009)

b) Pertumbuhan adalah pertambahan ukuran-ukuran tubuh yang meliputiBB, TB, LK,

LD, dan lain-lain atau bertambahnyajumlah dan ukuran sel-sel pada semua sistem

organ tubuh.

(Vivian Nanny, 2010)

c) Pertumbuhan adalah bertambahnyaukuran dan jumlah sel serta jaringan intraseluler,

berarti bertambahnya ukuran fisik dan struktur tubuh sebagian atau keseluruhan,

sehingga dapat diukur dengan satuan panjang dan berat.

(Pemkot Malang Dinkes, 2007)

2.1.2 Definisi perkembangan

a) Perkembangan adalah bertambahnya struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks

dan kemampuan gerak kasar, gerak halus, bicara dan berbahasa serta sosialisasi dan

kemandirian.

(Pemkot Malang Dinkes, 2007)

b) Perkembangan adalah bertambahnya kemampuan dan fungsi semua sistem organ

tubuh sebagai akibat bertambahnya kematangan fungsi-fungsi organ tubuh.

(Vivian Nanny, 2010)

2.1.3 Ciri dan prinsip tumbuh kembang anak

Ciri-ciri tumbuh kembang anak :

a) Perkembangan menimbulkan perubahan

Perkembangan terjadi bersamaan dengan pertumbuhan. Setiap pertumbuhan disertai

perubahan fungsi.

b) Pertumbuhan dan perkembangan pada tahap awal menentukann perkembangan

selanjutnya

Setiap anak tidak akan bisa melewati satu tahap perkembangan sebelum ia melewati

tahap sebelumnya.

c) Pertumbuhan dan perkembangan mempunyai kecepatan yang berbeda

Sebagaimana pertumbuhan, perkembangan mempunyai kecepatan yang berbeda-

beda, baik dalam pertumbuhan fisik maupun perkembangan fungsi organ dan

perkembangan pada masing-masing anak.

d) Perkembangan berkolerasi dengan pertumbuhan

Page 2: ASKEB KPSP

Anak sehat, bertambah umur, bertambah berat dan tinggi badannya serta bertambah

kepandaiannya.

e) Perkembangan memiliki tahap yang berurutan

Tahap-tahap perkembangan tidak bisa menjadi terbaik.

f) Perkembangan mempunyai pola yang tetap

Perkembangan fungsi organ tubuh mempunyai dua pola yaitu pada sefalocaudal dan

pola proksimal

2.1.4 Prinsip-Prinsip Tumbuh Kembang

a) Perkembangan merupakan hasil proses kematangan dan belajar

Kematangan merupakan proses intrinsik yang terjadi dengan sendirinya sesuai dengan

potensi yang ada pada individu. Belajar merupakan perkembangan yang berasal dari

laihan dan usaha. Melalui belajar anak memperoleh kemampuan menggunakan

sumber yang diwariskan dan potensi yang dimiliki anak.

b) Pola perkembangan dapat diramalkan

Terdapat persaman pola perkembangan bagi anak. Dengan demikian perkembangan

seorang anak dapat diramalkan. Perkembangan berlangsung dari tahapan umum ke

tahapan spesifik, dan terjadi berkesinambungan.

(Pemkot Malang Dinkes, 2007)

2.1.5 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tumbuh Kembang

Secara umum terdapat dua faktor utama yang berpengaruh terhadap tumbuh

kembang anak yaitu :

Faktor genetik

Faktor genetik merupakan modal dasar dalam mencapai hasil akhir proses tumbuh

kembang anak. Melalui instruksi genetik yang terkandung di dalam sel telur yang telah

dibuahi, dapat ditentukan kualitas dan kuantitas pertumbuhan. Ditandai dengan

intensitas dan kecepatan pembelahan, derajat sensitifitas jaringan terhadap rangsangan,

umur pubertas dan berhentinya pertumbuhan tulang.

Termasuk faktor genetik antara lain :

- jenis kelamin (seks) : anak wanita lebih cepat matang dalam perkembangan dan

anak laki-laki lebih cepat pertumbuhannya.

- suku bangsa atau bangsa (ras) : eropa lebih besar dan tinggi daripada asia.

Faktor Lingkungan

Lingkungan merupakan faktor yang sangat menentukan tercapai atau tidaknya potensi

bawaan. Lingkungan yang cukup baik akan memungkinkan tercapainya potensi

bawaan. Lingkungan ini merupakan lingkungan bio-fisio-psiko sosial yang

mempengaruhi individu setiap hari, mulai dari konsepsi sampai akhir hayat.

Faktor lingkungan ini secara garis besar dibagi menjadi :

- Faktor prenatal

Faktor lingkungan prenatal yang berpengaruh tehadap tumbuh-kembang janin mulai

dari konsepsi sampai lahir, antara lain :

Page 3: ASKEB KPSP

1. Gizi ibu pada waktu hamil

Gizi ibu yang jelek sebelum terjadinya kehamilan maupun pada waktu sedang hamil

akan berakibat :

Bayi BBLR Anemia

Lahir mati Mudah terkena infeksi

Cacat bawaan (jarang) Abortus

Pertumbuhan otak janin terhambat Hambatan tumbuh kembang

2. Mekanis

Trauma dan cairan ketuban yang kurang dapat menyebabkan :

cacat bawaan

kelainan letak (posisi janin) dalam uterus bisa menyebabkan :

- Talipes - Palsi fasialis

- Dislokasi panggul - Krania tabes

- Kortikolis konginetal

3. Toksin/zat kimia

Masa organogenesis adalah masa yang sangat peka terhadap zat-zatg teratogen-

misalnya obat-obatan seperti :

Thalidomide Metadion

Phenitoin Sitostatika (obat anti kanker)

Obat-obatan tersebut dapat menyebabkan kelainan bawaan.

Demikian pula ibu hamil yang perokok berat/peminum alkohol kronis dapat

menyebabkan ;

BBLR Cacat bawaan

Lahir mati Retardasi mental

Keracunan logam berat (merkuri) pada ibu hamil dapat menyebabkan :

Mikro sekali

Palsi serebralis

di Jepang dikenal dengan penyakit Minamata.

4. Endokrin

Hormon-hormon yang mungkin berperan pada pertumbuhan janin adalah :

a. Hormon somatotropin (growth hormone).

Disekresi oleh kelenjar hikises janin sekitar minggu ke-9. Produksinya terus

meningkat sampai minggu ke-20, selanjutnya menetap sampai lahir. Perannya

belum jelas pada pertumbuhan janin.

b. Hormon plasenta

Disekresid oleh plasenta dipihak ibu dan tidak dapatg masuk ke janin,

kegunaannya dalam fungsi nutrisi plasenta. Jika hormon ini tidak bekerja dengan

baik, maka makanan yang disalurkan oleh plasenta dari ibu ke janin tidak dapat

Page 4: ASKEB KPSP

diserap sempurna oleh janin sehingga janin akan kekurangan nutrisi dan

mengalami BBLR.

c. Hormon teroid.

Hormon teroid mutlak diperlukan pada tumbuh kembang anak karena mempunyai

fungsi pada metabolisme proteein, karbohidrat dan lemak. Hormon tersebut sudah

diproduksi oleh janin sejak minggu

ke-12. Jika terjadi deffisiensi hormone tersebut, dapat terjadi gangguan pada

pertumbuhan susunan saraf pusat yang dapat mengakibatkan Retardasi Mental

sehingga pertumbuhan dan perkembangan janin tidak normal.

d. Hormon insulin..

Hormon insulin dihasilkan oleh kelenjar pankreas yang fungsinya untuk merubah

glukosa menjadi glikogen. Jika kelenjar pakreas tidak bekerja sempurna maka

hormon insulin tidak bisa merubah glukosa menjadi glikogen. Glukosa akan

menumpuk dan dapat mengibarkan proses metabolisme terganggu.

5. Radiasi

Pada umur kehamilan kurang dari 18 minggu terjadi proses organgenesis. Jika

sebelum umur kehamilan 18 minggu terkena sinar radiasi proses organogenesis

terganggu sehingga menyebabkan kerusakan jaringan otak, mikrosevali dan cacat

bawaan.

6. Stress

Stress yang di alami ibu pada waktu hamil dapat mempengaruhi tumbuh kembang

janin. Contoh : karena stress nafsu makan ibu menjadi berkurang sehingga nutrisi

yang dialirkan ke janin menjadi berkurang. Janin yang kekurangan nutrisi proses

pertumbuhan dan perkembangan di dalam kandungan terganggu sehingga

kemungkinan besar terjadi cacat bawaan, kelainan kejiwaan dan lain-lain.

7. Imunitas

Rhesus atau ABO inkontabilitas sering menyebabkan :

- Abortus - Kern ikterus

- Hidrops Fetalis - Lahir mati

8. Anoksia embrio

Menurunnya oksigenasi janin melalui gangguan pada plasenta atau tali pusat, dapat

menyebabkan BBLR. Oksigen berfungsi membawa hemoglobin yang mengangkut

zat makanan dari ibu menuju janin. Jika terdapat gangguan pada plasenta / tali pusat

maka zat makanan tersebut tidak dapat secara sempurna masuk ke janin. Hal

tersebut menyebabkan BBLR

9. Infeksi

Ibu yang selama hamil terkena virus seperti Herpes simplex, rubella, toxoplasmosis

maka virus tersebut akan masuk ke sirkulasi darah janin, janin akan tertular dan

proses organogenesis terganggu mengakibatkan cacat bawaan.

Page 5: ASKEB KPSP

- Faktor Lingkungan Post Natal

Bayi baru lahir harus berhasil melewati masa transisi, dari suatu sistem yang teratur

yang sebagian besar terganutng pada organ ibunya. Ke suatu sistem yang tergantung

pada kemampuan gentik dan mekanisme, Homeostatik bayi itu sendiri.

Perbedaan lingkungan sebelum dan sesudah anak lahir adalah sebagai berikut (menurut

Timiras, dikutip dari Johnson, 1986).

Faktor Sebelum lahir Sesudah lahir

Lingkungan fisik Cairan Udara

Suhu luar Pada umumnya tetap Berubah-ubah

Stimulasi sensoris terutama kinestetik/

vibrasi

Bermacam-macam

stimulasi

Faktor Sebelum lahir Sesudah lahir

Gizi Tergantung zat-zat gizi

yang terdapat pada darah

ibu .

Tergantung pada per-

sediaannya bahan

makanan dan kemam-

puan saluran cerna.

Penyediaan oksigen Berasal dari ibu ke

janian melalui tali

plasenta

Berasal dari paru-paru

kempembuluh nbdarah

paru.

Pengeluaran hasil

metabolisme

Dikeluarkan ke sistem

peredaramn darah ibu.

Dikeluarkan melalui par,

kulit, ginjal dan saluran

pencernaan.

Masa perinatal yaitu masa 28 minggu dalam kandungan sampai 7 hari setelah

dilahirkan, merupakan masa rawan dalam pross tumbuh kembang otak. Trauma kepala

akibat persalinan akan berpengaruh besar dan dapat meninggalkan cacat yang permanent.

Lingkungan post natal yang mempengaruhi tumbuh kembang anak antara lain:

1. Lingkungan Biologis

a. Ras /Suku Bangsa

Ras Eropa memiliki pertumbuhan fisik lebih tinggi dan besar daripada ras Asia.

b. Jenis Kelamin

anak wanita lebih cepat matang dalam mental/psikologisnya daripada anak laki-

laki.

anak laki-laki pertumbuhan fisiknya lebih cepat dari pada anak perempuan.

Anak laki-laki lebih sering sakit dibandingkan anak perempuan.

c. Umur

Masa balita merupakan dasar pembentukan kepribadian anak. Pada masa tersebut

anak mudah sakit dn mudaah terjadi kurang gizi sehingga diperlukan perhatian

khusus.

d. Gizi

Page 6: ASKEB KPSP

Makanan memegang peranan penting dalam tumbuh kembang anak.

Makanan untuk pertumbuhan dipengaruhi oleh :

- ketahanan makanan (food security)

- keamanan makanan (food safety)

e. Perawatan Kesehatan

Perawatan kesehatan yang teratur misalnya pemeriksaan kesehatan dan menimbang

anak secara rutin di Posyandu setiap bulan akan menunjang tumbuh kembang anak.

f. Kepekaan Terhadap Penyakit

Dengan memberikan imunisasi, maka diharapkan anak terhindar dari penyakit yang

sering menyebabkan cacat atau kematian imunisasi yang dianjurkan sebelum anak

berumur 1 tahun :

- BCG - Hepatitis B 3x

- Polio 3x - Campak

- DPT 3x

g. Penyakit Kronis

Penyakit menahun akan menggangu tumbuh kembang dan pendidikan anak.

h. Fungsi Metabolisme

Kebutuhan akan berbagai macam nutrient harus didasarkan atas pertumbuhan fisik.

i. Hormon

Hormon-hormon yang berpengaruh antara lain :

Somatotropin/Growth hormon : pengatur utama pada pertumbuhan fisik.

Hormon tiroid : berfungsi dalam metabolisme protein, lemak, karbohidrat.

Maturasi tulang, pertumbuhan dan fungsi otak.

Glukokortikoid

Hormon-hormon seks : mempunyai peranan dalam fertilisasi dan reproduksi.

Insulin like Growht factors (IGFs) : berperan pada pertumbuhan.

2. Faktor Fisik

a. Cuaca, musim, keadaan geografis suatu daerah.

b. Sanitasi

c. Keadaan rumah (struktur bangunan, ventilasi, cahaya, kepadatan hunian)

d. Radiasi

3. Faktor- psikososial

a. Stimulasi

Anak yang mendapat stimulasi yang terarah dan teratur akan lebih cepat

berkembang daripada anak yang kurang/tidak mendapat stimulasi.

b. Motivasi Belajar

Mmeberikan ingkungan yang kondusif untuk belajar.

c. Ganjaran atau Hukuman yang Wajar

Page 7: ASKEB KPSP

Jika anak berbuat benar maka wajib kita memberi ganjaran misalnya pujian, ciuman

dll, sedangkan mengkukum dengan cara yang wajar kalau anak berbuat salah, masih

dibenarkan.

d. Kelompok Sebaya

Teman sebaya diperlukan untuk proses sosialisasi dengan lingkunagan anak.

e. Stress

Stress pada anak berpengaruh terhadap tumbuh kembangnya misalnya anak akan

menarik diri, nafsu makan menurun dsb.

f. Sekolah

Pendidikan yang baik diharapkan dapat meningkatkan taraf hidup anak.

g. Cinta dan kasih sayang

Anak memerlukan kasih sayang dan pelakuan yang adil dari orang tuanya agar kelak

menjadi anak yang tidak sombong dan bisa memberikan kasih sayangnya pula pada

sesamanya.

4. Faktor Keluarga dan Adat Istiadat

a. Pekerjaan/Pendapatan Keluarga

Pendapatan keluarga yang memadai akan menunjang tumbuh kembang anak.

b. Pendidikan Ayah/Ibu

Pendidikan orang tua yang baik maka dapat menerima informasi dari luar tentang

cara pengasuhan anak yang baik, bagaimana menjaga kesehatan anaknya,

pendidikannya dsb.

c. Jumlah Saudara

Jumlah anak yang banyak pada keluarga yang keadaan sosial ekonominya cukup,

akan menyebabkan kurangnya perhatian akan kasih sayang yang diterima anak.

d. Jenis Kelamin dalam Keluarga

Pada masyarakat tradisional, wanita mempunyai status, pendidikan yang lebih

rendah dari pada laki-laki.

e. Stabilitas Rumah Tangga

Stabilitas dan kaharmonisan rumah tangga mempengaruhi tumbuh kembang anak.

f. Kepribadian Ayah/Ibu

Kepribadian orang tua yang terbuka akan berpengaruh baik pada tumbuh kembang

anak.

g. Adat-istiadat, Norma-norma, Tabu-tabu (Takhayul)

h. Agama

Pengajaran agama harus sudah ditanamkan pada anak sedini mungkin karena dapat

menuntun untuk berbuat kebaikan.

i. Urbanisasi

Salah satu dampak dari urbanisasi adalah kemiskinan dengan segala

permasalahannya.

Page 8: ASKEB KPSP

j. Politik

Kehidupan politik dalam masyarakat yang mempengaruhi prioritas kepentingan

anak, anggaran dll.

2.1.6 Kebutuhan Dasar Anak

Kebutuhan dasar anak untuk tumbuh kembang, secara umum digolongkan menjadi 3 kebutuhan dasar :

1. Kebutuhan Fisik-Biomedis (“ASUH”)

Meliputi

- Pangan/gizi merupakan kebutuhan terpenting.

- Perawatan kesehatan dasar antara lain imunisasi, pemberian ASI, penimbangan.

- Pemukiman yang layak

- Higiene perorangan, sanitasi lingkungan

- Sandang

- Kesegaran jasmani, rekreasi

2. Kebutuhan Emosi/Kasih Sayang

Pada tahun-tahun pertama kehidupan, hubungan yang erat, mesra dan selaras

antara ibu dengan anak merupakan sayarat mutlak untuk menjamin tumbuh kembang

yang selaras baik fisik, mental maupun psikososial, kasih sayang dari orang tua akan

menciptakan ikatan yang erat (banding) dn kepercayaan dasar (basic trust)

3. Kebutuhan akan Stimulasi Mental (“ASAH”)

Stimulasi mental merupakan cikal bakal dalam proses belajar (pendidikan dan

pelatihan) pada anak. Asah ini mengembangkan perkembangan mental psikososial,

kecerdasaan, ketrampilan, kemandirian, kreativitas, agama, kepribadian, moral etika,

produktivitas dsb.

2.1.7 Perkembangan Anak Berdasarkan Pada Usia

Berdasarkan skala Yaumil Mimi ( Perkembangan Mental, Gerakan-gerakan Kasar dan

halus, Emosi , Sosial, Perilaku, dan Bicara )

a. Lahir sampai usia 3 bulan

1) Belajar mengangkat kepala

2) Belajar mengikuti objek dengan matanya

3) Melihat ke muka orang dengan tersenyum

4) Bereaksi terhadap suara dan bunyi

5) Mengenal ibunya, dengan penglihatan, penciuman, pendengaran dengan kontak

6) Menahan barang yang dipegangnya

7) Mengoceh spontan atau bereaksi dengan mengoceh

b. 3 bulan – 6 bulan

1) Mengangkat kepala 90 dan mengangkat dada dengan bertopang tangan

2) Mulai meraih benda-benda yang ada di dalam atau di luar jangkauannya

3) Menaruh benda-benda di mulutnya

4) Berusaha memperluas lapang pandang

Page 9: ASKEB KPSP

5) Tertawa dan menjerit karena gembira bila di ajak bermain

6) Mulai berusaha mencari benda-benda yang hilang

c. 6 bulan – 9 bulan

1) Dapat duduk tanpa dibantu

2) Dapat tengkurap dan berbalik sendiri

3) Dapat merangkak meraih benda atau mendekayti seseorang

4) Memindahkan benda dari satu tangan ke tangan lain

5) Memegang benda kecil dengan ibu jari dan jari telunjuk

6) Bergembira dengan melempar benda-benda

7) Mengeluarkan kata-kata tanpa arti

8) Mengenal wajah anggota keluarga dan takut pada orang lain

9) Mulai berpartisipasi dalam permainan tepuk tangan dan sembunyi-sembunyian

d. 9 bulan – 12 bulan

1) Dapat berdiri sendiri tanapa dibantu

2) Dapat berjalan dengan dituntun

3) Menirukan suara

4) Mengulang bunyi yang didengarnya

5) Belajar menyatakan satu / dua patah kata

6) Mengerti perintah sederhana dan larangan

7) Memperlihatkan minat yang besar dalam mengeksplorasi sekitarnya, ingin

menyentuh apa saja dan memasukkan benda-benda ke dalam

mulutnya

8) Berpartisipasi dalam permainan

e. 12 bulan – 18 bulan

1) Berjalan dan mengeksplorasi rumah dan sekeliling rumah

2) Menyusun dua s.d tiga kotak

3) Dapat mengatakan 5 – 10 kata

4) Memperlihatkan rasa cemburu dan rasa bersaing

f. 18 bulan – 24 bulan

1) Naik turun tangga

2) Menyusun enam kotak

3) Menunjuk mata dan hidungnya

4) Menyusun dua kata

5) Belajar makan sendiri

6) Menggambar garis di atas kertas dan pasir

7) Mulai belajar mengontrol BAB dan BAK

8) Menaruh minat kepada anak lain atau bermain0main dengan mereka

g. 2 tahun – 3 tahun

1) Belajar meloncat, memanjat, melompat dengan satu kaki

Page 10: ASKEB KPSP

2) Membuat jembatan dengan tiga kotak

3) Mampu menyusun kalimat

4) Menggambar lingkaran

5) Bermain bersama anak lain dan menyadari adanya lingkungan lain di luar keluarga

h. 3 tahun – 4 tahun

1) Berjalan-jalan sendiri mengunjungi tetangganya

2) Berjalan pada jari kaki

3) Mulai berpakaian dan memnbuka pakaian sendiri

4) Menggambar garis silang

5) Menggambar orang hanya kepala dan badan

6) Mengenal dua atau tiga warna

7) Bicara dengan baik

8) Menyebut namanya, jenis kelamin dan umurnya

9) Banyak bertanya

i. 4 tahun – 5 tahun

1) Melompat dan menari

2) Menggambar orang terdiri dari tiga bagian yakni kepala, lengan dan badan

3) Menggambar segitiga dan kotak

4) Pandai bicara

5) Dapat menghitung jari-jarinya

6) Dapat menyebut hari-hari dalam satu minggu

7) Mendengar dan mengulang hal-hal penting dan cerita

8) Minat kepada kata baru dan artinya

9) Mengenal empat warna

10) Memperkirakan bentuk dan besarnya benda

( Bag Psikologi Anak UI & UKK Pediatri Sosial IDAI )

Pendidikan dan stimulasi yang perlu diberikan untuk mendukung perkembangan anak,

antara lain :

a. Akademik sederhana, seperti pengenalan uang, bentuk, warna, persiapan berhitung

b. Pendidikan alam sekitar, sosialisasi, mengenal lingkungan masyarakat

c. Bermain bebas untuk mengembangkan fantasi dan memperkaya pengalaman

d. Menyanyi , menggambar

e. Bahasa, misalnya bercakap-cakap, membaca gambar, bercerita, mengucapkan syair

sederhana

f. Melatih daya ingat dengan bermain jualan, menyampaikan berita

g. Membuat permainan dari kertas

h. Mengenal tugas dan larangan-larangan

i. Aktifitas sehari-hari ( makan, minum sendiri, kontrol Bak 7 BAB )

j. Pemberian pujian ( reward )

Page 11: ASKEB KPSP

2.2 Konsep Kuesioner Pra Skrining Perkembangan (KPSP)

2.2.1 Pengertian

Adalah suatu daftar pertanyaan singkat yang ditujukan kepada para orang tua dan

dipergunakan sebagai alat untuk melakukan skrining pendahuluan perkembangan anak

usia 3 bulan sampai dengan 6 tahun.

2.2.2 Kegunaan KPSP

KPSP dapat dipakai untuk mengetahui ada atau tidak adanya hambatan, gangguan atau

masalah dalam perkembangan anak.

2.2.3 Cara Menggunakan KPSP

Petugas kesehatan membaca KPSP terlebih dahulu. Kemudian memberi kesempatan

kepada orang tua untuk menjawab kelompok pertanyaan yang sesuai dengan usia anak.

Hasil dicatat di dalam Kartu Data Tumbuh Kembang Anak.

2.2.4 Cara Menghitung Usia Anak

Usia anak ditetapkan menurut tahun dan bulan. Kelebihan 16 hari dibulatkan menjadi 1

bulan.

Contoh : Anak usia 3 bulan 16 hari, dibulatkan menjadi 4 bulan.

Anak usia 5 bulan 15 hari, dibulatkan menjadi 5 bulan.

2.2.5 Cara Memilih Pertanyaan KPSP

Pertanyaan diajukan kepada para orang tua dan dipilih kelompok pertanyaan yang sesuai

dengan usia anak.

2.2.6 Cara Menilai KPSP

a. Meneliti kembali apakah semua pertanyaan telah dijawab.

b. Menghitung jumlah jawaban Ya.

c. Apabila jumlah jawaban Ya = 9 atau 10 berarti anak yang diperiksa normal (N).

d. Apabila jumlah Ya = kurang dari 9, maka perlu diteliti kembali mengenai :

cara menghitung usia anak.

cara memilih pertanyaan KPSP, apakah sesuai dengan usia anak.

apakah jawaban orang tua/pengasuh anak sesuai dengan yang dimaksudnya.

Apabila jumlah jawaban Ya = 7 atau 8, tentukan jadwal untuk dilakukan

pemeriksaan ulang 1 minggu kemudian (U).

Apabila pada pemeriksaan ulang jumlah jawaban Ya tetap 7 atau 8, maka anak

tersebut memerlukan pemeriksaan lebih lanjut/dirujuk (TN).

Catatan : Pertanyaan KPSP yang dipakai pada pemeriksaan ulang disesuaikan

dengan usia anak pada tanggal pemeriksaan ulang tersebut.

e. Apabila jumlah jawaban Ya = 6 atau kurang, maka anak tersebut memerlukan

pemeriksaan lebih lanjut/dirujuk (TN).

2.2.7 Cara Melakukan Pemeriksaan Ulang dengan KPSP

Pemeriksaan ulang dengan menggunakan dilaksanakan pada 3 keadaan dibawah ini:

a. Hasil KPSP negatif atau jumlah jawaban Ya = 9 atau 10, pemeriksaan ulang dapat

dilakukan.

Page 12: ASKEB KPSP

Tiap 3 bulan untuk usia dibawah 12 bulan.

Tiap 6 bulan untuk usia 12 s/d 72 bulan

walaupun demikian pemeriksaan yang lebih sering akan lebih baik.

b. Hasil KPSP dengan jumlah Ya = 7 atau 8, pemeriksaan ulang dilakukan

1 minggu kemudian sebelah pemeriksaan pertama.

c. Hasil KPSP dengan jawaban Ya = kurang atau pemeriksaan ulang tetap 7-8, anak

perlu dirujuk ke fasilitas pelayanan kesehatan yang lebih lengkap.

2.2.8 Cara Mencatat Hasil KPSP

Hasil KPSP dicatat dalam Kartu Data Tumbuh Kembang Anak (halaman 4). Tulis

jawaban umur Ya, atau Tidak pada kotak yang disediakan untuk tiap pertanyaan

menurut golongan umur anak. Kemudian hitunglah jawaban Ya.

Apabila penilaian KPSP = 9 atau 10 jawaban Ya, berarti perkembangan anak baik

(kode N).

Apabila penilaian KPSP = 7 atau 8, berarti meragukan dan anak perlu diperiksa

ulang 1 minggu kemudian.

Apabila penilaian KPSP = kurang dari 7, berarti positif anak perlu dirujuk (kode TN)

(Depkes RI,2004)

2.3 Konsep Manajemen Perkembangan dan Pertumbuhan

1. Pengkajian Data

Tanggal....jam....tempat....

a. Data Subyektif

1) Biodata

a) Nama

Nama anak digunakan untuk mengenali dan memanggil anak agar tidak keliru

dengan anak lain.

b) Tanggal lahir

Untuk menentukan umur.

c) Umur

Untuk mengetahui usia anak saat ini (Ngastiyah, 1997 : 12).

Umur yang paling rawan adalah masa balita oleh karena pada masa itu anak

mudah sakit dan mudah terjadi kurang gizi. Disamping itu, masa balita

merupakan dasar pembentukan kepribadian anak. Sehingga diperlukan perhatian

khusus (Soetjiningsih, 2005 : 6).

d) Jenis kelamin

Dikarenakan anak laki-laki lebih sering sakit dibandingkan anak perempuan,

tetapi belum diketahui segera pasti mengapa demikian

(Soetjiningsih, 2005 : 6).

Pada pertumbuhan dan perkembangan anak dengan jenis kelamin laki-laki

setelah lahir lebih cepat pertumbuhan tinggi badan dan berat badannya

dibandingkan dengan anak perempuan (Hidayat, 2009 : 18).

Page 13: ASKEB KPSP

e) Nama orang tua

Nama ayah, ibu, atau wali pasien harus dituliskan dengan jelas agar tidak keliru

dengan orang lain, mengingat banyak sekali nama yang sama. Bila ada title yang

bersangkutan harus disertakan.

f) Umur orang tua

Sebagai tambahan identitas dan memudahkan petugas kesehatan dalam

melakukan pendekatan.

g) Agama orang tua

Sebagai data tentang agama juga memantapkan identitas, disamping itu perilaku

seseorang tentang kesehatan dan penyakit sering berhubungan dengan agama.

Kepercayaan dapat menunjang namun tidak jarang dapat menghambat perilaku

hidup sehat.

h) Pendidikan orang tua

Tingkat pendidikan rendah akan sulit untuk menerima arahan dan mereka sering

tidak mau atau tidak yakin akan pentingnya pelayanan kesehatan yang

menunjang dalam membantu pertumbuhan dan perkembangan anak (Hidayat,

2009 : 19).

i) Pekerjaan orang tua

Status sosial ekonomi dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan

anak. Anak dengan sosial ekonomi tinggi, pemenuhan kebutuhan gizinya sangat

cukup baik dibandingkan anak dengan sosial ekonomi rendah (Hidayat, 2009 :

19).

j) Alamat

Tempat tinggal pasien harus dituliskan dengan jelas dan lengkap. Kejelasan

alamat keluarga ini amat diperlukan agar sewaktu-waktu dapat dihubungi,

misalnya bila pasien sangat gawat atau setelah pasien pulang diperlukan

kunjungan rumah. Daerah tempat tinggal pasien juga mempunyai epidemiologi.

2) Alasan datang

Alasan yang mendasari ibu untuk datang ke puskesmas.

3) Riwayat kesehatan sekarang

Status kesehatan anak dapat berpengaruh pada pencapaian pertumbuhan dan

perkembangan. Anak dengan kondisi sehat dan sejahtera, maka percepatan untuk

tumbuh kembang sangatlah mudah. Tapi bila kondisi status kesehatan kurang akan

terjadi perlambatan (Hidayat, 2009 : 20).

4) Riwayat penyakit yang pernah dialami

Penyakit-penyakit yang dapat mempengaruhi tumbuh kembang dan malnutrisi.

Anak yang menderita penyakit menahun akan terganggu tumbuh kembangnya dan

Page 14: ASKEB KPSP

pendidikannya seperti pada anak-anak yang menderita asma, sakit jantung, sakit

ginjal, penyakit ISPA, selain itu perlu dikaji apakah anak pernah kejang. Hal ini

perlu dikaji karena pada umumnya anak yang berpenyakit kronis sering disertai

gangguan kejiwaan, akibat dari stress yang disebabkan penyakitnya.

5) Riwayat penyakit keluarga/ Genogram

Untuk mengetahui gambaran kondisi keluarga, ada atau tidak adanya anggota

keluarga yang menderita penyakit tertentu. Apakah ada yang menderita penyakit-

penyakit menular seperti TBC, hepatitis, serta penyakit menurun atau menahun

seperti asma, jantung.

6) Riwayat Prenatal, Persalinan, dan Postnatal

a) Riwayat Prenatal : meliputi gizi waktu ibu hamil, lingkungan mekanis seperti

posisi janin dalam uterus, penggunaan obat-obatan, alkohol, kebiasaan

merokok, dan lain-lain yang berpengaruh pada pertumbuhan janin (Hidayat,

2009 : 18).

b) Riwayat Persalinan : riwayat kelahiran dengan vacum extrasi, atau forceps,

dapat menyebabkan trauma kepala bayi sehingga beresiko terjadinya kerusakan

jaringan otak (Nursalam, 2005 : 41).

c) Riwayat Postnatal : apabila ASI tidak lancar, akan mempengaruhi jumlah ASI

yang diminum oleh bayi, sehingga juga akan berpengaruh dengan nutrisi yang

diperoleh bayi melalui ASI. Karena, banyak ibu yang memberikan susu

formula ketika ASI nya tidak keluar lancar.

7) Riwayat imunisasi

Pemberian imunisasi pada anak adalah penting untuk mengurangi morbiditas dan

mortalitas terhadap penyakit-penykit yang bisa dicegah dengan imunisasi. Dengan

memberikan imunisasi, maka diharapkan anak terhindar dari penyakit-penyakit

yang sering menyebabkan cacat atau kematian. Dianjurkan sebelum anak berumur

satu tahun sudah mendapat imunisasi BCG, Polio 4x, DPT 3x, hepatitis B 4x, dan

Campak. Yang perlu dikaji adalah imunisasi apa saja yang telah diterima oleh anak

dan bagaiman reaksinya, apa saat lahir langsung diimunisasi.

Tabel 1. Jenis imunisasi, waktu pemberian dan reaksi yang ditimbulkan.

Jenis

Imunisasi

Waktu Imunisasi Reaksi yang

timbul

BCG Diberikan sejak lahir Dapat timbul

reaksi panas

Hepatitis-B Diberikan dalam waktu 12 jam

setelah lahir, dilanjutkan pada usia

Page 15: ASKEB KPSP

1 dan 3-6 bulan. Interval dosis

minimal 4 minggu.

DPT Diberikan pada usia ≥ 6 minggu

secara terpisah / secara kombinasi

dengan hepatitis B

Polio Polio 0 diberikan pada kunjungan

pertama selanjutnya diberikan pada

usia 2,5 bulan dengan interval

minimal 4 minggu

Campak Diberikan saat usia 9 bulan

(Hidayat,2008:55-58)

8) Riwayat Perkembangan

Mengkaji tonggak-tonggak pertumbuhan anak pada usia berapa saja.

9) Pola Aktivitas Sehari-hari

a) Pola nutrisi

Nutrisi adalah komponen penting dalam menunjang pertumbuhan dan

perkembangan. Bila kebutuhan nutrisi tidak terpenuhi maka dapat menghambat

pertumbuhan dan perkembangan.

Anak pada usia 9- 12 bulan sebaiknya diberikan ASI juga finger food dan

saribuah. Untuk makanan utama, perkenalkan anak makanan cincang dan nasi

tim karena normalnya pada umur ini bayi sudah pandai mengunyah dan

menelan makanan yang agak kasar bahkan sudah bisa makan bersama menu

orangtua.

Yang perlu dikaji : frekuensi anak makan dalam sehari, bagaimana

komposisinya, minum susu atau air putih berapa kali sehari atau diberikan ASI

tiap berapa jam (Hidayat, 2009 : 19).

b) Pola istirahat

Kebutuhan istirahat dan tidur

(1) Umur 0-6 bulan : 20-18 jam

(2) Umur 6-12 bulan : 18-16 jam

(3) Umur 1-5 tahun : 16-12 jam

(4) Umur 6-12 tahun : 11-9 jam

Gangguan tidur yang terjadi secara terus-menerus akan menghambat tumbuh

kembang anak (Hidayat, 2009 : 25).

c) Pola kebersihan

Kebersihan, baik kebersihan perorangan maupun kebersihan lingkungan

memegang peranan penting pada tumbuh kembang anak. Kebersihan

perorangan yang kurang akan memudahkan terjadinya penyakit kulit dan

Page 16: ASKEB KPSP

saluran pencernaan. Yang dikaji frekuensi berapa kali mandi, gosok gigi, ganti

baju, dan pakaian dalam sehari, dan lain-lain.

d) Pola eliminasi

Pada anak adakah gangguan saat BAB karena rawan terjangkit kuman di luar

rumah. Untuk BAK juga sangat penting untuk mengetahui akan kebutuhan

cairan sudah cukup atau belum.

e) Pola aktivitas

Aktivitas anak bermain perlu diperhatikan, orangtua harus mengarahkan agar

sesuai dengan proses kematangan perkembangan. Pada anak yang

mendapatkan atau terpenuhui kebutuhan bermain dapat terlihat pula adanya

suatu pola perkembangan yang baik (Hidayat, 2009 : 35).

10) Riwayat psikososial

Riwayat perkawinan orang tua, jumlah anggota keluarga, urutan anak, dan yang

mengasuh mempengaruhi dalan tumbuh kembang anak. Kemudian hal lain yang

terkait dengan psikososial adalah :

a) Stimulasi yang terarah dan teratur akan membuat anak akan lebih cepat

berkembang dibandingkan dengan anak yang kurang atau tidak mendapat

stimualasi

b) Motivasi belajar yang ditimbulkan sejak dini dengan memberikan lingkungan

yang kondusif untuk belajar

c) Ganjaran atau hukuman yang wajar akan menimbulkan motivasi yang kuat bagi

anak untuk tidak mengulangi tingkah lakunya

d) Kelompok sebaya untuk proses sosialisasi dengan lingkungannya

e) Cinta dan kasih sayang serta perlakuan yang adil dari orang tuanya

b. Data Obyektif

1. Pemeriksaan umum

a) Keadaan umum : baik/cukup/lemah

b) Kesadaran : composmentis/somnolen/apatis

c) TTV :

Nadi

UmurDenyut Nadi / menit

Istirahat/bangun Istirahat/ tidur Aktif/demam

Bayi lahir 100–180x/menit 80-160x/menit Sampai 220

1 minggu – 3

bulan100-220x/menit 80-200x/menit Sampai 220

3 bulan – 2

tahun80-150x/menit 70-120x/menit Sampai 220

2 tahun – 10

tahun75-110x/menit 60-90x/menit Sampai 220

Page 17: ASKEB KPSP

>10 tahun 55-90x/menit 55-90x/menit Sampai 220

Pernafasan

Umur RentangRata-rata waktu

tidur

Neonatus 30 – 60 x/menit 35 x/menit

1bulan - 1tahun 30 – 60 x/menit 30 x/menit

1tahun – 2tahun 25 – 50 x/menit 25 x/menit

3tahun – 4tahun20 – 30

x/menit22 x/menit

5tahun – 9tahun 15 – 30 x/menit 18 x/menit

10 tahun/ > 15 – 30 x/menit 15 x/menit

Suhu Tubuh

Umur Suhu

3 bulan 37,50C

1 tahun 37,70C

3 tahun 37,20C

5 tahun 370C

2. Pemeriksaan Antropometri

a) Berat Badan normal :

1) Usia 3 – 12 bulann+9 =........kg

2

2) Usia 1 – 6 tahun2n + 8 =.......kg

b) Tinggi badan : normal usia 1 tahun yakni 75 cm

Tinggi badan rata – rata pada waktu lahir adalah 50 cm. Secara garis

besar dapat diperkirakan sebagai berikut :

1 tahun 1,5 x TB lahir : 1,5 x 50 =75 cm

6 tahun 2 x TB lahir : 2 x 50 =100 cm

6 tahun 1,5 x TB setahun : 1,5 x 75 = 112,5 cm

13 tahun 3 x TB lahir : 3 x 50 = 150 cm

c) Lingkar Kepala

Lingkar saat lahir normal 34-35 cm, bertambah ± 0,5 cm/bulan. Pada 6 bulan

pertama menjadi ± 44 cm, umur 1 tahun 47 cm, 2 tahun 49 cm dan dewasa

54 cm.

Umur Kenaikan berat otak (gram/24 jam)

6-9 bulan kehamilan 3

Page 18: ASKEB KPSP

Lahir – 6 bulan

6 bulan – 3 bulan

3 bulan – 6 bulan

2

0,35

0,15

d) Lila

Bila saat lahir 11 cm, tahun pertama 16 cm, selanjutnya ukuran tersebut tidak

banyak berubah sampai usia 3 tahun.

3. Pemeriksaan fisik (inspeksi, palpasi, auskultasi, perkusi)

Kepala : simetris/tidak, warna rambut, ada/tidak benjolan

Muka : pucat/tidak

Mata : simetris/tidak, sklera putih/tidak, konjungtiva merah muda/tidak

Telinga : ada serumen/tidak, gendang telinga utuh/tidak

Mulut : lembab/tidak, ada/tidak labioskisis/palatoskisis, gigi susu

tumbuh/belum

Leher : tampak/tidak pembesaran kelenjar tiroid

Dada : ada/tidak retraksi dada, ronchi (-/+), pernapasan teratur/tidak

Abdomen : buncit/tidak, teraba/tidak pembesaran hepar, ada/tidak nyeri tekan,

kembung/tidak

Integumen : turgor kulit baik bila kembali 2 detik

Ekstremitas: simetris/tidak, gerakan aktif/tidak, jumlah jari lengkap/tidak

4. Penilaian perkembangan menggunakan KPSP

a) Menetapakan umur anak

b) Memilih pertanyaan sesuai usia

c) Menanyakan pertanyaan pada orangtua

d) Mencatat hasil KPSP

Identifikasi Diagnosa Masalah

e) Jika jumlah jawaban “ya” 9-10 berarti anak sesuai tahap perkembangannya

(S) /normal

f) Jika jumlah jawaban “ya” 7-8 berarti meragukan, tentukan jadwal untuk

melaksanakan pemeriksaan ulang 2 minggu kemudian.

g) Jika jumlah jawaban “ya” <7 atau setelah pemeriksaan ulang jawaban “ya”

tetap 7 atau 8 maka anak memerlukan pemeriksaan lebih lanjut (dirujuk).

2. Identifikasi Diagnosa dan Masalah Potensial

Diagnosa potensial : kemungkinan-kemungkinan buruk yang bisa terjadi

Diagnosa potensial berdasarkan diagnosa dan masalah yang sudah teridentifikasi.

Masalah potensial adalah masalah lain yang dapat berkembang, diperoleh dari diagnosa

potensial.

Page 19: ASKEB KPSP

3. Identifikasi Kebutuhan Segera

Kebutuhan segera adalah suatu tindakan yang tidak segera dilakukan dapat

membahayakan keadaan klien. Tindakan segera meliputi tindakan yang dilakukan

secara mandiri, kolaborasi, atau rujukan.

4. Intervensi

a) Bila perkembangan anak sesuai umur (“ya” =9-10), lakukan tindakan berikut :

1) Berikan pujian pada ibu

2) Teruskan pola asuhan anak sesuai pola perkembanganya

3) Ikutkan anak di posyandu, BKB/PADU

4) Beri stimulasi perkembangan anak setiap saat

b) Bila perkembangan anak meragukan (“ya” =7-8), lakukan tindakan berikut :

1) Beri dukungan pada ibu

2) Ajarkan pada ibu cara stimulasi sesuai kelompok umur

3) Lakukan pemeriksaan kesehatan untuk mencai kemungkinan adanya penyakit

yang menyebabkan penyimpangan perkembangan anak.

4) Lakukan penilaian ulang 2 minggu lagi

5) Jika KPSP ulang jawaban “ya” tetap 7 atau 8, maka kemungkinan adanya

penyimpangan

c) Jika terjadi penyimpangan pada perkembangan anak, buatlah rujukan ke RS dengan

menuliskan jenis dan jumlah penyimpangan perkembangan.

(Vivian Nanny, 2010)

5. Implementasi

Mengacu pada intervensi dan kondisi anak.

6. Evaluasi

Sesuai dengan kriteria hasil menggunakan metode SOA